Askep Persepsi Sensorik Pendengaran
Askep Persepsi Sensorik Pendengaran
PENDAHULUAN
2.1 PENGERTIAN
Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks
(pendengaran dan keseimbangan) . Indera pendengaran berperan penting pada
partisipasi seseorang dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Sangat penting untuk
perkembangan normal dan pemeliharaan bicara, dan kemampuan berkomunikasi
dengan orang lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar.
Trauma telinga adalah kompleks, sebagai agen berbahaya yang berbeda
dapat mempengaruhi berbagai bagian telinga. Para agen penyebab trauma telinga
termasuk faktor mekanik dan termal, cedera kimia, dan perubahan tekanan.
Tergantung pada jenis trauma, baik eksternal, tengah, dan / atau telinga bagian
dalam bisa terluka.
2.2 ETIOLOGI
1. Faktor kesengajaan, biasanya terjadi pada anak-anak balita.
2. Faktor kecerobohan sering terjadi pada orang dewasa sewaktu menggunakan
alat-alat pembersih telinga misalnya kapas, tangkai korek api atau lidi yang
tertinggal di dalam telinga.
3. Faktor kebetulan terjadi tanpa sengaja dimana benda asing masuk kedalam
telinga contoh masuknya serangga, kecoa, lalat dan nyamuk.
2.4 KOMPLIKASI
Akibat Trauma telinga yaitu akan terjadi komplikasi, yaitu tulang rawan
hancur dan menciut serta keriput, sehingga terjadi telinga lisut (cauliflower ear).
(Helmi Sosialisman dkk,2004)
2.5 PATOFISIOLOGI
1 Trauma liang telinga umumnya disebabkan oleh kesalahan sewaktu
membersihkan telinga dengan cotton bud atau alat pembersih telinga lainnya.
Akibatnya terjadi luka atau hematoma pada kulit liang telinga.
2 Benda asing yang masuk ke telinga biasanya disebabkan oleh beberapa factor
antara lain pada anak – anak yaitu factor kesengajaan dari anak tersebut,
factor kecerobohan misalnya menggunakan alat-alat pembersih telinga pada
orang dewasa seperti kapas, korek api ataupun lidi.
3 Masuknya benda asing ke dalam telinga yaitu ke bagian kanalis audiotorius
eksternus akan menimbulkan perasaaan tersumbat pada telinga, sehingga
klien akan berusaha mengeluarkan benda asing tersebut. Namun, tindakan
yang klien lakukan untuk mengeluarkan benda asing tersebut sering kali
berakibat semakin terdorongnya benda tersebut ke bagian tulang kanalis
eksternus sehingga menyebabkan laserasi kulit dan melukai membrane
timpani. Akibat dari laserasi kulit dan lukanya membrane timpanai, akan
menyebabkan gangguan pendengaran , rasa nyeri telinga atau otalgia dan
kemungkinan adanya risiko terjadinya infeksi.
2. Pemeriksaan Ketajaman
Test penyaringan sederhana
a. Lepaskan semua alat bantu dengar
b. Uji satu telinga secara bergiliran dengan cara tutup salah satu telinga
c. Berdirilah dengan jarak 30 cm
d. Tarik nafas dan bisikan angka secara acak (tutup mulut)
e. Untuk nada frekuensi tinggi: lakukan dgn suara jam
2.8 PENCEGAHAN
Higienisitas yang baik seperti mencuci tangan secara teratur, dapat
mencegah terjadinya infeksi aurikula, pasien dilarang menyentuh telinganya dan
kuku harus dipotong pendek. (Helmi Sosialisman dkk,2004)
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN “TRAUMA TELINGA”
3.1 Pengkajian
1. Identitas Pasien
Riwayat kesehatan
a. Keluhan Utama
Biasanya klien mengeluh adanya nyeri, apalagi jika daun telinga disentuh.
Didalam telinga terasa penuh karena adanya penumpukan serumen atau
disertai pembengkakan.Terjadi gangguan pendengaran dan kadang-
kadang disertai demam.Telinga juga terasa gatal.
b. Riwayat penyakit sekarang
Waktu kejadian, penyebab trauma, posisi saat kejadian, status kesadaran
saat kejadian, pertolongan segera yang diberikan setelah kejadian
c. Riwayat penyakit dahulu
Pernah mengalami nyeri pada telinga sebelumnya.
d. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada salah satu keluarga yang mengalami sakit telinga.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Inspeksi keadaan umum telinga, pembengkakan pada MAE
(meatusauditorius eksterna) perhatikan adanya cairan atau bau, warna
kulit telinga,penumpukan serumen, tonjolan yang nyeri dan berbentuk
halus, serta adanya peradangan.
b. Palpasi
Palpasi, Lakukan penekanan ringan pada daun telinga, jika terjadi respon
nyeridari klien, maka dapat dipastikan klien menderita otitis
eksternasirkumskripta (furunkel).
3.2 Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi.
2. Gangguan sensori persepsi (auditori) berhubungan dengan perubahan sensori
persepsi
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi
tentang penyakit, pengobatan.
4.1 Kesimpulan
Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks
(pendengaran dan keseimbangan) . Indera pendengaran berperan penting pada
partisipasi seseorang dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Sangat penting untuk
perkembangan normal dan pemeliharaan bicara, dan kemampuan berkomunikasi
dengan orang lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar.
Trauma telinga adalah kompleks, sebagai agen berbahaya yang berbeda
dapat mempengaruhi berbagai bagian telinga. Para agen penyebab trauma telinga
termasuk faktor mekanik dan termal, cedera kimia, dan perubahan tekanan.
Tergantung pada jenis trauma, baik eksternal, tengah, dan / atau telinga bagian
dalam bisa terluka.
4.2 Saran
Mahasiswa harus mampu memahami mengenai pengertian, penyebab,
penatalaksanaan prikondritis, agar dalam menjalankan proses keperawatan dapat
membuat intervensi dan menjalankan implementasi dengan tepat sehingga
mencapai evaluasi dan tingkat kesembuhan yang maksimal pada klien
perikondritis. Selain itu Mahasiswa juga dapat memperbanyak ilmu dengan
mengunjungi seminar dan membaca dari berbagai sumber.
DAFTAR PUSTAKA
Alvi A, Bereliani A 4th. Trauma to the temporal bone: diagnosis and management
of complications. J Craniomaxillofac Trauma 1996:2:36-48
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang
diridhoi Allah SWT.
Maksud penulis membuat makalah ini adalah untuk dapat lebih memahami
tentang Fisiologi Persalinan Kala I, II, III dan IV yang akan sangat berguna
terutama untuk mahasiswa. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini banyak sekali kekurangannya baik dalam cara penulisan maupun dalam isi.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis
yang membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................2
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ...............................................................................................11
4.2 Saran .........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA