Anda di halaman 1dari 4

1

a. Suatu perusahaan menghasil 1 jenis produk. Harga jual per unit Rp45; jumlah
unit yang direncanakan untuk dijual 40.000 unit. Biaya variable per unit Rp26.
Total biaya tetap Rp750.000. Berdasarkan data di atas, diminta:
a. Sajikan informasi di atas ke dalam format laporan laba rugi variable
costing.
b. Hitunglah BEP dalam Rp.
c. Hitunglah marjin of safety
d. Hitung degree of operating leverage. (Bulatkan sampai 2 angka
dibelakang koma)
e. Hitunglah laba operasi yang baru jika penjualan meningkat 20% dari
penjualan yang diperkirakan.
Jawab :
a. Laporan Laba Rugi
Penjualan 1.800.000
Biaya variabel 1.040.000
Margin Kontribusi 760.000
Biaya Tetap 750.000
Laba Operasi 10.000
b. BEP Rupiah = Biaya Tetap/(Kontribusi margin per
unit/Harga jual per unit)
= 750.000/(19/45)
= 1.776.316
c. Marjin of Safety = 1.800.000/1.776.316
= 101%
d. DOL = margin kontribusi/margin laba operasi
= (760.000/1.800.000)/(10.000/1.800.000)
= 42,44%/0,55%
= 77,16 kali
e. Penjualan 2.160.000
Biaya variabel 1.248.000
Margin Kontribusi 912.000
Biaya Tetap 750.000
Laba Operasi 162.000
7. Unit sediaan awal 0
Jumlah unit diproduksi 20.000
Jumlah unit terjual 16.000
Unit sediaan akhir 4.000
Volume produksi normal 20.000
Informasi kos per unit :
Bahan baku Rp300
Tenaga kerja langsung Rp400
Overhead variable Rp150
Overhead tetap *) Rp100
*(asumsi kapasitas produksi normal)
Biaya penjualan dan adm variable Rp80
Biaya penjualan tetap Rp1.000.000
Harga jual per unit Rp1.100
Diminta:
a. Sajikan informasi diatas dalam format laporan laba rugi berbasis
variable costing and absorption costing.
Laporan Laba Rugi
Vaiabel Costing
Penjualan (16.000 x Rp. 1.100) 17.600.000
Bahan Baku 6.000.000
Tenaga kerja langsung 8.000.000
Overhead variable 3.000.000
COGM 17.000.000
Available for sale 600.000
Persediaan akhir -3.400.000
COGS -2.800.000
Biaya penjualan dan adm variabel -1.280.000
Margin kontribusi -4.080.000
Overhead tetap -2000.000
Biaya penjualan tetap -1.000.000
Laba (Rugi) Operasi -7.080.000
Laporan Laba Rugi
Absorption Costing
Penjualan (16.000 x Rp. 1.100) 17.600.000
Bahan Baku 6.000.000
Tenaga kerja langsung 8.000.000
Overhead variable 3.000.000
Overhead tetap 1.000.000
COGM 18.000.000
Available for sale -400.000
Persediaan akhir -3.800.000
COGS -4.200.000
Biaya penjualan dan adm variabel -1.280.000
Margin kontribusi -5.480.000
Biaya penjualan tetap -1.000.000
Laba (Rugi) Operasi -6.480.000

b. Hitung selisih laba variable costing dan absorption costing. Mengapa


laba absorption costing lebih tinggi daripada laba variable costing?
Selisih -7.080.000 – (-6.480.000) = 600.000, laba absorpsi lebih besar
atau kerugiannya lebih kecil karena di absorpsi bagian dari overhead
tetap periode tersebut masuk ke dalam persediaan.
Jawab :
8. Sebuah perusahaan reparasi elektronik menggunakan 36.000 unit suku cadang
pertahun (rata-rata penggunaan adalah 100 unit per hari kerja). Kos
pemesanan dan penerimaan suku cadang Rp20 per pesanan. Perusahaan
memesan 400 unit setiap pesan. Kos penyimpanan adalah Rp4 per unit per
tahun.
Diminta:
a. Hitunglah kos pemesanan per tahun
b. Hitunglah kos penyimpanan per tahun
c. Hitunglah kos sediaan per tahun
d. Hitung EOQ
e. Hitung total kos sediaan per tahun menggunakan kebijakan EOQ
f. Berapakah kos sediaan yang dapat dihemat per tahun menggunakan EOQ
dibandingkan dengan memesan 400 unit setiap pesan?
g. Misalkan suku cadang digunakan sebanyak 110 unit perhari. Hitunglah
safety stock dan reorder poin yang baru.

Jawab :
a. Kos pemesanan per tahun = Rp. 20 x 36.000 unit = Rp. 720.000
b. Kos penyimpanan = Rp. 4 x 36.000 unit = RP. 144.000
c. Kos sediaan per tahun = Rp.4 x (400/2) + Rp.20x(36.000/400)
= 800+1800
= 2.600
2 x Annual demand x cost per porder
d. EOQ =
√ Carrying cost
2 x 36.000 x 20
=
√ 4
1.440 .000
=
√ 4
= 600unit
e. Kos sediaan menggunakan kebijakan EOQ
= Rp.4 x (600/2) + Rp.20x(36.000/600)
= 1.200+1.200
= 2.400
f. Berapa yang dihemat : 2.600-2.400 = 200
g. Safety stock

Anda mungkin juga menyukai