Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Cuci Tangan 6 Langkah


Di Ruangan Poliklinik Rumah Sakit Umum (RSU) ‘Aisyiyah Padang

Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
1. Dela Arya Masitah (2114901009) 6. Novia Melta Sari (2114901029)
2. Adella Oktafia Arista (2114901002) 7. Liza Anggraini (2114901021)
3. Fatiha Tasya Alana (2114901014) 8. Selvi Radiatul Mardiah (2114901041)
4. Mayang Andrita Putri (2114901022) 9. Susi Nurah Mita (2114901046)
5. Ronaldo (2114901038)

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Ns. Edo Gusdiansya, M.Kep) (Ns. Mike Sutia Mainingsih, S.Kep)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) ALIFAH PADANG

2021/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG CUCI TANGAN 6 LANGKAH

1. Latar Belakang
Mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan
dan pengontrolan infeksi (Potter & Perry, 2005). Mencuci tangan merupakan proses
pembuangan kotoran dan debu secara mekanis dari kedua belah tangan dengan
memakai sabun dan air. Tujuan cuci tangan adalah untuk menghilangkan kotoran dan
debu secara mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme
(Tietjen, 2003 dalam Moestika).
Mencuci tangan juga dapat menghilangkan sejumlah besar virus yang menjadi
penyebab berbagai penyakit, terutama penyakit yang menyerang saluran cerna, seperti
diare dan saluran nafas seperti influenza. Hampir semua orang mengerti pentingnya
mencuci tangan pakai sabun, namun masih banyak yang tidak membiasakan diri untuk
melakukan dengan benar pada saat yang penting (Umar, 2009 dalam Mirzal).
Sebagian masyarakat mengetahui akan pentingya mencuci tangan, namun alam
kenyataanya masih sangat sedikit (hanya 5% yang tahu bagaimana cara melakukanya
dengan benar. Hal ini sangat penting untuk di ajarkan pada masyarakat agar bias
mencegah terjadinya penyakit (Siswanto, 2009 dalam Zuraidah).
2. Tujuan
1. Tujuan Umum : Setelah dilakukan penyuluhan selama 45 menit tentang cuci tangan 6
langkah pada pasien diharapkan pasien dapat menyebutkan dan mengerti serta
mempraktekkan cuci tangan 6 langkah dengan benar.
2. Tujuan Khusus : Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dapat :
a. Menjelaskan defenisi cuci tangan
b. Menjelaskan tujuan cuci tangan
c. Menjelaskan manfaat mencuci tangan
d. Menjelaskan dampak jika tidak cuci tangan
e. Menjelaskan kapan waktu cuci tangan
f. Menjelaskan enam langkah cuci tangan
3. Pelaksanaan Kegiatan
1. Pokok Bahasan : Cuci Tangan 6 Langkah
2. Sasaran dan target : Pasien Poli
3. Metode : Ceramah Dan Diskusi
4. Media dan Alat : Leaflet dan Clip Chart
5. Waktu dan Tempat : 09.00 s/d 10.00 wib / Ruangan Poli RS Aisyiyah Padang
6. Pengorganisasian dan fungsinya / uraian tugas
Moderator : Novia Melta Sari, S. Kep
a. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d. Menyebutkan materi yang akan diberikan
e. Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu
penyuluhan
f. Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.
g. Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi.
h. Mengatur waktu kegiatan penyuluhan

Presentator : Dela arya masitah, S. Kep

a. Menggali pengetahuan pasien tentang cuci tangan 6 langkah


b. Menjelaskan materi tentang cuci tangan 6 langkah
c. Menjawab pertanyaan peserta

Fasilitator : Liza Anggraini, S. Kep, Mayang Andrita Putri, S. Kep dan Susi
Nurah Mita, S. Kep

a. Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan


b. Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
c. Memotivasi pasien agar berpartisipasi dalam penyuluhan
d. Memotivasi pasien untuk mengajukan pertanyaan saat moderator
memberikan kesempatan bertanya
e. Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
f. Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan
g. Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan
Observer : Ronaldo, S. Kep, Fatiha Tasya Alana S. Kep, dan Selvi Radiatul
Mardiah, S. Kep

a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan

b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan


penyuluhan saat berlangsung

7. Setting Tempat

Keterangan:

: moderator : Falisitator

: presenter : peserta

: observer
8. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta


1 5 menit Pembukaan - Menjawab salam
1. Memberi salam - Mendengarkan dan
2. Memperkenalkan mahasiswa Memperhatikan
dan bimbingan
3. menjelaskan tujuan penyuluhan
4. Menjelaskan kontrak waktu
2 30 menit Pelaksanaan
1. Menggali pengetahuan klien - Peserta dapat menyebutkan
tentang cuci tangan 6 langkah pengertian cuci tangan
2. Menjelaskan reinforcement - Peserta dapat menyebutkan
positif cuci tangan 6 langkah Tujuan cuci tangan
3. Menjelaskan tentang pengertian - Peserta dapat menyebutkan
cuci tangan Manfaat mencuci tangan
4. Menjelaskan tentang Tujuan
cuci tangan
5. Menjelaskan tentang Manfaat
mencuci tangan
6. Menjelaskan tentang Dampak - Peserta dapat meyebutkan
jika tidak cuci tangan Dampak jika tidak cuci
7. Menggali pengetahuan peserta tangan
tentang Kapan waktu yang tepat
cuci tangan
8. Memberian reinforcement
positif
9. Meluruskan konsep tentang - Peserta dapat menyebutkan
kapan waktu yang tepat cuci Kapan waktu yang tepat cuci
tangan tangan
10. Menjelaskan tentang Enam - Peserta dapat menyebutkan
langkah cuci tangan Enam langkah cuci tangan
3 10 menit Penutup
1. Proses Tanya jawab
 Member kesempatan - Peserta mau bertanya terkait
pada audien untuk materi yang di sampaikan
bertanya - Peserta dapat menjawab
 Member reinforcement pertanyaan terkait materi
 Menjawab pertanyaan yang di sampaikan
audien
2. Menyimpulkan materi bersama
audien
3. Melakukan evaluasi
4. Menutup dan member salam

9. Materi (terlampir)
10. kriteria evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Pasien hadir ditempat penyuluhan
2) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Poliklinik RSU Aisyiyah
Padang
3) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
b. Evaluasi Proses
1) Pasien antusias terhadap materi penyuluhan
2) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3) Pasien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
c. Evaluasi Hasil
1) Pasien mampu menyebutkan cuci tangan 6 langkah dengan benar
2) Pasien mampu memahami tentang manfaat cuci tangan 6 langkah

MATERI PENYULUHAN
A. Definisi Cuci Tangan
Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis
melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan
air. Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air mengalir untuk menghindari
penyakit, agar kuman yang menempel pada tangan benar-benar hilang.
B. Tujuan Cuci Tangan
1. Menjaga Kebersihan diri
2. Mencegah infeksi silang
3. Sebagai pelindung diri
C. Manfaat Cuci Tangan
1. Untuk menghindarkan penularan penyakit melalui tangan.
2. Untuk menjaga kebersihan diri (perorangan).
3. Untuk membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar.
4. Supaya tidak menjadi agen penular bibit penyakit kepada orang lain
D. Dampak Jika Tidak Cuci Tangan
1. Keracunan Bakteri Salmonella
Jika Anda sering makan tanpa mencuci tangan maka bisa terkena infeksi bakteri
salmonella. Bakteri ini bisa menyebar secara langsung dari berbagai tempat. Potensi
ini juga bisa disebabkan karena makan sayuran mentah tanpa di cuci. Telur bakteri
salmonella akan berpindah dari makanan atau tangan ke dalam saluran pencernaan.
Bakteri ini bisa hidup dalam usus dan saluran pencernaan lain. Tanda keracunan
bakteri salmonella adalah seperti diare, sakit perut, keringat dingin, mual dan muntah.
Untuk mencegah agar tidak terlalu parah maka bisa meminta bantuan dokter.
2. Keracunan Bakteri E. Colli
Keracunan bakteri E. colli juga bisa terjadi jika Anda makan tanpa mencuci tangan.
Bakteri ini bisa berasal dari tempat umum seperti toilet. Misalnya jika Anda makan
setelah menggunakan toilet umum tanpa mencuci tangan, maka telur bakteri E.colli
bisa masuk ke saluran pencernaan secara langsung. Keracunan ini bisa menyebabkan
diare yang sangat berat, kram perut, nyeri perut yang parah dan jika tidak segera
diobati maka bisa menyebabkan gagal ginjal. (baca juga: bahaya gagal ginjal–gejala
dan pencegahannya)
3. Resiko Tertular Flu atau Pilek
Tertular flu atau pilek menjadi resiko yang paling sering terjadi secara umum.
Penularan ini terjadi ketika Anda baru saja menggunakan fasilitas umum atau
bersentuhan dengan orang lain. Kemudian ketika Anda makan secara langsung maka
bisa menyebabkan virus segera berpindah tangan. Virus akan menyebar sangat cepat,
tidak hanya masuk ke dalam tubuh tapi juga berpindah lewat saluran pernafasan.
4. Tertular Penyakit Infeksi Tenggorokan
Jika Anda memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan, maka bisa
menyebabkan infeksi tenggorokan. Hal ini terjadi ketika ada banyak bakteri yang
sudah melekat ke tangan kemudian menyebar ke saluran pencernaan. Makanan yang
masuk ke saluran tenggorokan akan berhubungan langsung dengan lendir. Kemudian
bakteri akan tinggal dalam bagian lendir tersebut dan berkembang dengan pesat.
Kondisi ini bisa menyebabkan sakit tenggorokan dan infeksi yang lebih buruk. (baca
juga: bahaya radang tenggorokan kronis)
5. Diare
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga sangat rentan terkena penyakit
diare. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri yang sebelumnya sudah ada
ditangan. Kemudian akan masuk ke saluran pencernaan lewat makanan yang
bersentuhan langsung dengan tangan. Perkembangan bakteri atau virus dalam saluran
pencernaan bisa menyebabkan diare. Usus tidak bisa menerima bakteri tersebut
sehingga membuat reaksi diare. Untuk mencegah hal yang lebih buruk sebaiknya
segera kunjungi dokter Anda.
6. Infeksi Penyakit Hepatitis B
Bahaya tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena hepatitis B. Penyakit
hepatitis ini akan menyerang organ hati dan menyebabkan penderita sulit untuk
memiliki tubuh yang sehat. Hepatitis B termasuk jenis penyakit yang mudah menular.
Salah satu cara untuk mencegahnya adalah sering mencuci tangan. Mencuci tangan
sebelum makan bisa menurunkan resiko hepatitis B. Virus ini bisa menyebar dengan
mudah lewat udara dan makanan. Bahkan lingkungan yang buruk bisa menjadi
tempat endemi hepatitis B. (baca juga: penyebab hepatitis kronis dan jenis-jenis
hepatitis yang perlu diwaspadai)
7. Resiko Infeksi Shigellosis
Infeksi ini bisa menyebabkan penyakit shigellosis, yang merupakan infeksi akibat
jenis bakteri shigela. Penyakit yang dihasilkan seperti disentri. Disentri umumnya
disebabkan karena kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan. Ketika tangan
Anda kotor setelah melakukan berbagai pekerjaan maka mungkin banyak bakteri
yang bersarang dalam tangan Anda. Kontaminasi bisa terjadi lewat makanan itu
sendiri atau tangan yang kotor. Penyakit ini ditandai dengan demam, diare yang
parah, diare bisa disertai darah dan dehidrasi.
8. Resiko Infeksi Botulisme
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa terkena infeksi penyakit
botulisme. Penyakit ini menular secara langsung lewat makanan dan tangan yang
kotor. Ini termasuk jenis infeksi yang sangat berbahaya karena bisa menyebabkan
kematian. Infeksi juga membutuhkan perawatan yang segera untuk mengurangi
potensi bahaya yang lebih buruk. Beberapa tanda infeksi ini adalah seperti diare, sakit
perut, mual, muntah, demam, pandangan kabur dan hilang kesadaran.
9. Resiko Infeksi Amoebiasis
Resiko infeksi amoebiasis adalah jenis penyakit yang bisa disebabkan karena tidak
mencuci tangan sebelum makan. Penyakit ini akan menyebabkan penderita
mengalami disentri. Jenis amuba penyebab infeksi ini termasuk dalam kelas
Entamoeba histolitica. Infeksi ini tidak hanya menyerang pada saluran pencernaan
namun juga berbagai organ lain. Karena itu infeksi ini cepat berkembang dalam tubuh
dan membutuhkan perawatan darurat. Mencuci tangan sebelum makan bisa
mencegah kondisi yang lebih berbahaya.
10. Resiko Radang Pernafasan
Orang yang memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa
terkena penyakit radang saluran pernafasan. Penyakit ini bisa menyebabkan sesak
nafas, batuk, flu dan radang tenggorokan. Penyakit ini bisa menyebar lewat bakteri
atau virus yang masuk ke tubuh lewat makanan. Ketika bakteri atau sumber penyebab
infeksi bersentuhan dengan lendir dalam tenggorokan, maka sumber infeksi akan
berkembang dalam tempat itu. Kemudian akan menyebabkan penurunan sistem
kekebalan tubuh dan membuat penderita mudah sakit. Sumber penyebab penyakit
seperti bakteri atau virus mungkin memang tidak terlihat oleh mata secara langsung.
Sumber infeksi bisa saja berasal dari makanan, lingkungan atau tangan yang kotor
ketika makan. Untuk mengatasi berbagai bahaya tersebut maka biasakan untuk selalu
mencuci tangan sebelum makan. Anda bisa mencoba untuk melakukan cara mencuci
tangan yang benar dan steril agar benar-benar bersih dan tidak terkena resiko
penyakit.
E. Waktu Cuci Tangan
1. Menurut Handayani, dkk (2000) waktu pelaksanaan cuci tangan adalah sebagai
berikut:
a. Sebelum dan setelah makan.
b. Setelah ganti pembalut.
c. Sebelum dan setelah menyiapkan makanan, khususnya sebelum dan setelah
memegang bahan mentah, seperti produk ternak dan ikan.
d. Setelah memegang hewan atau kotoran hewan.
e. Setelah mengusap hidung, atau bersin di tangan.
f. Sebelum dan setelah mengiris sesuatu.
g. Sebelum dan setelah memegang orang sakit atau orang yang terluka.
h. Setelah menangani sampah.
i. Sebelum memasukkan atau mencopot lensa kontak.
j. Setelah menggunakan fasilitas umum (mis. toilet, warnet, wartel, dan lain–lain).
k. Pulang bepergian dan setelah bermain.
l. Sesudah buang air besar dan buang air kecil.
2. Bagi petugas medis/tenaga kesehatan
a. Sebelum menyentuh pasien
b. Sebelum melakukan tindakan aseptik/steril
c. Setelah melakukan tindakan/terpapar cairan tubuh pasien
d. Setelah menyentuh pasien
e. Setelah kontak dengan lingkungan pasien

F. Enam Langkah Cuci Tangan


1. Gosok tangan dengan posisi telapak tangan pada telapak tangan
2. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari saling menjalin dan
sebaliknya
3. Telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin
4. Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan jari-jari saling mengunci
5. Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci pada telapak kiri dan
sebaliknya
6. Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan jari-jari tangan kanan
mengunci
7. pada telapak tangan kiri dan sebaliknya.
11. Penutup

Padang, 21 Oktober 2021


Ketua kelompok

(Novia Melta Sari, S. Kep)

Disetujui Oleh :

Pembimbing Akademik Pembimbing klinik

(Ns. Edo Gusdiansyah, M, Kep) (Ns. Mike Sutia Mainingsih, S. Kep)


DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah. EGC: Jakarta

JNPK_KR. (2004). Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. (2000). Kapita Selekta Kedokteran, ED: 3 jilid: 1.
Jakarta: Media Aesculapius FKUI.

Tarwoto & Wartonah. (2000). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan:
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai