Dosen Pembimbing :
Jehanara, SST., M.Keb
Di susun oleh:
Lathifah Nuzuliah P3.73.24.1.20.016
Listia Nurhotimah P3.73.24.1.20.017
Maghrisa Kusmayanty P3.73.24.1.20.018
Mashlahatun P3.73.24.1.20.019
Mauzahra Nanda Ichan P3.73.24.1.20.020
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Pukul : 08.00-08.30
Waktu : 30 menit
Sasaran : Ibu hamil dan ibu yang memiliki bayi usia 0-24 bulan
Disusun Oleh :
Kelompok PKC Kelapa Gading
Mengetahui,
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) Untuk Pemenuhan Gizi
Dalam Upaya Pencegahan Stunting
Sasaran : Ibu hamil da ibu yang memiliki bayi usia 0-24 bulan
A. Latar Belakang
Indonesia saat ini tengah bermasalah dengan stunting. Hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskedas) 2013 menunjukkan prevalensi stunting mencapai
37,2%. Besarnya kerugian yang ditanggung akibat stunting lantaran naiknya
pengeluaran pemerintah terutama jaminan kesehatan nasional yang
berhubungan dengan penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, diabetes
atapun gagal ginjal. Ketika dewasa, anak yang menderita stunting mudah
mengalami kegemukan sehingga rentan terhadap serangan penyakit tidak
menular seperti jantung, stroke ataupun diabetes. Stunting menghambat potensi
transisi demografis Indonesia dimana rasio penduduk usia tidak bekerja
terhadap penduduk usia kerja menurun (Eko, 2017).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ibu dalam mempersiapkan
dan menyediakan makanan sesuai prinsip “gizi seimbang” untuk ibu dan
balita dalam upaya membentuk keluarga sehat.
2. Tujuan Khusus
1. Sasaran dapat mengetahui pengertian stunting
2. Sasaran dapat mengetahui penyebab gizi buruk dan stunting
3. Sasaran dapat mengetahui Akar masalah yang menyebabkan stunting
4. Sasaran dapat mengetahui pemenuhan kebutuhan gizi
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Materi (Terlampir)
1. Pengertian Stunting
2. Penyebab Gizi Buruk dan Stunting
3. Pedoman Gizi Seimbang
4. Pemenuhan Kebutuhan Gizi
2. Sasaran Atau Target
Ibu hamil dan ibu yang memiliki bayi usia 0-24 bulan di Puskesmas
Kecamatan Kelapa Gading
3. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Media dan Alat
1. Leaflet
5. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Kamis, 25 November 2021
Waktu : Pukul 08.00 – 08.30 WIB
D. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
No. Jadwal Kegiatan Penyuluhan Waktu
Peserta
1. Pembukaan
a. Memberi salam dan
sapa
b. Memperkenalkan diri
Mendengarkan 5 menit
c. Menyampaikan tujuan
acara
d. Melakukan kontrak
waktu dengan peserta
2. Penyuluhan
a. Pengertian Stunting
b. Penyebab Gizi Buruk
dan Stunting
Mendengarkan
c. Pedoman Gizi Seimbang 15 Menit
Materi
d. Pemenuhan Kebutuhan
Gizi
3. Penutup
a. Melakukan evaluasi
peserta terhadap materi
penyuluhan Melakukan
b. Membuat kesimpulan Tanya Jawab
penyuluhan
c. Menutup diskusi dan
10 Menit
memberi salam Mendengarkan
E. Penutup
Demikianlah satuan acara penyuluhan ini kamil ajukan dengan harapan
kegiatan yang akan dilaksanakan dapat berjalan dengan baik serta lancar.
Pelaksanaan penyuluhan ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi sasaran ibu hamil dan ibu yang memiliki bayi usia 0-24 bulan di
Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading.
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN
PEMBERIAN MAKANAN BAYI DAN ANAK (PMBA) UNTUK PEMENUHAN
ASUPAN GIZI ANAK DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING
1. Pengertian Stunting
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh
kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan
gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau
pendek (kerdil) dari standar usianya. Kondisi tubuh anak yang pendek
seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang
tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-
apa untuk mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan
faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan
dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan
pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang
sebenarnya bisa dicegah. Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah
pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai
kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu
berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.
Terdapat efek stunting pada anak, diantaranya :
a. Kemampuan kognitif menurun
b. Perkembangan fisik terhambat
c. Masalah Kesehatan saat dewasa, seperti obesitas
b. Pola asuh : yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktik pemberian
makan bayi dan anak. Dimulai dari edukasi tentang kesehatan reproduksi
dan gizi bagi remaja sebagai cikal bakal keluarga, hingga para calon ibu
memahami pentingnya memenuhi kebutuhan gizi saat hamil dan stimulasi
bagi janin, serta memeriksakan kandungan empat kali selama kehamilan.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah berikanlah hak anak
mendapatkan kekebalan dari penyakit berbahaya melalui imunisasi yang
telah dijamin ketersediaan dan keamanannya oleh pemerintah.
- Bayi usia 4-12 bulan perlu tidur 12-16 jam sehari (termasuk tidur
siang)
- Anak 1-2 tahun perlu tidur 11-14 jam sehari (termasuk tidur siang)
c. Sanitasi dan akses air bersih rendah : akses terhadap pelayanan kesehatan,
termasuk di dalamnya adalah akses sanitasi dan air bersih. Untuk itu, perlu
membiasakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta tidak buang
air besar sembarangan.
Gambar tumpeng ini tidak hanya berisi panduan sehat, melainkan juga panduan
pola hidup secara keseluruhan. Pedoman baru ini memiliki 10 pesan yang terkait
dengan makanan bergizi hingga pola hidup bersih, yakni sebagai berikut :
6. Biasakan sarapan
Makronutrien adalah zat yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah besar
untuk memberikan tenaga secara langsung. Terdiri atas karbohidrat, protein,
dan lemak. Sumber karbohidrat dapat diperoleh dari beras, singkong, jagung,
dan ubi. Sedangkan sumber protein bisa didapatkan dari kacang-kacangan,
telur, susu, daging, dan ayam. Lemak ada pada kacang-kacangan, buah-buahan,
daging, telur, dan susu.
1. Karbohidrat.
2. Protein.
4. Besi.
6. Vitamin C.
2. Adekuat
- Makanan sumber protein hewani sebanyak 9gr per hari untuk usia 0-5
bulan, 15gr perhari untuk usia 6-11 bulan: ikan, ayam daging, hati,
udang, telur, susu dan hasil olahannya. Pemberian protein hewani
dalam MP ASI diprioritaskan. Selain itu sumber protein nabati mulai
diperkenalkan, yang terdapat dalam kacang-kacangan (protein nabati):
kedelai, kacang hijau, kacang polong, kacang tanah, dan lain-lain
3. Aman
- Perhatikan kebersihan makanan dan peralatan.
- Mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan dan sebelum
memberikan makanar kepada anak.
4. Diberikan dengan cara yang benar
- MP ASI diberikan secara teratur (pagi, siang, sore/ menjelang malam)
- Lama pemberian makan maksimal 30 menit.
- Lingkungan netral (tidak sambil bermain atau menonton TV)
Contoh MP ASI dari makanan keluarga
Lanjutkan menyusui
1. Bayi 6-8 bulan
- Nasi putih 30 gr
- Dadar telur 35 gr
- Sayur kare wortel tempe 20 gr
2. Bayi 9-11 bulan
- Nasi putih 45 gr
- Ikan kembung bumbu kuning 30 gr
- Tumis buncis 25 gr
3. Anak 12-24 bulan
- Nasi putih 55 gr
- Semur hati ayam 45 gr
- Bobor bayam 20 gr
Tabel Angka Kecukupan Gizi Bayi Usia 6-24 Bulan
Gambar 3 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 28 Tahun 2019, Angka Kecukupan Gizi Yang
Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia
DAFTAR PUSTAKA