SKRIPSI
Oleh:
17089014092
2021
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN FUNGSI
SKRIPSI
Sarjana Keperawatan
Oleh:
17089014092
2021
ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Aktifitas Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Lansia”, sepenuhnya karya saya
sendiri. Tidak ada bagian dalamnya penjiplakan atau pengutipan dengan cara
tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
kepada saya apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika
keilmuan dalam karya saya ini atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya
saya.
iii
PERSETUJUAN
Pembimbing I Pembimbing II
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Penguji 1, Penguji 2,
Penguji 3,
Mengetahui Mengetahui
Ketua Program Studi S1 Keperawatan Ketua STIkes Buleleng
STIkes Buleleng
Ns. Putu Indah Sintya Dewi,S.Kep.,MSi., M.Kes Dr. Ns. I Made Sundayana,S.Kep.,MSi
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
NIM : 17089014092
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
menempuh perkuliahan;
2. Ns. Putu Indah Sintya Dewi, S.Kep., MSi, selaku Ketua Program Studi
6. Kepada kedua orang tua saya yang telah mendukung, ayah (I Dewa
Nyoman Hari Gumilang), Ibu (Ni Made Ernawati), dan saudara yang
vii
telah memberikan semangat dan doa yang tulus kepada penulis
Penulis menyadari bahwa penulisan Literatur Review ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis membutuhkan segala saran dan kritik
Singaraja,
Penulis
I Dewa Gede Vega Mahadewa
viii
ABSTRAK
Vega Mahadewa, I Dewa Gede. 2021. Hubungan Aktifitas Fisik dengan Fungsi
Kognitif pada Lanisa. Skripsi, Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng. Pembimbing (1) Ns. Made Yos Kresnayana,
S.Kep., M.Kep. Pembimbing (2) Putu Cicilia Septipani, S.Pd, M.Pd.
Lanjut usia merupakan fase kehidupan dimana fase ini mulai terjadi adanya
perubahan fisik serta kemunduran fungsi dalam tubuh. Perubahan fisiologis yang
terjadi pada lansia umumnya akan mempengaruhi kepedulian lansia akan kualitas
hidupnya misalnya perubahan postur yang terjadi tanpa mereka sadari. Masalah
kesehatan yang sering dialami oleh sebagian besar lansia yaitu gangguan fungsi
kognitif dan keseimbangan dalam melakukan aktifitas fisik. Salah satu upaya
untuk mencegah penurunan fungsi kognitif butuh peran perawat dan keluarga
dalam membantu lansia dengan menumbuhkan dan membina hubungan saling
percaya, saling bersosialisasi dan selalu mengadakan kegiatan yang bersifat
kelompok. Tujuan. Dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang
bagaimana hubungan aktifitas fisik dengan fungsi kognitif pada lansia. Metode.
Penelitian ini menggunakan metode kajian Literatur Review dengan database
yang digunakan yaitu Google Scholar, dan Pubmed diambil untuk menyaring
artikel yang relevan. Artikel dibatasi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi
minimal dipublikasikan 5 tahun kebelakang. Hasil. aktivitas fisik sangat
berdampak pada fungsi kognitif terhadap lansia, dengan adanya aktivitas fisik
yang baik dapat meningkatkan fungsi kognitif, memberikan kenyamanan,
meningkatkan kepercayaan diri untuk melakukan komunikasi. Jenis aktivitas fisik
yang dapat diberikan yaitu melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada lansia yang
mengalami perubahan fungsi kognitif serta harus tetap menjaga kesehatan jasmani
dan rohani pada lansia. Hasil review yang di dapatkan dapat menjadi bahan
masukan bagi perawat maupun tenaga kesehatan lainnya dalam pemberian asuhan
keperawatan genotik.
Kata Kunci: Aktifitas Fisik, Fungsi Kognitif, Lansia
ix
x
ABSTRACT
Advanced age is a phase of life where the phase is started to happen any change in
the physical as well as the decline of function in the body. Physiological changes
that occur in the elderly will generally affect the elderly's concern for the quality
of their life, for example changes in posture that occur without them realizing it.
Health problems that are often experienced by most of the elderly are impaired
cognitive function and balance in carrying out physical activities. One of the
efforts to prevent a decrease in the function of cognitive takes the role of the nurse
and the family in helping elderly people to cultivate and foster a relationship of
mutual trust, mutual socializing and always conduct activities which are groups.
Objective. From research is aimed to find out about how the relationship activity
physically to function cognitively in the elderly. Methods. The study is using the
method of study Literature Review with the database that is used is Google
Scholar, and Pubmed taken to filter out articles that are relevant. Articles are
restricted based on the criteria of inclusion and exclusion minimal published five
years backward. Results. The activity of physical greatly affect the function of
cognitive of the elderly, with the activity physically that both can improve the
function of cognitive, provide comfort, increase trust yourself to do the
communication. Type of activity physical which can be given that perform checks
more about the elderly who experienced a change in the function of cognitive and
must still maintain the health of the physical and the spiritual in the elderly. The
results of the reviews that get can be a material input for the nurses and staff of
health more in the provision of care nursing genotik.
Keywords: Activity Physical, Function Cognitive, Elderly
xi
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN
SAMPUL DALAM............................................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. iv
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. v
ABSTRAK.........................................................................................................ix
DAFTAR ISI...................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 5
A. Karakteristik Temuan.............................................................................17
B. Peer-Review PICO.................................................................................18
C. CASP Ceklist.........................................................................................24
xiii
D. HASIL Review Jurnal............................................................................27
F. Pembahasan............................................................................................37
G. Keterbatsan.............................................................................................39
A. Kesimpulan......................................................................................40
B. Saran.................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR SKEMA
xvi
DAFTAR SINGKATAN
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
yang sempurna dan mandiri dan akhirnya menjadi renta tak berdaya lagi.
Pengertian lanjut usia menurut WHO pria dan wanita yang telah mencapai
usia 60-74 tahun. Proses menua merupakan proses alami yang disertai adanya
penurunan kondisi fisik dengan terlihat adanya penurunan fungsi organ tubuh.
Hal ini juga diikuti dengan perubahan emosi secara psikologis dan
kondisi biologis yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu
kesehatan jiwa secara khusus pada lansia (Hutahuruk, Sembiring and Sarma,
2020).
tahun atau lebih. Secara global pada tahun 2013 proporsi dari populasi
penduduk berusia lebih dari 60 tahun adalah 11,7% dari total populasi dunia
populasi Lansia sebesar 8% atau sekitar 142 juta jiwa. Pada tahun 2050
1
2
(7,4%) dari total populasi, sedangkan pada tahun 2010 jumlah Lansia
24,000,000 (9,77%) dari total populasi, dan tahun 2020 diperkirakan jumlah
Indonesia sendiri pada tahun 2020 diperkirakan jumlah Lansia sekitar 28,8
juta atau 11,34 persen%) dengan Usia Harapan Hidup (UHH) 71,1 tahun dari
kesehatan. Masalah kesehatan yang sering dialami oleh sebagian besar lansia
yaitu gangguan fungsi kognitif dan keseimbangan (Nugroho, Asti and Kuatno,
Wibowo, 2019)
kognitif tergantung pada fungsi otak. Apabila otak pada lansia mengalami
kerusakan akibat digenerasi atau penuaan maka akan terjadi penurunan fungsi
kebiasaan. Hal ini bertujuan agar otak tidak beristirahat secara terus-menerus
Selain itu aktivitas fisik merupakan salah satu faktor yang berhubungan
pengaruh yang bermanfaat pada fungsi kognitif saat usia lanjut dan juga
Aktifitas fisik secara teratur telah terbukti dapat mengurangi risiko demensia,
Fisik dengan Fungsi Kognitif Lansia di Panti Wredha Yayasan Sosial Salib
Putih Salatiga. Dengan hasil Taraf signifikansi antar variabel tingkat aktifitas
fisik dan fungsi kognitif pada lansia adalah p=0.007 atau p <0,05, sehingga
dapat disimpulkan ada hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan fungsi
penurunan fungsi kognitif yang disebabkan oleh proses penuaan atau penyakit
degeneratif.
5
Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Lansia di Cita Sehat Yogyakarta Tahun
2016. Dengan hasil Ada hubungan aktivitas fisik dengan fungsi kognitif
dengan p < 0.05 dan OR = 4.167, Kemunduran fungsi kognitif dapat berupa
dikeluhkan oleh 39% lanjut usia yang berusia 50-59 tahun, meningkat menjadi
85% pada usia lebih dari 80 tahun Tingkat aktivitas fisik yang tinggi dan rutin
dan penurunan fungsi kognitif. Penurunan intensitas dan durasi aktivitas fisik
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
6
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritits
2. Manfaat Praktis
c. Bagi Pembaca
d. Bagi Masyarakat
fisik dengan fungsi kognitif pada lansia dan nantinya dapat dijadikan
terpercaya.
BAB II
A. Tinjauan Pustaka
dan berkaitan dengan topik yang akan diteliti. Literature review dapat
jurnal yang dipilih dan meninjau rekomendasi dari para ahli, sebagai
8
9
review ini berbasis pada pencarian dan pendekatan sumber data dijelaskan
sebagai berikut:
1. Pencarian
Kognitif pada Lansia” yang sudah sesuai dengan penentuan PICO tadinya
kognitif) dan diperoleh artikel sebanyak 10.100 artikel. Setelah itu artikel
imunisasi, free full akses tanpa wajib masuk dengan id universitas yang
berwenang) dan eksklusi (artikel Skripsi, Tesis, Disertasi, serta tidak free
terakhir yaitu tahun 2018 sampai 2020 didapatkan artikel sebanyak 1.043
artikel. Kemudian difiltrasi kembali yaitu free full text, abstrak dan sesuai
data yang terkait atau associated data diperoleh sebanyak 160 artikel pada
2. Pendekatan
Jurnal ini dicari secara online dengan database yaitu pubmed dan
sebagai berikut:
Population Lansia
Intervation Aktivitas Fisik
Comparisson -
Outcome Fungsi Kognitif
P: Population
I: Intervention
12
C: Comparison
O: Outcome
Kata ini mewakili luaran yang inggin dicapai dari pertayaan klinis
pada lansia.
sebagai berikut:
1. Kriteria Inklusi
b. Full text.
2. Kriteria Ekslusi
Kriteria eklusi yang dimaksud adalah publikasi tidak asli seperti surat ke
3. Penyeleksian
sesuai kriteria inklusi dan ekslusi sehinga menjadi 5 jurnal. Pada google
scolar yang di peroleh 10.100 artikel kemudian 4.150 artikel yang tersia
menjadi 5 jurnal.
4. Flowchart PRISMA
D. Penilaian Kualitas
beberapa pertanyaan untuk menilai kualitas dari studi. Penilaian kriteria diberi
nilai “ya”, “tidak bisa mengatakan” dan “tidak ada”. Setiap kriteria dengan
skor “ya” diberi satu poin dan nilai lainnya adalah nol, setiap score study
(applicability). CASP yang di gunakan dalam peninjuan artikel ini terdiri dari
literature review.
16
BAB III
A. Karakteristik Temuan
Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Lansia. Dalam penelitian ini tinjauan
CASP pada 10 artikel dilakukan untuk menilai kualitas penelitian yang dapat
dilihat pada Tabel 3.1 Analisis CASP dan Hasil Review 10 Artikel yang
dapat dilihat pada Tabel 3.2 Review Studi. Hal ini dilakukan peneliti dalam
B. Peer-review PICO
17
18
C. CASP Checklist
Review menggunakan CASP terhadap 10 jurnal dilakukan untuk melihat dan menilai kualitas dari jurnal yang
al., 2020)
Fisik Laporan diri dalam Ya Terjawab Ya
Hubungan antara Tingkat
Pendidikan dan Gangguan
Kognitif pada Lansia: Analisis
Lintas bagian dari Survei
Nasional Kesehatan chili
25
5 (Hutahuruk, Hubungan Aktivitas Fisik Kuantitatif Point 1-5 Point 6-7 Point 8-10 10
Sembiring and Dengan Fungsi Kognitif Pada Ya Terjawab Ya
Sarma, 2020) Lansia Di Desa Paran-Padang
Kecamatan Sipirok Kabupaten
Tapanuli Selatan
6 (Mj and Indo, Hubungan Dosis Respons Kuantitatif Point 1-5 Point 6-7 Point 8-10 10
2019) antara Olahraga dan Fungsi Ya Terjawab Ya
Kognitif pada Orang dewasa
yang Lebih Tua dengan dan
tanpa Gangguan Kognitif:
Tinjauan Sistemastis dan
Analisis Meta
7 (Dese and Hubungan Aktivitas Fisik Kuantitatif Point 1-5 Point 6-7 Point 8-10 10
Wibowo, 2019) dengan Fungsi Kognitif Lansia Ya Terjawab Ya
di Panti Wredha Yayasan
Sosial Salib Putih Salatiga
8 (Vanny et al., Hubungan Aktivitas Fisik Kuantitatif Point 1-5 Point 6-7 Point 8-10 10
2018) dengan Fungsi Kognitif pada Ya Terjawab Ya
Lansia di Puskesmas Wori
Kecamatan Wori Kabupaten
Minahasa Utara
9 (Nugroho, Asti Hubungan Tingkat Pendidikan Kuantitatif Point 1-5 Point 6-7 Point 8-10 10
and Kuatno, dan Aktivitas Fisik terhadap Ya Terjawab Ya
2017) Fungsi Kognitif Lansia Usia 60
Tahun di Wilayah Kerja
Puskesmas Gembong di
Kabupaten Kebumen
10 (Sylvia and Hubungan Aktivitas Fisik Kuantitatif Point 1-5 Point 6-7 Point 8-10 10
Sutanto, 2017) dengan Fungsi Kognitif pada Ya Terjawab Ya
Lansia di Cita Sehat
Yogyakarta Tahun 2016
26
(Lim, Jung Jumlah Untuk Penelitian ini Data Semua analisis Hasil penelitian menunjukkan
and Akama, Aktivitas memahami menggunakan dikumpulkan statistik bahwa orang dewasa Korea
2020) Fisik dan hubungan desain Metode menggunakan dilakukan lanjut usia yang tidak terlibat
Gangguan independen dan Kohort retrospektif kuesioner/angket dengan dalam tingkat MVPA yang
Kognitif pada umum antara menggunakan direkomendasikan
Penduduk fungsi kognitif paket statistik menunjukkan kira-kira dua kali
Lansia Korea dan tingkat SPSS. Sarana lipat jumlah penurunan fungsi
aktivitas fisik di dan standar kognitif jika dibandingkan
antara lansia deviasi dihitung dengan mereka yang memenuhi
dewasa Korea untuk semua rekomendasi. Ada korelasi
variabel. negatif di mana skor KDSQ-C
Analisis regresi meningkat seiring dengan
logistik biner penurunan jumlah MVPA
juga dilakukan mingguan.
untuk menguji
independen
(Koh, Oh Hubungan Menyelidiki Penelitian ini Menggunakan penelitian Hasil penelitian ini
and Latihan Fisik hubungan antara menggunakan model diselidiki mengkonfirmasi hubungan
Haesung, dan Fungsi latihan fisik dan metode Mini- persamaan dengan antara latihan fisik dan skor
2020) Kognitif pada fungsi kognitif Mental State estimasi umum menggunakan MSE pada populasi paruh baya
Orang Korea pada orang Examination (GEE). Analisis analisis varian dan lansia Korea tanpa
Paruh Baya Korea berusia 45 (MMSE) subkelompok (ANOVA demensia. Individu yang tidak
google dan Lansia tahun atau lebih dilakukan berolahraga secara teratur
Scolar tanpa tanpa demensia berdasarkan usia, menunjukkan skor MMSE yang
Demensia tingkat relatif lebih rendah
pendidikan, dan dibandingkan dengan
status kelompok olahraga 'ya'.
perkawinan
(Alsubaie Jenis Untuk menguji Penelitian ini Fungsi kognitif Analisis Ada signi fi tidak bisa
et al., 2020) Aktivitas hubungan antara menggunakan diukur statistik. Data hubungan positif antara semua
Fisik Yang berbagai jenis metode menggunakan demografi dan jenis aktivitas fisik,
28
Paling aktivitas fisik Studi cross- instrumen karakteristik kemampuan kognitif, dan
Berhubungan (latihan sectional skrining klinis termasuk HRQoL. Hubungan antara
google Jenis intensitas tinggi, Montreal usia, jenis aktivitas fisik intensitas sedang
Scholar Aktivitas intensitas Cognitive kelamin, indeks dan fungsi kognitif (r = 0:38)
Fisik Yang sedang, dan jalan Assessment massa tubuh, dan HRQoL (r = 0:33) lebih
Paling kaki), fungsi (MoCA). tingkat aktivitas tinggi daripada hubungan
Berhubungan kognitif, dan fisik, status dengan latihan berjalan dan
HRQoL. Selain kognitif, dan aktivitas fisik intensitas tinggi.
itu, penelitian ini status HRQoL
bertujuan untuk dan dirangkum
menguji dalam statistik
hubungan deskriptif
tersebut sebagai sarana
kelompok usia dan deviasi
dan gender yang standar untuk
berbeda. variabel
kuantitatif atau
persentase untuk
variabel
kualitatif.
(Solis-urra Mediasi Efek Untuk Penelitian ini Instrument ini Uji t Tingkat pendidikan yang lebih
et al., 2020) Pola Aktivitas menentukan menggunakan berasal dari independen dan rendah secara konsisten
Fisik hubungan tingkat metode cross- Mini-Mental uji chi-square dikaitkan dengan kemungkinan
Laporan-Diri pendidikan yang sectional State digunakan gangguan kognitif yang lebih
google dalam dicapai dengan Examination untuk tinggi (rentang OR 2.846
Scolar Hubungan gangguan (mMMSE) yang membandingka hingga 2.266, semuanya p <
antara kognitif dan (ii) dimodifikasi n di ff 0,001), sementara waktu luang
Tingkat untuk digunakan untuk hubungan PA adalah satu-satunya pola
Pendidikan menyelidiki ff menentukan antara peserta PA yang sebagian memediasi
dan dll dari di ff pola gangguan dengan dan asosiasi ini (proporsi dimediasi
Gangguan aktivitas fisik kognitif tanpa gangguan 8,0%).
29
(Mj and Hubungan Meneliti Penelitian ini Pengumpulan Untuk Pada orang dewasa tua yang
Indo, 2019) dosis-respons hubungan dosis- menggunakan data dilakukan menganalisi sehat, parameter dosis tidak
Google antara respons antara indeks dengan kuisioner penelitian ini memprediksi besarnya efek
Scholar olahraga dan olahraga dan heterogenitas menggunakan latihan pada kognisi. Untuk
fungsi fungsi kognitif evaluasi dengan orang dewasa yang lebih
kognitif pada pada orang Lisensi Atribusi Creative
30
MMSE (Mini
Mental State
Examination).
(Vanny et Hubungan Untuk Penelitian ini Instrumen Analisis yang Terdapat hubungan yang
al., 2018) Aktivitas mengetahui menggunakan penelitian ini dipakai dalam bermakna antara aktivitas fisik
Fisik Dengan hubungan antara metode survey menggunakan menguji dengan fungsi kognitif pada
Google Fungsi aktivitas fisik analitik kuesioner hipotesis lansia di wilayah kerja
Scholar Kognitif Pada dengan fungsi MMSE dan penelitian ini Puskemas Wori Kabupaten
Lansia Di kognitif di IPAQ dengan menggunakan Minahasa Utara Tahun 2018
Puskesmas wilayah kerja analisis bivariat analisis (p=0,000<0,05).
Wori Puskemas Wori menggunakan uji univariat dan
Kecamatan Kabupaten chisquare analisis bivariat.
Wori Minahasa Utara
Kabupaten Tahun 2018.
Minahasa
Utara
(Nugroho, Hubungan Untuk Metode dalam Penelitian Analisis dalam Hasil uji Chi-Square diperoleh
Asti and Tingkat mengetahui penelitian ini menggunakan penelitian ini nilai signifikansi p <0,001
Kuatno, Pendidikan Hubungan adalah Studi cross kuesioner adalah yang artinya ada hubungan
2017) Dan Aktifitas Tingkat sectional pendekatan uji yang signifikan antara tingkat
Fisik Pendidikan Dan Chi-Square pendidikan dengan kognitif
Terhadap Aktifitas Fisik lansia. Uji hubungan tingkat
Fungsi Terhadap Fungsi aktivitas diperoleh p value
Google Kognitif Kognitif Lansia 0,045 yang berarti ada
Scholar Lansia Usia Usia 60 Tahun hubungan yang signifikan
60 Tahun Di Di Wilayah antara tingkat aktivitas fisik
Wilayah Kerja Puskesmas dan kognitif lansia di Wilayah
Kerja Gombong di Kerja Puskesmas Gombong II.
Puskesmas Kabupaten
Gombong di Kebumen
32
Kabupaten
Kebumen
(Sylvia and Hubungan Untuk Metode dalam Untuk mengukur Menggunakan Lansia bertempat tinggal
Sutanto, Aktivitas mengetahui penelitian ini fungsi kognitif analisis chi dengan keluarga yang
2017) Fisik dengan hubungan adalah penelitian menggunakan square pada mengalami gangguan fungsi
Fungsi aktivitas fisik kuantitatif dengan instrumen analisis bivariat kognitif 64,0%, dan lansia
Kognitif pada dengan fungsi desain cross- kuesioner dan pada berstatus perkawinan duda,
Lansia di Cita kognitif pada sectional MMSE (Mini analisis janda, dan tidak berpasangan
Sehat lansia. Dengan Mental State multivariat yang mengalami gangguan
Google Yogyakarta variabel Examination) menggunakan fungsi kognitif 61,9%. Ada
Scholar Tahun 2016 counfounding dan untuk regresi logistik hubungan aktivitas fisik
umur, jenis mengukur faktor risiko dengan fungsi kognitif dengan
kelamin, tempat aktivitas fisik p < 0.05 dan OR = 4.167.
tinggal dan menggunakan
status intrumen
perkawinan kuesioner IPAQ
(International
Physical Activity
Questioner)
33
34
1. Tujuan Penelitian
2019), (Vanny et al., 2018), (Nugroho, Asti and Kuatno, 2017). satu artikel
bertujuan untuk mengetahui jumlah aktivitas fisik dan gangguan kognitif pada
lansia (Lim, Jung and Akama, 2020). Satu artikel betujuan untuk mengetahui
hubungan latihan fisik dan fungsi kognitif pada lansia (Koh, Oh and Haesung,
2020). Satu artikel betujuan untuk mengetahui jenis aktivitas fisik yang paling
berhubungan dengan fungsi kognitif pada lansia (Alsubaie et al., 2020). Satu
artikel bertujuan untuk mengetahui mediasi efek pola aktivitas fisik, hubungan
antara tingkat pendidikan dan gangguan kognitif pada lansia (Solis-urra et al.,
2020). Satu artikel bertujuan untuk mengetahui hubungan dosis respon antara
olahraga dan fungsi kognitif pada lansia (Mj and Indo, 2019).
2. Metode Penelitian
dan desain penelitian cross sectional (Alsubaie et al., 2020), (Solis-urra et al.,
2020), (Nugroho, Asti and Kuatno, 2017), (Sylvia and Sutanto, 2017), (Dese
and Wibowo, 2019), (Vanny et al., 2018), (Hutahuruk, Sembiring and Sarma,
pada review artikel ini yaitu, sebanyak 8 artikel menggunakan teknik purposive
sampling (Lim, Jung and Akama, 2020), (Koh, Oh and Haesung, 2020), (Solis-
urra et al., 2020), (Mj and Indo, 2019), (Dese and Wibowo, 2019), (Vanny et
al., 2018), (Nugroho, Asti and Kuatno, 2017), (Sylvia and Sutanto, 2017). satu
penelitian ini terdiri dari beberapa karakteristik yaitu orang yang menderita
gangguan aktivitas fisik, usia rentang dari orang dewasa sampai lansia berumur
mulai dari 60 tahun. Total jumlah responden yang digunakan dalam masing-
3. Instrumen Penelitian
(Hutahuruk, Sembiring and Sarma, 2020), (Mj and Indo, 2019), (Vanny et al.,
2018), (Nugroho, Asti and Kuatno, 2017), (Sylvia and Sutanto, 2017). satu
(Alsubaie et al., 2020). dua artikel menggunakan mini mental state examination
4. Analisa penelitian
menggunakan korelasi bivariat analisis regresi logistik biner (Lim, Jung and
(Hutahuruk, Sembiring and Sarma, 2020). 3 artikel menggunakan analisis uji chi
aquare (Solis-urra et al., 2020), (Nugroho, Asti and Kuatno, 2017), (Sylvia and
Sutanto, 2017). 1 artikel menggunakan evaluasi dengan plot corong (Mj and
5. Hasil Penelitian
kognitif pada lansia diperoleh bahwa responden yang memiliki tingkat aktivitas
fisik tinggi, memiliki fungsi kognitif yang baik (normal) (Solis-urra et al., 2020),
(Hutahuruk, Sembiring and Sarma, 2020), (Mj and Indo, 2019), (Dese and
Wibowo, 2019), (Vanny et al., 2018), (Nugroho, Asti and Kuatno, 2017), (Sylvia
fisik dengan fungsi kognitif pada lansia memiliki tingkat aktivitas fisik yang
rendah, sehingga memiliki fungsi kognitif yang buruk (kurang normal) (Lim,
F. Pembahasan
Populasi orang dengan usia lanjut (> 60 tahun) dalam beberapa tahun
Economic and Social Affair melaporkan bahwa terdapat 962 juta orang yang berusia
penduduk lansia (9,03%) dan diprediksi akan terus meningkat hingga tahun 2035
penduduk lansia ini menyebabkan perlunya perhatian khusus terhadap lansia agar
lansia tidak hanya berumur panjang tetapi juga dapat menikmati masa tuanya
salah satunya adalah penurunan fungsi kognitif. Penurunan fungsi kognitif dapat
penurunan fokus dan hambatan dalam melaksanakan tugas harian (Vanny et al.,
2018).
adalah gejala gangguan fungsi kognitif, selain itu penurunan fungsi kognitif berupa
mudah lupa, gangguan kognitif ringan (Mild Cognitive Impairment), dan demensia
sebagai bentuk klinis yang paling berat . Pada lansia cenderung terjadi penurunan
fungsi kognitif yang disebabkan oleh proses penuaan atau penyakit degenerative.
2019)
Aktifitas fisik secara teratur telah terbukti dapat mengurangi risiko demensia,
termasuk Alzheimer sebesar 50%. Terjadi Banyak perubahan pada orang tua, baik
perubahan komposisi tubuh, otot, tulang dan persendian, kesehatan jantung, dan
penurunan potensi hidrogen (pH) pada sel otot, otot kaku, dan kekuatan otot
menurun. Kegiatan fisik atau olah raga mampu membuat otot kuat sesuai
terlalu malas untuk berolahraga seperti berkebun, jalan pagi dan olahraga yang lebih
tua, mereka lebih suka berdiam di rumah. Dua responden menyatakan bahwa
Tingkat aktivitas fisik yang tinggi dan rutin serta berterusan mempunyai
hubungan dengan tingginya skor fungsi kognitif dan penurunan fungsi kognitif.
Penurunan intensitas dan durasi aktivitas fisik atau olahraga akan mempercepat
bermanfaat pada fungsi kognitif lansia. Ia juga merupakan salah satu dari upaya
2017) .
direview memiliki kualitas dengan point maksimal yang diukur dengan pengukuran
kualitas jurnal yaitu CASP. Selain itu, peneliti menggunakan tidak hanya
menggunakan junal nasional sebagai bahan review namun juga menggunakan 5 dari
10 jurnal yang direview berupa jurnal internasional yang didapat dari data base
Pubmed. Selain kelebihan yang terdapat pada penelitian ini, adapun kekurangan
pada jurnal ini yaitu hanya mereview 10 artikel dari seluruh jurnal yang terdapat di
data base yang digunakan, hal tersebut dikarenakan adanya skrining jurnal yang
Dari sepuluh artikel yang direview dan ditinjau, dapat disimpulkan bahwa
adanya hubungan aktivitas fisik dengan fungsi kognitif pada lansia dengan rata-rata
nilai signifikasi p-value kurang dari 0.05. Hasil review yang di dapatkan dapat
menjadi bahan masukan bagi perawat maupun tenaga kesehatan lainnya dalam
pemberian asuhan keperawatan genotik. Dan juga berguna bagi keluarga yang
memiliki lansia dengan fungsi kognitif agar selalu memberi dukungan terhadap
penderita fungsi kognitif, dengan adanya dukungan dari keluarga dapat mengurangi
terjadinya depresi dan kesehatannya menjadi lebih baik, sehingga penderita mampu
G. Keterbatasan
dalam pencarian artikel menggunakan database google Scholar dan Pubmed. Hasil
dari 10 artikel yang dianalisis dalam penelitian ini menggunakan data dengan
instrument berupa sumber data yang ada dari beberapa jurnal, hal tersebut
memungkinkan data yang diperoleh terbatas. Selain itu sinyal dan kuota juga
A. Kesimpulan
masukan sensorik secara baik. Dengan bertambahnya usia seseorang maka akan
tidur. Faktor-faktor risiko penurunan fungsi kognitif tersebut dapat berasal dari
defisiensi, maupun faktor lingkungan tempat tinggal. Selain itu aktivitas fisik
Fisik adalah Aktivitas fisik merupakan salah satu aktivitas yang dapat
untuk menjaga fungsi anggota tubuh bekerja dengan baik terutama pada lansia.
Olahraga misalnya, pada umumnya, bertujuan untuk menjaga otot dalam tubuh
bekerja secara optimal dari hari ke hari. Aktifitas fisik secara teratur telah
Salah satu upaya untuk mencegah penurunan fungsi kognitif butuh peran
40
B. Saran
3. Bagi Masyarakat
41
DAFTAR PUSTAKA
Alsubaie, S. F. et al. (2020) ‘Jenis Aktivitas Fisik Yang Paling Berhubungan Dengan
Fungsi Kognitif dan Kualitas Hidup’, 2020.
Koh, Y., Oh, Y. and Haesung, T. (2020) ‘Hubungan Latihan Fisik dan Fungsi Kognitif
pada Orang Korea Paruh Baya dan Lansia Tanpa Demensia’.
Maryati, H., Bhakti, D. S. and Dwiningtyas, M. (2013) ‘Gambaran fungsi kognitif pada
lansia di UPT panti Werdha Mojopahit Kabupaten Mojokerto’, Jurnal Metabolisme,
2(2), pp. 1–6. Available at:
http://journal.stikespemkabjombang.ac.id/index.php/jm/article/view/361.
Mj, L. and Indo, S. (2019) ‘Hubungan dosis-respons antara olahraga dan fungsi
kognitif pada orang dewasa yang lebih tua dengan dan tanpa gangguan kognitif :
Tinjauan sistematis dan analisis meta’, pp. 1–24.
Nugroho, I. A., Asti, A. D. and Kuatno, L. (2017) ‘Hubungan Tingkat Pendidikan Dan
Aktifitas Fisik Terhadap Fungsi Kognitif Lansia Usia 60 Tahun Di Wilayah Kerja
Puskesmas Gombong Ii Kabupaten Kebumen’, Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan,
13(3), pp. 146–150. doi: 10.26753/jikk.v13i3.233.
Stovold, E. et al. (2014) ‘Study flow diagrams in Cochrane systematic review updates:
An adapted PRISMA flow diagram’, Systematic Reviews, 3(1), pp. 1–5. doi:
10.1186/2046-4053-3-54.
Sylvia, S. and Sutanto, H. (2017) ‘Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Fungsi Kognitif
Pada Lansia Di Cita Sehat Yogyakarta Tahun 2016’, Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan,
9(1), pp. 543–552.
Vanny, T. et al. (2018) ‘Hubungan aktivitas fisik dengan fungsi kognitif pada lansia di
puskesmas wori kecamatan wori kabupaten minahasa utara’, Jurnal KESMAS, 7(4).
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : 17089014092
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar hasil
karya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya
akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari dapat
dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima
Singaraja, 2021
Yang Membuat Pernyataan
Singaraja, 2021
Pembimbing Skripsi
Singaraja, 2021
Pembimbing Skripsi
Singaraja,……… 2021
Peneliti