Pros. 23-ULIA - Rencana Penanganan Keadaan Darurat & Evakuasi
Pros. 23-ULIA - Rencana Penanganan Keadaan Darurat & Evakuasi
RENCANA PENANGANAN
Eff. Date : 1 Agustus 2005
KEADAAN DARURAT DAN EVAKUASI Revision : 0
DI PT. SAPTAINDRA SEJATI SAMBARATA Page : 1 of 11
PT SAPTAINDRA SEJATI
I. TUJUAN
Prosedur ini digunakan oleh semua Karyawan yang berada di PT. SIS Site Sambarata dan
karyawan subkontraktor yang memiliki tugas melindungi dan membantu semua tenaga kerja
dalam rangka pelaksanaan keadaan darurat.
Evakuasi baru akan dilaksanakan bilamana mendapatkan instruksi/perintah dari Ketua Tim
Penanganan Keadaan Darurat.
1. Direktur
a. Bertindak sebagai Ketua TPKD
b. Menyediakan sumber daya yang cukup seperti personil, waktu dan keuangan
sebagai persyaratan implementasi untuk pelaksanaan keadaan darurat.
c. Berpartisipasi aktif dalam penjadualan dan mengikuti pelatihan.
d. Pengambil keputusan kapan harus melaksanakan evakuasi, setelah berkoordinasi
dengan Manajemen Gedung.
e. Setelah kondisi keadaan darurat dan sebelum melaksanakan aktivitas selanjutnya,
Direktur bersama TPKD memimpin untuk mengecek kerusakan dan kerugian atas
fasilitas yang dimiliki.
2. Safety Specialist
a. Bertanggung jawab memastikan bahwa fasiitas dan lainnya yang terkait dengan
keadaan darurat, seperti :
Muster point/assembly area/tempat berkumpul
Identifikasi dan mobilisasi Tim Penanganan Keadaan Darurat (TPKD)
Pelatihan TPKD yang berkoordinasi dengan pengelola gedung dan penyedia jasa
keadaan darurat setempat.
Memberikan saran terhadap pembelian peralatan proteksi kebakaran dan
medis/pengobatan.
Merawat peralatan “fire fighting”/pemadam dan membuat jadual pengisian ulang
alat pemadam api ringan (APAR) atau peralatan lainnya
Mengevaluasi skala besarnya kecelakaan dan memutuskan apakah sumber daya
tambahan diperlukan.
Memberikan arahan kepada TPKD dan mengadakan simulasi minimal satu tahun
satu kali
Membuat laporan secara keseluruhan.
4. Semua Karyawan
Memahami dan mengerti prosedur keadaan darurat yang telah ditentukan
Mengetahui lokasi semua “emergency exit” dan muster point/assembly area yang
terdekat atau yang telah ditentukan.
Mengikuti pelatihan atau simulasi bilamana diminta
Mengikuti arahan/instruksi dari TPKD secara sungguh-sungguh dan tertib
IV. DEFINISI
1. Keadaan darurat
Keadaan darurat adalah :
a. Suatu kejadian yang tidak diharapkan/direncanakan yang dapat mengakibatkan
kebakaran, peledakan, dsb.
b. Kejadian yang sifatnya ancaman dari eksternal seperti ancaman bom, huru-hara,
dsb
c. Kekuatan alam seperti gempa bumi, badai, dsb.
2. Muster/Assembly Point
Tempat yang dituju oleh semua orang dalam keadaan darurat dan saat itu harus
dilaksanakan evakuasi. Tempat ini telah ditentukan terlebih dahulu oleh Tim
Penanganan Keadaan Darurat dan semua orang telah mengetahui mengenai tempat ini.
V. REFERENSI
VI. URAIAN
A. Umum
1. Keadaan darurat yang terjadi memiliki dampak yang serius, seperti karyawan yang
terluka atau bahkan meninggal, gedung/bangunan rusak, peralatan kantor rusak,
aktifitas terhenti dan target pekerjaan tidak terpenuhi.
2. Situasi keadaan darurat memerlukan proteksi yang cukup dengan tindakan
penyelamatan dan pengamanan yang aman, cepat dan efisien.
3. Sangatlah penting meyakinkan semua karyawan mengetahui apa yang harus mereka
kerjakan bilamana terjadi keadaan darurat sesuai dengan prosedur dan tugas serta
tanggung jawab harus dibuat untuk personil-personil yang penting.
4. Analisa prosedur keadaan darurat harus dilakukan dengan melalui pelatihan lengkap
dengan program pelatihan secara berkala.
5. Prosedur, ditambah dengan tugas dan tanggung jawab dari personil-personil yang
penting dan lainnya, harus menggambarkan sistem evakuasi, penanggulangan api,
pertolongan, pencarian dan penanganan keadaan darurat. Hal ini menandakan
tersedianya fasilitas seperti peralatan pemadam api, assembly/muster point, jalur
keluar dan evakuasi dan prosedur yang mengatur permintaan bantuan dari luar bila
diperlukan.
B. Perencanaan
1. Hal penting dan mendasar dalam prosedur keadaan darurat adalah analisa dan
perencanaan terhadap risiko yang potensial.
2. Hal lain yang termasuk dalam perencanaan adalah:
a. Membangun dan menjaga komunikasi yang efektif
b. Menilai risiko dengan menganalisa besar dan sumber bahaya dan kemungkinan
akan terjadinya. Hal ini dapat berupa :
Ter-setrum listrik
Bahaya kebakaran yang dapat menyebabkan kebakaran yang serius atau
mengakibatkan rusaknya struktur.
Ancaman bom
Gempa bumi
Huru-hara
c. Bekerjasama dengan pengelola gedung dan penyedia jasa keadaan darurat serta
penguasa setempat.
d. Menyiapkan prosedur seperti mengaktifkan alarm dan komunikasi baik internal
ataupun eksternal.
e. Direktur menunjuk personil-personil yang penting dan menjelaskan tugas dan
tanggung jawab mereka yang tergabung dalam TPKD
f. Pelatihan/simulasi
g. Peninjauan ulang dan pembaharuan prosedur.
C. Assembly/Muster Point
1. Area tempat berkumpul yaitu di samping gedung Mabua Detroit Diesel/sebelah utara
Garden Center Building (jika kondisi di sekitarnya cukup aman) atau tempat lain yang
akan dipandu dan ditentukan oleh TPKD.
No : 23/OSH-PR/04
RENCANA PENANGANAN
Eff. Date : 1 Agustus 2005
KEADAAN DARURAT DAN EVAKUASI Revision : 0
DI PT. SAPTAINDRA SEJATI SAMBARATA Page : 6 of 11
2. Ledakan
Pada saat terjadi ledakan, maka hal-hal berikut ini harus dilakukan :
a. Jika terjadi kebakaran, maka lakukanlah pemadaman seperti pada point F.1.a ;
F.1.b ; F.1.c
b. Bila evakuasi diperlukan, maka TPKD (petugas evakuasi) segera meminta
karyawan untuk berevakuasi sesuai dengan prosedur evakuasi (point F.1.d) dan
menuju assembly/muster point
H. Pelaporan Kejadian
1. Semua jenis kejadian yang menimbulkan keadaan darurat dan/atau evakuasi harus
segera dilaporkan oleh masing-masing Ketua Tim kepada Ketua TPKD/Manajemen
PT CK.
2. Laporan Kejadian/Kecelakaan ditulis di dalam Form Laporan Kecelakaan dan Insiden
untuk kemudian dilakukan penyelidikan dengan mengisi Form Penyelidikan
Kecelakaan dan Insiden sesuai dengan Prosedur Pelaporan dan Penyelidikan
Kecelakaan dan Insiden.
Ketua TPKD/
Direktur
Wakil TPKD