Anda di halaman 1dari 2

Rhabdomiosarkoma Botrioid Rekuren pada Anak: Sebuah Laporan Kasus

*(nama author)

Afiliasi:
1
Departemen XXX FKXXX-RSXXX, Kota, Indonesia

*Kontak korespondensi: [email]; [nomor telepon]; [postal address]

ABSTRAK

Tujuan: Melaporkan kasus rhabdomiosarkoma botrioid (RB) sebagai kasus keganasan


ginekologi yang jarang ditemui. Kasus ini ditatalaksana di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado.

Metode: Laporan Kasus

Hasil: Kami menampilkan kasus RB pada remaja perempuan, berusia 12 tahun, yang datang ke
rumah sakit pada Maret 2021. Pasien datang dengan keluhan perdarahan vagina yang tidak
normal sejak tujuh hari yang lalu disertai bau tidak sedap dan buang air kecil yang tidak lampias.
Pasien sebelumnya memiliki riwayat evakuasi massa pada vagina dua tahun lalu dengan
gambaran patologi menunjukkan RB. Pasien kemudian menjalani kemoterapi adjuvan
(Vincristine 1,5mg/m2) sebanyak 24 siklus pada tahun 2019 dan pada evaluasi ditemukan ukuran
tumor mengecil. Pasien kemudian disarankan melanjutkan terapi dengan radioterapi namun
keluarga menolak. Pada Mei 2020, pasien sempat mengeluhkan nyeri hilang timbul pada anus
dan disarankan melakukan pemeriksaan MRI abdomen namun tidak dilaksanakan.
Pada pemeriksaan fisik, ditemukan massa warna keabuan pada introitus vagina. Pemeriksaan
radiologis USG, MRI dan CT-scan menunjukkan massa pada dinding anterior vagina ukuran
±5,8 x 7,9 x 13,9 cm, dengan perluasan dan efek desak ruang hingga orifisium uretra eksterna
dan vestibulum vagina disertai limfadenopati multipel non spesifik iliaka bilateral. Hasil
diagnosis berupa RB vagina stadium III (T2bN1M0) pasca debulking tumor dan Vincristin 24
siklus (2019), saat ini rekuren. Pasien direncanakan untuk tindakan kemoradiasi tetapi
radioterapi sudah tidak dapat dilakukan karena ukuran tumor. Pasien kemudian diberikan
kemoterapi dengan regimen Vincristine 1,5 mg/m2, Dactinomycin 0,045mg/kg dan
Cyclophosphamide 1,2 g/m2 (VAC). Saat ini, pasien sudah menjalani 1 dari 14 siklus.

Kesimpulan: Kasus RB membutuhkan penanganan komprehensif dan berkesinambungan antara


terapi bedah, kemoterapi, dan radioterapi khususnya dalam mempertahankan fungsi reproduksi
pada anak. Penanganan RB dapat dilakukan menggunakan pendekatan histerektomi atau eksisi
radikal diikuti kemoterapi adjuvan atau kemoradiasi. Dalam kasus ini, terdapat hambatan dalam
melakukan radioterapi dan pembedahan sehingga kemoterapi menjadi modalitas utama dalam
penatalaksanaan pasien.

Kata kunci: rhabdomiosarkoma botrioid, anak, tatalaksana

Anda mungkin juga menyukai