Instrumen Penelitian
Seperti telah dikemukakan pada bab sebelumnya bahwa, terdapat dua hal utama yang
mempengaruhi kualitas hasil penelitian, yaitu, kualitas instrument penelitian, dan
kualitas pengumpulan data. Dalam penelitian kuantitatif, kualitas instrumen penelitian
berkenaan dengan validitas dan reabilitas instrument dan kualitas pengumpulan data
berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena
itu instrument yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat
menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrument tersebut tidak digunakan
secara tepat dalam pengumpulan datanya. Instrument dalam penelitian kuantitatif
dapat berupa test, pedoman wawancara, pedoman observasi dan kuesioner.
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah
penelitian itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus “divalidasi”
seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun
kelapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap
pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang
diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian, baik secara akademik
maupun logistiknya. Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri, melalui evaluasi
diri seberapa jauh pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan teori dan
wawasan terhadap bidang yang diteliti, serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan.
Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian,
memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas
data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.
Dalam penelitian kualitatif segala sesuatu yang akan dicari dari obyek penelitian
belum jelas dan pasti masalahany, sumber datanya, hasil yang diharapkan semuanya
belum jelas. Rancangan penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang
setelah peneliti memasuki obyek penelitian. Selain itu dalam memandang realitas,
penelitian kualitatif berasumsi bahwa realitas itu bersifat holistic (menyeluruh), dinamis,
tidak dapat dipisah-pisahkan kedalam variabel-variabel penelitian. Kalaupun dapat
dipisah-pisahkan, variabelnya akan banyak sekali. Dengan demikian dalam penelitian
kualitatif ini belum dapat dikembangkan instrumen penelitian sebelum masalah yang
diteliti jelas sama sekali. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif “the researcher is
the key instrument”. Jadi peneliti adalah merupakan instrument kunci dalam penelitian
kualitatif.
Dalam hal instrument penelitian kualitatif, Lincoln and Guba (1986) menyatakan
bahwa :
“The instruments of choice in naturalistic inquiry is the human. We shall see that other
forms of onstrumentation may be used in later phases of the inquiry, but the human is
the initial and continuing mainstay. But if the human instrument has been used
extensively in earlier stages of inquiry, so that an instrument can be constructed that is
grounded in the data that the human instrument has product”