Anda di halaman 1dari 44

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan    : SMA Negeri Karangpandan


Mata Pelajaran      : SastraInggris
Kelas/ Semester      : XII / Ganjil 
Materi Pokok       : 3.1 dan 4.1 Teks interaksi transaksional terkait hubungan sebab
akibat, (such ... that; so ... that)
Alokasi Waktu       : 6 x 45’ (3 x Pertemuan)

A.    TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menuliskan fungsi sosial, struktur dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional
terkait hubungan sebab akibat, (such ... that; so ... that).
2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok terkait dengan fungsi sosial dan unsur
kebahasaan teks interaksi transaksional terkait hubungan sebab akibat, (such ... that;
so ... that).
3. Menyusun teks teks interaksi transaksional terkait hubungan sebab akibat, (such ... that;
so ... that).

B.    KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Orientasi: Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa  untuk  memulai 
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik serta menyiapkan fisik dan psikis
peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
b. Apersepsi: Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik terhadap materi sebelumnya, mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
c. Motivasi: Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi terkait
hubungan sebab akibat, (such ... that; so ... that)dalam kehidupan sehari- hari,
menyampaikan tujuan pembelajaran dan metode/model pembelajarannya.
2. Kegiatan Inti
a. Literasi: Ditayangkan video/diminta membaca teks interaksi transaksional tentang
hubungan sebab akibat, (such ... that; so ... that)sehingga terjadi pendekatan saintifik
(mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/ eksperimen, mengasosiasikan
mengolah informasi, mengomunikasikan)
b. Critical Thinking (berpikir kritis): Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengidentifikasi, bertanya, memberikan pendapat, dan menyimpulkan tentang
materi terkait hubungan sebab akibat, (such ... that; so ... that).
c. Collaboration (kerja sama): Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk   
mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan, dan saling bertukar
informasi mengenai hubungan sebab akibat, (such ... that; so ... that).
d. Communication (komunikasi): Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan dan
menyampaikan hasil diskusi atau mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
e. Creativity (kreativitas): Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami atau
guru menyampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan hubungan
sebab akibat, (such ... that; so ... that).
3. Kegiatan Penutup
a. Peserta didik: Membuat ringkasan dengan bimbingan guru
b. Guru: memeriksa pekerjaan peserta didik yang sudah selesai/kelompok yang
kinerjanya baik dan diberi paraf serta diberi apresiasi/nilai.

C.    PENILAIAN PEMBELAJARAN
1.     Tes Tertulis: Menjawab pertanyaan tentang fungsi sosial, struktur dan ciri kebahasaan
teks interaksi transaksional terkait hubungan sebab akibat, (such ... that; so ... that).
2.     Tes Praktik: Menyusun kalimat/teks interaksi transaksional terkait hubungan sebab
akibat, (such ... that; so ... that).

LAMPIRAN

MATERI PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1

1. Fungsi sosial
Menjelaskan teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan
memberi dan meminta informasi terkait hubungan sebab akibat, sesuai dengan
konteksnya.
2. Struktur teks
Struktur teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi
dan meminta informasi terkait hubungan sebab akibat :
- such ... that
- so ... that
3. Unsur kebahasaan
- Adjectives
- Noun phrase
- Ucapan, tekanan kata, intonasi
- Ejaan dan tanda baca
4. Contoh

so:

 Virza swims so beautifully. (adverb)


 we are so creative and active. (adjective)
 Intan wants to share so many stories. (noun phrase)

So … that

So dapat pula diikuti that – clause 

Rumus:

So + adjective/adverb + that + clause

Contoh.

so … that:

 Atilla was crying so loudly that the pedestrians stared at him. (adverb)


 Mira is so generous that the poors love her. (adjective)

Such diikuti oleh singular noun dengan article a atau plural noun. 

Rumus:

such + singular noun (a …)/plural noun

Contoh Kalimat such:

 We watched such an interesting  film. (singular noun)


 The man carried such heavy suitcases. (plural noun)

Instrumen Penilaian
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang Jumla Skor Kode
No Nama Siswa Dinilai h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 Dewi Astuti 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
- Penugasan
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik meminta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian.

c. Keterampilan
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll
Aspek yang Dinilai
No Nama Siswa
1
2
3
4
Kriteria:
100 = sangat baik,
80 = baik,
60 = cukup,
40 = kurang, dan
20 = sangat kurang
SkorPerolehan
Nilai Perolehan =
40

 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan    : SMA Negeri Karangpandan


Mata Pelajaran      : Sastra Inggris
Kelas/ Semester      : XII / Ganjil 
Materi Pokok       : KD 3.2 dan 4.2Teks interaksi transaksionalterkait keharusan
melakukan suatu tindakan/kegiatan(should+(simple), should+
(continuous), should+(perfect))
Alokasi Waktu       : 8 x 45’ (4 x pertemuan)

A.    TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menganalisis fungsi sosial, struktur dan unsur kebahasaan keharusan melakukan suatu
tindakan/kegiatan (should+(simple), should+(continuous), should+(perfect)).
2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok terkait dengan fungsi sosial dan unsur
kebahasaan keharusan melakukan suatu tindakan/kegiatan (should+(simple), should+
(continuous), should+(perfect)).
3. Menangkap makna kontekstual terkait fungsi sosial, struktur dan ciri kebahasaan serta
makna isi tersurat, tersirat dan rinci keharusan melakukan suatu tindakan/kegiatan
(should+(simple), should+(continuous), should+(perfect)).
4. Menyusun keharusan melakukan suatu tindakan/kegiatan (should+(simple), should+
(continuous), should+(perfect)) dengan memperhatikan struktur, fungsi sosial dan ciri
kebahasaan.

B.    KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Pendahuluan
a. Orientasi: Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa  untuk  memulai 
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik, menyiapkan fisik dan psikis peserta
didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
b. Apersepsi: Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik terhadap materi sebelumnya, mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
c. Motivasi: Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi keharusan
melakukan suatu tindakan/kegiatan (should+(simple), should+(continuous), should+
(perfect))dalam kehidupan sehari- hari, menyampaikan tujuan pembelajaran dan
metode/model pembelajarannya.
2. Kegiatan Inti
a. Literasi: Membaca dialogkeharusan melakukan suatu tindakan/kegiatan (should+
(simple), should+(continuous), should+(perfect))sehingga terjadi pendekatan saintifik
(mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/ eksperimen, mengasosiasikan
mengolah informasi, mengomunikasikan)
b. Critical Thinking (berpikir kritis): Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengidentifikasi, bertanya, memberikan pendapat, dan menyimpulkan tentang
materi keharusan melakukan suatu tindakan/kegiatan (should+(simple), should+
(continuous), should+(perfect)).
c. Collaboration (kerja sama): Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk   
mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan, dan saling bertukar
informasi tentang keharusan melakukan suatu tindakan/kegiatan (should+(simple),
should+(continuous), should+(perfect)).
d. Communication (komunikasi): Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan dan
menyampaikan hasil diskusi atau mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
e. Creativity (kreativitas): Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami atau
guru menyampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan keharusan
melakukan suatu tindakan/kegiatan (should+(simple), should+(continuous), should+
(perfect)).
3. Kegiatan Penutup

a. Peserta didik: Membuat ringkasan materi keharusan melakukan suatu


tindakan/kegiatan(should+(simple), should+(continuous), should+(perfect))dengan
bimbingan guru
b. Guru: memeriksa pekerjaan peserta didik yang sudah selesai/kelompok yang
kinerjanya baik dan diberi paraf serta diberi apresiasi/nilai.
C.    PENILAIAN PEMBELAJARAN
1.   Tes Tertulis: Menjawab pertanyaan tentang fungsi sosial, struktur dan ciri kebahasaan
keharusan melakukan suatu tindakan/kegiatan (should+(simple), should+
(continuous), should+(perfect)) serta menjawab pertanyaan berkaitan dengan informsi
tersurat, tersirat, rinci topik teks, gagasan utama paragrap
2.   Tes Praktik: Menyusun keharusan melakukan suatu tindakan/kegiatan (should+
(simple), should+(continuous), should+(perfect)) dengan memperhatikan struktur,
fungsi sosial dan ciri kebahasaannya.
MATERI

Sebelum kita membuat kalimat, kita perlu memahami kapan menggunakan should-verb 1, should
be atau should+have -verb 3. Pengunaan should dalam obligation sentence, merupakan weak
obligation yang sebenarnya lebih mengarah kepada saran/rekomendasi.

SHOULD + INFINITE (Verb-1)

Digunakan untuk memberikan saran dan rekomendasi, contoh :

1. Your father is waiting in the car park, you should go now.

2. Anna's bedroom is very messy, she should tidy up her bedroom now.

SHOULD + BE ING

Digunakan untuk menunjukkan bahwa subyek dalam kalimat tidak memenuhi kewajibannya
(obligation) dan bertindak tidak bertanggung jawab.

1. You should be wearing you seatbelt. (The person isn't wearing one right now)

2. We should be studying for the test. (We aren't studying and we should)

SHOULD + HAVE + PAST PARTICIPLE (VERB-3)

Digunakan untuk menyatakan sesuatu yang diharapkan terjadi di masa lalu tetapi tidak terjadi
atau memberikan saran tentang masa lalu atau menyatakan penyesalan.

1. You should have given the report to your boss yesterday when he asked for it.

2. I should have studied harder!


SHOULDN'T + HAVE + PAST PAST PARTICIPLE (VERB-3)

Digunakan untuk menyatakan  bahwa sesuatu bukanlah ide yang bagus, tetapi tetap dilakukan.

1. I got wet yesterday, I shouldn't have left my umbrella at home.

2. I shouldn't  have eaten so much cake.

Pembahasan

Write the obligation sentences using "should" in present, continuous, and perfect tense!

Simple Present Tense (Should+Verb-1)

1. People with diabetes should eat low-carbohydrates.


2. I should be at work before 9 am.
3. Andrea should be in the meeting by now.
4. You should go now, or you will be late.
5. Anita should see the doctor soon.

Present Continuous (Should+be-ing)

1. You should be wearing your seatbelt.


2. We should be studying for the exam.
3. Kiky should be closing the door to his house all the time.
4. Those boys shouldn't playing soccer at this time. They should be at  school.
5. They should be practicing for their performance.

Present Perfect (Should/shouldn't+have+verb-3)

1. Annie should have eaten low-fat foods. That might have prevented her heart attack.
2. Beni should have arrived in New York last week.
3. You should have given your report to your boss yesterday.
4. You shouldn't have talked so loudly. No, the baby is crying.
5. I should have returned his call.
Instrumen Penilaian

d. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang Jumla Skor Kode
No Nama Siswa Dinilai h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 Dewi Astuti 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

e. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
- Penugasan
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik meminta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian.

f. Keterampilan
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll
Aspek yang Dinilai
No Nama Siswa
1
2
3
4
Kriteria:
100 = sangat baik,
80 = baik,
60 = cukup,
40 = kurang, dan
20 = sangat kurang
SkorPerolehan
Nilai Perolehan =
40
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan    : SMA Negeri Karangpandan


Mata Pelajaran      : Sastra Inggris
Kelas/ Semester      : XII / Ganjil 
Materi Pokok       : KD 3.3 dan 4.3teks interaksi transaksional terkait benda dengan
pewatas berupa sifat, jenis, dan fakta keadaan/kejadian
(prepositional phrase, adjective clause: finite dan non-finite)
Alokasi Waktu       : 8 x 45’ (4 x pertemuan)

A.    TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menganalisis fungsi sosial, struktur dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional
terkait benda dengan pewatas berupa sifat, jenis, dan fakta keadaan/kejadian
(prepositional phrase, adjective clause: finite dan non-finite).
2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok terkait dengan fungsi sosial dan unsur
kebahasaan teks interaksi transaksional terkait benda dengan pewatas berupa sifat, jenis,
dan fakta keadaan/kejadian (prepositional phrase, adjective clause: finite dan non-
finite).
3. Menangkap makna kontekstual terkait fungsi sosial, struktur dan ciri kebahasaan serta
makna isi tersurat, tersirat dan rinci teks interaksi transaksional terkait benda dengan
pewatas berupa sifat, jenis, dan fakta keadaan/kejadian (prepositional phrase, adjective
clause: finite dan non-finite)
4. Menyusun teks interaksi transaksional terkait benda dengan pewatas berupa sifat, jenis,
dan fakta keadaan/kejadian (prepositional phrase, adjective clause: finite dan non-finite)
dengan memperhatikan struktur, fungsi sosial dan ciri kebahasaan.

B.    KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Pendahuluan
a. Orientasi: Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa  untuk  memulai 
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik, menyiapkan fisik dan psikis peserta
didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
b. Apersepsi: Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik terhadap materi sebelumnya, mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
c. Motivasi: Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi teks interaksi
transaksional terkait benda dengan pewatas berupa sifat, jenis, dan fakta
keadaan/kejadian (prepositional phrase, adjective clause: finite dan non-finite) dalam
kehidupan sehari- hari, menyampaikan tujuan pembelajaran dan metode/model
pembelajarannya.
2. Kegiatan Inti
a. Literasi: Ditayangkan video/membaca teks interaksi transaksional terkait benda
dengan pewatas berupa sifat, jenis, dan fakta keadaan/kejadian (prepositional phrase,
adjective clause: finite dan non-finite)sehingga terjadi pendekatan saintifik
(mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/ eksperimen, mengasosiasikan
mengolah informasi, mengomunikasikan)
b. Critical Thinking (berpikir kritis): Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengidentifikasi, bertanya, memberikan pendapat, dan menyimpulkan tentang
materi teks interaksi transaksional terkait benda dengan pewatas berupa sifat, jenis,
dan fakta keadaan/kejadian (prepositional phrase, adjective clause: finite dan non-
finite)
c. Collaboration (kerja sama): Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk   
mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan, dan saling bertukar
informasi tentang teks interaksi transaksional terkait benda dengan pewatas berupa
sifat, jenis, dan fakta keadaan/kejadian (prepositional phrase, adjective clause: finite
dan non-finite)
d. Communication (komunikasi): Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan dan
menyampaikan hasil diskusi atau mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
e. Creativity (kreativitas): Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami atau
guru enyampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan teks interaksi
transaksional terkait benda dengan pewatas berupa sifat, jenis, dan fakta
keadaan/kejadian (prepositional phrase, adjective clause: finite dan non-finite).
3. Kegiatan Penutup

a. Peserta didik: Membuat ringkasan materi teks interaksi transaksional terkait benda
dengan pewatas berupa sifat, jenis, dan fakta keadaan/kejadian (prepositional phrase,
adjective clause: finite dan non-finite) dengan bimbingan guru
b. Guru: memeriksa pekerjaan peserta didik yang sudah selesai/kelompok yang
kinerjanya baik dan diberi paraf serta diberi apresiasi/nilai.
C.    PENILAIAN PEMBELAJARAN
1.     Tes Tertulis: Menjawab pertanyaan tentang fungsi sosial, struktur dan ciri kebahasaan
teks interaksi transaksional terkait benda dengan pewatas berupa sifat, jenis, dan
fakta keadaan/kejadian (prepositional phrase, adjective clause: finite dan non-finite)
serta menjawab pertanyaan berkaitan dengan informsi tersurat, tersirat, rinci topik
teks, gagasan utama paragrap
2.     Tes Praktik: Menyusun teks interaksi transaksional terkait benda dengan pewatas
berupa sifat, jenis, dan fakta keadaan/kejadian (prepositional phrase, adjective
clause: finite dan non-finite) dengan memperhatikan struktur, fungsi sosial dan ciri
kebahasaannya.

MATERI

Pengertian
Verb (kata kerja) dapat digolongkan menjadi finite dan non-finite. Berikut ini merupakan
pengertian dari finite dan non-finite verbs.
Finite verbs
Finite verbs merupakan suatu bentuk kata kerja yang
mengandung tenses: present atau past, dipengaruhi oleh agreement dengan subjeknya, juga
dipengaruhi oleh number atau jumlah (singular/plural).
contoh:
 She goes to school.
→ kata goes merupakan finite verb karena digunakan dalam present tense dan terikat
dengan subject she
Non-finite verbs
Non-finite verbs merupakan kebalikan dari Finite verbs, yaitu suatu bentuk kata kerja
yang tidak mengandung tenses: present atau past.
Non-finite verbs tidak dapat berdiri sendiri seperti finite verb, oleh karenanya non-finite
verb bisa diubah menjadi kata kerja yang berbentuk sebagai participle, gerund, infinitive (to
dan bare).
contoh:
 She asked me to send this letter.
→ kata to send merupakan non-finite verb  karena tidak terikat tenses, juga memiliki
tambahan particle to yang merupakan bentuk to infinitive
Macam
Berikut ini merupakan macam/tipe dari finite dan non-finite verbs.
Finite verbs
Finite verbs terbagi menjadi beberapa tipe dan dapat digunakan pada main
clause atau subordinate clause dalam sebuah kalimat. Berikut tipe yang merupakan finite verbs.
transitive/intransitive verbs
Finite verbs dapat berupa transitive (butuh objek) atau intransitive verbs (tidak butuh objek)
transitive verb
 I eat fried rice.
→ eat merupakan transitive verb dan merupakan finite verb
intransitive verb
 She always comes on time.
→ comes merupakan intransitive verb dan merupakan finite verb
action & stative verbs
Finite verbs dapat berupa action (menyatakan aksi) atau stative verbs (menyatakan kondisi)
action verb
 He jumps over the bridge.
→ jumps merupakan action verb dan merupakan finite verb
stative verb
 I love sunday.
→ love merupakan stative verb dan merupakan finite verb
linking verbs
Finite verbs dapat berupa linking verb
contoh:
 My bags weigh 45kg.
→ weigh merupakan linking verb dan merupakan finite verb
auxiliary verbs
Finite verbs dapat berupa auxiliary(is, are, do, does, did, may, might, etc).
contoh:
 She was waiting in the room.
→ was merupakan finite verb, sedangkan waiting merupakan non-finite verb
Non-finite verbs
Non-Finite verbs terbagi menjadi beberapa tipe, yaitu
Infinitive
Non-finite verbs dapat berupa to infinitive atau bare infinitive
 He wanted to find a solution.
→ to find merupakan non-finite verb

Instrumen Penilaian

g. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang Jumla Skor Kode
No Nama Siswa Dinilai h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 Dewi Astuti 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

h. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
- Penugasan
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik meminta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian.

i. Keterampilan
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll
Aspek yang Dinilai
No Nama Siswa
1
2
3
4
Kriteria:
100 = sangat baik,
80 = baik,
60 = cukup,
40 = kurang, dan
20 = sangat kurang
SkorPerolehan
Nilai Perolehan =
40

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan    : SMA Negeri Karangpandan


Mata Pelajaran      : Sastra Inggris
Kelas/ Semester      : XII / Ganjil 
Materi Pokok       : KD 3.4 dan 4.4teks interaksi transaksional terkait pengandaian pada
saat ini dan pada waktu lampau (conditional: past dan past perfect)
Alokasi Waktu       : 6 x 45’ (3 x pertemuan)

A.    TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menganalisis fungsi sosial, struktur dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional terkait
pengandaian pada saat ini dan pada waktu lampau (conditional: past dan past perfect).
2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok terkait dengan fungsi sosial dan unsur kebahasaan teks
interaksi transaksional terkait pengandaian pada saat ini dan pada waktu lampau (conditional:
past dan past perfect)..
3. Menangkap makna kontekstual terkait fungsi sosial, struktur dan ciri kebahasaan serta makna isi
tersurat, tersirat dan rinci teks interaksi transaksional terkait pengandaian pada saat ini dan pada
waktu lampau (conditional: past dan past perfect).
4. Menyusun teks interaksi transaksional terkait pengandaian pada saat ini dan pada waktu lampau
(conditional: past dan past perfect) dengan memperhatikan struktur, fungsi sosial dan ciri
kebahasaan.

B.    KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Pendahuluan
a. Orientasi: Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa  untuk  memulai pembela
jaran, memeriksa kehadiran peserta didik, menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
b. Apersepsi: Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta
didik terhadap materi sebelumnya, mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
c. Motivasi: Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi teks interaksi
transaksional terkait pengandaian pada saat ini dan pada waktu lampau (conditional: past
dan past perfect)dalam kehidupan sehari- hari, menyampaikan tujuan pembelajaran dan
metode/model pembelajarannya.
2. Kegiatan Inti
a. Literasi: Ditayangkan video/membaca teks interaksi transaksional terkait pengandaian pada
saat ini dan pada waktu lampau (conditional: past dan past perfect)sehingga terjadi
pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/ eksperimen,
mengasosiasikan mengolah informasi, mengomunikasikan)
b. Critical Thinking (berpikir kritis): Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi, bertanya, memberikan pendapat, dan menyimpulkan tentang materi teks
interaksi transaksional terkait pengandaian pada saat ini dan pada waktu lampau
(conditional: past dan past perfect).
c. Collaboration (kerja sama): Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk   
mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan, dan saling bertukar informasi
tentang teks interaksi transaksional terkait pengandaian pada saat ini dan pada waktu lampau
(conditional: past dan past perfect).
d. Communication (komunikasi): Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan dan
menyampaikan hasil diskusi atau mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
e. Creativity (kreativitas): Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami atau guru
enyampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan teks interaksi transaksional
terkait pengandaian pada saat ini dan pada waktu lampau (conditional: past dan past
perfect).
3. Kegiatan Penutup
a. Peserta didik: Membuat ringkasan materi teks interaksi transaksional terkait pengandaian
pada saat ini dan pada waktu lampau (conditional: past dan past perfect) dengan bimbingan
guru
b. b)    Guru: memeriksa pekerjaan peserta didik yang sudah selesai/kelompok yang kinerjanya
baik dan diberi paraf serta diberi apresiasi/nilai.
C.    PENILAIAN PEMBELAJARAN
1.     Tes Tertulis: Menjawab pertanyaan tentang fungsi sosial, struktur dan ciri kebahasaan teks
interaksi transaksional terkait pengandaian pada saat ini dan pada waktu lampau
(conditional: past dan past perfect) serta menjawab pertanyaan berkaitan dengan informsi
tersurat, tersirat, rinci topik teks, gagasan utama paragrap
2.     Tes Praktik: Menyusun teks interaksi transaksional terkait pengandaian pada saat ini dan pada
waktu lampau (conditional: past dan past perfect)dengan memperhatikan struktur, fungsi
sosial dan ciri kebahasaannya.

MATERI

Jenis-jenis Kalimat Pengandaian dalam Bahasa Inggris (Conditional Sentence)

Sebelum lanjut membaca contoh Conditional Sentence, kita pahami dulu jenis-jenis kalimat pengandaian
dalam bahasa Inggris. Emang ada berapa jenis sih pengandaian itu? Kalimat pengandaian alias
Conditional Sentence ada 4 Jenis lho yaitu:

1. Kalimat Pengandaian Conditional Sentence Type 0 yaitu pengandaian yang menyatakan


kebenaran umum. Contoh Conditional Sentence Type 0: If you freeze water, it turns into
ice. (Jika kamu membekukan air, itu berubah menjadi es.)
2. Kalimat Pengandaian Conditional Sentence Type 1, yaitu pengandaian yang menyatakan
situasi dan hasil yang realistis dan mungkin akan terjadi di masa mendatang. Contoh Conditional
Sentence Type 1: If I find your book, I will text you. (Jika kutemukan bukumu, aku akan sms
kamu.)
Yap, materi bahasa Inggris ada buanyaaakk banget. Jika tahu mulai belajar dari mana, kamu dapat
membuat contoh kalimat bahasa Inggris dengan cepat dan mudah lho. Rahasianya ada di ebook Panduan
Belajar Bahasa Inggris level Pemula hingga Mahir. Dalam ebook ini materinya lengkap banget, step
by step, dan sangat mudah dipahami. Kamu akan tahu materi apa yang harus dipelajari terlebih dahulu
agar dapat mahir berbahasa Inggris. Yuk ambil langkah dari sekarang!

3. Kalimat Pengandaian Conditional Sentence Type 2, yaitu pengandaian dalam bahasa Inggris
yang menyatakan situasi dan hasil yang tidak realistis. Contoh Conditional Sentence Type 2: If
Jane had free time, she would visit her grandparents. (Jika Jane punya waktu luang, dia akan
mengunjungi kakek-neneknya. – Faktanya: Jane nggak punya waktu.)
4. Kalimat Pengandaian Conditional Sentence Type 3, yaitu kalimat pengandaian dalam bahasa
Inggris yang menyatakan situasi dan hasil yang tidak mungkin terjadi karena sudah berlalu.
Contoh Conditional Sentence Type 3: If Aunty Mary hadn’t lent me money, I wouldn’t have
bought the car. (Jika Bibi Mary tidak meminjamkan aku uang, aku tidak akan membeli mobil itu.
– Faktanya: Bibi Mary sudah meminjamkan uangnya kepadaku.)
Keempat jenis pengandaian tersebut dibedakan berdasarkan waktu dan seberapa realistis pengandaiannya.

Instrumen Penilaian
j. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik
terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh
guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Jumlah Skor Kode
Aspek Perilaku yang Dinilai
No Nama Siswa Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 Dewi Astuti 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

k. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
- Penugasan
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik meminta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan
tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian.

l. Keterampilan
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll
Aspek yang Dinilai
No Nama Siswa
1
2
3
4
Kriteria:
100 = sangat baik,
80 = baik,
60 = cukup,
40 = kurang, dan
20 = sangat kurang
SkorPerolehan
Nilai Perolehan =
40

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan    : SMA Negeri Karangpandan


Mata Pelajaran      : Sastra Inggris
Kelas/ Semester      : XII /Ganjil
Materi Pokok       : 3.5 dan 4.5teks interaksi transaksional terkait hubungan
pertentangan dan kebalikan, (even if ..., unless ..., however, on
the other hand, in contrast, nevertheless)
Alokasi Waktu       : 4 x 45’ (2 x Pertemuan)

A.    TUJUAN PEMBELAJARAN
1.   Menuliskan fungsi sosial, struktur dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional
terkait hubungan pertentangan dan kebalikan, (even if ..., unless ..., however, on the other
hand, in contrast, nevertheless)
2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok terkait dengan fungsi sosial dan unsur
kebahasaan teks interaksi transaksional terkait hubungan pertentangan dan kebalikan,
(even if ..., unless ..., however, on the other hand, in contrast, nevertheless)
3. Menyusun teks interaksi transaksional terkait hubungan pertentangan dan kebalikan,
(even if ..., unless ..., however, on the other hand, in contrast, nevertheless)

B.    KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.  Kegiatan Pendahuluan
a. Orientasi: Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa  untuk  memulai 
pembelajaran, mmemeriksa kehadiran peserta didik serta menyiapkan fisik dan psikis
peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
b. Apersepsi: Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik terhadap materi sebelumnya, mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
c. Motivasi: Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi terkait
hubungan pertentangan dan kebalikan, (even if ..., unless ..., however, on the other
hand, in contrast, nevertheless)dalam kehidupan sehari- hari, menyampaikan tujuan
pembelajaran dan metode/model pembelajarannya.

2.  Kegiatan Inti
a. Literasi: Ditayangkan video/diminta membaca teks interaksi transaksional tentang
hubungan pertentangan dan kebalikan, (even if ..., unless ..., however, on the other
hand, in contrast, nevertheless)sehingga terjadi pendekatan saintifik (mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi/ eksperimen, mengasosiasikan mengolah
informasi, mengomunikasikan)
b. Critical Thinking (berpikir kritis): Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengidentifikasi, bertanya, memberikan pendapat, dan menyimpulkan tentang
materi terkait hubungan pertentangan dan kebalikan, (even if ..., unless ..., however,
on the other hand, in contrast, nevertheless)
c. Collaboration (kerja sama): Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk   
mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan, dan saling bertukar
informasi mengenai hubungan pertentangan dan kebalikan, (even if ..., unless ...,
however, on the other hand, in contrast, nevertheless)
d. Communication (komunikasi): Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan dan
menyampaikan hasil diskusi atau mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
e. Creativity (kreativitas): Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami atau
guru menyampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan hubungan
pertentangan dan kebalikan, (even if ..., unless ..., however, on the other hand, in
contrast, nevertheless)

3.  Kegiatan Penutup
a. Peserta didik: Membuat ringkasan dengan bimbingan guru
b. b)    Guru: memeriksa pekerjaan peserta didik yang sudah selesai/kelompok yang
kinerjanya baik dan diberi paraf serta diberi apresiasi/nilai.

C.    PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Tes Tertulis: Menjawab pertanyaan tentang fungsi sosial, struktur dan ciri kebahasaan
teks interaksi transaksional terkait hubungan pertentangan dan kebalikan, (even if ...,
unless ..., however, on the other hand, in contrast, nevertheless)
2. Tes Praktik: Menyusun kalimat/teks interaksi transaksional terkait hubungan
pertentangan dan kebalikan, (even if ..., unless ..., however, on the other hand, in
contrast, nevertheless)
LAMPIRAN

A. Materi Pembelajaran 
 Fungsi sosial
Memberikan data dan informasi yang tepat tentang fungsi sosial teks discussion.

 Struktur teks dapat mencakup :


a. Memberikan informasi yang berhubungan dengan struktur teks
b.
 Unsur kebahasaan
a. Tense yang dipakai dalam teks discussion
b. Menggunakan contrastive, additive,dan casual connection sa conjuction e.g on the
other hand, in contraction,similarity, however, moreover, in addition, but, in other side
c. Menggunakan modalitas. E.g must, should, would, may, etc
d. Menggunakan bahasa diskusi, according, opinion
e. Focus pada peserta manusiaan non manusia generic
f. Menggunakan kata kata berpikir seperti : feel, hope, believe.

Answer the question briely!

We Should Change the Payment System


Nowadays, the system of payment gradually changes. Most people use debit cards instead of
cash to make payment. They think it is more effective, efficient, easier, and simpler. However,
there are still arguments about the use of debit cards as a method of payment.
Well, if you use the card, you will say that the card is so practical. You don’t need to count
how much you should pay. When paying in cash, people are afraid of making mistakes in
counting the banknote for both the payment and the change. With debit cards the mistakes is
made smaller.
Moreover, you should know that the debit cards are safer than money. Suppose you bring a
lot of money when travelling. If it is lost or stolen, you will be left with nothing in your hands.
However, if you bring a debit card, you can just phone the bank which issues the card to block it.
On the other hand, people who disagree on the use of debit card will say that its use is so
limited. When you buy something in a traditional market, or a vendor, for example, can you pay
using a credit card? Of course not.
Another thing is that, if you want to use the card, you should make a purchase at minimum
amount. If you make less than the minimum transaction, you cannot make use of the card.
For those reasons we think that credit cards are not fully effective as a means of payment. We
should trace the incoming and ongoing money in our account. Besides, we have to control our
habit of buying first, paying later habit. Otherwise, without being realized we are charged a lot.
You don’t have to use credit cards if not necessary

12. What is the text about?


A. Differences between payments by cash and credit cards.
B. The disadvantages of paying in cash.
C. The advantages of using credit cards.
D. The advantages of using debit cards.
E. Different payment systems.

13. According to the text, one advantage of using the debit card is that ….
A. it cannot be stolen
B. it is as practical as using cash
C. we can use it everywhere for shopping
D. the possibility of mistakes in counting is smaller
E. we can make a purchase at minimum amount

14. What is paragraph 3 about?


A. Debit cards for travelling.
B. The advantage of debit cards over cash.
C. The safety system of debit cards.
D. What to do when you lose cash.
E. How to bring a debit card.

MATERI PEMBELAJARAN pertemuan ke-2


INDIKATOR :
4.5.2 Menyusun teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi
dan meminta informasi terkait hubungan pertentangan dan kebalikan, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks

4.5.3 Menirukan teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi
dan meminta informasi terkait hubungan pertentangan dan kebalikan,dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
konteks

Buatlah sebuah text Discussion

Contoh jawaban :
Many people say that examination should be abolish because they are not the bestmeasure of
student`s capabilities. These people believe that students can study on their own and do better
without the nagging worry and pressure exerted by examination.

Yet, there are persuasive reasons to show that examinations should not be abolished. It is
insufficient that teachers assign homework and correct it. Because this is not done under
supervision, they cannot be sure that it is really the work of the students themselves. Moreover,
homeworks is not a test of student`s ability. Homework is a method of merely keeping him
occupied.

Nowdays, in the hunt for jobs, students need to produce some evidence of their capabilities.
Prospective employers like to see copies of examination result. This is the only way a students`s
qualifications can be judged. This attitude greatly encourages the use of examinations, since it is
considered it necessary for them to measure their capabilities.

Instrumen Penilaian

m.Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang Jumla Skor Kode
No Nama Siswa Dinilai h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 Dewi Astuti 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

n. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
- Penugasan
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik meminta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian.

o. Keterampilan
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll
Aspek yang Dinilai
No Nama Siswa
1
2
3
4
Kriteria:
100 = sangat baik,
80 = baik,
60 = cukup,
40 = kurang, dan
20 = sangat kurang
SkorPerolehan
Nilai Perolehan =
40

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan    : SMA Negeri Karangpandan


Mata Pelajaran      : Sastra Inggris
Kelas/ Semester      : XII /Genap 
Materi Pokok       : 3.6 dan 4.6Teks interaksi transaksional terkaitpembahasan
ilmiah (discussion)berupa pembahasan isu kontrovesial dan
aktual dari beberapa (minimal dua) sudut pandang
Alokasi Waktu       : 4 x 45’ (2 x Pertemuan)

A.    TUJUAN PEMBELAJARAN
1.  Menuliskan fungsi sosial, struktur dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional
terkait pembahasan ilmiah (discussion)berupa pembahasan isu kontrovesial dan aktual
dari beberapa (minimal dua) sudut pandang
2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok terkait dengan fungsi sosial dan unsur
kebahasaan teks interaksi transaksional terkaitpembahasan ilmiah (discussion) berupa
pembahasan isu kontrovesial dan aktual dari beberapa (minimal dua) sudut pandang
3. Menyusun teks teks interaksi transaksional terkait pembahasan ilmiah (discussion) berupa
pembahasan isu kontrovesial dan aktual dari beberapa (minimal dua) sudut pandang

B.    KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.  Kegiatan Pendahuluan
a. Orientasi: Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa  untuk  memulai 
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik serta menyiapkan fisik dan psikis
peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
b. Apersepsi: Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik terhadap materi sebelumnya, mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
c. Motivasi: Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi terkait
pembahasan ilmiah (discussion) berupa pembahasan isu kontrovesial dan aktual dari
beberapa (minimal dua) sudut pandangdalam kehidupan sehari- hari, menyampaikan
tujuan pembelajaran dan metode/model pembelajarannya.
2.  Kegiatan Inti
a. Literasi: Ditayangkan video/diminta membaca teks interaksi transaksional tentang
pembahasan ilmiah (discussion) berupa pembahasan isu kontrovesial dan aktual dari
beberapa (minimal dua) sudut pandangsehingga terjadi pendekatan saintifik
(mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/ eksperimen, mengasosiasikan
mengolah informasi, mengomunikasikan)
b. Critical Thinking (berpikir kritis): Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengidentifikasi, bertanya, memberikan pendapat, dan menyimpulkan tentang
materi terkait pembahasan ilmiah (discussion) berupa pembahasan isu kontrovesial
dan aktual dari beberapa (minimal dua) sudut pandang
c. Collaboration (kerja sama): Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk   
mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan, dan saling bertukar
informasi mengenai pembahasan ilmiah (discussion) berupa pembahasan isu
kontrovesial dan aktual dari beberapa (minimal dua) sudut pandang
d. Communication (komunikasi): Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan dan
menyampaikan hasil diskusi atau mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
e. Creativity (kreativitas): Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami atau
guru menyampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan denganpembahasan
ilmiah (discussion) berupa pembahasan isu kontrovesial dan aktual dari beberapa
(minimal dua) sudut pandang
3.  Kegiatan Penutup
1. Peserta didik: Membuat ringkasan dengan bimbingan guru
2. Guru: memeriksa pekerjaan peserta didik yang sudah selesai/kelompok yang
kinerjanya baik dan diberi paraf serta diberi apresiasi/nilai.

C.    PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Tes Tertulis: Menjawab pertanyaan tentang fungsi sosial, struktur dan ciri kebahasaan
teks interaksi transaksional terkait pembahasan ilmiah (discussion) berupa pembahasan
isu kontrovesial dan aktual dari beberapa (minimal dua) sudut pandang
2. Tes Praktik: Menyusun kalimat/teks interaksi transaksional terkait pembahasan ilmiah
(discussion) berupa pembahasan isu kontrovesial dan aktual dari beberapa (minimal dua)
sudut pandang

LAMPIRAN MATERI

Teks 1 Pertemuan 1

School Uniforms Policy

School uniforms are uniforms which are obligatory worn by the students in the school or any
other educational institution. School uniforms tell many things such as students' grade level and
school or institution identity. Nowadays, school uniforms become a debatable issue among
parents. Some of them think that school uniforms are necessary, while others think that they are
not.

Some parents believe that school uniforms will make such good advantages to their children
while learning at school. First, school uniforms can keep students focused on their education, not
their clothes. Second, school uniforms may improve attendance and discipline. The last, school
uniforms are a symbol that every student is equal in getting same education. School uniforms
will not differentiate whether the students are rich or not and students’ economic or social class.

In other hand, school uniforms can affect negatively on students psychology and performance in
learning at school. First, school uniforms restrict students' freedom of expression.  Second,
uniforms also may have a detrimental effect on students' self-image because when students have
to wear the same outfits, rather than being allowed to select clothes that suit their body skin, they
can suffer embarrassment at school. Third, some students also find uniforms less comfortable
than their regular clothes, which may not be conducive to learning.

In conclusion, school uniforms remain important of the students’ forsakes. Students will be
discipline and will focus more on learning. School uniforms also will show them that they are
equal in learning. However, to cover all disadvantages of school uniforms, it is better if school
gives a free school uniform day to the students on certain days and with certain themes.

Pertemuan 2

Teks 1
Pros and Cons of Smoking Bans

Smoking ban policies are implemented in some American states and cities but the contentions on
whether they are necessary and relevant are still heard from supporters and critics. Restrictions
on cigarette smoking can be traced back as early the 16th century and up to now, this issue
remains to be controversial. To get an idea on how people are taking smoking bans, here are
some of the views expressed by proponents and opponents.

Advocates for smoking bans claim that passing a policy to prohibit smoking in public places can
lessen the possibility of second-hand smoke being inhaled by non-smokers. The supporters also
say that states and cities which have non-smoking policies and prohibited smoking in restaurants
and public indoor spaces have better indoor air quality then the cities which still allow smoking
public. With restricting smoking, supporters posit that it will decrease the waste since there will
be lesser cigarette butts and lesser toxic garbage that can be stuck in water systems. It is also
believed by the supporters that it can lessen the chance of influencing others to take on the habit.

For many smokers, smoking bans is one of the government’s ways of interfering in their
lifestyle. They find this offensive because they believe that, since smoking is not a crime, the
government nor anyone else should not have a say about what they do and limit their freedom. In
principle, smoking bans aren’t effective since they will make people just avoid places with
smoking bans and smoke elsewhere rather than to quit or at least to reduce their tobacco
consumption. Implementing smoking bans also can be very difficult. There are many people and
even establishments that don’t respect the ban mainly because the penalties aren’t so stiff and
won’t get offenders into too much trouble.

These are just some of the pros and cons of smoking bans. Government officials, business
owners, and ordinary citizens should weigh them carefully to decide if smoking bans are worth
implementing or not.

Teks 2

Do Teenagers Really Need a Mobile Phone?

Nowadays, mobile phones are becoming an extremely popular electronic for people. They are
also becoming more technologically sophisticated; most can take and share pictures and videos
and connect to the Internet for web surfing. Many teenagers are becoming cell phone owners,
however. It’s debatable whether a teenager actually needs a mobile phone, but mostly they will
say that a phone was essential to their happiness and social standing. Without a mobile phone,
the average teenager is unable to function–they can’t talk to their friends and life just isn’t worth
living. But before you give in and rush off to buy your petulant teenager a brand new iPhone,
read the following list.

One of the reasons of letting a teenager have a mobile phone is because one way of making a
teenager do exactly what you want is by using a combination between bribery and blackmail.
They will do what you want easily if you offer to put more data on their mobile phone. Second
reason is that mobile phone can also be an excellent way of staying in touch with a teenager
when they are away from home. Third, many cell phones enable the teenager to access internet.
By using this feature, teenagers can obtain answers to questions very quickly and easily.  The
last, if a teenager has a mobile phone, they can use it to call for help in a sticky situation for
some reason. In such condition, having a cell phone handy could be a lifesaver.

In spite of having some advantages, letting teenagers have a mobile phone has also some
disadvantages. First, cheating can be done more easily by using mobile phone since students can
search or text the answers under their desks during tests. Second, mobile phones can be very
distracting from some important activities in a child’s life such as studying, doing homework, or
even crossing the street. Third, sexual content which can be accessed easily is also an issue for
parents to consider before giving a mobile phone for their child.

Everything must have its good and bad effect, and mobile phone must too. We need to be wise to
use such a sophisticated technology in our lives. As parents, we can set guidelines for our
children on when they are able to use their cell phones or give a suitable phone for their age so
that we can get more advantages from purchasing a mobile phone for our children.

Soal teks rumpang

Advertisements

There are many reasons for both sides of the question, "Should we have printed advertisement'?"
Many people have strong (1)...... and feel that ads are nothing more than useless junk mail, while
other people feel it is (2)......... source information.

There are some reasons why we should have (3)............. in newspaper and magazines. One
reason is ads give us (4) ......... about what is available. Looking at ads we can find out what is on
sale and what is new in the market. This is an easy way of shopping. Another reason is that
advertisement (5) ..... business. When shop owners compete against each other the buyer saves
money, more people come to their shops and they (6) ......... more goods.

On the other hand, some people (7) ........ that ads should not be put in newspapers and magazines
for these various reasons. Firstly, ads (8)....... the shopkeepers a lot of money to print onto paper.
Also some people don't like finding junk mail in their letter boxes. Ads also (9) ...... people to
buy items they don't need and can't really afford. Ads (10)..... up a lot of space and a lot of effort
has to be made the ads eye-catching.

1. They
2. influence
3. information
4. Advertisement
5. Promote
6. argue
7. views
8. use
9. important
10. cost

A. Create a simple discussion text based on the this theme ( the use of internet, sex
education)

Instrumen Penilaian

p. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang Jumla Skor Kode
No Nama Siswa Dinilai h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 Dewi Astuti 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

q. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
- Penugasan
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik meminta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian.

r. Keterampilan
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll
Aspek yang Dinilai
No Nama Siswa
1
2
3
4
Kriteria:
100 = sangat baik,
80 = baik,
60 = cukup,
40 = kurang, dan
20 = sangat kurang
SkorPerolehan
Nilai Perolehan =
40

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan    : SMA Negeri Karangpandan


Mata Pelajaran      : Sastra Inggris
Kelas/ Semester      : XII /Genap 
Materi Pokok       : 3.7 dan 4.7teks interaksi transaksional terkait konsesi (even
though, although)
Alokasi Waktu       : 6 x 45’ (3 x Pertemuan)

A.    TUJUAN PEMBELAJARAN
1.  Menuliskan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional
terkait konsesi (even though, although)
2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok terkait dengan
teksinteraksitransaksionalterkaitkonsesi (even though, although)
3. Menyusun teks interaksi transaksional terkait konsesi (even though, although)
B.    KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.  Kegiatan Pendahuluan
a. Orientasi: Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa  untuk  memulai 
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik serta menyiapkan fisik dan psikis
peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
b. Apersepsi: Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik terhadap materi sebelumnya, mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
c. Motivasi: Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi
teksinteraksitransaksionalterkaitkonsesi (even though, although)dalam kehidupan
sehari- hari, menyampaikan tujuan pembelajaran dan metode/model pembelajarannya.
2.  Kegiatan Inti
a. Literasi: Ditayangkan video/diminta membaca lirik lagu terkait kehidupan remaja
SMA/MA/SMK/MAKsehingga terjadi pendekatan saintifik (mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/ eksperimen, mengasosiasikan mengolah
informasi, mengomunikasikan)
b. Critical Thinking (berpikir kritis): Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengidentifikasi, bertanya, memberikan pendapat, dan menyimpulkan tentang
teksinteraksitransaksionalterkaitkonsesi (even though, although)
c. Collaboration (kerja sama): Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk   
mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan, dan saling bertukar
informasi mengenai teksinteraksitransaksionalterkaitkonsesi (even though, although)
d. Communication (komunikasi): Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan dan
menyampaikan hasil diskusi atau mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
e. Creativity (kreativitas): Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami atau
guru menyampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan
denganteksinteraksitransaksionalterkaitkonsesi (even though, although)
3.  Kegiatan Penutup
a. Peserta didik: Membuat ringkasan dengan bimbingan guru
b. Guru: memeriksa pekerjaan peserta didik yang sudah selesai/kelompok yang
kinerjanya baik dan diberi paraf serta diberi apresiasi/nilai.

C.    PENILAIAN PEMBELAJARAN
1.     Tes Tertulis: Menjawab pertanyaan tentang teksinteraksitransaksionalterkaitkonsesi
(even though, although)
2.     Tes Praktik: Menyusun teks interaksi transaksional terkait konsesi (even though,
although)

MATERI 

Text transaksional meminta dan memberi informasi dengan unsur kebahasaan


eventhough/ although

MEMAHAMI “ALTHOUGH”

Selanjutnya kata hubung pembanding yang juga umum digunakan adalah although.


Kata ini pertama kali digunakan sejak abad ke 14. Maknanya sama dengan though hanya saja
beda pengucapannya. Dalam bahasa verbal Inggris, though lebih umum digunakan dibandingkan
dengan although, termasuk dalam dialog sehari-hari.

Saat although digunakan di awal kalimat, biasanya diberi tanda baca koma untuk


membandingkan kedua kalimat tersebut.

Simak beberapa contoh berikut ini:

 Everyone enjoyed the trip to the final although we lost the match!


 Peter,  although working harder this term, still needs to put more work into mathematics.
 Raymond, although very interested, didn’t show any emotion when she invited him to go
for a walk.
 Karen is coming to stay next week although  I’m not sure what day she is coming.

MEMAHAMI “EVEN THOUGH”

Berbeda dengan though  atau although, even though lebih memberi penekanan dalam


menunjukkan perbedaan dua hal. Dalam bahasa Indonesia, even though juga berarti “meskipun”.

Kata ini digunakan sebagai cara yang lebih tegas untuk


mengatakan though atau although.  Kata although digunakan untuk mengindikasikan fakta
tertentu yang tidak membuat sisa kalimatnya menjadi salah.

Simak beberapa contohnya dalam kalimat berikut ini:

 Even though he never completed college, he runs a successful software company.


 Cynthia is not ashamed of what she does, even though  she ends up doing something
wrong.
 Even though I work by muself, there are other people I can interact with.

Instrumen Penilaian

s. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang Jumla Skor Kode
No Nama Siswa Dinilai h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 Dewi Astuti 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

t. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
- Penugasan
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik meminta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian.

u. Keterampilan
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll
Aspek yang Dinilai
No Nama Siswa
1
2
3
4
Kriteria:
100 = sangat baik,
80 = baik,
60 = cukup,
40 = kurang, dan
20 = sangat kurang
SkorPerolehan
Nilai Perolehan =
40

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan    : SMA Negeri Karangpandan


Mata Pelajaran      : Sastra Inggris
Kelas/ Semester      : XII /Genap 
Materi Pokok       : 3.8 dan 4.8fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
beberapa teks ulasan (review) dengan memberi dan meminta
penilaian terkait film/buku/cerita

Alokasi Waktu       : 4 x 45’ (2 x Pertemuan)

A.    TUJUAN PEMBELAJARAN
1.  Menuliskan fungsi sosial, struktur dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional
terkait ulasan (review) dengan memberi dan meminta penilaian terkait film/buku/cerita
2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok terkait dengan fungsi sosial dan unsur
kebahasaan teks interaksi transaksional terkaitteks ulasan (review) dengan memberi dan
meminta penilaian terkait film/buku/cerita
3. Menyusun teks interaksi transaksional terkait ulasan (review) dengan memberi dan
meminta penilaian terkait film/buku/cerita

B.    KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.  Kegiatan Pendahuluan
d. Orientasi: Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa  untuk  memulai 
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik serta menyiapkan fisik dan psikis
peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
e. Apersepsi: Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik terhadap materi sebelumnya, mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
f. Motivasi: Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi terkait teks
ulasan (review) dengan memberi dan meminta penilaian terkait film/buku/ceritadalam
kehidupan sehari- hari, menyampaikan tujuan pembelajaran dan metode/model
pembelajarannya.
2.  Kegiatan Inti
f. Literasi: Ditayangkan video/diminta membaca teks interaksi transaksional tentang teks
ulasan (review) dengan memberi dan meminta penilaian terkait
film/buku/ceritasehingga terjadi pendekatan saintifik (mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/ eksperimen, mengasosiasikan mengolah
informasi, mengomunikasikan)
g. Critical Thinking (berpikir kritis): Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengidentifikasi, bertanya, memberikan pendapat, dan menyimpulkan tentang
materi terkait teks ulasan (review) dengan memberi dan meminta penilaian terkait
film/buku/cerita
h. Collaboration (kerja sama): Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk   
mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan, dan saling bertukar
informasi mengenai teks ulasan (review) dengan memberi dan meminta penilaian
terkait film/buku/cerita
i. Communication (komunikasi): Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan dan
menyampaikan hasil diskusi atau mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
j. Creativity (kreativitas): Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami atau
guru menyampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan denganteks ulasan
(review) dengan memberi dan meminta penilaian terkait film/buku/cerita
3.  Kegiatan Penutup
3. Peserta didik: Membuat ringkasan dengan bimbingan guru
4. Guru: memeriksa pekerjaan peserta didik yang sudah selesai/kelompok yang
kinerjanya baik dan diberi paraf serta diberi apresiasi/nilai.

C.    PENILAIAN PEMBELAJARAN
3. Tes Tertulis: Menjawab pertanyaan tentang fungsi sosial, struktur dan ciri kebahasaan
teks interaksi transaksional terkait ulasan (review) dengan memberi dan meminta
penilaian terkait film/buku/cerita
4. Tes Praktik: Menyusun kalimat/teks interaksi transaksional terkait ulasan (review)
dengan memberi dan meminta penilaian terkait film/buku/cerita

MATERI

Review Text
Sebagian tujuan besar dari review text adalah memberikan ulasan, tinjauan, bahkan kritik
terhadap suatu karya seni, ilmiah, buku ataupun bentuk-bentuk lainnya agar diketahui oleh
khalayak umum.

Generic Structure

 Introduction

Pada bagian mi (paragraf pertama), penulisan berisikan P genalan terhadap pokok atau gambaran
umum tentang sebuah karya/benda yang akan ditinjau. Gambaran umum tersebut dapat berupa
nama, kegunaan, dan sebagainya.

 Evaluation

Bagian ini berisi gambaran detail dari sebuah karya, antara lain menceritakan kelebihan,
keunikan, kualitas, serta hal- hal yang membuatnya menarik. Namun demikian, jangan terlalu
banyak memberikan deskripsi mengenai karya atau benda tersebut karena seakan-akan mengajari
calon pembeli karena hal itu tidak bagus. Jadi, evaluasi karya/benda sejauh yang dibutuhkan oleh
pembeli adalah paling tepat. Bagian ini biasanya terdiri lebih dari satu evaluasi.

 Interpretation

Pada bagian interpretasi, penulis memberikan pendapat atau pandangannya terhadap sebuah
karya. Tentu saja fase ini dilakukan setelah melakukan evaluasi yang cukup terhadap karya atau
barang tersebut. Tidak jarang untuk mendukung, memperkuat, atau lebih meningkatkan kualitas/
hasil mengenai karya atau benda yang diulas, penulis dapat membandingkan dengan jenis
lainnya. Pada fase ini. penulis juga menuliskan kelebihan dari karya atau benda tersebut. atau
sebaliknya yang menjadikannya kurang bernilai.

 Summary

Pada bagian summary, penulis memberikan kesimpulan kepada pembaca terhadap karya atau
benda yang telah diulas. Setelah memberikan penjelasan di evaluasi dan pan- dangan penulis
sendiri di bagian interpretasi, di bagian ini penulis memberikan komentar mengenai karya atau
benda yang diulas berharga atau tidak untuk calon pembeli.

Kebahasaan
Pada Review Text terdapat beberapa ciri kebahasaan yang menonjol seperti berikut ini.

1. Menggunakan Present Tense.
2. Banyak menggunakan adjective (kata sifat) seperti bad, good, valuable, dan sebagainya.
3. Sering menggunakan long clause (klausa panjang) dan kompleks.

Contoh Review Text


Product Review

Acer Iconia Tab A100 (Reviewed By Mike Andrew)

Orientation
While the 10-inch tablet market is very crowded and highly competitive right now, when it
comes to 7-inch powerful and reliable slates, there are still some gaps that need to be filled. The
Iconia Tab A100 wants to do just that, being a very interesting, portable, and snappy gadget.

Evaluation 1: Design and Display


When talking about 7-inch tablets, the aspect is very important. The Tab A100 does not
disappoint from this point of view, being elegant and classy. The front face is surrounded by
glossy black plastic, while the back of the tablet is a dark gray plastic with Acer’s logo in the
middle. In terms of portability, the Iconia Tab A100 is also a more than a satisfying device, being
about the same size and weight as the HTC Flyer, for example.

      The 7-inch touch screen with 1024×600 pixels resolution offers great image quality, contrast,
and brightness, but does more of a mediocre job when talking about viewing angles. Still, the
display is overall decent and holds the comparison with the HTC Flyer or the Samsung Galaxy
Tab 7.

Evaluation 2 : Performance and Software

The Iconia Tab A100 features the already classic Nvidia Tegra 2 dual-core processor with 1 GB
of RAM memory and is therefore at least as snappy and powerful as any other 7 or 10-inch tablet
on the market right now. The cameras are surprisingly decent, the 2 MP frontfacing and the 5
MP rear-facing devices offering pretty much the best image quality you might hope to find on a
slate.

In terms of software, Acer’s 7-inch tablet is set to be a pioneer, being the first slate of its
category to be powered by the Android Honeycomb OS. Not only that, but it will run on the
latest 3.2 version of the operating system, which means that you will get loads of apps and
snappy performance.

Evaluation 3: Connectivity and Pricing

The Iconia Tab A100 is set to feature WiFi and Bluetooth compatibility, as well as a micro-USB
port and a micro SD slot card. It would have been perfect if it would have featured HDMI as
well, but still it is pretty decent for a 7-inch tablet.

Interpretation

As far as pricing is concerned, the Acer Iconia Tab A100, which has not yet been released on the
market, will be available for 329 dollars (the 8 GB version) or for 349 dollars (the 16 GB
version). This is consistently less than HTC Flyer’s or Blackberry Playbook’s prices, to name
two of the important 7-inch tablets right now.

Summary
Wrap up, while the Iconia Tab A500 is still struggling to become one of the important names in
the tablets’ world, the from this Android tablet review it looks like a winner right away. Packing
good technical specifications, as well as a decent display and a revolutionary software for a 7-
inch tablet, Acer’s new slate also comes at an affordable price tag and will probably mesmerize
technology fanatics all around the world.

Instrumen Penilaian

v. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
No Nama Siswa Aspek Perilaku yang Jumla Skor Kode
Dinilai h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 Dewi Astuti 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

w. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
- Penugasan
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik meminta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian.

x. Keterampilan
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll
Aspek yang Dinilai
No Nama Siswa
1
2
3
4
Kriteria:
100 = sangat baik,
80 = baik,
60 = cukup,
40 = kurang, dan
20 = sangat kurang
SkorPerolehan
Nilai Perolehan =
40

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan    : SMA Negeri Karangpandan


Mata Pelajaran      : Sastra Inggris
Kelas/ Semester      : XII /Genap 
Materi Pokok       : 3.9 dan 4.9fungsi sosial dan unsur kebahasaan lirik lagu terkait
kehidupan remaja SMA/MA/SMK/MAK
Alokasi Waktu       : 6 x 45’ (3 x Pertemuan)

A.    TUJUAN PEMBELAJARAN
1.  Menuliskan fungsi sosial dan unsur kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan
remajaSMA/MA/SMK/MAK
2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok terkait dengan fungsi sosial dan unsur
kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan remaja SMA/MA/SMK/MAK
3. Menyusun liriklaguterkait kehidupan remaja SMA/MA/SMK/MAK

B.    KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.  Kegiatan Pendahuluan
d. Orientasi: Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa  untuk  memulai 
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik serta menyiapkan fisik dan psikis
peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
e. Apersepsi: Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik terhadap materi sebelumnya, mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
f. Motivasi: Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi fungsi sosial
dan unsur kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan remaja SMA/MA/SMK/MAKdalam
kehidupan sehari- hari, menyampaikan tujuan pembelajaran dan metode/model
pembelajarannya.
2.  Kegiatan Inti
f. Literasi: Ditayangkan video/diminta membaca lirik lagu terkait kehidupan remaja
SMA/MA/SMK/MAKsehingga terjadi pendekatan saintifik (mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi/ eksperimen, mengasosiasikan mengolah
informasi, mengomunikasikan)
g. Critical Thinking (berpikir kritis): Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk mengidentifikasi, bertanya, memberikan pendapat, dan menyimpulkan tentang
fungsi sosial dan unsur kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan remaja
SMA/MA/SMK/MAK
h. Collaboration (kerja sama): Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk   
mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan, dan saling bertukar
informasi mengenai fungsi sosial dan unsur kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan
remaja SMA/MA/SMK/MAK
i. Communication (komunikasi): Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan dan
menyampaikan hasil diskusi atau mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
j. Creativity (kreativitas): Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami atau
guru menyampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan fungsi sosial
dan unsur kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan remaja SMA/MA/SMK/MAK
3.  Kegiatan Penutup
c. Peserta didik: Membuat ringkasan dengan bimbingan guru
d. Guru: memeriksa pekerjaan peserta didik yang sudah selesai/kelompok yang
kinerjanya baik dan diberi paraf serta diberi apresiasi/nilai.

C.    PENILAIAN PEMBELAJARAN
1.    Tes Tertulis: Menjawab pertanyaan tentang fungsi sosial dan unsur kebahasaan lirik
lagu terkait kehidupan remaja SMA/MA/SMK/MAK
2.     Tes Praktik: Menyusun lirik lagu terkait kehidupan remaja SMA/MA/SMK/MAK

MATERI SONG

1. PENGERTIAN
Song is a composition of tone or voice in sequence, combination and temporal relation to
produse a musical compositian that has unity and continuity. 
Jadi, Lagu adalah gubahan seni nada atau suara dalam suatu urutan, kombinasi, dan hubungan
temporal (biasanya diiringi dengan alat musik) untuk menghasilkan gubahan musik yang
mengandung kesatuan dan kesinambungan.
 

1. TUJUAN
Songs are used to express feeling and idea in an entertaining world. Songs can be used to
deliver social criticism. The moral values are hidden in the lyrics.
 

Lagu merupakan salah satu cara untuk mengekspresikan emosi dan perasaan dengan cara yang
menyenangkan. Lagu juga dapat menjadi media untuk menyampaikan kritikan tentang situasi
yang ada di masyarakat. Moral value atau amanat biasanya tersirat dalam lirik yang dibuat
penulis lagu.
 

1. CIRI KEBAHASAAN
Song  atau lagu juga punya ciri kebahasaan, lho! Nah, berikut ciri kebahasaan dari song.
 Imagery. Imagery describes about feelings and emotions. Sebuah lagu biasanya berusaha
menggambarkan perasaan yang dirasakan si penulis.
 Rhythm. Ritme disini digunakan untuk menciptakan mood. Misalnya, apabila kita sedang
bersedih dan mendengarkan lagu dengan ritme slow, maka kita akan terbawa suasana dengan
lagu tersebut. So, rhythm creates mood!
 Figures of speech
1. Metaphor,comparingtwothingsthat are not aliketosuggestthattheyactuallyhavesomething
in common.Sekilas memang kedua hal yang dibandingkan tidak berkaitan, tetapi sebenarnya
ada kesamaan antara dua hal tersebut.e.g. “Timeis a thief” or “Herhaisrwassilk”
2. Simile,comparestwothingsusing “like” or “as’’. Suatu hal digambarkan dengan hal yang
mirip dengan menggunakan kata ‘like’ atau ‘as’ e.g. “My loveislike a redrose”.
Hyperbole,a dramaticlanguage. Big exaggeration, usuallywith humor. Suatu hal
digambarkan secara berlebihan, terkadang menggelitik karena terlalu berlebihan.
e.g. “Thatmathhomeworktookme 8 millionyearstofinish”.
3. Personification,anobjectappearlike a person. Objek (bukan manusia) memiliki
kemampuan seperti manusia.e.g. “The windwhisper” or “The snowflakesdanced in thewind”.
4. Allititration, therepetationofthesamebeginningsound in a seriesofwords.Perulangan bunyi
suara yang terdapat di awal setiap kata. e.g. “Peter Parker pick a packofpantspunctually”
 

1. STRUKTUR
 Intro,yaitu bagian awal lagu, biasanya belum terdengar suara penyanyi (hanya
instrumennya saja)
 Verse,atau bait adalah bagian pengantar ke chorus.
 Refrain,peralihan dari verse ke chorus
 Chorus,bagian inti, biasanya yang paling mudah diingat.
 Bridge,penghubung chorus ke chorus selanjutnya ataupun ke coda.
 Coda,  penutup lagu.
Struktur tersebut tidak bersifat kaku, jadi tidak semua lagu memiliki struktur yang tersusun
seperti itu. Tapi setiap lagu secara umum pasti memiliki verse, chorus, dan bridge.

1. CONTOH
Here some songs for you (:

Trouble is a Friend

Lenka
Trouble will find you no mater where you go, oh oh
No Matter if you’re fast no matter if you’re slow, oh oh
The eye of the storm and the cry in the morn, oh oh
Your fine for a while but then start to loose control

He’s there in the dark


He’s there in my heart
He waits in the winds
He’s gotta play a part
Trouble is a friend
Yeah trouble is a friend of mine. oh oh

Trouble is a friend but trouble is a foe, oh oh


And no matter what I feed him he always seems to grow, oh oh
He sees what I see and he knows what I know, oh oh
So don’t forget as you ease on down the road

So don’t be alarmed if he takes you by the arm


I won’t let him win, but I’m a sucker for his charm
Trouble is a friend
Yeah trouble is a friend of mine, oh oh

Oh how I hate the way he makes me feel


And how I try to make him leave, I try
Oh Oh I try

Instrumen Penilaian

y. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang Jumla Skor Kode
No Nama Siswa Dinilai h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 Dewi Astuti 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

z. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
- Penugasan
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik meminta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian.

aa. Keterampilan
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll
Aspek yang Dinilai
No Nama Siswa
1
2
3
4
Kriteria:
100 = sangat baik,
80 = baik,
60 = cukup,
40 = kurang, dan
20 = sangat kurang
SkorPerolehan
Nilai Perolehan =
40
                                                       

Anda mungkin juga menyukai