Disusun oleh :
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
POST SECTIO CAESAREA
A. Definisi
Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi
pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta
berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 2009)
Sectio Caesaria ialah tindakan untuk melahirkan janin dengan berat badan diatas 500 gram
melalui sayatan pada dinding uterus yang utuh (Gulardi & Wiknjosastro, 2006)
Sectio caesaria adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut
dan dinding rahim (Mansjoer, 2002)
B. Manifestasi Klinik.
C. Patofisologi.
Manuaba (2009) Ibu hamil dilakukan section caesarea karena mengalami antara lain : Ruptur
uteri iminem, pedarahan antepartum, ketuban pecah dini dan panggul sempit, penyebab dari ibu
panggul sempit diantara lain
Ibu hamil dikatakan memiliki panggul sempit ketika kepala atau tubuh bayi terlalu besar
untuk melewati panggul ibu. Meski jarang terjadi, banyak kasus persalinan yang tidak
mengalami kemajuan dianggap karena kondisi panggul yang sempit. Bila diagnosa panggul
sempit memang akurat, pilihan metode persalinan paling aman untuk ibu dan bayi adalah
melalui operasi sesar.
Ibu dengan postur tubuh pendek (tinggi badan kurang dari 150 cm) dan pernah mengalami
trauma atau penyakit panggul atau tulang belakang, berisiko lebih tinggi memiliki panggul
sempit.
Bayi dengan marcosomia atau hydrocephalus (peningkatkan jumlah cairan yang tidak
normal pada kepala, menyebabkan pelebaran tulang tengkorak) memiliki berat lebih dari 4
kg yang juga bisa menjadi penyebab CPD.
Bila pada kehamilan pertama bayi tidak turun meski usia kehamilan lebih dari 37 minggu
atau persalinan tidak berjalan lancar, ada kemungkinan penyebabnya adalah panggul yang
sempit.
Beberapa kemungkinan penyebab CPD lainnya adalah posisi janin yang tidak optimal dan
bentuk panggul yang tidak normal serta bayi berukuran besar karena faktor
keturunan, diabetes, atau postmaturity (masih hamil setelah tanggal prediksi lahir).
D. Pathways keperawatan (jalan munculnya masalah sesuai dengan teori)
E. Pentalaksanaan medis Post section caesarea
Perawatan post Sectio Caesarea menurut Rasjidi (2009) yaitu :
a. Ruang Pemulihan
Dalam ruang pemulihan prosedur yang harus dilakukan yaitu memantau dengan cermat
jumlah perdarahan dari vagina dan palpasi fundus uteri untuk memastikan bahwa uterus
berkontraksi dengan baik.
c. Tanda-Tanda Vital
Setelah pulih dari ansetesi, observasi pada klien dilakukan setiap setengah jam setelah 2
jam pertama dan tiap satu jam selama minimal 4 jam setelah didapatkan hasil yang stabil. Tanda
vital yang perlu dievaluasi yaitu Tekanan darah, Nadi, Jumlah urin, Jumlah perdarahan, Status
fundus uteri, Suhu tubuh.
f. Pemeriksaan laboratorium
Hematrokit secara rutin diuk
ur pada pagi hari stelah pembedahan. Pemeriksaan dilakukan lebih dini apabila terdapat
kehilangan darah yang banyak selama operasi atau menunjukkan tanda-tanda lain yang
mengarah ke hipovoemik.
g. Menyusui
Menyusui dilakukan pada hari 0 post Sectio Caesarea. Apabila klien memutuskan untuk
tidak menyusui, dapat diberikan bebat untuk menopang payudara yang bisa mengurangi rasa
nyeri pada payudara.
i. Mobilisasi
Mobilisasai dilakukan secara bertahap meliputi miring kanan dan kiri dapat dimulai
sejak 6-10 jam setelah operasi. Hari kedua post operasi penderita dapat didudukkan selama 5
menit dan diminta untuk bernafas dalam. Kemudian posisi tidur telentang dapat diubahmenjadi
posisi setengah duduk. Selanjutnya dengan berturrut-turut selama hari demi hari pasien
dianjurkan belajar uduk selama sehari, belajar berjalan, dan kemudian berjalan sendiri pada hari
ketiga sampai hari kelima pasca operasi sectio caesarea j. Kateterisasi Kandung kemih yang
penuh menimbulkan rasa nyeri dan tidak enak pada penderita, meghalangi involusi uterus dan
menyebabkan perdarahan. Kateter biasanya terpasang 24-48 jam atau lebih.
Carpenito. 2001. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan, Diagnosa keperawatan dan masalah
kolaboratif. Jakarta: EGC
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC)Second Edition. New Jersey: Upper
Saddle River
Mansjoer, A. 2002. Asuhan Keperawatn Maternitas. Jakarta : Salemba Medika
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2002. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana,
Jakarta : EGC
Mc Closkey, C.J., et all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition. New Jersey:
Upper Saddle River
Muchtar. 2005. Obstetri patologi, Cetakan I. Jakarta : EGC
Nurjannah Intansari. 2010. Proses Keperawatan NANDA, NOC &NIC. Yogyakarta : mocaMedia
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005- 2006. Jakarta: Prima Medika
Saifuddin, AB. 2002. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta :
penerbit yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo
Sarwono Prawiroharjo. 2009. Ilmu Kebidanan, Edisi 4 Cetakan II. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
.