Uts Aplikom - Siti Rahmaida Ritonga - 2154231001
Uts Aplikom - Siti Rahmaida Ritonga - 2154231001
FAKULTAS PERTANIAN
PRODI PETERNAKAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala
rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun tugas Makalah
Budidaya Ternak Unggas tentang “Pemeliharaan Ayam Broiler”.
Makalah ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam
menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Ilmu peternakan. Makalah ini telah
diupayakan agar dapat sesuai apa yang diharapkan dan dengan terselesainya Makalah ini
sekiranya bermanfaat bagi setiap pembacanya. Makalah ini penulis sajikan sebagai bagian
dari proses pembelajaran agar kiranya kami sebagai mahasiswa dapat memahami betul
tentang perlunya sebuah tugas agar menjadi bahan pembelajaran.
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan kerjasama berbagai pihak.
Oleh karena itu, kami mengucapkan rasa syukur yang tulus dan ikhlas kepada Tuhan
Yang Maha Esa, serta ucapan terima kasih kepada : Dosen dan Narasumber berkat
kerjasamanya sehingga Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini jauh dari kesempurnaan dan dengan segala
kerendahan hati, mohon kritik dan saran yang bersifat membangun. Sehingga apa yang
kita harapkan dapat tercapai, dan merupakan bahan kesempurnaan untuk makalah ini
selanjutnya. Besar harapan penulis, semoga makalah yang penulis buat ini mendapat
ridho dari Tuhan Yang Maha Esa.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi ………………………………………………………………………… i
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang ………………………………………………………………. 1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Sejarah Keberadaan Ayam Broiler di Indonesia ……………………………
3
II.2. Ayam Broiler ………………………………………………………………. 6
II.3. Pemeliharaan Ayam Broiler ……………………………………………….. 8
BAB III
PEMBAHASAN ……………………………………………………………….. 12
BAB I
PENDAHULUAN
Peternakan Bapak Ancu Peternakan Bunga Jaya terletak di daerah Kodim Kabupaten
Sidrap yang berdiri pada tanggal 9 Maret 2007. Setelah melakukan Tanya jawab terhadap beliau,
bebarapa informasi telah diperoleh yang diantaranya yaitu :
⮚ Perkandangan dan Populasi
Jumlah kandang yang dimiliki sebanyak 2 kandang, yang masing-masing kandang berukuran
16 petak dan 12 petak. Populasi ayam pada kandang yang berukuran 16 petak dihuni sebanyak
kurang lebih 4000 ekor, sedangkan yang berukuran 12 petak dihuni kurang lebih 3000 ekor.
Bangunan kandang berbentuk sangkar berderet, menyerupai batere dan alasnya dibuat
berlubang (bercelah). Keuntungan sistem ini adalah tingkat produksi individual dan kesehatan
masing-masing terkontrol, memudahkan tata laksana, penyebaran penyakit tidak mudah. Lantai
kandang menggunakan sistem litter berbahan sekam padi. Litter adalah hamparan alas kandang
yang berguna sebagai alas tidur, penghangat bagi ayam dan mengurangi kelembaban lantai
kandang. Ketebalan sekam padi sekitar 15-20 cm.
⮚ Pemberian Pakan dan Minum
Dalam sehari ayam diberi makan 3 kali. Dimana aturan pemberian makan adalah sebagai
berikut :
Usia ayam 1-20 : diberi pakan BP 11
Usia ayam 20-panen : diberi pakan BP 12
Tempat pakan yang digunakan terbuat dari bahan yang sesuai dengan umur ayam, tidak
mudah kotor dari feses ayam, mudah dicapai ayam, pakan yang tersedia sesuai dengan jumlah
ayam agar tidak terjadi perebutan pakan, dan praktis. Tempat pakan ada dua jenis, yaitu tempat
pakan yang berbentuk piring dan bulat.
Pemberian minum pada ayam broiler atau pedaging menggunakan air yang ditambahkan
dengan Vitachink. Pemberian minum ini sangat penting, diharapakan agar tempa minum ayam
tidak pernah kosong. Air minum yang disediakan harus selalu dalam keadaan bersih, dingin atau
segar. Guna menjaga kebersihan dan kesegaran air minum, air harus sering diganti agar air tidak
basi.
⮚ Vaksinasi dan Penyemprotan
Vaksin yang diberiakan dipeternakan ini terhadap ayam Broiler yaitu :
1. Vaksin Tetes Mata (umur 1 minggu) menggunakan Gumboro
Vaksin di teteskan pada salah satu mata dengan menggunakan pipet. Jarak antara unjung pipet
dengan mata 1 cm. pada saat ditetes, mata harus terbuka sehingga vaksin bisa masuk dan
meresap. Untuk itu, maka harus ditunggu agar mata yang habis ditetas itu dipejamkan. Mengenai
dosis vaksinasi dengan cara ini cukup 1-2 tetes/ekor.
2. Vaksin bawah kulit (umur 2 minggu) menggunakan ND
Vaksin ini dilakukan dengan cara menyuntikkan bagian belakang leher, namun penyuntikan ini
diharapkan tidak sampai kdaging.
Sealai vaksinasi penyemprotan juga dilakukan, yaitu dengan cara mengisi tangki dengan
air yang dicampur dengan desinvektan. Dengan perbandingan 1:15 liter air. Penyemprotan
dilakukan dengan merata.
⮚ Penyakit dan Penanganannya
Berak Kapur (Pullorum)
Penyakit ini mudah terlihat dari warna kotoran yang ada terlihat diare pada ayam
berwarna putih dan setelah kering menjadi serbuk putih. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri
Salmonella pullorum. Kematian dapat terjadi setelah ayam 4 hari terinfeksi. Penularannya
melalui kotoran. Pengobatan penyakit ini belum begitu memuaskan.
Obat-obatan untuk mengatasi penyakit pada ayam broiler antara lain antibiotik, vaksin,
dan vitamin. Sebenarnya obat-obatan adalah pendukung. Sanitasi dan tata laksana pemeliharaan
yang benar adalah yang utama. Obat-obatan yang bagus dan mahal tidak akan ada gunanya
apabila manajemen pemeliharaannya buruk.
⮚ Panen
Panen adalah tahap akhir dalam proses pemeliharaan ayam pedaging. Disinilah akan
diketahui berhasil dan tidaknya usaha beternak ayam pedaging
Panen dilakukan pada saat umur ayam mencapai 5-7 minggu, dan biasanya bobot ayam yang
dimiliki Bapak Ancu berkisar 1,7-2 kg/ayam. Ayam yang tidak sampai bobot sekian, akan
dipisahkan dimana kata lainnya adalah pensortiran.
Agar suasana kerja saat memanen ayam menjadi nyaman, gantung tempat pakan dan
minum sehingga tidak banyak pakan dan air minum yang tumpah saat ayam dipanen, terutama
saat proses penyekatan ayam. Pada proses penyekatan ayam lakukanlah secara bertahap agar
ayam yang dipanen tidak lumpuh karena lemas. Hal ini sangat perlu dilakukan karena dapat
berakibat ayam mati menumpuk (over lapping). Jangan menangkap ayam secara kasar karena
bisa menyebabkan memar, tulang sayap dan kaki patah bahkan bisa menyebabkan ayam mati
karena stres. Habiskan ayam dalam satu seketan, jangan pergunakan sistem tangkap pilih untuk
menangkap ayam saat memanen. Setelah proses panen selesai, kandang dan peralatan
dibersihkan sesegera mungkin.