Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sindi Elpina

NIM : 12101193113
Semester/Kelas : 5C
Jurusan : Hukum Ekonomi Syariah

BASYARNAS DAN EKSISTENSINYA

Materi Penjelasan Singkat Penjelasan (Mahasiswa)


Pokok
Sejarah Gagasan berdirinya Lembaga Pada awalnya pendiriannya BASYARNAS
berdirinya Arbitrase Islam di Indonesia, bernama BAMUI, namun dalam
Basyarnas diawali dengan bertemunya perkembangannya BAMUI berubah nama
para pakar, cendekiawan menjadi Badan arbitrase Syariah Nasional
muslim, praktisi hukum, para (BASYARNAS) berdasarkan keputuskan
kyai dan ulama untuk Rakernas MUI tahun 2002. Hal-hal seperti
bertukar pikiran tentang perubahan nama, perubahan bentuk dan
pentingnya lembaga arbitrase pengurus BAMUI dituangkan dalam SK MUI
di Indonesia. No. Kep-09/MUI/XII/2003 tanggal 30 Syawal
Akhirnya peresmian Badan 1424 H. bertepatan tanggal 24 Desember 2003
arbitrase Muamalat Indonesia M., dan ditandatangani Ketua umum MUI, Dr.
(BAMUI) dilangsungkan KH. MA. Sahal Mahfudh dan Sekretaris Umum,
pada tanggal 21 oktober 1993. Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin.. Isi SK MUI
Nama yang diberikan pada No. Kep-09/MUI/XII/2003:1
saat diresmikan adalah
BAMUI. Peresmiannya 1. Perubahan nama Badan Arbitrase Muamalat
ditandai dengan Indonesia (BAMUI) menjadi Badan Arbitrase
penandatanganan akta notaris Syariah Nasional (Basyarnas).
oleh dewan pendiri, yaitu 2. Perubahan bentuk badan hukum BAMUI dari
Dewan Pimpinan Majelis Yayasan menjadi di bawah MUI dan
Ulama (MUI) pusat yang merupakan perangkat organisasi MUI.
diwakili K.H. Hasan Basri 3. Dalam melaksanakan tugas dan funsginya
dan H.S. Projokusumo, sebagai Lembaga hakam Badan Arbitrase
masing-masing sebagai ketua Syariah Nasional bersifat otonom dan
umum dan sekretaris umum independent.
Dewan Pimpinan MUI. 4. Mengesahkan pedoman dasar Badan
Sebagai saksi yang ikut Arbitrase Syariah Nasional.
menandatangani akta notaris 5. Mengangkat Pengurus Badan Arbitrase
masing-masing H.M. Soejono Syariah Nasional periode 2000-2005
dan H. Zainulbahar Noor, 6. Periode/masa bakti Badan Arbitrase Syariah

1
Basyarnas, "Sejarah BASYARNAS", https://basyarnas-mui.com/profile/2/sejarah- diakses pada 8 November
2021
S.E. (Dirut. Bank Muamalat Nasional adalah mengikuti periode
Indonesia) saat itu. kepengurusan MUI.

Dasar BASYARNAS memiliki Karena BASYARNAS ini berdiri dengan dasar


Hukum ketentuan sendiri dalam syariat, maka dasar hukum dalam pendiriannya
Basyarnas menyelesaikan sengketa ada dua macam, yaitu berdasarkan hukum Islam
bisnis syariah. Selain dan Hukum Positif, diantaranya :2
mengacu pada hukum Islam
1. Q.S An-Nisa ayat 35
juga mengacu pada hukum
2. Q.S al-Hujurat ayat 9
nasional. Pada dasarnya
3. As-Sunnah: Hadis riwayat An-Nasa’i
penyelesaian sengketa
menceritakan dialog Rasulullah dengan Abu
melalui arbitrase berpedoman
Syureih. Rasulullah bertanya kepada Abu
pada Undang-Undang No. 30
Syureih: “Kenapa kamu dipanggil Abu Al-
Tahun 1999 tentang Arbitrase
Hakam?” Abu Syureih menjawab:
dan Alternatif Penyelesaian
“Sesungguhnya kaumku apabila bertengkar,
Sengketa. Undang-Undang
mereka datang kepadaku, meminta aku
No. 30 Tahun 1999 adalah
menyelesaikannya, dan mereka rela dengan
bersifat umum, karena
keputusanku itu”. Mendengar jawaban Abu
BASYARNAS memiliki
Syureih itu Rasulullah berkata: “Alangkah
ketentuan sendiri, maka
baiknya perbuatan yang demikian itu”.
berlaku lex specialis derogat
Demikian Rasulullah membenarkan bahkan
lex generali yaitu peraturan
memuji perbuatan Abu Syureih, Sunnah
yang bersifat khusus
yang demikian disebut Sunnah Taqririyah.
mengesampingkan peraturan
4. Undang-Undang No. 30 Tahun 1999
yang bersifat umum.
tentang Arbitrase dan Alternatif
Penyelesaian Sengketa.
5. SK. MUI. SK Dewan Pimpinan MUI No.
Kep-09/MUI/XII/2003 Tanggal 30
Syawwal 1424 H (24 Desember 2003)
tentang Badan Arbitrase Syari’ah Nasional.
6. Fatwa DSN-MUI. Semua fatwa Dewan
Syari’ah Nasional Majelis Ulama Indonesia
(DSN-MUI) perihal hubungan perdata
(muamalah)
Kewenangan Dalam Menyelesaikan Beberapa kewenangan BASYARNAS antara lain
Basyarnas Sengketa BASYARNAS :3
sebagai lembaga permanen
1. Menyelesaikan perselisihan/sengketa-
yang didirikan oleh Majelis
sengketa keperdataan dengan prinsip
Ulama Indonesia (MUI)
mengutamakan usaha-usaha perdamaian
2
Eko Siswanto, Peran Arbitrase Basyarnas Dalam Penyelesaian Sengketa Bisnis Syari’ah Al-Amwal, Vol. 3,
No. 2, September 2018, hlm. 169
3
Ibid, hlm. 175
berfungsi menyelesaikan (islah).
kemungkinan terjadinya 2. Menyelesaikan sengketa-sengketa bisnis
sengketa muamalat yang yang operasionalnya menggunakan hukum
timbul dalam hubungan Islam dengan mempergunakan hukum Islam
perdagangan, industri, pula.
keuangan dan jasa. 2. Menyelesaikan kemungkinan terjadinya
Disamping itu badan ini dapat sengketa perdata diantara bank-bank syariah
memberikan suatu dengan para nasabahnya atau pengguna jasa
rekomendasi atau pendapat mereka pada khususnya dan antara sesama
hukum (bindend advice), umat Islam yang melakukan hubungan-
yaitu pendapat yang mengikat hubungan keperdataan yang menjadikan
tanpa adanya suatu persoalan syariat Islam
tertentu yang berkenaan 3. Memberikan penyelesaian yang adil dan
dengan pelaksanaan cepat dalam sengketa-sengketa muamalah
perjanjian yang sudah barang atau perdata yang timbul dalam bidang
tentu atas permintaan para perdagangan, industri, jasa dan lain-lain.
pihak yang mengadakan
perjanjian untuk diselesaikan.
Eksistensi Tetap ada pilihan bagi pihak- Pasca lahirnya UU No. 3 Tahun 2006 yang
Basyarnas pihak yang ingin membuat kompetensi absolute Pengadilan
menyelesaiakan sengketa Agama ditambah dengan penyelesaian perkara
ekonomi syariah melalui sengketa ekonomi syari’ah, eksistensi Basyarnas
BASYARNAS. Pengadilan adalah tetap ada dengan syarat dalam akad
Agama berwenang terkait terdapat klausal yang menyatakan bahwa ketika
Eksekusi Putusan, karena terjadi sengketa ekonomi syari’ah maka lembaga
BASYARNAS tidak basyarnas yang akan menyelesaikannya.4
berwenang melaksanakan Eksistensi basyarnas untuk menyelesaikan
ekseskusi putusan arbitrase. sengketa ekonomi syari’ah dilakukan melalui
jalur non-litigasi, dan telah diakui secara yuridis
dengan UU No. 30 Tahun 2009 tentang Arbritase
dan Alternatif Penyelesaian Sengketa serta UU
No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syari’ah.

Pertanyaan :
Apakah prosedur berperkara di Basyarnas yang notabene merupakah lembaga
berpayung "syariah" sama atau ada sedikit perbedaan dengan lembaga arbitrase pada
umumnya?

4
Lilik Andaryuni, Eksistensi Basyarnas pasca lahirnya UU No. 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama, At
Tawazun, Vol. 9 No. 1 Juni 2021, hlm. 30

Anda mungkin juga menyukai