By_Zeva Juwita,S.SiT,MKM
• Dokumentasi berasal dari bahasa Inggris,
yaitu ;
document satu atau lbh lmbar kertas
resmi,dalam bahasa Indonesiadokumentasi
semua warkat asli/catatan otentik yg dapat
dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan
hukum.Dokumentasi dalam asuhan kebidanan
adalah suatu pencatatan yang lengkap dan
akurat terhadap keadaan/kejadian yang dilihat
dalam pelaksanaan asuhan kebidanan (proses
asuhan kebidanan)
Tujuan Dokumentasi
1. Sebagai sarana komunikasi ; mencegah
terjadinya pengulangan informasi bagi pasien
maupun anggota tim kesehatan, mencegah
tumpang tindihnya informasi.
2. Sebagai sarana tanggung jawab dan tanggung
gugat ; dapat dijadikan alat untuk melindungi
nakes dlm menjawab ketidakpuasan pasien
terhadap pely. Yg diterima.
3. Sebagai sarana informasi statistik ; data statistik
yg tercantum dalam dokumentasi kebidanan dapat
membantu merencanakan kebutuhan institusi di
masa yg akan datang.
4. Sebagai sarana pendidikan ; membantu peserta
didik/mahasiswa bid. Kes yg lain untuk
mendapatkan pengetahuan.
5. Sebagai sumber data penelitian ; melalui kegiatan
penelitian, diharapkan akan tercipta suatu bentuk
asuhan kebidanan yg aman, efektif dan etis
6. Sebagai jaminan kualitas pely Kes.
7. Sebagai sumber data perencanaan asuhan
kebidanan berkelanjutan
Fungsi Dokumentasi
1.Sebagai dokumen yang sah sebagai bukti atas asuhan
yang telah di berikan
2. Sebagai sarana komunikasi dalam tim kesehatan
yang memberikan asuhan
3. Sebagai sumber data yang memberikan gambaran
tentang kronologis kejadian kondisi yang terobservasi
untuk mengikuti perkembangan dan evaluasi respon
pasien terhadap asuhan yang telah di berikan
4. Sebagai sumber data penting untuk pendidikan dan
penelitian
Prinsip- prinsip Tehnik Pencatatan
1. Mencantumkan nama jelas pasien pada setiap
lembaran observasi atau pemeriksaan
2. Menulis dengan tinta hitam (tidak boleh pakai pensil),
supaya tidak terhapus dan bila perlu foto copy akan
lebih jelas.
3. Menuliskan tanggal, jam, pemeriksaan, tindakan atau
observasi yang dilakukan sesuai dengan temuan yang
obyektif (kenyataan) dan bukan interpretasi (hindari
kata penilaian seperti tampaknya, rupanya).
4. Tuliskan nama jelas pada setiap pesanan, hasil
observasi dan pemeriksaan oleh orang yang melakukan.
5. Hasil temuan digambarkan secara jelas termasuk
posisi, kondisi, tanda, gejala, warna, jumlah dan
besar dengan ukuran yang lazim dipakai. Memakai
singkatan atau simbol yang sudah di sepakati,
misalnya KU, Ket +, KPD, dan lain-lain.
6. Interpretasi data objektif harus di dukung oleh
observasi.
7. Kolom tidak dibiarkan kosong tetapi dibuat tanda
penutup. Misalnya dengan garis atau tanda silang.
8. Bila ada kesalahan menulis, tidak diperkenankan
menghapus, (ditutup, atau ditip’ex), tetapi dicoret
dengan garis dan membubuhkan paraf
disampingnya
Prinsip- prinsip Pelaksanaan Dokumentasi di Klinik