Anda di halaman 1dari 9

Nama : Shinta Retno Wulandari

Nosis : 199509021172
Kelas : B2
Asal Polda : Metro Jaya

TUGAS SEJARAH INDONESIA

1. Sejarah adalah peristiwa yg benar-benar terjadi pada masa lampau yang ada
kaitannya dengan dimensi waktu, ruang dan manusia.
a. Jelaskan pernyataan tersebut beserta contoh kongkrit peristiwa yang terjadi.
b. Dari hasil migrasi manusia, telah ditemukan fosil-fosil yang menunjukkan bukti
bahwa homo Sapiens merupakan fosil tertua di Nusantara. Jelaskan !
Jawab:
a. Dalam sejarah dikenal adanya unsur konsep ruang (dimensi spasial), konsep waktu
(dimensi temporal) dan manusia. Konsep waktu berhubungan dengan lokasi sebuah
peristiwa dan kejadian pada saat sejarah terjadi. Sedangkan dimensi temporal
merupakan kapan (waktu) suatu peristiwa dan kejadian berlangsung. Secara umum
pengertian konsep dimensi spasial dalam mengungkap (mempelajari) sejarah adalah
sebagai berikut: Ruang merupakan tempat berbagai macam kejadian dan peristiwa
berlangsung dalam perjalanan waktu. Penelaahan peristiwa atau kejadian
berdasarkan dimensi waktu yang tidak dapat terlepas dari ruang dan waktu
keberlangsungannya.
- Waktu disebut juga dengan temporal. Waktu (dimensi temporal) memiliki
dua makna yaitu makna denotatif dan makna konotatif. Makna waktu secara
denotatif adalah satu kesatuan: detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun,
abad, dan seterusnya. Sedangkan makna waktu secara konotatif yaitu waktu
sebagai suatu konsep. Adanya konsep waktu menunjukkan kapan terjadinya
peristiwa sejarah tersebut. Adapun beberapa konsep waktu dalam memahami
sejarah pada umumnya sebagai berikut: Masa lampau merupakan waktu yang
sudah terlewat (terjadi). Namun, masa lampau terkadang masa yang yang
masih berlanjut dan belum berhenti. Masa lampau bersifat terbuka dan saling
terhubung antar waktunya. Sehingga, apapun yang sudah terjadi di masa
lampau dapat dijadikan sebuah pembelajaran untuk waktu yang akan datang.
Sejarah dapat digunakan sebagai pedoman untuk merencanakan masa
sekarang dan masa depan.
- Masa lalu pasti berkesinambungan dengan masa depan. Konsep
kesinambungan itu maksudnya waktu masa lalu sangatlah menentukan apa
yang terjadi pada masa sekarang ini. Kemudian, masa sekarang menentukan
apa yang akan terjadi di masa depan. Jadi, bahwa dalam sebuah kehidupan,
manusia akan selalu tumbuh dan bergerak seiring dengan dimensi ruang dan
waktu. Contoh konkrit :

o Penaklukan Konstantinopel

o Dark Age

o Kedatangan bangsa asing ke Nusantara

- Ketiga persitiwa sejarah tersebut memiliki kesinambungan antara ruang dan


waktu karena jika tidak ada penaklukan Konstantinopel, bangsa Eropa
mungkin tidak mengalami dark age, sehingga menurunkan potensi Nusantara
dijajah. Jika Nusantara tidak dijajah, mungkin sekarang Indonesia tidak akan
ada atau mungkin kita tetap hidup di kerajaan yang berkembang.

- Ruang atau spasial. yang memiliki arti tempat berlangsungnya atau


terjadinya peristiwa sejarah. Konsep ruang ini, membuat para penulis sejarah
kemudian mengkategorikan peristiwa-peristiwa sejarah berdasarkan tempat.
Misalnya, : Sejarah daerah, Sejarah lokal, Sejarah dunia, Sejarah nasional,
dan masih banyak lagi yang berhubungan dengan sejarah suatu tempat atau
wilayah tertentu.
- Manusia (dimensi manusia) adalah pelaku dalam peristiwa sosial dan
peristiwa sejarah. Berdasarkan dimensi manusia, manusia adalah menjadi
objek dan subjek dari peristiwa tersebut. Setiap peristiwa membawa pengaruh
terhadap perubahan pada dimensi manusia, baik sebagai objek maupun
subjek. Perubahan tersebut diharapkan perubahan ke arah yang lebih baik.
b. Homo sapiens :
- Bukti homo sapiens tertua di Nusantara  tengkorak dan sisa-sisa tulang
hominin di Wajak, Kab Tulungagung dan Gua Niah (Sarawak), Pulau
Kalimantan.
- Menyusul temuan baru yang telah diidentifikasi awal paruh ke-2 abad ke-20,
salah satunya di Gua Song Terus, ujung timur Pegunungan Sewu, Kabupaten
Pacitan.
- Ras Wajak meliputi manusia yang hidup sekitar 25.000-40.000 tahun yang lalu
di Asia Tenggara seperti manusia Niah di Sarawak (Malaysia) dan manusia
Tabon di pulau Palawan (Filipina).
- Walaupun berasal dari masa budaya yang berbeda, fosil-fosil itu menunjukkan
ciri Austromelanesoid (Subras dari ras Negroid yang sekarang dikenal sebagai
penduduk asli pulau Papua, Melanesia dan Benua Australia.
- Teori mengenai asal usul ras ini pertama kali dideskripsikan oleh Fritz & Paul
Sarasin, dua sarjana bersaudara (sepupu satu sama lain) asal Swiss.
2. Memahami bahwa masa perang merebut kemerdekaan ditahun 1942 s.d 1945
puncak perjuangan bangsa Indonesia menuju proklamasi kemerdekaan R.I.
a. Jelaskan tonggak peristiwa bersejarah tersebut.
b. Jangan sekali - kali kita meninggalkan sejarah (Ir. Soekarno, ....). Jelaskan
maksud pernyataan tersebut.
Jawab:
a. Latar Belakang Peristiwa Rengasdengklok:
Pada saat Jepang di bom atom oleh Sekutu, Indonesia sempat mengalami kekosongan
kekuasaan. Pada saat itu, Soekarno dan Moh. Hatta menginginkan agar proklamasi
dilakukan melalui PPKI karena sudah dijanjikan kemerdekaan oleh Jepang,
sementara golongan pemuda menginginkan agar proklamasi dilakukan secepatnya
tanpa melalui PPKI yang dianggap sebagai badan buatan Jepang. Para golongan
pemuda khawatir apabila kemerdekaan yang sebenarnya merupakan hasil dari
perjuangan bangsa Indonesia, menjadi seolah-olah merupakan pemberian dari
Jepang. Sebelumnya golongan pemuda telah mengadakan suatu perundingan di salah
satu lembaga bakteriologi di Pegangsaan Timur Jakarta, pada tanggal 15 Agustus
1945. Dalam pertemuan ini diputuskan agar pelaksanaan kemerdekaan dilepaskan
segala ikatan dan hubungan dengan janji kemerdekaan dari Jepang. Hasil keputusan
disampaikan kepada Ir. Soekarno pada malam harinya tetapi ditolak oleh Soekarno
karena merasa bertanggung jawab sebagai ketua PPKI.
Kronologi :
- 6 Agustus 1945, bom atom dijatuhkan ke dua kota di Jepang (Hiroshima &
Nagasaki) oleh AS, sehingga Jepang menyerah kepada AS dan Sekutunya.
Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan
kemerdekaannya
- 7 Agustus - BPUPKI berganti nama menjadi PPKI
- 9 Agustus 1945 Soekarno, Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat diterbangkan ke
Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa Jepang
akan memberikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.
- Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio pada 10 Agustus 1945, bahwa
Jepang telah menyerah kepada Sekutu.
- 14 Agustus 1945 Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dan
Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan.
- 15 Agustus - Jepang menyerah kepada Sekutu.
- 16 Agustus 1945 pejuang yang tergabung gerakan bawah tanah menculik
Soekarno dan Hatta dan membawanya ke Rengasdengklok, yang terkenal
sebagai peristiwa Rengasdengklok.
- Malam harinya, Soekarno & Hatta kembali ke Jakarta, bertemu Jenderal
Moichiro Yamamoto dan bermalam di kediaman Laksamana Muda Maeda
Tadashi. Soekarno, Hatta dan anggota PPKI malam itu juga rapat dan
menyiapkan teks Proklamasi yang kemudian dibacakan pagi hari 17 Agustus
1945.
- Dari 1945 hingga 1949, persatuan kelautan Australia, melarang segala pelayaran
Belanda sepanjang konflik ini agar Belanda tidak mempunyai dukungan logistik
yang diperlukan untuk membentuk kembali kekuasaan kolonial.
- Usaha Belanda untuk kembali berkuasa dihadapi perlawanan yang kuat, kembali
ke Jawa, pasukan Belanda segera merebut Ibukota kolonial Batavia, sehingga
para nasionalis menjadikan Yogyakarta sebagai Ibukota negara
- 27 Desember 1949, setelah 4 tahun peperangan dan negosiasi, Ratu Juliana dari
Belanda memindahkan kedaulatan kepada pemerintah Federal Indonesia.
- 1950, Indonesia menjadi anggota ke-60 PBB.

b. Dalam pidatonya 17 Agustus 1996 dalam rangka hari ulang tahun Indonesia, Ir.
Soekarno pernah berpesan dalam akhir pidatonya yaitu “JASMERAH” yang berarti
jangan sekali-kali meninggalkan sejarah, semboyan itu menjadi semboyan yang
terkenal hingga saat ini. Dari ungkapannya, Soekarno berpesan agar kita selalu
mengingat bagaimana sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dan tidak
melupakan tokoh-tokoh yang telah berjuang. Terdapat 89 kata revolusi dan 50 kata
sejarah dalam pidato tersebut, menunjukkan betapa penting revolusi dan sejarah bagi
Bung Karno. Dalam pidato menyebutkan antara lain bahwa kita menghadapi tahun
yang gawat, perang saudara, dan seterusnya.

3. Peristiwa bersejarah yang terjadi pada tahun 1945 s.d masa transisi pemerintahan
ORDE LAMA ke ORDE BARU sangat memprihatinkan dan tetap segar dalam
ingatan bangsa Indonesia.
a. Jelaskan peristiwa G.30/S PKI tersebut.
b. Bagaimana pendapat saudara tentang SUPER SEMAR? Jelaskan !
c. Bedakan peristiwa sejarah pada transisi pemerintahan ORDE LAMA ke ORDE
BARU dengan peristiwa berdarah tanggal 13, 14 & 15 Mei 1998.? Jelaskan !

Jawab:
a. Kronologi:
- Malam 30 September - 1 Oktober 1965, Enam Jenderal Senior TNI diculik dan
dieksekusi di Jakarta oleh batalyon tentara dari Resimen Tjakrabirawa
(Pengawal Presiden) dalam sebuah aksi yang kemudian disebut oleh Soeharto
sebagai "Percobaan Kudeta”.
- Faksi sayap kanan TNI yang membawahi enam Jenderal tersebut hancur,
termasuk Panglima Staf Angkatan Darat yang paling berkuasa, Jenderal Ahmad
Yani.
- Sekitar 2.000 personel tentara dari kelompok tersebut menempati tiga sisi
Lapangan Merdeka, dan menduduki Istana Merdeka, Kantor RRI, dan Pusat
Telekomunikasi, tetapi tidak menempati sisi timur, tempat Markas Kostrad.
menyebut diri mereka "Gerakan 30 September" (Disingkat "G30’S").
- Kelompok ini mengumumkan di RRI sekitar pukul 07:00 WIB bahwa mereka
mencoba menghentikan kudeta militer yang didukung oleh Central Intelligence
Agency (CIA) AS yang direncanakan untuk menghapus Soekarno dari
kekuasaan.
b. Supersemar berisikan perintah penyerahan kekuasaan yang dipegang oleh Presiden
Soekarno untuk diserahkan ke Presiden Soeharto yang ditandatangani pada 11 Maret
tahun 1966. Latar belakang terjadinya supersemar ini dikarenakan adanya peristiwa
G30S/PKI yang terjadi pada 1 oktober di tahun 1965. Tentara pada saat itu
beranggapan jika PKI (Partai Komunis Indonesia) yang ada di balik pembunuhan 7
jendral yang dibuang ke lubang buaya. Mantan Presiden Soeharto yang pada waktu
itu menjabat Pangkopkamtib menjadi ujung tombak pemberantasan antek-antek
Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai respon dari penculikan dan pembunuhan
sejumlah jenderal Angkatan Darat tersebut.
Tujuan Supersemar
Berdasarkan sejarah lahirnya Supersemar tersebut maka tujuan dikeluarkannya
Supersemar adalah sebagai berikut.
o Untuk mengatasi situasi buruk akibar pemberontakan G-30S PKI.
o Untuk mengembalikan keamanan negara dari situasi dan kondisi yang kacau.
o Untuk menyelamatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari kekacauan.
o Untuk mengembalikan kewibaan pemerintah.
Terlepas dari kontroversi, tidak ada yang menyanggah pentingnya Supersemar bagi
Indonesia. Di kemudian hari Presiden Soeharto membentuk Yayasan Supersemar
yang berperan dalam dunia pendidikan tinggi melalui beasiswa. Kontroversi
Supersemar sebetulnya tak hanya isi namun juga keaslian dokumen. Naskah
Supersemar yang disimpan lembaga Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)
ternyata bukan dokumen asli. Ketiganya adalah salinan sedangkan dokumen asli
tidak diketahui keberadaanya. Selain keaslian dokumen, isi Supersemar hingga kini
masih menimbulkan kontroversi. Presiden Soekarno sempat mengingatkan Mayjen
Soeharto yang kemudian jadi Presiden ke-2 Indonesia, bahwa Supersemar adalah
surat perintah bukan penyerahan kekuasaan. Setiap langkah harus dikonsultasikan
dengan Presiden Soekarno, termasuk pembubaran PKI yang membuat proklamator
tersebut naik pitam. Walaupun dengan kontroversi berikut, Supersemar merupakan
surat perintah yang sangat penting karena dengan adanya Supersemar dapat
mengubah kondisi Indonesia pada saat itu yang sedang terjadi permasalahan secara
meluas. Surat yang ditujukan kepada Mayjen Soeharto selaku Panglima Angkatan
Darat ini digunakan untuk mengambil tindakan yang perlu untuk memulihkan
keamanan dan ketertiban karena banyaknya pasukan liar di Indonesia.
Kronologi :
- Orde Baru lahir dari diterbitkannya Supersemar tahun 1966, dan menjadi dasar
legalitasnya.
- Orde Baru bertujuan meletakkan kembali tatanan seluruh kehidupan rakyat,
bangsa, dan negara kepada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945.
- Kelahiran Supersemar terjadi dalam serangkaian peristiwa pada tanggal 11
Maret 1966 pada Sidang Kabinet Dwikora dipimpin oleh Presiden Soekarno
sedang berlangsung.
- Perumusan Surat Perintah ini sendiri dibantu oleh tiga perwira tinggi ABRI,
yaitu Mayjen Basuki Rachmat, Brigjen M. Yusuf, Brigjen Amir Machmud, dan
Brigjen Sabur, Komandan Pasukan Pengawal Presiden Cakrabirawa, yang
dikenal sebagai Surat Perintah 11 Maret 1966 atau Supersemar.
- Tindak lanjut keluarnya Supersemar, Letjen Soeharto mengambil beberapa
tindakan :
 Mengeluarkan Keputusan Presiden/Pangti ABRI ABRI/Mandataris MPRS
No.1/3/1966 tanggal 12 Maret 1966 tentang pembubaran dan larangan bagi
PKI serta ormas-ormas.
 Keputusan Presiden No. 5 tanggal 18 Maret 1966 tentang pengamanan 15
orang menteri yang dinilai tersangkut dalam G30’S dan diragukan etika
baiknya.
 Menyempurnakan Kabinet Dwikora dan membersihkan lembaga legislatif,
termasuk MPRS dan DPRGR, dari orang-orang yang dianggap terlibat
G30’S, keanggotaan PKI dalam MPRS dinyatakan gugur.
 Peran dan kedudukan MPRS dikembalikan sesuai dengan UUD 1945, yakni
di atas Presiden, bukan sebaliknya.
 62 orang anggota DPRGR yang diberhentikan dan memisahkan jabatan
pimpinan DPRGR dengan jabatan eksekutif sehingga pimpinan DPRGR
tidak lagi diberi kedudukan sebagai Menteri.
 20 Juni - 5 Juli 1955, diadakanlah Sidang Umum IV MPRS.

c. Peristiwa Mei 1998


- Tanggal: 4–8 dan 12–15 Mei 1998
- Lokasi: Kerusuhan utama terjadi di Medan, Jakarta, dan Surakarta.
- Sebab: Kritik terhadap pemerintah Orde Baru, dan keruntuhan ekonomi akibat
dari krisis finansial Asia 1997
- Hasil: Pengunduran diri Presiden Soeharto dan pembentukan Kabinet Reformasi
Pembangunan di bawah pimpinan B. J. Habibie
- Reformasi di Indonesia disebut juga sebagai era pasca Soeharto yang dimulai
pada tahun 1998, mengakhiri kekuasaan 32 tahun Soeharto. Soeharto melepas
jabatannya pada 21 Mei 1998 yang kemudian digantikan oleh Wakil Presiden BJ
Habibie.
- Latar Belakang :
o Mundurnya Presiden Soeharto dilatarbelakangi krisis moneter sejak 1997. 
Kondisi ekonomi Indonesia pada saat itu tengah sangat melemah dan
merosot sehingga menimbulkan ketidakpuasan masyarakat. Ketidakpuasan
ini kemudian semakin membesar dan memicu terjadinya demonstrasi besar-
besaran yang dilakukan oleh berbagai aksi mahasiswa di wilayah Indonesia.
Kerusuhan-kerusuhan terjadi hampir di setiap daerah di Indonesia. 
o Insiden Berdarah di Medan 6 Mei 1998.  Waktu itu, ratusan toko dirusak,
sejumlah kendaraan dibakar, serta lima orang tewas dan puluhan orang
mengalami luka-luka akibat aksi unjuk rasa yang mereka lakukan. 
o Tragedi Gejayan atau Tragedi Yogyakarta  8 Mei 1998 di daerah Gejayan,
Yogyakarta.  Kerusuhan yang terjadi pada saat itu lantaran para demonstran
mengunjuk rasa dan menuntut agar Soeharto lengser dari jabatannya.  Dari
peristiwa ini, terjadi banyak kekerasan antara aparat dengan mahasiswa
Yogyakarta yang menyebabkan ratusan korban terluka, bahkan satu orang
meninggal dunia.
o Tragedi Penjarahan dan SARA jelang Reformasi 1998 setelah tragedi
pertumpahan darah di sejumlah daerah di Indonesia, pada 13 sampai 15 Mei
1998.  Kala itu, Indonesia tengah mengalami krisis moneter, di mana hutang
menumpuk dan dollar semakin meningkat. Kios-kios dibakar, wanita etnis
Tionghoa mengalami pelecehan seksual.  Ratusan orang juga dikabarkan
hilang serta tewas dalam kerusuhan ini. 
o Akibatnya, pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden
Soeharto pun mendapat banyak tekanan politik baik dari dalam negeri
maupun luar negeri.  Dari luar negeri, Amerika Serikat secara terbuka
meminta agar Soeharto mengundurkan dari jabatannya sebagai Presiden. 
Sedangkan dari dalam negeri, terjadinya gerakan mahasiswa yang turun ke
jalan menuntut agar Soeharto lengser dari jabatannya. 
o Kepemimpinan Soeharto semakin menjadi sorotan sejak terjadinya Tragedi
Trisakti pada 12 Mei 1998, di mana empat mahasiswa tertembak mati dan
memicu Kerusuhan Mei 1998 sehari kemudian.  Tekanan dari para massa
terhadap Soeharto pun memuncak ketika sekitar 15.000 mahasiswa
mengambil alih Gedung DPR/MPR yang berakibat proses politik nasional
lumpuh.  Soeharto yang saat itu sudah terdesak masih berusaha untuk
menyelamatkan kursi kepresidenannya dengan melakukan perombakan
kabinet dan membentuk Dewan Reformasi. Tetapi, pemberontakan yang
dilakukan oleh para mahasiswa ini membuat Presiden Soeharto tidak
memiliki pilihan lain selain mengundurkan diri. 
o Pada 21 Mei 1998 di Istana Merdeka, Presiden Soeharto secara resmi
menyatakan dirinya berhenti menjabat sebagai Presiden Indonesia.  Melalui
UUD 1985 Pasal 8, Soeharto segera mengatur agar Wakil Presiden BJ
Habibie disumpah untuk menjadi penggantinya di hadapan Mahkamah
Agung.  Sejak saat itu, kepemimpinan beralih dari Soeharto ke BJ Habibie
dan terbentuk Era Reformasi.
- Maksud dan tujuan diadakannya reformasi adalah:
o Menuntut turunnnya harga-harga kebutuhan pokok yang melonjak tinggi
sejak Juli 1997.
o Menuntut MPR untuk tidak kembali mencalonkan Soeharto sebagai presiden
untuk periode ketujuh.  Menjelang lengsernya Soeharto, para pejabat
melakukan perjanjian simbolik dan beberapa langkah kebijakan ekonomi
guna untuk mencoba mengatasi keadaan dan mempertahankan kekuasaan
(buying time). 
- Peralihan reformasi :
o Presiden BJ Habibie memberikan ruang bagi siapapun yang ingin
menyampaikan pendapat, baik dalam bentuk rapat umum maupun unjuk rasa
atau demonstrasi.  Namun, bagi mahasiswa yang akan melakukan aksi unjuk
rasa, terlebih dulu diharuskan untuk mendapatkan izin dari pihak kepolisian
dan menentukan lokasi di mana demonstrasi dilakukan. Hal ini dilakukan
karena mengacu dengan UU No. 28 Tahun 1997 tentang Kepolisian Republik
Indonesia. 
o Masalah Dwifungsi ABRI  perwakilan rakyat DPR mulai dikurangi secara
bertahap. Dahulu, ABRI terdiri dari empat angkatan, yakni Angkatan Darat,
Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Kepolisian RI.  Namun, sejak tanggal 5
Mei 1999, Polri telah memisahkan diri dari ABRI dan berganti nama menjadi
Kepolisian Negara, istilah ABRI juga berubah menjadi TNI. 
o Reformasi Bidang Hukum disesuaikan dengan aspirasi yang berkembang di
masyarakat. Selama masa Orde Baru, karakter hukum yang berlaku di
Indonesia cenderung bersifat konservatif, ortodoks, dan elitis.  Hukum
ortodoks sendiri merupakan hukum yang bersifat tertutup, sehingga
masyarakat tidak memiliki peran sama sekali di dalamnya.  Hukum pada
masa Orde Baru ini pun kemudian dianggap sebagai bentuk hukum yang
mengebiri Hak Asasi Manusia (HAM).  Hukum di era Orde Baru tidak lagi
diterapkan pada masa reformasi, karena di era ini, BJ Habibie ingin
menciptakan hukum yang dapat menjamin keamanan perlindungan HAM. 
- Kronologi :
o Kronologi Reformasi 5 Mei 1998, 20 mahasiswa Universitas Indonesia
mendatangi Gedung DPR/MPR untuk melakukan penolakan terhadap pidato
pertanggungjawaban yang disampaikan pada Sidang Umum MPR.
o 11 Maret 1998  Soeharto dan BJ Habibie disumpah menjadi Presiden dan
Wakil Presiden.
o 14 Maret 1998  Soeharto menyampaikan kabinet baru bernama Kabinet
Pembangunan VII.
o 15 April 1998  Soeharto meminta mahasiswa menghentikan aksi demonstrasi
dan kembali ke kampus.
o 1 Mei 1998 Soeharto melalui Menteri Dalam Negeri dan Menteri Penerangan
Alwi Dachlan mengatakan reformasi baru bisa dimulai tahun 2003.
o 2 Mei 1998  Soeharto meralat pernyataannya, bahwa reformasi bisa dimulai
sekrang (1998).
o 4 Mei 1998  Mahasiswa di Medan, Bandung, dan Yogyakarta melakukan
demonstrasi besar-besaran karena menyambut kenaikan harga bahan bakar
minyak (2 Mei 1998). 
o 5 Mei 1998  Terjadi demonstrasi mahasiswa besar-besaran di Medan yang
berujung kerusuhan. 
o 12 Mei 1998  Aparat keamanan menembak empat mahasiswa Trisakti yang
berdemonstrasi secara damai.
o 13 Mei 1998  Mahasiswa di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi datang ke
Kampus Trisakti untuk mengungkapkan duka cita yang berujung kerusuhan.
o 14 Mei 1998  Soeharto bersedia mengundurkan diri. 
o 15 Mei 1998  Soeharto membantah bahwa ia ingin mengundurkan diri dari
jabatannya. 
o 16 Mei 1998  Warga asing berbondong-bondong kembali ke negeri mereka. 
o 21 Mei 1998 Di Istana Merdeka, pukul 09.05, Soeharto menyatakan mundur
dari kursi Presiden dan BJ Habibie disumpah menjadi Presiden RI ketiga. 

Anda mungkin juga menyukai