Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

PERKEMBANGAN HEWAN

OLEH:
NAMA : FEBRONIA FALERI JEHANUT
KELAS :B
NIM : 1901040013
SEMESTER : V

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
KUPANG 2021
 Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel gamet
terdiri dari gamet jantan (spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan gamet betina
(ovum) yang dihasilkan di ovarium. Terdapat dua jenis proses pembelahan sel
yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2
anakan tetapi tidak terjadi reduksi kromosom contoh apabila ada sel tubuh kita
yang rusak maka akan terjadi proses penggantian dengan sel baru melalui proses
pembelahan mitosis, sedangkan pembelahan meiosis yaitu pembelahan sel dari
induk menjadi 2 anakan dengan adanya reduksi kromosom, contohnya
pembelahan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam proses reproduksi
manusia. Pada pembelahan mitosis menghasilkan sel baru yang jumlah
kromosomnya sama persis dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23
pasang/ 46 kromosom, sedangkan pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru
hanya bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom. Gametogenesis terdiri 4 tahap :
perbanyakan, pertumbuhan, pematangan dan perubahan bentuk. Gametogenesis
ada dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis.
 Spermatogenesis Tingginya kadar FSH dan LH akan menghambat sekresi
hormon GnRH oleh hipothalamus. Sedangkan peningkatan kadar estrogen dan
progesteron dapat menstimulasi (positif feedback, pada fase folikuler) maupun
menghambat (inhibitory/negatif feedback, pada saat fase luteal) sekresi FSH dan
LH di hipofisis atau GnRH di hipothalamus. . Spermatogenesis adalah proses
pembentukan sel spermatozoa (tunggal : spermatozoon) yang terjadi di organ
kelamin (gonad) jantan yaitu testis tepatnya di tubulus seminiferus. Sel
spermatozoa, disingkat sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis
melewati sebuah proses kompleks. Spermatogenesis mencakup pematangan sel
epitel germinal dengan melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel.
Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan dalam
epididimis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel germinal yang
disebut spermatogonia (jamak). Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapis
luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia berdiferensiasi melalui
tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk sperma. Pada proses
spermatogenesis terjadi prosesproses dalam istilah sebagai berikut :
 Spermatositogenesis (spermatocytogenesis) adalah tahap awal dari
spermatogenesis yaitu peristiwa pembelahan spermatogonium menjadi
spermatosit primer (mitosis), selanjutnya spermatosit melanjutkan pembelahan
secara meiosis menjadi spermatosit sekunder dan spermatid. Istilah ini biasa
disingkat proses pembelahan sel dari spermatogonium menjadi spermatid.
Spermiogenesis (spermiogensis) adalah peristiwa perubahan spermatid menjadi
sperma yang dewasa. Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan
membutuhkan waktu selama 2 hari. Terbagi menjadi tahap 1) Pembentukan golgi,
axonema dan kondensasi DNA, 2) Pembentukan cap akrosom, 3) pembentukan
bagian ekor, 4) Maturasi, reduksi sitoplasma difagosit oleh sel Sertoli. Spermiasi
(Spermiation) adalah peristiwa pelepasan sperma matur dari sel sertoli ke lumen
tubulus seminiferus selanjutnya ke epididimidis. Sperma belum memiliki
kemampuan bergerak sendiri (non-motil). Sperma non motil ini ditranspor dalam
cairan testicular hasil sekresi sel Sertoli dan bergerak menuju epididimis karena
kontraksi otot peritubuler. Sperma baru mampu bergerak dalam saluran epidimis
namun pergerakan sperma dalam saluran reproduksi pria bukan karena motilitas
sperma sendiri melainkan karena kontraksi peristaltik otot saluran. Hormon -
Hormon Yang Berperan Dalam proses Spermatogenesis Proses pembentukan
spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon, diantaranya: a. Kelenjer
hipofisis menghasilkan hormon peransang folikel (Folicle Stimulating Hormon /
FSH) dan hormon lutein (Luteinizing Hormon / LH). b. LH merangsang sel leydig
untuk menghasilkan hormon testosteron. Pada masa pubertas,
androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder. c. FSH
merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein)
yang akan memacu spermatogonium untuk memulai spermatogenesis. d. Hormon
pertumbuhan, secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada
spermatogenesis.
 Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium.
Oogenesis dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia
(tunggal: oogonium). Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam
kandungan, yaitu di dalam ovari fetus perempuan. Pada akhir bulan ketiga usia
fetus, semua oogonia yang bersifat diploid telah selesai dibentuk dan siap
memasuki tahap pembelahan. Semula oogonia membelah secara mitosis
menghasilkan oosit primer. Pada perkembangan fetus selanjutnya, semua oosit
primer membelah secara miosis, tetapi hanya sampai fase profase. Pembelahan
miosis tersebut berhenti hingga bayi perempuan dilahirkan, ovariumnya mampu
menghasilkan sekitar 2 juta oosit primer mengalami kematian setiap hari sampai
masa pubertas. Memasuki masa pubertas, oosit melanjutkan pembelahan miosis I.
hasil pembelahan tersebut berupa dua sel haploid, satu sel yang besar disebut
oosit sekunder dan satu sel berukuran lebih kecil disebut badan kutub primer.
Pada tahap selanjutnya, oosit sekunder dan badan kutub primer akan mengalami
pembelahan miosis II. Pada saat itu, oosit sekunder akan membelah menjadi dua
sel, yaitu satu sel berukuran normal disebut ootid dan satu lagi berukuran lebih
kecil disebut badan polar sekunder. Badan kutub tersebut bergabung dengan dua
badan kutub sekunder lainnya yang berasal dari pembelahan badan kutub primer
sehingga diperoleh tiga badan kutub sekunder. Ootid mengalami perkembangan
lebih lanjut menjadi ovum matang, sedangkan ketiga badan kutub mengalami
degenerasi (hancur). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada oogenesis
hanya menghasilkan satu ovum. Hormon - Hormon Yang Berperan Dalam proses
Oogenesis Proses pembentukan oogenesis dipengaruhi oleh kerja beberapa
hormon, diantaranya: Pada wanita usia reproduksi terjadi siklus menstruasi oleh
aktifnya aksis hipothalamus -hipofisis - ovarium. Hipothalamus menghasilkan
hormon GnRH (gonadotropin releasing hormone) yang menstimulasi hipofisis
mensekresi hormon FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (lutinuezing
hormone). FSH dan LH menyebabkan serangkaian proses di ovarium sehingga
terjadi sekresi hormon estrogen dan progesteron. LH merangsang korpus luteum
untuk menghasilkan hormon progesteron dan meransang ovulasi. Pada masa
pubertas, progesteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder. FSH
merangsang ovulasi dan meransang folikel untuk membentuk estrogen, memacu
perkembangan folikel. Hormon prolaktin merangsang produksi susu. Mekanisme
umpan balik positif dan negatif aksis hipothalamus hipofisis ovarium.
Pembahasan Spermatogenesis dan Oogenesis
Gametogenesis adalah proses sel kelamin jantan dan betina (gamet) dimana
sperma dan ovum terbentuk, yang setiap dalam gonad pria dan wanita (testis dan
ovarium). Gametogenesis terdiri dari dua jenis yaitu Spermatogenesis dan
Oogenesis. Berikut pembahasan Spermatogenesis dan Oogenesis:
a. Spermatogenesis dalam arti luas adalah proses pembentukan dan pematangan
sel benih pria atau spermatozoa. Sehingga tujuan utama dari spermatogenesis
adalah pembentukan sel benih yang jumlahnya 4 sperma fungsional.
Pembentukan Spermatogenesis dimulai dari tubulus seminiferus, yang sesuai dari
jenis mereka yang bentuknya mirip dengan mie kecil, lurus atau bengkok pada
testis. Di bagian dalam tubuhlus seminiferus dlapisi dengan sel Sertoli dan
Spermatogonia. Sel-sel Sertoli disebut dengan "sel perawat" karena mereka
membantu dalam pengembangan sperma dengan memakan bahan limbah dari
spermatogenesis dan mengalahkan sel-sel melalui kanal-kanal tubulus.
b. Pada dasarnya, Oogenesis adalah proses pembentukan ovum atau sel telur
yang terjadi pada tubuh wanita. Tujuan utama dari Oogenesis adalah membentuk
ovum dalam proses pembuahan atau reproduksi. Proses yang berlangsung di
organ reproduksi wanita, yakni ovarium, dengan fungsi utama menghasilkan sel
telur atau ovum. Pada prosesnya menghasilkan 1 ovum fungsional. Oogenesis
terjadi pada spesies dengan reproduksi seksual, dan keseluruhan tahap belum
matang sel telur. Untuk matang, sel telur melewati lima tahap pada mamalia.
Oogonium, Oosit primer, Oosit sekunder, Ootid, dan Ovum Umumnya spesies
yang mengalami reproduksi seksual, sel telur mengandung setengah materi
genetik dari individu dewasa. Reproduksi yang terjadi disaat sel telur dibuahi oleh
gamet jantan, atau sperma. Sperma berisi setengah bahan genetik dari individu
yang matang, sehingga embrio yang dibentuk oleh fertilisasi berisi set lengkap
materi genenik, setengah sel telur dan setengah dari sperma.
Perbedaan Spermatogenesis dan Oogenesis
 Spermatogenesis adalah produksi sel sperma laki-laki, sedangkan Oogenesis
adalah produksi ovum wanita
 Pada vertebrata, Spermatogenesis terjadi di testis pria, sedangkan Oogenesis
terjadi pada ovarium perempuan.
 Spermatogenesis dimulai di spermatosit primer, sedangkan Oogenesis dimulai
dari Oosit Primer
 Spermatogenesis menghasilkan empat spermatozoa fungsional dari spermatosit
primer. Sedangkan Oogenesis menghasilkan ovum tunggal dari 3 badan polar
Oosit primer.
 Pada Spermatogenesis, hasil sitokinesis dalam dua sel berukuran sama,
sedangkan, pada Oogenesis, menghasilkan dua sel yang sangat tidak setara.
 Sel sperma tidak mengandung makanan, misalnya ovum (sel telur)
 Sel-sel sperma jauh lebih kecil dari sel telur
 Sel-sel sperma yang motil, sedangkan pada ovum adalah immotile
 Spermatogenesis selesai sementara di testis. Sedangkan devisi pematangan
sekunder Oogenesis terjadi di luar Ovarium atau saluran telur.
 Spermatogenesis dimulai di masa pubertas, sedangkan pada Oogenesis dimulai
dari sebelum kelahiran, pada tahap perkembangan embrio
 Spermatogenesis menghasilkan sel spermapada satu waktu, sedangkan pada
hasil Oogenesis hanya satu ovum per bulan.
 Spermatogenesis melibatkan fase pertumbuhan pendek, sedangkan Oogenesis
melibatkan fase yang panjang.
 Spermatogenesis terjadi secara terus menerus setelah pubertas, sedangkan pada
Oogenesis terjadi dalam pola siklik.
Proses Spermatogenesis : Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga
tahap yaitu :
1. Spermatocytogenesis Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis
berkali-kali yang akan menjadi spermatosit primer. Spermatogonia merupakan
struktur primitif dan dapat melakukan reproduksi (membelah) dengan cara
mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan
berkembang menjadi spermatosit primer. Spermatogonia yang bersifat diploid (2n
atau mengandung 23 kromosom berpasangan), berkumpul di tepi membran epitel
germinal yang disebut spermatogonia tipe A. Spermatogonia tipe A membelah
secara mitosis menjadi spermatogonia tipe B. Kemudian, setelah beberapa kali
membelah, sel-sel ini akhirnya menjadi spermatosit primer yang masih bersifat
diploid Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya
dan mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu
spermatosit sekunder.
2. Tahapan Meiois Spermatosit primer menjauh dari lamina basalis, sitoplasma
makin banyak dan segera mengalami meiosis I menghasilkan spermatosit
sekunder yang n kromosom (haploid). Spermatosit sekunder kemudian membelah
lagi secara meiosis II membentuk empat buah spermatid yang haploid juga.
Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih yang lengkap
terpisah, tapi masih berhubungan lewat suatu jembatan (Interceluler bridge).
Dibandingkan dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang gelap.
3. Tahapan Spermiogenesis Merupakan transformasi spermatid menjadi
spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu fase golgi, fase tutup, fase akrosom dan
fase pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa (sperma) masak. Ketika
spermatid dibentuk pertama kali, spermatid memiliki bentuk seperti selsel epitel.
Namun, setelah spermatid mulai memanjang menjadi sperma, akan terlihat bentuk
yang terdiri dari kepala dan ekor.
Proses Oogenesis
1. Sel-Sel Kelamin Primordial Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di
dalam ektoderm embrional dari saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke
epitelium germinativum kira-kira pada minggu ke 6 kehidupan intrauteri (dalam
kandungan). Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh
sel-sel pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan secara
bersama-sama membentuk folikel primordial.
2. Folikel Primordial Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex
ovarium dan folikel ini dihasilkan sebanyak 200.000 buah. Sejumlah folikel
primordial berupaya berkembang selama kehidupan intrauteri dan selama masa
kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas satu
folikel dapat menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de Graaf
dimana didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.
3. Oosit Primer Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom
(2n). Satu pasang kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis
kelamin, dan disebut kromosom XX. Kromosom-kromosom yang lain disebut
autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin. Kromatin membawa gen-gen
yang disebut DNA.
4. Pembelahan Meiosis Pertama Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel
de Graaf mengalami pemasakan dan selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau
ovum membelah sehingga kromosom terpisah dan terbentuk dua set yang masing-
masing mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang lain
karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder. Sel yang
lebih kecil disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan polar primer ini
dapat membelah diri dan secara normal akan mengalami degenerasi. Pembelahan
meiosis pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid pada oosit sekunder
dan badan polar primer, juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan genetiknya.
5. Oosit Sekunder Pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila
kepala spermatozoa menembus zona pellucida oosit. Oosit sekunder membelah
membentuk ootid yang akan berdiferensiasi menjadi ovum dan satu badan polar
lagi, sehingga terbentuk tiga badan polar dan satu ovum masak, semua
mengandung bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara
normal mengalami degenerasi. Ovum yang masak yang telah mengalami
fertilisasi mulai mengalami perkembangan embrional.
PERSAMAAN SPERMATOGENESIS DAN OOGENESIS: spermatogenesis
adalah pembentukan gamet jantan. oogenesis pembentukan gamet betina. secara
umum prosesnya sama yaitu melalui mitosis dan miosis.

Anda mungkin juga menyukai