2. Apa itu sewa dan apa saja klasifikasinya? 3. Bagaimana contoh penerapan PSAK 73 tentang sewa?
PEMBAHASAN
A. Konsep PSAK 73 tentang Sewa
PSAK 73 berlaku efektif per 1 Januari 2020, dengan opsi penerapan dini diperkenankan untuk entitas yang juga telah menerapkan PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan pada atau sebelum tanggal penerapan awal PSAK 73. PSAK 73 tentang Sewa menggantikan: 1. PSAK 30: Sewa 2. ISAK 8: Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Suatu Sewa 3. ISAK 23: Sewa Operasi – Insentif 4. ISAK 24: Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa 5. ISAK 25: Hak atas Tanah Sewa penyewaan merupakan aktivitas penting untuk banyak entitas. Penyewaan merupakan cara untuk mendapatkan akses atas aset, memperoleh pembiayaan, dan mengurangi eksposur entitas terhadap risiko kepemilikan aset. Prevalensi penyewaan ini berarti bahwa penting bagi pengguna laporan keuangan untuk memperoleh gambaran yang lengkap dan terpahami mengenai aktivitas penyewaan yang dilakukan entitas. PSAK 73 menyatakan bahwa sewa adalah pada tanggal insepsi kontrak, entitas juga menilai apakah kontrak merupakan, atau mengandung sewa. Suatu kontrak merupakan, atau juga mengandung sewa jika kontrak tersebut memberikan hak dalam mengendalikan penggunaan aset identifikasi selama suatu jangka yang telah disepakati dalam proses pertukaran dengan imbalan yang ada. Dalam PSAK 73 hampir dapat dipastikan bahwa semua sewa masuk kategori sewa pembiayaan (financial lease) karena syarat untuk menjadi sewa operasi (operational lease) menjadi lebih spesifik yaitu jika memenuhi salah satu dari dua syarat berikut: 1) Jangka pendek (kurang dari atau sama dengan 12 bulan) 2) Sewa yang aset pendasarnya (underlying asset) bernilai rendah (kurang dari atau sama dengan 5000USD) Aset pendasar dapat bernilai rendah hanya jika: a) Penyewa mendapat manfaat dari penggunaan aset pendasar secara terpisah atau bersamaan dengans umber daya lain yang telah tersedia untuk penyewa b) Aset pendasar tidak memiliki ketergantungan yang tinggi, atau memiliki interelasi yang tinggi dengan aset lain. Sea aset pendasar tidak memenuhi kualifikasi sebagai sewa bernilai rendah jika sifat aset adalah aset yang maish baru. B. Sewa dan Klasifikasinya Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan kepada lessee hak untuk menggunakan suatu aset selama periode waktu yang disepakati. Sebagai imbalannya, lessee melakukan pembayaran atau serangkaian pembayaran kepada lessor. Klasifikasi sewa antara lain sebagai berikut: 1) Sewa operasi (operating lease) a. Sewa jangka pendek b. Alat dapat digunakan oleh penyewa namun aset tetap dimiliki oleh pihak yang menyewakan (tidak terjadi pengalhan kepemilikan aset di akhir masa sewa) c. Aset tidak boleh diubah (dimodifikasi) d. Penyajian dalam laporan keuangan: Diakui dan disajikan sebagai beban sewa dalam laporan laba rugi komprehensif. Tidak ada pencatatan aset, utang dan beban depresiasi (off balance sheet) sehingga dapat meningkatkan beberapa risiko keuangan (efisiensi dan leverage) 2) Sewa pembiayaan (financial lease) a. Merupakan bentuk pendanaan jangka panjang b. Dapat mengalihkan kepemilikan aset kepada pihak lessee pada akhir masa sewa c. Lessee memiliki opsi untuk membeli aset d. Aset sewaan bersifat khusus dan hanya lessee yang dapat menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material e. Pengakuan: Pencatatan aset dan amortisasi oleh lessee Pencatatan utang dan beban bunga atas kontrak pembayaran jangka penjang Lessor tidak lagi mengakui aset Piutang dan pendapatan bunga akan diakui oleh lessor Namun, pada PSAK 73 semua lease diperlakukan sebagai financial lease kecuali sewa yang kurang dari 1 tahun atau yang bernilai rendah. C. Penerapan PSAK 73