Terdiri dari
1. Identitas pasien
2. Anamnesis Obstetri
3. Pemeriksaan Fisik
4. Pemeriksaan Khusus obstetric
5. Pemeriksaan Dalam (VT)
6. Pemeriksaan PenunjangDiagnostik
7. Menegakkan diagnosis
8. Penanganan
9. Prognosis
https://id.scribd.com/doc/215043120/Pemeriksaan-Obstetri
1. Menunda Pemotongan Tali Pusat Lotus birth hingga kini belum memiliki bukti
ilmiah yang diakui secara medis. Meski demikian, beberapa penelitian
menemukan kemungkinan manfaat penundaan pemotongan tali pusat selama
beberapa saat. Yang perlu ditekankan, hal ini berbeda dengan praktik lotus
birth yang membiarkan tali pusat berhari-hari hingga putus secara alami. Karena
membiarkan jaringan plasenta mati penuh darah seperti pada lotus birth, dapat
menjadi tempat berkembang biak bakteri yang berbahaya bagi bayi. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan rekomendasi untuk penundaan
pemutusan tali pusat, yaitu sekitar 1-3 menit setelah bayi lahir. Justru sangat
tidak disarankan untuk memotong tali pusat terlalu awal, yaitu kurang dari 1
menit setelah bayi lahir, kecuali pada kondisi darurat di mana bayi tidak
bernapas dan memerlukan tindakan resusitasi untuk menolongnya bernapas.
https://www.alodokter.com/fakta-fakta-tentang-lotus-birth
2. Water birth proses melahirkan yang dilakukan di dalam air. Selama proses
melahirkan di dalam air atau water birth berlangsung, ibu akan berada di
dalam sebuah bak atau kolam kecil berisi air hangat.
https://hellosehat.com/kehamilan/melahirkan/melahirkan-dalam-air-water-
birth/#gref
3. Asuhan sayang Ibu adalah asuhan yang saling menghargai budaya, kepercayaan dari
keinginan sang ibu pada asuhan yang aman selama proses persalinan serta melibatkan ibu
dan keluarga sebagai pembuat keputusan, tidak emosional dan sifatnya mendukung dan
diharapkan dapat menurunkan angka kematian maternal dan neonatal.
Tujuan asuhan persalinan adalah memberikan dukungan, baik fisik maupun emosional,
melakukan pengkajian, membuat diagpnosis, mencegah komplikasi, menangani
komplikasi, melakukan rujukan pada kasus yang tidak dapat ditangani sendiri,
memberikan asuhan yang adekuat kepada ibu dengan intervensi minimal sesuai dengan
tahap persalinannya, memperkecil resiko infeksi, memberitahu ibu dan keluarganya
mengenai kemajuan persalinan, memberikan asuhan yang tepat untuk bayi segera setelah
lahir, membantu ibu dalam pemberian ASI dini.
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=1054288&val=15241&title=PELAKSANAAN%20ASUHAN
%20SAYANG%20IBU%20PADA%20PROSES%20PERSALINAN%20DI
%20BLUD%20RUMAH%20SAKIT%20KABUPATEN%20KONAWE
file:///C:/Users/HP/Downloads/34-49-74-1-10-20170206.pdf
PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN Hb IBU HAMIL MENGGUNAKAN Hb
SAHLI DAN EASY TOUCH GHb DI BPS SULIS DESA GRINTING KABUPATEN
BREBES TAHUN 2011