Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

FUNGSI SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Dasar-Dasar


Organisasi Informasi

OLEH:
KELOMPOK 9

1. MUH. RIDWAN BASRI 4. IRMAYANTI


(40400121038) (40400121041)

2. ANUGRAH TULLAH 5. SRI NURAINI


(40400121057) (40400121067)

3. ARINI SAHAR 6. MAGHFIRA AL IMRAN


(40400121039) (40400121069)

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
kami karunia nikmat dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulisan makalah ini merupakan tugas kelompok dari dosen mata kuliah
Dasar-dasar Organisasi Informasi Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah agar
kami dan pembaca dapat mengetahui Sistem Temu Kembali Informasi.
Dengan tersusunnya makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini kami sangat berharap
kritik dan saran yang bersifat membangun apabila terdapat kesalahan.

Jeneponto, 29 November 2021

Kelompok 9

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Sejarah Sistem Temu Kembali Informasi .................................................. 3
B. Pengertian Sistem Temu Kembali Informasi ............................................. 4
C. Tujuan dan Fungsi Sistem Temu Kembali Informasi ............................... 4
D. Efektivitas Sistem Temu Kembali Informasi ............................................. 5
E. Jenis-Jenis Sistem Temu Kembali Informasi ............................................ 6
F. Konsep Dasar Sistem Temu Kembali Informasi ........................................ 6
G. Komponen Sistem Temu Kembali Informasi ............................................. 6
H. Teknik-teknik Sistem Temu Kembali Informasi ........................................ 7
I. Alat Bantu Temu Balik Inormasi di Dunia Web ....................................... 9
J. Peran Jasa Layanan Informasi ................................................................ 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 13
A. Kesimpulan ................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perpustakaan merupakan pusat penyedia informasi yang multifungsi,
sehingga ia dikenal sebagai unit pelayanan informasi yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat secara luas karena perpustakaan memang terikat dalam tatanan
masyarakat yang luas. Perpustakaan harus ada dan dibangun ditengah-tengah
masyarakat, karena setiap orang pasti ingin maju dan berkembang, serta ingin
menguasai banyak ilmu pengetahuan yang tentunya dapat dilakukan dengan
membaca/belajar pada buku dan sumber informasi lainnya. Untuk dapat
menemukan berbagai sumber informasi, maka cara paling mudah dan murah yang
dapat dilakukan semua orang adalah dengan berkunjung ke perpustakaan. Karena
perpustakaan didirikan untuk melayani mereka yang membutuhkan informasi.

Salah satu hal penting yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari sebuah perpustakaan adalah adanya proses temu balik informasi, dimana
secara spesifikjuga akan berkaitan langsung dengan penelusuran informasi. Temu
balik informasi dapat diartikan sebagai kegiatan yang bertujuan untuk
menyediakan informasi kepada pengguna sebagai jawaban akan kebutuhan
informasi pengguna. Temu balik informasi merupakan istilah yang mengacu pada
temu balik dokumen, sumber atau data yang dimiliki unit informasi atau
perpustakaan.

Sistem temu balik informasi merupakan sistem yang berfungsi untuk


menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan pemakai.Salah satu hal
yang perlu diingat bahwa informasi yang terkandung dalam sebuah dokumen
bersifat tekstual. Sedangkan penelusuran informasi merupakan bagian dari sebuah
proses temu balik informasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai
akan informasi yang dibutuhkan, dengan bantuan alat penelusuran dalam temu

1
2

balik informasi yang dimiliki perpustakaan. Maka dari itu dari makalah ini akan
membahas beberapa materi yang berkaitan dengan Sistem Temu Kembali
Informasi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Sistem Temu Kembali Informasi ?
2. Apa Pengertian Sistem Temu Kembali Informasi ?
3. Apa Tujuan dan Fungsi Sistem Temu Kembali Informasi ?
4. Bagaimana Efektivitas Sistem Temu Kembali Informasi ?
5. Apa Jenis-Jenis Sistem Temu Kembali Informasi ?
6. Apa Konsep Dasar Sistem Temu Kembali Informasi ?
7. Apa Komponen Sistem Temu Kembali Informasi ?
8. Apa saja Teknik-teknik Sistem Temu Kembali Informasi ?
9. Apa saja Alat Bantu Temu Balik Inormasi di Dunia Web ?
10. Bagaimana Peran Jasa Layanan Informasi ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Sejarah Sistem Temu Kembali Informasi
2. Untuk mengetahui Pengertian Sistem Temu Kembali Informasi
3. Untuk mengetahui Tujuan dan Fungsi Sistem Temu Kembali Informasi
4. Untuk mengetahui Efektivitas Sistem Temu Kembali Informasi
5. Untuk mengetahui Jenis-Jenis Sistem Temu Kembali Informasi
6. Untuk mengetahui Konsep Dasar Sistem Temu Kembali Informasi
7. Untuk mengetahui Komponen Sistem Temu Kembali Informasi
8. Untuk mengetahui Teknik-teknik Sistem Temu Kembali Informasi
9. Untuk mengetahui Alat Bantu Temu Balik Inormasi di Dunia Web
10. Untuk mengetahui Peran Jasa Layanan Informasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Sistem Temu Kembali Informasi


Pada tahun 1959, Calvin Mooers Membuat istilah pengambilan
informasi (information retrieval) dan membuat kategorisasi informasi. Tujuan
awalnya adalah untuk memungkinkan pencarian (searching) secara cepat pada
jumlah data set yang banyak. Selanjutnya, Maron dan Kuhn di tahun 1961
membahas lebih jauh tentang relevansi antar dokumen dalam permasalahan
pengurutan (sorting) dan pemberian peringkat dalam pengelolaan dukumen.

Pada tahun 1971, Gerard Salton Membuat sistem yang dinamakan


SMART. Ia juga melakukan pendekatan awal dan melakukan pengelompokan
(clustering) terotomasi. Salton juga memperkenalkan pembuatan indeks untuk
dokumen, telah banyak peneliti yang berkontribusi di bidang pengambilan
informasi ini dengan menerapkan berbagai metode statistik. Sumbangan mereka
memainkan peranan penting dalam pengambilan informasi.

Pada tahun 1973 untuk pertama kalinya diselenggarakan konferensi


international untuk penelitian dan pengembangan di bidang pengambilan
informasi. Pada tahun-tahun berikutnya, penelitian tentang teknologi pengambilan
informasi di web marak dilakukan. Mulailah muncul mesin pencari untuk
melakukan pencarian lokasi dokumen berisi informasi yang relevan dengan
informasi yang dicari. Pada perjalanan sejarah selanjutnya kemajuan dalam
penelitian banyak dilaporkan pada berbagai konferensi, misalnya pada konferensi
TREC (Text Retrieval Conference) yang membahas tentang standarisasi
pengujian untuk mengevaluasi teknik pengambilan informasi.

Jadi bisa disimpulkan bahwa Sistem Temu Kembali Informasi


(Information Retrieval System) adalah Sistem yang digunakan sebagai sarana

3
4

pengambilan dokumen dan konteks teks (biasanya dari web) sebagai tanggapan
untuk kata kunci spesifik atau query yang diberikan sebelumnya. (Utomo, 2012)

B. Pengertian Sistem Temu Kembali Informasi


Sistem temu balik informasi merupakan proses untuk
mengidentifikasi, kemudian menelusuri suatu dokumen dari suatu penyimpanan,
sebagai jawaban atas pemintaan sebuah informasi. Pengertian lainnya adalah
sistem temu kembali informasi merupakan proses yang berhubungan dengan
representasi, penyimpanan, pencarian dengan pemanggilan informasi yang
relevan dengan kebutuhan informasi pengguna yang dinyatakan dalam query.
(Hasugian, 2003 : 2)

Menurut Hasugian (2003 : 68) sistem temu balik informasi pada


dasarnya adalah suatu proses untuk mengidentifikasi, kemudian memanggil
(retrieval) suatu dokumen dari suatu simpanan (file), sebagai jawaban atas
permintaan informasi.

C. Tujuan dan Fungsi Sistem Temu Kembali Informasi


Tujuannya adalah untuk mempelajari proses temu kembali,
membentuk, membangun dan mengevaluasi sistem temu kembali yang dapat
memberikan informasi yang diinginkan secara efektif antara pengarang dan
pemakai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi yang utama dari suatu sistem
temu kembali informasi adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengidentifikasi informasi yang relevan kepada masyarakat pemakai.


2. Untuk meneliti muatan/indeks dari dokumen.
3. Untuk menghadirkan muatan/indeks dari sumber yang diteliti dengan
pemakai.
4. Untuk meneliti query pemakai dan untuk menghadirkannya didalam suatu
format yang akan menghasilkan temuan dokumen yang sesuai pada basisdata.
5. Untuk memenuhi statemen pencarian dengan database yang disimpan.
5

Sistem temu kembali informasi merupakan salah satu elemen penting


dalam kegiatan temu kembali koleksi dan informasi yang dibutuhkan pengguna di
perpustakaan. Fungsi utama sistem temu kembali informasi dapat disimpulkan
sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis isi sumber informasi suatu dokumen.


2. Merepresentasikan isi sumber informasi dengan cara tertentu yang
memungkinkan untuk dipertemukan dengan pernyataan (query pengguna).
3. Merepresentasikan pernyataan (query) pengguna dengan cara tertentu yang
memungkinkan untuk dipertemukan dengan sumber informasi yang terdapat
dalam basis data perpustakaan.
4. Mempertemukan pernyataan pencarian dengan data yang tersimpan dalam
basis data.
5. Menemu-kembalikan informasi yang relevan.
6. Menyempurnakan untuk kerja sistem berdasarkan umpan balik yang diberikan
oleh pengguna.

D. Efektivitas Sistem Temu Kembali Informasi


Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan dengan
memanfaatkan sarana dan prasarana yang tepat untuk mencapai tujuan.Dalam
memanfaatkan efektivitas temu kembali informasi, harus digunakan parameter
untuk mengevaluasinya agar hasil yang diberikan sistem sesuai dengan
permintaan pengguna.Evaluasi dilakukan untuk menjelaskan bagaimana sistem
beroperasi atau untuk mengetahui mengapa sistem berfungsi pada tingkat efisiensi
tertentu.Efektivitas berhubungan dengan pencapaian tujuan yang lebih dikaitkan
dengan hasil kerja. Menurut pendapat lain efektivitas sistem temu kembali
informasi adalah kemampuan dari sistem itu untuk memanggil berbagai dokumen
dari suatu database sesuai dengan permintaan pengguna. Efektivitas dari sistem
temu kembali informasi dapat diukur.Ada dua hal penting yang biasanya
6

digunakan dalam mengukur kemampuan sistem temu kembali informasi yaitu


rasio atau perbandingan perolehan (recall) dan ketepatan (precision).

E. Jenis-Jenis Sistem Temu Kembali Informasi


Menurut Chowdhury (1999) Sistem temu kembali informasi dibagi
menjadi dua jenis yaitu:

1. Sistem temu kembali informasi in house, yaitu Sistem temu-kembali


informasi dibangun oleh perpustakaan atau pusat informasi tertentu untuk
melayani terutama para pemakai dalam organisasi tersebut. Salah satu bentuk
sistem temu kembali informasi in house adalah OPAC (Online Public Access
Catalogue)
2. Sistem temu kembali informasi online, yaitu Sistem temu kembali informasi
didesain untuk memberikan akses ke remote database kepada berbagai user.
Sistem online ini menghubungkan para pemakai pada berbagai tempat melalui
jaringan komunikasi elektronik. Bentuk yang paling populer dari sistem temu
kembali informasi online adalah CD-ROM dan internet.

F. Konsep Dasar Sistem Temu Kembali Informasi


Konsep dasar dari Sistem Temu Kembali Informasi adalah :
1. Indexing
2. Searching
3. Perengkingan relevansi keyword query

G. Komponen Sistem Temu Kembali Informasi


Sistem temu balik informasi memiliki beberapa komponen. Terdapat 5
komponen sistem temu balik informasi yaitu :

1. Pengguna
Pengguna Sistem temu balik informasi adalah orang yang
menggunakan atau memanfaatkan sistem temu balik informasi dalam rangka
kegiatan pengelolaan dan pencarian informasi.
7

2. Query
Query adalah format bahasa permintaan yang diinput oleh pengguna
kedalam sistem temu balik informasi. Sistem temu balik informasi selalu
disediakan kolom sebagai tempat bagi pengguna untuk menuliskan query nya.
3. Dokumen
Dokumen adalah istilah yang digunakan untuk seluruh bahan pustaka,
apakah itu artikel, buku, laporan penelitian. Seluruh bahan pustaka dapat
disebut sebagai dokumen database.
4. Indeks Dokumen
Indeks adalah daftar istilah atau kata (list of terms). Dokumen yang
dimasukkan atau disimpan dalam database diwakili oleh indeks, Indeks itu
disebut indeks dokumen. Fungsinya adalah representasi subyek dari sebuah
dokumen.

H. Teknik-teknik Sistem Temu Kembali Informasi


Ada beberapa teknik temu-kembali informasi yangtelah dikembangkan
yaitu teknik Boolean sederhana dan teknik Boolean berperingkat (Fitriyanti,
1997) serta teknik Extended Boolean berdasarkan p-norm model (Andri, 1997).
Untuk lebih jelasnya mengenai perbedaan dan keunggulan masing-masing teknik
ini dapat dilihat pada penjelasan berikut.

1. Teknik Boolean
Teknik Boolean merupakan suatu cara dalam mengekspresikan keinginan
pemakai ke sebuah kueridengan mamakai operator-operator Boolean
(Salton,1989) yaitu : “and”, “or”, dan “not”. Adapun maksud dari operator
“and” adalah untuk menggabungkan istilah-istilah kedalam sebuah ungkapan,
dan operator “or” adalah untuk memperlakukan istilah-istilah sebagai
sinonim,sedangkan operator “not” merupakan sebuahpembatasan. Pada teknik
Boolean sederhana, query diproses sesuai dengan operator yang digunakan
dan menampilkan dokumen berdasarkan urutan dokumen ditemukan.
8

Sedangkan pada teknik Boolean berperingkat, dokumen diperingkat


berdasarkan bobot dari dokumen. Adapun pembobotan dari masing-masing
dokumen berdasarkan aturan sebagai berikut :
a) A and B → D1A∩B, D2A∩B, …→ d1A∩B ˃ d2A∩B ˃ … dengan dA∩B = min
(dA,dB)
b) A orB → D1A∪B, D2A∪B, … → d1A∪B ˃ d2A∪B ˃ … dengan dA∪B = max
(dA,dB)
c) Not A → U − dA
Dimana dA yaitu Bobot dari istilah A pada dokumen D. Bobot
istilah ini didapat dari hasil proses indexing. Min(dA,dB) berarti sebuah
dokumen di retrieve dengan bobot nilai terkecil dari bobot-bobot istilah yang
dimilikinya. Max(dA,dB) berarti sebuah dokumen di retrieve dengan bobot
nilai terbesar dari bobot-bobot istilah yang dimilikinya.
2. Teknik Extended Boolean
Teknik Extended Boolean berdasarkan p-norm model merupakan
pengembangan lebih lanjut dari model Boolean. Teknik ini memakai operator
yang dikomputasi berdasarkan rumus Savoy (1993) sebagai berikut :
Query Retrieval Status Value
(RSV)
A or <p> B

A or <p> B

Not A 1 − Wia

Keterangan:

p adalah nilai p-norm yang dimasukkan pada query.


9

Wia adalah bobot istilah A dalam indeks pada dokumen Di.

Wib adalah bobot istilah B dalam indeks pada dokumen Di.

I. Alat Bantu Temu Balik Inormasi di Dunia Web


Search engine adalah bantu interaktif untuk menemukan informasi
yang berada di www (www.gifford.co.uk). Sebenarnya web Search engine adalah
basis data yang mengandung referensi atau rujukan ke banyak sumber informasi.
Pengguna dapat berinteraksi dengan basis data, memasukkan query atau
pertanyaan tentang keberadaan suatu informasi dalam basis data tersebut dengan
kriteria yang diinginkan pengguna. Search engine adalah program komputer yang
dirancang untuk mengindeks informasi di web secara otomatis.

Mesin pencari (Search engine) adalah salah satu program komputer


yang dirancang khusus untuk membantu seseorang menemukan file-file yang
disimpan dalam komputer, misalnya dalam sebuah web server umum (www) atau
komputer sendiri.

Berdasarkan cara mengumpulkn data-data halaman web, Search


engine dibagi menjadi 4 kategori yaitu (Rodin, 2017):

1. Human Organized Search Engine


Mesin pencari yang dikelola sepenuhnya oleh tangan manusia. Metode ini
menggunakan metode dengan memiih informasi yang relevan dan
dikelompokkan sedemikian rupa sehingga lebih bermakna dan bermanfaat
bagi penggunanya. Kemudian para pakar tersebut mengelompokkan situs-
situs tersebut sesuai dengan bidang dan kategori situs tersebut. Yang termasuk
jenis ini diantaranya:
Search Engine Tahun Peluncuran Alamat Situs
Yahoo 1994 www.yahoo.com
LookSmart 1996 www.looksmart.com
10

About 1987 www.about.com


Open Directory 1998 Dmoz.org

2. Computer Created Search Engine


Seacrh engine jenis ini banyak memiliki kelebihan karena banyak menyajikan
informasi walaupun kadang-kadang ada informasi yang tidak relevan. Seacrh
engine ini telah menggunakana software laba-laba atau spider software yang
berfungsi menyusup pada situ-situs tertentu, kemudian mengumpulkan data
serta mengelompokkan dengan sedikit bantuan tangan manusia. Dibawah ini
ada beberapa jenis Seacrh engine tersebut, yaitu:
Search Engine Tahun Peluncuran Alamat Situs
Webcrawler 1994 www.webcrawler.com
Excite 1995 www.excite.com
Inktomi 1996 www.inktomi.com
Northen Light 1997 www.nothernlight.com
Fast Search 1999 www.altheweb.com

3. Hybrid Seacrh Engine


Merupakan gabungan antara tangan manusia dengan komputer, sehingga
menghasilkan hasil pencarian yang relatif akurat. Peran manusia dalam hal ini
sebagai penelaah dalam proses pengkoleksian database halaman web. Ada
beberapa jenis Seacrh engine ini yaitu:
Search Engine Tahun Peluncuran Alamat Situs
Lycos 1995 www.lycos.com
Alta Vista 1995 www.altavista.com
HotBot 1996 www.hotbot.com
Go To 1997 www.goto.com
Snap 1997 www.snap.com
11

Direct Hit 1998 www.directthit.com


Google 1998 www.google.com
Go 1999 go.com

4. MetaCrawler/Metasearch
Mesin pencari ini merupakan perantara dari mesin pencari sebenarnya. Mesin
ini hanya akan mengirimkan permintaan pencarian ke berbagai mesin pencari
serta menampilkan hasilnya dilayar browser sehingga akan menampilkan
benyak sekali hasil dari berbagai mesin pencari yang ada. Diantara Seacrh
engine tersebut adalah:
Search Engine Tahun Peluncuran Alamat Situs
SavvySearch 1995 savvysearch.com
Dogpile Tidak teridentifikasi www.dogpile.com
The Big Hub Tidak teridentifikasi www.infind.com
C4 Total Search Tidak teridentifkasi www.snap.com

J. Peran Jasa Layanan Informasi


Fungsi utama suatu jasa layanan informasi (information service) ialah
untuk bertindak sebagai antar-muka (interface) antara dua kelompok, yaitu
masyarakat sebagai kelompok pemakai dan dunia sebagai sumber-sumber
informasi dalam bentuk tercetak maupun dalam bentuk lain.
Peran Jasa Layanan dapat diartikan menjadi dua jenis yaitu peran pasif
dan peran aktif. Jika diartikan sebagi peran yang pasif, maka peran ini
mengupayakan bahwa setiap dokumen atau informasi yang diperlukan oleh
seorang pemakai harus disediakan baginya, sebisa mungkin pada saat ia
memerlukannya. Sedangkan dalam arti peran yang aktif, ini berarti bahwa fungsi
jasa informasi ialah mengarahkan perhatian para pemakai ke dokumen atau data
yang bisa membantu mereka dalam pemecahan masalah atau pembuatan
12

keputusan. Layanan ini diIakukan secara berkesinambungan dengan


memperkenalkan literatur baru di bidang yang sesuai dengan kebutuhan masing-
masing anggota. (Rahmi, 2012)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem temu kembali informasi (information retrieval system)
merupakan sistem yang digunakan untuk penelusuran dan penemuan informasi
yang relevan dengan kebutuhan dari penggunanya secara otomatis dari suatu
koleksi informasi. Penelusuran informasi merupakan bagian dari sebuah proses
temu balik informasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai akan
informasi yang dibutuhkan. Dengan bantuan berbagai alat penelusuran dan temu
balik informasi yang dimiliki perpustakaan/unit informasi. Penelusuran informasi
menjadi penting karena jantung dari sebuah layanan informasi atau perpustakaan
dapat dinilai dari bagaimana memenuhi kebutuhan informasi yang diminta
pemakai, bagaimana menemukan informasi yang diminta pemakai dan bagaimana
memberikan jalan kepada pemakai untuk menemukan informasi yang
dikehendakinya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Andri, Y. Teknik Learning Scheme Berdasarkan ModelP-Norm pada Sistem Temu-


kembali Informasi. Jakarta: Universitas Indonesia, 1997.

Chowdhury, G. G. Introduction to Information Retrieval. London: Library


Association Publishing. 1999.

Fitriyanti, M. Sistem Temu-kembali Informasidengan Mengimplementasikan Operasi


Boolean,Sistem Peringkat, Perbaikan Query, danPemanfaatan Tesaurus.
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia : Skripsi, 1997.

Hasugian, J. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan. Medan: USU Press, 2003.

-------. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan. Medan: USU Press, 2003.

Rahmi, L. Peran Jasa Layanan Informasi. Rahmi's Blog, 2012.

http://rahmisuke.blogspot.com/2012/11/peran-jasa-layanan-
informasi.html?m=1 (diakses pada 27 November 2021)

Rodin, R. Teknologi Informasi dan Fungsi Kepustakawanan; Pemikiran tentang


Perpustakaan dan Kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta: Calpulis, 2017.

Utomo, B. Sejarah Sistem Temu Kembali Informasi. Sistem Temu Kembali


Informasi, 2012.

http://sistemtemukembaliinformasi.blogspot.com/2012/07/sejarah-sistem-
temu-kembali-informasi.html?m=1 (diakses pada 27 November 2021)

14

Anda mungkin juga menyukai