TIM:
dr. Crashana Siregar
Ahmad Sahedu A, S.Kep, Ners
Ansila Angelika Bouk, SKM
Ritha Kartika Muskanan, Amd. Keb
Safaruddin, A. M. G
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Triwulan I Puskesmas
Watunggere Agustus 2017. Buku Laporan Triwulan I ini merupakan salah satu bentuk
penyajian data dan informasi lanjutan di tiga bulan pertama mengenai pelaksanaan program
kesehatan di Puskesmas dan diharapkan dapat dijadikan sarana untuk memantau dan
mengevaluasi pencapaian program kerja Nusantara Sehat di Puskesmas Watunggere yang
akan dilaksanakan selama dua tahun ke depan serta sebagai bahan perbaikan dalam
pelaksanaan program puskesmas selanjutnya.
Dalam penyusunan Laporan Triwulan I Puskesmas ini kami berupaya untuk
menyajikan data dan informasi tentang perkembangan pelaksanaan setiap
program Puskesmas yang dilakukan di Puskesmas Watunggere yang mengacu pada Laporan
Awal.
Kami menyadari bahwa penyusunan Laporan Triwulan I Puskesmas ini masih jauh
dari sempurna, oleh sebab itu kami senantiasa mengharapkan petunjuk, saran serta kritik yang
sifatnya membangun dari semua pihak guna kesempurnaan buku Laporan Triwulan yamg
berikutnya.
Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Triwulan I
Puskesmas ini, kami ucapkan terima kasih dan semoga bermanfaat bagi kita semua.
BAB 3 PENUTUP............................................................................................22
LAMPIRAN..........................................................................................................44
BAB 1
Tim Nusantara Sehat Puskesmas Watunggere tinggal di sebuah rumah dinas yang
dengan cat hijau muda, berisi 4 kamar dan dua kamar mandi. 3 kamar berukuran 3x3
meter, dan 1 kamar berukuran 3x9 meter dengan kamar mandi di dalam yang berukuran
1x1 meter, tanpa bak mandi, dengan WC duduk. 3 Kamar pertama diisi oleh anggota tim
berukuran 1,5 x 2 meter, tanpa bak mandi, dengan WC jongkok. Sedangkan 1 kamar
terakhir yang lebih besar ditempati oleh kedua anggota tim yang laki-laki.
Kondisi rumah baik, dengan satu pintu depan dan satu pintu belakang. Ventilasi
dan jendela juga cukup. Rumah merupakan bangunan yang baru dibangun sehingga
kondisi masih sangat baru dan baik. Saat tim pertama kali datang, tim langsung
membersihkan isi rumah dan sekelilingnya. Rumah dalam keadaan kosong sepenuhnya,
sehingga untuk perabotan dan isi rumah seluruhnya dikelola dan disediakan oleh anggota
tim sendiri.
meter. Sehingga saat ada pasien yang datag walaupun di luar jam kerja, petugas dan tim
tidak perlu waktu yang lama untuk menangani. Di dalam rumah tidak tersedia sarana air
bersih maupun listrik dikarenakan memang di Kecamatan Detukeli sendiri belum ada
masuk listrik dari PLN maupun air dari PDAM. Oleh karena itu, untuk akses air, tim
harus mengambil air dari sumber mata air dengan jarak kurang lebih 150 meter dari
tempat tinggal. Untuk listrik, menggunakan tenaga surya dan genset yang menyala
kurang lebih 3 jam per hari di malam hari, namun tidak rutin setiap ari menyala. Kadang
menyala, kadang tiak, tergantung ketersediaan bahan bakar dan dana (jika ada pasien
rawat inap, maka bahan bakar disediakan oleh pasien, jika tidak ada pasien rawat inap,
bahan bakar terkadang disediakan dari puskesmas, terkadang berasal dari hasil
Secara umum, lingkungan tempat tinggal tim berada dalam kondisi yang nyaman,
program dan bagian sudah keluar di awal taun, maka sampai saat ini NS belum ada di
posisi penanggung jawab, maupun pelaksana program secara khusus. Akan tetapi, NS
Puskesmas. Untuk tenaga administasi dipegang oleh Kepala Tata Usaha sendiri. Akan
tetapi, dua orang anggota laki-laki Tim NS kemudian ditugaskan untuk ikut membantu
pembuatan Surat Perjalan Dinas saat ada kegiatan. Untuk bagian keuangan, NS sama
- Melakukan UKP, baik dari anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnosis, dan terapi
tetapi, selama Triwulan I ini, pusling baru bisa dilaksanakan di 7 desa dikarenakan
- Bertanggung jawab untuk entry p-care seluruh pasien KIS (BPJS) baik rawat inap
- Melaksanakan kegiatan KS
- Membantu tugas Kepala Tata Usaha dalam pembuatan Surat Perintah Perjalanan
Dinas
pengelolaan obat (yang bersangkutan memiliki ijazah SMK jurusan Farmasi setara
dengan Pengelola Apotek di Puskesmas Watunggere, sebelumnya memiliki
- Melaksanakan kegiatan KS
5. Safaruddin, AMG
- Melakukan konseling dan edukasi pada pasien dengan penyakit yang berbasis
- Membantu tugas Kepala Tata Usaha dalam pembuatan Surat Perintah Perjalanan
Dinas
BAB 2
masih sama, dengan satu bulan pertama. Hambatan pertama adalah masalah transportasi
meliputi kondisi geografis maupun alat transportasi yang digunakan. Walaupun demikian,
sudah mulai ada perbaikan di titik-titik tertentu yang umum dilalui penduduk. Namun, untuk
desa dan dusun yang berada jauh di pelosok, jalanan amat sangat rusak sehingga sulit dilalui
bahkan dengan sepeda motor (mengingat mobil puskesmas smpai saat ini masih rusak).
Langkah pemecahan untuk masalah ini tentu terletak dari instansi terkait, dalam upaya
perbaikan jalan, dan diharapkan adanya bantuan untuk perbaikan mobil puskesmas. Rusaknya
mobil puskesmas membuat 2 bulan terakhir kegiatan pusling terhambat. Sedangkan dari Tim
NS, berinisiatif untuk mengerjakan pendataan KS diiringi Pusling dengan bantuan pegawai
Puskesmas (terutama tenaga Sukarela), dengan menempuh perjalanan baik dengan sepeda
motor seadanya maupun berjalan kaki, untuk desa- desa di sekitar Puskesmas. Untuk desa
yang jauh, belum ada solusi yang nyata dikarenakan rusaknya jalan, rusaknya mobil
Puskesmas, dan minimnya sepeda motor. Sejauh ini pendataan ke desa bahkan dikerjakan
dengan sepeda motor gonceng tiga. Diharapkan adanya perhatian lebih dari instansi terkait
mengenai akses transportasi agar pendataan KS dan pelayanan kesehatan ke desa yang sulit
terjangkau juga dapat dilaksanakan. selain itu diharapkan juga adanya bantuan dana baik dari
Puskesmas maupun Dinas Kesehatan untuk pelaksanaan kegiatan KS terutama bagi tenaga
Hambatan kedua ialah masalah air. Memasuki musim kering, debit air di mata air
menurun, sehingga akses air bersih sangat sulit. Angka kejadian GEA meningkat drastis.
Belum lagi debu sangat banyak sehingga angka kejadian ISPA juga cukup banyak. Langkah
pemecahan masalah ialah digalinya sumur dan kamar mandi di setiap titik mata air. Akan
tetapi hal ini juga belum dapat Tim NS sampaikan dikarenakan sampai saat ini belum ada
Musrenbang. Diharapkan juga dari instansi terkait Kabupaten Ende dapat memfasilitasi dan
Hambatan yang ketiga, masih terkait masalah listrik. Ketika pasien datang di jam-jam
di mana hari sudah gelap, sulit bagi petugas untuk melakukan pemeriksaan maupun terapi,
terutama jika yang memerlukan pemasangan infus. Vaksinasi juga belum bisa terlaksana
dikarenakan vaksin tidak bisa disimpan karena listrik tidak ada. Wacana yang ada sekarang
bahwa pada bulan Desember listrik sudah akan masuk ke desa. Diharapkan hal itu benar-
benar dapat terealisasi, agar tidak menjadi penghalang dalam kinerja Puskesmas. Selama ini,
pada malam hari Puskesmas jika tidak ada pasien, terkadang gelap gulita, terkadang menyala.
Jika sedang menyala, kadang berasal dari dana Puskesmas, kadang juga berasal dari uang
patungan pegawai Puskesmas setempat. Jika ada pasien, maka biasanya keluarga pasien lah
yang akan menyediakan bahan bakar tersebut. Langkah pemecahan masalah (sembari
menunggu listrik masuk di bulan Desember) adalah, adanya dana operasional dari Dinas
Untuk masalah budaya, sejauh ini dengan pendekatan yang baik, maka sudah mulai
terjadi komunikasi yang baik antar petugas dan masyarakat. Ke depannya diharapkan melalui
komunikasi dan edukasi yang baik ini, masyarakat perlahan dapat meninggalkan budaya yang
Masalah berikutnya ialah kedisiplinan petugas. Hal ini masih menjadi masalah yang
berat, mengingat sering kali yang standby di Puskesmas hanya tenaga NS saja. Padahal sudah
ada jadwal jaga tiap harinya, tetapi jadwal tersebut belum dipatuhi. Hal ini mempersulit
kinerja, karena sesungguhnya Tim NS tidak dapat bekerja sendiri jika tanpa dukungan
pegawai Puskesmas. Beberapa inovasi yang diusulkan Tim NS juga belum dapat
dilaksanakan, dikarenakan pegawai kurang disiplin dan komitmen dengan usulan kerja yang
sudah disepakati. Hal ini dipersulit juga dikarenakan saat ini pegawai Puskesmas masih sibuk
mengerjakan Laporan SPJ yang terlambat, sehingga banyak pegawai yang harus standby di
Ende (Kota) untuk mengerjakan Laporan ini, sehingga ujung-ujungnya yang standby di
Puskesmas sebagian besar justru tenaga sukarela dan Tim NS. Ketika Tim NS berusaha untuk
menegakkan kebiasaan disiplin kerja, ada beberapa pegawai yang kurang senang sehingga
menyebarkan berita yang tidak baik tentang NS ke pegawai Puskesmas lain. Langkah
pemecahan dari masalah ini adalah diharapkan adanya intervensi dari Dinas Kesehatan
Kabupaten bahkan mungkin Dinas Kesehatan Propinsi terkait manajemen Puskesmas, karena
Tim NS merupakan pendatang yang sulit untuk melakukan terlalu banyak intervensi
mengenai kedisiplinan. Sejauh ini, Tim NS hanya bisa melakukan apa yang bisa dilakukan,
Menurut Tim NS, semua masalah di atas akan dapat teratasi asalkan manajemen
Puskesmas dapat lebih diperhatikan. Karena walaupun nanti telah tersedia listrik, air, sarana
transportasi, tanpa kerjasama dan manajeen yang baik, maka tetap saja kinerja tidak akan
maksimal. Diharapkan adanya intervesi dan masukan yang baik dari Dinas Kesehatan
PENUTUP
Demikianlah hasil paparan laporan Triwulan I dari Tim Nusantara Sehat Puskesmas
Watunggere. Diharapkan dengan adanya laporan awal ini dapat menjadi bahan monitoring
perkembangan kinerja tim NS dan dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah terkait
dalam ketersediaan sarana dan prasarana demi memajukan Puskesmas Watunggere.