Anda di halaman 1dari 32

PENGARUH LATIHAN SLOW DEEP BREATHING EXERCISE

TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI

Literatur Review

Oleh :

Ni Nengah Paniari

16089014060

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas berkat rahmatNya penulis dapat menyelesaikan tugas ini yang

berjudul “Pengaruh Latihan Slow Deep Breathing Exercise

Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi ”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih

kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas ini.

Singaraja, 26 Januari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN

SAMPUL DALAM ............................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... v

DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5

C. Tujuan Literature Review ....................................................................... 5

D. Manfaat Literature Review .................................................................... 6

BAB II METODE PENCARIAN LITERATURE

A. Metode Pencarian Literature .................................................................. 7

B. Sumber Data dan Pencarian ................................................................... 9

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Literature Review ......................................................................... 10

B. Pembahasan Literature Review .............................................................. 20

iii
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................ 24

B. Saran ....................................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA

iv
DAFTAR TABEL

2.1 Tabel Proses Pemilihan Artikel ........................................................... 9

3.1 Tabel Hasil Literature Review ............................................................ 11

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi merupakan kenaikan tekanan darah menetap dengan

kriteria tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik

diatas 90 mmHg, yang berdampak ke seluruh tubuh. (Price & Wilson, 2012;

NICE Clinical Guideline 127, 2011). Penyakit darah tinggi atau hipertensi

(hypertension) adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami

peningkatan tekanan darah diatas normal yang ditunjukkan oleh angka

sistolik (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi

darah menggunakan alat pengukuran tekanan darah baik yang berupa cuff

air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.

Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan

darah di dalam arteri. Secara umum hipertensi merupakan suatu keadaan

tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri

menyebabkan peningkatan resiko terhadap stroke, aneorisma, gagal

jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. Hipertensi adalah suatu

keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas

normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan

angka kematian / mortalitas. (Triyanto,2014).

Berdasarkan wilayah menurut WHO, Indonesia menduduki urutan

ke 2 penderita penyakit hipertensi tertinggi di South East Asia setelah

1
2

Myanmar (WHO, 2013). Prevanlensi hipertensi di Indonesia ini

merupakan salah satu masalah kesehatan dengan angka kejadian yang tinggi

yaitu sebesar 25,8%.Prevalensi di Indonesia untuk penduduk umur diatas

25 tahun adalah 8,3%,dengan prevalensi laki –laki sebesar 12,2% dan

perempuan 15,5% Gusmira,2012 dalam (Hermawan T & Rosyid F N,2017).

Terdapat 5 wilayah di Indonesia dengan hipertensi yang tinggi, yaitu di

Bangka Belitung (30,9), daerah Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan

Timur (29,6), Jawa Barat (29,4%), dan Gorontalo (29,4%) (Riskesdas,

2013). Sedangkan data di dinas kesehatan provinsi Bali tahun 2017, terdapat

60.665 kasus hipertensi pada pasien di Puskesmas Provinsi Bali (Profil

Kesehatan Provinsi Bali, 2017).

Penatalaksanaan hipertensi yang tepat yaitu dengan mengubah gaya

hidup serta pemberian obat anti hipertensi pada penderita. Dari semua

pasien yang di diagnosa hipertensi, dengan atau tanpa obat anti hipertensi di

rekomendasikan untuk dapat melakukan perubahan gaya hidup

(NICEClinical Guideline 127, 2011).

Pada penderita hipertensi dimana tekanan darah tinggi < 160 /gram

mmHg, Selain pemberian obat – obatan anti hipertensi perlu berubah gaya

hidup seperti diet. Tujuan dari pelaksanaan diet adalah untuk membantu

menurunkan tekanan darah dan mempertahankan darah yang normal.

Adapun syarat dari diet ini adalah kecukupan kalori, protein, mineral dan

vitamin serta jumlah garam yang diperbolehkan sesuai dengan atau tidaknya
3

tingkat hipertensi. Tata cara diet untuk pada penderita hipertensi yaitu : 1)

Membatasi konsumsi natrium,baik itu dalam bentuk garam maupun

makanan bersodium tinggi, seperti makanan dalam kemasan ( maakanan

kalengan ), dan makanan cepat saji. 2) Mengurrangi konsumsi makanan

berkolesterol tinggi, dan mengandung lemak. 3) Memperbanyak konsumsi

sayuran ,buah – buahan ,dan olahan susu rendah lemak. 4) Mengkonsumsi

ikan, daging unggas, kacang–kacangan ,dan makanan dengan gandum utuh

( Mahannad Shadine ).

Slow Deep Breathing merupakan relaksasi yang disadari untuk

mengatur pernafasan secara dalam dengan lambat.(Martini,2016 ).

Slow Deep Breathing yaitu metode bernafas yang frekuensi nafasnya kurang

atau sama dengan 10x/menit dengan fase ekshalasi yang panjang

.(Breathesy,2017). Pada saat terjadinya relaksasi terjadinya perpanjangan

serabut otot, menurunnya pengiriman impuls saraf ke otak,menurunnya

aktivitas otak, dan fungsi tubuh yang lain, karakteristik dari respon relaksasi

ditandai dengan menurunnya denyut nadi, jumlah pernafasan dan

penurunan tekanan darah. (Potter&Perri,2016).

Menurut (Kozier Erb, 2010) latihan pernapasan dalam dan lambat

(slow deep breathing) merupakan terapi non farmakologi yang dapat

memicu peningkatan sensitivitas baroreflek dan akan mengurangi aktivitas

simpatis, yang akan menunjukkan efek yang berpotensi akan

menguntungkan dalam hipertensi. Penelitian yang dilakukan oleh Taufik

Septiawan, Imam Permana, Falasifah, Ani Yuniarti yang berjudul


4

“Pengaruh Latihan Slow Deep Breathing terhadap Nilai Tekanan Darah

Pada Pasien Hipertensi” di wilayah kerja Puskesmas Gamping II

Yogyakarta menyatakan bahwa hasil wawancara dengan salah satu dokter

yang bertugas di Poli Umum terdapat bahwa pasien hipertensi di wilayah

kerja Puskesmas Gambing II Yogyakarta terdapat perbedaan nilai tekanan

darah sebelum dan sesudah latihan Slow Deep Breathing dengan P Value

0.000 (P< 0.05) sehingga dapat di simpulkan ada pengaruh latihan Slow

Deep Breathing Terhadap nilai tekanan darah pada pasien Hipertensi di

Wilayah Kerja Puskesmas Gamping II Yogyakarta.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh.Abd,Naglaa,Hanafy,

& El-naby,(2014), di wilayah kerja Puskesmas Pasar Kepahiang dan

wilayah kerja Puskesmas Bukit Sari Kabubaten Kepahiang Provinsi

Bengkulu bahwa pasien hipertensi yang diberikan latihan slow deep

breathing exercise selama 4 hari dengan frekuensi 2 kali dalam sehari

memperlihatkan perubahan tekanan darah sistolik dan diastolic yang

bermakna antara sebelum dan setelah melakukan slow deep breathing

exercise. Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

menjelaskan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tekanan darah

sistolik serta diastolic sebelum dan setelah 1 minggu melakukan latihan

slow deep breathing.

Berdasarkan hal diatas peneliti tertarik untuk mengangkat judul

literature review “Pengaruh Latihan Slow Deep Breathing Exercise

Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi”


5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka dirumuskan

pertanyaan penelitian sebagai berikut ”Apakah Ada Pengaruh Latihan Slow

Deep Breathing Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh

latihan slow deep breathing terhadap tekanan darah pada penderita

hipertensi.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus untuk penelitian adalah

1. Mengidentifikasi karakteristik responden dengan hipertensi.

2. Mengidentifikasi tekanan darah sebelum latihan slow deep

breathing.

3. Mengidentifikasi tekanan darah sesudah melakukan latihan

slow deep breathing.

4. Untuk menganalisa pengaruh latihan slow deep breathing

terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi.


6

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah wawasan

atau teori tentang latihan slow deep breathing terhadap tekanan darah

dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan kajian penelitaian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam pengembangan ilmu

pengetahuan terutama dalam bidang keperawatan sebagai bahan-

bahan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan

mahasiswa dan mahasiswi.

b. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dalam melakukan

penelitian lebih lanjut tentang pengaruh latihan slow deep breathing

terhadap pasien hipertensi.


BAB II

METODE PENCARIAN LITERATURE

Studi literature metode yang menggunakan pencarian secara sitematis,

seperti pencarian artikel dalam database jurnal penelitian, pencarian melalui

internet, tinjauan ulang artikel. Pencarian database yang digunakan meliputi Google

Scholar, GARUDA Ristekdikti, Scopus, ScienceDirect, dan Pubmed. Kata kunci

yang digunakan dalam pencarian artikel yaitu dukungan keluarga, cemas dan

hipertensi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah artikel diterbitkan 5 tahun

terakhir, full text dapat diakses, dan berbahasa Inggris atau Indonesia. Artikel yang

diperoleh sebanyak 12 artikel, tetapi yang sesuai dengan kriteria inklusi hanya 9

artikel.

Artikel yang digunakan sebagai sampel selanjutnya diidentifikasi dan

disajikan dalam tabel. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel nasional

(berbahasa Indonesia) pada database Google Scholar adalah dengan 2 kata kunci.

Kata kunci pertama yang digunakan yaitu “Slow deep breathing exercis dan

Hipertensi” yang sudah sesuai dengan penentuan PICO sebelumnya sesuai dengan

topik bahasan (P: Penderita Hipertensi; I: Slow Deep Breathing Exercise; C: - ;

O:Penurunan Tekanan darah ) dan diperoleh artikel sebanyak 180 artikel.

Kemudian artikel tersebut difilter kembali sesuai dengan kriteria inklusi tahun

publikasi 5 tahun terakhir dari tahun 2015-2020 menjadi 141 artikel. Lalu di filtrasi

kembali dengan kriteria inklusi sampel penderita hipertensi, menilai dalam

7
8

menjalankan latihan slow deep breathing exercise, free full akses tanpa harus masuk

dengan id universitas yang berwenang) dan eksklusi (artikel Skripsi, Tesis,

Disertasi, dan tidak free full text), sehingga hasil akhir diperoleh 7 artikel yang

sesuai. Sejauh ini jumlah artikel yang diperoleh sebanyak 7 artikel dan jumlah

tersebut sudah mencukupi. Kemudian pada strategi pencarian artikel studi

Internasional (berbahasa Inggris) yang relevan dengan topik dilakukan dengan

menggunakan database Science Direct. Keyword yang digunakan saat pencarian

sama dengan kata kunci kedua pencarian di database artikel nasional dengan

menggunakan PICO yang sudah ditentukan sebelumnya (P:People With

Hypertension; I: Slow Deep Breathing Exercise; C: - ; O: Blood Pressure) dan

artikel yang diperoleh sebanyak 10 artikel. Kemudian difilter kembali dengan

tahun publikasinya 5 tahun terakhir sejak tahun 2015 hingga 2020 dan free full text

diperoleh sebanyak 4 artikel, lalu di kriteria inklusi dan eksklusi hanya dipilih 2

artikel. Jadi, total jumlah artikel nasional dan internasional yang akan diakukan

analisis yakni sebanyak 9 artikel, lalu selanjutnya diidentifikasi dan disajikan

dalam bentuk tabel.


9

B. Sumber Data dan Pencarian

Tabel 2.1 Proses Pemilihan Artikel

Hasil pencarian dari 2 database


yaitu:
Tahap Identifikasi
Google Scholar : 180
artikel
Pubmed :10
Artikel tereklusi karena tidak
artikel
sesuai dengan kriteria inklusi
dan eksklusi yang ditentukan :
Google Scholar : 25 artikel
Pubmed : 7 artikel

Hasil Skrining judul dan abstrak :


Tahap Skrining
Google Scholar : 141 artikel
Artikel tereklusi :
Pubmed : 4 artikel
1. Google Scholar : artikel
(artikel tidak free full text,
kemudian artikel yang
sama dengan sebelumnya,
dan artikel tidak sesuai
dengan outcome).
2. Pubmed : 4 (artikel tidak
Hasil analisis fulltext dan sesuai dengan sampel dan
kelayakan berdasarkan kesesuaian outcome yang
outcome yang dicapai: diinginkan).
Tahap Kelayakan
Google Scholar : 7 artikel

Pubmed : 2 artikel

Analisis Artikel Total artikel akhir yaitu


sebanyak 9 artikel
12

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan tentang hasil penelusuran artikel yang telah

melalui proses seleksi. Hasil Review Artikel disajikan dalam bentuk tabel yang

menjelaskan tentang penulis/peneliti, judul artikel, tahun, tujuan, sampel, metode

penelitian, dan output (hasil). Hasil review yang didapat dipaparkan dalam tabel

dibawah ini :

10
11

A. Hasil Review Artikel

Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metodologi Hasil


Sampel Penelitian
(Berek, 2018) Pengaruh Slow Penelitian 1) tekanan .darah Peneliti menggunakan Hasil penelitian
Deep Breathing bertujuan untuk sistolik ≥ 140 metode desain menunjukan
Dan Pengaturan mengetahui mmHg dan tekanan Randomized Clinical penurunan tekanan
Natrium efektifitas SDB darah diastolik ≥ 90 Trial dengan pretest - darah sistolik sebesar
Terhadap terhadap mmHg post test control group. 28,59 mmHg dan
Penurunan penurunan tekanan 2) 2) umur 20 – 70 tekanan darah diastolik
Tekanan Darah darah pasien tahun 16,92 mmHg.
Pasien Hipertensi hipertensi primer. 3) Tidak mengalami
Primer. obesitas (IMT ≤ 30)
4) Belum pernah
mendapat latihan
nafas (yoga,
meditasi, reiki,
senam nafas)
5) mendapatkan terapi
standar
antihipertensi; (6)
bersedia menjadi
responden.
12

Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metodologi Hasil


Sampel Penilitian
(Yanti, Mahardika, Pengaruh Slow Tujuan penelitian penderita hipertensi penelitian hasil nilai
& Prapti, 2016) Deep Breathing ini adalah untuk primer di wilayah kuantitatif dengan signifikan
Terhadap mengetahui kerja Puskesmas I jenis penelitian pre- (p)=0,000 yang
Tekanan Darah pengaruh Denpasar Timur eksperimental berarti p<0,05
Pada Penderita pemberian slow yang bertempat dengan tingkat
Hipertensi Di deep brething tinggal di kelurahan kesalahan 5% maka
Wilayah Kerja terhadap tekanan Sumerta. H0 (nol) ditolak. H0
Puskesmas I darah pada (nol) ditolak artinya
Denpasar Timur. penderita hipertensi slow deep breathing
di wilayah kerja memberi pengaruh
Puskesmas I terhadap tekanan
Denpasar Timur. darah pada
penderita
hipertensi.
13

Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metodologi Hasil


Sampel Penilitian
(Sumartini & Pengaruh Slow Tujuan penelitian adalah semua lansia adalah kuantitatif, Hasil Penelitian
Miranti, 2019) Deep Breathing ini adalah untuk hipertensi di metode penelitian menunjukkan rata-
Terhadap Tekanan mengetahui Puskesmas Ubung Quasy Experiment rata tekanan darah
Darah Lansia pengaruh slow deep Lombok Tengah dengan desain Non sistol kelompok
Hipertensi Di brething terhadap sebanyak 805 lansia. Equivalent Control intervensi sebelum
Puskesmas Ubung tekanan darah lansia Group. diberi perlakuan
Lombok Tengah. hipertens. sebesar 151,33
mmHg dan diastol
sebesar 96,00
mmHg dan sistol
kelompok intervensi
sesudah diberi
perlakuan sebesar
136,00 mmHg dan
diastol sebesar
85,33 mmHg
dengan nilai
signifikansi sistol (ρ
value) 0.000 dan
diastol (ρ value)
0.000 sehingga Hₒ
ditolak.
14

Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metodologi Hasil


Sampel Penelitian
(emadwiandr, Efektivitas Penelitian ini pasien yang Penelitian ini Hasil penelitian
2018) Isometric bertujuan untuk memiliki kriteria menggunakan menunjukkan
Handgrip mengidentifikasi tekanan darah desain penelitian bahwa ada
Exercise Dan efektifitas isometric sistolik ≥ 130 eksperimen semu perubahan tekanan
Slow Deep handgrip exercise mmHg dan tekanan atau yang disebut darah sistolik dan
Breathing dan slow deep darah diastolik ≥ 90 juga quasi diastolik setelah
Exercise breathing exercise mmHg, responden experimental dilakukan
Terhadap terhadap perubahan mampu dengan two group intervensi isometric
Perubahan tekanan darah pada menggenggam pretest postest handgrip exercise
Tekanan Darah penderita handgrip, berumur design. (t=8,279, p=0,000),
Pada Penderita hipertensi. ≥ 18-60 tahun, (t=6,154, p=0,000),
Hipertensi. melakukan serta terjadi
intervensi pada saat perubahan tekanan
bersama peneliti darah sistolik dan
dan responden diastolik setelah
kooperatif serta bisa diberikan intervensi
mengikuti instruksi, slow deep breathing
sementara pasien exercise (t=3,632,
yang mengalami p=0,002), (t=4,226,
arthritis, cedera p=0,001).
muskuloskeletal
pada ekstremitas
dan responden yang
mengalami sindrom
15

carpal tunnel atau


nyeri pada tangan
tidak diikutsertakan
dalam penelitian ini.

Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metodologi Hasil


Sampel Sampel
(Baharudin Lutfi Kriterian inklusi Desain penelitian Hasil uji
Efektifitas Tehnik Untuk mengetahui
S, 2017) dalam penelitian yang digunakan statistik
Relaksasi Nafas Efektifitas Tehnik
ini adalah adalah penelitian menggunakan
Dalam (Deep Relaksasi Nafas
pasien yang kuantitatif dengan paired T-test
Breathing) Dalam Dalam (Deep
bersedia metode penelitian didapatkan nilai
Menurunkan Tekanan Breathing) Dalam
menjadi quasi eksperimen p-value sebesar
Darah Pada Pasien Menurunkan
responden, pasien dengan 0,000 (p<0,05)
Hipertensi Di Tekanan Darah
yang tidak memberikan membuktikan
Puskesmas Cibatu Pada Pasien
memiliki intervensi bahwa tehnik
Kabupaten Garut. Hipertensi Di
riwayat gangguan terhadap subjek relaksasi nafas
Puskesmas Cibatu
sistem pernafasan, penelitian. dalam (deep
Kabupaten Garut.
pasien yang belum breathing)
minum obat anti efektif dalam
hipertensi kurang menurunkan
dari enam jam. tekanan darah
Sedangkan kriteria sistolik pasien
ekslusi dalam hipertensi di
penelitian ini Puskesmas
adalah pasien Cibatu
dengan penyakit
16

konflikasi, pasein Kabupaten


yang telah Garut.
diberikan tehnik
relaksasi lainnya.

Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metodologi Hasil


Sampel Penelitian
(Trybahari, Busjra, Perbandingan Penelitian ini Populasi responden metode penelitian Hasil penelitian
& Azzam, 2019) Slow Deep bertujuan untuk dalam penelitian ini Quasy menunjukkan
Breathing mengetahui adalah keseluruhan Experimental. adanya perbedaan
Dengan pengaruh terapi pasien yang yang bermakna
Kombinasi Back kombinasi back menderita pada tekanan darah
Massage Dan massage dan slow hipertensi baik antara kelompok
Slow Deep deep breathing pasien lama atau intervensi
Breathing terhadap perubahan baru yang kombinasi BM dan
Terhadap tekanan darah pada melakukan SDB dengan
Tekanan Darah. pasien hipertensi. pengobatan diunit kelompok SDB (p =
rawat jalan 0,000 ; α = 0,05)
Puskesmas Nabire terhadap tekanan
Kota Kabupaten darah sistolik dan
Nabire. diastolik pada hari
kelima.
17

Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metodologi Hasil


Sampel Penelitian
(Ubolsakka-Jones, The effects of slow Untuk mengurangi usia 60 hingga 80 uji coba terkontrol. BP sistolik rumah turun 22
Tongdee, & Jones, loaded breathing istirahat darah tahun. mmHg (20-23; berarti,
2019) training on exercise tekanan (BP) dalam 95% CI), TD diastolik
blood pressure in hipertensi sistolik 9 mmHg (7–11), dan SDM
isolated systolic terisolasi (ISH), tetapi sebesar 12 bpm (9–15;
hypertension. tidak diketahui semua p <0,001) sebagai
apakah ini hasil dari pelatihan SLB.
juga mengurangi BP sistolik pada akhir
respons BP pegangan isometrik 2
berlebihan mereka menit adalah 189 ± 10
untuk berolahrga. mmHg (rata-rata, SD)
sebelum pelatihan dan 157
± 6 mmHg setelah
pelatihan SLB. Setelah
latihan lengan 4 menit,
tekanan darah sistolik,
diukur pada pergelangan
kaki, berkurang dari 243 ±
8 mmHg selama run-
dalam jangka waktu 170 ±
15 mmHg setelah pelatihan
SLB tanpa perubahan
untuk CON. Reduksi-
tion dalam latihan BP, di
kedua jenis latihan,
18

sebagian karena
pengurangan istirahat
BP dan peningkatan yang
lebih kecil di atas
istirahat. Tekanan sistolik
dan nadi tetap ada
nilai run-in di bawah 8
minggu setelah akhir
pelatihan SLB, dan respons
BP terhadap
latihan pegangan tetap di
bawah nilai run-in pada 4
minggu setelah pelatihan
SLB.

Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Metodologi Hasil


Sampel Penelitian
(Ublosakka-Jones, Slow loaded untuk menentukan usia 60 hingga 80 uji coba terkontrol. Pengukuran BP
Tongdee, Pachirat, breathing training ada program tahun. sistolik istirahat
& Jones, 2018) improves blood pelatihan berbasis rumah
pressure, lung pernapasan yang menurun 20 mm Hg
capacity and arm terutama dirancang (15 hingga 25)
exercise endurance untuk (Nilai tengah dan
for older people mengurangi 95% CI)
with treated and tekanan darah untuk SLB dan 5
stable isolated menggunakan mm Hg (1 hingga 7)
19

systolic tambahan beban untuk CON. Denyut


hypertension. yang relatif rend. jantung dan TD
diastolik juga
menurun secara
signifikan untuk
SLB .
20

B. Pembahasan

Hipertensi merupakan salah satu penyakit pada sistem

kardiovaskuler yang memiliki angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi.

Tekanan darah tinggi pada pasien hipertensi dapat diatasi dengan terapi

farmakologis dan non farmakologis. Salah satu terapi non farmakologis

adalah terapi relaksasi napas dalam. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh slow deep breathing terhadap tekanan darah pada

penderita hipertensi di Puskesmas Simpang IV Sipin.

Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan

darah di dalam arteri. Secara umum hipertensi merupakan suatu keadaan

tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri

menyebabkan peningkatan resiko terhadap stroke, aneorisma, gagal

jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. Hipertensi adalah suatu

keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas

normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan

angka kematian / mortalitas. (Triyanto,2014).

Slow Deep Breathing merupakan relaksasi yang disadari untuk

mengatur pernafasan secara dalam dengan lambat.(Martini,2016) Slow

Deep Breathing yaitu metode bernafas yang frekuensi nafasnya kurang atau

sama dengan 10x/menit dengan fase ekshalasi yang panjang

.(Breathesy,2017). Pada saat terjadinya relaksasi terjadinya perpanjangan

serabut otot, menurunnya pengiriman impuls saraf ke otak,menurunnya

aktivitas otak, dan fungsi tubuh yang lain, karakteristik dari respon relaksasi

20
21

ditandai dengan menurunnya denyut nadi, jumlah pernafasan dan

penurunan tekanan darah. (Potter&Perri,2016).

Terapi non farmakologis yang wajib dilakukan oleh penderita

hipertensi yakni mengontrol asupan makanan dan natrium, menurunkan

berat badan, pembatasan konsumsi alkohol dan tembakau, serta melakukan

latihan dan relaksasi. Salah satu terapi nonfarmakologis yang dapat

dilakukan pada penderita hipertensi primer yaitu latihan slow deep

breathing karena termasuk ke dalam latihan dan relaksasi.Menurut

penelitian yang dilakukan oleh (AZ, 2018), menyatakan bahwa hasil

penelitian yang di dapat menunjukkan bahwa terdapat penurunan tekanan

darah responden setelah diberikan slow deep breathing yaitu tekanan darah

sistolik sebesar 11,18 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 2,94

mmHg. Kemudian Slow deep breathing yang dilakukan tmemberi pengaruh

terhadap tekanan darah melalui peningkatkan sensitivitas baroreseptor dan

menurunkan aktivitas sistem saraf simpatis serta meningkatkan aktivitas

sistem saraf parasimpatis pada penderita hipertensi primer.Pada penelitian

yang dilakukan oleh (Yanti et al., 2016) Hasil penelitian nilai signifikan

(p)=0,000 yang berarti p<0,05 dengan tingkat kesalahan 5% maka H0 (nol)

ditolak. H0 (nol) ditolak artinya slow deep breathing memberi pengaruh

terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi. Menurut penelitian yang

di lakukan oleh (Sumartini & Miranti, 2019) menyatakan bahwa hasil

penelitian menunjukkan rata-rata tekanan darah sistol kelompok intervensi

sebelum diberi perlakuan sebesar 151,33 mmHg dan diastol sebesar 96,00
22

mmHg dan sistol kelompok intervensi sesudah diberi perlakuan sebesar

136,00 mmHg dan diastol sebesar 85,33 mmHg dengan nilai signifikansi

sistol (ρ value) 0.000 dan diastol (ρ value) 0.000 sehingga Hₒ ditolak.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh (emadwiandr, 2018) Hasil

penelitian menunjukkan bahwa ada perubahan tekanan darah sistolik dan

diastolik setelah dilakukan intervensi isometric handgrip exercise (t=8,279,

p=0,000), (t=6,154, p=0,000), serta terjadi perubahan tekanan darah sistolik

dan diastolik setelah diberikan intervensi slow deep breathing exercise

(t=3,632, p=0,002), (t=4,226 p=0,001). Menurut penelitian yang di lakukan

oleh (Baharudin Lutfi S, 2017) menyatakan bahwa hasil uji statistik

menggunakan paired T-test didapatkan nilai p-value sebesar 0,000 (p<0,05)

membuktikan bahwa tehnik relaksasi nafas dalam (deep breathing) efektif

dalam menurunkan tekanan darah sistolik pasien hipertensi di Puskesmas

Cibatu Kabupaten Garut. Menurut penelitian yang di lakukan oleh (AZ,

2018) Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan tekanan

darah responden setelah diberikan slow deep breathing yaitu tekanan darah

sistolik sebesar 11,18 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 2,94

mmHg. Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Trybahari et al., 2019)

menyatakan hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang

bermakna pada tekanan darah antara kelompok intervensi kombinasi BM

dan SDB dengan kelompok SDB (p = 0,000 ; α = 0,05) terhadap tekanan

darah sistolik dan diastolik pada hari kelima. Peneltian yang dilakukan oleh

(Ubolsakka-Jones, Tongdee, & Jones, 2019) menyatakan hasil BP sistolik


23

rumah turun 22 mmHg (20-23; berarti, 95% CI), TD diastolic 9 mmHg (7–

11), dan SDM sebesar 12 bpm (9–15; semua p <0,001) sebagai hasil dari

pelatihan SLB.BP sistolik pada akhir pegangan isometrik 2 menit adalah

189 ± 10 mmHg (rata-rata, SD) sebelum pelatihan dan 157 ± 6 mmHg

setelah pelatihan SLB. Setelah latihan lengan 4 menit tekanan darah sistolik,

diukur pada pergelangan kaki, berkurang dari 243 ± 8 mmHg selama run-

dalam jangka waktu 170 ± 15 mmHg setelah pelatihan SLB tanpa perubahan

untuk CON. Reduksi-tion dalam latihan BP, di kedua jenis latihan, sebagian

karena pengurangan istirahat BP dan peningkatan yang lebih kecil di atas

istirahat. Tekanan sistolik dan nadi tetap ada nilai run-in di bawah 8 minggu

setelah akhir pelatihan SLB, dan respons BP terhadap latihan pegangan

tetap di bawah nilai run-in pada 4 minggu setelah pelatihan SLB,

selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh (Ublosakka-Jones, Tongdee,

Pachirat, & Jones, 2018) menyatakan bahwa Pengukuran BP sistolik

istirahat berbasis rumah menurun 20 mm Hg (15 hingga 25) (Nilai tengah

dan 95% CI)untuk SLB dan 5 mm Hg (1 hingga 7) untuk CON. Denyut

jantung dan TD diastolik juga menurun secara signifikan untuk SLB.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


24

A. Kesimpulan

Hipertensi merupakan kenaikan tekanan darah menetap dengan

kriteria tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik

diatas 90 mmHg, yang berdampak ke seluruh tubuh. (Price & Wilson, 2012;

NICE Clinical Guideline 127, 2011). Penyakit darah tinggi atau hipertensi

(hypertension) adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami

peningkatan tekanan darah diatas normal yang ditunjukkan oleh angka

sistolik (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi

darah menggunakan alat pengukuran tekanan darah baik yang berupa cuff

air raksa (sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.. Slow Deep

Breathing merupakan metode bernafas yang frekuensi nafasnya kurang atau

sama dengan 10x/menit dengan fase ekshalasi yang panjang . Pada saat

terjadinya relaksasi terjadinya perpanjangan serabut otot, menurunnya

pengiriman impuls saraf ke otak,menurunnya aktivitas otak, dan fungsi

tubuh yang lain, karakteristik dari respon relaksasi ditandai dengan

menurunnya denyut nadi, jumlah pernafasan dan penurunan tekanan darah.

B. Saran

Kita sebagai pemberi asuhan keperawatan yang bersifat holistik dan

komprehensif akan sangat berpengaruh pada tingkat derajat kesehatan yang


25

optimal. Peran perawat dalam hal ini mampu menjadi jembatan yang

profesionalisme dalam memberikan tindakan keperawatan dalam proses

perkembangan yang diharapkan nantinya. Saran ditujukkan kepada Institusi

Pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk

meneliti hal ini lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA
26

Ublosakka-Jones, C., Tongdee, P., Pachirat, O., & Jones, D. A. (2018). Slow
loaded breathing training improves blood pressure, lung capacity and arm
exercise endurance for older people with treated and stable isolated systolic
hypertension. Experimental Gerontology, 108(February), 48–53.
https://doi.org/10.1016/j.exger.2018.03.023

Ubolsakka-Jones, C., Tongdee, P., & Jones, D. A. (2019). The effects of slow
loaded breathing training on exercise blood pressure in isolated systolic
hypertension. Physiotherapy Research International, 24(4), 1–10.
https://doi.org/10.1002/pri.1785

Baharudin Lutfi S. (2017). Efektifitas Tehnik Relaksasi Nafas Dalam (Deep


Breathing) Dalam Menurunkan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di
Puskesmas Cibatu Kabupaten Garut. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Trybahari, R., Busjra, B., & Azzam, R. (2019). Perbandingan Slow Deep
Breathing dengan Kombinasi Back Massage dan Slow Deep Breathing
terhadap Tekanan Darah Pasien Hipertensi. Journal of Telenursing
(JOTING), 1(1), 106–118. https://doi.org/10.31539/joting.v1i1.539

emadwiandr. (2018). 済無No Title No Title. Journal of Chemical Information


and Modeling, 53(9), 1689–1699.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Berek, P. A. L. (2018). Pengaruh Slow Deep Breathing dan Pengaturan Natrium


Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pasien Hipertensi Primer. Prosiding
Sintesa LP2M UNDHIRA BALI, 2 November(November), 499–508.

Sumartini, N. P., & Miranti, I. (2019). Pengaruh Slow Deep Breathing Terhadap
Tekanan Darah Lansia Hipertensi di Puskesmas Ubung Lombok Tengah.
Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal), 1(1), 38.
https://doi.org/10.32807/jkt.v1i1.26

Yanti, N. P. E. D., Mahardika, I. A. L., & Prapti, N. K. G. (2016). PENGARUH


SLOW DEEP BREATHING TERHADAP TEKANAN DARAH PADA
PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I
DENPASAR TIMUR. Minimally Invasive Therapy and Allied Technologies,
4(4), 195–201. https://doi.org/10.3109/13645709509152777
27

Anda mungkin juga menyukai