Menurut Wikipedia.com:
Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis dimana
perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain
sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat
terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana melibatkan pembayaran premi
secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan
tersebut. Istilah "diasuransikan" biasanya merujuk pada segala sesuatu yang mendapatkan
perlindungan.
Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Th 1992 tentang usaha perasuransian adalah perjanjian
antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada
tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau
tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari
suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Badan yang menyalurkan risiko disebut "tertanggung", dan badan yang menerima risiko disebut
"penanggung". Perjanjian antara kedua badan ini disebut kebijakan: ini adalah sebuah kontrak
legal yang menjelaskan setiap istilah dan kondisi yang dilindungi. Biaya yang dibayar oleh
"tertanggung" kepada "penanggung" untuk risiko yang ditanggung disebut "premi". Ini biasanya
ditentukan oleh "penanggung" untuk dana yang bisa diklaim di masa depan, biaya administratif,
dan keuntungan.
Berikut ini penulis memberikan studi kasusnya: seorang pasangan membeli rumah seharga Rp.
100.000.000,- Mengetahui bahwa kehilangan rumah mereka akan membawa mereka kepada
kehancuran finansial, mereka mengambil perlindungan asuransi dalam bentuk kebijakan
kepemilikan rumah. Kebijakan tersebut akan membayar penggantian atau perbaikan rumah
mereka bila terjadi bencana. Perusahaan asuransi mengenai mereka premi sebesar Rp.
1.000.000,- per tahun. Risiko kehilangan rumah telah disalurkan dari pemilik rumah ke
perusahaan asuransi.
Definisi Asuransi menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), tentang asuransi
atau pertanggungan seumurnya, Bab 9, Pasal 246:
"Asuransi atau Pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung
mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan
penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu.”
Penanggung menggunakan ilmu aktuaria untuk menghitung risiko yang mereka perkirakan. Ilmu
aktuaria menggunakan matematika, terutama statistika dan probabilitas, yang dapat digunakan
untuk melindungi risiko untuk memperkirakan klaim di kemudian hari dengan ketepatan yang
dapat diandalkan.
Contohnya, banyak orang membeli kebijakan asuransi kepemilikan rumah dan kemudian mereka
membayar premi kepada perusahaan asuransi. Bila kehilangan yang dilindungi terjadi,
penanggung harus membayar klaim. Bagi beberapa tertanggung, keuntungan asuransi yang
mereka terima jauh lebih besar dari uang yang mereka telah bayarkan kepada penanggung.
Lainnya mungkin tidak membuat klaim. Kalau dirata-ratakan dari seluruh kebijakan yang dijual,
total klaim yang dibayar keluar lebih rendah dibanding total premi yang dibayar kepada
tertanggung, dengan perbedaannya adalah biaya dan keuntungan.
Perusahaan asuransi juga mendapatkan keuntungan investasi. Ini diperoleh dari investasi premi
yang diterima sampai mereka harus membayar klaim. Uang ini disebut "float". Penanggung bisa
mendapatkan keuntungan atau kerugian dari harga perubahan float dan juga suku bunga atau
deviden di float. Di Amerika Serikat, kehilangan properti dan kematian yang tercatat oleh
perusahaan asuransi adalah US$142,3 milyar dalam waktu lima tahun yang berakhir pada 2003.
Tetapi keuntungan total di periode yang sama adalah US$68,4 milyar, sebagai hasil dari float.
Dalam dunia asuransi ada 6 macam prinsip dasar yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Insurable interest Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan,
antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum.
2. Utmost good faith Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua
fakta yang material (material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta
maupun tidak. Artinya adalah : si penanggung harus dengan jujur menerangkan dengan jelas
segala sesuatu tentang luasnya syarat/kondisi dari asuransi dan si tertanggung juga harus
memberikan keterangan yang jelas dan benar atas obyek atau kepentingan yang
dipertanggungkan.
3. Proximate cause Suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang
menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara aktif dari sumber
yang baru dan independen.
4. Indemnity Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi finansial dalam
upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat sebelum
terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas dalam pasal 278).
5. Subrogation Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim dibayar.
6. Contribution Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama
menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memberikan
indemnity.
Beberapa orang menganggap asuransi sebagai suatu bentuk taruhan yang berlaku selama periode
kebijakan. Perusahaan asuransi bertaruh bahwa properti pembeli tidak akan hilang ketika
pembeli membayarkan uangnya. Perbedaan di biaya yang dibayar kepada perusahaan asuransi
melawan dengan jumlah yang dapat mereka terima bila kecelakaan terjadi hampir sama dengan
bila seseorang bertaruh di balap kuda (misalnya, 10 banding 1). Karena alasan ini, beberapa
kelompok agama termasuk Amish menghindari asuransi dan bergantung kepada dukungan yang
diterima oleh komunitas mereka ketika bencana terjadi. Di komunitas yang hubungan erat dan
mendukung di mana orang-orangnya dapat saling membantu untuk membangun kembali properti
yang hilang, rencana ini dapat bekerja. Kebanyakan masyarakat tidak dapat secara efektif
mendukung sistem seperti di atas dan sistem ini tidak akan bekerja untuk risiko besar.
Dewasa ini Asuransi Pendidikan sedang ramai diperbincangkan dan patut diperhitungkan
karena banyak orang yang mulai concern tentang persiapan dana pendidikan, sehingga mereka
mencari pilihan produk Asuransi Pendidikan ini.
Dahulu produk Asuransi Pendidikan yang ditawarkan menggunakan asuransi jenis tradisional
WholeLife atau Endowment. Dengan produk WholeLife/Endowment ini biasanya sudah ada
jangka waktu dana keluar atau penarikan dana seperti ketika anak masuk SD, SMP, SMU, dan
kuliah , biasanya disebut tahapan. Saat ini dapat dipastikan sebagian besar Asuransi Pendidikan
yang ditawarkan berbasis unitlink. Sudah sering dipebincangkan bahwa banyak sekali kesalahan
berhubungan dengan unitlink , tebayang dengan Asuransi Pendidikan pun akan terjadi kesalahan-
kesalahan ini. Perlu diingat bahwa basis dari asuransi pendidikan sekarang kebanyakan adalah
unitlink dan ada 2 jenis layanan yaitu proteksi (perlindungan) dan investasi.
Secara konsep tujuan awal dari Asuransi Pendidikan adalah untuk menyediakan dana pendidikan
bagi anak-anak kita. Sebenarnya tidak perlu pakai produk asuransi juga bisa, tapi dengan
memakai produk asuransi sudah ada proteksinya. Asuransi Pendidikan sendiri awalnya bertujuan
memberikan proteksi jiwa (bagi orang tua) dan investasi dana pendidikan bagi si anak, tapi yang
akhirnya sering terjadi belakangan ini banyak dijumpai kasus salah konsep dan salah jual.
Dimana letak salah konsep dan salah jual tersebut?
Bagian Asuransi Jiwa dari Asuransi Pendidikan sebenarnya dibuat bertujuan untuk meng “cover”
jiwa pemilik dana (gaji) alias si pembayar premi asuransi tersebut dalam hal ini harusnya orang
tua. Yang artinya, fungsi awal dari Asuransi Jiwa di Asuransi Pendidikan adalah bila orang tua
meninggal dunia, anak akan mendapatkan sejumlah dana untuk melanjutkan biaya sekolah dan
kuliahnya, langsung dimuka. Case Closed. Yang terjadi belakangan ini hasil kreatifitas agen,
seperti apa bentuknya?
Aidil Akbar menjelaskan dasar-dasar dari Asuransi Pendidikan dan fungsi asuransi tersebut,
ditulisan kali ini kita akan membahas kreatifitas yang banyak dilakukan agen di lapangan yang
ujung-ujungnya justru tidak sesuai dari tujuan semula Asuransi Pendidikan.
Belakangan ini banyak agen yang kreatif dalam menjual Asuransi Pendidikan ini dengan cara
yang berbeda dari konsep diatas, seperti apa kreatifnya? Alih-alih meng cover si bapak atau ibu
pemilik dana (yang bayar premi asuransi), yang dilindungi jiwanya justru si anak. Dengan kata
lain, konsep ini berjalan kalau orang tuanya meninggal dunia, anak tidak dapat dana
untuk kuliah mereka langsung saat itu alias Uang Pertanggungan (UP) nya tidak keluar.
Lalu kemana uangnya? Seperti apa skemanya? Jadi rupanya dibuat skema bahwa yang dicover
jiwanya adalah si anak, bukannya orang tua, sehingga apabila orang tua meninggal dunia maka
UP nya tidak keluar, UP hanya keluar kalau si anak yg meninggal dunia.
Sebagai gantinya, agen unitlink ini akan menganjurkan anda untuk beli rider (asuransi tambahan)
, namanya payor benefit (di beberapa perusahaan namanya beda, tapi tujuannya sama). Rider
Payor Benefit ini akan meneruskan membayarkan premi meskipun orang tua meninggal
sampai anak selesai sekolah. Banyak agen berargumentasi, dengan cara mengcover si anak
maka biaya asuransinya akan kecil, Tapi dengan membeli rider payor benefit, klien justru bayar
asuransi tambahan alias dobel.
Dengan ini perhatikan polis asuransi baik-baik, apakah benar anda membeli seperti skema si
agen? Atau keinginan awal anda membeli asuransi jiwa agar kalau anda meninggal dunia
terdapat sejumlah dana didepan untuk biaya kuliah anak.
Contoh 1:
Pak Rehan adalah seorang karyawan swasta yang sekarang berusia 27 tahun dan sudah menikah
serta memiliki seorang anak perempuan. Dia mulai menyisihkan gajinya sebesar Rp. 500.000
untuk asuransi pendidikan si buah hatinya yang berusia 3 tahun. Pak Rehan berencana
menyisihkan uang gajinya untuk membayar premi asuransi pendidikan yang dia ambil setiap
bulan selama 10 tahun dengan asumsi bunga premi asuransinya sebesar 12%. Maka dalam satu
tahun, polis asuransi Pak Rehan adalah Rp. 6.720.000 (Rp. 500.000 x 12 bulan x 12%).Dalam
jangka waktu 10 tahun, Pak Rehan hanya mengambil asuransi pendidikan ketika anaknya masuk
SD sebesar Rp. 20.000.000.
Dengan pengambilan ini, apakah Pak Rehan masih memiliki polis asuransi yang cukup pada
tahun ke 10? Jawabanya tentu saja iya, karena pada tahun ke 10 setelah pengambilan, total polis
asuransi Pak Rehan adalah sebesar Rp. 78.451.046. Untuk informasi lengkapnya silahkan lihat
tabel di bawah ini:
Keterangan:
Bunga tahun ke-1 didapat dari Rp. 6.000.000 x 12% = Rp. 720.000.
Bunga tahun ke-2 diperoleh dari Rp. 12.720.000 x 12% = Rp. 1.526.400.
Tahun berikutnya juga sama di mana total tabungan per tahun dikali dengan 12%.
Total persentase bunga asuransi pendidikan Pak Rehan adalah sebesar 119% (Rp. 78.451.046 /
Rp. 66.000.000 x 100%).
Contoh 2:
Ibu Sri mulai membeli asuransi pendidikan anaknya saat si buah hati sudah berusia 6 tahun. Dia
menyisihkan gajinya sebesar Rp. 650.000 per bulan untuk membayar premi asuransi pendidikan
yang dia ambil dengan asumsi bunga sebesar 11%. Ibu Sri berencana untuk mengambil asuransi
pendidikan dengan durasi 10 tahun. Polis asuransi Ibu Sri dalam setahun adalah Rp. 8.658.000
(Rp 650.000 x 12 bulan x 11%).Ibu Sri mengambil polis asuransi pendidikan ketika anaknya
masuk SMP sebesar Rp. 25.000.000. Maka pada tahun ke 10, jumlah polis asuransi pendidikan
Ibu Sri adalah Rp. 84.911.605. Rinciannya bisa dilihat pada tabel di bawah ini:
Keterangan:
Bunga tahun ke-1 didapat dari Rp. 7.800.000 x 11% = Rp. 858.000.
Bunga tahun ke-2 diperoleh dari Rp. 16.458.000 x 11% = Rp. 1.810.380.
Tahun berikutnya juga sama di mana total tabungan per tahun dikali dengan 11%.
Total persentase bunga asuransi Ibu Sri adalah sebesar 146% (Rp. 113.976.605 / Rp.78.000.000
x 100%).
III. PROSEDUR MEMBELI
Prosedur membeli asuransi pendidikan itu tidak begitu sulit karena Anda cukup memilih
perusahaan asuransi pendidikan yang Anda inginkan dan diskusikan dengan agen asuransi
mengenai asuransi pendikan yang Anda inginkan. Disamping itu, ada baiknya Anda menghitung
biaya pendidikan buah hati Anda sejak dia masuk SD sampai ke perguruan tinggi beserta
kenaikan biaya pendidikan yang terjadi setiap tahunnya yang biasanya sebesar 15% –
berdasarkan ZAPFIN Research Division.
Bagaimana cara mengklaim asuransi pendidikan yang baik dan benar? Prosesnya cukup simple,
karena Anda cukup mengikuti prosedur dari perusahaan asuransi dan melengkapi semua
dokumen yang dibutuhkan. Mintalah bantuan pada agen asuransi dan customer service jika ada
hal-hal yang belum Anda pahami. Lebih cepat Anda melakukan klaim, semakin cepat Anda bisa
mendapatkan polis asuransi Anda.
Produk asuransi yang bagus tentunya yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kita, jadi
jangan mudah tergiur dengan iming-iming serta janji manis dari si penjual. Dan konsep asuransi
pendidikan sendiri pada dasarnya adalah orangtua yang menabung sekian rupiah secara rutin,
jadi ketika si anak tiba waktunya masuk sekolah SD misalnya, si orangtua tidak perlu gelagapan
lagi mencari dana untuk si anak bisa sekolah, karena dana yang ia tabung sudah terakumulasi dan
dikelola oleh perusahaan asuransi.
Begitu pula ketika si anak waktunya masuk SMP dan seterusnya, si orangtua juga bisa lebih
tenang karena ia telah menabung agar anaknya bisa sekolah di tempat yang diinginkan. Dan yang
paling penting dari konsep ini adalah bila si orangtua yang merupakan pencari nafkah
mengalami kemalangan yang membuat ia tidak bisa mencari nafkah lagi entah itu karena sakit,
kecelakaan ataupun bahkan meninggal, maka si anak akan tetap bisa masuk sekolah ketika
waktunya tiba, karena penyediaan dana untuk si anak masuk sekolah sudah ditanggung oleh
perusahaan asuransi.
Maka dengan konsep inilah maka kita membeli asuransi, jadi tidak hanya mengejar imbal hasil
investasi semata. Karena imbal hasil dari produk asuransi apalagi yang berbasis Unitlink tidak
selalu positif, tapi ada kemungkinan juga tidak semanis proyeksinya. Mensiasati kesulitan anda
yang mungkin belum menemukan produk asuransi yang cocok didaerah anda, sebenarnya
layanan perbankan sendiri saat ini sudah banyak yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi,
jadi anda bisa datang ke customer service yang ada dan berdiskusi tentang produk yang sesuai.
Pastinya produk yang anda pilih harus juga disesuaikan dengan kemampuan anda membayar
secara rutin. Bila ternyata cabang bank yang ada di daerah anda belum menjual produk yang
anda butuhkan dan juga karena anda belum memiliki anak, maka cukup masukan uang anda di
produk perbankan dan gunakan konsep yang dijabarkan di atas tanpa perlu menentukan secara
pasti kapan dana tersebut akan dicairkan. Bila anda sudah bisa menabung secara rutin dan
disiplin, paling tidak anda sudah memenuhi beberapa hal dari konsep asuransi pendidikan
tersebut.
A. Istilah
Hukum adalah sekumpulan peraturan tertulis dan tidak tertulis yang mengikat dan mempunyai
sanksi
Hukum tertulis : KUHD
Hukum tidak tertulis : Praktek sehari-hari masyarakat mengenai pertanggungan
Jadi Hukum asuransi adalah
hukum atau sekumpulan peraturan tertulis dan tidak tertulis yang mengikat dan mempunyai
sangksi yang mengatur tentang peralihan resiko kepada orang lain untuk mendapatkan ganti
kerugian dan adanya peristiwa tidak tertentu yang menjadi acuan
a. Perjanjian pertanggungan masuk perjanjian untung-untungan karena perjanjian ini dikaitkan
pada peristiwa tak tentu secara teori.
Dalam teori pertanggungan termasuk kepada perjanjian untung-untungan karena peristiwn belum
tentu terjadi
KESIMPULAN
Pertanggungan masuk kedalam perjanjian untung-untungan karena adanya peristiwa yang belum
tentu terjadi.
OBJEK ASURANSI
Adalah Segala kepentingan
- Kepentingan yang dapat dinilai dengan uang
- Kepentingan itu terancam bahaya yang belum tentu terjadi
- Semua kepentingan itu tidak dikecualikan oleh UU
Objek Asuransi ada 2
1. Benda
Syarat-syaratnya :
a. Benda tersebut diancam bahaya
b. Benda berwujud
c. Dapat dinilai dengan uang artinya berbicara tentang harta kekayaan
d. Benda tersebut dapat rusak dan berkurang nilainya
2. Pokok Pertanggungan
Merupakan hak subjektif seseorang dan termasuk tidak berwujud
Syarat-syaratnya :
a. Benda tersebut diancam biaya
b. Dapat dinilai dengan uang
c. Benda dapat rusak / hilang
Artinya kepentingan dalam arti sempit
Benda kepentingan melekat kepada pokok pertanggungan tapi ada kemungkinan pemilik itu /
benda pertanggungan terpisah dengan pokok pertanggungan
Ex. Pemilik benda menghipotikkan benda kepada orang lain. Pemilik adalah benda
pertanggungan
Orang lain adalah Pokok Pertanggungan
Jika terjadi peristiwa maka jelas para pihak harus memenuhi kewajiban dengan membayar premi
dan akan menimbulkan ganti rugi
JENIS-JENIS ASURANSI
I. Jenis-jenis Asuransi berdasarkanteori / dalam masyarakat :
1. Pertanggungan kerugian (Schade Verzekering)
Pertanggungan yang bertujuan untuk mengganti kerugian artinya hal-hal yang dapat dinilai
dengan uang atau pertanggungan harta kekayaan.
Contoh :
- pertanggungan kebakaran
- pertanggungan pengangkutan
- pertanggungan pencurian, kemalingan
2. Pertanggungan Jumlah ( Sommen Verzekering )
- pertanggungan yang tidak bertujuan untuk membayar ganti rugi, Jadi bertujuan untuk
memberikan sejulah uang kepada orang lain, Jadi dia tidak terletakpada harta kekayaan
Contoh : - pertanggungan jiwa
Cara orang menentukan jumlah pertanggungan adalah berdasarkan kepada kesepakatan para
pihak dan ini sangat berkaitan dengan premi.
3. Pertanggungan Premi (Pertanggungan Murni )
Premi itu dapat dibayarkan secara kelompok / sendiri-sendiri jadi yang murni disini adalah
pertanggungan yang preminya dibayar tetanggung sendiri-sendiri, pertanggungan ini dalam
praktek sangat banyak dipakai.
Kewajiban Pemberitahuan
1. Pasal 251 KUHD
Tertanggung wajib memberitahukan
2. Pasal 203
Seorang tertanggung berkewajiban mencegah timbulnya kerugian dan memberitahukan kepada
penanggung
Bedanya :
a. Kalau tidak diberitahukan tertanggung kepada penanggung maka perjanjian batal demi hukum
b. Kalau tidak diberitahukan maka tertanggung wajib memberitahukan / memberikan ganti
kerugian kepada penanggung atau biaya yang mencegah kerugian.
3. Pasal 684 KUHD
- Pertanggungan dilaut, kewajiban memberitahukan mara bahaya dilautan yang disampikan
kepada penanggung dan apabila tidak disampaikan kepada penanggung oleh tertanggung maka
tertanggung wajib membayar ganti kerugian
4. Pasal 291
- Bentuknya tentang, pertanggungan kebakaran dan pasal ini tidak adanya sanksi ( pasal 655)
pertanggungan dilautan
POLIS
Pengertian :
Polis adalah bukti telah lahirnya perjanjian Asuransi secara tertulis
Berkaitan dengan pasal 255
- Perjanjian asuransi harus dibuat secara tertulis dan dalam bentuk akta dinamakan Polis
Yang diisi dalam Polis
- Polis memuat segala kesepakatan yang berkaitan dengan ketentuan yang sesuai dengan UU
atau bersifat umum
- Sebuah polis harus memuat isi perjanjian beberapa hal pasal 256 KUHP
2. Polis harus membuat nama para pihak yang melakukan perjanjian pertanggungan
- Siapa penanggung
- Siapa tertanggung
- Apakah dia bertanggung sendiri atau untuk kepada orang lain
- Orang yang mempertanggungkan pihak ketiga harus dimuat dalam polis. Kalau tidak disebut
dalam polis untuk kepentingan pihak ketiga maka dianggap untuk kepentingan sendiri.
- Apabila tidak ada unsur kepentingan maka perjanjian batal demi hukum
3. Dalam Pasal 256
- Polis harus memuat mengenai uraian benda pertanggungan
Ex : - tentang jenis bendanya
- Ukurannya
- Sifatnya
- Letaknya
- Jumlahnya
Gunanya : Para pihak dalam pertanggungan tidak keliru, kalau ternyata para pihak tidak memberitahukan
secara detail maka perjanjian batal demi hukum
4. Berapa jumlah / nilai yang akan dipertanggungkan atau nilai ganti rugi yang akan dimintakan,
jumlah pertanggungan dikaitkan dengan nilai benda dan minimal harus sama dengan nilai benda
dengan jumlah pertanggungan . Jumlah maksimum yang diterima seseorang
5. Bahaya-bahaya yang akan dijadikan acuan dalam pertanggungan
Ex : - Banjir
- Bencana alam
- Kebakaran
Bahaya-bahaya yang dianggap peralihan resiko tanggung jawab penanggung adalah sepanjang
dicantumkan dalam polis.
6. Kapankah bahaya itu dimulai dan berakhirnya, Ini berkaitan dengan Jangka waktu
pertanggungan.
- Orang berfikir tentang waktu 1 jam
Misal : tanggal 12-12-2007 jam 16.00
- Orang yang berfikir dari tempat ketempat lain
Misal : dari gudang ke gudang
7. Polis harus memuat Premi pertanggungan
Premi
Kontrak prestasi /imbalan baik dari seorang tertanggngkepada penanggung premi biasanya
dihitung berdasarkan persentase dari jumlah pertanggungan semakin besar premi muka
peralihan resiko semakin besar.
Cara membayar Premi :
- Ditentukan dalam polis, harus lunas dan dicicil maka kalau tidak ada premi maka resiko tidak
beralih dan pertanggungan tidak jalan.
8. Polis harus memuat semua keadaan dan semua syarat-syarat yang harus disepakati oleh para
pihak.
JENIS-JENIS POLIS
A. Dalam praktek yang menentukan isi polis penanggung
B. Dalam teori yang menentukan isi polis adalah tertanggung
Akibatnya melahirkan macam-macam polis
Klausulanya :
1. Klausula primer Resque ( primer resiko )
Klausula yang berisi resiko-resiko yang utama klausula ini digunakan dalam pertanggungan bahaya
pencurian.
Isi primer Resave
Pasal 253 (3) KUHD
“Seandainya tertanggung dalam pertanggungan itu sebagian resiko yang ada pada benda
pertanggungan (parsial los ) ex : nilai suatu barang 1 milyar maka ia mempertanggungkan ½
milyar dan apabila terjadi peristiwa maka pertanggungan harus membayar penuh kerugian sesuai
dengan jumlah nilai pertanggungan” .
Jika terjadi resiko nilainya 400 juta, tapi karena dia menggunakan primer resiko maka si
Penanggung harus membayar 500 juta.
2. Klausula All Risk
Si penanggung menanggung semua resiko yang terjadi / tanpa batas
Ex : Pertanggungan mobil, karena bencana alam maka penanggung harus membayar resiko penuh.
Kecualinya : ( pasal 276 dan 249 )
Kalau peristiwa itu bukan kesalahan dari tertanggung / cacatnya benda menjadi penanggung ( pasal
249 ).
- Jadi dalam teori yang berhak tertanggung, ia membuat polis berdasarkan keinginanya.
(1) Seorang penanggung haru smengembalikan polis kepada tertanggung dalam tempo 24 jam.
Maknanya :
- Yang terjadi dalam praktek sangat bertolak belakang pasal 254 yang mana penanggung
sangat aktif sekali dalam pertanggungan
- Kalau penanggung tidak mengembalikan dlam waktu 24 jam maka resikonya penanggung
akan diberikan ganti kerugian
- Dalam pertanggungan, karena polis diserahkan.
- Kalau mengacu pada pasal 257 (1), maka kalau polis belum diserahkan, kalau resiko maka
penanggung wajin membrikan ganti rugi.
Dalam praktek polis dibuat oleh penanggung dan tertanggung belum smpai mempelajarinya, jadi
langkah untuk memberikan waktu yang luas bagi tertanggung.
“Adanya klausula yang isinya untuk menghindari keslahpahaman, maka sebaiknya tertanggung
mempelajari secara cermat/format syarat-syarat polis tersebut. Jadi sebaiknya dalam polis
diberikan peringatan.
(2) Penyerahan polis melalui makelar polis diserahkan 8 hari. UU menyatakan demikian 18 hari
karena makelar harus mempunyai waktu untuk menghubungkan penanggung dengan
tertanggung, kalau hal ini tidak dipenuhi maka kalau terjadi peristiwa maka makelar harus
membayar ganti kerugian.
Hal ini berupa jumlah hak/batas hak yang diterima dan ini dikaitkan dengan nilai benda atau nilai
kepentingan.
Ex : Kita mempertanggungkan jiwa dalam pertanggungan, jadi berapa nilai kepentingan yang ada.
PREMI
Pengertian Premi
Adalah prestasi dari pihak tertanggung kepada penanggung sebagai akibat lahrnya perjanjan
pertanggungan.
Atau :
Imbalan dari seseorang penanggung atas ditanggungnya resiko
Atau :
Beralih resiko.
Contoh :
Dibayark premi 1 Januari, 1 April dan seterusnya lupa dan kalau terjadi resiko, maka cara untuk
mengatasi hal diatas, para pihak dapat mencantumkan klausula janji dalam polis. Isinya premi
harus dibayar dimuka dan pada waktu premi tidak dibayar pada waktu yang ditentukan
pertanggungan tidak jalan.
Jumlah Premi yang harus dibayarkan
Jumlah premi dihitung dan persentase atau menghitung dari jumlah pertanggungan.
Contoh : Pertanggungan jwa berdasarkan usia tertanggung, dan sebagainya.
Premi berkaitan dengan beban resiko. Semua premi itu ditentukan para pihak dengan
kesepakatan yang dicantumkan dalam polis.
Yang menjadi acuan premi adalah beberapa kemampuan dari seorang penanggung untuk
dibayarkan membayar ganti rugi.
Komponen Premi
1. Persentase dari jumlah pertanggungan
2. Biaya yang dikeluarkan oleh seseorang penanggung
3. Perantara jika punya makelar
4. Keuntungan
5. Dana cadangan
Hal ini merupakan asas keseimbangan (rasa keadilan)
Ada keseimbangan antara premi yang diterima dengan resiko yang ditanggung sehingga akan
ada keuntungan.
Pemi ini dinamakan premi RESTORNO, premi ini syaratnya kalau tertanggung orang yang
beritikad baik.
Ex : Pasal 51
Pengertian Evenement
a. Peristiwa yang tidak dapat ditentukan kejadian itu atau kapan terjadi, bisa pasti terjadi yang
tidak diketahui kejadian awal.
Ex : - Kebakaran
- Kematian (pasti terjadi)
b. Peristiwa yang tidak diharpkan terjadi artinya, peristiwa yang dikaitkan dengan pertanggungan
tidak diharapkan tejadi.
Ex : Kebakaran, orang tidak mengharapkan harta bendanya terbakar.
Kalau seseorang tahu kapan terjadi peristiwa, maka seseorang akan mau menanggung resiko.
Jadi kalau tak tentu, sudah diketahui maka menurut hukum akibatnya perjanjian tertanggungan
batal demi hukum (terdapat dalam pasal 251 KUHD).
2. Apakah hubungannya langsung dari peristiwa yang terjadi, artinya penyebab langsung yang
menimbulkan kerugian/pristiwa yang mempunyai sebab akibat dengan pertanggungan.
Pembatasan Hak
a. Terdapat dalam pasal 249 KUHD
Membicarakan pembatasan hak penanggung yang dikaitkan atas benda pertanggungan.
b. Pasal 276 KUHD
Pembatasan tanggung jawab atau kesalahan tertanggung bisa polis dan tidak cukup dengan
Klausula All Risk.
c. Pasal 249
Cacat benda yang berasal dari dalam diri benda itu sendiri. Artinya kerugian yang muncul dari
benda itu sendiri.
Contoh : Bangunan yang diasuransikan konstruksi bangunan tidak layak karena semen kurang
Cacat benda dari dalam
Contoh : Makanan
Kalau rusak dari luar maka dapat dikatakan penyebab kerugian.
Cacat benda dari dalam yang dilihat dari sifat benda
Contoh : - Kaca yang tipis/sensitif
- Hewan yang sudah mati.
Kesimpulan
- Cacat dar dlam tidak menimbulkan ganti kerugian dari penanggung.
d. Menurut pasal 276
Kesalahan Tertanggung
Tertanggung harus berbuat meminimalkan peristiwa dan harus berhati-hati.
Cara menyampingkan pasal ini dengan cara mencantumkan dalam polis dan tidak cukum dengan
Klausulas All .Risk
Pengertian Asuransi Didalam pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD)
disebut bahwa, “Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang
penangung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu Premi, untuk
tertentu.” Berikut disajikan beberapa pengertian asuransi pendidikan dari beberapa ahli.
adalah suatu persetujuan dimana pihak yang menjamin berjanji kepada pihak yang dijamin,
untuk menerima sejumlah uang premi sebagai pengganti kerugian, yang mungkin akan diderita
oleh yang dijamin, karena akibat dari suatu peristiwa yang belum jelas.
menayatakan bahwa asuransi selalu berkaitan dengan resiko (Insurance is to do with risk).
Menurut Robert I. Mehr dan Emerson Cammack, dalam bukunya Principles of Insurance
adalah jenis asuransi yang memberikan jaminan biaya pendidikan kepada pihak tertanggung
a. Asuransi pendidikan memberikan manfaat investasi, karena perusahaan asuransi akan
mengelola dan menginvestasikan sebagian premi yang anda bayarkan. Dan perusahaan asuransi
akan memberikan dana yang jumlahnya telah disepakati dalam polis asuransi, dana tersebut akan
dibayarkan kepada anda sesuai dengan waktu dimana anak akan masuk sekolah. Seperti
membayar uang pangkal sekolah, uang pendaftaran, uang sumbangan pembangunan, dan buku
paket wajib.
b. Asuransi pendidikan juga memberikan manfaat perlindungan ekonomi, yaitu dengan
menjanjikan sejumlah uang jika anda sebagai orang tua mengalami kematian.
2. Kesalahan yang Sering Dilakukan Orang Tua saat Membeli Asuransi Pendidikan
Biasanya orang tua sering melakukan kesalahan ketika membeli asuransi pendidikan,
diantaranya:
a. Menempatkan nama anak sebagai tertanggung dalam polis “Asuransi Pendidikan.” Ini dapat
berakibat fatal pada rencana keuangan anda. Seharusnya nama tertanggung dalam polis asuransi
jiwa adalah nama orang tua sebagai pemberi nafkah utama. Sehingga jika terjadi meninggal,
anak sebagai ahli waris dapat menerima manfaat uang pertanggungan dari polis asuransi
tersebut.
b. Tidak memperhatikan target dana pendidikan. Saat membeli “Asuransi Pendidikan” orang
tua seringkali hanya memperhatikan besarnya premi yang dibayarkan lalu melupakan tujuan
utama yaitu dapat menerima sejumlah uang yang cukup saat anak masuk jenjang pendidikan.
beberapa poin penting yang harus diperhatikan. Sebab, saat ini banyak perusahaan yang
menawarkan beragam produk asuransi. Agar tidak salah pilih, tidak ada salahnya jika anda
Seperti yang kita ketahui, ada istilah tak kenal maka tak sayang, istilah ini ada baiknya anda
gunakan untuk memilih sebuah program asuransi pendidikan. Untuk itu luangkan waktu untuk
meneliti dan mengobservasi produk asuransi beserta perusahaan asuransi. Setelah yakin, ada
yang harus diketahui. Kita harus membandingkan besarnya premi yang harus dibayarkan dengan
nilai tabungan pendidikan yang kita dapat saat jatuh tempo. Sesuai atau tidaknya dengan biaya
Penawaran seperti “Cashback” dan lain sebagainya adalah iming-iming yang mudah membuat
kita tergiur. Pelajari lebih lanjut terlebih dahulu. Mintalah penjelasan lebih lanjut mengenai paket
tersebut, tanya lebih detil, bagaimana perbandingan antara pendidikan dan jiwa.
Tips terakhir dalam memilih asuransi pendidikan anak, adalah cara sistem menarik tabungan
dana pendidikan dan cara ketika kita menarik diluar waktu yang disepakati. Contohnya, kita
menarik 1 tahun lebih cepat karena anak masuk kelas akselerasi dan lulus 1 tahun lebih cepat.
perusahaan asuransi, dimana hasil investasi yang diberikan umumnya lebih tinggi daripada
investasi yang lebih progresif. Program asuransinya juga ada yang bisa digunakan untuk
kebutuhan asuransi atau rencana keuangan lainnya. Tabungan pendidikan adalah program
tabungan yang dikelola oleh Bank dengan memberikan perlindungan asuransi didalamnya. Dana
customer akan dikelola dalam sistem tabungan dan deposito, sehingga memberikan hasil lebih
Asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan pada dasarnya memiliki fungsi yang
sama, yaitu sebuah investasi yang khusus dipersiapkan untuk mencukupi biaya pendidikannya
nanti. Walaupun memiliki tujuan yang sama, namun asuransi pendidikan dan tabungan
pendidikan memiliki karakteristik yang berbeda. Untuk menentukan yang lebih baik perlu
melihat mana yang lebih cocok untuk anda jalankan. Biasanya hasil investasi di asuransi
pendidikan relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan tabungan pendidikan. Namun asuransi
tidak bisa sefleksibel tabungan, kalau mau dihentikan ditengah jalan, harus menunggu sekitar 3
tahun sampai ada nilai tunai untuk diuangkan. Dan biasanya, prosesnya pun lebih berbelit dan
Asuransi pendidikan memiliki dua manfaat yaitu memberikan manfaat investasi dan
a. Asuransi pendidikan memberikan manfaat investasi, karena perusahaan asuransi akan
mengelola dan menginvestasikan sebagian premi yang anda bayarkan. Dan perusahaan asuransi
akan memberikan dana yang jumlahnya telah disepakati dalam polis asuransi, dana tersebut akan
dibayarkan kepada anda sesuai dengan waktu dimana anak akan masuk sekolah. Seperti
membayar uang pangkal sekolah, uang pendaftaran, uang sumbangan pembangunan, dan buku
paket wajib.
b. Asuransi pendidikan juga memberikan manfaat perlindungan ekonomi, yaitu dengan
menjanjikan sejumlah uang jika anda sebagai orang tua mengalami kematian.
2. Kesalahan yang Sering Dilakukan Orang Tua saat Membeli Asuransi Pendidikan
Biasanya orang tua sering melakukan kesalahan ketika membeli asuransi pendidikan,
diantaranya:
a. Menempatkan nama anak sebagai tertanggung dalam polis “Asuransi Pendidikan.” Ini dapat
berakibat fatal pada rencana keuangan anda. Seharusnya nama tertanggung dalam polis asuransi
jiwa adalah nama orang tua sebagai pemberi nafkah utama. Sehingga jika terjadi meninggal,
anak sebagai ahli waris dapat menerima manfaat uang pertanggungan dari polis asuransi
tersebut.
b. Tidak memperhatikan target dana pendidikan. Saat membeli “Asuransi Pendidikan” orang
tua seringkali hanya memperhatikan besarnya premi yang dibayarkan lalu melupakan tujuan
utama yaitu dapat menerima sejumlah uang yang cukup saat anak masuk jenjang pendidikan.
beberapa poin penting yang harus diperhatikan. Sebab, saat ini banyak perusahaan yang
menawarkan beragam produk asuransi. Agar tidak salah pilih, tidak ada salahnya jika anda
Seperti yang kita ketahui, ada istilah tak kenal maka tak sayang, istilah ini ada baiknya anda
gunakan untuk memilih sebuah program asuransi pendidikan. Untuk itu luangkan waktu untuk
meneliti dan mengobservasi produk asuransi beserta perusahaan asuransi. Setelah yakin, ada
yang harus diketahui. Kita harus membandingkan besarnya premi yang harus dibayarkan dengan
nilai tabungan pendidikan yang kita dapat saat jatuh tempo. Sesuai atau tidaknya dengan biaya
Penawaran seperti “Cashback” dan lain sebagainya adalah iming-iming yang mudah membuat
kita tergiur. Pelajari lebih lanjut terlebih dahulu. Mintalah penjelasan lebih lanjut mengenai paket
tersebut, tanya lebih detil, bagaimana perbandingan antara pendidikan dan jiwa.
Tips terakhir dalam memilih asuransi pendidikan anak, adalah cara sistem menarik tabungan
dana pendidikan dan cara ketika kita menarik diluar waktu yang disepakati. Contohnya, kita
menarik 1 tahun lebih cepat karena anak masuk kelas akselerasi dan lulus 1 tahun lebih cepat.
perusahaan asuransi, dimana hasil investasi yang diberikan umumnya lebih tinggi daripada
investasi yang lebih progresif. Program asuransinya juga ada yang bisa digunakan untuk
kebutuhan asuransi atau rencana keuangan lainnya. Tabungan pendidikan adalah program
tabungan yang dikelola oleh Bank dengan memberikan perlindungan asuransi didalamnya. Dana
customer akan dikelola dalam sistem tabungan dan deposito, sehingga memberikan hasil lebih
Asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan pada dasarnya memiliki fungsi yang
sama, yaitu sebuah investasi yang khusus dipersiapkan untuk mencukupi biaya pendidikannya
nanti. Walaupun memiliki tujuan yang sama, namun asuransi pendidikan dan tabungan
pendidikan memiliki karakteristik yang berbeda. Untuk menentukan yang lebih baik perlu
melihat mana yang lebih cocok untuk anda jalankan. Biasanya hasil investasi di asuransi
pendidikan relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan tabungan pendidikan. Namun asuransi
tidak bisa sefleksibel tabungan, kalau mau dihentikan ditengah jalan, harus menunggu sekitar 3
tahun sampai ada nilai tunai untuk diuangkan. Dan biasanya, prosesnya pun lebih berbelit dan
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukakan simpulan sebagai
berikut.
1. Asuransi pendidikan pada dasarnya adalah jenis asuransi yang memberikan jaminan dana
2. Asuransi pendidikan memiliki dua manfaat yaitu memberikan manfaat investasi dan manfaat
perlindungan ekonomi.
3. Biasanya orang tua sering melakukan kesalahan ketika membeli asuransi pendidikan,
diantaranya (1) Menempatkan nama anak sebagai tertanggung dalam polis “Asuransi
Pendidikan.” Ini dapat berakibat fatal pada rencana keuangan anda, (2) Tidak memperhatikan
target dana pendidikan. Saat membeli “Asuransi Pendidikan” orang tua seringkali hanya
memperhatikan besarnya premi yang dibayarkan lalu melupakan tujuan utama yaitu dapat
menerima sejumlah uang yang cukup saat anak masuk jenjang pendidikan.
4. Beberapa tips memilih asuransi pendidikan, yaitu kenali perusahaan asuransi serta agennya,
5. Asuransi pendidikan dengan tabungan pendidikan memiliki karakteristik yang berbeda,yaitu
biasanya hasil investasi di asuransi pendidikan relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan
tabungan pendidikan. Namun asuransi tidak bisa sefleksibel tabungan, kalau mau dihentikan
ditengah jalan, harus menunggu sekitar 3 tahun sampai ada nilai tunai untuk diuangkan. Dan
biasanya, prosesnya pun lebih berbelit dan perlu waktu lebih lama dibandingkan dengan
keduanya dapat disimpulkan pula bahwa tabungan pendidikan merupakan investasi jangka
pendek hingga menengah, sedangkan asuransi pendidikan merupakan investasi jangka menengah
hingga panjang.
A. Saran
1. Lebih baik orang tua membeli asuransi pendidikan yang tepat untuk jaminan biaya pendidikan
anak.
2. Orang tua hendaknya lebih hati-hati dalam mencantumkan pihak tertanggung, karena biasanya
DAFTAR PUSTAKA
http://www.asuransi-pendidikan.org/asuransi-pendidikan-101/
http://ayokitaberasuransi.blogspot.com/2012/05/pengertian-asuransi-pendidikan.html
http://www.mainepronews.com/2013/05/apakah-manfaat-asuransi-pendidikan/
C