NIM : P07520219027
A. DEFINISI
merupakan bentu atritis yang paling sering ditemukan. Proses terjadinya gangguan
berupa penyakitnon inflamasi yang proresif, biasanya terjadi pada sendi yang
terbentuknya tulang-tulang baru pada sub kondrial dan tepi-tepi tulang yang
fisiologis dan patologis secara serentak pada jaringan hialin rawan, jaringan
1
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa osteoartritis
B. KLASIFIKASI
C. ETIOLOGI
1. Umur
bertambahnya umur dengan penurunan jumlah kolagen dan kadar air, dan
sendi melalui dua mekanisme yaitu pengikisan dan proses degenerasi karena
3. Kegemukan
2
Faktor kegemukan akan menambah beban pada sendi penopang berat
kegemukan.
4. Trauma
tersebut.
5. Keturunan
biasanya ditemukan pada pria yang kedua orang tuanya terkena osteoartritis,
sedangkan wanita, hanya salah satu dari orang tuanya yang terkena.
reaksi peradangan dan pengeluaran enzim perusak matriks rawan sendi oleh
7. Joint Mallignment
8. Penyakit endokrin
3
Pada hipertiroidisme, terjadi produksi air dan garam-garam
merusak sifat fisik rawan sendi, ligamen, tendo, sinovia, dan kulit. Pada
D. PATOFISIOLOGI
merupakan unsur penting rawan sendi. Pemecahan tersebut diduga diawali oleh
mengakibatkan kerusakan tulang rawan. Sendi yang paling sering terkena adalah
sendi yang harus menanggung berat badan, seperti panggul lutut dan kolumna
4
Perubahan-perubahan degeneratif yang mengakibatkan karena peristiwa-
peristiwa tertentu misalnya cedera sendi infeksi sendi deformitas congenital dan
penyakit peradangan sendi lainnya akan menyebabkan trauma pada kartilago yang
bersifat intrinsik dan ekstrinsik sehingga menyebabkan fraktur ada ligamen atau
rawan mengalami erosi dan kehancuran, tulang menjadi tebal dan terjadi
E. MANIFESTASI KLINIK
3. Peradangan
4. Mekanik
dan akan berkurang pada waktu istirahat. Mungkin ada hubungannya dengan
5
keadaan penyakit yang telah lanjut dimana rawan sendi telah rusak
berat.Nyeri biasanya berlokasi pada sendi yang terkena tetapi dapat menjalar,
sebelah lateril, dan tungkai atas. Nyeri dapat timbul pada waktu dingin, akan
5. Pembengkakan Sendi
pengumpulan cairan dalam ruang sendi biasanya teraba panas tanpa adanya
pemerahan.
6. Deformitas
7. Gangguan Fungsi
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
G. PENATALAKSANAAN
1. Tindakan preventif:
b. Pencegahan cedera
6
c. Screening sendi paha
5. Pembedahan: artroplasti.
H. PENYIMPANGAN KDM
Pemecahan
Kondrosit Perubahan
metabolisme sendi
Pengeluaran enzim
lisosom
Kerusakan matrik
kartilago
Perubahan fungsi
sendi
Penebalan tulang
sendi
Konfraktur Deformitas
sendi
Penyempitan sendi
Hipertrofi 7
Dx: Defisit
Perawatan diri
Distensi Cairan
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Aktivitas/Istirahat
Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan memburuk dengan stress pada
sendi, kekakuan pada pagi hari, biasanya terjadi secara bilateral dan simetris
2. Kardiovaskuler
3. Integritas Ego
4. Makanan/Cairan
8
5. Hygiene
6. Neurosensori
7. Nyeri/kenyamanan
jaringan lunak pada sendi. Rasa nyeri kronis dan kekakuan (terutama pagi
hari).
8. Keamanan
Kulit mengkilat, tegang, nodul sub mitaneus. Lesi kulit, ulkas kaki.
9. Interaksi Sosial
peran: isolasi.
B. DIAGNOSA
9
3. Gangguan Citra Tubuh/Perubahan Penampilan Peran berhubungan dengan
C. INTERVENSI
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji keluhan nyeri, catat lokasi 1. Membantu dalam menentukan
dan intensitas (skala 0-10). Catat kebutuhan managemen nyeri dan
faktor-faktor yang mempercepat keefektifan program.
dan tanda-tanda rasa sakit non
verbal.
2. Berikan matras atau kasur keras, 2. Matras yang lembut/empuk, bantal
bantal kecil. Tinggikan linen yang besar akan mencegah
tempat tidur sesuai kebutuhan. pemeliharaan kesejajaran tubuh
yang tepat, Peninggian linen
tempat tidur menurunkan tekanan
pada sendi yang terinflamasi/nyeri.
10
menyentak.
5. Anjurkan pasien untuk mandi air 5. Panas meningkatkan relaksasi otot
hangat atau mandi pancuran pada dan mobilitas, menurunkan rasa
waktu bangun. Sediakan waslap sakit dan melepaskan kekakuan di
hangat untuk mengompres sendi- pagi hari. Sensitifitas pada panas
sendi yang sakit beberapa kali dapat dihilangkan dan luka dermal
sehari. Pantau suhu air kompres, dapat disembuhkan.
air mandi.
6. Berikan masase yang lembut 6. Meningkatkan relaksasi/
mengurangi tegangan otot.
INTERVENSI RASIONAL
1. Pertahankan istirahat tirah 1. Untuk mencegah kelelahan dan
baring/duduk jika diperlukan. mempertahankan kekuatan.
2. Bantu bergerak dengan bantuan 2. Meningkatkan fungsi sendi,
seminimal mungkin. kekuatan otot dan stamina umum.
3. Dorong klien mempertahankan 3. Memaksimalkan fungsi sendi dan
postur tegak, duduk tinggi, mempertahankan mobilitas.
berdiri dan berjalan.
4. Berikan lingkungan yang aman 4. Menghindari cedera akibat
dan menganjurkan untuk kecelakaan seperti jatuh.
menggunakan alat bantu.
5. Berikan obat-obatan sesuai 5. Untuk menekan inflamasi sistemik
indikasi seperti steroid. akut.
11
3. Gangguan Citra Tubuh/Perubahan Penampilan Peran berhubungan dengan
Kriteria hasil:
keterbatasan.
INTERVENSI RASIONAL
1. Dorong pengungkapan mengenai 1. Beri kesempatan untuk
masalah proses penyakit, harapan mengidentifikasi rasa
masa depan. takut/ kesalahan konsep
dan menghadapinya secara
langsung.
12
5. Perhatikan prilaku menarik diri, 5. Dapat menunjukkan
terlalu memperhatikan emocional atau metode
tubuh/perubahan. koping mal adaptive,
membutuhkan intervensi
lebih lanjut atau dukungan
psikologis.
6. Susun batasan pada prilaku mal 6. Membantu pasien untuk
adaptive. Bantu pasien untuk mempertahankan control
mengidentifikasi perilaku positif diri yang dapat
yang dapat membantu koping. meningkatkan perasaan
harga diri.
Kriteria harsil :
kemampuan klien.
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji tingkat fungsi fisik. 1. Mengidentifikasi tingkat
bantuan/dukungan yang
diperlukan.
13
2. Pertahankan mobilitas, kontrol 2. Mendukung kemandirian
terhadap nyeri dan program fisik/emosional.
latihan.
3. Kaji hambatan terhadap 3. Menyiapkan untuk meningkatkan
partisipasi dalam perawatan diri kemandirian yang akan
meningkatkan harga diri.
4. Identifikasikasi untuk perawatan 4. Memberikan kesempatan untuk
yang diperlukan, misalnya; lift, dapat melakukan aktivitas secara
peninggian dudukan toilet, kursi mandiri
roda.
14
15