NIM : F3316054
KELAS : D3 AKUNTANSI A
AUDIT KECURANGAN
2. Penyalahgunaan Aktiva
Penyalahgunaan aktiva melibatkan pencurian aktiva entitas. Nilai aktiva yang dicuri
biasanya tidak material tapi terakumulasi selama beberapa waktu. Pencurian aktiva
dapat dilakukan oleh pegawai rendah dan tidak menutup kemungkinan dilakukan
oleh manajemen itu sendiri.
Adalah segitiga kecurangan (fraud trisngel) yang diuraikan dalam SAS 99 (AU 316),
yaitu :
a. Insentif/tekanan
Manajemen atau pegawai yang mempunyai insentif atau tekanan
melakukan kecurangan.
b. Kesempatan
Situasi yang memberikan kesempatan bagi manajemen melakukan
kecurangan.
c. Sikap/rasionalisasi
Adanya Suatu sikap atau karakter atau seperangkat nilai – nilai etika yang
memungkinkan manajemen atau pegawai untuk melakukan tidakan tidak
jujur atau mereka berada dalam lingkungan yang menyebabkan mereka
membenarkan perilaku tersebut.
IV. Faktor – Faktor Risiko Untuk Kecurangan
1. FaktorResiko untuk PelaporanKeuangan yang Curang
Bagaimana dan di mana kemungkinan letak salah saji yang material akibat
kecurangan.Pertimbangan yangdiperlukan adalah ketiga faktor yang telah dibahas
sebelumnya, yakni: insentif/tekanan, kesempatan, dan sikap/rasionalisasi.
Bagaimana manajemen dapat melakukan dan menutupi pelaporan keuangan yang
curang.
Bagaimana seseorang dapat menyalahgunakan aktiva.
Bagaimana auditor menanggapi kerentanan salah saji yang material akibat
kecurangan tersebut.
c. Faktor-faktor resiko.
Ketiga faktor resiko (insentif/tekanan, kesempatan, dan sikap/rasionalisasi) perlu
dipertimbangkan dengan semua informasi yang ada.Yang perlu diingat, kecurangan
muncul tidak melulu karena adanya ketiga faktor tersebut secara signifikan.
d. Prosedur analitis.
Prosedur analitis dirancang sejak perencanaan audit. Bila hasilnya berbeda dengan
ekspektasi, harus dievaluasi dengan memperhitungkan dengan informasi yang lain.
e. Informasi lain.
Informasi ini dapat diperoleh di setiap tahap atau bagian audit ketika menilai resiko
kecurangan, dan kebanyakan dapat mengindikasikan resiko kecurangan yang lebih
tinggi.
3. Mendokumentasikan PenilaianKecurangan
Hal yang perlu didokumentasikan: diskusi antar personil; prosedur yang ditempuh
resiko khusus tentang kecurangan yang material dan respon auditor terhadap resiko
tersebut alasan bila tidak ada resiko yang material; hasil dari prosedur yang ditempuh
dalam pengabaian pengendalianoleh manajemen; kondisi dan hubungan analitis tentang
diperlukannya prosedur audit tambahanatau respon lain; dan sifat komunikasi terhadap
manajemen, komite audit, atau pihak lain.
a. Menetapkan tone at the top , yang dilandasi dengan kejujuran dan integritas,
yang diawali dari tingkat manajemen.
b. Menciptakan lingkungan kerja yang positif.
c. Mempekerjakan dan mempromosikan pegawai yang tepat.
d. Pelatihan.
e. Konfirmasi.
f. Disiplin.
3. Pengawasan olehKomiteAudit
Fungsi komite audit:
Pendapatan dan piutang terkait serta akun kas secara khusus rentan
manipulasi dan pencurian.Halini disebabkan karena penjualan sering kali secara kas
atau mudah dikonversi ke kas, yang sangat rentan dicuri.
Tiga tipe manipulasi pendapatan adalah:
1. Pendapatan fiktif.
Pelaku berusaha keras untuk menciptakan pendapatan fiktif, dengan menciptakan
kebijakan fiktif, dan melibatkan puluhan karyawan.
1. ProsedurAnalitis
Prosedur analitis yang sering digunakan untuk menemukan terjadinya
kecurangan adalah “persentase laba kotor” dan “perputaran piutang”.
2. Ketidakcocokan Pembukuan
Transaksi fiktif jarangkali selevel dengan bukti pembukuan sebagai transaksi
legal. Contohnya adalah ketidak-detilan dari transaksi fiktif yang tidak bisa
menyamai transaksi legal dari segi detail bukti pembukuan.
Salah satu yang kecurangan paling sulit dideteksi adalah ketika penjualan
tidak dicatat dan kas dari penjualan dicuri.
PencurianKwitansi Kas Setelah Penjualan Dicatat.
a. Penggunaan Pertanyaan
1. WawancaraInformatif, untuk mengetahui tentang detail dan fakta.
2. Wawancara Penilaian, untuk menguatkan atau menyangkal informasi
sebelumnya.
3. WawancaraInterogatif, untuk menyingkap kenyataan dari orang yang diduga
menyembunyikan fakta terkait kecurangan tersebut.
1. Kemampuan mendengar.
2. Kemampuan membaca bahasa tubuh.
2. Tanggung Jawab Lainnya:
Kecurangan terhadap kas dengan mengambil dana dari kas kecil yang jumlahnya kecil
mungkin tidak bersifat signifikan bagi auditor, namun jika yang melakukannya adalah
manajemen tingkat menengah ke atas, hal ini merupakan hal besar menyangkut integritas
manajemen.