Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Galung Tropika, 7 (3) Desember 2018, hlmn.

229 - 235 ISSN Online 2407-6279


ISSN Cetak 2302-4178

LAJU PENGERINGAN CHIPS MOCAF MENGGUNAKAN CABINET


DRYER

Drying Rate of Mocaf Chips Using Cabinet Dryer


Gusni Sushanti
E-mail: gusni.polipangkep@gmail.com
Agroindustri, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
Jl. Poros Makassar Parepare, Km. 83 Mandalle, Pangkep, 90655

Sirwanti
Email: sirwanti89@gmail.com
Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah Bone
Jl. Abu Dg. Pasolong No. 62, Watampone, Kode Pos 92716

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini mengetahui untuk mengetahui karakterisasi pengeringan chips


mocaf semi kering, berdasarkan persamaan koefisien laju pengeringan (k) pada berbagai
temperatur dan kadar air setimbang. Penelitian mengenai temperatur pengeringan pada
chips mocaf masih sedikit dilakukan. Pengeringan yang tidak tepat akan mempengaruhi
proses penepungan. Alat pengering yang digunakan adalah pengering tipe rak dengan
sumber panas dari kompor gas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Metode Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor variabel yaitu waktu dan temperatur
pengeringan. Variabel waktu yang digunakan adalah tiga taraf yaitu 1 jam, 2 jam dan 3
jam, sedangkan variabel temperatur yang digunakan juga 3 taraf yaitu 60ºC, 70ºC dan
80ºC. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggali
informasi efisiensi waktu dan temperatur pengeringan terhadap kadar air chips mocaf.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan microsoft excel untuk mencari laju
pengeringan, kadar air setimbang dan konstanta laju pengeringan dengan menggunakan
persamaan regresi linear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa temperatur optimal yang
diperoleh adalah 70ºC. Konstanta laju pengeringan puncak diperoleh pada suhu 70ºC yaitu
1,51 dengan kadar air kesetimbangan sesuai dengan syarat SNI yaitu ≤13% yaitu 7,03.
Nilai koefisien regresi (R2) juga menunjukkan korelasi yang sangat baik (>0,95) yaitu
0,998.
Kata kunci: laju pengeringan; chips mocaf; cabinet dryer; temperatur.

ABSTRACT

The aim of this experiment was to characterize the drying of semi-dry mocaf chips
in the form of drying rate coefficient (k) equations at various temperatures and equilibrium
moisture content. Research on the drying temperature of chips mocaf is still rare.
Improper drying will affect the siege process. The dryer that will be used is a cabinet dryer
with a source of heat from the gas stove. The method used is a Complete Random Design
experiment method with two variable factors, namely drying time and temperature. The
time variables used were 3 levels, namely 1 hour, 2 hours and 3 hours, while the
temperature variables used were also 3 levels, namely 60ºC, 70ºC and 80ºC. The research
Laju Pengeringan Chips Mocaf Menggunakan Cabinet Dryer 230

approach used is quantitative research by exploring information on the efficiency of drying


time and temperature on the moisture content of mocaf chips. Data processing is done by
using Microsoft Excel to find drying rates, equilibrium moisture content and drying rate
constants using linear regression equations. The results showed that the optimal
temperature obtained was 70ºC. Peak drying rate constants were obtained at a
temperature of 70ºC which is 1.51 with equilibrium water content in accordance with the
SNI requirements which is ≤ 13% which is 7.03. The regression coefficient value (R2) also
shows a very good correlation (>0.95) which is 0.998.
Keywords: mocaf flour; drying rate; cabinet dryer; temperature.

PENDAHULUAN alternatif baru dalam pengganti tepung


gandum serta tepung tapioka.
Indonesia tercatat sebagai salah Proses penepungan sangat
satu negara penghasil umbi-umbian tergantung pada proses pengeringan.
terbesar di dunia. Dan salah satu umbi- Metode pengeringan chip mocaf yang
umbian yang banyak diproduksi di dikenal adalah dengan memanfaatkan
Indonesia adalah singkong. Menurut panas matahari secara langsung. Namun,
badan pusat statistik (BPS) tahun 2016, pengeringan dengan memanfaatkan panas
Indonesia memproduksi 20.260.276 ton matahari secara langsung memiliki
ubi kayu dan naik menjadi 20.400.475 kekurangan yaitu sangat bergantung pada
ton di tahun 2017. Namun nilai jual pada kondisi cuaca. Mutu mocaf yang
singkong sempat mengalami penurunan dihasilkan tidak dapat terkontrol.
dikarenakan melimpahnya impor tepung Pengeringan sinar matahari dapat diatasi
tapioka dari thailand dan vietnam ditahun dengan menggunakan cabinet dryer.
2017 (Siska, 2017). Untuk menghadapi Kelebihan pengeringan menggunakan
permasalahan ini, diperlukan suatu cabinet dryer yaitu lama dan suhu
teknologi agar impor tepung tapioka pengeringan dapat dikontrol sehingga
menurun. Salah satu caranya adalah mutu produk akhir juga dapat terkontrol.
dengan mengembangkan teknologi Pengeringan dengan menggunakan
pembuatan tepung berbahan singkong. cabinet dryer dapat berjalan lebih baik
Salah satu produk tepung berbahan dan cepat (Dendang, dkk., 2016).
singkong adalah tepung tapioka dan Pengeringan bahan pangan telah
tepung mocaf. banyak diterapkan industri saat ini. Salah
Pemanfaatan ubi kayu dengan satunya pada produk pasta untuk
cara memodifikasi selnya biasa disebut menggantikan pengeringan konvensional.
dengan mocaf (modified cassava flour), Profil suhu tinggi yang digunakan
Yulifianti (2012) mengungkapkan bahwa berkisar antara 60–90ºC. Subarna dan
mocaf memiliki beberapa keunggulan Muhandri (2013), melakukan
yaitu sangat mudah larut dalam air, lebih pengeringan mi jagung pada suhu 60ºC,
mudah mengambang ketika dipanaskan, 70ºC, dan 80ºC dengan alat tray drier.
berwarna lebih cerah/putih, tidak lagi Dilaporkan bahwa pengeringan dengan
memiliki aroma khas singkong biasa. suhu yang rendah menghasilkan mi
Keunggulan ini diharapkan dapat kering jagung yang lebih baik, yaitu
menjadikan tepung mocaf sebagai
231 Sushanti dan Sirwanti

elongasi yang lebih tinggi, meskipun fisik bahan (Suryanto dkk., 2012). Proses
cooking loss, ketegaran, kelengketan dan perpindahan massa merupakan suatu
kekenyalan tidak berbeda nyata. Taufiq proses yang disebabkan oleh kelembaban
(2004) juga melakukan pengeringan relatif udara pada alat pengering lebih
bahan pangan jagung dengan kisaran rendah dibandingkan dengan kelembaban
suhu 50ºC – 70ºC. Sehingga yang relatif bahan dimana panas yang di
didapatkan yaitu waktu pengeringan yang alirkan diatas permukaan bahan akan
tercepat untuk mencapai kadar air 12% meningkatkan uap air bahan sehingga
w.b dari kadar air ±21% yaitu 57,4 menit tekanan uap air lebih tinggi dibandingkan
dengan suhu 70ºC. Dan laju pengeringan dengan tekanan uap udara ke alat
yang tercepat juga terjadi pada pengering (Rigit dkk., 2013).
pengeringan dengan suhu 70ºC. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian
Proses pengeringan pada dilakukan untuk menganalisis laju
umumnya dapat terjadi melalui tiga pengeringan tepung mocaf menggunakan
periode (Treybal, 1981). Periode pertama, cabinet drayer dengan mengatur waktu
pemanasan pendahuluan atau dan temperatur pengeringan.
penyesuaian suhu bahan yang
dikeringkan, periode kedua adalah METODE PENELITIAN
periode laju tetap atau konstan (constant
Penelitian ini dilakukan pada
rate period), dan periode ketiga adalah
bulan Februari sampai Maret Tahun
periode laju menurun (falling rate period)
2018, bertempat di Laboratorium
(Suryaningsih, 2005). Pada proses
Pengujian Mutu dan Workshop
pengeringan perpindahan panas dan uap
Agroindustri, Politeknik Pertanian Negeri
air secara simultan, memerlukan energi
Pangkep, Sulawesi Selatan. Adapun
panas untuk menguapkan kandungan air
peralatan yang digunakan adalah cabinet
yang dipindahkan dari permukaan bahan
dryer yang telah dilengkapi dengan alat
yang dikeringkan oleh media pengering
pengatur suhu, alat perajang, alat
yang biasanya berupa panas (Suryanto
penghancur, spinner, oven, cawan petri,
dkk., 2012). Terdapat dua peristiwa yang
desikator, neraca analog, neraca digital,
terjadi pada proses pengeringan, yaitu
baskom dan peralatan penunjang
proses perpindahan panas dan proses
pembuatan tepung mocaf lainnya. Bahan
perpindahan massa.
yang digunakan adalah ubi kayu yang
Proses perpindahan panas adalah
diambil dari Desa Lasitae, Kecamatan
suatu proses dimana radiasi matahari
Tanete Rilau, Kabupaten Barru. Bahan
memanaskan udara di lingkungan sekitar
penunjang lainnya adalah BIMO CF
yang kemudian mengikat atau
sebagai starter mocaf, air dan garam.
menguapkan air pada permukaan bahan.
Penelitian ini menggunakan Rancangan
Perpindahan massa berupa uap air dari
Acak Lengkap dengan 2 faktor yaitu lama
permukaan bahan yang tergantung pada
pengeringan dan temperatur pengeringan.
temperatur udara lingkungan,
Taraf lama pengeringan yang digunakan
kelembaban, kecepatan aliran udara, luas
adalah 1 jam, 2 jam dan 3 jam, sedangkan
bidang kontak, tekanan udara dan sifat
Laju Pengeringan Chips Mocaf Menggunakan Cabinet Dryer 232

taraf temperatur yang digunakan adalah yang tercantum pada SNI mocaf
60ºC, 70ºC, dan 80ºC. (BSN, 2011)
(8) Setelah itu masukkan kedalam mesin
Prosedur Penelitian penepung.
Tahapan pembuatan tepung mocaf
yang dilakukan dalam penelitian ini, HASIL DAN PEMBAHASAN
sebagai berikut:
Laju pengeringan merupakan
(1) Siapkan peralatan dan bahan yang
perubahan jumlah kandungan air dalam
diperlukan dalam penelitian ini.
bahan yang diuapkan tiap satuan berat
(2) Kemudian timbang singkong 3
kering dan tiap satuan waktu. Laju
kilogram lalu kupas kulitnya dan
pengeringan dipengaruhi oleh kadar air
timbang.
suatu bahan dimana semakin rendah
(3) Cuci bersih singkong yang telah
kadar air bahan maka semakin rendah
ditimbang kemudian masukkan
laju pengeringannya (Dessy, 2016). Hasil
kedalam mesin pemotong lalu potong
penelitian menunjukkan bahwa
dengan ukuran 1 mm atau 2 mm.
pengeringan chips mocaf pada cabinet
(4) Kemudian timbang kembali lalu cuci
dryer diperoleh kurva laju pengeringan
kembali dengan air bersih lalu
menurun (Gambar 1, 2 dan 3).
rendam pada larutan garam 0,5%
Nilai laju pengeringan dari
selama 10 menit untuk mengurangi
persamaan tersebut dapat diartikan
kadar HCN pada singkong kemudian
sebagai proses penurunan kadar air bahan
timbang kembali.
yang dikeringkan per satuan waktu.
(5) Bersihkan kembali kemudian
Taufiq (2004), menyatakan bahwa
masukkan singkong ke dalam mesin
semakin besar temperatur pengeringan
spinner lalu fermentasi menggunakan
maka laju pengeringan akan semakin
starter mocaf dengan acuan untuk 1
meningkat. Hal tersebut disebabkan
kg ubi menggunakan 1 m3 air dan 1
makin tinggi suhu udara pengering maka
gram starter mocaf.
semakin tinggi energi panas yang dibawa
(6) Setelah proses fermentasi selesai
udara sehingga semakin banyak jumlah
selanjutnya dilakukan penimbangan
massa cairan yang diuapkan dari
kemudian pencucian kembali lalu
permukaan bahan. Nilai koefisien regresi
dilakukan pengurangan kadar air pada
(R2) menunjukkan korelasi yang sangat
mesin spinner dan ukur suhu pada
baik (>0,95) atau bisa dikatakan
tumpukan ubi yang akan dikeringkan
sempurna. Koefisien korelasi positif juga
dan timbang kembali.
menunjukkan bahwa kedua variabel
(7) Setelah itu masukkan kedalam mesin
mempunyai hubungan searah (nilai
pengering dan ambil sampel pertama
variabel x tinggi maka nilai variabel y
untuk diukur kadar air nya. Lakukan
akan mengalami peningkatan juga). Nilai
pengeringan berdasarkan lama dan
koefisien regresi yang mendekati
suhu perlakuan yang diinginkan.
sempurna adalah persamaan laju
Ukur kadar air pada sampel setiap 1
pengeringan pada suhu 70ºC dan 80ºC
jam berdasarkan cara ukur kadar air
dengan nilai 0,99 (Tabel 1).
233 Sushanti dan Sirwanti

Dari persamaan laju pengeringan kesetimbangan yang dihasilkan yaitu


yang didapat maka diperoleh nilai kadar 33,06%, sedangkan pada suhu 70ºC turun
air setimbang (Me) dan konstanta laju sangat signifikan 4,5 kali lipatnya
pengeringan (k). Kadar air menjadi 7,03% dan suhu 80ºC turun
kesetimbangan didapat dari hasil bagi sebesar 2,1 kali lipat dari suhu 70ºC.
nilai intercept dan Kx. Kadar air Pada peristiwa pengeringan, air
setimbang bahan merupakan kadar air yang diuapkan terdiri dari air bebas dan
bahan pada kondisi tekanan uap air bahan air terikat. Laju pengeringan sangat tinggi
setimbang dengan keadaan udara terjadi di awal pengeringan. Hal ini
sekelilingnya pada suhu dan kelembaban disebabkan terdapat banyak air pada
yang tetap. Pada pengeringan chips permukaan chips mocaf yang tergolong
mocaf suhu 60ºC kadar air air bebas. Sedangkan dengan
Laju Pengeringan Chips Mocaf Menggunakan Cabinet Dryer 234

bertambahnya waktu dan semakin air berdifusi keluar bahan semakin cepat.
keringnya bahan, yang tersisa adalah air
terikat pada sel-sel bahan sehingga KESIMPULAN DAN SARAN
penurunan kadar air bahan semakin kecil
Berdasarkan hasil yang diperoleh
dan akhirnya konstan (Wijaya, 2007).
dalam penelitian ini, maka dapat
Konstanta laju pengeringan (k)
disimpulkan bahwa temperatur optimal
merupakan besaran yang menyatakan
yang diperoleh adalah 70ºC, sedangkan
tingkat kecepatan massa air untuk
konstanta laju pengeringan puncak
berdifusi keluar meninggalkan bahan.
diperoleh pada suhu 700C. Kadar air
Nilai k dan Me yang diperoleh pada
kesetimbangan sesuai dengan syarat SNI
penelitian ini, pengeringan chips mocaf
(BSN, 2011) yaitu ≤13% pada suhu 70ºC
ditunjukkan pada Tabel 2.
dan 80ºC. Nilai koefisien regresi (R2)
Konstanta laju pengeringan (k)
menunjukkan korelasi yang sangat baik
menunjukkan jumlah uap air yang
(>0,95) atau bisa dikatakan sempurna
dipindahkan setiap menit pada proses
pada suhu 70ºC dan 80ºC. Meskipun R2
pengeringan sehingga nilai k dapat
yang terbaik diperoleh pada suhu 70º-
digunakan sebagai indikator seberapa
80ºC, disarankan dengan temperatur yang
cepat proses pengeringan dapat
optimal yaitu 70ºC.
berlangsung pada suatu bahan (Ummah,
2016). Konstanta laju pengeringan paling
UCAPAN TERIMA KASIH
besar terdapat pada pengeringan chips
mocaf pada temperatur 70ºC. Semakin Penulis mengucapkan terima
kecil nilai k yang dimiliki berarti kasih kepada DRPM Kemristekdikti yang
kecepatan uap air yang berdifusi keluar telah membiayai penelitian ini melalui
bahan semakin lambat. Sebaliknya, skim PDP (Penelitian Dosen Pemula),
semakin besar nilai k maka kecepatan uap sehingga dapat terlaksana dengan baik.
235 Sushanti dan Sirwanti

DAFTAR PUSTAKA Pada Proses Pengeringan Dalam


Pembuatan Tepung Ubi Jalar
BPS. (2016). http://bps.go.id/link (Ipomoea Batatas (L) Lam.).
TableDinamis/view/id/880. Portal Garuda. Volume 1, No 1,
Retrieved 06 09, 2017, from http://download.portalgaruda.org/
https://data.go.id/dataset/tanaman- article.php?article, (diakses 07
ubi-kayu-per-provinsi. Juli 2018).
BSN (Badan Standardisasi Nasional), Suryanto, Adi., Aditya, Guntur. 2012.
2011. Tepung Mocaf . Jakarta: Modifikasi Plat Penyerap Kalor
Badan Standardisasi Nasional. Matahari Dan Alat
Dendang, N., Lahming, & Rais, M. 2016. Pendukungnya Untuk Proses
Pengaruh Lama dan Suhu Pengeringan Plat Galvanis Dan
Pengeringan terhadap Mutu Plat Seng Gelombang. Program
Bubuk Cabai merah (Capsicum Studi Diploma III, Teknik Mesin,
Annuum L.) dengan Menggunkan Fakultas Teknik, Universitas
Cabinet Dryer. Jurnal Pendidikan Diponegoro, Semarang.
Teknologi Pertanian, Vol. 2, 30- Taufiq, Muchamad. 2004. Pengaruh
39. Temperatur Terhadap Laju
Dessy, M.P.T. 2016. Pengaruh Ketebalan Pengeringan Jagung Pada
Terhadap Kinetika Pengering Konvensional dan
Pengeringan Ubi Kayu (Manihot Fluized Bed. Skripsi. Fakultas
Utillisima) Menggunakan Teknik. Universitas
Pengering Surya SecaraTidak SebelasMaret. Surakarta.
Langsung ( Indirect Solar Dryer ) Treybal, R. E. 1981. Mass-Transfer
dan Penjemuran Langsung (Open Operations. McGraw-Hill Book
Sun Drying). Skripsi. Universitas Company.
Sumatera Utara. Medan. Ummah, N., Purwanto, Y. A., & Suryani,
Rigit, A.R., Jakhrani, A.Q., Kamboh, S.A A. 2016. Penentuan Konstanta
& Kie, P.L. 2013. Development Laju pengeringan Bawang Merah
Of An Solar Dryer With Biomass (Allium ascalonicum L.) Iris
Backup Burner For Drying menggunakan Tunnel Dehydrator.
Pepper Berries. Faculty Of Journal of AGro_based Industry
Engineering. University Malaysia Vol 33 No. 2, 49-56.
Sarawak. Kota Samarahan. Wijaya, Aji. 2007. Uji Kinerja Mesin
Sarawak. Malaysia. Pengering Tipe Efek Rumah Kaca
Siska, W. (2017, September 8). Diserbu (ERK) Berenergi Surya dan
Produk Impor, Petani Singkong Biomassa Untuk Pengeringan Biji
Merugi. Retrieved Juli 18, 2018, Pala (Myristica sp.) Di UD
from https://sumeks.co.id: SariAwi, Ciherang Pondok,
https://sumeks.co.id/diserbu- Caringin, Bogor. Skripsi. Fakultas
produk-impor-petani-singkong- Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.
merugi. Yulifianti, R., Ginting, E., & Utomo, J. S.
Subarna, & Muhandri, T. 2013. 2012. Tepung Kasava Modifikasi
Pembuatan Mi Jagung Kering Sebagai Bahan Subsitusi Terigu
dengan Metode Kalendering. Mendukung Diversifikasi Pangan.
Jurnal Teknologi dan Industri Buletin Palawija No. 23.
Pangan Vol. 24 No. 1, 75-80.
Suryaningsih, N.L.S., Budi R, & Bandul
Suratmo. 2005. Kadar Air Kritis

Anda mungkin juga menyukai