Puji dan Syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah mengenai
Psikologi Pada Wanita Dalam Persalinan
Makalah ini merupakan suatu bentuk kegiatan tugas wajib diikuti oleh mahasiswa
program DIV kebidanan Saya menyadari sepenuhnya penyusunan makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu saya mohon maaf dan selalu menerima kritik serta saran yang
bersifat membangun dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua . Terima
kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PEMBUKAAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi
tingginya dapat terwujud, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis.
Tantangan pembangunan kesehatan menuntut adanya dukungan sumber daya yang cukup
serta arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan yang tepat. Namun, seringkali para
pembuat kebijakan di bidang kesehatan mengalami kesulitan dalam hal pengambilan keputusan
yang tepat karena keterbatasan atau ketidaktersediaan data dan informasi yang akurat, tepat, dan
cepat. Data dan informasi merupakan sumber daya yang sangat strategis dalam pengelolaan
pembangunan kesehatan yaitu pada proses manajemen, pengambilan keputusan, kepemerintahan
dan penerapan akuntabilitas.
1
dalam SIK (eHealth) agar dapat meningkatkan pengelolaan dan penyelenggaraan pembangunan
kesehatan. Oleh karena itu SIK saat ini menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan, baik di tingkat
pusat, provinsi, kabupaten/kota, rumah sakit, puskesmas dan lain sebagainya. Oleh karena itu
pada bab selanjutnya akan dibahas tentang SIK lebih khususnya di dinas kesehatan provinsi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Evaluasi Sistem Informasi Kesehatan?
2. Sebutkan Dasar Hukum Penyelengaraan SIK?
3. Bagaimana Cara Melakukan Evaluasi SIK?
4. Apa Saja Yang perlu diperhatikan dalam proses evaluasi?
C. TUJUAN
1. Agar Mahasiswa Mengetahui Apa itu Efaluasi Sistem Informasi Kesehatan
2. Agar Mahasiswa Mengetahui Dasar Hukum Penyelengaraan SIK
3. Agar Mahasiswa Mengetahui Bagaimana Cara Melakukan Evaluasi SIK
4. Agar Mahasiswa Mengetahui Apa Saja Yang perlu diperhatikan dalam proses
evaluasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah seperangkat tatanan yang meliputi data,
informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi, dan sumber daya manusia yang saling
berkaitan dan dikelola secara terpadu yang menyediakan dukungan informasi bagi proses
pengambilan keputusan, perencanaan program kesehatan, monitoring pelaksanaan dan evaluasi
di setiap jenjang administrasi kesehatan. Dasar hukum pelaksanaan SIK di Indonesia adalah PP
Nomor 46 tahun 2014 tentang SIK. Penyelengaraan SIK mencakup:
3
Evaluasi adalah sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang
menetapkan pekerjan antara hasil yang benar-benar dicapai dengan pekerjaan yang seharusnya
dapat dicapai menurut rencana serta menilai perbedaan kemudian penilaian digunakan untuk
langkah selanjutnya (Scott,2002).
Evaluasi SIK bertujuan untuk memastikan bahwa SIK berjalan secara efisien, mampu
mengumpulkan informasi yang relevan dan berkualitas sebagai dasar pengambilan keputusan
oleh pemangku kebijakan. Hasil penilaian SIK sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kinerja
SIK secara terus-menerus. Untuk mengevaluasi SIK dalam rangka memperkuat SIK di tingkat
nasional, maka dibentuklah HMN pada tahun 2005 yang merupakan hasil kesepakatan global.
HMN telah mengembangkan referensi standar untuk pengembangan SIK yang selanjutnya
disebut HMN Framework. Komponen dan standar yang mempengaruhi kinerja dari SIK
diantaranya adalah sumber daya SIK, indikator, sumber data, manajemen data, produk informasi,
diseminasi dan penggunaan data.
Evaluasi SIK dapat dilakukan dengan cara berbeda-beda tergantung dari tujuan
evaluasi. Evaluasi SIK dapat dilakukan oleh salah satu dari :
a Tim Audit khusus, yang dikumpulkan untuk maksud tersebut yang diambil
diantara para eksekutif organisasi yang bersangkutan.
4
a Evaluasi system informasi secara menyeluruh
c Evaluasi aplikasi
Yang perlu diperhatikan, bahwa proses evaluasi bukan hanya menitik beratkan pada
penentuan kelemahan dan keunggulan SIM saja, tetapi lebih dari itu adalah pada usaha - usaha
perbaikan yang perlu dilakukan. Evaluasi fungsi SIM adalah meliputi hal-hal sebagai berikut :
2) Apakah ada sumber daya perangkat keras/perangkat lunak baru yang harus
diganti
5
Metode dan sarana yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
3) Sistem log dan observasi : adalah suatu sistem yang dapat mengindikasi
adanya ketidakefisienan operator, atau kegagalan mesin. Sistem log
merupakan suatu sistem yang dapat dipakai untuk mengembangkan suatu
penjadwalan kerja yang efisien.
Pendekatan yang umum dapat dilakukan pada evaluasi ini terdiri atas langkah-
langkah seperti :
1) Studi Kelayakan
6
2) Penyiapan spesifikasi dan penawaran
Suatu aplikasi sistem informasi dapat dievaluasi menurut beberapa ukuran, yaitu
7
dahulu atau bahkan bertentangan dengan hukum sehingga teknologi tersebut
tidak dapat diterapkan atau perlu diganti.
Menurut Surachman (2008) dan Vaidya (2007) bahwa model dan metode yang
digunakan untuk mengevaluasi penerapan sistem informasi yang digunakan oleh sebuah
organisasi atau instansi publik diantaranya End User Computing Satisfaction (EUCS)
dikembangkan oleh Doll dan Torkzadel (1998), Task Technology Fit (TTF) dikembangkan oleh
Goodhue dan Thompson (1995), Technology of Acceptance Model (TAM) dikembangkan oleh
Davis (1989), IS Success Model dikembangkan oleh DeLone dan McLean (1992, 2002, 2003,
2004), Human Organization Technology (HOT) Fit Model dikembangkan oleh Yusof et al.
(2006), PIECES (Performance, information, economics, control , efficiency, dan service ) model
yang dikembangkan oleh James Wetherbe .
Ada beberapa model yang biasa dan sering digunakan dalam evaluasi sistem informasi, di
antaranya adalah :
Model ini telah banyak digunakan dalam penelitian sistem informasi untuk
mengetahui reaksi pengguna terhadap sistem informasi (Landry et. al., 2006).
Metode TAM ini pertama sekali dikenalkan oleh Davis pada tahun 1989.
8
TAM adalah teori sistem informasi yang membuat model tentang bagaimana
pengguna mau menerima dan menggunakan teknologi. Model ini mengusulkan
bahwa ketika pengguna ditawarkan untuk menggunakan suatu sistem yang baru,
sejumlah faktor mempengaruhi keputusan mereka tentang bagaimana dan kapan
akan menggunakan sistem tersebut, khususnya dalam hal: usefulness (pengguna
yakin bahwa dengan menggunakan sistem ini akan meningkatkan
kinerjanya), ease of use (di mana pengguna yakin bahwa menggunakan sistem ini
akan membebaskannya dari kesulitan, dalam artian bahwa sistem ini mudah
dalam penggunaannya).
9
telah menganggap penggunaan dari suatu sistem informasi (misalnya kepuasan)
dan juga faktor-faktor yang membentuk kepuasan ini. (Doll et al. 1995 disitasi
oleh Chin et al., 2000)
Inti dari Model Task Technology Fit adalah sebuah konstruk formal yang
dikenal sebagai Task-Technology Fit (TTF), yang merupakan kesesuaian dari
kapabilitas teknologi untuk kebutuhan tugas dalam pekerjaan yaitu kemampuan
teknologi informasi untuk memberikan dukungan terhadap pekerjaan (Goodhue &
Thompson 1995, disitasi oleh Dishaw et al., 2002). Model TTF memiliki 4
konstruk kunci yaitu Task Characteristics, Technology Characteristics, yang
bersama-sama mempengaruhi konstruk ketiga TTF yang balik mempengaruhi
variabel outcome yaitu Performance atau Utilization (Gambar 2). Model TTF
10
menempatkan bahwa teknologi informasi hanya akan digunakan jika fungsi dan
manfaatnya tersedia untuk mendukung aktivitas pengguna.
Model evaluasi ini pertama kali dikembangkan oleh Goodhue dan Thompson
pada tahun 1995. Teori ini berpegang bahwa teknologi informasi memiliki
dampak positif terhadap kinerja individu dan dapat digunakan jika kemampuan
teknologi informasi cocok dengan tugas-tugas yang harus dihasilkan oleh
pengguna (Furneaux, 2006).
Yusof et al. (2006) memberikan suatu kerangka baru yang dapat digunakan
untuk melakukan evaluasi sistem informasi yang disebut Human-Organization-
Technology (HOT) Fit Model. Model ini menempatkan komponen penting dalam
sistem informasi yakni Manusia (Human), Organisasi (Organization) dan
Teknologi (Technology). dan kesesuaian hubungan di antaranya.
11
informasi. System use juga berhubungan dengan siapa yang menggunakan (who
use it), tingkat penggunanya (level of user), pelatihan, pengetahuan, harapan dan
sikap menerima (acceptance) atau menolak (resistance) sistem. Komponen ini
juga menilai sistem dari aspek kepuasan pengguna (user satisfaction). Kepuasan
pengguna adalah keseluruhan evaluasi dari pengalaman pengguna dalam
menggunakan sistem informasi dan dampak potensial dari sistem informasi. User
satisfaction dapat dihubungkan dengan persepsi manfaat (usefulness) dan sikap
pengguna terhadap sistem informasi yang dipengaruhi oleh karakteristik personal.
12
e. Is Success Model
3) Penggunaan (use)
13
6) Dampak Organisasi (organization impact)
Model kesuksesan ini didasarkan pada proses dan hubungan kausal dari
dimensi-dimensi model. Model ini tidak mengukur ke enam dimensi pengukuran
kesuksesan sistem informasi secara independen tetapi mengukurnya secara
keseluruhan satu mempengaruhi yang lainnya. Dari model proses dan kausal ini,
maka dapat dijelaskan bahwa Kualitas Sistem (system quality) dan Kualitas
Informasi (information quality) secara mandiri dan bersama-sama mempengaruhi
baik Penggunaan (use) dan Kepuasan Pengguna (user satisfaction). Besarnya
Penggunaan dapat mempengaruhi Kepuasan Pengguna secara positif atau negatif.
Penggunaan dan Kepuasan Pengguna mempengaruhi Dampak Individual
(individual impact) dan selanjutnya mempengaruhi Dampak Organisasional
(organizational impact). 2.2.2. Pengukur-Pengukur Kesuksesan Sistem Informasi
Pada Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone & McLean (D&M IS Success
Model) ini, Kualitas Sistem (system quality) mengukur kesuksesan Teknis,
Kualitas Informasi (information quality) mengukur kesuksesan Semantik, dan
Penggunaan (use), Kepuasan Pemakai (user satisfaction), Dampak Individual
(individual impact) dan Dampak Organisasional (organizational impact)
mengukur kesuksesan Efektivitas sesuai dengan yang diusulkan oleh Shannon dan
Weaver (1949).
f. PIECES
14
Analisis PIECES ini sangat penting untuk dilakukan sebelum
mengembangkan sebuah sistem informasi karena dalam analisis ini biasanya akan
ditemukan beberapa masalah utama maupun masalah yang bersifat gejala dari
masalah utama. Metode ini menggunakan enam variable evaluasi yaitu :
1) Performance (kinerja)
15
g) Toleransi kesalahan, yaitu kerusakan yang terjadi pada saat program
mengalami kesalahan.
2) Information (informasi)
16
c) Penyajian Informasi, dimana informasi disajikan dalam bentuk
yang sesuai.
a) Output
17
Terlalu banyak informasi (kelebihan informasi) – yang
dimaksud terlalu banyak informasi di sini adalah banyaknya
informasi yang berserakan, belum terkumpul, belum terformat,
dan masih tercampurnya antara informasi yang relevan dan yang
tidak relevan dengan masalah yang harus diambil keputusannya,
sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk memilah
dan memilih informasi yang relevan, selain itu juga informasi
yang sama disampaikan berulang-ulang. Pada bagian ini
dideskripsikan situasi saat ini tentang terlalu banyaknya
informasi yang demikian itu, pada bagian mana terjadi produksi
informasi yang berlebihan, dan penyebab terjadinya produksi
informasi yang berlebihan tersebut.
18
Informasi sulit diproduksi – yang dimaksud informasi yang sulit
diproduksi adalah bahwa informasi tersebut tidak mudah dalam
proses produksinya, ini terjadi karena berbagai sebab,
diantaranya data yang tidak lengkap baik dalam jumlah maupun
macamnya, sumber informasi yang sulit didapatkan
informasinya, format informasi yang terlalu sulit dipahami dan
diproduksi informasinya, pemrosesan data melalui prosedur
yang rumit, dan masih banyak lagi penyebab yang lainnya. Pada
bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang informasi yang
sulit diproduksi, letak kesulitan produksinya, dan penyebab
kesulitan produksinya.
19
capture data, dampak yang ditimbulkan, penyebab data tidak
di-capture pada waktu yang berguna.
Data tidak di-capture secara akurat – pada bagian ini
dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa yang tidak di-
capture secara akurat, kriteria data yang di-capture secara
akurat, dampak yang ditimbulkan, penyebab data yang di-
capture tidak akurat.
Data sulit di-capture – pada bagian ini dideskripsikan situasi
saat ini tentang data apa yang sulit di-capture, dampak yang
ditimbulkan, bagaimana cara capturenya, penyebab kesulitan
dalam meng-capture data.
Data di-capture secara berlebihan (terjadi perluangan capture
data yang sama) – pada bagian ini dideskripsikan situasi saat
ini tentang data apa yang dicapture secara berlebihan, macam
data yang dicapture, dampak yang ditimbulkan, penyebab
capture data secara berlebihan.
Data di-capture terlalu banyak – pada bagian ini dideskripsikan
situasi saat ini tentang data apa yang dicapture terlalu banyak
jumlahnya dan macamnya, dampak yang ditimbulkan,
penyebab data yang di-capture terlalu banyak.
Data ilegal di-capture – pada bagian ini dideskripsikan situasi
saat ini tentang data ilegal apa yang di-capture, dampak yang
ditimbulkan, penyebab data ilegal di-capture.
Data Tersimpan : Data disimpan secara berlebihan dalam
banyak file dan database – pada bagian ini dideskripsikan
situasi saat ini tentang data apa saja yang disimpan secara
berlebihan, artinya data yang sama disimpan berulang-ulang
pada banyak file ataupun database, data-data itu disimpan
dalam file atau database apa saja, penyebab data disimpan
secara berlebihan, dan dampak yang ditimbulkan ketika data
disimpan secara berlebihan.Item-item data sama memiliki nilai
20
berbeda dalam file-file berbeda (integrasi data yang buruk) –
pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang item-
item data apa saja yang sama tetapi memiliki nilai yang
berbeda dalam file-file berbeda akibat integrasi data yang
buruk, penyebab item-item data yang sama dapat memiliki
nilai yang berbeda pada file yang berbeda, dan dampak yang
ditimbulkan ketika hal tersebut terjadi.
Data tersimpan tidak akurat – pada bagian ini dideskripsikan
situasi saat ini tentang data apa saja yang tersimpan tidak
akurat (tidak sama dengan kenyataannya), penyebab data yang
tersimpan tidak akurat, dan dampak yang ditimbulkan ketika
hal tersebut terjadi.
Data tidak aman dari kecelakaan atau vandalisme – pada
bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa saja
yang tidak aman dari kecelakaan atau vandalisme, penyebab
data tidak aman, dan dampak yang ditimbulkan ketika hal
tersebut terjadi.
Data tidak diorganisasikan dengan baik – pada bagian ini
dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa saja yang tidak
terorganisasi dengan baik, penyebab data tidak terorganisasi
dengan baik, dan dampak yang ditimbulkan ketika hal tersebut
terjadi.
Data tidak fleksibel – tidak mudah untuk memenuhi kebutuhan
informasi baru dari data tersimpan. Pada bagian ini
dideskripsikan situasi saat ini tentang data apa saja yang tidak
fleksibel untuk menghasilkan informasi baru, penyebab data
tidak fleksibel, dan dampak yang ditimbulkan ketika hal
tersebut terjadi.
Data tidak dapat diakses – pada bagian ini dideskripsikan
situasi saat ini tentang data apa saja yang tidak dapat diakses,
21
penyebab data tidak dapat diakses, dan dampak yang
ditimbulkan ketika hal tersebut terjadi.
3) Economic (ekonomi)
Berfungsi untuk menilai kinerja sistem informasi yang dihasilkan
berdasarkan nilai ekonomis, terdiri dari :
a) Reusabilitas, tingkat dimana sebuah program atau bagian dari
program tersebut dapat digunakan kembali di dalam aplikasi yang
lain.
b) Sumber Daya, jumlah sumber daya yang digunakan dalam
pengembangan sistem, meliputi sumber daya manusia serta sumber
daya ekonomi.
Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan
manfaatnya (nilai gunanya) atau diturunkan biaya penyelenggaraannya.
22
sumbernya, dan dampak yang ditimbulkan ketika hal tersebut
terjadi.
4) Control (pengendalian)
Berfungsi untuk menilai tingkat keamanan dari sistem informasi,
yang terdiri dari :
a) Integritas, tingkat dimana akses ke perangkat lunak atau data oleh
orang yang tidak berhak dapat dikontrol.
b) Keamanan, yaitu mekanisme yang mengontrol atau melindungi
program dan data.
23
Kejahatan terhadap data
Etika dilanggar pada data atau informasi – mengacu pada data atau
informasi yang mencapai orang-orang yang tidak mempunyai
wewenang
5) Efficiency (efisiensi)
Berfungsi untuk menilai tingkat kemudahan penggunaan dari
sistem informasi yang digunakan, yang terdiri dari:
a) Usabilitas, usaha yang dibutuhkan untuk mempelajari,
mengoperasikan, menyiapkan input, dan menginterpretasikan
output suatu program.
b) Perbaikan, usaha yang diperlukan untuk mencari dan membetulkan
kesalahan pada sebuah program.
24
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya pada bab informasi, di
mana data yang secara berlebihan di-inputkan dan diproses juga informasi
yang dihasilkan secara berlebihan akan membuat sistem tidak efisien
dalam penggunaan sumberdaya. Sumber daya dapat berupa sumber daya
prosesor, memory, ruang penyimpanan, listrik, personil, dan lain – lain.
6) Service (layanan)
Berfungsi untuk mengetahui bagaimana sistem informasi
meningkatkan kepuasan pelanggan, pegawai dan manajemen.
a) Akurasi, yaitu ketelitian komputasi dan kontrol
b) Reliabilitas, tingkat dimana sebuah program dapat dipercaya
melakukan fungsi yang diminta.
c) Kesederhanaan, yaitu tingkat dimana sebuah program dapat
dipahami tanpa kesukaran.
25
Pada bagian ini dideskripsikan situasi saat ini tentang layanan yang
disediakan oleh sistem yang berjalan saat ini. Sederetan kelemahan
layanan sistem telah teridentifikasi di bawah ini, kemudian dideskripsikan
juga penyebab kelemahan sistem tersebut, dan dampak yang ditimbulkan
ketika hal tersebut terjadi. Berikut ini kelemahan layanan sistem yang
teridentifikasi :
Komponen teknologi terdiri dari kualitas sistem (system quality), kualitas informasi
(information quality) dan kualitas layanan (service quality). Kualitas sistem dalam sistem
informasi di institusi pelayanan kesehatan menyangkut keterkaitan fitur dalam sistem
termasuk performa sistem dan user interface. Kemudahan penggunaan (ease of use),
kemudahan untuk dipelajari (ease of learning), response time, usefulness, ketersediaan,
fleksibilitas, dan sekuritas merupakan variabel atau faktor yang dapat dinilai dari kualitas
sistem. Kualitas informasi berfokus pada informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi
termasuk rekam medis pasien, laporan dan peresepan. Kriteria yang dapat digunakan
26
untuk menilai kualitas informasi antara lain adalah kelengkapan, keakuratan, ketepatan
waktu, ketersediaan, relevansi, konsistensi, dan data entry. Sedangkan kualitas layanan
berfokus pada keseluruhan dukungan yang diterima oleh service provider sistem atau
teknologi. Service quality dapat dinilai dengan kecepatan respon, jaminan, empati dan
tindak lanjut layanan. (Eris)
27
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPUAN
Evaluasi adalah sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang
menetapkan pekerjan antara hasil yang benar-benar dicapai dengan pekerjaan yang
seharusnya dapat dicapai menurut rencana serta menilai perbedaan kemudian penilaian
digunakan untuk langkah selanjutnya (Scott,2002).
Evaluasi SIK bertujuan untuk memastikan bahwa SIK berjalan secara efisien, mampu
mengumpulkan informasi yang relevan dan berkualitas sebagai dasar pengambilan
keputusan oleh pemangku kebijakan. Hasil penilaian SIK sangat dibutuhkan dalam
meningkatkan kinerja SIK secara terus-menerus. Untuk mengevaluasi SIK dalam rangka
memperkuat SIK di tingkat nasional, maka dibentuklah HMN pada tahun 2005 yang
merupakan hasil kesepakatan global. HMN telah mengembangkan referensi standar untuk
pengembangan SIK yang selanjutnya disebut HMN Framework. Komponen dan standar
yang mempengaruhi kinerja dari SIK diantaranya adalah sumber daya SIK, indikator,
sumber data, manajemen data, produk informasi, diseminasi dan penggunaan data.
Menurut Surachman (2008) dan Vaidya (2007) bahwa model dan metode yang
digunakan untuk mengevaluasi penerapan sistem informasi yang digunakan oleh sebuah
organisasi atau instansi publik diantaranya End User Computing Satisfaction (EUCS)
dikembangkan oleh Doll dan Torkzadel (1998), Task Technology Fit (TTF) dikembangkan
oleh Goodhue dan Thompson (1995), Technology of Acceptance Model (TAM)
dikembangkan oleh Davis (1989), IS Success Model dikembangkan oleh DeLone dan
McLean (1992, 2002, 2003, 2004), Human Organization Technology (HOT) Fit Model
dikembangkan oleh Yusof et al. (2006), PIECES (Performance, information, economics,
control , efficiency, dan service ) model yang dikembangkan oleh James Wetherbe .
28
B. SARAN
Sebaiknya buku buku yang di perpustakaan fakultas ilmu kesehatan agar di tambah
lebih banyak lagi ,karena kami mengalami kesulitan dalam mencari referensi. Bagi
teman–teman agar lebih aktif dalam mengerjakan tugas perkuliahan .
Bagi dosen ,agar kami diberi waktu yang lebih lama dalam menyusun sehingga tidak
terburu buru.
29
DAFTAR PUSTAKA
DeLone, W.H., McLean, E.R., 1992. Information systems success: the quest for the
dependent variable. Information System Research 3 (1), 60-95.
Ghozali, Imam., 2008. Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least
Square. Edisi Dua, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Jogiyanto, H.M., 2007. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Andi Offset,
Yogyakarta.
Davis, B., Gordon, 1999, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen, PT Pustaka
30
Janson, M. A., and Subramanian, A. 1996, Packaged Software: Selection and Implementation
31