Anda di halaman 1dari 68

itasHUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN FUNGSI

KOGNITIF PADA LANSIA

SKRIPSI

Oleh:

I Dewa Gede Vega Mahadewa

17089014092

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

2021
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN FUNGSI

KOGNITIF PADA LANSIA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Keperawatan

Oleh:

I Dewa Gede Vega Mahadewa

17089014092

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

2021

ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya menyatakan bahwa Literatur Review saya yang berjudul “Hubungan

Aktifitas Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Lansia”, sepenuhnya karya saya

sendiri. Tidak ada bagian dalamnya penjiplakan atau pengutipan dengan cara

tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan

kepada saya apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika

keilmuan dalam karya saya ini atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya

saya.

Singaraja,20 Agustus 2021

Yang membuat Pernyataan

(I Dewa Gede Vega Mahadewa)

iii
PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan pada sidang skripsi


“Hubungan Aktifitas Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Lansia ”

Pada: 28 Mei 2021


Nama: I Dewa Gede Vega Mahadewa
Nim: 17089014092

Program Studi S1 Ilmu Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. Made Yos Kresnayana,S.Kep.,M.Kep Putu Cicilia Septipani, S.Pd, M.Pd

iv
LEMBAR PENGESAHAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi dengan judul:


“Hubungan Aktifitas Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Lansia”
Dibuat untuk melengkapi salah satu persyaratan menjadi Sarjana Keperawatan
Pada Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng.
Skripsi ini telah diajukan pada ujian skripsi pada tanggal ……2021 dan
dinyatakan memenuhi syarat/sah sebagai Skripsi pada studi S1 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng.
Bungkulan, 2021

Penguji 1, Penguji 2,

Ns. Made Yos Kresnayana,S.Kep.,M.Kep


Dr. Ns. I Made Sundayana,S.Kep.,MSi

Penguji 3,

Putu Cicilia Septipani, S.Pd, M.Pd

Mengetahui Mengetahui
Ketua Program Studi S1 Keperawatan Ketua STIkes Buleleng
STIkes Buleleng

Ns. Putu Indah Sintya Dewi,S.Kep.,MSi., M.Kes Dr. Ns. I Made Sundayana,S.Kep.,MSi

v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik STIKes buleleng, saya yang bertanda tangan


dibawah ini:

Nama : I Dewa Gede Vega Mahadewa

NIM : 17089014092

Program Studi : S1 Keperawatan

Jenis karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Sekolah Tinggi Ilmu Kessehatan Buleleng, Hak Bebas Royalty Non Ekslusif
(Non-Exlusive royalt-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
“Hubungan Aktifitas Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Lansia”. Beserta
perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Bebas Royalty Non-Exslusif ini
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat
dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis dan pemilik Hak Cipta.
Demikian Pernyataan saya ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : STIKes Buleleng


Pada Hari/Tanggal : ………2021
Yang Menyatakan

(I Dewa Gede Vega Mahadewa)

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat rahmatNya penulis dapat menyelesaikan tugas proposal ini yang

berjudul “Hubungan Aktifitas Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Lansia”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada

semua pihak yang telah membantu menyelesaikan proposal ini. Ucapan

terimakasih diberikan kepada:

1. Dr. Ns. I Made Sundayana, S.Kep.,MSi, selaku Ketua STIKES

Buleleng atas segala fasilitas yang diberikan kepada peneliti selama

menempuh perkuliahan;

2. Ns. Putu Indah Sintya Dewi, S.Kep., MSi, selaku Ketua Program Studi

Ilmu Keperawatan STIKes Buleleng;

3. Ns. Made Yos Kresnayana, S.Kep., M.Kep selaku pembimbing utama

yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga literature

review dapat terselesaikan tepat waktu;

4. Putu Cicilia Septipani,S.pd,M.Pd selaku pembimbing kedua yang selalu

memberikan arahan dan strategi dalam menyusun literature review

sehingga mampu menghasilkan output yang maksimal;

5. Ns. INGAT DI ISI S.Kep.,M.Kep selaku penguji utama yang telah

memberikan pengarahan dan penyempurnaan dalam pembuatan

literatur riview ini;

6. Kepada kedua orang tua saya yang telah mendukung, ayah (I Dewa

Nyoman Hari Gumilang), Ibu (Ni Made Ernawati), dan saudara yang

vii
telah memberikan semangat dan doa yang tulus kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan literatur review dengan tepat waktu;

7. Rekan–rekan Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan angkatan tahun 2017

atas segala dukungan, saran dan masukanya dan;

8. Kepada sahabat penulis Ni Putu Septiani Sadewi yang telah

memberikan semangat sehingga dapat menyelesaikan literature review

dengan tepat waktu;

9. Seluruh pihak yang membantu dalam pembuatan literatur review ini

yang tidak bisa disebut satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan Literatur Review ini masih jauh dari

kata sempurna. Oleh karena itu, penulis membutuhkan segala saran dan kritik

yang membangun, sehingga mampu memaksimalkan proposal ini dengan baik.

Singaraja,

Penulis
I Dewa Gede Vega Mahadewa

viii
ABSTRAK

Vega Mahadewa, I Dewa Gede. 2021. Hubungan Aktifitas Fisik dengan Fungsi
Kognitif pada Lanisa. Skripsi, Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng. Pembimbing (1) Ns. Made Yos Kresnayana,
S.Kep., M.Kep. Pembimbing (2) Putu Cicilia Septipani, S.Pd, M.Pd.
Lanjut usia merupakan fase kehidupan dimana fase ini mulai terjadi adanya
perubahan fisik serta kemunduran fungsi dalam tubuh. Perubahan fisiologis yang
terjadi pada lansia umumnya akan mempengaruhi kepedulian lansia akan kualitas
hidupnya misalnya perubahan postur yang terjadi tanpa mereka sadari. Masalah
kesehatan yang sering dialami oleh sebagian besar lansia yaitu gangguan fungsi
kognitif dan keseimbangan dalam melakukan aktifitas fisik. Salah satu upaya
untuk mencegah penurunan fungsi kognitif butuh peran perawat dan keluarga
dalam membantu lansia dengan menumbuhkan dan membina hubungan saling
percaya, saling bersosialisasi dan selalu mengadakan kegiatan yang bersifat
kelompok. Tujuan. Dari penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang
bagaimana hubungan aktifitas fisik dengan fungsi kognitif pada lansia. Metode.
Penelitian ini menggunakan metode kajian Literatur Review dengan database
yang digunakan yaitu Google Scholar, dan Pubmed diambil untuk menyaring
artikel yang relevan. Artikel dibatasi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi
minimal dipublikasikan 5 tahun kebelakang. Hasil. aktivitas fisik sangat
berdampak pada fungsi kognitif terhadap lansia, dengan adanya aktivitas fisik
yang baik dapat meningkatkan fungsi kognitif, memberikan kenyamanan,
meningkatkan kepercayaan diri untuk melakukan komunikasi. Jenis aktivitas fisik
yang dapat diberikan yaitu melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada lansia yang
mengalami perubahan fungsi kognitif serta harus tetap menjaga kesehatan jasmani
dan rohani pada lansia. Hasil review yang di dapatkan dapat menjadi bahan
masukan bagi perawat maupun tenaga kesehatan lainnya dalam pemberian asuhan
keperawatan genotik.
Kata Kunci: Aktifitas Fisik, Fungsi Kognitif, Lansia

ix
x
ABSTRACT

Vega Mahadewa, I Dewa Gede. 2021. Relationship of Physical Activity with


Cognitive Function in Elderly. Thesis, Program Study S1 Science of Nursing,
School of High Studies of Health Buleleng. Supervisor (1) Ns. Made Yos
Kresnayana, S.Kep, M.Kep. Supervisor (2) Putu Cicilia Septipani, S.Pd, M.Pd.

Advanced age is a phase of life where the phase is started to happen any change in
the physical as well as the decline of function in the body. Physiological changes
that occur in the elderly will generally affect the elderly's concern for the quality
of their life, for example changes in posture that occur without them realizing it.
Health problems that are often experienced by most of the elderly are impaired
cognitive function and balance in carrying out physical activities. One of the
efforts to prevent a decrease in the function of cognitive takes the role of the nurse
and the family in helping elderly people to cultivate and foster a relationship of
mutual trust, mutual socializing and always conduct activities which are groups.
Objective. From research is aimed to find out about how the relationship activity
physically to function cognitively in the elderly. Methods. The study is using the
method of study Literature Review with the database that is used is Google
Scholar, and Pubmed taken to filter out articles that are relevant. Articles are
restricted based on the criteria of inclusion and exclusion minimal published five
years backward. Results. The activity of physical greatly affect the function of
cognitive of the elderly, with the activity physically that both can improve the
function of cognitive, provide comfort, increase trust yourself to do the
communication. Type of activity physical which can be given that perform checks
more about the elderly who experienced a change in the function of cognitive and
must still maintain the health of the physical and the spiritual in the elderly. The
results of the reviews that get can be a material input for the nurses and staff of
health more in the provision of care nursing genotik.
Keywords: Activity Physical, Function Cognitive, Elderly

xi
xii
DAFTAR ISI

HALAMAN

SAMPUL DALAM............................................................................................ ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME....................................…………. iii

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. iv

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. v

KATA PENGANTAR....................................................................................... vii

ABSTRAK.........................................................................................................ix

DAFTAR ISI...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................. 5

C. Tujuan Literature Review....................................................................... 5

D. Manfaat Literature Review..................................................................... 6

BAB II METODE PENCARIAN LITERATURE

A. Metode Pencarian Literature.................................................................. 8

B. Strategi Pencarian Literature.................................................................. 9

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Temuan.............................................................................17

B. Peer-Review PICO.................................................................................18

C. CASP Ceklist.........................................................................................24

xiii
D. HASIL Review Jurnal............................................................................27

E. Review Studi Karakteristik....................................................................34

F. Pembahasan............................................................................................37

G. Keterbatsan.............................................................................................39

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan......................................................................................40

B. Saran.................................................................................................41

DAFTAR PUSTAKA

xiv
DAFTAR TABEL

2.1 Tabel Format PICO dalam Literature Review...................................... 8

3.1 Tabel Analisis PICO.............................................................................18

3.2 Tabel Analisis CASP............................................................................24

3.3 Tabel Review Jurnal.............................................................................27

xv
DAFTAR SKEMA

2.1 Skema Flowchart Prisma…………………………………………….14

xvi
DAFTAR SINGKATAN

WHO (World Health Organization)…………………………………….. 1

IQ (Intelligence Quotient) ………………………………………………. 2

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Pernyataan Keaslian Tulisan

Lampiran 2: Surat Pernyataan Kesediaan Pembimbing 1

Lampiran 3: Surat Penyataan Kesediaan Pembimbing

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia berkembang dari ketidakberdayaan hingga menjadi manusia

yang sempurna dan mandiri dan akhirnya menjadi renta tak berdaya lagi.

Pengertian lanjut usia menurut WHO pria dan wanita yang telah mencapai

usia 60-74 tahun. Proses menua merupakan proses alami yang disertai adanya

penurunan kondisi fisik dengan terlihat adanya penurunan fungsi organ tubuh.

Hal ini juga diikuti dengan perubahan emosi secara psikologis dan

kemunduran kognitif dimensia dan hal-hal yang mendukung lainnya seperti

kecemasan yang berlebihan, kepercayaan diri menurun, sulit tidur, juga

kondisi biologis yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu

cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun

kesehatan jiwa secara khusus pada lansia (Hutahuruk, Sembiring and Sarma,

2020).

Lanjut usia (lansia) adalah kelompok penduduk yang berumur 60

tahun atau lebih. Secara global pada tahun 2013 proporsi dari populasi

penduduk berusia lebih dari 60 tahun adalah 11,7% dari total populasi dunia

dan diperkirakan jumlah tersebut akan terus meningkat seiring dengan

peningkatan usia harapan hidup. Menurut WHO, di kawasan Asia Tenggara

populasi Lansia sebesar 8% atau sekitar 142 juta jiwa. Pada tahun 2050

diperkirakan populasi Lansia meningkat 3 kali lipat dari tahun ini.

1
2

Di Asia Tenggara pada Tahun 2000 jumlah Lansia sekitar 5,300,000

(7,4%) dari total populasi, sedangkan pada tahun 2010 jumlah Lansia

24,000,000 (9,77%) dari total populasi, dan tahun 2020 diperkirakan jumlah

Lansia mencapai 28,800,000 (11,34%) dari total populasi. Sedangkan di

Indonesia sendiri pada tahun 2020 diperkirakan jumlah Lansia sekitar 28,8

juta atau 11,34 persen%) dengan Usia Harapan Hidup (UHH) 71,1 tahun dari

jumlah penduduk Indonesia (Ramli and Fadhillah, 2020).

Jumlah penduduk lansia yang terus mengalami peningkatan dari tahun

ke tahun menyebabkan munculnya beberapa masalah sosial, ekonomi dan

kesehatan. Masalah kesehatan yang sering dialami oleh sebagian besar lansia

yaitu gangguan fungsi kognitif dan keseimbangan (Nugroho, Asti and Kuatno,

2017). Peningkatan usia harapan hidup di Indonesia akan meningkatkan

jumlah penduduk usia lanjut. Perlu diwaspadai adanya peningkatan penyakit

yang berhubungan dengan proses degeneratif diantaranya gangguan fungsi

kognitif. Fungsi kognitif adalah kemampuan seseorang dalam menerima,

mengolah, menyimpan dan menggunakan kembali semua masukan sensorik

secara baik. Dengan bertambahnya usia seseorang maka akan menyebabkan

kemunduran pada fungsi intelektual termasuk fungsi kogitif (Dese and

Wibowo, 2019)

Kemampuan individu khususnya lansia untuk menampilkan fungsi

kognitif tergantung pada fungsi otak. Apabila otak pada lansia mengalami

kerusakan akibat digenerasi atau penuaan maka akan terjadi penurunan fungsi

kognitif, intelektual, sosial dan pekerjaan. Adapun terdapat jenis utama


3

Gangguan kognitif yang umumnya terjadi pada lansia yaitu delirium,

dimensia dan gangguan amnestik. Pada lansia yang menderita gangguan

kognitif mungkin sepenuhnya menjadi bergantung pada orang lain untuk

memenuhi kebutuhan dasar dalam hal makan, beraktifitas di toilet, berdandan

dan perubahan pola tidur (Hutahuruk, Sembiring and Sarma, 2020).

Kemunduran fungsi kognitif dapat berupa mudah lupa (forgetfulness),

kemunduran yang terjadi dapat mengakibatkan gangguan pada sistem tubuh

dan penyakit degeneratif yang merupakan dampak fungsional negatif.

Penurunan aktivitas, kemandirian, maupun kualitas hidup adalah dampak dari

fungsional negatif dari adanya perubahan pada lansia. Perubahan fungsi

fisiologis diantaranya terjadi pada sitem neurologis, sensori, dan

muskuloskeletal. Perubahan sistem neurologis pada lansia mengakibatkan

penurunan kognitif, penurunan waktu reaksi, masalah keseimbangan dan

kinetik serta ganguan tidur. Faktor-faktor risiko penurunan fungsi kognitif

tersebut dapat berasal dari faktor genetik usia, faktor penyakit/kondisi

kesehatan seperti Hipertensi, DM, defisiensi, maupun faktor lingkungan

tempat tinggal (Sylvia and Sutanto, 2017).

Salah satu upaya untuk mencegah penurunan fungsi kognitif butuh

peran perawat dan keluarga dalam membantu lansia dengan menumbuhkan

dan membina hubungan saling percaya, saling bersosialisasi dan selalu

mengadakan kegiatan yang bersifat kelompok. Selain itu untuk

mempertahankan fungsi kognitif lansia adalah dengan cara menggunakan otak

secara terus-menerus dan di istirahatkan dengan tidur, kegiatan seperti


4

membaca, mendengarkan berita dan cerita melalui media sebaiknya dijadikan

kebiasaan. Hal ini bertujuan agar otak tidak beristirahat secara terus-menerus

(Ramli and Fadhillah, 2020).

Selain itu aktivitas fisik merupakan salah satu faktor yang berhubungan

dengan fungsi kognitif. Beberapa studi menyebutkan bahwa lansia yang

mengalami kesulitan melakukan pergerakan fisik atau tidak aktif memiliki

perbedaan dalam jumlah skor fungsi kognitifnya. Aktivitas fisik mempunyai

pengaruh yang bermanfaat pada fungsi kognitif saat usia lanjut dan juga

merupakan pencegahan terhadap gangguan fungsi kognitif dan demensia.

Aktifitas fisik secara teratur telah terbukti dapat mengurangi risiko demensia,

termasuk Alzheimer sebesar 50% (Sylvia and Sutanto, 2017).

Menurut Dese dan Wibowo (2019) dengan judul Hubungan Aktivitas

Fisik dengan Fungsi Kognitif Lansia di Panti Wredha Yayasan Sosial Salib

Putih Salatiga. Dengan hasil Taraf signifikansi antar variabel tingkat aktifitas

fisik dan fungsi kognitif pada lansia adalah p=0.007 atau p <0,05, sehingga

dapat disimpulkan ada hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan fungsi

kognitif pada lansia. Peningkatan jumlah lansia setiap tahunnya harus

dijadikan perhatian, akibat adanya peningkatan jumlah lansia masalah yang

dihadapi akan menjadi semakin kompleks, salah satunya adalah masalah

yangberkaitan dengan gejala penuaan. Menurunnya kapasitas intelektual

berhubungan erat dengan fungsi kognitif pada lansia cenderung terjadi

penurunan fungsi kognitif yang disebabkan oleh proses penuaan atau penyakit

degeneratif.
5

Menurut (Sylvia and Sutanto, 2017) dengan judul Hubungan Aktivitas

Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Lansia di Cita Sehat Yogyakarta Tahun

2016. Dengan hasil Ada hubungan aktivitas fisik dengan fungsi kognitif

dengan p < 0.05 dan OR = 4.167, Kemunduran fungsi kognitif dapat berupa

muda lupa (forgetfulness) bentuk kognitif yang paling ringan diperkirakan

dikeluhkan oleh 39% lanjut usia yang berusia 50-59 tahun, meningkat menjadi

85% pada usia lebih dari 80 tahun Tingkat aktivitas fisik yang tinggi dan rutin

serta berterusan mempunyai hubungan dengan tingginya skor fungsi kognitif

dan penurunan fungsi kognitif. Penurunan intensitas dan durasi aktivitas fisik

atau olahraga akan mempercepat proses penurunan fungsi kognitif.

Bersumber pada penjelasan latar belakang di atas, periset tertarik untuk

membuat literature review dengan judul “Hubungan Aktivitas Fisik dengan

Fungsi Kognitif pada Lansia”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari pemaparan latar belakang diatas, penulis

merumuskan masalah penelitian yaitu “Bagaimanakah hubungan

aktivitas fisik dengan fungsi kognitif pada lansia?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini dilakukan untuk meneliti hubungan

aktifitas fisik dengan fungsi kognitif pada lansia.

2. Tujuan Khusus
6

a. Sebagai upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh

serta menghimpun segala informasi tertulis yang relevan dengan

masalah yang diteliti yaitu Hubungan Aktivitas Fisik dengan

Fungsi Kognitif pada Lansia.

b. Untuk mengidentifikasi Hubungan Aktivitas Fisik dengan Fungsi

Kognitif pada Lansia

c. Untuk mendapatkan landasan teori yang bias mendukung

pemecahan masalah yang sedang diteliti yaitu Hubungan Aktivitas

Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Lansia

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritits

Literature review ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai

informasi dan pengembangan teori keperawatan tentang hubungan

aktifitas fisik dengan fungsi kognitif pada lansia.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Lembaga/Institusi Pendidikan

Hasil dari literature review ini diharapkan mampu menjadi

masukan positif sehingga dapat diaplikasikan dalam meningkatkan

kualitas asuhan keperawatan khususnya pada lansia yang

mengalami fungsi kognitif.

b. Bagi Peneliti Selanjutnya


7

Diharapkan literature review ini dapat dijadikan sumber

informasi dan acuan dalam melakukan penelitian mengenai

hubungan aktifitas fisik dengan fungsi kognitif pada lansia.

c. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan

tertutama bagi keluarga yang memiliki lansia dengan gangguan

fungsi kognitif untuk tetap memberikan perhatian dan support.

d. Bagi Masyarakat

Diharapkan menghasilkan informasi seputar hubungan aktifitas

fisik dengan fungsi kognitif pada lansia dan nantinya dapat dijadikan

sebagai bahan referensi atau sumber informasi yang lengkap dan

terpercaya.
BAB II

METODE PENCARIAN LITERATURE

A. Tinjauan Pustaka

Literature review merupakan penelitian kepustakaan yang

dilakukan secara sistematik, literature review berisikan uraian teori, ulasan,

rangkuman, pemikiran dari penulis dengan cara mengidentifikasi,

mengumpulkan dan mengevaluasi data-data dari penelitian yang sudah ada

dan berkaitan dengan topik yang akan diteliti. Literature review dapat

menjadi acuan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang

pemecahan masalah sebagai penelitian baru yang akan dilakukan

(Suprayitno et al., 2020)

Penelitian ini dilakukan dengan pertimbangan daftar referensi dari

jurnal yang dipilih dan meninjau rekomendasi dari para ahli, sebagai

pendukung tinjauan pustaka penelitian. Literature bertujuan untuk

mengetahui perkembangan dan melihat Hubungan Aktivitas Fisik dengan

Fungsi Kognitif pada Lansia yang memfokuskan pada Pendidikan

Keperawatan. Literature review ini memberikan kemudahan untuk

mengidentifikasi dan mendeskripsikan melihat Hubungan Aktivitas Fisik

dengan Fungsi Kognitif pada Lansia. Metodelogi pencarian studi pustaka

menyertakan bermacam tipe hasil riset baik riset kualitatif, kuantitatif,

ataupun mix method. Penyusunan yang digunakan merupakan rangkuman

menyeluruh dalam wujud literatur review mengenai hubungan aktivitas fisik

dengan fungsi kognitif pada lansia.

8
9

Protokol dan evaluasi dari literature review memakai PRISMA

flowchart buat menentukan penyeleksian studi yang telah ditentukan serta

disesuaikan dengan tujuan dari literatur review. Preferred Reporting Items

for Systematic reviews and Meta-Analyses (PRISMA) merupakan diagram

prisma yang berfungsi untuk menunjukkan hasil pencarian, penyaringan dan

kriteria inklusi dan eksklusi untuk pembaruan pencarian artikel. PRISMA

Flowchart digunakan untuk mempermudah dalam menyeleksi pembaruan

artikel dengan artikel yang disertakan sebelumnya agar mendapatkan artikel

terbaru yang sesuai (Stovold et al., 2014).

B. Metode Literature Review

Metode penelitian yang dilakukan dalam menyelesaikan literature

review ini berbasis pada pencarian dan pendekatan sumber data dijelaskan

sebagai berikut:

1. Pencarian

Pencarian database yang digunakan meliputi Google Scholar, dan

Pubmed. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel nasional

(berbahasa Indonesia) pada database Google Scholar ialah dengan kata

kunci yang digunakan adalah “Hubungan Aktivitas Fisik dengan Fungsi

Kognitif pada Lansia” yang sudah sesuai dengan penentuan PICO tadinya

sesuai dengan topik bahasan (P: Lansia; I: Aktivitas fisik; C: - ; O: Fungsi

kognitif) dan diperoleh artikel sebanyak 10.100 artikel. Setelah itu artikel

tersebut difilter kembali sesuai dengan kriteria inklusi diterbitkan 3 tahun

terakhir yaitu tahun 2018-2020 dan didapatkan sebanyak 4.150 artikel.


10

Kemudian difiltrasi kembali yaitu diurutkan menurut relevansi menjadi

250 artikel. Kemudian di filtrasi kembali dengan kriteria inklusi

sampelnya yaitu pengetahuan dan motivasi ibu serta kelengkapan

imunisasi, free full akses tanpa wajib masuk dengan id universitas yang

berwenang) dan eksklusi (artikel Skripsi, Tesis, Disertasi, serta tidak free

full text), sehingga hasil akhir diperoleh 5 artikel yang sesuai.

Setelah itu pada strategi pencarian artikel studi Internasional

(berbahasa Inggris) yang relevan dengan topik digunakan database

Pubmed. Keyword yang digunakan dikala pencarian, sama dengan kata

kunci pencarian di database artikel nasional dengan memakai PICO yang

sudah ditetapkan sebelumnya (P: elderly; I: physical activity; C: -; O:

cognitive function) dan artikel yang diperoleh di Pubmed sebanyak 2.553

artikel. Kemudian difilter kembali dengan tahun publikasinya 3 tahun

terakhir yaitu tahun 2018 sampai 2020 didapatkan artikel sebanyak 1.043

artikel. Kemudian difiltrasi kembali yaitu free full text, abstrak dan sesuai

data yang terkait atau associated data diperoleh sebanyak 160 artikel pada

database pencarian Pubmed. Terakhir artikel yang didapatkan kemudian

difilter sesuai salah satu kriteria inklusinya yaitu mother knowledge,

kesesuaian topik bahasan dan kesesuaian outcome yaitu immunization dan

didapatkan hasil 5 artikel pada Pubmed.

2. Pendekatan

Jurnal ini dicari secara online dengan database yaitu pubmed dan

google scoolar (2015-2020) pada bulan Oktober-Desember 2020.


11

Batasan yang ditempatkan pada tanggal publikasi disetiap database

adalah 5 tahun terakhhir. Strategi pencarian yang dilakukan dengan

istilah yang digunakan dalam Bahasa inggris adalah sebagai berikut:

“Physical Activity” AND “Cognitive Function in the Elderly”,

sedangkan istilah yang digunakan dalam bahasa Indonesia adalah

sebagai berikut:

“Aktifitas Fisik” AND “Fungsi Kognitif pada Lansia”. Hal ini

dilakukan agar memastikan semua asrtikel yang diperoleh relevan dan

sesuai, selanjutnya fuul text dan diunduh dan disimpan.

Pendekatan selanjutnya terhadap artikel yang terpilih diproses

dengan puplation intervention, compertion dan outcomes (PICO) untuk

menuntun analisis data sebagai hasil yang memiliki nilai relevan.

Tabel 2.1 PICO

Population Lansia
Intervation Aktivitas Fisik
Comparisson -
Outcome Fungsi Kognitif

P: Population

Kata-kata ini mewakili pasien, populasi dan masalah yang menjadi

pertayaan klinis dalam penelitian pada population adalah lansia.

I: Intervention
12

Kata-kata ini mewakili intervensi, prognosis, atau paparan yang ada

dalam pertayaan klinis yang di ajukan dalam penelitian pada

intervention adalah aktifitas fisik.

C: Comparison

Kata-kata ini mewakili perbandingan atau control yang digunakan

sebagai pembanding dari intervensi yang dilakukan.

O: Outcome

Kata ini mewakili luaran yang inggin dicapai dari pertayaan klinis

yang di ajukan dalam penelitian pada outcome adalah fungsi kognitif

pada lansia.

C. Strategi Literature Review

Strategi penelitian dalam pembuatan literature review juga

memngunakan kriteria inklusi dan ekslusi dalam pemilihan artikel di jelaskan

sebagai berikut:

1. Kriteria Inklusi

a. Penelitian yang orisinil (kuantitatif atau mix-method) dan dapat dilihat

secara lansung dari judul dan abstrak.

b. Full text.

c. Penelitian berkaitan dengan hubungan aktifitas fisik dengan fungsi

kognitif pada lansia.

d. Pengaruh terhadap fungsi kognitif pada lansia.

e. Artikel harus mulai dari tahun 2015-2020.


13

f. Artikel tersedia dalam bahsa inggris dan bahsa Indonesia.

2. Kriteria Ekslusi

Kriteria eklusi yang dimaksud adalah publikasi tidak asli seperti surat ke

editor, abstrak saja dan editorial.

3. Penyeleksian

Setelah diidentifikasi awal untuk judul dan abstrak, pada

pubmed yang di peroleh 2.553 artikel kemudian 1.043 artikel tidak di

sertakan. Maka 160 artikel yang tersisa diperiksa secara independent

sesuai kriteria inklusi dan ekslusi sehinga menjadi 5 jurnal. Pada google

scolar yang di peroleh 10.100 artikel kemudian 4.150 artikel yang tersia

dipriksa secara independen sesuai kriteria inklusi dan ekslusi sehingga

menjadi 5 jurnal.

4. Flowchart PRISMA

Untuk mengoptimalkan interpretasi, alur pencarian dirangkum

menggunakan PRISMA, pada skema berikut:

Skema 2. 1 Alur Pencarian Literatur PRISMA Flowchart

Hasil pencarian dari 3 database yaitu


dengan menggunakan PICO didapat
Tahap Identifikasi hasil:
Google Scholar : 10.100 artikel Artikel tereklusi karena tidak
Pubmed : 2.553 artikel sesuai dengan kriteria inklusi
yaitu artikel yang diterbitkan 3
tahun terakhir 2017-2020:
Google Scholar : 5.950 artikel
Pubmed :1.510 artikel
14

kriteria inklusi diterbitkan 3 tahun


Tahap Skrining terakhir yaitu tahun 2017-2020:
Google Scholar : 4.150 artikel
Pubmed : 1.043 artikel Artikel tereklusi :
Google Scholar : 3.900artikel
(tidak sesuai dengan relevansi)
Pubmed : 883 artikel
(tidak free full text, abstrak dan
sesuai data yang terkait atau
Hasil Skrining pada Google Scholar associated data penelitian atau
diurutkan menurut relevansi research article)
sedangkan pada Pubmed free full
text, abstrak dan sesuai data yang
terkait atau associated data
Tahap Skrining didapatkan hasil:
Artikel tereklusi :
Google Scholar : 250 artikel Google Scholar : 245 artikel
(tidak free full text, abstrak
Pubmed : 160 artikel dan sesuai data yang terkait
atau associated data
penelitian atau research
article
Pubmed : 155 artikel
(Pubmed tidak sesuai kriteria
inklusi sampel yaitu
hubungan aktivitas fisik
dengan fungsi kognitif pada
lansia, tidak free full akses
Hasil analisis, pada Pubmed tanpa wajib masuk dengan id
sesuai kriteria inklusi sampel yaitu universitas yang berwenang)
pengetahuan dan motivasi ibu
serta kelengkapan imunisasi, free
full akses tanpa wajib masuk
dengan id universitas yang
Analisis Artikel berwenang), pada Pubmed
didapatkan hasil:
Google Scholar : 5 artikel
Pubmed : 5 artikel
15

Total artikel akhir yaitu


Tahap Kelayakan sebanyak 10 artikel

D. Penilaian Kualitas

Analisis kualitas metodelogi dalam setiap studi dilakukan dengan

crtical appraisal skills programme (CASP) dengan ceklist daftar penilaian

beberapa pertanyaan untuk menilai kualitas dari studi. Penilaian kriteria diberi

nilai “ya”, “tidak bisa mengatakan” dan “tidak ada”. Setiap kriteria dengan

skor “ya” diberi satu poin dan nilai lainnya adalah nol, setiap score study

kemudian di hitung dan di jumlahkan. Crtical appraisal CASP digunakan.

Untuk menilai studi memenuhi syarat dilakukan oleh peneliti.

Penilaian kritis kualitas bukti-bukti artikel riset meliputi penilaian tentang

validitas (validity), kepentingan (importance) dan kemempuan penerapan

(applicability). CASP yang di gunakan dalam peninjuan artikel ini terdiri dari

10 pertayaan, yang merupakan proses untuk melihat relevansi dari sebuah

artikel untuk dapat di masukkan sebagai pendukung dalam pembuatan

literature review.
16
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Temuan

Fokus utama dalam literature review ini adalah Hubungan Aktivitas

Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Lansia. Dalam penelitian ini tinjauan

CASP pada 10 artikel dilakukan untuk menilai kualitas penelitian yang dapat

dilihat pada Tabel 3.1 Analisis CASP dan Hasil Review 10 Artikel yang

dapat dilihat pada Tabel 3.2 Review Studi. Hal ini dilakukan peneliti dalam

mengklasifikasikan temuan sebagai hasil yang relevan dan eksplisit.

B. Peer-review PICO

Review terhadap 10 jurnal dilakukan menggunakan PICO untuk

memperoleh informasi yang relevan. PICO dijabarkan pada tabeel berikut:

17
18

Tabel 3.1 Peer-Review PICO

No Peneliti Judul Jawaban Keterangan


1 (Lim, Jung and Jumlah P = YA Responden berjumlah 2.746
Akama, 2020) Aktivitas Fisik I = YA Lansia Aktivitas Fisik
dan Gangguan C = YA Rancangan ini dimaksud
Kognitif pada untuk memahami hubungan
Penduduk independen dan umum antara
Lansia Korea O = YA Fungsi kognitif dan tingkat
aktivitas fisik di antara lansia
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa orang
dewasa Korea lanjut usia
yang tidak terlibat dalam
tingkat MVPA yang
direkomendasikan
menunjukkan kira-kira dua
kali lipat jumlah penurunan
fungsi kognitif jika
dibandingkan dengan mereka
yang memenuhi
rekomendasi. Ada korelasi
negatif di mana skor KDSQ-
C meningkat seiring dengan
penurunan jumlah MVPA
mingguan. Selain itu, kadar
hemoglobin dan kreatinin
lebih tinggi di ≥ Kelompok
150 menit dibandingkan
dengan kelompok <150
menit, sedangkan TC dan
LDL-C lebih rendah pada
kelompok ≥ Kelompok 150
menit dibandingkan dengan
kelompok <150 menit
2 (Koh, Oh and Hubungan P = YA Responden berjumlah 8.888
Haesung, 2020) Latihan Fisik lansia
dan Fungsi I = YA Latihan Fisik
Kognitif pada C = YA Rancangan ini bertujuan
Orang Korea untuk Menyelidiki hubungan
Parubaya dan antara latihan fisik dan
Lansia tanpa Fungsi kognitif pada orang
Demensia O = YA Korea berusia 45 tahun atau
lebih tanpa demensia
Hasil penelitian ini
mengkonfirmasi hubungan
19

antara latihan fisik dan skor


MSE pada populasi paruh
baya dan lansia Korea tanpa
demensia. Individu yang
tidak berolahraga secara
teratur menunjukkan skor
MMSE yang relatif lebih
rendah dibandingkan dengan
kelompok olahraga yang
berolahraga secara teratur
3 (Alsubaie et al., Jenis Aktivitas P = YA Respon dalam penelitian ini
2020) Fisik yang sejumlah 150 orang lansia
paling I = YA Aktivitas fisik
Berhubungan C = YA Rancangan ini bertujuan
dengan Fungsi untuk menguji hubungan
Kognitif dan antara berbagai jenis
Kualitas Hidup aktivitas fisik (latihan
intensitas tinggi, intensitas
sedang, dan jalan kaki),
fungsi kognitif, dan HRQoL.
Selain itu, penelitian ini
bertujuan untuk menguji
O = YA hubungan tersebut
Hasil penelitian ini
menunjukan ada signifi tidak
bisa hubungan positif antara
semua jenis aktivitas fisik,
kemampuan kognitif, dan
HRQoL. Hubungan antara
aktivitas fisik intensitas
sedang dan fungsi kognitif (r
= 0:38) dan HRQoL (r =
0:33) lebih tinggi daripada
hubungan dengan latihan
berjalan dan aktivitas fisik
intensitas tinggi. Kelompok
paruh baya memiliki tanda fi
fungsi kognitif yang jauh
lebih tinggi dibandingkan
dengan orang dewasa senior
(p < 0: 001), sementara tidak
ada signifikan tidak bisa ff
hubungan antara kelompok
HRQoL (p = 0:18)
4 (Solis-urra et al., Mediasi Efek P = YA Responden dalam penelitian
2020) Pola Aktivitas ini berjumlah 1.571 lansia
20

Fisik Laporan I = YA Fungsi kognitif


diri dalam C = YA Rancangan ini bertujuan
Hubungan untuk menentukan hubungan
antara Tingkat tingkat pendidikan yang
Pendidikan dan dicapai dengan gangguan
Gangguan kognitif dan (ii) untuk
Kognitif pada menyelidiki ff dll dari di ff
Lansia: Analisis pola aktivitas fisik (PA) yang
Lintas bagian dilaporkan sendiri dalam
dari Survei sampel besar orang Chili
Nasional yang lebih tua
Kesehatan chili O = YA Hasil dari penelitian ini
menunjukan tingkat
pendidikan yang lebih rendah
secara konsisten dikaitkan
dengan kemungkinan
gangguan kognitif yang lebih
tinggi (rentang OR 2.846
hingga 2.266, semuanya p <
0,001), sementara waktu
luang PA adalah satu-satunya
pola PA yang sebagian
memediasi asosiasi ini
(proporsi dimediasi 8,0%)

5 (Hutahuruk, Hubungan P = YA Responden dalam penelitian


Sembiring and Aktivitas Fisik ini berjumlah 37 lansia
Sarma, 2020) Dengan Fungsi I = YA Aktivitas fisik
Kognitif Pada C = YA Rancangan ini bertujuan
Lansia Di Desa untuk mengetahui hubungan
Paran-Padang antara aktivitas fisik dan
Kecamatan fungsi kognitif pada lansia di
Sipirok Desa Paran-padang, Sipirok
Kabupaten Kecamatan, Kabupaten
Tapanuli Tapanuli Selatan
Selatan O = YA Hasil penelitian ini adalah uji
statistik dengan Spearman
rho menunjukkan bahwa ada
hubungan antara aktivitas
fisik dan fungsi kognitif pada
lansia di Desa Paran Padang-
Padang, Kecamatan Sipirok
Kabupaten Tapanuli Selatan
Tahun 2020 dengan P-Value
sebesar 0,001 (<0,05).
6 (Mj and Indo, Hubungan P = YA Responden dalam penelitian
21

2019) Dosis Respons ini berjumlah 1.772 lansia


antara Olahraga I = YA Dosis respon antara olahraga
dan Fungsi dan fungsi kognitif
Kognitif pada C = YA Rancangan ini bertujuan
Orang dewasa untuk Meneliti hubungan
yang Lebih Tua dosis-respons antara olahraga
dengan dan dan fungsi kognitif pada
tanpa Gangguan orang dewasa yang lebih tua
Kognitif: dengan dan tanpa gangguan
Tinjauan kognitif
Sistemastis dan O = YA Hasil penelitian ini pada
Analisis Meta orang dewasa tua yang sehat,
parameter dosis tidak
memprediksi besarnya efek
latihan pada kognisi. Untuk
orang dewasa yang lebih
Lisensi Atribusi Creative
Commons, yang
mengizinkan tua dengan
gangguan kognitif, program
latihan dengan durasi sesi
yang lebih pendek dan
frekuensi yang penggunaan,
distribusi, dan reproduksi
tanpa batas lebih tinggi dapat
menghasilkan hasil kognitif
terbaik
7 (Dese and Hubungan P = YA Responden dalam penelitian
Wibowo, 2019) Aktivitas Fisik ini adalah lansia yang
dengan Fungsi berumur ≥60 tahun. Subjek
Kognitif Lansia pada penelitian ini berjumlah
di Panti Wredha 16 responden
Yayasan Sosial I = YA Aktivitas fisik
Salib Putih C = YA Rancangan ini bertujuan
Salatiga untuk mengetahui Hubungan
Aktivitas Fisik Dengan
Fungsi Kognitif Lansia Di
Panti Wredha Yayasan Sosial
Salib Putih Salatiga
O = YA Hasil penelitian ini adalah
analisis hubungan aktivitas
fisik dengan fungsi kognitif
pada lansia diperoleh bahwa
responden yang memiliki
tingkat aktivitas fisik yang
tinggi, memiliki fungsi
22

kognitif yang baik (normal).


Dengan hasil uji statistik
yang di peroleh yaitu
p=0,007, dapat diambil satu
kesimpulan bahwa ada
hubungan antara aktivitas
fisik dengan fungsi kognitif
pada lansia
8 (Vanny et al., Hubungan P = YA Responden dalam penelitian
2018) Aktivitas Fisik ini berjumlah 83 lansia
dengan Fungsi I = YA Aktivitas fisik
Kognitif pada C = YA Rancangan ini bertujuan
Lansia di untuk mengetahui hubungan
Puskesmas antara aktivitas fisik dengan
Wori fungsi kognitif di wilayah
Kecamatan kerja Puskemas Wori
Wori Kabupaten Minahasa Utara
Kabupaten Tahun 2018
Minahasa Utara O = YA Hasil dari penelitian ini
adalah terdapat 54 responden
yang fungsi kognitif
terganggu dan 29 responden
yang tidak memiliki
gangguan fungsi kognitif
serta 44 responden dengan
aktivitas fisik yang kurang
dan 39 responden yang
aktivitas fisiknya baik.
Terdapat hubungan yang
bermakna antara aktivitas
fisik dengan fungsi kognitif
pada lansia di wilayah kerja
Puskemas Wori Kabupaten
Minahasa Utara Tahun 2018
(p=0,000<0,05)
9 (Nugroho, Asti Hubungan P = YA Responden dalam penelitian
and Kuatno, Tingkat ini berjumlah 35 lansia
2017) Pendidikan dan I = YA Tingkat Pendidikan dan
Aktivitas Fisik aktifitas fisik
terhadap Fungsi C = YA Rancangan ini bertujuan
Kognitif Lansia untuk mengetahui Hubungan
Usia 60 Tahun Tingkat Pendidikan Dan
di Wilayah Aktifitas Fisik Terhadap
Kerja Fungsi Kognitif Lansia Usia
Puskesmas 60 Tahun Di Wilayah Kerja
Gembong di Puskesmas Gombong di
23

Kabupaten Kabupaten Kebumen


Kebumen Hasil uji Chi-Square
O = YA diperoleh nilai signifikansi p
<0,001 yang artinya ada
hubungan yang signifikan
antara tingkat pendidikan
dengan kognitif lansia. Uji
hubungan tingkat aktivitas
diperoleh p value 0,045 yang
berarti ada hubungan yang
signifikan antara tingkat
aktivitas fisik dan kognitif
lansia di Wilayah Kerja
Puskesmas Gombong II
10 (Sylvia and Hubungan P = YA Responden dalam penelitian
Sutanto, 2017) Aktivitas Fisik ini sebanyan 110 lansia
dengan Fungsi I = YA Aktivitas fisik
Kognitif pada C = YA Rancangan ini bertujuan
Lansia di Cita Untuk mengetahui hubungan
Sehat aktivitas fisik dengan fungsi
Yogyakarta kognitif pada lansia.
Tahun 2016 O = YA Hasil penelitian ini
menunjukan dengan variabel
counfounding umur, jenis
kelamin, tempat tinggal dan
status perkawinan
lansia yang mengalami
gangguan fungsi kognitif
59,1%, dengan usia 60-90
tahun 51,4%. Lansia
bertempat tinggal dengan
keluarga yang mengalami
gangguan fungsi kognitif
64,0%, dan lansia berstatus
perkawinan duda, janda, dan
tidak berpasangan yang
mengalami gangguan fungsi
kognitif 61,9%. Ada
hubungan aktivitas fisik
dengan fungsi kognitif
dengan p < 0.05 dan OR =
4.167
24

C. CASP Checklist

Review menggunakan CASP terhadap 10 jurnal dilakukan untuk melihat dan menilai kualitas dari jurnal yang

diperoleh. CASP dijabarkan pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Analisis CASP


Hasil
N Desain CASP
Peneliti Judul Nilai
o Penelitian Bagian A Bagian Bagian C
B
1 (Lim, Jung and Jumlah Aktivitas Fisik dan Kuantitatif Point 1-5 Point 6-7 Point 8-10 10
Akama, 2020) Gangguan Kognitif pada Ya Terjawab Ya
Penduduk Lansia Korea
2 (Koh, Oh and Hubungan Latihan Fisik dan Kuantitatif Point 1-5 Point 6-7 Point 8-10 10
Haesung, Fungsi Kognitif pada Orang Ya Terjawab Ya
2020) Korea Parubaya dan Lansia
tanpa Demensia
3 (Alsubaie et al., Jenis Aktivitas Fisik yang Kuantitatif Point 1-5 Point 6-7 Point 8-10 10
2020) paling Berhubungan dengan Ya Terjawab Ya
Fungsi Kognitif dan Kualitas
Hidup
4 (Solis-urra et Mediasi Efek Pola Aktivitas Kuantitatif Point 1-5 Point 6-7 Point 8-10 10

al., 2020)
Fisik Laporan diri dalam Ya Terjawab Ya
Hubungan antara Tingkat
Pendidikan dan Gangguan
Kognitif pada Lansia: Analisis
Lintas bagian dari Survei
Nasional Kesehatan chili
25

5 (Hutahuruk, Hubungan Aktivitas Fisik Kuantitatif Point 1-5 Point 6-7 Point 8-10 10
Sembiring and Dengan Fungsi Kognitif Pada Ya Terjawab Ya
Sarma, 2020) Lansia Di Desa Paran-Padang
Kecamatan Sipirok Kabupaten
Tapanuli Selatan
6 (Mj and Indo, Hubungan Dosis Respons Kuantitatif Point 1-5 Point 6-7 Point 8-10 10
2019) antara Olahraga dan Fungsi Ya Terjawab Ya
Kognitif pada Orang dewasa
yang Lebih Tua dengan dan
tanpa Gangguan Kognitif:
Tinjauan Sistemastis dan
Analisis Meta
7 (Dese and Hubungan Aktivitas Fisik Kuantitatif Point 1-5 Point 6-7 Point 8-10 10
Wibowo, 2019) dengan Fungsi Kognitif Lansia Ya Terjawab Ya
di Panti Wredha Yayasan
Sosial Salib Putih Salatiga
8 (Vanny et al., Hubungan Aktivitas Fisik Kuantitatif Point 1-5 Point 6-7 Point 8-10 10
2018) dengan Fungsi Kognitif pada Ya Terjawab Ya
Lansia di Puskesmas Wori
Kecamatan Wori Kabupaten
Minahasa Utara
9 (Nugroho, Asti Hubungan Tingkat Pendidikan Kuantitatif Point 1-5 Point 6-7 Point 8-10 10
and Kuatno, dan Aktivitas Fisik terhadap Ya Terjawab Ya
2017) Fungsi Kognitif Lansia Usia 60
Tahun di Wilayah Kerja
Puskesmas Gembong di
Kabupaten Kebumen
10 (Sylvia and Hubungan Aktivitas Fisik Kuantitatif Point 1-5 Point 6-7 Point 8-10 10
Sutanto, 2017) dengan Fungsi Kognitif pada Ya Terjawab Ya
Lansia di Cita Sehat
Yogyakarta Tahun 2016
26

D. Hasil Review Jurnal


Tabel 3.3 Review Jurnal
Peneliti Judul Tujuan Metodologi Instrument Analisa data Hasil
Penelitian Penelitian penelitian
27

(Lim, Jung Jumlah Untuk Penelitian ini Data Semua analisis Hasil penelitian menunjukkan
and Akama, Aktivitas memahami menggunakan dikumpulkan statistik bahwa orang dewasa Korea
2020) Fisik dan hubungan desain Metode menggunakan dilakukan lanjut usia yang tidak terlibat
Gangguan independen dan Kohort retrospektif kuesioner/angket dengan dalam tingkat MVPA yang
Kognitif pada umum antara menggunakan direkomendasikan
Penduduk fungsi kognitif paket statistik menunjukkan kira-kira dua kali
Lansia Korea dan tingkat SPSS. Sarana lipat jumlah penurunan fungsi
aktivitas fisik di dan standar kognitif jika dibandingkan
antara lansia deviasi dihitung dengan mereka yang memenuhi
dewasa Korea untuk semua rekomendasi. Ada korelasi
variabel. negatif di mana skor KDSQ-C
Analisis regresi meningkat seiring dengan
logistik biner penurunan jumlah MVPA
juga dilakukan mingguan.
untuk menguji
independen
(Koh, Oh Hubungan Menyelidiki Penelitian ini Menggunakan penelitian Hasil penelitian ini
and Latihan Fisik hubungan antara menggunakan model diselidiki mengkonfirmasi hubungan
Haesung, dan Fungsi latihan fisik dan metode Mini- persamaan dengan antara latihan fisik dan skor
2020) Kognitif pada fungsi kognitif Mental State estimasi umum menggunakan MSE pada populasi paruh baya
Orang Korea pada orang Examination (GEE). Analisis analisis varian dan lansia Korea tanpa
Paruh Baya Korea berusia 45 (MMSE) subkelompok (ANOVA demensia. Individu yang tidak
google dan Lansia tahun atau lebih dilakukan berolahraga secara teratur
Scolar tanpa tanpa demensia berdasarkan usia, menunjukkan skor MMSE yang
Demensia tingkat relatif lebih rendah
pendidikan, dan dibandingkan dengan
status kelompok olahraga 'ya'.
perkawinan
(Alsubaie Jenis Untuk menguji Penelitian ini Fungsi kognitif Analisis Ada signi fi tidak bisa
et al., 2020) Aktivitas hubungan antara menggunakan diukur statistik. Data hubungan positif antara semua
Fisik Yang berbagai jenis metode menggunakan demografi dan jenis aktivitas fisik,
28

Paling aktivitas fisik Studi cross- instrumen karakteristik kemampuan kognitif, dan
Berhubungan (latihan sectional skrining klinis termasuk HRQoL. Hubungan antara
google Jenis intensitas tinggi, Montreal usia, jenis aktivitas fisik intensitas sedang
Scholar Aktivitas intensitas Cognitive kelamin, indeks dan fungsi kognitif (r = 0:38)
Fisik Yang sedang, dan jalan Assessment massa tubuh, dan HRQoL (r = 0:33) lebih
Paling kaki), fungsi (MoCA). tingkat aktivitas tinggi daripada hubungan
Berhubungan kognitif, dan fisik, status dengan latihan berjalan dan
HRQoL. Selain kognitif, dan aktivitas fisik intensitas tinggi.
itu, penelitian ini status HRQoL
bertujuan untuk dan dirangkum
menguji dalam statistik
hubungan deskriptif
tersebut sebagai sarana
kelompok usia dan deviasi
dan gender yang standar untuk
berbeda. variabel
kuantitatif atau
persentase untuk
variabel
kualitatif.
(Solis-urra Mediasi Efek Untuk Penelitian ini Instrument ini Uji t Tingkat pendidikan yang lebih
et al., 2020) Pola Aktivitas menentukan menggunakan berasal dari independen dan rendah secara konsisten
Fisik hubungan tingkat metode cross- Mini-Mental uji chi-square dikaitkan dengan kemungkinan
Laporan-Diri pendidikan yang sectional State digunakan gangguan kognitif yang lebih
google dalam dicapai dengan Examination untuk tinggi (rentang OR 2.846
Scolar Hubungan gangguan (mMMSE) yang membandingka hingga 2.266, semuanya p <
antara kognitif dan (ii) dimodifikasi n di ff 0,001), sementara waktu luang
Tingkat untuk digunakan untuk hubungan PA adalah satu-satunya pola
Pendidikan menyelidiki ff menentukan antara peserta PA yang sebagian memediasi
dan dll dari di ff pola gangguan dengan dan asosiasi ini (proporsi dimediasi
Gangguan aktivitas fisik kognitif tanpa gangguan 8,0%).
29

Kognitif pada (PA) yang kognitif untuk


Lansia: dilaporkan variabel kontinu
Analisis sendiri dalam dan kategori,
Lintas Bagian sampel besar masing-masing
dari Survei orang Chili yang
Nasional lebih tua
Kesehatan
Chili 2016–
2017
(Hutahuruk, Hubungan Tujuan Metode simple Penelitian ini Analisis uji Hasil uji statistik dengan
Sembiring Aktivitas Penelitian ini random sampling menggunakan statistik dengan Spearman rho menunjukkan
and Sarma, Fisik Dengan untuk tipe analitik Spearman bahwa ada hubungan antara
2020) Fungsi mengetahui korelasional rho aktivitas fisik dan fungsi
Kognitif Pada hubungan antara dengan desain kognitif pada lansia di Desa
Lansia Di aktivitas fisik cross sectional Paran Padang-Padang,
Desa Paran- dan fungsi Kecamatan Sipirok Kabupaten
Padang kognitif pada Tapanuli Selatan Tahun 2020
google Kecamatan lansia di Desa dengan P-Value sebesar
Scolar Sipirok Paran-padang, 0,001 (<0,05).
Kabupaten Sipirok
Tapanuli Kecamatan,
Selatan Kabupaten
Tapanuli Selatan

(Mj and Hubungan Meneliti Penelitian ini Pengumpulan Untuk Pada orang dewasa tua yang
Indo, 2019) dosis-respons hubungan dosis- menggunakan data dilakukan menganalisi sehat, parameter dosis tidak
Google antara respons antara indeks dengan kuisioner penelitian ini memprediksi besarnya efek
Scholar olahraga dan olahraga dan heterogenitas menggunakan latihan pada kognisi. Untuk
fungsi fungsi kognitif evaluasi dengan orang dewasa yang lebih
kognitif pada pada orang Lisensi Atribusi Creative
30

orang dewasa dewasa yang plot corong Commons, yang mengizinkan


yang lebih tua lebih tua dengan tua dengan gangguan kognitif,
dengan dan dan tanpa program latihan dengan durasi
tanpa gangguan sesi yang lebih pendek dan
gangguan kognitif frekuensi yang penggunaan,
kognitif: distribusi, dan reproduksi tanpa
Tinjauan batas lebih tinggi dapat
sistematis dan menghasilkan hasil kognitif
analisis meta terbaik.
(Dese and Hubungan Untuk Penelitian ini Dengan Analisis Berdasarkan hasil analisis
Wibowo, Aktivitas mengetahui menggunakan menggunakan dalam hubungan aktivitas fisik
2019) Fisik Dengan Hubungan metode analitik instrument penelitia dengan fungsi kognitif pada
Fungsi Aktivitas Fisik observasional GPAQ (Global n ini lansia diperoleh bahwa
Google Kognitif Dengan Fungsi Physical Activity adalah responden yang memiliki
Scholar Lansia Di Kognitif Lansia Questionnaire). pendekat tingkat aktivitas fisik yang
Panti Wredha Di Panti Wredha GPAQ terdiri an cross tinggi, memiliki fungsi kognitif
Yayasan Yayasan Sosial dari tiga jenis sectional yang baik (normal). Dengan
Sosial Salib Salib Putih kriteria aktivitas hasil uji statistik yang di
Putih Salatiga Salatiga yaitu aktivitas peroleh yaitu p=0,007, dapat
ringan, aktivitas diambil satu kesimpulan bahwa
sedang, dan ada hubungan antara aktivitas
aktivitas berat. fisik dengan fungsi kognitif
Sedangkan pada lansia
variabel
dependen dalam
penelitian ini
adalah fungsi
kognitif yang
dinilai dengan
instrument
31

MMSE (Mini
Mental State
Examination).
(Vanny et Hubungan Untuk Penelitian ini Instrumen Analisis yang Terdapat hubungan yang
al., 2018) Aktivitas mengetahui menggunakan penelitian ini dipakai dalam bermakna antara aktivitas fisik
Fisik Dengan hubungan antara metode survey menggunakan menguji dengan fungsi kognitif pada
Google Fungsi aktivitas fisik analitik kuesioner hipotesis lansia di wilayah kerja
Scholar Kognitif Pada dengan fungsi MMSE dan penelitian ini Puskemas Wori Kabupaten
Lansia Di kognitif di IPAQ dengan menggunakan Minahasa Utara Tahun 2018
Puskesmas wilayah kerja analisis bivariat analisis (p=0,000<0,05).
Wori Puskemas Wori menggunakan uji univariat dan
Kecamatan Kabupaten chisquare analisis bivariat.
Wori Minahasa Utara
Kabupaten Tahun 2018.
Minahasa
Utara
(Nugroho, Hubungan Untuk Metode dalam Penelitian Analisis dalam Hasil uji Chi-Square diperoleh
Asti and Tingkat mengetahui penelitian ini menggunakan penelitian ini nilai signifikansi p <0,001
Kuatno, Pendidikan Hubungan adalah Studi cross kuesioner adalah yang artinya ada hubungan
2017) Dan Aktifitas Tingkat sectional pendekatan uji yang signifikan antara tingkat
Fisik Pendidikan Dan Chi-Square pendidikan dengan kognitif
Terhadap Aktifitas Fisik lansia. Uji hubungan tingkat
Fungsi Terhadap Fungsi aktivitas diperoleh p value
Google Kognitif Kognitif Lansia 0,045 yang berarti ada
Scholar Lansia Usia Usia 60 Tahun hubungan yang signifikan
60 Tahun Di Di Wilayah antara tingkat aktivitas fisik
Wilayah Kerja Puskesmas dan kognitif lansia di Wilayah
Kerja Gombong di Kerja Puskesmas Gombong II.
Puskesmas Kabupaten
Gombong di Kebumen
32

Kabupaten
Kebumen
(Sylvia and Hubungan Untuk Metode dalam Untuk mengukur Menggunakan Lansia bertempat tinggal
Sutanto, Aktivitas mengetahui penelitian ini fungsi kognitif analisis chi dengan keluarga yang
2017) Fisik dengan hubungan adalah penelitian menggunakan square pada mengalami gangguan fungsi
Fungsi aktivitas fisik kuantitatif dengan instrumen analisis bivariat kognitif 64,0%, dan lansia
Kognitif pada dengan fungsi desain cross- kuesioner dan pada berstatus perkawinan duda,
Lansia di Cita kognitif pada sectional MMSE (Mini analisis janda, dan tidak berpasangan
Sehat lansia. Dengan Mental State multivariat yang mengalami gangguan
Google Yogyakarta variabel Examination) menggunakan fungsi kognitif 61,9%. Ada
Scholar Tahun 2016 counfounding dan untuk regresi logistik hubungan aktivitas fisik
umur, jenis mengukur faktor risiko dengan fungsi kognitif dengan
kelamin, tempat aktivitas fisik p < 0.05 dan OR = 4.167.
tinggal dan menggunakan
status intrumen
perkawinan kuesioner IPAQ
(International
Physical Activity
Questioner)
33
34

E. Review Studi Karakteristik

1. Tujuan Penelitian

Dari 10 artikel yang di review, 5 artikel bertujuan untuk memberikan,

menjelaskan dan mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan fungsi kognitif

pada lansia ((Hutahuruk, Sembiring and Sarma, 2020),(Dese and Wibowo,

2019), (Vanny et al., 2018), (Nugroho, Asti and Kuatno, 2017). satu artikel

bertujuan untuk mengetahui jumlah aktivitas fisik dan gangguan kognitif pada

lansia (Lim, Jung and Akama, 2020). Satu artikel betujuan untuk mengetahui

hubungan latihan fisik dan fungsi kognitif pada lansia (Koh, Oh and Haesung,

2020). Satu artikel betujuan untuk mengetahui jenis aktivitas fisik yang paling

berhubungan dengan fungsi kognitif pada lansia (Alsubaie et al., 2020). Satu

artikel bertujuan untuk mengetahui mediasi efek pola aktivitas fisik, hubungan

antara tingkat pendidikan dan gangguan kognitif pada lansia (Solis-urra et al.,

2020). Satu artikel bertujuan untuk mengetahui hubungan dosis respon antara

olahraga dan fungsi kognitif pada lansia (Mj and Indo, 2019).

2. Metode Penelitian

Berdasarkan 10 artikel yang di tinjau dan di review, 7 artikel

menggunakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan kuantitatif

dan desain penelitian cross sectional (Alsubaie et al., 2020), (Solis-urra et al.,

2020), (Nugroho, Asti and Kuatno, 2017), (Sylvia and Sutanto, 2017), (Dese

and Wibowo, 2019), (Vanny et al., 2018), (Hutahuruk, Sembiring and Sarma,

2020). 1 artikel menggunakan penelitian desain metode kohort retrospektif

(Lim, Jung and Akama, 2020).


35

Satu artikel menggunakan metode penelitian Mini mental state

examination (Koh, Oh and Haesung, 2020). Teknik sampel yang digunakan

pada review artikel ini yaitu, sebanyak 8 artikel menggunakan teknik purposive

sampling (Lim, Jung and Akama, 2020), (Koh, Oh and Haesung, 2020), (Solis-

urra et al., 2020), (Mj and Indo, 2019), (Dese and Wibowo, 2019), (Vanny et

al., 2018), (Nugroho, Asti and Kuatno, 2017), (Sylvia and Sutanto, 2017). satu

artikel menggunakan teknik skrining montreal cognitive assessment (Alsubaie

et al., 2020). Satu artikel menggunakan teknik random sampling (Hutahuruk,

Sembiring and Sarma, 2020). Populasi yang digunakan dalam 10 jurnal

penelitian ini terdiri dari beberapa karakteristik yaitu orang yang menderita

gangguan aktivitas fisik, usia rentang dari orang dewasa sampai lansia berumur

mulai dari 60 tahun. Total jumlah responden yang digunakan dalam masing-

masing penelitian memiliki rentang yang bervariasi yaitu dari 30 sampai 54

responden yang menderita gangguan aktifitas fisik.

3. Instrumen Penelitian

Dari 10 artikel yang ditinjau dan direview, 6 artikel menggunakan

instrument penelitian dengan kuesioner (Lim, Jung and Akama, 2020),

(Hutahuruk, Sembiring and Sarma, 2020), (Mj and Indo, 2019), (Vanny et al.,

2018), (Nugroho, Asti and Kuatno, 2017), (Sylvia and Sutanto, 2017). satu

artikel menggunakan model persamaan estimasi umum (Koh, Oh and Haesung,

2020). Satu artikel menggunakan skrining montreal cognitive assessment

(Alsubaie et al., 2020). dua artikel menggunakan mini mental state examination

(Solis-urra et al., 2020), (Dese and Wibowo, 2019).


36

4. Analisa penelitian

Berdasarkan 10 artikel yang di tinjau dan direview, 1 artikel di analisis

menggunakan varian ANOVA (Koh, Oh and Haesung, 2020). 1 artikel

menggunakan korelasi bivariat analisis regresi logistik biner (Lim, Jung and

Akama, 2020). 2 artikel menggunakan analisis statistik (Alsubaie et al., 2020),

(Hutahuruk, Sembiring and Sarma, 2020). 3 artikel menggunakan analisis uji chi

aquare (Solis-urra et al., 2020), (Nugroho, Asti and Kuatno, 2017), (Sylvia and

Sutanto, 2017). 1 artikel menggunakan evaluasi dengan plot corong (Mj and

Indo, 2019). 1 artikel menggunakan pendekatan cross sectional (Dese and

Wibowo, 2019). 1 artikel menggunakan analisis univariat dan analisis bivariate

(Vanny et al., 2018).

5. Hasil Penelitian

Berdasarkan 10 artikel yang ditinjau dan direview, 7 artikel

memperlihatkan hasil tentang analisis hubungan aktivitas fisik dengan fungsi

kognitif pada lansia diperoleh bahwa responden yang memiliki tingkat aktivitas

fisik tinggi, memiliki fungsi kognitif yang baik (normal) (Solis-urra et al., 2020),

(Hutahuruk, Sembiring and Sarma, 2020), (Mj and Indo, 2019), (Dese and

Wibowo, 2019), (Vanny et al., 2018), (Nugroho, Asti and Kuatno, 2017), (Sylvia

and Sutanto, 2017). 3 artikel memperlihatkan hasil tentang hubungan aktivitas

fisik dengan fungsi kognitif pada lansia memiliki tingkat aktivitas fisik yang

rendah, sehingga memiliki fungsi kognitif yang buruk (kurang normal) (Lim,

Jung and Akama, 2020),(Koh, Oh and Haesung, 2020),(Alsubaie et al., 2020).


37

F. Pembahasan

Populasi orang dengan usia lanjut (> 60 tahun) dalam beberapa tahun

terakhir mengalami peningkatan secara global. United Nations Department of

Economic and Social Affair melaporkan bahwa terdapat 962 juta orang yang berusia

60 tahun ke atas di seluruh dunia yang jumlahnya meningkat sebesar 7 persen

dibandingkan tahun 2015. Di Indonesia, diperkirakan terdapat 23,66 juta jiwa

penduduk lansia (9,03%) dan diprediksi akan terus meningkat hingga tahun 2035

menjadi 48,19 juta seiring dengan pertambahan penduduk Peningkatan jumlah

penduduk lansia ini menyebabkan perlunya perhatian khusus terhadap lansia agar

lansia tidak hanya berumur panjang tetapi juga dapat menikmati masa tuanya

dengan bahagia. (Vanny et al., 2018).

Masalah yang dialami lansia umumnya berkaitan dengan proses penuaan,

salah satunya adalah penurunan fungsi kognitif. Penurunan fungsi kognitif dapat

ditandai dengan perubahan persepsi, hambatan berkomunikasi, gangguan memori,

penurunan fokus dan hambatan dalam melaksanakan tugas harian (Vanny et al.,

2018).

Fungsi kognitif adalah masalah kesehatan kritis di kemudian hari Perubahan

persepsi, masalah dalam berkomunikasi, gangguan memori dan penurunan focus

adalah gejala gangguan fungsi kognitif, selain itu penurunan fungsi kognitif berupa

mudah lupa, gangguan kognitif ringan (Mild Cognitive Impairment), dan demensia

sebagai bentuk klinis yang paling berat . Pada lansia cenderung terjadi penurunan

fungsi kognitif yang disebabkan oleh proses penuaan atau penyakit degenerative.

(Maryati, Bhakti and Dwiningtyas, 2013)


38

Penelitian tentang kemampuan aspek kognitif dan kemampuan memori pada

lansia menunjukkan mereka mempunyai kemampuan memori dan kecerdasan yang

kurang, walaupun mengalami kontroversi, tes intelegensi dengan jelas

memperlihatkan adanya penurunan kecerdasan pada lansia (Dese and Wibowo,

2019)

Aktifitas fisik secara teratur telah terbukti dapat mengurangi risiko demensia,

termasuk Alzheimer sebesar 50%. Terjadi Banyak perubahan pada orang tua, baik

perubahan komposisi tubuh, otot, tulang dan persendian, kesehatan jantung, dan

pernapasan. Pada lansia, menurunnya massa otot, distribusi darah menurun,

penurunan potensi hidrogen (pH) pada sel otot, otot kaku, dan kekuatan otot

menurun. Kegiatan fisik atau olah raga mampu membuat otot kuat sesuai

proporsinya saraf ke otot membaik. Di informasikan bahwa lansia mengatakan

terlalu malas untuk berolahraga seperti berkebun, jalan pagi dan olahraga yang lebih

tua, mereka lebih suka berdiam di rumah. Dua responden menyatakan bahwa

mereka lebih suka duduk dengan lengan terlipat, menonton dibandingkan

beraktivitas (Nugroho et al., 2017)(Hutahuruk, Sembiring and Sarma, 2020)


39

Tingkat aktivitas fisik yang tinggi dan rutin serta berterusan mempunyai

hubungan dengan tingginya skor fungsi kognitif dan penurunan fungsi kognitif.

Penurunan intensitas dan durasi aktivitas fisik atau olahraga akan mempercepat

proses penurunan fungsi kognitif. Aktivitas fisik mempunyai pengaruh yang

bermanfaat pada fungsi kognitif lansia. Ia juga merupakan salah satu dari upaya

pencegahan terhadap gangguan fungsi kognitif dan demensia. Lansia yang

melakukan aktivitas melibatkan fungsi kognitif dapat mengurangkan risiko

menderita demensia dengan signifikan.(Nugroho et al., 2017)(Sylvia and Sutanto,

2017) .

Kelebihan pada penelitian ini adalah peneliti menggunakan jurnal yang

direview memiliki kualitas dengan point maksimal yang diukur dengan pengukuran

kualitas jurnal yaitu CASP. Selain itu, peneliti menggunakan tidak hanya

menggunakan junal nasional sebagai bahan review namun juga menggunakan 5 dari

10 jurnal yang direview berupa jurnal internasional yang didapat dari data base

Pubmed. Selain kelebihan yang terdapat pada penelitian ini, adapun kekurangan

pada jurnal ini yaitu hanya mereview 10 artikel dari seluruh jurnal yang terdapat di

data base yang digunakan, hal tersebut dikarenakan adanya skrining jurnal yang

menyesuaikan dengan topik yang diangkat oleh peneliti.


40

Dari sepuluh artikel yang direview dan ditinjau, dapat disimpulkan bahwa

adanya hubungan aktivitas fisik dengan fungsi kognitif pada lansia dengan rata-rata

nilai signifikasi p-value kurang dari 0.05. Hasil review yang di dapatkan dapat

menjadi bahan masukan bagi perawat maupun tenaga kesehatan lainnya dalam

pemberian asuhan keperawatan genotik. Dan juga berguna bagi keluarga yang

memiliki lansia dengan fungsi kognitif agar selalu memberi dukungan terhadap

penderita fungsi kognitif, dengan adanya dukungan dari keluarga dapat mengurangi

terjadinya depresi dan kesehatannya menjadi lebih baik, sehingga penderita mampu

dalam melakukan perawatan maupun pengobatan.

G. Keterbatasan

Keterbatasan dalam penulisan literature ini yaitu pencarian artikel terbatas,

dalam pencarian artikel menggunakan database google Scholar dan Pubmed. Hasil

dari 10 artikel yang dianalisis dalam penelitian ini menggunakan data dengan

instrument berupa sumber data yang ada dari beberapa jurnal, hal tersebut

memungkinkan data yang diperoleh terbatas. Selain itu sinyal dan kuota juga

menjadi kendala dalam pencarian artikel.


BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Fungsi kognitif adalah Fungsi kognitif adalah kemampuan seseorang

dalam menerima, mengolah, menyimpan dan menggunakan kembali semua

masukan sensorik secara baik. Dengan bertambahnya usia seseorang maka akan

menyebabkan kemunduran pada fungsi intelektual termasuk fungsi kogitif.

Perubahan sistem neurologis pada lansia mengakibatkan penurunan kognitif,

penurunan waktu reaksi, masalah keseimbangan dan kinetik serta ganguan

tidur. Faktor-faktor risiko penurunan fungsi kognitif tersebut dapat berasal dari

faktor genetik usia, faktor penyakit/kondisi kesehatan seperti Hipertensi, DM,

defisiensi, maupun faktor lingkungan tempat tinggal. Selain itu aktivitas fisik

merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan fungsi kognitif.Aktifitas

Fisik adalah Aktivitas fisik merupakan salah satu aktivitas yang dapat

dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh. Aktivitas ini terutama dilakukan

untuk menjaga fungsi anggota tubuh bekerja dengan baik terutama pada lansia.

Olahraga misalnya, pada umumnya, bertujuan untuk menjaga otot dalam tubuh

bekerja secara optimal dari hari ke hari. Aktifitas fisik secara teratur telah

terbukti dapat mengurangi risiko demensia, termasuk Alzheimer sebesar 50%.

Salah satu upaya untuk mencegah penurunan fungsi kognitif butuh peran

perawat dan keluarga dalam membantu lansia dengan menumbuhkan dan

membina hubungan saling percaya, saling bersosialisasi dan selalu mengadakan

kegiatan yang bersifat kelompok.

40
B. Saran

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Mengembangkan penelitian ini dengan memperluas kajian yang

berhubungan dengan masalah kesehatan yang dialami lansia sekarang ini.

Sebagai dasar dalam melakukan penelitian lebih lanjut yaitu tentang

Hubungan Aktivitas Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Lansia.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil literature review ini dapat digunakan menambah wawasan dan

dalam pengembangan informasi tentang hubungan aktivitas fisik dengan

fungsi kognitif pada lansia, terutama dalam bidang keperawatan sebagai

bahan-bahan dalam proses pembelajaran.

3. Bagi Masyarakat

Diharapkan dari hasil literature review ini dapat dijadikan sebagai

alternative dan acuan untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang

Hubungan Aktivitas Fisik dengan Fungsi Kognitif pada Lansia.

41
DAFTAR PUSTAKA

Alsubaie, S. F. et al. (2020) ‘Jenis Aktivitas Fisik Yang Paling Berhubungan Dengan
Fungsi Kognitif dan Kualitas Hidup’, 2020.

Dese, D. C. and Wibowo, C. (2019) ‘Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Fungsi


Kognitif Lansia Di Panti Wredha Yayasan Sosial Salib Putih Salatiga’, Jurnal
Kesehatan Kusuma Husada, pp. 137–143. doi: 10.34035/jk.v10i2.389.

Hutahuruk, R., Sembiring, N. E. and Sarma, A. (2020) ‘Hubungan Aktivitas Fisik


Dengan Fungsi Kognitif Pada Lansia Di Desa Paran-Padang Kecamatan Sipirok’,
Penelitian Keperawatan Medik, 3(1), pp. 82–89. Available at:
http://ejournal.delihusada.ac.id/index.php/JPKM.

Koh, Y., Oh, Y. and Haesung, T. (2020) ‘Hubungan Latihan Fisik dan Fungsi Kognitif
pada Orang Korea Paruh Baya dan Lansia Tanpa Demensia’.

Lim, S., Jung, Y. Z. and Akama, T. (2020) ‘otak sains’.

Maryati, H., Bhakti, D. S. and Dwiningtyas, M. (2013) ‘Gambaran fungsi kognitif pada
lansia di UPT panti Werdha Mojopahit Kabupaten Mojokerto’, Jurnal Metabolisme,
2(2), pp. 1–6. Available at:
http://journal.stikespemkabjombang.ac.id/index.php/jm/article/view/361.

Mj, L. and Indo, S. (2019) ‘Hubungan dosis-respons antara olahraga dan fungsi
kognitif pada orang dewasa yang lebih tua dengan dan tanpa gangguan kognitif :
Tinjauan sistematis dan analisis meta’, pp. 1–24.

Nugroho, I. A., Asti, A. D. and Kuatno, L. (2017) ‘Hubungan Tingkat Pendidikan Dan
Aktifitas Fisik Terhadap Fungsi Kognitif Lansia Usia 60 Tahun Di Wilayah Kerja
Puskesmas Gombong Ii Kabupaten Kebumen’, Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan,
13(3), pp. 146–150. doi: 10.26753/jikk.v13i3.233.

Ramli, R. and Fadhillah, M. N. (2020) ‘Faktor yang Mempengaruhi Fungsi Kognitif


pada Lansia’, Window of Nursing Journal, 01(01), pp. 22–30. doi:
10.33096/won.v1i1.21.
Solis-urra, P. et al. (2020) ‘Mediasi E ff Efek Pola Aktivitas Fisik Laporan-Diri dalam
Hubungan antara Tingkat Pendidikan dan Gangguan Kognitif pada Lansia : Analisis
Lintas Bagian dari Survei Nasional Kesehatan Chili 2016 – 2017’, pp. 1–12.

Stovold, E. et al. (2014) ‘Study flow diagrams in Cochrane systematic review updates:
An adapted PRISMA flow diagram’, Systematic Reviews, 3(1), pp. 1–5. doi:
10.1186/2046-4053-3-54.

Suprayitno, E. et al. (2020) ‘Metode Literature Review Program Studi Keperawatan’,


(63), p. 6.

Sylvia, S. and Sutanto, H. (2017) ‘Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Fungsi Kognitif
Pada Lansia Di Cita Sehat Yogyakarta Tahun 2016’, Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan,
9(1), pp. 543–552.

Vanny, T. et al. (2018) ‘Hubungan aktivitas fisik dengan fungsi kognitif pada lansia di
puskesmas wori kecamatan wori kabupaten minahasa utara’, Jurnal KESMAS, 7(4).
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : I Dewa Gede Vega Mahadewa

NIM : 17089014092

Jurusan : S1 Ilmu Keperawatan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar hasil

karya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya

akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari dapat

dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima

sanksi atas perbuatan tersebut.

Singaraja, 2021
Yang Membuat Pernyataan

(I Dewa Gede Vega Mahadewa)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Jl. Raya Air Sanih Km. 11 Bungkulan, Singaraja
Telp. (0362) 7011307, 082897298522, Fax. (0362)3435033

FORMULIR KESEDIAAN SEBAGAI PEMBIMBING SKRIPSI


PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN STIKes BULELENG
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ns. Made Yos Kresnayana, S.Kep., M.Kep
Pangkat/ Jabatan : Pembimbing Utama/Dosen
Dengan ini menyatakan kesediaan sebagai pembimbing utama Skripsi
bagi mahasiswa dibawah ini:
Nama : I Dewa Gede Vega Mahadewa
NIM : 17089014092
Semester : VII
Jurusan : S1 Ilmu Keperawatan
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Singaraja, 2021
Pembimbing Skripsi

Ns. Made Yos Kresnayana, S.Kep., M.Kep


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Jl. Raya Air Sanih Km. 11 Bungkulan, Singaraja
Telp. (0362) 7011307, 082897298522, Fax. (0362)3435033

FORMULIR KESEDIAAN SEBAGAI PEMBIMBING SKRIPSI


PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN STIKes BULELENG
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Putu Cicilia Septipani, S. Pd, M. Pd
Pangkat/ Jabatan : Pembimbing Pendamping/Dosen
Dengan ini menyatakan kesediaan sebagai pembimbing Pendamping Skripsi
bagi mahasiswa dibawah ini:
Nama : I Dewa Gede Vega Mahadewa
NIM : 17089014092
Semester : VII
Jurusan : S1 Ilmu Keperawatan
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Singaraja, 2021
Pembimbing Skripsi

Putu Cicilia Septipani, S.Pd, M.Pd


RENCANA ANGGARAN BIAYA SKRIPSI

Jumlah Harga Satuan


No Kegiatan (Rp) Total (Rp)

1 Pembayaran proposal 1 1.500.000 1.500.000

2. Pembayaran Skripsi 1 1.000.000 1.000.000


3 1. Print:
a. Print proposal dan Global 300.000 300.000
skripsi
2. Perlengkapan lain
a. Stofmap 5 Buah 2.000 10.000
b. Klip kertas 3 Buah 3.000 9.000
c. Pulpen 3 Buah 1.000 3.000
Total 2.822.000

Singaraja,……… 2021
Peneliti

I Dewa Gede Vega Mahadewa


YAYASAN KESEJAHTERAAN WARGA KESEHATAN SINGARAJA
BALI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
INSTITUSI TERAKREDITASI B
Program Studi: S1 Keperawatan, S1 kebidanan, S1 Farmasi, D3
KebidanandanProfesiNers,
Office: Jln. Raya Air Sanih Km. 11 BungkulanSingaraja – Bali Telp/Fax (0362)
3435033
Web : stikesbuleleng.ac.id email : stikesbuleleng@gmail.com
BIODATA PENULIS

NAMA : I Dewa Gede Vega Mahadewa


NIM : 17089014092
PROGRAM STUDI : S1 Ilmu Keperawatan
ANGKATAN : 2017
TTL : Samsam, 16 Juni 1999
NOMOR HP : 082145482041
EMAIL : vegamahadewa@gmail.com
ALAMAT : Br. Dinas Samsam II, Desa Samsam, Kec. Kerambitan,
Kab. Tabanan
PTS : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng
ALAMAT : Jln Raya Air Sanih No. Km 11,
Bungkulan Kabupaten Buleleng
Judul Skripsi : Hubungan Aktifitas Fisik dengan Fungsi Kognitif pada
Lansia
MOTTO : Optimisme merupakan kepercayaan untuk menuju
pencapaian. Tidak ada yang bisa dilakukan tanpa
adnya harapan dan keyakinan
PESAN : Semoga hubungan antar dosen dan mahasiswa tetap
terjaga.
KESAN : Banyak Pengalaman yang didapat

Anda mungkin juga menyukai