Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1       Latar belakang.....................................................................................................1
BAB II. TINJAUAN PEMBAHASAN............................................................................2
2.1       Definisi..................................................................................................................2
2.1.1    Perikanan..............................................................................................................2
2.1.2    Perikanan Tangkap..............................................................................................2
2.1.3    Penangkapan Ikan................................................................................................2
2.1.4    Perusahaan Perikanan.........................................................................................2
2.1.5    Rumah Tangga Perikanan Tangkap...................................................................2
2.1.6    Rumah Tangga Buruh Periakanan Tangkap.....................................................2
2.1.7    Kapal Perikanan...................................................................................................2
2.1.8    Kapal Penangkap Ikan........................................................................................3
2.1.9    Kapal Pengakut Ikan...........................................................................................3
2.1.10 Nelayan...................................................................................................................3
2.1.11 Alat Penangkpan Ikan..........................................................................................3
2.1.12 Trip Penangkapan Ikan........................................................................................3
2.2       Alat Penangkapan ikan........................................................................................3
2.2.1    Bubu......................................................................................................................3
2.2.2    Longline................................................................................................................4
2.2.3    Alat penangkapan ikan tuna...............................................................................4
2.3       Isu Perikanan Tangkap........................................................................................5
2.4       Tantangan Pada Era Globalisasi.........................................................................6
BAB III. PENUTUP.........................................................................................................7
3.1       Kesimpulan...........................................................................................................7
3.2       Saran.....................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................8

0
BAB I. PENDAHULUAN

1.1       Latar belakang


Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan
dan pemanfaatan sumberdaya hayati perairan.Sumberdaya hayati perairan tidak
dibatasi secara tegas dan pada umumnya mencakup ikan, amfibi dan berbagai
avertebrata penghuni perairan dan wilayah yang berdekatan, serta lingkungannya.
Di Indonesia, menurut UU RI no. 9/1985 dan UU RI no. 31/2004, kegiatan yang
termasuk dalam perikanan dimulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai
dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.
Dengan demikian, perikanan dapat dianggap merupakan usaha agribisnis.
Umumnya, perikanan dimaksudkan untuk kepentingan penyediaan pangan
bagi manusia. Selain itu, tujuan lain dari perikanan meliputi olahraga, rekreasi
(pemancingan ikan), dan mungkin juga untuk tujuan membuat perhiasan atau
mengambil minyak ikan.
Usaha perikanan adalah semua usaha perorangan atau badan hukum untuk
menangkap atau membudidayakan (usaha penetasan, pembibitan, pembesaran)
ikan, termasuk kegiatan menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan ikan
dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah ekonomi bagi pelaku usaha
(komersial/bisnis).
Kondisi perikanan tangkap saat ini tengah mengalami stagnasi, bahkan
cenderung menglami penurunan produksi dibeberapa wilayah di
Indonesia.Degradasi lingkungan perairan laut akibat perubahan iklim global,
ditambah lagi dengan eksploitasi ikan yang berlebih tanpa kontrol berdampak
pada menurunnya produksi perikanan laut.
Sementara itu, tingkat konsumsi ikan cenderung mengalami peningkatan
seiring dengan peningkatan jumlah penduduk tiap tahunnya.Tentunya hal ini
memerlukan solusi, sebagai upaya untuk memenuhi permintaan konsumsi ikan
yang cenderung meningkat dan produksi perikanan laut yang cenderung
mengalami penurunan.Perikanan budidaya merupakan salah satu solusi yang bisa
dilakukan, mengingat produksinya yang bisa dikontrol baik dengan teknologi
inovasi maupun kapasitasnya.
Perikanan tangkap sebagai sistem yang memiliki peran penting dalam
penyediaan pangan, kesempatan kerja, perdagangan dan kesejahteraan serta
rekreasi bagi sebagian penduduk Indonesia perlu dikelola yang berorientasi pada
jangka panjang.Tindakan manajemen perikanan tangkap adalah mekanisme untuk
mengatur, mengendalikan dan mempertahankan kondisi sumber daya ikan pada
tingkat tertentu yang diinginkan. 

1
BAB II. TINJAUAN PEMBAHASAN

2.1       Definisi

2.1.1    Perikanan
Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan denagn pengleloolanb
dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungan nya mulai dari memproduksi ,
produksi ,pengelohan samapai dengan pemasaran ,yang dilaksanakan dalam suatu
sistem bisnis perikanan .

2.1.2    Perikanan Tangkap


Perikanan tangkap adalah perikanan yang basis usaha nya  Berupa
penangkapan ikan di laut maupun di perairan umum

2.1.3    Penangkapan Ikan


Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan
yang tidak dalam keadaan di budidayakan dengan alat atau cara apapun ,termasuk
kegiatan yang menggunakan kapal untuk di muat ,mengangkut ,menyimpan
,mendinginkan ,menanggani ,mengolah , dan mengawetkan .

2.1.4    Perusahaan Perikanan


Perusahaan perikanan adalah unit ekonomi berbadan hukum yang
melalkukan kegiatan penangkapan ikan dengan tujuan seluruh hasilnya untuk
dijual

2.1.5    Rumah Tangga Perikanan Tangkap


Rumah tangga perikanan tangkap adalah rumah tangga yang melakukan
kegiatan usaha penangkapan ikan dengan tujuan sebagian atau seluruhnya untuk
di jual

2.1.6    Rumah Tangga Buruh Periakanan Tangkap


Rumah tangga buruh perikanan tangkap adalah rumah tangga yang salaha
satu atau lebih anggota rumah tangga nya bekerja pada perusahaan /rumah tangga
perikanan tangkap

2.1.7    Kapal Perikanan


Kapal perikanan adalah kapal , perahu , alat apung lain yang dipergunakan
untuk melakukan penagkapan ikan ,pengangkutan ikan ,pengolahan ikan ,
pelatihan perikanan dan peneletian dan ekploritasi ikan

2
2.1.8    Kapal Penangkap Ikan
Kapal penangkap ikan adalah kapal periakan yang secara khusus
dipergunakan untuk menagkap ikan termasuk meanmpung, menyimpan,
mendinginkan dan mengawetkan.

2.1.9    Kapal Pengakut Ikan


Kapal pengangkut ikan adalah kapal perikanan yang secara khsusu
dipergunakan untuk mengangkut ikan termasuk memuat ,menanmpung
,menyimpan ,mendinginkan atau mengawetkan

2.1.10 Nelayan
Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan
ikan.

2.1.11 Alat Penangkpan Ikan


Alat penangkapan ikan adalah sarana ,perlengkapan ,atau benda ain yang
dipergunakan untuk menangkap ikan .

2.1.12 Trip Penangkapan Ikan


Trip penangkapan ikan adalah kegiatan operasi penangkapan ikan sejak
unit penangkapan ikan akan meninggalkan pangkalan menuju daerah operasi
,mencari daerah penangkapan ikan , melakukan penangkapan ikan, sampai
kemabli ke tempat pangkalan asal atau ke tempat pendaratan lain .

2.1.13 Volume Produksi Perikanan Tangkap


Volume produksi perikanan tangkap adalah jumlah semua ikan ( dapat
dinyatakandalam ekor maupun berat ) yang telah di tangkap dari sumber
perikanan alamai oleh perusahaan atau rumah tangga periakanan tangkap.
produksi tidak dihitung dari jumalh hasil penangkjpan yang di jual tetapi juga
hasilnya tangkapan yang dimakan nelayan atau yang diberikan sebagai upah.

2.2       Alat Penangkapan ikan

2.2.1    Bubu
Bubu adalah alat tangkap yang umum dikenal dikalangan nelayan, yang
berupa jebakan, dan bersifat pasif. Bubu sering juga disebut perangkap “ traps “
dan penghadang “ guiding barriers “.
Dalam operasionalnya, bubu terdiri dari tiga jenis, yaitu :

3
1.      Bubu Dasar (Ground Fish Pots).
Bubu yang daerah operasionalnya berada di dasar perairan.
2.      Bubu Apung (Floating Fish Pots).
Bubu yang dalam operasional penangkapannya diapungkan.
3.      Bubu Hanyut (Drifting Fish Pots).
Bubu yang dalam operasional penangkapannya dihanyutkan.
Disamping ketiga bubu yang disebutkan di atas, terdapat beberapa jenis
bubu yang lain seperti :
1.      Bubu Jermal.
Termasuk jermal besar yang merupakan perangkap pasang surut (tidal trap).
2.      Bubu Ambai.
Disebut juga ambai benar, bubu tiang, termasuk pasang surut ukuran kecil.
3.      Bubu Apolo.
Hampir sama dengan bubu ambai, bedanya ia mempunyai 2 kantong, khusus
menangkap udang rebon.

2.2.2    Longline
Kapal ikan tuna long line dilengkapi dengan mesin seperti
         Line hauler è Mesin untuk menarik tali dari laut
         Side roller è Roll dipakai ketika menarik tali dari laut
         Line roller è Mesin untuk membuang tali ke laut
         Branch reel è Mesin untuk menggulung tali cabang dari laut

2.2.3    Alat penangkapan ikan tuna


Alat penangkapan ikan tuna terdiri dari tali utama, tali cabang, tali
pelampung, pelampung dan pancing.
         Tali utama ( main line )
a)      Tali utama Tali ini adalah tali utama ( main line ) pada tuna long line
b)      Di tali utama dipasang tali cabang setiap 50 m
         Tali cabang ( branch line )
a)      Tali cabang ini adalah tali cabang pancing sepanjang 20 – 50 m
b)      Di ujung tali cabang dipasang mata pancing
         Tali pelampung ( buoy line )
a)      Tali ini adalah tali – tali untuk mengapungkan tali utama
b)      Tali ini menyambungkan pelampung dengan tali utama
c)      Mudah dipasang dan dicabut dengan tali utama karena ada snaph
         Pelampung ( float )
a)      Pelampung adalah alat untuk mengapungkan tali utama di laut

4
b)      Pelampung berbentuk bola plastik yang cukup besar
         Pelampung berlampu ( light buoy )
a)      Pelampung ini, pada malam hari digunakan untuk mencari posisi ujung tali tuna
di laut.
b)      Diatas pelampung dipasang lampu tanda
         Mata pancing ( hook )
a)      Mata pancing dipasang diujung tali cabang
b)      Mata pancing ini memiliki kaitan supaya ikan yang telah memakan umpan tidak
terlepas ( tetap terkait )

2.3       Isu Perikanan Tangkap


Pemanfaatan berlebih pada sumber daya yang terbatas, pengoperasian alat
tangkap yang merusak, konflik dan sistem regulasi yang tidak memadai
merupakan kontributor dalam menunjang kerusakan sumber daya
perikanan.Pengendalian perikanan tangkap masih diabaikan sehingga pada daerah
dengan tren hasil tangkapan rata atau menurun dibarengi dengan hasil tangkapan
per nelayan dan ukuran ikan yang menurun pula.  Hal ini mengarah kepada
perikanan tangkap berlebih yang selanjutnya sering terjadi konflik diantara
pemanfaatan sumber daya.
Meningkatnya jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, meningkatnya
PDB perkapita dan perdagangan interasional,  mengakibatkan wilayah yang
overfising cenderung meningkat. Di samping itu, meningkatnya overfishing juga
disebabkan oleh visa, kebijaksanaan dan perencanaan pembangunan Indonesia ke
depan.
Di wilayah yang overfishing perlu dilakukan konservasi dan pemulihan di
wilayah yang underfishing perlu optimasi penangkapan ikan sekaligus.Melakukan
konservasi agar potensi sumberdaya perikanan tangkap di laut tetap terjaga
keberlanjutannya. Meskipun peluang untuk melakukan optimalisasi penangkapan
ikan dilaut Indonesia masih memungkinkan, tetapi perlu langkah-langkah yang
lebih sungguh-sungguh untuk menjaga keberlangsungan daya dukung sumberdaya
ikan laut, agar tidak merugikan generasi yang akan datang.
Untuk mencegah jumlah penangkapan ikan berlebihan dan jumlah nelayan
yang berlebihan, secara langsung dapat melalui pengendalian upaya penangkapan,
misalnya pengendalian melalui peraturan dan perizinan untuk mengendalikan dan
membatasi jumlah penangkapan ikan, jumlah nelayan, jenis ikan dan ukuran ikan
yang ditangkap, serta jenis alat penangkapan ikan yang digunakan. Jenis-jenis
perizinan usaha perikanan tangkap menurrut

5
Departeman Kelautan dan Perikanan nomor 17 tahun 2006, meliputi Surat
Izin Usaha (SIUP), Surat izin Penangkapan Ikan (SIPI) dan Surat Kapal
Penangkapan Ikan (SIKPI).

2.4       Tantangan Pada Era Globalisasi


Globalisasi member peluang bangsa-bangsa untuk maju, peluang untuk
menghasilkan nilai tambah baru yang lebih besar, memperluas pasar penjualan,
memacu kapasitas produksi dan efisiensi, meningkatkan pemanfaatan sumberdaya
perikanan yang belum digunakan, mengurangi tingkat pengangguran tenaga kerja,
meningkatkan pendapatan dan devisa, serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Pemanfaatan potensi perikanan laut makin dipungaruhi oleh persaingan
pasar global yang makin terbuka.Globalisasi mengakibatkan tuntutan standar
mutu yang tinggi yang diminta oleh Negara-negara importir terhadap hasil
perikanan Indonesia.Sebagai negara pengekspor ikan laut, Indonesia berupaya
memenuhi permintaan pasar glonbal.Globalisasi dapat dapat mempercepat
terjadinya penangkapan ikan melalui batas potensi lestari, sehingga dapat
memberi pengaruh negative pada pembangunan yang berkelanjutan di sector
perikanan tangkap di laut.

6
BAB III. PENUTUP

3.1       Kesimpulan
Pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap di laut indonesia
membutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan produktif. Sumberdaya
perikanan laut di Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal.Di beberapa WPP
pemanfaatan sumberdaya perikanan over fishing dan di WWP lainnya under
fishing. Meningkatnya jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, meningkatnya
PDB perkapita dan perdagangan interasional,  mengakibatkan wilayah yang
overfising cenderung meningkat. Untuk mencegah jumlah penangkapan ikan
berlebihan dan jumlah nelayan yang berlebihan, secara langsung dapat melalui
pengendalian upaya penangkapan, misalnya pengendalian melalui peraturan dan
perizinan.
Perkembangan Perikanan Budidaya Ikan Konsumsi di Indonesia,
berkembang dengan baik dan selalu meningkat tiap tahunnya, hal ini dapat di
jadikan titik awal untuk kemajuan perikanan Indonesia kedepannya. Kebutuhan
ikan dalam negeri tercukupi, dan kondisi ekspor ikan unggul pun meningkat.

3.2       Saran
Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada
pembaca dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan baik dari bentuk maupun isinya.
-          Kami menyarankan kepada pembaca agar ikut peduli dalam mengetahui sejauh
mana pembaca mempelajari tentang perikanan tangkap.
-          Semoga dengan makalah ini para pembaca dapat menambah cakrawala ilmu
pengetahuan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Minawati F.2013. Budidaya Ikan Air Tawar [internet]. Bandung (ID). (diunduh
tanggal 22 April 2015).Universitas pendidikan Indonesia. Tersedia
pada :  http://repository.upi.edu/4079/1/S_GEO_0804206_Title.pdf

Marsoedi.2008.Upaya Pengembangan Budidaya Perikanan Indonesia [tesis].


Malang (ID). Universitas Brawijaya. (diunduh tanggal 25 April 2015).
Tersedia pada : http://prasetya.ub.ac.id/berita/Prof-Marsoedi-Upaya-
Pengembangan-Budidaya-Perikanan-Indonesia-5016-id.html

Panjaitan,H.2013. Budidaya Pembesaran Ikan Bandeng.[internet]. Medan (ID).


(diunduh tanggal 25 April 2015). Insruktur BPPP. Tersedia
pada :http://lautan-luas-ki.blogspot.com/2013/07/budidaya-pembesaran-
ikan-bandeng.html

Rahmawati H dan Hartono D. 2013.Strategi Pengembangan Budidaya Ikan Air


Tawar [Internet] Bengkulu (ID). (diunduh tanggal 22 April 2015). Tersedia
pada :http://repository.unib.ac.id/410/1/HIJJAH%20RAHMAWATI-
4.pdf repository.unib.ac.id

Anda mungkin juga menyukai