Anda di halaman 1dari 18

SAAT-SAAT SULIT DALAM

PENETAPAN KIP/K

By_Zeva Juwita,S.SiT,MKM
1. Diam

• Bila terjadi di awal pertemuan setelah beberapa


saat, konselor bisa mengatakan : “saya mengerti
hal ini sulit untuk dibicarakan, biasanya pada
pertemuan pertama klien-klien saya juga merasa
begitu. Apakah ibu merasa cemas?”

• Bila klien diam karena marah konselor dapat


berkata : “bagaimana perasaan ibu sekarang?”,
diikuti hening beberapa saat, pandang klien dan
perlihatkan sikap tubuh yang menunjukkan
perhatian.
2. Klien Menangis

• Tenangkan klien dengan menyentuh badan


(menepuk-nepuk bahu atau memegang tangan
klien) secara hati-hati.

• Menghentikan pertanyaan yang tidak


menyelidik

• Memberi kesempatan klien menangis


3. Konselor meyakini bahwa tidak ada pemecahan
bagi masalah klien

• Biasa terjadi jika konselor tidak dapat


memecahkan atau membantu menyelesaikan
masalah seperti harapan klien.
• Misalnya pada kasus remaja putri yang ingin
aborsi.
• Konselor dapat mengatakan pada klien bahwa
dia akan selalu menyediakan waktu untuk klien
menghadapi saat-saat sulit meskipun konselor
tidak dapat mengubah keadaan.
4. Konselor melakukan kesalahan

• Hal terpenting untuk menciptakan hubungan


baik adalah jujur. Mengakui bahwa konselor
salah dan minta maaf adalah cara untuk
menghargai klien.
5. Konselor tidak tahu jawaban dari
pertanyaan klien

• Konselor dapat mengatakan bahwa ia tidak


dapat menjawab pertanyaan klien, tetapi akan
berusaha mencari informasi tersebut untuk
klien.
6. Klien menolak bantuan konselor

• Ditunjukkan dengan klien enggan bicara.


Tekankan hal positif, paling tidak klien telah
datang dan berkenalan dengan konselor,
mungkin klien mau mempertimbangkan kembali.
Sarankan untuk melakukan pertemuan
lanjutan.
7. Klien merasa tidak nyaman dengan jenis
kelamin konselor

• Konselor sebaiknya mengatasi dengan mengatakan :


“ orang kadang awalnya merasa lebih nyaman
berbicara dengan seseorang yang sama jenis
kelaminnya, menurut pengalaman saya semakin lama
hal itu semakin tidak penting apabila kita semakin
mengenal. Bagaimana kalau kita coba lanjutkan dan
lihat bagaimana nantinya.”.
• biasanya klien menerima, dan masalah ini hilang
dengan sendirinya bila konselor bersikap penuh
perhatian, menghargai klien dan tidak menilai klien.
8. Waktu yang dimiliki konselor terbatas.

• Konselor memberikan informasi beberapa saat


sebelum pertemuan, meminta maaf,
menjelaskan sebab keterbatasan waktunya,
dan menunjukkan konselor berharap bertemu
klien pada pertemuan selanjutnya.
9. Konselor tidak menciptakan hubungan
yang baik

• Konselor meminta pendapat kepada teman


sesame petugas klinik untuk mengamati
pertemuan dan melihat dimana letak
kesulitannya, apakah ada sikap klien yang
membuat konselor merasa ditolak klien.
10. Klien dan konselor sudah saling mengenal

• Konselor melayani seperti pada umumnya,


tekankan bahwa kerahasiaan akan tetap
terjaga, jelaskan bahwa konselor akan
bersikap sedikit berbeda dengan sikap diluar
konseling terhadap klien sebagai temannya.
11. Klien berbicara terus dan yg dibicarakan
tidak sesuai topic

• Potong pembicaraannya setelah beberapa saat


bila klien terus menerus mengulang
pembicaraannya.
12. Klien bertanya tentang hal-hal pribadi
konselor.

• Nyatakan pada klien bahwa cerita konselor


tentang dirinya tidak akan membantu klien,
oleh karena itu lebih baik tidak bercerita.
13. Konselor merasa dipermalukan dengan
suatu topik pembicaraan.

• Sebaiknya jujur kepada klien, terutama bila


konselor bereaksi secara emosional pada klien,
karena klien akan mengamati hal itu.
14. Keadaan kritis

• Komunikasikan dengan tegas tapi sopan


keadaan darurat kepada keluarga. Berikan
penjelasan dengan singkat tapi jelas langkah-
langkah yang harus dilakukan bersama untuk
mengatasi keadaan.
Kesulitan Saat Konseling
1. Berusaha terlalu banyak dan terlalu dini
2. Lebih banyak mengajar daripada membina
hubungan
3. Penerimaan yang berlebihan
4. Menampilkan masalah konseling pada orang
yang tidak berpengalaman.
5. Kecenderungan untuk menampilkan kepribadian
konseling.
6. Merenungkan setelah sesi yang sulit.
Upaya untuk mengatasi kesulitan
• Tiap individu memahami dirinya, dengan memahami diri
sendiri maka akan bisa mengatasi kesulitan-kesulitan
bidan sendiri.
• Untuk memperlancar komunikasi siapkan materi, bahan,
alat untuk mempermudah penerimaan klien.
• Menguasai ilmu komunikasi, sehingga dapat melakukan
konseling pada semua klien dengan bermacam karakter
dan keterbatasan mereka.
• Meletakkan kearifan sebagai dasar kepribadian konselor
aktif.
Kearifan merupakan satu perangkat cirri kognitif dan
afektif tertentu yg secara langsung pada ketrampilan
dan pemahaman hidup.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai