Anda di halaman 1dari 18

ANATOMI PAYUDARA WANITA

Secara vertikal payudara terletak di antara kosta II dan VI, secara horizontal mulai dari pinggir
sternum sampai linea aksilaris medialis. Kelenjar susu berada di jaringan subkutan, tepatnya di
antara jaringan subkutan superfisial dan profundus, yang menutupi muskulus pektoralis mayor,
sebagian kecil seratus anterior dan obliqus eksterna.

Bentuk dan ukuran payudara akan bervariasi menurut aktifitas fungsionilnya seperti apa yang
didapatkan pada masa sebelum pubertas, pubertas, adolesen, dewasa, menyusui dan multipara
(Gambar 1.1).

Payudara menjadi besar saat hamil dan menyusui dan biasanya mengecil setelah menopause.
Pembesaran ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan stroma jaringan penyangga dan
penimbunan jaringan lemak. Berbagai bangsa, golongan dan zaman juga menunjukkan bentuk
dan ukuran payudara yang berlainan, misalnya pada wanita nulipara yang berumur 16-21 tahun
golongan etnik Maluku paling banyak menunjukkan bentuk hemisferik, bila dibandingkan
dengan golongan etnik Cina dan Jawa yang masing-masing menunjukkan 76,47%; 71,75%;
63,29%. Tetapi sebaliknya golongan etnik Jawa paling banyak menunjukkan bentuk konikal
daripada golongan etnik Maluku dan Cina, masing-masing 20,23%; 17,65%; 2,17%. Ukuran
payudara rata-rata mahasiswa tahun 1975 sekitar 3,03 Lipiec, sedangkan siswa SMP tahun 1980
adalah 5,0 Lipiec, maka dapat disimpulkan bahwa memang ada kecenderungan membesarnya
payudara pada generasi yang mendatang. Di samping itu juga ada perbedaan di antara warna,
bentuk dan luas kalang payudara (areola mammae) serta lokasi dan bentuk putingnya, malah
ukuran dari kedua payudara kanan dan kiri pada seseorang pasti jarang yang sama.

KALANG PAYUDARA (AREOLA MAMMAE )


Letaknya mengelilingi puting susu dan berwarna kegelapan yang disebabkan oleh penipisan dan
penimbunan pigmen pada kulitnya: Perubahan warna ini tergantung dari corak kulit dan adanya
kehamilan. Pada wanita yang corak kulitnya kuning langsat akan berwarna jingga kemerahan,
bila kulitnya kehitaman maka warnanya akan lebih gelap. Selama kehamilan warnanya akan
menjadi lebih gelap dan warna ini akan menetap untuk selanjutnya, jadi tidak kembali lagi
seperti warna aslinya semula.

Pada daerah ini akan didapatkan kelenjar keringat, kelenjar lemak dari Montgomery yang
membentuk tuberkel dan akan membesar selama kehamilan. Kelenjar lemak ini akan
menghasilkan suatu bahan yang dapat melicinkan kalang payudara selama menyusui. Di bawah
ini kalang payudara terdapat duktus laktiferus yang merupakan tempat penampungan air susu.
Luasnya kalang payudara bisa 1/3 - 1/2 dari payudara.

PUTING SUSU
Terletak setinggi interkosta IV, tetapi berhubung adanya variasi bentuk dan ukuran payudara
maka letaknyapun akan bervariasi pula. Pada tempat ini terdapat lubang-lubang kecil yang
merupakan muara dari duktus laktiferus, ujung-ujung serat saraf, pembuluh darah, pembuluh
getah bening, serat-serat otot polos yang tersusun secara sirkuler sehingga bila ada kontraksi
maka duktus laktiferus akan memadat dan menyebabkan puting susu ereksi, sedangkan serat-
serat otot yang longitudinal akan menarik kembali puting susu tersebut.

Payudara terdiri dari 15-25 lobus. Masing-masing lobus terdiri dari 20-40 lobulus, selanjutnya
masing-masing lobulus terdiri dari 10-100 alveoli dan masing-masing dihubungkan dengan
saluran air susu (sistem duktus) sehingga merupakan suatu pohon. Bila diikuti pohon tersebut
dari akarnya pada puting susu, akan didapatkan saluran air susu yang disebut duktus laktiferus.

Di daerah kalang payudara duktus laktiferus ini melebar membentuk sinus laktiferus tempat
penampungan air susu. Selanjutnya duktus laktiferus terus bercabang-cabang menjadi duktus dan
duktulus. Tiap-tiap duktulus yang pada perjalanan selanjutnya disusun oleh sekelompok alveoli.
Di dalam alveoli terdiri dari duktulus yang terbuka, sel-sel kelenjar yang menghasilkan air susu
dan mioepithelium yang berfungsi memeras air susu keluar dari alveoli (Gambar 1.2a dan 1.2b).
Anatomi payudara

A.    Struktur Anatomi Payudara


1.      Struktur Payudara
Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada.
Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai
sepasang kelenjar payudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat
menyusui 800 gram.
Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :

1. Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar.


2. Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah.
3. Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.

                        
Gambar 1. Anatomi payudara
a.       Korpus
Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah sel Aciner,
jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah. Lobulus, yaitu kumpulan dari
alveolus. Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap
payudara. ASI dsalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa
duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).
b.      Areola
Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya memusat ke
dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat
otot polos yang bila berkontraksi dapat memompa ASI keluar.
c.       Papilla
Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar, panjang dan terbenam
(inverted).
   
                                                               
2.      Anatomi normal payudara
Payudara tersusun dari jaringan lemak yang mengandung kelenjar-kelenjar yang bertanggung
jawab terhadap produksi susu pada saat hamil dan setelah bersalin. Setiap payudara terdiri dari
sekitar 15-25 lobus berkelompok yang disebut lobulus, kelenjar susu, dan sebuah bentukan
seperti kantung-kantung yang menampung air susu (alveoli). Saluran untuk mengalirkan air susu
ke puting susu disebut duktus. Sekitar 15-20 saluran akan menuju bagian gelap yang melingkar
di sekitar puting  susu (areola) membentuk bagian yang menyimpan air susu (ampullae) sebelum
keluar ke permukaan.
Kedua payudara tidak selalu mempunyai ukuran dan bentuk yang sama. Bentuk payudara
mulai terbentuk lengkap satu atau dua tahun setelah menstruasi pertamakali.Hamil dan menyusui
akan menyebabkan payudara bertambah besar dan akan mengalami pengecilan (atrofi) setelah
menopause.
Payudara akan menutupi sebagian besar dinding dada. Payudara dibatasi oleh tulang selangka
(klavikula) dan tulang dada (sternum). Jaringan payudara bisa mencapai ke daerah ketiak dan
otot yang berada pada punggung bawah sampai lengan atas (latissimus dorsi).
Kelenjar getah bening terdiri dari sel darah putih yang berguna untuk melawan penyakit.
Kelenjar getah bening didrainase oleh jaringan payudara melalui saluran limfe dan menuju
nodul-nodul kelenjar di sekitar payudara samapi ke ketiak dan tulang selangka. Nodul limfe
berperan penting pada penyebaran kanker payudara terutama nodul kelenjar di daerah ketiak.

3.      Patologi Anatomi Tumor/ Kanker Payudara


Patologi anatomi atau kelainan anatomi payudara yang paling sering terjadi disebabkan oleh
tumor. Tumor terdiri dari tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak memiliki karakter sel yang
sangat mirip dengan jaringan asalnya dan relatif tidak berbahaya karena umumnya tumor jinak
tetap dilokalisasi, tidak dapat menyebar ke tempat lain, dan mudah untuk dilakukan
pengangkatan tumor dengan pembedahan lokal.
Tumor dikatakan ganas apabila dapat menembus dan menghancurkan struktur yang
berdekatan dan menyebar ke tempat yang jauh (metastasis) dan umumnya dapat menyebabkan
kematian. Sifat ini sesuai dengan penamaannya kanker yang berasal dari bahasa Latin yang
berarti kepiting, melekat pada setiap bagian dan mencengkeram dengan erat seperti seekor
kepiting.
 Tumor jinak memiliki berbagai bentuk, antara lain :

 Kelainan fibrokistik
Terdiri dari bentukan kista (kantung) yang bisa dalam jumlah banyak dan pembentukan jaringan
ikat. Keluhan yang paling sering adalah nyeri.

 Fibroadenoma
Tumor jinak yang banyak terdapat pada wanita muda. Fibroadenoma teraba sebagai tumor
benjolan bulat dengan permukaan yang licin dan konsistensi padat kenyal. Tumor ini tidak
melekat ke jaringan sekitarnya dan amat mudah digerakkan. Benjolan ini biasanya tidak nyeri,
bisa tumbuh banyak (multipel). Pertumbuhan tumor bisa cepat sekali selama kehamilan dan
menyusui atau menjelang menopause saat rangsangan estrogen tinggi tapi setelah menopause
tumor jenis ini tidak ditemukan lagi.

 Tumor filoides
Tumor jinak yang bersifat menyusup secara lokal dan seperti tumor ganas. Tumor ini biasanya
terjadi pada umur 35-40 tahun. Kulit diatas tumor mengkilap, regang, tipis, merah dengan
pembuluh-pembuluh darah balik (vena) yang melebar dan panas. Meskipun mirip dengan
kanker, tumor ini tidak mengalami penyebaran (metastasis) hanya merusak jaringan lokal.
Tumor ini pertumbuhannya cepat dan sering timbul kematian sel (nekrosis) dan radang pada
kulit dan kambuhan.

 Papiloma intraduktus
Tumor jinak dari saluran air susu (duktus laktiferus) dan 75% tumbuh di bawah areola payudara.
Gejalanya berupa keluarnya cairan berdarah dari puting susu.
 Adenosis sklerosis
Secara klinis, tumor ini teraba seperti kelainan fibrokistik tetapi secara histopatologi tampak
proliferasi jinak.

 Mastitis sel plasma


Tumor ini merupakan radang subakut yang didapat pada sistem saluran di bawah areola
payudara. Gambarannya sulit dibedakan dengan tumor ganas yaitu berkonsistensi keras, bisa
melekat ke kulit, dan menimbulkan retraksi puting susu akibat pembentukan jaringan ikat
(fibrosis) sekitar saluran dan bisa terdapat pembesaran kelenjar getah bening ketiak.

 Nekrosis lemak
Biasanya disebabkan oleh cedera berupa massa keras yang sering agak nyeri tetapi tidak
membesar. Kadang terdapat retraksi kulit dan batasnya biasanya tidak rata. Secara klinis, sukar
dibedakan dengan tumor ganas.

 Kelainan lain
Tumor jinak lemak (Lipoma), tumor jinak otot polos (leimioma), dan kista sebasea (kelenjar
minyak) merupakan tumor yang mungkin terdapat di payudara tetapi tidak bersangkutan dengan
jaringan kelenjar payudara.

Tumor ganas atau kanker payudara juga memiliki beberapa tipe, antara lain :

 Ductal Carcinoma In-Situ (DCIS)


Merupakan tipe kanker payudara yang paling dini dan terbatas hanya di dalam sistem duktus.

 Infiltrating Ductal Carcinoma (IDC)


Tipe yang paling sering terjadi, mencapai 78% dari semua keganasan. Pada pemeriksaan
mammogram didapatkan lesi berbentuk seperti bintang (stellate) atau melingkar. Apabila lesi
berbentuk seperti bintang maka prognosis atau angka kesembuhan pasien sangat rendah.

 Medullary Carcinoma
Tipe ini paling sering terjadi pada wanita berusia akhir 40 tahun dan 50 tahun. Menghasilkan
gambaran sel seperti bagian abu-abu (medulla) pada otak. Terjadi sebanyak 15% dari kasus
kanker payudara.

 Infiltrating Lobular Carcinoma (ILC)


Tipe kanker payudara yang biasanya tampak sebagai penebalan di kuadran luar atas dari
payudara. Tumor ini berespon baik terhadap terapi hormon. Terjadi  sebanyak 5% dari kasus
kanker payudara.

 Tubular Carcinoma
Tipe ini banyak ditemukan pada wanita usia 50 tahun keatas. Pada pemeriksaan mikroskopik
gambaran struktur tubulusnya sangat khas. Terjadi sebanyak 2% dari kasus kanker payudara dan
angka 10 ysr (year survival rate) mencapai 95%.

 Mucinous Carcinoma (Colloid)


Kanker payudara yang angka kesembuhannya paling tinggi. Perubahan yang terjadi terutama
pada produksi mucus dan gambaran sel yang sulit ditentukan. Terjadi sebanyak 1%-2% dari
seluruh kasus kanker payudara.
 Inflammatory Breast Cancer (IBC)
Tipe kanker payudara yang paling agresif dan jarang terjadi. Kanker ini dapat menyebabkan
saluran limfe pada payudara dan kulit terbuntu. Disebut inflammatory (keradangan) karena
penampakan kanker yang membengkak dan merah. Di Amerika, terjadi 1%-5% dari seluruh
kasus kanker payudara.

B.     Struktur Mikroskopis Payudara


Cauda axillaris Adalah jaringan payudara yang meluas ke axilla.
  Areola
Daerah lingkaran yang terdiri dari kulit yang longgar dan mengalami pigmentasi dan
masing-masing payudara bergaris tengah kira-kira 2,5 cm. Areola berwarna merah muda pada
wanita yang berkulit cerah, lebih gelap pada wanita yang berkulit cokelat, dan warna tersebut
menjadi gelap pada waktu hamil. Didaerah areola ini terletak kira-kira 20 glandula sebacea. Pada
kehamilan areola ini membesar dan disebut tuberculum montgomery.
  Papila mammae
Terletak di pusat areola mammae setinggi iga ( costa ) ke-4. papilla mammae merupakam
suatu tonjolan dengan panjang kira- kira 6 mm, tersusun atas jaringan erektil berpigmen dan
merupakan bangunan yang sangat peka. Permukaan papilla mammae berlubang- lubang berupa
ostium papillare kecil- kecil yang merupakan muara duktus lactifer. Duktus latifer ini di lapisi
oleh epitel.

  Struktur mikroskopis
Payudara terutama etrsusun atas jaringan kelenjar tetapi juga mengandung sejumlah jaringan
lemak dan di tutupi oleh kulit. Jaringan kelenjar ini di bagi menjadi kira-kira 18 lobus yang di
pisahkan secara sempurna satu sama lain oleh lembaran- lembaran jaringan febrosa. Struktur
didalamnya dikatakan menyerupai segmen buah anggur atau jeruk yang dibelah. Setiap lobus
merupakan satu unit fungsional yang berisi dan tersusun atas bangun sebagai berikut :
  Alveoli
Yang mengandung sel-sel yang mensekresi air susu. Setiap alveolus dilapisi oleh sel-sel yang
mensekresi air susu, disebut acini. Yang mengekstraksi faktor-faktor dari darah yang penting
untuk pembentukan air susu. Di sekeliling setiap alveolus terdapat sel-sel mioepitel yang kadang
disebut sel keranjang (basket cell)atau sel laba-laba (spider cell). Apabila sel-sel ini dirangsang
oleh oksitosin akan berkontraksi sehingga mengalirkan air susu kedalam duktus lactifer.
  Tubulus lactifer, Saluran kecil yang berhubungan dengan alveoli
  Ductus lactifer, Saluran sentral yang merupakan muara beberapa tubulus lactifer
  Ampulla,
Bagian dari ductus lactifer yang melebar, yang merupakan tempat menyimpan air susu.
Ampulla terletak dibawah areola. Lanjutan masing-masing ductus lactifer
Meluas dari ampulla sampai muara papilla mammae
  Vaskularisasi
Suplai darah (vaskulaisasi) ke payudara berasal dari arteria mammaria iterna, arteria
mammaria eksterna, dan arteria-arteria intercostalis superior. Drainase vena melalui pembuluh-
pembuluh yang sesuai, dan akan masuk kedalam vena mammaria interna dan vena axillaris.
  Drainase limfatik
Drainase limfatik terutama kedalam kelenjar axillaris dan sebagian akan dialirkan kedalam
fissura portae hepar dan kelenjar mediasanum. Pembluh limfatik dari masing-masing payudara
berhubungan satu sama lain.
  Persyarafan
Funfsi payudara terutama dikendalikan oleh aktivitas hormon.pada kulit dipersyarafi oleh
cabang-cabang nervus thoracalis. Juga terdapat sejumlah saraf simpatis, terutama disekitar areola
dan papilla mammae.
C.     Tahap Perkembangan Payudara

Payudara wanita adalah salah satu struktur tubuh yang rumit dan luar biasa. Payudara wanita
mulai tumbuh pada masa puber dan terus berubah seiring dengan fluktuasi hormonnya. Biasanya
payudara mulai kendur pada akhir usia 40-an. Seperti apa kondisi payudara payudara dalam
setiap tahapan usia?

1.      Usia 20-an


Pada masa pubertas ketika tubuh seorang gadis remaja pertama menghasilkan estrogen dalam
jumlah cukup, payudaranya akan berkembang pesat, membentuk dua kerangka jaringan ikat serta
sistem kelenjar, saluran, pembuluh darah, kelenjar getah bening, dan saraf. Secara bersamaan,
payudara juga mengembangkan sel-sel lemak yang membentuk gumpalan kelenjar payudara.
Payudara juga lebih cepat terpengaruh gaya gravitasi. Untuk mencegahnya, kenakan bra yang
mampu menyangga "aset" Anda ini dengan sempurna.

2.      Usia 30-an


Selama kehamilan, payudara secara bertahap akan membesar. Boleh jadi bobot kedua
payudara akan bertambah sebanyak setengah kilogram. Peregangan kulit di sekitar payudara
akibat kenaikan berat badan juga bisa mengganggu produksi kolagen sehingga membuat kulit di
sekitar payudara menjadi kendur, terutama setelah persalinan. Lakukan pemeriksaan payudara
sendiri sekali setiap bulan. Jika ibu atau saudari Anda memiliki riwayat kanker, lakukan
mamografi di usia 35 tahun.
3.      Usia 40-an 
Walaupun Anda belum pernah hamil dan melahirkan, di usia ini kelenjar penghasil susu
(lobule) akan mengecil sehingga payudara terlihat kendur. Penurunan berat badan yang drastis
juga bisa membuat payudara terlihat kendur akibat lapisan lemak pada payudara menyusut. Push
up bra bisa menyiasati hal tersebut. Mamografi disarankan setahun sekali.
4.      Usia 50-an
Pada saat menopause, perubahan pada payudara yang biasanya terjadi selama siklus haid
tidak terjadi lagi. Namun, risiko kanker payudara akan semakin meningkat seiring bertambahnya
usia. Pemeriksaan payudara menjadi lebih penting lagi dilakukan setelah menopause.
D.    Kolostrum payudara

  (Beberapa Faktor Pelindung Dalam ASI Air Susu Ibu)


Pada waktu lahir sampai bayi berusia beberapa bulan, bayi belum dapat membentuk
kekebalan sendiri secara sempurna. ASI mampu memberi perlindungan baik secara aktif
maupun pasif. ASI tidak saja menyediakan perlindungan yang unik terhadap infeksi dan alergi,
tetapi juga merangsang perkembangan sistem kekebalan bayi itu sendiri.
ASI memberikan zat kekebalan yang belum dapat dibuat oleh bayi. Dengan adanya zat anti-
infeksi dari ASI maka bayi ASI eksklusif akan terlindung dari berbagai macam infeksi, baik yang
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau parasit. ASI juga ternyata mengandung zat anti-
infeksi. “Sel darah putih” Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang menyerupai
sel darah putih sehingga dinamakan sel darah putih dari ASI. Sel-sel ini beredar dalam usus bayi
dan membunuh kuman-kuman jahat. Sel yang sangat protektif ini jumlahnya sangat banyak pada
minggu-minggu pertama kehidupan, saat sistem kekebalan tubuh bayi belum mampu membentuk
antibodi dalam jumlah yang cukup. Setelah sistem kekebalan bayi matang maka jumlah sel-sel
ini berangsur-angsur berkurang, walaupun tetap akan ada dalam
ASI sampai setidaknya 6 bulan setelah melahirkan. Selain membunuh kuman, sel-sel yang
sangat berharga ini akan menyimpan dan menyalurkan zat-zat yang penting seperti enzim, faktor
pertumbuhan, dan protein yang melawan kuman atau imunoglobulin.
Imunoglobulin atau antibiotik alami
ASI juga mengandung imunoglobulin, suatu protein yang beredar dan bertugas memerangi
infeksi yang masuk dalam tubuh bayi. Dapat disamakan dengan suatu antibiotik alami yang
tersebar di seluruh tubuh dan akan membunuh kuman-kuman jahat. Antibodi dari ASI akan
melindungi bayi sampai saat sistem kekebalan tubuh bayi matang. Proses ini akan terus terjadi
sampai akhir tahun pertama kehidupan bayi. Demikianlah bila sewaktu di kandungan janin
mendapatkan makanan dan perlindungan dari plasenta, setelah lahir makanan dan perlindungan
itu diperoleh melalui payudara.
  Immunisasi Pasifdan Aktif Oleh Asi
Kolostum mengandung sel darah putih dan protein imunoglobulin pembunuh kuman dalam
jumlah yang paling tinggi. Kolostrum dihasilkan pada saat sistem pertahanan tubuh bayi paling
rendah. Jadi, dapat dianggap bahwa kolostrum adalah imunisasi pertama yang diterima oleh bayi.
Selain itu ASI akan merangsang pembentukan daya tahan tubuh bayi sehingga ASI berfungsi
pula sebagai imunisasi aktif.
Contoh imunisasi pasif oleh ASI adalah SIgA (Secretory Immunoglobulin A). SIgA adalah
suatu anggota imunoglobulin yang penting. Pada minggu- pertama kehidupan ususnya masih
seperti saringan yang akan membocorkan kuman–kuman dan benda asing lainnya. Di sinilah
SIgA ASI akan melindungi dengan jalan menutupi kebocoran-kebocoran pada dinding usus
tersebut.
  Sitem Perlindungan Tubuh Yg Selalu Di Perbaharui
ASI akan memberikan perlindungan terhadap kuman-kuman sekitar bayi kita. Kuman-kuman
sekitar kita akan terus berubah. Bila ada kuman baru yang masuk tubuh ibu maka tubuh akan
membuat antinya. Melalui ASI, anti terhadap kuman baru ini dialirkan ke bayi sehingga bayi
menjadi kebal juga terhadap bakteri baru yang akan selalu berubah. Proses imunisasi oleh ASI
ini selalu akan beradaptasi untuk menghasilkan pasangan ibu-bayi dengan sistem pertahanan
tubuh yang terbaik
Genetalia Interna Wanita

Genetalia interna wanita merupakan organ atau alat kelamin yang tidak tampak dari luar, terletak
di bagian dalam dan dapat dilihat dengan alat khusus atau pembedahan. Genetalia interna terdiri
atas vagina (liang senggama), uterus (rahim), tuba falopi (saluran telur) dan ovarium (indung
telur).

Bagian dari genetalia interna, adalah:

1. Vagina (liang senggama)


2. Uterus (rahim)
3. Tuba falopi (saluran telur)
4. Ovarium (indung telur)

Vagina (liang senggama)

Vagina adalah saluran yang berbentuk tabung yang menghubungkan vulva dengan rahim.
Ukuran vagina sekitar 6- 7,5 cm meliputi dinding anterior dan 9-11 cm meliputi dinding
posterior.
Fungsi vagina adalah sebagai berikut:

1. Saluran untuk keluarnya menstruasi dari rahim


2. Tempat senggama
3. Jalan lahir

PH vagina normal berkisar 4-5, sehingga menyebabkan cairan menjadi sedikit asam. Hal ini,
memberikan proteksi terhadap penyebaran kuman. Dinding vagina yang berlipat-lipat yang
berjalan sirkulair disebut rugae. Dinding vagina terdiri atas tiga lapisan yaitu: lapisan mukosa
yang merupakan kulit, lapisan otot dan lapisan jaringan ikat. Bagian dari leher rahim yang
menonjol ke dalam vagina disebut porsio. Sedangkan daerah di sekitar servik disebut forniks.
Forniks dibagi menjadi 4 kuadran, yaitu: forniks anterior, forniks posterior, forniks lateral kanan
dan kiri.
Uterus (rahim)

Uterus merupakan suatu organ muskular berbentuk seperti pir yang terletak di antara kandung
kencing dan rektum.
Fungsi dari uterus adalah:

1. Setiap bulan, berfungsi dalam pengeluaran darah haid dengan ditandai adanya perubahan dan
pelepasan dari endometirum.
2. Selama kehamilan sebagai tempat implantasi, retensi dan nutrisi konseptus.
3. Saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi
konsepsi dikeluarkan.

Ukuran uterus berbeda-beda tergantung pada usia, pernah melahirkan atau belum. Ukuran uterus
pada anak-anak 2-3 cm, nuli para 6-8 cm dan multi para 8-9 cm.
Uterus terdiri atas dua bagian utama yaitu serviks dan korpus uteri.

Serviks uteri

Serviks uteri merupakan bagian terbawah uterus, yang terdiri dari pars vaginalis dan pars
supravaginalis. Komponen utama dalam serviks uteri adalah otot polos, jalianan jaringan ikat
kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis
uteri dengan lubang ostium uteri externum, yang dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks,
dan ostium uteri internum.

Korpus uteri

Korpus uteri terdiri dari: paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum
latum uteri di intra abdomen, tengah lapisan muskular / miometrium berupa otot polos tiga lapis
(dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan
endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat
pengaruh hormon-hormon ovarium. Posisi corpus intra abdomen mendatar dengan fleksi ke
anterior, fundus uteri berada di atas vesica urinaria.
Hubungan antara kavum uteri dan kanalis servikalis ke dalam vagina disebut ostium uteri
eksternum. Isthmus adalah bagian uterus antar korpus dan serviks uteri, yang diliputi oleh
peritoneum viserale. Isthmus, akan melebar selama kehamilan dan disebut segmen bawah rahim.
Organ yang berbatasan dengan uterus adalah sebagai berikut:

1. Sebelah atas: rongga rahim berhubungan dengan tuba falopi


2. Sebelah bawah: berbatasan dengan saluran leher rahim (kanalis servikalis)

Dinding rahim terdiri atas tiga lapisan, yaitu:

1. Lapisan serosa (perimetrium) terletak paling luar


2. Lapisan otot (miometrium) terletak di tengah
3. Lapisan mukosa (endometrium) terletak paling dalam
Sikap dan letak uterus dalam rongga panggul terfiksasi dengan baik karena disokong dan
dipertahankan oleh:

1. Tonus rahim sendiri


2. Tekanan intra abdominal
3. Otot-otot dasar panggul
4. Ligamentum-ligamentum

Ligamentum-ligamentum uterus adalah sebagai berikut:

1. Ligamentum latum: Ligamentum latum terletak di sebelah kanan dan kiri uterus, meluas sampai
ke dinding panggul dan dasar panggul, sehingga uterus seolah-olah menggantung pada tuba.
2. Ligamentum rotundum: Ligamentum rotundum terletak di bagian atas lateral dari uterus, kaudal
dari insersi tuba. Ligamen ini menahan uterus antefleksi.
3. Ligamentum infundibulo pelvikum: Indifundibulo pelvikum ada dua yaitu di bagian kiri kanan
dari infundibulum dan ovarium. Ligamentum ini menggantungkan uterus pada dinding panggul.
4. Ligamentum kardinale: Ligamentum kardinale terdapat di kiri kanan dari serviks setinggi ostium
internum ke dinding panggul.
5. Ligamentum sakro uterinum: Ligamentum sakro uterinum terdapat di kiri dan kanan dari serviks
sebelah belakang ke sakrum mengelilingi rektum.
6. Ligamentum vesiko uterinum: Ligamentum vesiko uterinum terletak pada daerah uterus ke
kandung kencing.

Letak uterus adalah sebagai berikut:

1. Antefleksi (menekan ke depan), merupakan letak fisiologis


2. Retrofleksi (menghadap ke belakang)
3. Anteversio, uterus terdorong ke depan
4. Retroversio, uterus terdorong ke belakang
5. Torsio, uterus yang memutar

Pembuluh darah yang mengaliri uterus adalah arteri uterina dan arteri ovarika.

Tuba falopi (saluran telur)

Tuba falopi terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan ke arah lateral, kornu uteri kanan
dan kiri. Panjang tuba falopi adalah 12 cm, dengan diameter 3-8 mm.
Fungsi dari tuba falopi adalah:

1. Menangkap dan membawa ovum dari ovarium ke uterus


2. Tempat terjadinya konsepsi

Tuba falopi terdiri atas 4 bagian yaitu:

1. Pars interstisialis: Pars interstisialis merupakan bagian tuba yang berjalan dari dinding uterus
mulai dari ostium tuba.
2. Pars ismika: Pars ismika merupakan bagian tuba setelah ke luar dinding uterus. Pars ismika
merupakan bagian yang lurus dan sempit.
3. Pars ampularis: Pars ampularis merupakan bagian tuba antara pars ismika dengan infundibulum.
Pars ampularis merupakan bagian tuba yang paling lebar dan berbentuk S. Pars ampularis
merupakan tempat terjadinya konsepsi.
4. Infundibulum: Infundibulum merupakan bagian ujung dari tuba dengan umbai-umbai yang
disebut fimbrae. Fungsi dari fimbrae untuk menangkap ovum yang matang. Lubang pada
fimbrae disebut ostium abdominale tuba.

Ovarium (indung telur)

Ovarium homolog dengan testis pada pria. Ovarium berbentuk oval dan terletak pada dinding
panggul bagian lateral yang disebut fossa ovarium. Ovarium ada dua yaitu terletak di kiri dan
kanan uterus. Ovarium dihubungkan oleh ligamentum ovarii propium dan dihubungkan dengan
dinding panggul dengan perantara ligamentum infundibulo pelvikum.
Fungsi ovarium adalah sebagai berikut:

1. Mengeluarkan hormon progesteron dan esterogen


2. Mengeluarkan telur setiap bulan

Ukuran ovarium sekitar 2,5-5 cm x 1,5-3 cm x 0,9-1,5 cm. Berat ovarium kurang lebih 4-8 gram.
Pada seorang wanita, terdapat 100.000 folikel primer. Folikel tersebut setiap bulan akan matang
dan keluar, terkadang dua folikel matang dan keluar bersamaan. Folikel primer ini akan
berkembang menjadi folikel de graaf.
Genetalia Eksterna Wanita
Mar 17, 2011 4 Comments by lusa

Genetalia eksterna merupakan organ atau alat kelamin yang tampak dari luar, dapat dilihat bila
wanita dalam posisi litotomi. Fungsi genetalia eksterna adalah untuk kopulasi.
Bagian genetalia eksterna antara lain:

1. Vulva
2. Mons veneris
3. Labia mayora
4. Labia minora
5. Klitoris (kelentit)
6. Vestibulum
7. Hymen (selaput dara)
8. Perineum

Vulva

Vulva adalah organ yang tampak dari luar dan berbentuk lonjong dengan ukuran panjang dari
muka ke belakang. Vulva terdiri atas mons pubis, labia mayora, labia minora, klitoris,
vestibulum, dan hymen.

Mons Veneris

Mons veneris adalah bagian yang menonjol di bagian simpisis pubis dan terdiri dari jaringan
lemak. Mons veneris akan ditumbuhi rambut pubis pada masa pubertas. Hal ini, merupakan
tanda pubertas sekunder. Fungsi dari rambut pubis selain sebagai estetika juga dapat mencegah
terjadinya infeksi.
Labia Mayora

Labia mayora terdiri dari bagian kanan dan kiri. Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah
bawah dan belakang dan banyak mengandung pleksus vena. Pertemuan kedua labia mayora
membentuk komisura posterior. Labia mayora homolog embriologik dengan skrotum pada pria.

Labia Minora

Labia minora merupakan suatu lipatan tipis dari kulit sebelah dalam labia mayora. Kedua lipatan
kiri dan kanan bertemu di atas preputium klitoridis dan di bawah klitoris. Bagian belakang kedua
lipatan setelah mengelilingi orificium vagina bersatu disebut fouchet. Labia minora banyak
terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.

Klitoris (kelentit)

Klitoris adalah organ kecil yang terletak di atas labia minora. Klitoris identik dengan penis pada
pria. Klitoris banyak dialiri pembuluh darah dan urat syaraf, sehingga klitoris merupakan daerah
yang sangat sensitif terhadap rangsangan seksual.

Vestibulum

Vestibulum merupakan rongga sebelah lateral yang dibatasi oleh kedua labia minora, anterior
oleh klitoris dan dorsal oleh fouchet. Pada vestibulum terdapat dua buah kelenjar skene dan dua
buah kelenjar bartolini, yang mengeluarkan sekret pada waktu koitus. Introitus vagina juga
terletak di vestibulum.

Hymen (selaput dara)

Hymen merupakan batas/sekat antara genetalia eksterna dan interna. Hymen merupakan selaput
yang menutupi introitus vagina. Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah
menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat
coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan
robekan (misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk hymen postpartum disebut parous.
Corrunculae myrtiformis adalah sisa-sisa selaput dara yang robek yang tampak pada wanita
pernah melahirkan / para.

Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total
lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.

Perineum

Perineum terletak di antara vulva dan anus. Panjang perineum sekitar 4 cm. Perineum
mempunyai susunan otot-otot dan saraf serta pembuluh darah yang kompleks. Batas otot-otot
diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) serta diafragma urogenitalis (m.perinealis
transversus profunda, m.constrictor urethra).

Anda mungkin juga menyukai