EKOSISTEM
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Fifi 1532220121
M. Anas Widhya 1532220127
Dosen Pembimbing:
Elvira Destiansari, M.Pd
KATA PENGANTAR
Salam
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Salam
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang........................................................................................
2. Rumusan Masalah...................................................................................
3. Tujuan.....................................................................................................
4. Manfaat...................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep Ekosistem............................................................................................
2. Komponen Ekosistem .....................................................................................
3. Tipe-tipe Ekosistem.........................................................................................
4. Pelestarian Fungsi Ekosistem...........................................................................
5. Dampak Perubahan Ekosistem
1. Kesimpulan......................................................................................................
2. Saran................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
......(Penulis, tahun). Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup beserta perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri. Jadi
biologi lingkungan merupakan ilmu yang mempelajari tentang semua dunia alam secara
keseluluran, terutama mempelajari tentang dampak manusia terhadap alam tersebut. Singgung
ttg ekosistem.
Ekosistem terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya, Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan
sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh
di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia
seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat
diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia. jadi kita tahu bahwa ada komponen biotik (hidup) dan juga
komponen abiotik (tidak hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem ini, kedua komponen ini
tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja hubungan hewan dengan air. Interaksi antara
makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu kesatuan dan keteraturan. Setiap
komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-masing, dan selama tidak ada fungsi yang
terngganggu maka keseimbangan dari ekosistem ini akan terus terjaga (Jumin, 1992).
Di dalam ekosistem, organisme yang ada selalu berinteraksi secara timbal balik dengan
lingkungannya. Interaksi timbal balik ini membentuk suatu sistem yang kemudian kita kenal
sebagai sistem ekologi atau ekosistem. Dengan kata lain ekosistem merupakan suatu satuan
fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi organisme hidup dengan lingkungannya.
Lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan biotik (makhluk hidup) maupun abiotik
(non makhluk hidup). Sebagai suatu sistem, di dalam suatu ekosistem selalu dijumpai proses
interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya, antara lain dapat berupa adanya aliran
energi, rantai makanan, (Odum, 2014).
Jadi dapat diartikan bahwa disekitar kita terdapat berbagai komponen lingkungan hidup
yang berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Interaksi tersebut sudah terjadi sejak lama
sehingga terbentuknya suatu keseimbangan antara makhluk hidup lainnya. Dimana dibumi
yang kita tempati terdapat berbagai macam ekosistem. Maka dari itu Oleh sebabitu, perlu
dibahas tentang ekosisten agae keseimbangan yang sudah terbentuk antara makhluk hidup
dengan lingkungannya dan lingkungan dengan makhluk hidup, bisa berjalan dengan
semestinya. SPOK
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas di makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan ekosistem?
2. Apa saja komponen-komponen dalam ekosistem?
3. Apa jenis-jenis ekosistem?
4. Apa saja fungsi pelestarian ekosistem?
3. Tujuan
Mengetahui dan memahami
4. Manfaat
Memperoleh informasi
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Hardjosuwan (1990), ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungan yang
saling berinteraksi dan membentuk hubungan timbal balik. Berdasarkan proses terjadinya,
ekosistem dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Ekosistem Alami
Ekosistem alami Adalah ekosistem yang terbentuk karena pengaruh alam sekitar dan
bukan karena campur tangan manusia. Ada dua jenis ekosistem alami:
a. Ekosistem darat
Ekosistem yang lingkungannya di dominasi oleh daratan. Berdasarkan ketinggian
tempatnya, ekosistem darat dibagi tiga, yaitu ekosistem Vegetasi Pamah, berupa hutan
belantara dan rawa, ekosistem Vegetasi Pegunungan, berupa pegunungan, padang
rumput pegunungan, terbuka lereng berbatu, rawa gambur, danau, dan alpin, ekosistem
Vegetasi Monsun, merupakan daerah kering bercurah hujan sedikit, yang berupa pohon-
pohon bercabang rendah,padang rumput semak belukar, dan sabana.
b. Ekosistem air
Ekosistem yang lingkungannya di dominasi air. Ada dua jenis ekosistem air:
1) Ekosistem air tawar memiliki kadar garam yang rendah,perbedaan suhu siang dan
malam, masuknya cahaya matahari terbatas serta dipengaruhi iklim dan cuaca.
Ekosistem air tawar dibagi dua, yaitu ekosistem lentik (air yang tidak mengalir,
contohnya danau dan telaga) dan ekosistem lotik (air mengalir, contohnya sungai)
2) Ekosistem laut memiliki kadar garam sebesar 0,3% dan memiliki rantai makanan
yang sangat panjang. Berdasarkan intensitas cahaya matahari yang diterima,
ekosistem laut dibagi dua, yaitu ekosistem laut dalam yang tidak tertembus matahari
(afotik) dan ekosistem laut dangkal yang dapat ditembus oleh cahaya matahari
(fotik).
2. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan Adalah ekosistem yang dibentuk secara sengaja oleh manusia untuk
tujuan tertentu, contohnya kebun, kolam ikan, akuarium, waduk, dan sawah.
2. Komponen Biotik
Menurut Michael (1995), lingkungan biotik adalah semua lingkungan yang terdiri dari
komponen-komponen mahluk hidup di permukaan bumi.Komponen lingkungan biotik,
misalnya tumbuhan, hewan dan manusia.Komponen lingkungan biotik menurut fungsinya
dapat dibedakan dalam tiga kategori, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai.
1) Produsen
Produsen adalah mahluk hidup yang dapat menghasilkan makanan sendiri melalui
proses fotosintesis, dengan demikian kelompok produsen ditempati tumbuhan yang
berklorofil.
2) Konsumen
Kelompok konsumen merupakan mahluk hidup yang mampu memanfaatkan hasil
pengolahan makanan dari kelompok produsen.Kelompok konsumen tidak memiliki
kemampuan untuk membuat makanan sendiri.Kelompok konsumen terdiri dari manusia
dan hewan.Kelompok hewan dibedakan menjadi herbivora, karnivora, dan
omnivora.Herbivora merupakan kelompok hewan pemakan tumbuhan.Karnivora
merupakan kelompok hewan pemakan daging.Omnivora adalah kelompok hewan
pemakan tumbuhan dan daging. Dalam rantai makanan kelompok herbivora, karnivora,
dan omnivora menempati tingkatan konsumen yang berbeda. Hewan yang memakan
tumbuhan menempati kedudukan sebagai konsumen tingkat pertama. Kelompok
karnivora menempati kedudukan sebagai konsumen tingkat kedua.Kelompok omnivora
menempati konsumen tingkat tiga.
3) Pengurai (Dekomposer)
Kelompok pengurai merupakan golongan organisme yang berperan dalam
menguraikan sisa-sisa jasad mati dari organisme lain. Kelompok pengurai, misalnya
bakteri dan jamur. Hasil penguraian organisme ini akan kembali menjadi unsur hara
yang menyuburkan tanah.
f. Bioma Tundra
Tundra berarti daratan tanpa pohon. Wilayah ini terletak di sekitar kutub utara
dengan suhu yang sangat dingin. Tumbuhan yang mampu hidup di daerah ini
hanya terdiri dari tumbuhan gulma terutama berbagai tumbuhan sejenis rumput
dan lumut kerak. Tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan
biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Keadaan vegetasi
tersebut mirip dengan vegetasi gurun tetapi terdapat di daerah iklim dingin.
Karena itulah, tundra sering disebut gurun dingin (cold desert). Hewan yang
menghuni bioma ini diantaranya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta
terutama nyamuk dan lalat hitam. Wilayah persebaran tundra terdapat di bagian
utara Skandinavia, Finlandia, Rusia, Siberia, dan Kanada.
Danau merupakan suatu badan air yang menggenang pada wilayah depresi
atau cekungan dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan
meter persegi. Kondisi danau berbeda dilihat dari kedalamannya. Karena itu,
terdapat perbedaan komunitas tumbuhan dan hewan berdasarkan kedalaman dan
jaraknya dari tepi. Danau dibagi menjadi 4 daerah yang berbeda yaitu:
1) Daerah litoral
Daerah litoral merupakan daerah dangkal, sehingga cahaya matahari
menembus sampai ke dasar danau secara optimal. Tumbuhan yang hidup di
daerah ini merupakan tumbuhan air yang berakar dan ada daun yang mencuat ke
atas permukaan air. Berbagai jenis ganggang, siput dan remis, ikan, amfibi, itik,
angsa, kura-kura, dapat ditemukan di wilayah ini.
2) Daerah limnetik
Lebih jauh dari daerah litoral, terdapat daerah limnetik yang masih dapat
ditembus oleh sinar matahari. Fitoplankton, termasuk ganggang dan sianobakteri
dapat ditemukan di daerah ini. Sementara itu, Rotifera dan udang-udangan kecil
memangsa fitoplankton. Zooplankton tersebut kemudian menjadi sumber
makanan bagi ikan-ikan kecil. Ikan tersebut menjadi sumber makanan bagi ikan
yang lebih besar dan kemudian ikan yang lebih besar dimangsa oleh ular, kura-
kura, dan burung pemakan ikan.
3) Daerah profundal
Daerah profundal merupakan daerah yang dalam dan merupakan daerah
afotik danau. Cacing dan mikroba menghuni daerah ini.
4) Daerah bentik
Daerah bentik merupakan daerah dasar danau. Di daerah ini dapat dijumpai
organisma mati dan bentos.
Selain berdasarkan jarak dan kedalaman, danau juga dapat dibedakan berdasarkan
produksi materi organiknya, yaitu:
1) Danau Oligotropik
Danau oligotropik merupakan danau yang dalam dan memiliki fitoplankton
yang tidak produktif, sehingga kekurangan makanan. Airnya yang jernih sekali,
dihuni oleh sedikit organisma, dan terdapat oksigen sepanjang tahun di dasar
danau merupakan ciri danau ini.
2) Danau Eutropik
Lain halnya dengan oligotropik, danau eutropik merupakan danau yang
dangkal memiliki fitoplankton yang produktif, sehingga kaya akan kandungan
makanan. Airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisma, dan oksigen
terdapat di daerah profundal merupakan ciri dari danau eutropik.
b. Sungai
Ekosistem sungai dapat merupakan sebuah bioma dari sebuah
ekosistem daratan yang besar. Tidak seperti danau yang relatif
diam, air sungai mengalir, sehingga tidak mendukung
keberadaan komunitas plankton untuk berdiam diri. Namun
demikian, terjadi pula fotosintesis dari ganggang yang melekat
dan tanaman berakar, sehingga dapat mendukung rantai
makanan.
Ekosistem sungai banyak mengalami gangguan karena
pembangunan waduk atau bendungan. Waduk dapat memutus
jalan bagi sejumlah ikan yang biasa bergerak dari hilir ke hulu
untuk bertelur. Akibatnya, sejumlah spesies ikan hilang dari
aliran sungai tersebut. Contoh, di daerah tropis seperti Indonesia
adalah ikan pelus dan ikan sidat. Ikan pelus hidup di dekat hulu
sungai, tetapi bertelur di laut. Karena jalannya terputus, maka
aktivitas perkembangbiakannya terganggu. Di daerah subtropis,
terdapat ikan salmon yang hidup di laut. Pada saat musim
bertelur, ikan-ikan tersebut bergerak ke hulu untuk bertelur di
sana.Setelah telur menetas, ikan salmon yang masih kecil hidup
di sungai dan pada saat sudh besar kembali ke laut.
b. Pantai
Ekosistem pantai merupakan ekosistem yang letaknya berada
diantara ekosistem darat dan laut. Karena letaknya tersebut,
ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan
ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut. Karena
letaknya pula ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian
pasang surut laut..
Organisma dominan yang hidup di pantai berbeda dilihat dari
lokasinya. Ganggang, moluska, dan remis banyak dijumpai di
bagian paling atas pantai yang hanya terendam saat pasang naik
tinggi. Organisma tersebut menjadi makanan bagi kepiting dan
burung pantai. Bagian tengah pantai banyak dijumpai ganggang,
porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan
karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan
kecil. Daerah tersebut terendam saat pasang tinggi dan pasang
rendah. Semenetara itu, beragam invertebrata dan ikan serta
rumput laut banyak ditemui di daerah pantai terdalam yang
terendam saat air pasang maupun surut.
c. Estuari
Estuari atau lebih dikenal dengan istilah muara merupakan
tempat pertemuan antara sungai dengan laut. Karena itu, nutrien
sungai yang dibawa melalui proses erosi oleh sungai dari
daratan dapat memperkaya estuari.
Salinitas di estuari dipengaruhi oleh siklus harian dengan
pasang surut airnya. Pada saat pasang, air laut masuk ke badan
sungai dan meningkatkan salinitasnya. Sebaliknya, pada saat
surut atau pada saat air sungai mengalir dengan volume yang
besar, salinitasnya berubah menjadi rendah sampai menjorok ke
arah laut.
Estuari menjadi habitat bagi sejumlah organisma seperti
rumput rawa garam, ganggang, fitoplankton, cacing, kerang,
kepiting, dan ikan. Estuari juga menjadi tempat kawin bagi
sejumlah invertebrata laut dan ikan laut serta menjadi tempat
makan bagi unggas air.
1. Kesimpulan
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang
membentuk hubungan timbal balik. Ekosistem tersusun atas dua komponen
utama, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik
adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau benda
mati. Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari
makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia.
2. Saran
..... PARAGRAF-KAN
Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat
tinggal. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan tempat lingkungan
terutama disekitar tempat tinggal kita.
Jagalah kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena makhluk
hidup yang satu dengan yang lainnya saling ketergantungan dan tidak dapat hidup
sendiri
Pelaksanaan pembangunan sebagai kegiatan yang makin meningkat mengandung
risiko pencemaran dan perusakan lingkungan, sehingga struktur dan fungsi dasar
ekosistem yang menjadi penunjang kehidupan dapat pula rusak karenanya. Hal
semacam itu akan merupakan beban sosial, karena pada akhirnya masyarakat dan
pemerintahlah yang harus menanggung beban pemulihannya. Terpeliharanya
ekosistem yang baik dan sehat merupakan tanggungjawab yang menuntut peran
serta setiap anggota masyarakat untuk meningkatkan daya dukung lingkungan.
Oleh karena itu, pembangunan yang bijaksana harus dilandasi wawasan
lingkungan sebagai sarana untuk mencapai kesinambungan dan menjadi jaminan
bagi kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Pratomo, Suko dan Barlia, Lili. 2006. Basic Pendidikan Lingkungan. Bandung:
UPI.
Suprianto, Bambang. 2001. Petunjuk Praktikum Ekologi Tumbuhan. Bandung:
UPI.
PLUS JURNAL