saat, konselor bisa mengatakan : “saya mengerti hal ini sulit untuk dibicarakan, biasanya pada pertemuan pertama klien-klien saya juga merasa begitu. Apakah ibu merasa cemas?”
• Bila klien diam karena marah konselor dapat
berkata : “bagaimana perasaan ibu sekarang?”, diikuti hening beberapa saat, pandang klien dan perlihatkan sikap tubuh yang menunjukkan perhatian. 2. Klien Menangis
• Tenangkan klien dengan menyentuh badan
(menepuk-nepuk bahu atau memegang tangan klien) secara hati-hati.
• Menghentikan pertanyaan yang tidak
menyelidik
• Memberi kesempatan klien menangis
3. Konselor meyakini bahwa tidak ada pemecahan bagi masalah klien
• Biasa terjadi jika konselor tidak dapat
memecahkan atau membantu menyelesaikan masalah seperti harapan klien. • Misalnya pada kasus remaja putri yang ingin aborsi. • Konselor dapat mengatakan pada klien bahwa dia akan selalu menyediakan waktu untuk klien menghadapi saat-saat sulit meskipun konselor tidak dapat mengubah keadaan. 4. Konselor melakukan kesalahan
• Hal terpenting untuk menciptakan hubungan
baik adalah jujur. Mengakui bahwa konselor salah dan minta maaf adalah cara untuk menghargai klien. 5. Konselor tidak tahu jawaban dari pertanyaan klien
• Konselor dapat mengatakan bahwa ia tidak
dapat menjawab pertanyaan klien, tetapi akan berusaha mencari informasi tersebut untuk klien. 6. Klien menolak bantuan konselor
• Ditunjukkan dengan klien enggan bicara.
Tekankan hal positif, paling tidak klien telah datang dan berkenalan dengan konselor, mungkin klien mau mempertimbangkan kembali. Sarankan untuk melakukan pertemuan lanjutan. 7. Klien merasa tidak nyaman dengan jenis kelamin konselor
• Konselor sebaiknya mengatasi dengan mengatakan :
“ orang kadang awalnya merasa lebih nyaman berbicara dengan seseorang yang sama jenis kelaminnya, menurut pengalaman saya semakin lama hal itu semakin tidak penting apabila kita semakin mengenal. Bagaimana kalau kita coba lanjutkan dan lihat bagaimana nantinya.”. • biasanya klien menerima, dan masalah ini hilang dengan sendirinya bila konselor bersikap penuh perhatian, menghargai klien dan tidak menilai klien. 8. Waktu yang dimiliki konselor terbatas.
• Konselor memberikan informasi beberapa saat
sebelum pertemuan, meminta maaf, menjelaskan sebab keterbatasan waktunya, dan menunjukkan konselor berharap bertemu klien pada pertemuan selanjutnya. 9. Konselor tidak menciptakan hubungan yang baik
• Konselor meminta pendapat kepada teman
sesame petugas klinik untuk mengamati pertemuan dan melihat dimana letak kesulitannya, apakah ada sikap klien yang membuat konselor merasa ditolak klien. 10. Klien dan konselor sudah saling mengenal
• Konselor melayani seperti pada umumnya,
tekankan bahwa kerahasiaan akan tetap terjaga, jelaskan bahwa konselor akan bersikap sedikit berbeda dengan sikap diluar konseling terhadap klien sebagai temannya. 11. Klien berbicara terus dan yg dibicarakan tidak sesuai topic
• Potong pembicaraannya setelah beberapa saat
bila klien terus menerus mengulang pembicaraannya. 12. Klien bertanya tentang hal-hal pribadi konselor.
• Nyatakan pada klien bahwa cerita konselor
tentang dirinya tidak akan membantu klien, oleh karena itu lebih baik tidak bercerita. 13. Konselor merasa dipermalukan dengan suatu topik pembicaraan.
• Sebaiknya jujur kepada klien, terutama bila
konselor bereaksi secara emosional pada klien, karena klien akan mengamati hal itu. 14. Keadaan kritis
• Komunikasikan dengan tegas tapi sopan
keadaan darurat kepada keluarga. Berikan penjelasan dengan singkat tapi jelas langkah- langkah yang harus dilakukan bersama untuk mengatasi keadaan. Kesulitan Saat Konseling 1. Berusaha terlalu banyak dan terlalu dini 2. Lebih banyak mengajar daripada membina hubungan 3. Penerimaan yang berlebihan 4. Menampilkan masalah konseling pada orang yang tidak berpengalaman. 5. Kecenderungan untuk menampilkan kepribadian konseling. 6. Merenungkan setelah sesi yang sulit. Upaya untuk mengatasi kesulitan • Tiap individu memahami dirinya, dengan memahami diri sendiri maka akan bisa mengatasi kesulitan-kesulitan bidan sendiri. • Untuk memperlancar komunikasi siapkan materi, bahan, alat untuk mempermudah penerimaan klien. • Menguasai ilmu komunikasi, sehingga dapat melakukan konseling pada semua klien dengan bermacam karakter dan keterbatasan mereka. • Meletakkan kearifan sebagai dasar kepribadian konselor aktif. Kearifan merupakan satu perangkat cirri kognitif dan afektif tertentu yg secara langsung pada ketrampilan dan pemahaman hidup. TERIMA KASIH