ASKEP DIARE (Pemenuhan Cairan Hendry Romodar) - 1
ASKEP DIARE (Pemenuhan Cairan Hendry Romodar) - 1
DIARE
A. PENGERTIAN
Diare menurut Mansjoer (2000) adalah frekuensi defekasi encer lebih dari 3 x
sehari dengan atau tanpa daerah atau tinja yang terjadi secaramendadak
berlangsung kurang dari tujuh hari yang sebelumnya sehat. Sedangkan menurut
Suruadi (2001) Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan
yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih BAB dengan bentuk tinja yang
encer atau cair. Dan menurut Ngastiyah (2005) Diare adalah BAB dengan
jumlah tinja yang banyak dari biasanya, dengan tinja yang berbentuk cairan atau
setengah cair dapat pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat.
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau
setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya
lebih dari 200 g atau 200 ml/24 jam. Definisi lain memakai kriteria frekuensi,
yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari. Buang air besar encer
tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah.
B. ETIOLOGI
Faktor infeksi diare menurut Ngastiyah (2005).
1. Infeksi enteral : Infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab
utama diare.
Infeksi bakteria : vibrio, E. coli, salmonella campilo baster.
Infeksi virus : Rotavirus, calcivilus, Enterovirus, Adenovirus, Astrovirus.
Infeksi parasit : cacing (ascaris, oxyuris), protozoa (entamoba
histolica,giardia lambia), jamur (candida aibicans).
1
Faktor psikologis : rasa takut dan cemas.
C. MANIFESTASI KLINIK
Beberapa tanda dan gejala tentang diare menurut Suriadi (2001) antara lain :
1. Sering BAB dengan konsistensi tinja cair atau encer.
2. Terdapat luka tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelek (elastisitas kulit
menurun) ubun-ubun dan mata cekung, membran mukosa kering.
3. Kram abdominal.
4. Demam.
5. Mual dan muntah.
6. Anoreksia.
7. Lemah.
8. Pucat.
9. Perubahan TTV, nadi dan pernafasan cepat.
10. Menurun atau tidak ada pengeluaran urin.
D. PATOFISIOLOGI
Menurut Suriadi (2001), patofisiologi dari Gastroenteritis adalahmeningkatnya
motilitas dan cepatnya pengosongan pada intestinal merupakan akibat dari
gangguan absorbsi dan ekskresi cairan dan elektrolit yang berlebihan, cairan
sodium, potasium dan bikarbonat berpindah dari rongga ekstraseluler kedalam
tinja, sehingga mengakibatkan dehidrasi kekurangan elektrolit dan dapat terjadi
asidosis metabolik. Diare yang terjadi merupakan proses dari transpor aktif
akibat rangsangan toksin bakteri terhadap elektrolit ke dalam usus halus, sel
dalam mukosa intestinal mengalami iritasi dan meningkatnya sekresi cairan dan
elektrolit. Mikroorganisme yang masuk akan merusak sel mukosa intestinal
sehingga mengurangi fungsi permukaan intestinal. Perubahan kapasitas
intestinal dan terjadi gangguan absorbsi cairan dan elektrolit. Peradangan akan
menurunkan kemampuan intestinal untuk mengabsorbsi cairan dan elektrolit dan
bahan-bahan makanan ini terjadi pada sindrom malabsorbsi. Peningkatan
motilitas intestinal dapat mengakibatkan gangguan absorbsi intestinal.
2
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan dalam rongga yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus. Isi rongga usus
yangberlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga
timbul diare.
2. Gangguan sekresi akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding
usus
akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus dan
selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
3. Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk
menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus
menurun akan mengakibatkan bakteri kambuh berlebihan, selanjutnya
timbul diare pula.
E. KOMPLIKASI
Beberapa komplikasi dari diare menurut Suriadi (2001 ) adalah :
1. Hipokalemia ( dengan gejala matiorisme hipotoni otot lemah
bradikardiperubahan elektrokardiogram ).
2. Hipokalsemia
3. Cardiac dysrhythimias akibat hipokalemia dan hipokalsemia.
4. Hiponatremi.
5. Syok hipovalemik.
6. Asidosis
7. Dehidrasi
3
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang diare menurut Suriadi (2001 ) adalah :
1. Riwayat alergi pada obat-obatan atau makanan.
2. Pemeriksaan intubasi duodenum.
3. Pemeriksaan elektrolit dan creatinin.
4. Pemeriksaan tinja, PH, Leukosit, glukosa, dan adanya darah.
Adapun Pemeriksaan penunjang yang lain menurut Mansjoer (2000 )
1. Pemeriksaan tinja : Makroskopis dan mikroskopis PH dan kadar gula juga
ada intoleransi gula biarkan kuman untuk mencari kuman penyebab dan uji
retensi terhadap berbagai antibiotik.
2. Pemeriksaan darah : perifer lengkap, Analisa Gas Darah (AGD), elektrolit
(terutama Na, K, Ca, P Serum pada diare yang disertai kejang).
3. Pemeriksaan kadar ureum dan creatinin darah untuk mengetahui faalginjal.
4. Duodenal intubation untuk mengetahui kuman penyebab secara kuantitatif
dan kualitatif terutama pada diare kronik.
G. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan medis menurut Biddulp and Stace (1999) adalah
pengobatan dengan cara pengeluaran diet dan pemberian cairan.
Diare tanpa dehidrasi memerlukan cairan tambahan berupa apapun
misalnya air gula, sari buah segar, air teh segar, kuah sup, air tajin, ASI.
Jangan memberikan air kembang gula, sari buah air dalam botol karena
cairan yang terlalu banyak mengandung gula akan memperburuk diare.
Diare dengan dehidrasi sedang memerlukan cairan khusus yang
mengandung campuran gula dan garam yang disebut larutan dehidrasi
oral ( LRO ). LRO ini dibuat dengan mencampurkan sebungkus garam
rehidrasi kedalam 1 liter air bersih.
Diare dengan dehidrasi berat memerlukan cairan intravena disamping
LRO.
4
2. Penatalaksanaan keperawatan menurut Nelson (1999) antara lain :
Penderita yang dirawat inap harus ditempatkan pada tindakan
pencegahan enterik termasuk cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan penderita.
Jas panjang bila ada kemungkinan pencernaan dan sarung tangan bila
menyentuh barang terinfeksi.
5
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 20307.
Carpenito. L. J, 2000.
6
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.M DENGAN GANGGUAN
KEBUTUHAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT DI RUANG
MELATI RS. BHAKTI RAHAYU-AMBON
1. IDENTITAS
a. Biodata Pasien
Nama : Tn.M
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 45 Tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Maluku
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Poka
b. Penanggung Jawab
Nama : Ny.T
Umur : 40 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan px : Istri
Alamat : Poka
7
2. RIWAYAT KESEHATAN
Genogram 3 Generasi
45 40
Keterangan : Laki-Laki
Perempuan
Klien
Meninggal
8
GarisPerkawinan
GarisKeturunan
GarisSerumah
- Nasi,
4) Jumlah ikan, - ½ porsi tidak habis
porsi sayur - Diare, muntah
9
4) Keluhan teh, susu
- 6-
7gelas/ha
ri
- Tidak ada
2 Eliminasi
a. BAB
1) Frekuensi - 2 - + 5 kali/hari
2) Warna kali/hari - Kuning, encer
3) Konsistensi - Kuning - Cair
4) Keluhan - Lunak - Perut sakit
b. BAK - Tidak ada
1) Frekuensi - + 5 kali/hari
2) Warna - 5kali/hari - Kuning
3) Jumlah - Kuning, - Tidak dikaji
4) Keluhan jernih - Tidak ada
- Tidak
dikaji
- Tidak ada
3 Istirahat dan tidur
a. Tidur siang - 2 jam - ± 30 menit
b. Tidur malam - 8 jam - ± 5 jam
c. Keluhan - Tidak ada - Diare, muntah
4 Personal hygiene
a. Frekuensi - 2 - 2 kali/hari
mandi kali/hari - 2 kali/hari
b. Frekuensi - 2 - 2 kali/hari
sikat gigi kali/hari - Tidak ada
c. Ganti pakaian - 2
d. Masalah saat kali/hari
mandi - Tidak ada
5 Aktifitas
a. Aktifitas yang - Aktifitas - Aktifitasdibantuolehkeluargadanper
dilakukan ringan awat
10
- Tidak ada
- Aktifitas
b. Aktifitas yang berat
dilakukan oleh
orang lain
b. Interaksi Sosial : Pasien sangat kooperatif saat ditanya keluhan oleh dokter dan
perawat
c. Spiritual : Pasien selalu ingat Tuhan dan selalu berdoa untuk kesembuhan
penyakitnya
d. Kepala
11
Bentuk : Bulat
Warna : Hitam
Keadaan : Normal
Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
Benjolan : Tidak ada benjolan
Kebersihan : Bersih
1) Mata
Kesimetrisan : Simetris
Konjungtiva : Merah muda
Bengkak : Tidak ada bengkak
Benjolan : Tidak ada benjolan
Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
Reflek pupil : Positif terhadap cahaya
Kebersiahn : Bersih
2) Telinga
Kesimetrisan : Simetris
Bengkak : Tidak ada bengkak
Benjolan : Tidak ada benjolan
Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
Fungsi pendengaran : Baik
Kebersihan : Bersih
3) Hidung
Kesimetrisan : Normal
Bengkak : Tidak ada bengkak
Benjolan : Tidak ada benjolan
Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
Fungsi penciuman : Baik
Kebersihan : Bersih
Penggunaan oksigen : 3 liter selama 2 hari dan Nebulizer / 12 jam
4) Mulut
a) Bibir
Kesimetrisan : Simetris
Warna : Merah muda
12
Mukosa : Kering
Bengkak : Tidak ada bengkak
Benjolan : Tidak ada benjolan
Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
Kebersihan : Bersih
b) Gigi
Warna : Putih
Caries : Tidak caries
Jumlah : 32 buah
Kebersihan : Bersih
c) Lidah
Warna : Merah muda
Fungsi pengecapan : Baik
Kebersihan : Bersih
e. Leher
Bentuk : Normal
Bengkak : Tidak ada bengkak
Benjolan : Tidak ada benjolan
Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
Kebersihan : Bersih
g. Abdomen
Inspeksi : Normal
Palpasi : Tidak ada bengkak dan benjolan
13
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Tidak ada bising usus
h. Ekstremitas
Ekstremitas atas : Tidak ada bengkak
Ekstremitas bawah : Bergerak bebas tanpa nyeri
15
keras atau terlalu lembek, dan meredakan kram perut yang berkaitan dengan
diare
Mekanisme kerja : Molagit merupakan obat anti diare yang tidak diketahui
penyebabnya secara spesifik
1. KLASIFIKASI DATA
DO:
Pasien BAB lebih 5x sehari
Pasien tampak lemas
Pasien muntah lebih 3x sehari
2. ANALISA DATA
16
Nama : Tn.M No.Reg : 1357xx
Umur : 45 Tahun Ruang : Melati
DO :
1.Pasien BAB lebih 5x
sehari
2.Pasien tampak lemas
3.Pasien muntah lebih 3x
sehari
17
3.Sering muntah dengan kriteria
hasil : 3. Anjurkan 3. Untuk mengurangi
DO : 1.Kebutuhan pasien dan dehidrasi
1.Pasien BAB lebih cairan teratasi keluaraga untuk
5x sehari 2.Diare dan memberikan
2. Pasien tampak muntah hilang banyak minum
lemas 3.Pasien tidak
3. Pasien muntah sakit perut dan 4. Kolaborasi 4. Menentukan terapi
lebih 3x sehari tidak lemas dengan dokter yang akan diberikan
dalam
pemberian terapi
EVALUASI
Nama : Tn.M No.Reg : 1357xx
Umur : 45 Tahun Ruang : Melati
18
-Pasien sudah tidak merasakan
sakit perut dan tidak muntah
P: Intervensi dihentikan
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Tn.M No.Reg : 1357xx
Umur : 45 Tahun Ruang : Melati
19
4.Nafsu makan dan minum sudah pasien baik
20