pincang dsb. Lihat dan nilai kekuatan ibu ketika berjalan, apakah ia tampak
Berat badan ibu hamil biasanya naik sekitar 9-12 kg selama kehamilan. Yang
sebagian besar diperoleh terutama pada trimester kedua dan ketiga kehamilan.
Jelaskan bahwa berat badan ibu naik secara normal yang menunjukkan
janinnya tumbuh dengan baik bila kenaikan berat badan ibu kurang dari 5 kg
Tinggi berat badan hanya diukur pada kunjungan pertama. Bila tidak
tersedia alat ukur tinggu badan maka bagian dari dinding dapat ditandai
dengan ukuran centi meter. Pada ibu yang pendek perlu diperhatikan
Tekanan darah pada ibu hamil bisanya tetap normal, kecuali bila ada
kelainan. Bila tekanan darah mencapai 140/90 mmhg atau lebih mintalah ibu
berbaring miring ke sebelah kiri dan mintalah ibu bersantai sampai terkantuk.
tetap tinggi, maka hal ini menunjukkan ibu menderita pre eklamsia dan harus
darahnya lebih sering (setiap minggu). Ibu dipantau secara ketat dan anjurkan
atau berurutan.
sehingga tidak adanya kesan membuka tutup baju pasien yang mengakibatkan
diperiksa apakah kurang darah atau tidak. Sebutkan bahwa bila ibu tidak
tangan dan kaki. Sedikit bengkak pada mata kaku dapat terjadi pada
kehamilan normal, namun bengkak pada tangn dan atau wajah tanda
preeklamsi. Perhatikan wajah ibu apakah bengkak dan tanyakan pada ibu
apakah ia sulit melepaskan cincin atau gelang yang dipakainya. Mata kaki
yang bengkak dan menimbulkan cekungan yang tak cepat hilang bila
b. Lihatlah mulut pasien. Adakah tampak bibir pucat, bibir kering pecah-pecah
adakah stomatitis, gingivitis, adakah gigi yang tanggal, adakah gigi yang
berlobang, caries gigi. Selain dilihat dicium adanya bau mulut yang
menyengat.
apakah payudara simetris atau tidak, putting susu menonjol atau datar
atau bahkan masuk. Putting susu yang datar atau masuk akan
areola mammae.
presentasi janin, turunnya bagian janin yang terbawah, tinggi fundus uteri
bekas luka operasi, adakah tampak gerakan janin, rasakan juga dengan
janin dinilai dari tingginya fundus uteri. Semakin tua umur kehamilan,
bulan fundus uteri akan turun kembali karena kepala telah turun atau
lebih tepat dianjurkan memakai ukuran tinggi fundus uteri dri simfisis
20 minggu 20 cm
24 minggu 24 cm
28 minggu 28 cm
32 minggu 32 cm
36 minggu 34- 46 cm
fundus uteri.
Kedua tangan diletakkan pada bagian atas uterus dengan mengikuti bentuk
konsistensi dan gerakan janin. Tentukan bagian janin mana yang terletak di
fundus.
Gambar
Hasil: jika kepala janin yang nerada di fundus, maka palpasi akan teraba
bagian bulat, keras dan dapat digerakkan (balotemen). Jika bokong yang
terletak di fundus,maka pemeriksa akan meraba suatu bentuk yang tidak
spesifik, lebih besar dan lebih lunak dari kepala, tidak dapat digerakkan,
serta fundus terasa penuh. Pada letak lintang palpasi didaerah fundus akan
terasa kosong.
6. Pemeriksaan Leopold II, untuk menentukan bagian janin yang berada pada
Petunjuk pemeriksaan :
telapak tangan diletakkan pada kedua sisi perut, dan lakukan tekanan yang
lembut tetapi cukup dalam untuk meraba dari kedua sisi. Secara perlahan
geser jari-jari dari satu sisi ke sisi lain untuk menentukan pada sisi mana
Gambar :
Hasil : bagian bokong janin akan teraba sebagai suatu benda yang keras
adalah kaki, lengan atau lutut. Bila punggung janin tidak teraba di kedua
sisi mungkin punggung janin berada pada sisi yang sama dengan
punggung ibu (posisi posterior) atau janin dapat pula berada pada posisi
7. Pemeriksaan Leopold III, untuk menentukan bagian janin apa yang berada
Lutut ibu dalam posisi fleksi, raba dengan hati-hati bagian bawah abdomen
pasien tepat diatas simfisis pubis. Coba untuk menilai bagian janin apa yang
Gambar
Hasil : bila bagian janin dapat digerakkan kearah cranial ibu, maka bagian
terbawah dari janin belum melewati pintu atas panggul. Bila kepala yang
tidak dapat digerakkan lagi, maka kepala sudah “engaged” bila tidak dapat
diraba adanya kepala atau bokong, maka letak janin adalah melintang.