Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

PERSONAL HYGIENE REMAJA PUTRI SAAT MENSTRUASI DI PUSKESMAS


KECAMATAN KELAPA GADING

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Integrasi KDK dan Promosi Kesehatan
Pada Remaja dan Calon Pengantin

Dosen Pembimbing :

Jehanara, SST., M.Keb

Disusun Oleh :

Lathifah Nuzuliah P3.73.24.1.20.016

Listia Nurhotimah P3.73.24.1.20.017

Maghrisa Kusmayanty P3.73.24.1.20.018

Mashlahatun P3.73.24.1.20.019

Mauzah Nanda Ichan P3.73.24.1.20.020

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN BIDAN PROFESI


BIDAN POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan dalam
menyelesaikan laporan ini tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, saya tidak akan
mampu menyelesaikan laporan ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan
kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafaatnya kita nantikan kelak.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga Laporan Kegiatan Promosi Kesehatan tentang “Vulva Hygiene Remaja Putri Saat
Mentruasi Di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading” dapat diselesaikan. Laporan ini disusun
guna memenuhi tugas mata kuliah Praktik Integrasi KDK dan Promosi Kesehatan Pada Remaja
dan Calon Pengantin. Saya berharap semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan pada pembaca dan penulis sendiri.

Saya menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan dalam penulisan laporan ini
dan saya mohon kepada pembaca agar saran dan kritik kepada saya agar ketika penulisan
laporan kembali dapat lebih baik dari laporan ini. Akhir kata semoga laporan ini dapat
bermanfaat untuk penulis maupun pembaca.

Jakarta 01 Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Tujuan penulisan .......................................................................................... 1
1.3 Lokasi dan Waktu Kegiatan ......................................................................... 2

BAB II PERKEMBANGAN KASUS ......................................................................... 3


2.1 Materi Yang Disampaikan .......................................................................... 3
2.2 Identitas Responden ................................................................................... 3
2.3 Uraian Kasus/ Kegiatan .............................................................................. 3
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................ 6
3.1 Materi Terkait Kasus .................................................................................. 6
3.2 Hambatan dan Pendukung Kegiatan ........................................................... 13
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................... 14
4.1 Kesimpulan ................................................................................................ 14
4.2 Saran .......................................................................................................... 14
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... iii
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. iv
LAMPIRAN ................................................................................................................ v
Lampiran 1 ...................................................................................................... v
Lampiran 2 ...................................................................................................... ix
Lampiran 3 ...................................................................................................... x
Lampiran 4 ...................................................................................................... xi

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menjaga kesehatan berawal dari menjaga kebersihan. Hal ini juga berlaku bagi
kesehatan organ-organ seksual. Cara memelihara organ intim tanpa kuman
dilakukan sehari-hari dimalai bangun tidur dan mandi pagi. Alat reproduksi dapat
terkena sejenis jamur atau kutu yang dapat menyebabkan rasa gatal atau tidak
nyaman apabila tidak dirawat kebersihannya. Mencuci vagina dengan air kotor,
pemeriksaan dalam yang tidak benar, penggunaan pembilas vagina yang
berlebihan, pemeriksaan yang tidak higienis, dan adanya benda asing dalam vagina
dapat menyebabkan keputihan yang abnormal. Keputihan juga bisa timbul karena
pengobatan abnormal, celana yang tidak menyerap keringat (Eni, 2011).
Pada remaja perempuan akan mengalami perubahan yang dirangsang oleh
hormon estrogen dan progesteron yang ditandai dengan adanya menstruasi
(Kusmiran, 2012). Menurut Pratiwi (2012) bahwa keputihan fisiologis dapat
dipengaruhi oleh perubahan hormon terutama pada saat siklus menstruasi yaitu
pada hari ke 10-16. Pada saat menstruasi seorang remaja harus memperhatikan dan
memerlukan praktik vulva hygiene dengan baik dan benar. Apabila tidak menjaga
kebersihan maka akan menimbulkan infeksi jamur dan bakteri yang menyebabkan
gatal-gatal pada organ kewanitaan dan terjadi keputihan (Hanissa, 2017). Menurut
Elmart (2012) Upaya kebersihan diri yang terkait organ reproduksi yaitu vulva
hygiene. Vulva hygiene sendiri terdiri dari atas dua kata, yaitu vulva atau kelamin
luar, dan hygiene yang berarti kebersihan. Jadi vulva hygiene itu mencakup cara
menjaga dan merawat kebersihan organ kelamin,bagian luar. Berikut beberapa hal
yang harus diperhatikan terkait kebersihan organ luar wanita (Elmart, 2012).

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan dan menambah pengetahuan pada remaja seputar
kesehatan reprdoduksi yaitu mengenai personal hygiene lebih tepatnya
vulva hygiene remaja putri saat menstruasi.

1
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Memberikan pengetahuan kepada remaja tentang personal hygiene
saat menstruasi
2. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang personal hygiene saat
menstruasi sebelum dilakukan penyuluhan
3. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang personal hygiene saat
menstruasi setelah dilakukan penyuluhan

1.3 Lokasi dan Waktu Kegiatan


Hari/ Tanggal : Kamis, 02 Desember 2021
Waktu : 08.00 WIB
Tempat : Aula Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading

2
BAB II

PERKEMBANGAN KASUS

2.1.Materi Yang Disampaikan


Adapun materi yang akan disampaikan pada penyuluhan ini adalah :
1. Pengetian menstruasi
2. Lama menstruasi
3. Siklus menstruasi
4. Personal hygiene saat menstruasi
5. Perilaku personal hygiene saat menstruai
6. Dampak jika tidak melakukan vulva hygiene saat menstruasi

2.2.Identitas Responden
No Nama Alamat
1 Liola Jl. Gading Nirwana 2 no.21
2 Novriyami Jl. Pegangsaan 2 Rt03/Rw04 kelapa
gading
3 Marselina Childa Axcepti Jl. Harapan Indah Kp. Ranah Apid
4 Memory Jl. Lestasi IX Rt03/10 Sukapura
5 Liantin Jl. Teluk Ratai Raya No. 8
6 Siti Nur Azizah Penggilingan
7 Henny. E Jl. Raya Sengon Rt02/02
8 Syarifah Jl. Inpeksi Kali Sunter

2.3.Uraian Kasus/ Kegiatan


2.3.1 Tahapan Persiapan
Sebelum kegiatan dimulai, penyuluh sudah menyiapkan media
penyuluhan berupa leaflet untuk mempermudah remaja dalam memahami
materi yang disampaikan. Selain itu, kami meminta izin kepada salah satu
penanggung jawab puskesmas Kelapa Gading untuk meminjam ruangan yang
akan digunakan untuk berlangsungnya kegiatan penyuluhan. Setelah itu, kami
menyiapkan ruangan berupa tata letak kursi dan snack sebagai konsumsi yang
diberikan kepada peserta.

3
2.3.2 Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan penyuluhan dimulai pada pukul 08.00 WIB. Kegiatan ini
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang sudah ditentukan sebelumnya.
a. Selama pelaksanaan kegiatan penyuluh mengikuti protocol kesehatan
dengan menggunakan alat pelindung diri berupa masker. Sebelum
penyuluh bertemu dengan remaja, penyuluh mencuci tangan sesuai
dengan protocol kesehatan. Tidak lupa penyuluh juga membawa cadangan
masker untuk remaja yang belum menggunakan masker.
b. Kegiatan penyuluhan dilakukan sebelum tenaga kesehatan memberikan
pelayanan kepada pasien.
c. Kegiatan dilaksanakan oleh sekelompok mahasiswa.
d. Jadwal penyuluhan
Waktu Kegiatan Metode

08.00-08.05 WIB Pembukaan Perkenalan dan ceramah


08.05-08.25 WIB Penyampaian materi Ceramah dan penggunaan
media leaflet
08.25-08.28 WIB Evaluasi Tanya jawab
08.29-08.30 WIB Penutupan Ceramah

2.3.3 Evaluas
a. Struktur
- Terdapat delapan responden remaja putri yang berusia antara 16-19
tahun
- Kegiatan penyuluhan berlangsung secara tatap muka dengan
responden di aula Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading
- Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan cara pemberian informasi
menggunakan media leaflet, berdiskusi dan pada akhir sesi dilakukan
tanya jawab.
b. Proses
Kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari Kamis, 02 Desember
2021 pukul 08.00-08.30 WIB. Kegiatan penyuluhan berlangsung selama
30 menit dan seluruh kegiatan berjalan lancar sesuai rencana dan kontrak

4
yang telah disepakati. Saat kegiatan penyuluhan, Remaja sangat antusias
dan sangat aktif untuk mendengarkan dan bertanya.
Terdapat beberapa pertanyaan yang diajukan remaja, antara laia :
1. Mengapa saat mencebok/ membersihkan vagina harus dari arah
depan ke belakang bukan sebaliknya?
Jawaban : Cara cebok yang benar yaitu mencebok dari bagian depan
ke belakang. Mengapa bukan dari arah sebaliknya? Karena anus
mengandung banyak bakteri dari fases, dan makanan yang diolah
tersebut mengandung bakteri E-coli. Ketika melakukan Gerakan
cebok dari belakang ke depan, bakteri tersebut mengenai bagian
vagina depan. Apabila imunitas seorang Wanita lemah akan
menyebabkan berbagai masalah seperti keputihan.
2. Berapa jam sekali seorang perempuan harus mengganti pembalut?
Jawaban : idealnya saat menstruasi pembalut harus diganti selama 4
jam sekali.
3. Saat menstruasi tubuh lebih sering kotor, tips apa saja yang dapat
dilakukan oleh remaja dalam menjaga kebersihan vagina?
Jawaban : Seperti materi yang telah disampaikan beberapa tips
berikut dapat dilakukan remaja dalam menjaga kebersihan vagina
antara lain gunakan pakaian dalam yang menyerap keringat,
kunsumsi makanan seghat dan bergizi, cuci tangan sebelum dan
sesudah mengganti pembalut, membersihkan vagian dari arah yang
tepat.
c. Hasil
Dari beberapa pertanyaan yang diajukan penyuluh kepada
remaja dapat disimpulkan bahwa remaja sudah cukup mengerti mengenai
personal hygiene atau menjaga kebersihan diri saat menstruasi. Dengan
hasil :
1. 100% remaja dapat mengetahui pengeetian menstruasi
2. 95% remaja dapat mngetahui lamanya menstruasi
3. 90% remaja dapat mengetahui siklus mestruasi
4. 90% remaja dapat mengetahui pengertian personal hygiene
5. 90% remaja dapat menyebutkan Kembali macam-macam personal
hygiene yang dapat dilakukan saat menstruasi.
5
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Materi Terkait Kasus
3.1.1 Pengertian Menstruasi
Menstruasi adalahtanda pubertas yang terjadi pada wanita. Proses
menstruasi merupakan proses peluruhan lapisan bagian dalam pada dinding
rahim wanita (endometrium) yang mengandung banyak pembuluh darah
dan umumnya berlangsung selama 5-7 hari setiap bulannya. Biasanya
siklus menstruasi berlangsung hingga usia 50 tahun. Adapun masa pasca
berhenti menstruasi dinamakan sebagai menopause. (Kemenkes, 2018)
Menstruasi adalah proses keluarnya darah dari dalam rahim yang terjadi
karena luruhnya dinding rahim bagian dalam yang mengandung banyak
pembuluh darah dan sel telur yang tidak di buahi. Proses menstruasi dapat
terjadi dikarenakan sel telur pada organ wanita tidak dibuahi, hal ini
menyebabkan endometrium atau lapisan dinding rahim menebal dan
menjadi luruh yang kemudian akan mengeluarkan darah melalui saluran
reproduksi wanita. Normal siklus menstruasi adalah 21 hari sampai 35 hari
yang ditandai dengan keluarnya darah sebanyak 10 hingga 80 ml perhari.
Menstruasi atau haid yang terjadi dengan siklus lebih dari 35 hari termasuk
kategori siklus yang tidak normal, hal ini terjadi karena banyak penyebab
seperti keadaan hormon yang tidak seimbang, stres, penggunaan KB, atau
karena tumor (Nuraini, 2018).
Menurut (Utami, dkk dalam Nuraini 2015) menstruasi atau haid pada
wanita terjadi melalui empat fase, yaitu:
1. Fase Menstruasi
Di fase ini yang terjadi adalah keluarnya darah haid dari organ
reproduksi wanita yang ditandai dengan penurunan kondisi menjadi
lemas dan dikatakan normal apabila haid terjadi dari hari kelima sampai
ketujuh. Menurunnya hormon progesteron juga terjadi pada fase ini
diselingi dengan keluarnya darah menstruasi sebanyak 10 sampai 80
ml.
2. Fase folikular
Pada fase folikular terjadi pelepasan hormon Follicle
Stimulating Hormone (FSH) oleh kelenjar hipofisia yang berperan
6
sebagai pembuat folikel pada ovarium sampai menjadi matang. Pada
fase ini terjadi peningkatan hormon estrogen.
3. Fase Ovulasi
Pada fase ini yang terjadi pada hormon estrogen sedang
meningkat dan hormon luteinizing pada sel telur yang telah matang
akan di lepaskan menuju tuba fallopi dan bertahan selama kurang lebih
12 sampai 24 jam.
4. Fase Luteal
` Fase luteal adalah fase terakhir yang terjadi pada hari kelima
belas sampai siklus menstruasi berakhir. Bekas folikel yang telah
ditinggalkan sel telur akan membentuk korpus luteum yang kemudian
menghasilkan hormon progesteron.

3.1.2 Lama Menstruasi


Menstruasi atau haid merupakan proses kematangan seksual bagi
seorang wanita. Menstruasi juga dapat didefinisikan sebagai proses keluarnya
darah dari endometrium yang terjadi secara rutin melalui vagina sebagai proses
pembersihan rahim terhadap pembuluh darah, kelenjar-kelenjar dan sel-sel yang
tidak terpakai karena tidak adanya pembuahan atau kehamilan (Cahyaning,
2018)
Lama menstruasi biasanya antara 3-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti
darah sedikit-sedikit kemudian ada yang 7-8 hari. Pada setiap wanita biasanya
lama menstruasi itu tetap. Jumlah darah yang keluar rata-rata ± 16 cc, bila lebih
dari 80 cc bersifat patologik (N Panggih, 2015).
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi lama menstruasi
(Verawaty, 2012)
1. Stress
Stress menyebabkan perubahan sistematik dalam tubuh, khususnya
sistem syaraf dalam hipotalamus melalui perubahan hormon reproduksi
(Kusmiran, 2011).
2. Penyakit kronis
Penyakit kronis seperti diabetes, gula darah yang tidak stabil berkaitan
erat dengan perubahan hormonal sehingga bila gula darah tidak terkontrol

7
akan mempengaruhi lama menstruasi dengan terpengaruhnya hormon
reproduksi (Kusmiran, 2011).
3. Gizi buruk
Penurunan berat badan akut akan menyebabkan gangguan pada fungsi
ovarium, tergantung derajat ovarium dan lamanya penurunan berat badan.
Kondisi patologis seperti berat badan yang kurang/kurus dapat
menyebabkan amenorrhea (Kusmiran, 2011).
4. Aktifitas fisik
Tingkat aktifitas fisik yang sedang dan berat dapat mempengaruhi kerja
hipotalamus yang akan mempengaruhi hormon menstruasi sehingga dapat
membatasi menstruasi (Kusmiran, 2011).
5. Konsumsi obat-obatan tertentu seperti antidepresan antipsikotik, tiroid dan
beberapa obat kemoterapi. Hal ini dikarenakan obat-obatan yang
mengandung bahan kimia jika dikonsumsi terlalu banyak dapat
menyebabkan sistem hormonal terganggu, seperti hormon reproduksi
(Welch, 2012).

3.1.3 Siklus Menstruasi


Menstruasi yang normal berlangsung kurang lebih 4-7 hari. Jumlah
darah yang dikeluarkan sekitar 2-8 sendok makan. Sementara satu siklus
menstruasi rata-rata adalah 28 hari, tetapi panjang siklus 24-35 hari masih
dikategorikan normal. Sistem kerja tubuh wanita berubah-ubah dari bulan ke
bulan tapi ada beberapa wanita yang memiliki jumlah hari yang sama persis
setiap siklus menstruasinya (Verawaty & Rahayu, 2011). Cara menghitung
siklus menstruasi yaitu dengan menandai hari pertama keluarnya darah
menstruasi sebagai “siklus hari ke-1”. Panjang siklus rata-rata wanita adalah 28
hari. Namun rata-rata panjang siklus menstruasi berubah sepanjang hidup dan
jumlahnya mendekati 30 hari saat seorang wanita mencapai usia 20 tahun, dan
rata-rata 26 hari saat seorang wanita mendekati masa menopause, yaitu di
sekitar usia 50 tahun. Hanya sejumlah kecil wanita yang benar-benar
mengalami siklus 28 hari (Verawaty & Rahayu, 2011).

8
Macam-macam siklus menstruasi:
a. Eumenorrhea (Normal)
Eumenorrhea yaitu siklus menstruasi yang teratur dengan interval
perdarahan yang terjadi antara 21-35 hari.
b. Polimenorrhea
Polimenorrhea merupakan siklus menstruasi yang lebih pendek dari
biasanya (<21 hari) dan perdarahannya kurang lebih sama atau lebih banyak
dari normal
c. .Oligomenorrhea
Oligomenorrhea adalah mestruasi jarang (sangat sedikit) atau lebih
tepatnya, periode menstruasi terjadi dengan interval yang lebih lama dari 35
hari dengan jumlah menstruasi 4-9 kali saja dalam setahun. Penyebabnya
bisa bermacam-macam, seperti perubahan hormone di masa perimenopause,
PraderWill Syndrome, PCOS, gangguan makan seperti anorexia nervosa
dan bulima nervosa, dan lain-lain.
d. Amenorhea
Amenorhea adalah absenya periode menstruasi selama 3 bulan di usia
reproduksinya, yaitu absenya menstruasi selama 3 bulan pada Wanita yang
memiliki siklus menstruasi normal sebelumnya. (Yani, 2016)

3.1.4 Personal Hygiene Saat Menstruasi


Personal hygiene ini merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan
untuk mempertahankan kesehatan baik fisik maupun psikologis (A.Aziz Alimul
H. M. Uliyah, 2008). Kemampuan seseorang untuk melakukan personal
hygiene tentunya dipengaruhi domain kognitif berkaitan dengan pengetahuan
yang bersifat intelektual (cara berpikir, berabstraksi, analisa, memecahkan
masalah dan lain-lain), yang meliputi pengetahuan (knowledge), pemahaman
(comprehension), penerapan (aplication), analisa (analysis), sintesis (synthesis)
dan evaluasi (evaluation). Individu dengan pengetahuan tentang kebersihan diri
akan selalu menjaga kebersihan dirinya untuk mencegah dari kondisi atau
keadaan sakit. Personal hygiene memiliki tujuan meningkatkan derajat
kesehatan seseorang, memiliki kebersihan diri seseorang, memperbaiki
personal hygiene yang kurang, pencegahan penyakit, meningkatkan percaya diri
seseorang dan menciptakan keindahan (Tarwoto Wartonah, 2011). Personal
9
Hygiene dipengaruhi 7 faktor yaitu citra tubuh, praktik sosial, status sosial
ekonomi, pengetahuan, budaya, kebiasaan seseorang dan kondisi fisik. Perilaku
hygiene menstruasi merupakan upaya atau tindakan untuk menghindari masalah
organ reproduksi (Notoatmojo, 2010).
Ketika upaya menjaga personal hygiene tidak dilakukan secara optimal,
maka akan timbul dampak psikologis pada seseorang, yaitu adanya masalah
sosial yang berhubungan dengan personal hygiene seperti gangguan kebutuhan
rasa nyaman, kebutuhan mencintai dan dicintai, kebutuhan harga diri,
aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial dapat muncul juga dampak fisik
seperti banyaknya gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering
terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut,
infeksi mata dan telinga dan gangguan fisik pada kuku (Tarwoto dan Wartonah,
2011).
Menurut Patricia (2005) personal hygiene menstruasi merupakan
peningkatan kesehatan melalui implementasi tindakan hygiene yang dapat
dilakukan saat menstruasi. Tujuan dari perawatan selama menstruasi untuk
pemeliharaan kebersihan dan kesehatan individu yang dilakukan selama masa
menstruasi sehingga mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikis serta dapat
meningkatkan derajat kesejahteraan.

3.1.5 Perilaku Personal Hygiene saat Menstruasi


Patricia (2005) menyatakan bahwa indikator perilaku personal hygiene
menstruasi meliputi:
1. Perawatan kulit dan wajah
Perawatan wajah pada saat menstruasi terdiri dari perawatan dalam dan
perawatan luar. Perawatan dalam ini meliputi makan-makanan dengan
menu seimbang diperlukan untuk kesehatan kulit karena semua zat gizi dan
vitamin sangat penting bagi kulit. Perawatan dari luar dapat dilakukan
dengan pembersih dan pelembab.
2. Kebersihan Rambut
Menjaga kebersihan rambut sangatlah penting karena pada saat
menstruasi kulit kepala lebih berminyak dan berkeringat sehingga akan
memudahkan timbulnya ketombe dan mikroorganisme lain. Agar
10
kebersihan rambut dan kulit kepala terjaga, usahakan minimal
membersihkan rambut dua hari sekali.
Kebersihan rambut genitalia saat menstruasi juga penting untuk dijaga.
Hindari membersihkan bulu di daerah kemaluan dengan cara mencabut
karena dapat menimbulkan lubang pada bekas bulu kemaluan tersebut dan
menjadi jalan masuk bakteri, kuman, dan jamur. Selanjutnya dapat
menimbulkan iritasi dan penyakit kulit. Perawatan rambut genetalia
disarankan untuk dirapikan saja dengan memendekkan dengan gunting atau
dicukur sampai habis setiap 40 hari
3. Kebersihan tubuh dan Organ Genital
Kebersihan tubuh pada saat menstruasi juga sangat penting
diperhatikan, dan sebaiknya mandi 2 kali sehari, dengan sabun mandi biasa,
pada saat mandi organ reproduksi luar perlu cermat dibersihkan. Cara
membersihkan daerah kewanitaan yang terbaik ialah membasuhnya dengan
air bersih. Satu hal yang harus diperhatikan dalam membasuh daerah
kewanitaan kita, terutama setelah buang air besar (BAB), yaitu dengan
membasuhnya dari arah depan ke belakang (dari vagina ke arah anus),
bukan sebaliknya. Apabila terbalik arahnya, maka kuman dari daerah anus
akan terbawa ke depan dan dapat masuk ke dalam vagina. Diharapkan tidak
dibersihkan dengan cairan pembersih atau cairan antiseptic karena dapat
merusak flora normal yaitu bakteri doderlin.
4. Kebersihan pakaian sehari-hari
Mengganti pakaian setiap hari sangatlah penting terutama pakaian
dalam, gunakan pakaian dalam yang kering dan menyerap keringat (bahan
katun atau 15 15 kaus) karena pakaian dalam yang basah akan
mempermudah tumbuhnya jamur. Pakaian dalam yang telah terkena darah
sebaiknya direndam terlebih dahulu dan setelah kering disetrika. Pemakaian
celana yang terlalu ketat sebaiknya dihindari, karena hal ini menyebabkan
kulit susah bernafas dan akhirnya bisa menyebabkan daerah kewanitaan
menjadi lembab dan teriritasi.
5. Penggunaan pembalut
Pembalut selama menstruasi harus diganti secara teratur 4-5 kali atau
setiap setelah mandi, buang air kecil, dan buang air besar. Apabila di
permukaan pembalut telah ada gumpalan darah, segera ganti pembalut.
11
Alasannya karena gumpalan darah yang terdapat di permukaan pembalut
tersebut merupakan tempat yang sangat baik untuk perkembangan jamur.
Jika menggunakan pembalut sekali pakai sebaiknya dibersihkan dulu
sebelum dibungkus lalu dibuang ke tempat sampah. Untuk pembalut
lainnya sebaiknya direndam memakai sabun di tempat tertutup sebelum
dicuci.

3.1.6 Dampak Tidak Melakukan Vulva Hygiene


Peristiwa menstruasi yang merupakan darah kotor, yang jika kurang
dijaga kebersihannya akan berpotensi untuk timbul infeksi pada organ
reproduksi (Yusuf, 2002). Sedangkan, apabila perilaku hygienis tersebut tidak
dilakukan dan remaja putri kurang peduli akan kebersihan alat reproduksinya,
tidak menjaga penampilan dan kesehatan sewaktu menstruasi, mereka dapat
terkena kanker rahim, keputihan, mengurangi aktivitas saat menstruasi karena
malas, kurang percaya diri, percaya akan mitos-mitos seputar menstruasi yang
beredar di masyarakat, dijauhi teman-teman karena bau badan amis, dan
lainnya.
Hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa kurangnya
perilaku perawatan diri saat menstruasi dapat menyebabkan berbagai penyakit
misalnya kanker rahim. Berdasarkan data dari badan kesehatan Dunia (WHO),
kanker serviks merupakan kanker nomor dua terbanyak pada perempuan
berusia 15-45 tahun setelah kanker payudara. Tidak kurang dari 500.000 kasus
baru dengan kematian 280.000 penderita terjadi setiap tahun di seluruh dunia.
Bisa dikatakan, setiap dua menit seorang perempuan meninggal akibat
kanker serviks. Di wilayah Asia Pasifik dan Timur Tengah terdapat 1,3 milyar
perempuan berusia 13 tahun ke atas yang berisiko terkena kanker serviks. WHO
memperkirakan ada lebih dari 265.000 kasus kanker serviks dengan kematian
140.000 penderita setiap tahun di wilayah ini. Menurut data Globocan 2002.
Terdapat lebih dari 40.000 kasus baru kanker serviks dengan sekitar
22.000 kematian karenanya pada wanita di Asia Tenggara. Indonesia berada
pada peringkat pertama untuk kasus wanita penderita kanker mulut rahim
(serviks) sedunia, sedangkan data dari Yayasan Kanker Indonesia, bahwa
penyakit penyakit kanker leher rahim (serviks) mengakibatkan korban
meninggal dunia sedikitnya 555 wanita perharinya dan 200.000 wanita per
12
tahunnya. Menurut beberapa penelitian menyebutkan bahwa kanker inikanker
disebabkan oleh virus Human Papilloma Virus (HPV) yang muncul antara lain
karena perilaku sering berganti-ganti pasangan seks dan perilaku yang tidak
hygienis pada saat menstruasi.
Virus ini hidup di daerah yang lembab, persisnya dalam cairan vagina
yang diidap oleh penderita keputihan (leukore). Jika keputihan ini tidak segera
membaik, virus ini bisa memunculkan kanker rahim. Biasanya keadaan ini
ditandai dengan banyaknya cairan keputihan yang disertai bau tidak sedap dan
perdarahan yang keluar dari vagina. Tapi ada kalanya kanker yang muncul itu
tidak memberikan gejala-gejala sakit seperti itu. Ditemukan penyebab utama
kanker mulut rahim di Indonesia adalah pembalut berkualitas buruk.
Oleh karena itu, pada saat menstruasi seharusnya perempuan benar-
benar dapat menjaga kebersihan organ reproduksi secara ekstra terutama pada
bagian vagina, karena kalau tidak dijaga kebersihannya, akan menimbulkan
mikroorganisme yang berlebih sehingga mengganggu fungsi organ.

3.2 Hambatan dan Pendukung Kegiatan


3.2.1 Hambatan Kegiatan
Di lingkungan puskesmas sulit menemukan remaja sebagai sasaran
peserta dalam penyuluhan sehingga menghabat kami dalam melakukan
penyuluhan. Namun, seteleh beberapa hari kami berpraktik akhirnya kami
menemukan beberapa remaja. Remaja tidak langsung setuju saat penyuluh
bertanya karena remaja sebelumnya belum pernah ikut dalam suatu
penyuluhan tetapi setelah penyuluh menyebutkan tujuan diadakannya
penyuluhan remaja setuju dan mau untuk ikut dalam penyuluham.
3.2.2 Pedukung kegiatan
Remaja merasa antusias dalam mendengarkan penyuluhan terkait
dengan materi yang diberikan. Materi ini sesuai dengan permasalahan yang
sering dialami oleh remaja. Kegiatan ini juga didukung dengan media
penyuluhan untuk membantu remaja dalam memahami materi. Setelah
melakukan evaluasi kegiatan, remaja dapat menjawab pertanyaan yang
diberikan.

13
BAB III
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
Menstruasi adalah tanda pubertas yang terjadi pada wanita. Proses menstruasi
merupakan proses peluruhan lapisan bagian dalam pada dinding rahim wanita
(endometrium) yang mengandung banyak pembuluh darah dan umumnya berlangsung
selama 5-7 hari setiap bulannya. Biasanya siklus menstruasi berlangsung hingga usia
50 tahun. Adapun masa pasca berhenti menstruasi dinamakan sebagai menopause.
(Kemenkes, 2018)
Remaja sering kali mengalami permasalahan mengenai kesehatan
reproduksinya. Salah satu factor yang mendasari banyak permasalahan tersebut
dikarenakan ketidaktahuan remaja dalam menerapkan kebersihan. Saat menstruasi
tubuh mengeluarkan darah, sehingga tubuh menjadi lebih kotor. Oleh karena itu penting
untuk remaja menerapkan perilaku hygiene yang baik dan benar saat menstruasi.
Perilaku personal hygiene yang dapat dilakukan remaja saat menstruasi antara
lain yaitu menjaga kebersihan kulit dan wajah, rabut, alat genetalian dengan cara
mencebok vagina dari arah yang benar yaitu dari depan ke belakang, tidak
menggunakan atau mencuci alat genetalia dengan bahan-bahan kimia, mengganti
pembalut sesering mungkin minimal 4 jam sekali, dan menggunakan celana dalam yang
menyerap keringat.

4.2.Saran
4.2.1 Bagi Peserta
Diharapkan dengan adanya penyuluhan tentang perilaku personal
hygeiene saat menstruasi dapat membantu remaja untuk menjalani dan
meningkatkan kesehatan yang lebih baik lagi saat sedang menstruasi. Sehingga,
remaja dapat mengurangi resiko terjadinya permasalahan pada repdoduksinya.
4.2.2 Bagi Penyuluh
Penyuluh menyadari bahwa selama proses pemberian penyuluhan masih
terdapat banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Penyuluh berharap dapat
terus belajar agar penyuluhan yang dilakukan di kemudian hari dapat berjalan
lebih baik dari sebelumnya. Dan penyuluh dapat terus memberikan informasi
kepada masyarajat banyak.

14
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERSONAL HYGIENE REMAJA PUTRI SAAT MENSTRUASI

Pokok Bahasan : Kesehatan Reproduksi

Hari/ Tanggal : Kamis, 02 Desember 2021

Pukul : 08.00 WIB

Waktu : 30 menit

Sasaran : Remaja Putri

Tempat : Aula Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading

Disusun Oleh :

Tim

Jakarta, ……November 2021

Mengetahui,

Penanggung Jawab Lahan Praktik Pembimbing Praktik

(…………………………………..) (Jenahara, SST., M.Keb)

iii
DAFTAR PUSTAKA

Astuty, Delfriana Ayu dan Prodalima. 2020. Personal Hygiene Remaja Putri Selama
Menstruasi. Jurnal. STIKes Nurul Hasanah Kutacane

Yusiana, Maria Anita dan Maria STS. 2016. Perilaku Personal Hygiene Remaja Puteri Pada
Saat Menstruasi. Jurnal. STIKes RS. Baptis Kediri

KEMENKES. 2018. Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi Saat Menstruasi. Diakses


pada tanggal 13 November 2021 pukul 19.31 https://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-
menjaga-kesehatan-reproduksi-saat-mentruasi

Maslikhah, dkk. 2021. Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja Melalui Posyandu Remaja
Pashmina pada Era New Normal Covid-19. Jurnal. Akademi Kebidanan Harapan Ibu
Pekalongan

Phonna, Riska, dkk. 2017. Upaya Menjaga Kebersihan Saat Menstruasi Pada Remaja Putri.
Jurnal. Unsyiah

Salamah, Umi, dkk. 2020. Faktor Perilaku Meningkatkan Resiko Keputihan. Jurnal Kebidanan.
Universitas Muhammadiyah Semarang

iv
LAMPIRAN
Lampiran 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Kesehatan Reproduksi Remaja


Sub Topik : Personal Hygiene Remajaa Putri Saat Menstruasi
Hari/Tanggal : Selasa, 02 Desember 2021
Waktu : 30 menit
Tempat : Aula Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading
Penyuluh/Pembicara : Lathifah Nuzuliah, Listia Nurhotimah, Maghrisa Kusmayanty,
Mashlahatun, Mauzahra Nanda Ichan
Peserta : Remaja
Karateristik : Remaja Putri
Jumlah : 8 orang

A. Pendahuluan
Personal hygiene pada saat menstruasi dapat dilakukan dengan cara mengganti
pembalut setiap 2 jam sekali atau 3 sampai 4 kali dalam sehari. Pembalut tidak boleh
dipakai lebih dari 6 jam atau harus di ganti sesering mungkin bila sudah penuh darah
menstruasi agar terhindar dari infeksi.
Menstruasi merupakan salah satu faktor yang mencerminkan potensi fungsional
seorang perempuan yang dapat dipengaruhi oleh sejumlah variabel yang meliputi usia,
riwayat keluarga, status sosial- ekonomi, pendidikan, aktivitas fisik, kepribadian, olahraga,
berat badan, tinggi badan, stres, infeksi, persentase distribusi lemak maupun hormonal [2].
Kebiasaan menjaga kebersihan terutama pada bagian reproduksi merupakan awal dari
usaha menjaga menjaga kesehatan. Dimana pada saat menstruasi, pembuluh darah dalam
rahim terbuka sehingga sangat mudah terkena infeksi.
Menstruasi merupakan salah satu faktor yang mencerminkan potensi fungsional
seorang perempuan yang dapat dipengaruhi oleh sejumlah variabel yang meliputi usia,
riwayat keluarga, status sosial- ekonomi, pendidikan, aktivitas fisik, kepribadian, olahraga,
berat badan, tinggi badan, stres, infeksi, persentase distribusi lemak maupun hormonal [2].
Kebiasaan menjaga kebersihan terutama pada bagian reproduksi merupakan awal dari
usaha menjaga menjaga kesehatan. Dimana pada saat menstruasi, pembuluh darah dalam
rahim terbuka sehingga sangat mudah terkena infeksi.

v
Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescence (kata bendanya
adolescenta yang berarti remaja) yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Adolescence artinya
berangsur-angsur menuju kematangan secara fisik, akal, kejiwaan dan sosial serta
emosional. Menurut WHO (2014) [6], yang disebut remaja adalah mereka yang berada
pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Batasan usia remaja menurut
WHO adalah 12 sampai 24 tahun.
Berdasarkan hasil penelitian Ansuree (2014)7 bahwa kurang dari setengah remaja
perempuan memiliki pengetahuan yang baik tentang kebersihan menstruasi hal ini
mengidentifikasi bahwa masih ku-rangnya pengetahuan yang memadai mengenai
kebersihan menstruasi di kalangan remaja perempuan.

B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan Kesehatan tentang keputihan pada ibu selama 10
menit, ibu diharapkan dapat mengetahui dan menangani permasalahan keputihan yang
dialaminya sehingga tidak bertambah parah.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
- Diharapkan remaja dapat mengetahui pengertian Menstruasi
- Diharapkan remaja dapat mengetahui lama menstruasi
- Diharapkan remaja dapat mengetahui siklus menstruasi
- Diharapkan remaja dapat mengetahui pengertian personal hygiene
- Diharapkan ibu dapat mengetahui perilaku personal hygiene saat menstruasi
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Materi Penyuluhan
a) Pengertian Menstruasi
b) Lama menstruasi
c) Siklus menstruasi
d) Pengertian persnonal hygiene
e) Perilaku personal hygiene saat menstruasi
f) Dampak tidak melakukan vulva hygiene saat menstruasi
2. Media
Lembar balik/ leaflet
3. Metode
Ceramah, diskusi, dan tanya jawab

vi
D. Kegiatan Penyuluhan
No Materi Kegiatan Pembicra Kegiatan Peserta
1 Pembukaan (5 menit) 1. Membuka pertemuan dengan 1. Menjawab salam.
mengucapkan salam 2. Memperhatikan
2. Menjelaskan tujuan umum dan pembicara.
tujuan khusus pertemuan ini
3. Menyampaikan waktu/kontrak
waktu yang akan digunakan
melalui diskusi dengan peserta
4.Memberikan sedikit gambaran
mengenai informasi yang akan
disampaikan pada hari ini
2 Proses (25 menit) 1. Menjelaskan pengertian 1. Memperhatikan
menstruasi pembicara saat
2. Menjelaskan lama menstruasi memaparkan
materinya.
3. Menjelaskan siklus menstruasi
4. Menjelaskan pengertian personal
hygiene
5. Menjelaskan macam-macam
perilaku personal hygiene
3 Evaluasi ( 3 menit) 1. Memberikan soal secara lisan 1. Menjawab
kepada peserta. pertanyaan yang
diajukan oleh
pembicara.
4 Penutup ( 2 menit) 1. Pemateri/ penyuluh mengucapkan 1. Menjawab salam
terimakasih atas segala pastisipasi dari pemateri
peserta.
2. Mengucapkan salam penutup.

E. Evaluasi
a) Struktur
- Penggunaan media yang lengkap, kondisi tempat yang kondusif
- Presentator menguasai langkah-langkah pelaksanaan kegiatan penyuluhan
- Peserta berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan
b) Prosedur
Remaja dapat menjelaskan kembali hal-hal yang telah diberikan melalui pertanyaan
lisan, yaitu :
1. Apa itu menstruasi?
2. Berapa lama menstruasi yang normal terjadi?

vii
3. Berapa lama siklus menstruasi yang normal pada perempuan?
4. Apa itu personal hygiene?
5. Sebutkan contoh perilaku yang menerapkan perilaku personal hygiene saat
menstruasi?

F. Penutup
Demikianlah satuan acara penyuluhan ini kami ajukan dengan harapan kegiatan
yang akan dilaksanakan dapat berjalan dengan baik serta lancar. Pelaksanaan penyuluhan
ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi remaja di sekitar wilayah Puskesmas
Kecamatan Kelapa Gading.

viii
Lampiran 2
Media Penyuluhan

ix
Lampiran 3
Dokumentasi

x
Lampiran 4
Daftar Hadir Peserta Penyuluhan

xi

Anda mungkin juga menyukai