Anda di halaman 1dari 2

Identitas Nasional

Pengertian

Identitas nasional merupakan manfestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang
dalam suatu bangsa dan menjadi ciri khas bangsa tersebut sehingga dapat menjadi pembeda
dengan bangsa lain.

Istilah ’identitas’ secara harfiah bisa kita pahami sebagai ciri, tanda atau jati diri. Kata
’nasional’ mengandung arti bangsa (nation), yang dalam konteks modern bisa diartikan sebagai
negara. Jadi lingkup identitas nasional adalah negara dalam konteks modern

Permasalahan-permasalahan Identitas Nasional yang dihadapi Bangsa Indonesia :

1. Pengklaiman tanah air oleh negara-negara tetangga, contohnya kasus Kepulauan Sipadan dan
Ligitan serta Pulau Ambalat yang diklaim oleh Malaysia.

2. Pencampuradukkan bahasa Indonesia dengan bahasa asing dan daerah.

3. Kecenderungan untuk lebih mencintai produk luar negeri, daripada produk buatan dalam
negeri.

4. Pengklaiman kebudayaan oleh bangsa lain, contohnya tarian Reog Ponorogo yang diklaim
Malaysia sebagai tarian Barongan. Dan pengklaiman makanan khas dan lagu daerah.

Contoh Isu yang Berkaitan tentang Identitas Nasional

Sebagai negara kepulauan, tentu Indonesia memiliki beragam pulau dan lautan yang
terhampar luas. Dengan keadaan tersebut, tentu banyak negara yang iri akan keadaan geografis
Indonesia.

Akhir-akhir ini, kita semua geger dengan keberadaan kapal China yang mencuri ikan
diperairan Natuna. Bahkan, China mengklaim jika lautan tersebut merupakan masuk ke wilayah
terirorial mereka. Sebagian wilayah Indonesia, yaitu kepulauan Natuna posisinya menjorok ke
utara yang terletak di laut cina selatan bagian selatan.

Permasalahan demi permasalahan soal wilayah laut Natuna sudah cukup lama.
Pengecapan secara sepihak yang dilakukan China terhadap laut cina selatan inilah yang
menimbulkan konflik yang berkepanjangan diberbagai negara khususnya diwilayah ASEAN dan
salah satu yang kena imbasnya adalah Indonesia.

Bahkan, konflik tersebut kian hari semakin tidad terselesaikan. Kejadian beberapa
minggu belakangan ini menjadi bukti bahwa sebenarnya permasalahan laut Natuna belum juga
kunjung terselesaikan, bahkan China kembali mengklaim bahwa daerah tersebut merupakan
wilayah territorial mereka.

Sebagai negara yang menjalin hubungan diplomatik dengan China tentu Indonesia
seharusnya jangan bersikap gegabah dalam menyelesaikan permasalahan ini, agar nantinya
persoalan mengenai siapa dan dimata batas sebenrnya antara China dan Indonesia bisa
terselesaikan dengan baik.

Wilayah laut cina hanya sebatas wilayah teritorinya saja yang diakui oleh hukum
internasional. Sedangkan Indonesia memiliki wilayah laut teritorinya sendiri oleh karena itu
Indonesia berhak atas wilayah nya dan berhak juga untuk mempertahankan wilayah tersebut dari
gangguan negara-negara yang ingin mengambil alih.

Pemerintahan Indonesia sendiri menyatakan tidak akan berkompromi dalam penyelesaian


kasus yang terjadi di laut Natuna. hal ini disampaikan oleh Presiden Jokowi melalui juru
bicaranya. Tentunya apabila kita membiarka China dengan leluasanya mengakui bahwa laut
Natuna merupakan wilayah mereka hal ini dapat merugikan bangsa Indonesia terutama nelayan
yang mencari ikan disana.

Dalam penyelesaian kasus ini Indonesia harus bersikap bijaksana, jangan gegabah dalam
menyelesaikannya. Banyak cara bisa dilakukan oleh pemerintah Indonesia seperti langkah secara
diplomatic dengen pemerintah cina. Langkah ini tentu nya dapat meminimalisir konflik yang
terjadi antar kedua negara. Karena apabila kita melihat bahwa Indonesia dan cina sangat
berhubungan baik dari segi diplomatik dan perdagangan, tentu hal ini dapat menjadi modal
utama Indonesia dan cina dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di laut Natuna.

Kita tidak ingin kegagalan Indonesia dalam mempertahankan wilayahnya gagal lagi
karena Indonesia tidak cukup kuat dalam memiliki alas hak atas wilayah tersebut. Dalam
kejadian ini para aparat penegak hukum dan pemerintah saling bersinergi dalam menyelesaikan
konflik yang terjadi.

Bercontoh kepada kasus yang terjadi antara Indonesia dengan Malaysia yaitu dalam
memperebutkan wilayah Pulau Sipadan dan Ligitan Indonesia kalah karena minimnya kehadiran
fisik pemerintah Indonesia dikala itu, tentu hal itu dapat menjadi pelajaran juga bagi Indonesia
dalam menyelesaikan konflik natuna yang diklaim cina sebagai wilayah teritoroal mereka.

Untuk kasus natuna kehadiran fisik aparat Indonesia tidak hanya sebatas menambah
pasukan untuk diterjunkan dalam mengamankan perairan namun juga perlu memberikan
pendampingan bagi nelayan-nelayan lokal yang hendak menangkap ikan disana.

Anda mungkin juga menyukai