Senam Nifas
Senam Nifas
NIFAS
Ns. Shinta Maharani, S.Kep.,
M.Kep
S
enam nifas merupakan senam yang dilakukan pada ibu yang sedang
menjalani masa nifas. Tujuannya untuk mempercepat pemulihan kondisi
ibu setelah melahirkan, mencegah komplikasi yang mungkin terjadi selama
masa nifas, memperkuat otot perut, otot dasar panggul, dan memperlancar sirkulasi
pembuluh darah, membantu memperlancar terjadinya involusi uterus.
Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan oleh ibu-ibu setelah melahirkan
setelah keadaan tubuhnya pulih, dimana fungsinya adalah untuk mengembalikan
kondisi kesehatan, untuk mempercepat penyembuhan, mencegah timbulnya
komplikasi, memulihkan dan memperbaiki regangan pada otot-otot setelah
kehamilan, terutama pada otot-otot bagian punggung, dasar panggul dan perut.
Kontraindikasi
Menurut Widianti (2010) kontra indikasi senam nifas yaitu senam nifas seyogyanya
tidak dilakukan oleh ibu yang menderita anemia atau yang mempunyai riwayat
penyakit jantung dan paru-paru.
obstetrik atau penyulit masa nifas. Ibu yang keadaan umumnya tidak baik
kejang, demam.
Untuk itu bila senam nifas didampingi oleh bidan/ tenaga kesehatan sebelum
memastikan bahwa kondisi ibu baik dan bisa melakukan gerakan-gerakan senam
nifas. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan ibu melakukan sendiri gerakan
Senam nifas sebaiknya dilakukan diantara waktu makan. Melakukan senam nifas
setelah makan membuat ibu merasa tidak nyaman karena perut masih penuh.
Sebaliknya jika dilakukan disaat lapar, ibu tidak akan mempunyai tenaga dan
lemas. Senam nifas bisa dilakukan pagi atau sore hari. Gerakan senam nifas ini
dilakukan dari gerakan yang paling sederhana hingga yang tersulit. Sebaiknya
Bentuk latihan senam nifas ibu pasca melahirkan normal dengan yang melahirkan
dengan sesar tidak sama. Pada ibu yang melahirkan dengan cara sesar, beberapa
jam setelah keluar dari kamar operasi, latihan pernapasan dilakukan untuk
mempercepat penyembuhan luka. Sementara latihan untuk mengencangkan otot
perut dan melancarkan sirkulasi darah dibagian tungkai dapat dilakukan 2-3 hari
setelah ibu dapat bangun dari tempat tidur. Sedangkan pada persalinan normal,
bila keadaan ibu cukup baik, maka semua gerakan senam dapat dilakukan.
Meskipun senam nifas banyak manfaatnya, tidak semua ibu pasca melahirkan
dapat melakukan senam nifas. Diantaranya seperti senam hamil, senam ini harus
dengan rekomendasi dokter atau tenaga kesehatan. Bahkan untuk ibu-ibu yang
mengalami komplikasi selama persalinan tidak diperbolehkan untuk melakukan
senam nifas. Demikian juga ibu-ibu yang mempunyai kelainan-kelainan seperti
jantung, ginjal atau diabetes, mereka diharuskan untuk beristirahat total sekitar 2
minggu (Widianti, 2010).
Tata Cara Melakukan Senam Nifas
Senam nifas ini merupakan latiahan yang tepat untuk memulihkan tubuh ibu dan
bermanfaat juga untuk memulihkan keadaan ibu baik psikologi maupun fisiologis.
Latihan ini dilakukan dalam waktu 5-10 kali hitungan setiap harinya dan akan
meningkat secara berlahan-lahan. Senam nifas ini dilakukan dengan berbagai
macam gerakan dan setiap gerakan mempunyai manfaat sendiri. Senam nifas
dapat dilakukan setelah 6 jam persalinan (Widianti, 2010).
Setiap gerakan bisa dilakukan selama 8 kali setiap harinya dan boleh ditingkatkan
setiap hari sesuai kondisi ibu.
a. Persiapan senam nifas
Sebelum melakukan senam nifas ada hal-hal yang perlu dipersiapkan yaitu
sebagai berikut:
1) Memakai baju yang nyaman untuk berolahraga.
2) Persiapkan minum, sebaiknya air putih.
3) Bisa dilakukan di matras atau tempat tidur.
4) Ibu yang melakukan senam nifas di rumah sebaiknya mengecek denyut
nadinya dengan memegang pergelangan tangan dan merasakan adanya
denyut nadi kemudian hitung selama satu menit penuh. Frekuensi nadi
yang normal adalah 60-90 kali per menit.
5) Boleh diiringi dengan musik yang menyenangkan jika menginginkan.
6) Petunjuk untuk bidan/tenaga kesehatan yang mendampingi ibu untuk
melakukan senam nifas: perhatikan keadaan umum ibu dan keluhan-
keluhan yang dirasakan, pastikan tidak ada kontraindikasi dan periksa tanda
vital secara lengkap untuk memastikan pulihnya kondisi ibu yaitu tekanan
darah, suhu, pernafasan, dan nadi. Hal tersebut dilakukan sebelum dan
sesudah senam nifas. Perhatikan pula kondisi ibu selama senam. Tidak perlu
memaksakan ibu jika tampak berat dan kelelahan. Anjurkan untuk minum air putih
jika diperlukan.
Hari pertama:
Berbaring dengan lutut di tekuk. Tempatkan tangan di atas perut di bawah area
iga-iga. Napas dalam dan lambat melalui hidung dan kemudian keluarkan melalui
mulut, kencangkan dinding abdomen untuk membantu mengosongkan paru-paru.
Hari kedua :
Berbaring telentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak terbuka keatas.
Kendurkan lengan kiri sedikit dan regangkan lengan kanan. Pada waktu yang
bersamaan rilekskan kaki kiri dan regangkan kaki kanan sehingga ada regangan
penuh pada seluruh bagian kanan tubuh.
Hari ketiga :
Kontraksi vagina. Berbaring telentang. Kedua kaki sedikit diregangkan. Tarik dasar
panggul, tahan selama tiga detik dan kemudian rileks.
Hari keempat :
Memiringkan panggul. Berbaring, lutut ditekuk. Kontraksikan/kencangkan otot-
otot perut sampai tulang punggung mendatar dan kencangkan otot-otot bokong
tahan tiga detik kemudian rileks.
Hari kelima :
Bermain telentang, lutut ditekuk, lengan dijulurkan ke lutut. Angkat kepala dan
bahu kira-kira 45 derajat, tahan 3 detik dan rilekskan dengan perlahan.
Hari keenam :
Tidur telentang, kedua lengan di bawah kepala dan kedua kaki diluruskan.
Angkat kedua kaki sehingga pinggul dan lutut mendekati badan semaksimal
mungkin. Lalu luruskan dan angkat kaki kiri dan kanan vertical dan perlahan-
lahan turunkan kembali ke lantai.
Hari ketujuh :
1) Tidur telentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan meletakkan
kursi di ujung kasur, badan agak melengkung dengan letak pada dan kaki
bawah lebih atas. Lakukan gerakan pada jari-jari kaki seperti mencakar dan
meregangkan. Lakukan ini selama setengah menit.
2) Ingat kekuatan bertumpu pada perut, jangan menggunakan kedua tangan
yang ditekuk dibelakang kepala untuk mendorong tubuh untuk duduk karena
akan berpotensi menimbulkan nyeri leher. Lakukan perlahan, tidak
menghentak dan memaksakan.