Anda di halaman 1dari 13

KASUS KORUPSI MENTERI KELAUTAN

DAN PERIKANAN
EDHY PRABOWO
Oleh Kelompok 3
Kasus Korupsi Menteri Kelautan dan Perikanan
Edhy Prabowo
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo
sebagai tersangka penerima hadiah terkait perizinan di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Selain Edhy, ada
6 orang tersangka lain yang terlibat dalam perkara ini.
Mereka adalah Safri sebagai Stafsus Menteri KKP; Andreau Pribadi Misanta sebagai Stafsus Menteri
KKP; Siswadi sebagai Pengurus PT Aero Citra Kargo (PT ACK); Ainul Faqih sebagai Staf istri Menteri KKP;
Amiril Mukminin; dan Suharjito sebagai Direktur PT Dua Putra Perkasa (PT DPP).
"Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan dan sebelum batas waktu 24 jam sebagaimana diatur dalam
KUHAP, dilanjutkan dengan gelar perkara, KPK menyimpulkan adanya dugaan tindak pidana korupsi berupa
penerimaan hadiah atau janji oleh Penyelenggara Negara terkait dengan perizinan tambak, usaha dan atau
pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020,"
Kasus Korupsi Menteri Kelautan dan Perikanan
Edhy Prabowo

pada awal bulan Oktober 2020, Direktur PT Dua Putra Perkasa (PT DPP) Suharjito datang ke lantai
16 kantor KKP dan bertemu dengan Safri. Dalam pertemuan tersebut, diketahui bahwa untuk melakukan
ekspor benih lobster hanya dapat melalui forwarder Aero Citra Kargo (ACK) dengan biaya angkut
Rp1800/ekor. Hal ini merupakan kesepakatan antara Amiril Mukminin (AM) dengan Andreau Pribadi dan
Siswadi selaku Pengurus ACK.
Atas kegiatan ekspor benih lobster tersebut, PT DPP diduga melakukan transfer sejumlah uang ke
rekening PT ACK dengan total sebesar Rp 731,57 juta. Selanjutnya PT DPP atas arahan Edhy Prabowo
melalui Tim Uji Tuntas (Due Diligence) memperoleh penetapan kegiatan ekspor benih lobster/benur dan
telah melakukan sebanyak 10 kali pengiriman menggunakan perusahaan PT ACK
Kasus Korupsi Menteri Kelautan dan Perikanan
Edhy Prabowo

Berdasarkan data kepemilikan terdaftar pemilik PT ACK terdiri adalah Amri dan Ahmad Bahtiar (ABT).
Namun keduanya diduga hanyalah merupakan nominee dari pihak Edhy Prabowo dan Yudi Surya Atmaja.
Atas uang yang masuk ke rekening PT ACK yang diduga berasal dari beberapa perusahaan eksportir benih
lobster tersebut, selanjutnya di tarik dan masuk ke rekening Amri dan Ahmad Bahtiar masing-masing
dengan total Rp 9,8 miliar.
Selanjutnya pada tanggal 5 November 2020, diduga terdapat transfer dari rekening Ahmad Bahtiar ke
rekening salah satu bank atas nama Ainul Faqih, Staf istri Menteri KKP Iis Rosita Dewi. Jumlahnya
sebesar Rp 3,4 miliar yang diperuntukkan bagi keperluan Edhy Prabowo, Istrinya dan Andreau Pribadi
Misanta.
Sebagian uang tersebut dipergunakan untuk belanja barang mewah oleh Edhy
Kasus Korupsi Menteri Kelautan dan Perikanan
Edhy Prabowo

pada awal bulan Oktober 2020, Direktur PT Dua Putra Perkasa (PT DPP) Suharjito datang ke lantai
16 kantor KKP dan bertemu dengan Safri. Dalam pertemuan tersebut, diketahui bahwa untuk melakukan
ekspor benih lobster hanya dapat melalui forwarder Aero Citra Kargo (ACK) dengan biaya angkut
Rp1800/ekor. Hal ini merupakan kesepakatan antara Amiril Mukminin (AM) dengan Andreau Pribadi dan
Siswadi selaku Pengurus ACK.
Atas kegiatan ekspor benih lobster tersebut, PT DPP diduga melakukan transfer sejumlah uang ke
rekening PT ACK dengan total sebesar Rp 731,57 juta. Selanjutnya PT DPP atas arahan Edhy Prabowo
melalui Tim Uji Tuntas (Due Diligence) memperoleh penetapan kegiatan ekspor benih lobster/benur dan
telah melakukan sebanyak 10 kali pengiriman menggunakan perusahaan PT ACK
Kesimpulan…

1. Penyebab Edhy Prabowo melakukan tindakan korupsi ini adalah kasus ini bermula pada 14 Mei 2020
ketika Menteri KKP Edhy Prabowo menerbitkan Surat Keputusan Nomor 53/KEP MEN-KP/2020 tentang
Tim Uji Tuntas (Due Diligence) Perizinan Usaha Perikanan Budidaya Lobster. Edhy pun menunjuk Staf
Khusus Menteri Andreau Pribadi Misata (APS) selaku Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas (Due Diligence)
dan Staf Khusus Menteri Safri selaku Wakil Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas. Salah satu tugas dari Tim ini
adalah memeriksa kelengkapan administrasi dokumen yang diajukan oleh calon eksportir benur
2. Apa yang dikorupsi Edhy Prabowo?
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo keberatan dituntut hukuman 5 tahun penjara di
kasus suap ekspor benih lobster. “Sangat berat,” kata Edhy saat membacakan pleidoi dalam sidang di
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat, 9 Juli 2021
Kesimpulan…

3. Berapa banyak yang dikorupsi?


Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta memvonis mantan Menteri Kelautan dan
Perikanan Edhy Prabowo 5 tahun penjara dan denda Rp 400 juta subsider 6 bulan dalam kasus suap
ekspor benih lobster
Adapun Korupsi Mentri KKP (Kementrian Kelautan dan Perikanan) yaitu Edhy Prabowo divonis 5
tahun penjara dan denda Rp 400 juta subsider 6 bulan kurungan karena menerima suap senilai Rp
25,7 miliar dari pengusaha eksportir benih bening lobster (BBL) atau benur.
Kesimpulan…

4. Hukuman apa yang diberikan kepada Edhy Prabowo?


Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo divonis lima tahun penjara oleh majelis hakim
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta
5. Dampak Korupsi ke Masyarakat?
Kebijakan Edhy Prabowo selama ini dinilai tidak berpihak kepada nelayan. Bahkan dampak dari
kebijakan Edhy Prabowo kapal-kapal ikan asing kembali operasi masuk ke perairan Anambas
Korupsi dalam berbagai perspektif (budaya, agama, hukum) ?

Perspektif Agama
Agama berperan penting sebagai dasar dari segala kepercayaan tiap individu. Agama berperan dalam proses
pendidikan dan pembentukan jati diri, watak dan perilaku manusia.
Namun, pengaruh agama dapat tersingkirkan dengan adanya faktor faktor godaan duniawi seperti :
Nilai agama tidak menjadi pedoman berperilaku masyarakat
Lemahnya disiplin dan etika dalam bekerja
Adanya sifat tamak dab egois dalam diri kita
Korupsi dalam berbagai perspektif (budaya, agama, hukum) ?

Perspektif Agama
Agama berperan penting sebagai dasar dari segala kepercayaan tiap individu. Agama berperan dalam
proses pendidikan dan pembentukan jati diri, watak dan perilaku manusia.
Namun, pengaruh agama dapat tersingkirkan dengan adanya faktor faktor godaan duniawi seperti :
1. Nilai agama tidak menjadi pedoman berperilaku masyarakat
2. Lemahnya disiplin dan etika dalam bekerja
3. Adanya sifat tamak dab egois dalam diri kita
Korupsi dalam berbagai perspektif (budaya, agama, hukum) ?

Perspektif Hukum
Korupsi adalah kejahatan luar biasa (extraordinary crime) dan berdasarkan survey KPK,50% Korupsi adalah
berupa penyuapan. Berdasarkan hal ini. KPK mengungkapkan 3 sebab mengapa korupsi menjadi kejahatan
luar biasa.
1. Korupsi di indonesia bersifat transnasional sehingga koruptor banyak yang mengirim uang ke luar negeri
2. Pembuktian korupsi di indonesia butuh usaha super keras
3. Dampaknya memang luar biasa
Korupsi tak hanya merugikan negara dalam hal keuangan, namun juga pelanggaran terhadap hak hak sosial
dan ekonomi masyarakat secara luas. Dalam rangka mengurangi jumlah koruptor, indonesia membuat
beberapa UU dan Peraturan pemerintah yang erat kaitannya dengan pemberantasan korupsi
Korupsi dalam berbagai perspektif (budaya, agama, hukum) ?

Perspektif Budaya
Perilaku seseorang dalam melakukan korupsi didorong oleh 3 faktor :
1. sifat serakah sebagai potensi dalam diri semua manusia
2. Kesempatan untuk melakukan kecurangan
3. Kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang dianggap mapan dalam perspektif ini, korupsi telah
dianggap sebagai hal biasa karena secara sadar tidak sadar kita sering melakukannya dan sudah berlangsung
sejak zaman dahulu kala
Contoh korupsi dalam perspektif Budaya :
A. Rakyat memberi upeti pada penguasa agar mendapat perlindungan
B. Penyalahgunaan kartu miskin/jamkesmas untuk mendapat fasilitas kesehatan gratis yang dilakukan
masyarakat yang mampu
C. Seorang petugas kesehatan merekomendasikan obat pesanan sponsor karena dia sudah menerima gratifikasi
dari produsen obat

Anda mungkin juga menyukai