Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rio Ady Wibowo

NIM : 041911233104
Kelas : H

Tugas Individu Etika Bisnis TM 10

Salah satu kasus yang pernah terjadi di Indonesia

Manipulasi Laporan Keuangan PT. Kimia Farma Tbk


Pokok Permasalahan dari PT Kimia Farma Tbk adalah adanya penggelembungan laba
bersih pada laporan keuangan PT Kimia Farma pada tahun 2001. Penggelembungan itu
senilai Rp. 32.668 miliar. Laporan keuangan yang seharusnya Rp. 99.594 miliar ditulis
Rp. 132 milyar. Kasus kesalahan dalam laporan keuangan PT Kimia Farma Ini telah
menjadi perkara pidana karena sudah termasuk kategori pernyataan yang menyesatkan.

Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan timbul karena nilai yang ada
dalam daftar harga persediaan digelembungkan. PT Kimia Farma, melalui direktur
produksinya, menerbitkan dua buah daftar harga persediaan (master prices) pada tanggal
1 dan 3 Februari 2002. Daftar harga per 3 Februari ini telah digelembungkan nilainya
dan dijadikan dasar penilaian persediaan pada unit distribusi Kimia Farma per 31
Desember 2001.

Sebagai akibat dari kejadian ini maka PT Kimia Farma dikenakan denda sebesar Rp 500
juta, direksi lama PT Kimia Farma terkena denda Rp1 miliar, serta partner HTM yang
mengaudit Kimia Farma didenda sebesar 100 juta rupiah. Kesalahan yang dilakukan oleh
partner HTM tersebut adalah bahwa ia tidak berhasil mengatasi risiko audit dalam
mendeteksi adanya penggelembungan laba yang dilakukan PT Kimia Farma, walaupun
ia telah menjalankan audit sesuai SPAP.
Regulasi Pemerintah terkait manipulasi data keuangan perusahaan

1. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 154/PMK. 01/2017,

Menerangkan bahwa pelanggaran kode etik perusahaan dalam melaporkan data


keuangannya akan diberikan sanksi dalam bentuk sanksi administratif, akan
direkomendasikan beberapa langkah. Mulai dari peringatan tertulis, pembatasan
pemberian jasa kepada suatu jenis entitas tertentu, pembatasan pemberian jasa tertentu,
pembekuan izin; pencabutan izin, juga denda. Denda dapat dikombinasikan dengan
sanksi administratif lain dan masuk ke kas negara pos Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP).

2. Pasal 93 UU 8/1995 tentang Pasar Modal yang berbunyi :

Setiap Pihak dilarang, dengan cara apa pun, membuat pernyataan atau
memberikan keterangan yang secara material tidak benar atau menyesatkan sehingga
mempengaruhi harga Efek di Bursa Efek apabila pada saat pernyataan dibuat atau
keterangan diberikan:

a. Pihak yang bersangkutan mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa


pernyataan atau keterangan tersebut secara material tidak benar atau menyesatkan;
atau

b. Pihak yang bersangkutan tidak cukup berhati-hati dalam menentukan


kebenaran materiil dari pernyataan atau keterangan tersebut.

3. Pelanggaran Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian


Laporan Keuangan.

Tindakan yang tepat :

Menurut saya, apabila saya diposisikan sebagai CEO perusahaan, maka


langkah yang saya ambil adalah :

1) Melakukan evaluasi dan perbaikan manajemen terlebih dahulu untuk


menanggulangi permasalahan yang terjadi.

2) Menyusun kode etik perusahaan atau tata kelola perusahaan yang mengatur
bagaimana etika atau norma sebagai pimpinan, investor, karyawan, maupun
elemen perusahaan lainnya.
3) Menekankan dan melakukan sosialisasi terkait berbagai undang-undang dan
regulasi pemerintah lainnya yang mengatur tindakan perusahaan berkaitan
dengan kode etik.

4) Melakukan sistem kontrol dan pemantauan dengan seksama dari semua aktivitas
perusahaan.

5) Melakukan transparansi keuangan dan evaluasi bersama secara berkala.

Menurut saya, aturan dan regulasi pemerintah yang mengikat aturan-aturan


seputar tindakan pelaporan data keuangan dan perlindungan investor sudah baik.
Namun, yang perlu ditingkatkan lagi adalah kesadaran para stakeholders perusahaan
untuk senantiasa bertindak dalam batasan etika dalam berbisnis. Hal ini penting agar
peristiwa penggelembungan dana serta penipuan investor tidak lagi terjadi karena
akan merugikan banyak pihak jika hal itu terjadi, serta terdapat sanksi hukum secara
tegas yang mengikat.

Anda mungkin juga menyukai