Anda di halaman 1dari 18

Efek kondisi kritis pada

keluarga
1. Stres
•Stresor dapat berupa: fisiologis
(trauma, biokimia, atau lingkungan),
psikologis (emosional, pekerjaan,
sosial, atau budaya)
2. Rasa takut dan kecemasan
3. Peralihan tanggung jawab
4. Masalah keuangan
5. Tidak adanya peran sosial
Isu end of life di
keperawatan kritis
• Perawatan end of life merupakan
perawatan yg bertujuan utk
meningkatkan kualitas hidup
pasien dan keluarga dgn
membantu mengatasi masalah
penderitaan fisik, psikologis,
sosial dan spiritual pada pasien yg
tidak lagi responsif thd tindakan
kuratif.
• End of life atau kematian tjd
apabila fungsi pernapasan dan
jantung berhenti. Pada umumnya,
kematian disebabkan oleh
penyakit atau trauma yg
mengakibatkan mekanisme
kompensasi tubuh berlebihan.
Kematian klinis

- Kematian yg terjadi setelah


berhentinya denyut jantung dan
pernapasan berirama, tidak ada
gangguan fungsi otak atau kematian
batang otak.
- Pada situasi ini dengan tindakan
CPR masih mungkin berhasil
memulihkan organ.
- CPR tidak berfungsi bila pasien
menderita penyakit termina dan
sudah mengalami MODS.
American Association of Critical Nursing
mempublikasikan 15 kompetensi dasar utk
meningkatkan kualitas askep end of life

1.Menggali perubahan dinamis tentang populasi demografi, pelayanan kesehatan yg ekonomis, dan jasa layanan
kesehatan yang mendukung peningkatan kesiapan askep end of life.
2.Meningkatkan kepedulian terhadap kenyamanan asuhan pada kematian secara aktif, yg diinginkan, dan
mementingkan skill dan merupakan bagian integral dari askep
3.Komunikasi secara efektif dan penuh kasih sayang yang melibatkan klien dan keluarga serta anggota team
asuhan tentang isu end of life
4.Menggali sikap, perasaan, nilai dan harapan diri tentang kematian, budaya serta kepercayaan rohani dan
kebiasaan pasien.
5. Berperilaku rasa hormat terhadap pendapat dan harapan pasien selama asuhan perawatan end of life
6.Kolaborasi antar anggota tim kesehatan lain saat sedang melaksanakan peran keperawatan pada asuhan end of
life
7.Gunakan alat yang standar yang didasari ilmu pengetahuan untuk mengkaji gejala dan tanda yang
diperlihatkan pasien saat kematian
8.Penggunaan data dari pengkajian gejala untuk membuat rencana tindakan, pada manajemen gejala
menggunakan standar pendekatan tradisional
9.Mengevaluasi dampak dari terapi tradisional, komplementer, dan teknologi berpusat pada hasil akhir pasien
10.Mengkaji terapi dari berbagai sudut pandang meliputi kebutuha fisik, psikologis, sosial dan spiritual untuk
meningkatkan kualitas askep
Karena menyadari
lingkungan yg
mengancam seperti
di unit kep kritis,
konsep yg dapat membantu
perawat menjadi negosiator
yg baik :

Input Sensori meliputi


1. Kehilangan sensori
2. Kelebihan sensori
Dampak Psikososial

1. Delirium
2. Depresi
3. Ansietas
Intervensi yg dpt dilakukan utk
mereduksi dan mengontrol pasien
dengan Dampak Psikososial

•Teknik pernapasan
•Relaksasi otot
•Mempersiapkan informasi
•Teknik distraksi
•Metode koping yg efektif
DAFTAR PUSTAKA
• Boswick, John A. (2013). Perawatan Gawat Darurat. Jakarta: EGC.
• Corwin, Elizaberth. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3. Jakarta: EGC.
• Harrison. (2013). Neurologi. Tangerang: Binapura Aksara.
• Irawan, Hendri dkk. (2010). Perbandingan Glasgow Coma Scale dan Revised
• Trauma Score dalam Memprediksi Disabilitas Pasien Trauma Kepala di
• Rumah Sakit Atma Jaya. Artikel Penelitian. Jakarta: Fakultas Kedokteran
• UNIKA Atma Jaya.
• Muslihah. (2010). Keperawatan Gawat Darurat. Yokyakarta: Nuha Medika.
• Morton, Patricia Gonce, Dkk. (2013). Keperawatan Kritis:Pendekatan Asuhan
• Holistik. Edisi 8 volume 2. Jakarta: EGC.
• Nayduch, Donna.(2014). Nurse to Nurse Perawatan Trauma: Trauma Care. Jakarta:
• Salemba Medika.
• Oktavianus. (2014). Asuhan Keperawatan pada Sistem Neurobehavior. Jakarta:
• Graha Ilmu.
• Priharjo, R. (2005). Perawatan Nyeri, Pemenuhan Aktifitas Istirahat. Jakarta: EGC.
• Potter & Perry. (2006). Fundamental OfNursing, Proses Konsep dan Praktis. Edisi 4
• Volume 2. Jakarta: EGC.
• Purwadianto, Agus dan Budi Sampurna. (2013). Kedaruratan Medik. Tangerang:
• Binapura Aksara.
• Purwandari. (2008). Manajemen Penanganan Nyeri. Edisi 2. Jakarta: EGC
• Smeltze, & Barre. (2001). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
• Sutrisno. (2013). Keperawatan Kegawat Daruratan. Jakarta: Media Aesculapins.
• Wilkinson, Judith M. (2012). Buku Saku: Diagnosis Keperawatan. Edisi 9. Jakarta:
• EGC

Anda mungkin juga menyukai