Disusun Oleh :
Lia Novita Lestari
S17030
S17A
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami
dan aktivitas manusia,seperti letusanbgunung,gempa bumi dan tanah
longsor. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya
manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang
keuangan dan struktural,bahkan sampai kematian.Kerugian yang dihasilkan
tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan
daya tahan mereka.Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan:
"bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan".
Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi
bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa
bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah
"alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau
malapetaka tanpa keterlibatan manusia.Besarnya potensi kerugian juga
tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang
mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar
yang berpotensi mengakhiri peradaban umatmanusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya
tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan/kerawanan (vulnerability) yang
juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luasjika manusia yang
berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience).
Konsep ketahanan bencana merupakan evaluasi kemampuan sistem dan
infrastruktur- infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani
tantangan-tantangan serius yang hadir.Dengan demikian meskipun daerah
tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi
dengan ketahanan terhadap bencana yang cukup.
Dengan terjadinya hal tersebut dapat menarik perhatian saya
untuk melakukan pengkajian ini, sekaligus menganalisis dampak bencana
dan cara penaggulangan bencana alam yang terjadi diIndonesia
1.3. Permasalahan
Permasalahan yang ingin saya bahas adalah :
a. Apa pengertian banjir bandang dan faktor–faktor apa sajakah yang
menyebabkan terjadinya banjirbandang?
b. Bagaimana cara penanggulangannya?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bencana BanjirBandang
Banjir Bandang adalah banjirdi daerah di permukaan rendah yang
terjadi akibat hujanyang turun terus-menerus dan muncul secara tiba-tiba.
Banjir bandang terjadi saat penjenuhan air terhadap tanah di wilayah
tersebut berlangsung dengan sangat cepat hingga tidak dapat diserap lagi.
Air yang tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah dengan permukaan
rendah dan mengalir dengan cepat kedaerah yang lebih
rendah.Akibatnya,segala macam benda yang dilewatinya dikelilingi air
dengan tiba-tiba.Banjir bandang dapat mengakibatkan kerugian yang besar.
Kelestarian alam harus dijaga untuk mencegah banjirbandang.
Kasus Banjir Bandang yang terjadi di Indonesia yaitu Tempat wisata
pemandian air panas Pacet di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada 11
Desember 2002 yang mengakibatkan 26 orang tewas dan 14 orang hilang,
bantaran Sungai Bahorok, Taman Wisata Bukit Lawang, yang berada dikaki
GunungLeuser,SumatraUtara,terjadi bencana banjir pada 2 November 2003
yang mengakibatkan 151 orang tewas dan 100 orang yang hilang, diLembah
Sungai Jenebarang yang berada di lereng Gunung Bawakaraeng, Kabupaten
Goa, terjadi bencana yang sama pada 27 Maret 2004 hingga menewaskan 32
orang serta mengubur 12 rumah dan 430 hektar lahan,banjir bandang di
Jember Jawa Timur 1 Januari 2006 yang menewaskan 59 orang, Banjir
Wasior adalah bencana banjir bandang yang terjadi pada 4 Oktober 2010 di
Wasior,Teluk Wondama,Papua Barat.Banjir yang terjadi menyebabkan
banyak infrastruktur di Wasior hancur termasuk lapangan udara di Wasior,
sementara kerusakan juga menimpa rumah warga,rumah sakit,jembatan dan
juga beberapa gereja, serta menyebabkan 158 orang tewas dan 145 orang
masih dinyatakan hilang, banjir bandang melanda sejumlah desa di
Kecamatan Tangse,Kabupaten Pidie,Aceh.Akibatnya ratusan rumah di Lima
desa hancur dan delapan orang masih dinyatakan hilang. Jum'at, 11 Maret
2011,banjir bandang yang melanda wilayah Kabupaten Garut bagian
selatan, Jawa Barat, meluas menjadi tiga daerah Kecamatan, yaitu di
Pameungpeuk, Cibalong dan Cikelet, Jumat malam Jumat, 6 Mei2011.
A. Simpulan
Dari berbagai fakta bencana yang ada jelas terlihat bahwa dampaknegative
yang diakibatkan oleh bencana alam sangat besar yaitu kerusakan
lingkungan hidup, harta benda dan bahkan nyawa. Bencana besar yang
terjadi tidak serta merta datang begitu saja, namun didahului oleh adanya
gejala-gejala alam yang ditimbulkan oleh alam itu sendiri atau diakibatkan
oleh eksploitasi lingkungan yang berlebihan, kebijakan pemerintah yang
kurangmemperhatikan AMDAL(Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan) , Tata Ruang yang kurang baik dan tidak baiknya
managemenpemerintah untuk mengatisipasi dan penaggulanganbencana.
B. Saran
Bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, namun kita harus
mengetahui jenis-jenis bencana, sebab-sebab yang menimbulkan bencana
dan akibat-akibat yang ditimbulkannya.
Saran-saran,saya sampaikan kepada semua pihak untuk mengantisipasi
dan penanggulangan bencana agar tidak menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup, korban meninggal dan kerugian harta benda yangbesar.
1. Kepada Pemerintah agar meningkatkan managemen antisipasi dan
penanggulanganbencana.
2. Pemerintah agar memiliki Lembaga atau Badan Khusus bahkan
mungkin yang lebih tinggi yaitu setingkat menteri untuk
mengantisipasi dan penanggulangan bencana.
3. Pemerintah agar memberikan sosialisasi dan simulasi kepada
masyarakat yang tinggal di daerah bencana, bagaimana cara mengatasi
bencana yangterjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Analisa :
1. Bagaimana upaya surveilans bencana pada kasus tersebut ?
Jawab:
- Melakukan reboisasi (penanamankembali)
Reboisasi adalah penanaman kembali lahan yang telah ditebang.
Dengan menanam kembali pepohonan, maka lahan yang terpapar
langsung aliran air akan berkurang, dan akan ada akar tanaman yang
dapat menahan tanah dari aliran air dan meningkatkan peneyrapan air
kedalam tanah. Dengan demikian bahaya aliran air banjir dapat
dikurangi.
- Melakukan terasering didaerah hulusungai
Terasering adalah membentuk teras-teras benundak pada lahan yang
miring perbukitan dihulu sungai. Tujuan dari terasering adalah agar
tanah menjadi lebih stabil, karena air yang mengalir dari lahan yang
tinggi tidak langsung mengalir kebawah, sehingga tidak menimbulkan
banjir.
- Membangun drainase dan waduk penampungan air
Drainase air yang baik akan mengalirkan air dari lahanyang
terdampak curah hujan tinggi menuju saluran air sehingga dapat
dialirkan ke tempat yang aman, seperti waduk penampungan. Drainase
ini membantu mengurangi aliran air yang dapat menyebabkan banjir.
- Menindak dan mencegah penebanganliar
Illegal loging harus dicegah agar lahan yang terbuka dan beresiko
menyebabkan banjir tidak bertambah.
- Membersihkan saluran air darisampah
Saluran air seperti sungai, kanal dan selokan yang tersumbat sampah
akan menyebabkan air tidak bisa mengalir dan menggenang, sehingga
menimbulkan banjir. Selain sampah, penyumbatan juga dapat terjadi
akibat pemukiman liar di bantaran sungai.
2. Bagaimana dokumentasi dan upaya pelaporan serta penyebaraninformasi
kepada masyarakat atas kasus tersebut?
Jawab : mitigasi adalah tindakan mengurangi tindakan bahaya, kurang
menyenangkan atau buruknya sesuatu. Menurut undang-undang nomer 24
tahun 2007 mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko
bencana melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi ancaman bencana.
3. Bagaimana kerjasama tim interdisipliner dalam penanganan kasus
tersebut?
Jawab :
a. Melakukan reboisasi pada daerah rawan banjir/daerah resapanair
b. Tidak membuang sampah sembarangan terutama dialiranair\
c. Tidak melakukan penebanganliar
d. Tidak membangun gedung didaerah resapanair