Anda di halaman 1dari 7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Historis Perspektif Betty Neuman

Betty Neuman lahir di Ohio tahun 1924, dia anak kedua dari 3 bersaudara dan merupakan anak
perempuan satu-satunya.Ketika berumur 11 tahun bapaknya meninggal setelah 6 tahun dirawat
karena CRF. Pujian bapaknya terhadap perawat mempengaruhi pandangan Neuman tentang
perawat dan komitmennya menjadi perawat terbaik yang selalu dekat dengan pasien.Pekerjaan
ibunya sebagai bidan di desa juga sangat mempengaruhi secara signifikan. Setelah lulus SMA
Neuman tidak dapat melanjutkan pendidikan keperawatan. Dia bekerja sebagai teknisi pada
perusahaan pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka menabung untuk
pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya program wajib militer di keperawatan
mempercepat masuknya Neuman ke sekolah keperawatan.Neuman lulus program diploma RS
Rakyat (sekarang RSUP Akron Ohio) tahun 1947. Neuman menerima gelar BS pada keperawatan
Kesehatan Masyarakat tahun 1957 dan MS Kesehatan Masyarakat serta Konsultan Keperawatan
Jiwa tahun 1966 dari Universitas California LA. Tahun 1985 Neuman menyelesaikan PHD dalam
bidang Clinical Psychology dari Universitas Pasific Western. Dia mempraktekkan bed side
nursing sebagai staf kepala dan Private Duty Nurse di berbagai RS. Pekerjaannya di komunitas
termasuk di sekolah-sekolah, perawatan di perusahaan dan sebagai kepala perawatan di klinik
obstetric suaminya dan konseling intervensi krisis di keperawatan jiwa di komunitas. Tahun 1967,
6 bulan setelah mendapat gelar MS dia menjadi kepala fakultas dari program dimana ia lulus dan
memulai kontribusinya sebagai guru, dosen, penulis dan konsultan dalam berbagai disiplin ilmu
kesehatan. Tahun 1973, Neuman dan keluarga kembali ke Ohio, sejak itu dia sebagai konsultan
kesehatan jiwa, menyediakan program pendidikan berkelanjutan dan melanjutkan perkembangan
dari modelnya, dia yang pertama kali mendapatkan California Licensed Clinical Fellows of the
American Association of Marriage & Family Therapy dan tetap melakukan praktek konseling.
Model Neuman aslinya berkembang tahun 1970 ketika itu ada permintaan lulusan Universitas of
California LA untuk pembukaan kursus yang memberikan wawasan tentang aspek
fisiologi,psikologi,sosiokultural dan aspek pengembangan dari kehidupan manusia (Neuman
1995). Model ini dikembangkan untuk menyediakan struktur yang terintegrasi dari aspek-aspek
diatas secara holistic.Setelah 2 tahun dievaluasi model tersebut dipublikasikan dalam 3 edisi
( 1982,1989, 1995).
2.2 Perkembangan Sistem Model Neuman

Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap manusia sebagai
makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek (variable) fisiologis,
psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara dinamis seiring
dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun
eksternal. Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress. Klien
dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses, output dan feedback
sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan perspektif sistem ini, maka
kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya
dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan Tujuan ideal dari model ini adalah untuk
mencapai stabilitas sistem secara optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi
dan sebagai sistem terbuka maka klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan
mempertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang
berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebut gangguan- gangguan tersebut sebagai
stressor yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau
aktual melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi.

2.3 Model Konseptual Betty Neuman

Neuman menyajikan aspek-aspek model sistemnya dalam suatu diagram lingkaran konsentris,
yang meliputi variabel fisiologi, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual, basic
structure dan energy resources, line of resistance, normal line of defense, fixible line of defense,
stressor, reaksi, pencegahan primer, sekunder, tertier, faktor intra, inter dan ekstra personal, serta
rekonstitusi. Adapun faktor lingkungan, kesehatan, keperawatan dan manusia merupakan bagian
yang melekat pada model ini yang saling berhubungan dan mendukung ke arah stabilitas
sistem.Gambar sistem Neuman ada pada gambar berikut ini.

2.3.1 Manusia menurut Neuman

Neuman memandang manusia atau klien secara keseluruhan (holistic) yang terdiri dari faktor
fisiologis, psikologis, sosial budaya, faktor perkembangan, dan faktor spiritual.

1) Faktor Fisiologis meliputi struktur dan fungsi tubuh


2) Faktor psikologis terdiri dari proses dan hubungan mental
3) Faktor sosial budaya meliputi fungsi sistem yang menghubungkan sosial dan ekspektasi
kultural dan aktivasi.
4) Faktor perkembangan sepanjang hidup.
5) Faktor spiritual pengaruh kepercayaan spiritual

Faktor-faktor ini berhubungan secara dinamis dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Klien juga
dipandang mengalami kondisi yang bervariasi,sesuai stress yang dialami. Ketika stressor
terjadi individu banyak membutuhkan informasi atau bantuan untuk mengatasi stressor.
Pemberian motivasi merupakan rencana tindakan perawat untuk membantu perkembangan
klien.

Sistem klien diartikan dalam struktur dasar dan lingkaran-lingkaran konsentrik yang saling
berkaitan. Struktur dasar meliputi faktor dasar kelangsungan hidup yang lebih umum dari
karakter sehat dan sakit yang merupakan gambaran yang unik dari system klien. Secara
umum gambaran keunikan sistem klien dari Neuman adalah range temperatur normal,
struktur genetik , pola respon, kekuatan dan kelemahan organ, struktr ego dan pengetahuan
atau kebiasaan.

Neuman selanjutnya menyatakan bahwa Normal Lines of Defense adalah

1) Merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu,
sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor yang disebut
keadaan wellness normal dan digunakan sebagai dasar untuk menentukan adanya
deviasi dari keadaan wellness untuk sistem klien.
2) Berbagai stressor dapat menginvasi normal line defense jika flexible lines of defense
tidak dapat melindungi secara adekuat. Jika itu terjadi maka sistem klien akan
bereaksi yang akan tampak pada adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan
mengurangi kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan.
3) Normal lines of defense terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola
koping individu, gaya hidup dan tahap perkembangan.

Garis pertahanan flexible/ Flexible Lines of Defense

a. Digambarkan sebagai lingkaran putus-putus paling luar yang berperan


memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem dari stressor.
b. Diibaratkan sebagai suatu accordion yang bisa menjauh atau mendekat pada
normal line of defense. Bila jarak antara flexible lines of defense dan normal lines
of defense meningkat maka tingkat proteksipun meningkat.
c. Melindungi normal line of defense dan bertindak sebagai buffer untuk
mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien. 4) Bersifat dinamis dan dapat
berubah dalam waktu yang relatif singkat.

Lines of Resistance Merupakan serangkaian lingkaran putus-putus yang mengelilingi struktur


dasar. Artinya garis resisten ini melindungi struktur dasar dan akan teraktivasi jika ada invasi
dari stressor lingkungan melalui garis normal pertahanan (normal line of defense). Misalnya
adalah mekanisme sistem immun tubuh. Jika lines of resistance efektif dalam merespon stressor
tersebut, maka sistem depan berkonstitusi, jika tidak efektif maka energi berkurang dan bisa
timbul kematian. Hubungan dari berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur,
perkembangan dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan flexible lines of defense
terhadap berbagai reaksi terhadap stressor.

2.3.2 Lingkungan menurut Neuman

Menurut Neuman lingkungan adalah seluruh faktor-faktor internal dan eksternal yang berada di
sekitar klien . Neuman mengatakan baik lingkungan internal maupun ekternal pada manusia
memiliki hubungan yang harmonis dan keduanya mempunyai keseimbangan yang bervariasi,
dimana keseimbangan atau keharmonisan antara lingkungan internal dan eksternal tersebut
dipertahankan.

Pengaruh lingkungan terhadap klien atau sebaliknya bias berdampak positif atau negative.
Stressor yang berasal dari lingkungan meliputi 3 hal yaitu intrapersonal, interpersonal dan
extrapersonal. Neuman membagi lingkungan menjadi 3 yaitu :

1) Lingkungan internal yaitu lingkungan intrapersonal yang ada dalam system klien.
2) Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar system klien. Kekuatan-
kekuatan dan pengaruh interaksi yang berada diluarnsistem klien.
3) Lingkungan yang diciptakan merupakan pertukaran energi dalam system terbuka dengan
lingkungan internal dan eksternal yang bersifat dinamis.Lingkungan ini tujuannya adalah untuk
memberikan stimulus positif kearah kesehatan klien. Stressor adalah kekuatan lingkungan yang
menghasilkan ketegangan dan berpotensial untuk menyebabkan sistem tidak stabil. Neuman
mengklasifikasi stressor sebagai berikut :Stressor intrapersonal : terjadi dalam diri
individu/keluarga dan berhubungan dengan lingkungan internal. Misalnya : respon autoimmun.
Stressor interpersonal : yang terjadi pada satu individu/keluarga atau lebih yang memiliki
pengaruh pada sistem. Misalnya : ekspektasi peran. Stressor ekstrapersonal : juga terjadi diluar
lingkup sistem atau individu/keluarga tetapi lebih jauh jaraknya dari sistem dari pada stressor
interpersonal. Misalnya : sosial politik. Stressor interpersonal dan extrapersonal berhubungan
dengan lingkungan eksternal. Created environment mencakup ketiga jenis stressor ini.
2.3.3 Sehat menurut Neuman
Definisi sehat digambarkan dengan model komponen.Sehat adalah kondisi dimana bagian dan
sub bagian keseluruhan manusia yang selalu harmoni.Kesehatan manusia dalam status baik atau
sakit, selalu berubah dalam lima variable : fisiologi, psikologi, sosiobudaya, spiritual dan
perkembangan. Sehat relative dan dinamik dengan stabilitas yang bervariasi. Garis normal
sebagai parameter status sehat. Sehat adalah individual kadang seimbang atau stabilitas klien
atau berubah. Garis pertahanan manusia dapat permiabel, berbeda dengan individu lain dan
menghasilkan status kesehatan yaitu garis pertahanan normal.Sehat untuk individu lain mungkin
berarti retensi komponen yang tercontitusi, contoh penggunaan protesa setelah amputasi dapat
menghasilkan garis normal. Sehat untuk individu adalah hubungan antara faktor genetik dan
pengalaman.Tipe definisi sehat mengikuti individu ,tidak ada standart absolute. Status yang
terbaik adalah status optimal untuk klien bervariasi dari beberapa poin dalam hubungannya
dengan konsep dasar.
2.3.4 Keperawatan menurut Neuman
Neuman menyatakan bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh dan keperawatan
adalah sebuah profesi yang unik yang mempertahankan semua variabel yang mempengaruhi
respon klien terhadap stressor. Melalui penggunaan model keperawatan dapat membantu
individu, keluarga dan kelompok untuk mencapai dan mempertahankan level maksimum dari
total wellness. Keunikan keperawatan adalah berhubungan dengan integrasi dari semua variabel
yang mana mendapat perhatian dari keperawatan . Neuman (1981) menyatakan bahwa dia
memandang model sebagai sesuatu yang berguna untuk semua profesi kesehatan dimana mereka
dan keperawatan mungkin berbagi bahasa umum dari suatu pengertian. Neuman juga percaya
bahwa keperawatan dengan perspektif yang luas dapat dan seharusnya mengkoordinasi
pelayanan kesehatan untuk pasien supaya fragmentasi pelayanan dapat dicegah.

2.3.5 Aktivitas Keperawatan Perawat

dalam model Neuman dipandang sebagai "aktor" atau pemberi intervensi yang mempunyai
tujuan mengurangi pertemuan individu dengan stressor yang jelas atau meminimalkan efeknya.
Perawat mungkin memilih untuk mengintervensi dengan cara menguatkan kemampuan klien
untuk berespon terhadap stressor. Jadi tanpa memperhatikan apakah pertemuan dengan stressor
itu menghasilkan hasil yang positif atau negatif, perawat memberikan pelayanan sebagai peserta
yang aktif dalam mendukung pertahanan klien dengan membantu klien berespon yang sesuai
terhadap stressor yang datang. Partisipasi aktif dari klien membenarkan arti dari pengalamannya
dengan perawat. Selanjutnya pembuatan tujuan kolaborasi dan kemajuannya adalah istilah yang
digunakan Neuman untuk menjelaskan aktivitas antara perawat dank lien. Neuman menyatakan
bahwa sekali masalah utama telah didefinisikan dan diklasifikasikan satu keputusan harus dibuat
sebagai bentuk intervensi apa yang harus diambil sebagai prioritas.Yang membuat keputusan
adalah proses kolaborasi antara perawat dan klien terlibat dalam merundingkan tujuan kolaborasi
yang sesuai. Perawat membantu klien berbeda tergantung pencegahan primer, sekunder atau
tersier yang diperlukan. Dalam situasi perawatan tiap klien perawat mengkaji dan
mengintervensi secara berbeda.

Contoh jika stressor ada di lingkungan klien tapi tidak merusak garis pertahanan normal (tingkat
pencegahan primer), perawat mungkin mengkaji faktor-faktor resiko dan mencari kemungkinan
untuk mengajari atau membantu klien sesuai dengan kebutuhannya. Jika stressor telah
menembus garis pertahanan normal (tingkat pencegahan sekunder perawat mungkin bertindak
untuk menentukan sifat dari proses penyakit dan mulai berurusan dengan respon maladaptive.
Jika stressor dihasilkan dalam gejala-gejala sisa (tingkat pencegahan tertier) perawat berusaha
untuk membatasi atau mengurangi efek, barangkali dengan menggunakan sumber-sumber
rehabilitasi. Ringkasnya perawat atau profesi kesehatan lain menggunakan model Neuman
adalah pengevaluasi aktif dan pemberi intervensi aktif. Klien dipandang sebagai aktif tetapi lebih
rendah disbanding perawat berhubungan beberapa perubahan status kesehatan. Keperawatan
digambarkan sebagai profesi yang unik, keunikannya dihubungkan dengan sifat holistic manusia
dan pengaruh dari variable yang berinteraksi dalam lingkungan internal maupun eksternal.
Perawat mengkaji semua factor yang berpengaruh pada klien.Contoh Neuman menyatakan
bahwa lapang persepsi pemberi pelayanan professional dan klien harus dikaji karena persepsi
klien dan caregiver mungkin bervariasi. Dengan demikian hal ini akan mempengaruhi tindakan
caregiver. Pengkajian persepsi berarti bahwa perawat mengkaji prasangka, kebutuhan dan nilai-
nilai yang dimiliki klien yang berhubungan dengan kondisi klien sebelum membuat keputusan.
Hal ini penting bahwa pengkajian persepsi harus menjadi aspek yang dimuat karena ini akan
sangat berguna pada format proses perawatan yang selanjutnya dibuat oleh Neuman.
2.3.6 Hubungan Antara Keempat Konsep Sentral.
Perawat dilihat sebagai parsitipan yang aktif dan sebagai faktor dalam lingkungan interpersonal
yang mempengaruhi klien. Kesehatan adalah keadaan dinamis yang dipengaruhi oleh waktu
dimana individu tersebut mencari cara untuk memepertahankan beberapa bentuk stabilitas.
Keadaan ini merupakan keadaan yang harmonis pada semua aspek mausia, keadaan yang tidak
harmonis akan menyebabkan keadaan kesehatan berkurang. Stressor didapat dari lingkungan
internal dan eksternal dimana keduanya ada dalam system klien. Sifat dari stressor kebutuhan
klien harus dikaji oleh perawat sebelum menetapkan perencanaan .
Salah satu kekuatan dalam model ini terletak pada hubungan antara variabel klien dengan
konsep yang termasuk dalam system. Kegunaan dari model ini adalah 1) Dapat
mengkonseptualisasikan klien / system klien dalam keadaan kesehatan berubah – ubah 2)
Lingkungan internal dan ekternal adalah system yang dinamis untuk klien 3) Perawat melakukan
pengkajian , pencegahan dan intervensi pada klien / system klien. Empat metaparadigma konsep
keperawatan saat ini dan semuanya digunakan dalam fungsi keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai