PENDAHULUAN
di masa resesi. Menurut Richard Sutejo, virus corona penyebab sakit Covid 19
merupakan tipe virus yang umum menyerang saluran pernafasan. Tetapi strain
covid 19 memiliki morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi akibat adanya
social distancing seperti zona transportasi yang mengalami kontraksi sangat tajam.
nasional, ditandai dengan penyaluran KUR yang mulai meningkat signifikan dan
demand pada bulan Juni 2020 (Utama et al. 2021). perkembngan teknologi begitu
pesat sehingga lahirlah era ekonomi yang baru yaitu era ekonomi digital yang
salah satu terobosan yang baik, karena bisa terhindar dari kasus pencurian juga
pencopetan dengan transaksi cashless. Selain itu, segala proses transaksi akan
1
2
berjalan sangat lancar, cepat juga aman dan juga mengurangi penularan wabah
covid 19.
sebagai “wajah baru” ekonomi global, mengacu pada laporan McKinsey (2018)
mencatat kenaikannya sampai 400 persen. Tingginya minat beli online juga
berdampak kepada naiknya penjualan secara daring, saat ini minat beli terhadap
individu.
Minat beli konsumen merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap
mengkonsumsi. Menurut Deru R. Indika dan Cindy Jovita (2017) minat beli
keputusan pembelian suatu produk. Minat beli terbagi atas tiga indikator yang
pertama adalah ketertarikan dimana muncul rasa tertarik saat melihat sebuah
keinginan setelah tertarik melihat sebuah produk timbul rasa ingin memliki
produk tersebut dan yang ke tiga keyakinan saat keinginan dalam diri konsumen
telah muncul maka selanjutnya konsumen akan meyakinkan diri untuk berbelanja
sehingga timbullah minat beli terhadap sebuah produk yang di amati sebelumnya.
Hal ini dapat terjadi tergantung bagaiaman kemampuan kognitif setiap konsumen
3
indra yang di miliki, dimana salah satu kemampuan kognitif tersebut adalah
persepsi.
bagi pemasar dengan upaya membentuk persepsi yang tepat. Paersepsi yang
terbentuk dengan tepat pada konsumen membuat kesan yang dimiliki juga
memilik empat indikator, yang pertama adalah kualitas produk dimana kulitas
produk yang di berikan apakah sudah sesuai dengan pesanan dan ekspektasi
yang membuat perasaan senang dan nyaman untuk melakukan kegiatan berbelanja
di tempat tersebut. Ketiga yaitu harga yang di berikan sesuai dan tepat sasaran
terhadap produk yang di tawarkan, dimana persaingan saat ini begitu ketat
perbedaan atau selisih harga pada produk yang sama sangatlah berpengaruh
terhadap setiap konsumen. Dan yang keempat adalah merek saat produk memiliki
sebuah merek konsumen akan lebih mudah mengenal dan mengetahui seperti apa
produk yang akan di beli, karena melekatnya sebuah merek terhadap produk akan
membangun pemahaman yang lebih positif pada konsumen dan membuat produk
tersebut memiliki nilai tambah dengan adanya sebuah merek dalam suatu produk.
Persepsi yang baik terhadap sebuah produk dari pengalaman setiap individu
persepsi yang bersifat positif ialah persepsi atau pandangan tentang suatu obyek
4
dan menuju pada suatu keadaan dimana subyek yang mempersepsikan tersebut
pribadinya. Dan persepsi yang bersikap negatif ialah persepsi atau pandangan
tentang suatu obyek yang menunjukkan pada keadaan dimana subyek yang
penting di era bisnis digital saat ini karena konsumen dapat dengan mudah
melalui media digital seperti sosial media. Ketika konsumen berinteraksi dengan
tenaga penjual maka identitas sosial yang dibawa oleh tenaga penjual adalah
layanan tenaga penjual, persepsi negatif yang timbul adalah persepsi negatif
Era new normal saat ini perkembangan dunia digital terbilang cukup pesat.
inovasi yang memudahkan kita dalam menjalani aktivitas. Mulai dari ojek online,
mulai terlihat pada sebuah hasil laporan dari Temasek, Google, dan Bain &
tahun 2019 menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dengan menyentuh angka
Sumber: Metrotvnews
indonesia yang sekarang sangat berguna dan membantu kelancaran aktifitas di era
new normal saat ini salah satu nya adalah perusahaan grab yang kini sangat di
kini telah mempunyai layanan lain seperti pengantaran makanan dan pembayaran
yang bisa diakses lewat aplikasi mobile. Di Indonesia, Grab melayani pemesanan
Saat ini Grab tersedia di 125 kota di seluruh Indonesia, mulai dari Banda Aceh -
Aceh hingga Jayapura - Papua (Grab 2018). Grabfood merupakan salah satu
layanan yang memiliki pencapaian dengan begitu baik dimana grabfood telah
6
memperluas layanannya dari 13 kota pada Januari 2018 menjadi 178 kota, Grab
food juga terus memperluas kerja samanya dengan merek-merek makanan dan
minuman terkemuka lokal guna menyediakan lebih banyak pilihan makanan yang
dapat memuaskan selera konsumen yang berbeda-beda. Saat ini, Grab food
Fenomena virus covid-19 saat ini membuat perushaan digital seperti grab
food semakin berkembang dan di sukai banyak orang. Menurut laporan “tinjauan
big data terhadap dampak covid-19 2020” penjualan online pada masa pandemi
ini semakin melonjak tajam bila dibandingkan dengan penjualan di bulan januari
2020. Pada bulan maret 2020, penjualan online melonjak 320% dari total
penjualan online awal tahun. Lonjakan semakin tajam terjadi, penjualan online
April 2020 tercatat meningkat 480% dari januari 2020. Terperinci pada bulan
maret 2020 penjualan tertinggi ada pada makanan dan minuman, yaitu meningkat
570% dari penjualan di januari 2020. Sementara pada bulan April 2020, penjualan
tertinggi masih juga dipegang makanan dan minuman yang melonjak tajam
1070% dari penjualan di bulan januari 2020. (sumber: Badan Pustaka Statistic,
2020).
Setiap penjualan produk online akan ada saja yang suka, tidak suka atau
bahkan takut untuk berbelanja online. Hal tersebut tergantung bagaiman persepsi
yang dimiliki dari setiap individu. Belanja online merupakan hal yang sangat
menyenangkan di era teknologi saat ini tetapi juga akan menjadi hal yang
7
menakutkan karena sebuah virus dangan sangat mudah berpindah dari seseorang
ke orang lain dan benda-benda yang ada di sekitarnya termasuk produk online
yang akan di konsumsi oleh konsumen. Banyak hal yang akan mempengaruhi
minat beli pada konsumen atas persepsi yang di miliki, dimana persepsi terbentuk
melalui berbagai macam jenis rangsangan dan stimuli yang di terima pada sebuah
informasi hasil temuan yang berbeda shingga masih terdapat gap. Menurut
pembelian makanan secara online saat pandemi covid – 19 (kasus fitur go-food)”
hasil dari penelitian ini mengidentifikasikan bahwa secara parsial (uji t) bahwa
secara online saat pandemi covid-19 (kasus fitur go-food). Berdasarkan uji
covid-19 (kasus fitur go-food). Dan besaran nilai variabel kualitas pelayanan
pembelian makanan secara online saat pandemi covid-19 (kasus fitur go-food).
8
bahwa nilai t hitung sebesar 50,283. Jika di bandingkan antara nilai thitung
dengan ttabel, maka thitung lebih besar dari ttabel (50,283>1,677), dan nilai Sig <
media online lebih dari 70% dari yang diharapkan (baik) dapat diterima.
persepsi konsumen terhadap brand go-jek pada media sosial twitter menggunakan
twitter memiliki nilai emosi negatif atau sentimen negatif sebesar 40%. Yang
terdiri dari 20% emosi disgust dan 20% emosi fear. 40% total emosi atau sentimen
sosial twitter dan mengaitkan pengalaman yang mereka rasakan kepada akun
resmi twitter go-jek sebagai penyampaian keluh kesah yang dirasakan. Sedangkan
untuk nilai emosi positif atau sentimen positif sebesar 60% yang didapatkan dari
emosi surprise. 60% total emosi atau sentimen positif tersebut didapatkan dari
pengalaman yang memberi kesan baik dan tak terlupakan bagi konsumen.
terhadap minat beli online di saat era yang berbeda yaitu era new normal covid 19.
9
Minat Beli Online Era New Normal Covid 19 (Studi Kasus Pada Pengguna Aplikasi
rumusan masalah, apakah persepsi konsumen berpengaruh besar terhadap minat beli
online pada aplikasi grabfood di era new normal covid 19 kota palopo ?
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah persepsi
konsumen berpengaruh besar terhadap minat beli online pada aplikasi grabfood di
masayarakat dalam menanggapi perkembangan teknologi pada masa atau era new
normal covid 19 saat ini, sehingga dapat menjadi tambahan wawasan bagi
pembacanya.
10
yang di peroleh dapat memberikan ilmu pengetahuan tentang seberapa besar persepsi
konsumen mempengaruhi minat beli online di era new normal covid 19.
kembangkan lebih lanjut lagi, serta di jadikan referensi bagi penelitian yang sejenis.
belanja online era new normal covid 19 agar pembaca dapat lebih baik lagi dalam
TINJAUAN PUSTAKA
menafsirkan dan memahami dunia sekitarnya terhadap obyek (Gibson, dkk 1989).
terhadap lingkungan oleh individu. Oleh karena itu, setiap individu memberikan
arti kepada stimulus secara berbeda meskipun objeknya sama. Cara individu
melihat situasi seringkali lebih penting dari pada situasi itu sendiri. Karena
Persepsi adalah suatu aspek psikologis yang utama untuk setiap individu dalam
Persepsi adalah suatu proses kognitif yang dialami oleh setiap individu
gambaran yang bermakna tentang dunia (Riadi, 2020). Persepsi bukan sekedar
bergantung terhadap rangsangan pada bentuk fisik, tetapi juga tergantung dalam
rangsangan yang ada di sekitarnya dan kondisi yang ada pada seseorang.
Walgito dalam Candra (2017, hlm. 82) “persepsi adalah suatu proses
respon terhadap lingkungan yang memiliki makna (arti)”. Proses ini dilakukan
melalui inderanya, yaitu indera pendengar, penglihat, perasa, peraba dan pencium.
11
12
Kunci untuk memahami persepsi yaitu ada pada pengenalan yang merupakan
(2010) dalam Candra, et al. (2017), syarat individu dalam melakukan persepsi,
a. Adanya objek, objek atau sasaran yang diamati akan menimbulkan stimulus
atau rangsangan yang mengenai alat indra atau reseptor. Stimulus dapat datang
dari dalam dan luar individu yang langsung mengenai saraf penerima yang
bekerja sebegai reseptor. Sebagaian besar stimulus datang dari luar individu.
b. Alat indra atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping
itu, harus ada saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang
diterima reseptor ke susunan saraf pusat, yaitu otak sebagai pusat kesadaran
produk adalah fokus utama yang dilaksanakan. Tanpa perhatian persepsi tidak
dipersepsi.
bukti bahwa sifat persepsi itu merupakan hal yang komplek dan interaktif.
a. Stimulus atau situasi yang hadir. Awal terjadinya persepsi diawali ketika
dihadapi itu mungkin bisa berupa stimulasi penginderaan dekat dan langsung
b. Registrasi. Proses selanjutnya adalah registrasi, dalam masa ini suatu gejala
yang nampak ialah mekanismen fisik yang berupa penginderaan dan syaraf
c. Interprestasi. Proses ini merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yang
kepribadian seseorang akan berbeda dengan orang lain. Oleh karena itu,
interpretasi terhadap suatu informasi yang sama, akan berbeda antara satu
atasannya.
jadi stimulus merupakan faktor yang berperan dalam persepsi. Ada beberapa
a. Objek yang dipersepsi, objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera
atau reseptor. Stimulus terbesar datang dari luar individu, namun ada juga yang
datang dari dalam individu, yang langsung mengenai saraf penerima sebagai
reseptor.
b. Alat indera, saraf dan pusat susunan saraf, saraf sensoris harus ada unutk
melanjutkan stimulus yang diterima alat indera ke otak dan dilanjutkan saraf
rangka atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada
Disamping itu ada faktor lain yang dapat mempengaruhi proses persepsi
antara lain:
a. Faktor internal
datang dari dua sumber yaitu berhubungan dengan segi kejasmanian dan segi
psikologis.
Bila sistem fisiologis terganggu, hal tersebut akan berpengaruh dalam persepsi
b. Faktor eksternal
yang kurang jelas akan berpengaruh dalam ketepatan persepsi. Bila stimulus
berwujud benda bukan manusia, maka ketepatan persepsi lebih terletak pada
merupakan kesatuan yang sulit dipisahkan, obyek yang sama dengan situasi
Menurut Herdioko (2017) dalam (Çelik et al. 2018) minat adalah sesuatu
yang pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap
Menurut Alkatiri, Tumbel Dan Roring at.el (2017) minat beli konsumen adalah
sesuatu yang timbul setelah menerima rangsangan dari produk yang dilihat, dari
situlah timbul ketertarikan untuk mencoba produk tersebut sampai pada akhirnya
Minat beli adalah bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap
dan pada akhirnya konsumen melakukan pilihan pada satu alternatif yang paling
disukai atau proses yang dilalui konsumen untuk membeli barang atau jasa
diperoleh dari proses belajar juga proses berfikir yang akan dapat mengahasilkan
sebuah persepsi. Selain itu minat beli juga dapat menghasilkan motivasi yang
Minat beli adalah tahap terakhir dari suatu proses keputusan pembelian
yang kompleks. Proses ini dimulai dari munculnya kebutuhan akan suatu produk
produk atau merek tersebut. Hasil evaluasi ini yang akhirnya memunculkan niat
pembelian. Menurut Schiffman dan Kanuk (2007) dalam (Muchlisin Riadi 2018),
Terdapat dua level rangsangan atau stimulan kebutuhan konsumen, yaitu level
pencarian informasi yang lebih ringan atau penguatan perhatian dan level aktif
17
mencari informasi yaitu dengan mencari bahan bacaan, bertanya pada teman,
akan mencari manfaat tertentu dari solusi produk dan melakukan evaluasi
untuk mencoba.
e. Ingin memiliki produk. Para konsumen akan memberikan perhatian besar pada
evaluasi atribut dan membentuk niat untuk membeli atau memiliki produk yang
disukai.
18
Menurut Kotler dan Susanto (2001) dalam (Pahlevi, 2019), minat beli
a. Faktor-faktor kebudayaan
Minat beli dapat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan yang dapat terbagi
menjadi:
keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar. Bila makhluk yang
lebih rendah perilakunya sebagian besar diatur oleh naluri maka perilaku
2) Sub budaya: Sub budaya memiliki kelompok sub budaya yang lebih kecil
b. Faktor-faktor Sosial
Minat beli dapat dipengaruhi oleh faktor sosial yang terbagi atas beberapa
bagian yaitu:
dan perilaku seseorang. Pada umumnya kelompok ini sering di sebut dengan
teman, tetangga dan rekan kerja yang berinteraksi dengan secara langsung
keluarga yang dikenal dengan istilah keluarga orientas. Jenis keluarga yang
pertama dapat terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang yang
pribadi, harga diri dan cinta. Kedua adalah keluarga yang terdiri dari
pasangan dan jumlah anak yang dimiliki seseorang. Keluarga jenis ini biasa
3) Peranan dan status: Peranan dan status adalah kedudukan seseorang dalam
c. Faktor-faktor pribadi
barang dan jasa akan berubah-ubah selama hidupnya. Begitu juga halnya
pekerjaan tertentu.
4) Gaya hidup: Gaya hidup merupakan sebuah pola hidup individu yang
terlihat pada kegiatan, minat serta opininya yang terbentuk dari kelas sosial
dan pekerjaan. Walaupun demikian, kelas sosial dan pekerjaan yang sama
tidak menjamin munculnya sebuah gaya hidup yang sama. Melihat hal ini
5) Kepribadian dan konsep diri: Faktor minat beli ini merupakan kepribadian
konsep diri lebih kearah citra diri. Setiap orang akan memiliki berbagai
d. Faktor-faktor psikologis
Bila dilihat dari faktor psikologis maka minat beli dapat dipengaruhi oleh
itu.
Salah satu transportasi online yang ada di Indonesia adalah grab, grab
sendiri muncul di Indonesia pada awal tahun 2014 (Cahyu, 2019). Sebelum
adanya grab sudah ada aplikasi transportasi online lain di Indonesia. (Mugnifar
22
2020) Grab adalah salah satu perusahaan transportasi online terbesar di Indonesia.
Layanan pemakaman juga terus tumbuh dari waktu ke waktu. Saat ini konsumen
konsumen untuk menggunakan berbagai layanan yang ada. Banyak orang menjadi
konsumen.
Grab food adalah layanan yang di berikan perusahaan grab unutuk memnuhi
food telah memperkenalkan tas grab food bagi mitra pengemudi, yang dilengkapi
lapisan luar anti air dan lapisan dalam termal untuk menjaga suhu makanan.
(SWA, 2019). Melihat beragam value yang ditawarkan oleh layanan grab food,
Grab food juga adalah salah satu layanan pesan antar makanan milik
perusahaan transportasi berbasis online asal Singapura, grab. Dengan grab food,
konsumen dapat dengan bebas memesan makanan yang diinginkan hanya melalui
ponsel pintar, tidak perlu berjalan jauh ke warung makan yang diinginkan.
Sementara itu, untuk penjual atau pemilik usaha, sudah dapat menjual dan
akan dilakukan oleh drive mitra dari grab. Sistem baru di dunia jual beli ini
untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana cara daftar grab food secara online.
Karena sekalinya bergabung dengan Grab food, mereka juga bakal mendapatkan
menyebabkan gangguan system pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti
flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia (Pane 2020). Dan menurut
kesehatan guna mencegah terjadinya penularan covid 19. Prinsip new normal
adalah bisa menyesuaikan dengan pola hidup. Dalam konsep new normal,
dimana masyarakat dituntut untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru dan harus
Meskipun pandemi covid 19 belum berakhir namun kita dituntut harus bisa
beradaptasi di era new normal ini, dengan tetap menjaga kesehatan tubuh dan
mental ditengah pandemi covid 19 ini. Dengan demikian, saat ini sudah banyak
aktivitas yang hampir sepenuhnya berjalan seperti biasa. Namun tetap saja ada
tantangan yang harus dihadapi salah satunya yaitu tetap menerapkan pola hidup
sehat. Dan juga Masyarakat dituntut untuk mengubah kebiasaan lama dengan
24
kebiasaan baru dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat, hal ini diharap
normal bukan berarti situasi sudah kembali normal. Namun, new normal
merupakan fase di mana kita harus mengubah kebiasaan lama menjadi kebiasaan
pilihan yang wajib dilakukan tanpa tawar menawar. Peran masyarakat dalam
memutus mata rantai penularan covid 19 (resiko penularan dan menularkan) harus
2020):
ke dalam tubuh melalui hidung, mulut dan mata. Prinsip pencegahan penularan
4) Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat dan
minimal 30 menit dalam satu hari, istirahat yang cukup (minimal 7 jam ),
dilakukan oleh semua komponen yang ada dimasyarkat guna mencegah dan
peran pengelola, penyelenggara dan penanggung jawab tempat dan fasilitas umum
Hasil penyusuran selama ini, di temukan beberapa karya tulis ilmiah dalam
bentuk skripsi maupun jurnal yang berkaitan dengan topik yang dibahas oleh penulis.
Berikut adalah karya ilmiyah terdahulu yang terkait dengan penelitian penulis:
seperti penelitian terdahulu yang di lakukan oleh Tengku Putri Lindung Bulan, Riny
Chandra, dan Suri Amilia (2020), variabel yang di gunakan yaitu persepsi konsumen,
kualitas layanan dan minat beli. Hasilnya menunjukkan bahwa di peroleh sebesar
layanan dalam menjelaskan variasi yang terjadi pada minat beli sebesar 43,8%,
sedangkan sisanya sebesar 56,2% di pengaruhi faktor-faktor lain di luar penelitian ini.
Penelitian yang di lakukan Rival Ali Anhar dan Intisari Haryati (2020) yang
Dengan bantuan program spss peneliti mampu menemukan bahwa thitung nya
sebesar 50,282 dan ttabel sebesar 1,667, jika di bandingkan antara nilai thitung
dengan ttabel, maka thitung lebih besar dari ttabel (50,283>1,677), dan nilai Sig <
0,05 (0,000<0,05) artinya signifikan sehingga sesuai ketentuan maka jatuh pada
disimpulkan pada hipotesis bahwa yang diterima adalah hipotesis alternatif (Ha)
27
yang menyatakan bahwa persepsi konsumen pada pemasaran dimedia online lebih
saat pandemi covid 19. Hasil analisis dengan uji simultan diperoleh bahwa
konsumen pada pembelian makanan secara online saat pandemi covid 19 (kasus
secara online saat pandemi covid 19 (kasus fitur go-food) adalah faktor
Bekti Wahyu Utami (2017) yang meneliti perihal korelasi faktor pembentuk
persepsi dengan persepsi konsumen terhadap media pemasaran online. Hasil uji
brand go-jek pada media sosial twitter. Penelitian ini menggabungkan ilmu
manajemen dan ilmu big data dalam proses pengerjaannya, analisis dengan
metode big data yaitu sentiment analysis dantopic modelling. Dimana hasil yang
bahwa sentimen dan topik yang dibahas konsumen berkaitan dengan brand Go-
Jek termasuk pada brand perception positif walaupun ada beberapa sentimen
sentimen negatif sebesar 40%. Yang terdiri dari 20% emosi disgust dan 20%
emosi fear Sedangkan untuk nilai emosi positif atau sentimen positif sebesar 60%
Fajar Sayful Khamid (2019) yang menliti analisis pengaruh produk halal dan
kualitas layanan terhadap minat beli makanan dan minuman dengan gaya hidup
halal pada pengolahan data responen gofood menunjukkan bahwa produk halal
berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap minat beli. Sedangkan pada
gofood dan grabfood. Sementara itu gaya hidup mampu memoderasi pengaruh
Dari bebrapa penelitian yang telah di uraikan di atas maka terdapat perbedaan
dengan penelitian yang akan di lakukan penulis. Penulis pada penelitian ini
mencoba untuk menggali lebih dalam dan mengetahui lebih jauh lagi tentang
persepsi konsumen terhadap minat beli produk makanan online di era new noemal
covid 19. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya anatara lain
variabel yang memiliki perbedaan, periode yang diambil sebagai waktu penelitian,
Secara Online Saat metode Isac Michael dan harga pemesanan, sikap
fitur go-food).
Brand Go-Jek Pada big data yaitu sentiment 40%. Yang terdiri dari
(2019)
(Baik).dapat diterima
31
modern di Kecamatan
jumlahnya tidak
sampling
hidup mampu
memoderasi pengaruh
pelayanan terhadap
minat beli.
Indikator: Indikator:
1. Kualitas produk 1. Ketertarikan
(kotler&amstron (interest)
g, 2004:347) 2. Keinginan
2. Kualitas Persepsi (desire)
Minat
pelayanan konsumen 3. Keyakinan
3. Harga (Hussain Beli (Y)
(X) (conviction)
Umar, 2000:32) Sumber: Arifin
4. Merek Dan Sunarti
(Peter&Olson, (2016) dalam
2014:215) Celik et al., (2018)
memiliki dua variabel yaitu variabel bebas (Independent) dan variabel terikat
(Dependent). Dimana variabel bebas adalah persepsi konaumen (X) dan variabel
2.4 Hipotesis
METODE PENELITIAN
2020), asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun
hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini, metode asosiatif
minat beli online era new normal Kota Palopo. Dan menurut (Sugiyono 2017)
kuantutatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan. Dan juga Peneliti menggunakan analisis statistik dengan SPSS Versi
22.
aplikasi grab food khususnya konsumen pada kota palopo. Penelitian ini akan
35
36
3.3.1 Populasi
Menurut Hadari Nawawi, populasi terdiri dari objek yang terdiri dari hewan,
objek, orang, tanaman, peristiwa, gejala, tanaman dan hasil tes sebagai sumber
dari setiap objek dan jumlah tertentu untuk dipelajari atau diambil kesimpulannya.
istilah populasi adalah serangkaian benda (manusia, makhluk hidup lain, gejala,
benda atau peristiwa) yang memiliki sifat yang sama dan berada di tempat yang
sama (Ubay 2020). Populasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu masyarakat
kota palopo yang pernah menggunakan aplikasi grab food, yang jumlah nya tidak
3.3.2 Sampel
Sampel adalah wakil atau sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
sehingga dianggap dapat mewakili semua populasi yang diteliti (Riadi, 2020).
𝑧2
𝑛=
4(𝜇)2
Ketrangan :
n = Jumlah sampel
z2
n=
4((μ)2
1,962
𝑛=
4(0,1)2
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa sampel yang diambil minimal 96
teknik purposive sampling, dimana purposive sampling adalah salah satu teknik
sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan
Hidayat 2017). Maka dari itu peneliti akan memilih sampel berdasarkan kriteria
atau kebutuhan dalam penelitian ini, berikut ini adalah kriteria sampel dalam
penelitian:
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data
yang dapat dihitung atau diukur dengan angka, dalam hal ini data berupa tabulasi
38
jawaban responden pada kuisioner yang telah disebarkan (Anwar and Haryati 2020).
Dalam penelitian ini penulis menggunkan dua sumber data yaitu primer dan
sekunder. Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan dengan proses
data primer juga biasa di sebut sebagai data utama. Sedangkan data sekunder
adalah data yang di dapatkan dari berbagai informasi yang telah ada sebelumnya
pada umumnya data sekunder bisa didapatkan melalui buku, artikel, publikasi
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini
sedang di teliti atau hal-hal yang ingin diketahui lainnya dari responden.
3.5.2 Observasi
dan pencatatan secara sistematis terhadap obyek yang akan diteliti menggunakan
39
panca indra. Peneliti di posisikan sebgai pengamat atau orang luar. Observasi
dapat bersifat partisipatoris, yaitu ketika penelti turut bergabung dan melakukan
3.5.3 Dokumentasi
merupakan data yang tidak langsung memberikan data pada pengumpul data,
misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. (Sugiyono, 2018) dokumentasi
adalah untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-
terkait penelitian.
independen dan variabel dependen. Variabel independen (bebas) adalah variabel yang
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variaebl bebas (independen)
dalam analisis ini adalah persepsi konsumen (X), dan variabel terikat (dependen) nya
instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, Menurut
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok
orang tentang fenomena sosial termasuk bidang bisnis. Penentuan skor semua
variabel yang diukur dengan skala likert dalam penelitian ini dengan tingkatan
sebagai berikut:
Data mentah yang di hasilkan dari kuisioner atau observasi akan diolah agar
kuisioner merupakan Skala Likert dimana data tersebut merupakan data ordinal.
42
Agar dapat memenuhi syarat pengujian regresi data di haruskan bersifat interval.
Data yang dikumpul kan dalam penelitian ini adalah data ordinal sehingga data
Interval (MSI).
a. Menghitung frekuensi
d. Menghitung nilai z
g. Menghitung penskalaan
sebuah intstrumen data yang sedang di teliti pengujian data di lakukan dengan
alat pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian memiliki validitas dan
instrumen. Uji validitas bertujuan untuk menguji apakah tiap-tiap butir pertanyaan
benar-benar telah mengungkapkan faktor atau indikator yang ingin diteliti. Semakin
tinggi validitas suatu alat ukur, semakin tepat alat ukur tersebut mengenai sasaran.
Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Menurut Ghozali
43
(2017:52) uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur. Adapun rumus
yang dapat digunakan dalam mengukur nilai korelasi dengan Pearson Product
N ∑ XY − (∑ X)(∑ Y)
rxy =
√{N ∑ X2 − (∑ X2 )}{N ∑ Y2 − (∑ Y)2 }
Keterangan :
x = skor item
y = skor total
n = banyaknya subjek
Jika nilai rhitung > rtabel maka dapat dinyatakan data tersebut valid.
Jika nilai rhitung < rtabel maka dapat dinyatakan data tersebut tidak valid.
rumus yang dapat digunakan dalam mengukur reliabilitas instrumen dengan Alpha
𝑟 𝑛 ∑𝜎 2
11= ( )(1− 𝑡 )
𝑛−1 𝜎𝑡2
Keterangan :
44
r11 = reliabilitas
𝜎𝑡 2 = varience total
dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data dari tiap variabel yang di teliti, melakukan perhitungan untuk
yang telah di ajukan (Iii and Kuantitatif 2017). Teknik analisis yang di gunakan
dalam penelitian adalah analisis regresi linier sederhana, analisis ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh antara persepsi konsumen terhadap mintat beli. Data yang di
keadaan tertentu dengan cara menguraikan tentang sifat-sifat dari objek penelitian
tersebut. Statistik deskriptif merupakan salah satu jenis statistik dasar yang
satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini di
variabel dependen apakah positif atau negatif. Rumus untuk regresi liner
𝑌̂ = α + βX
Keterangan:
independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.
kebenaran yang masih harus diuji dengan menggunakan teknik tertentu. Hipotesis di
rumuskan dalam hal teori, dugaan, penglaman probadi/orang lain, kesan umum,
melalui sampel.
46
3.8.3.1 Uji t
0,05. Dengan kriteria pengujian yaitu jika t hitung < t tabel, maka H0 di terima
dan Ha di tolak yang berarti tidak berpengaruh, dan jika t hitung > t tabel, maka
(SSR) dengan jumlah total kuadrat (SST). Koefisien Determinasi ini biasa ditulis
menjelaskan variabel dependen (y) dalam model regresi yang terbentuk. Koefisien
𝑆𝑆𝑅
𝑅2 =
𝑆𝑆𝑇
Dimana
𝑛
sampai dengan 1. Semakin besar nilai koefisien determinasi maka semakin besar
47
Dalam pembahasan hasil penelitian ini akan di jelaskan tentang hasil dari
Penyajian data diskriptif penelitian bertujuan agar dapat melihat profil dari
data penelitian tersebut dan hubungan yang ada antar variabel yang digunakan
a. Umur Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 16 3 3,0 3,0 3,0
17 4 4,0 4,0 7,0
18 3 3,0 3,0 10,0
19 8 8,0 8,0 18,0
20 12 12,0 12,0 30,0
21 21 21,0 21,0 51,0
22 18 18,0 18,0 69,0
23 6 6,0 6,0 75,0
24 4 4,0 4,0 79,0
48
49
kota palopo memiliki beragam usia mulai dari 16-24 tahun. Dimana mayoritas
usia 21 tahun. Untuk lebih jelasnya, berikut gambar usia responden yang dapat
peneliti peroleh:
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Perempuan 50 50,0 50,0 50,0
Laki-Laki 50 50,0 50,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: data primer yang diolah 2021
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.2 diatas, dapat diketahui tentang jenis
kelamin responden pengguna aplikasi grab food pada kota palopo yang dijadikan
grab food yang di teliti pada kota palopo hasinyal seimbang yaitu 50 orang
perempuan dan 50 orang laki-laki. Adapun gambar jenis kelamin responden dalam
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Normal 100 100,0 100,0 100,0
Sumber: data primer yang diolah 2021
pengguna aplikasi grab food kota palopo yang di ambil yaitu berujumlah 100
responden memiliki panca indra yang normal dan baik secara keseluruhan
adalah gambran tentang panca indra normal atau tidak normal yang di milki oleh
responden:
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Pernah
Menggunakan 100 100,0 100,0 100,0
Sumber: data primer yang diolah 2021
pengguna aplikasi grab food kota palopo yang di ambil yaitu berujumlah 100
memberikan pilihan pernyataan yang akurat dan tepat. Berikut ini adalah gambran
tentang pernah atau tidak responden yang di ambil menggunakan aplikasi grab
food:
atau memaparkan penelitian yang yang telah di lakukan peneliti. Agar dapat
bentuk angket. Angket yang berjumlah 14 butir pernyataan dengan lima alternatif
pilihan. Dengan rincian pernyataan untuk variabel persepsi konsumen (X) ada 8
butir pernyataan dan ada 6 butir pernyataan untuk variabel minat beli (Y). Angket
grabfood pada kota palopo, Data yang diperoleh sebanyak 100 responden diolah
Std.
N Range Minimum Maximum Sum Mean
Deviation
Variabel
Std.
Statistic Statistic Statistic
Error
Persepsi
konsumen 100 22 18 40 3315 33,15 0,445 4,448
(X)
Minat beli
100 12 18 30 2487 24,87 0,343 3,434
(Y)
Valid N
100
(listwise)
Sumber: data lampiran 3
memiliki nilai 100% atau dengan kata lain semua angket yang disebarkan kembali
54
canggih juga hasil yang akurat. Berikut deskripsi data dari masing-masing
variabel persepsi konsumen (X) dan variabel minat beli (Y) adalah:
konsumen pada pengguna aplikasi grab food, maka peneliti akan mengukur
kualitas pelayanan, harga dan merek. Dimana hasil angket yang di berikan kepada
responden yaitu konsumen pengguna aplikasi grab food pada kota palopo
1) Kualitas produk
Kualitas produk yang di terima oleh setiap konsumen juga menjadi tolak
100 responden yang pernah menggunakan aplikasi grab food di kota palopo.
Adapun hasil jawaban kuesioner tersebut dapat di lihat pada tabel 4.6 sebagai
berikut:
Skor Jawaban
Item
No 5 4 3 2 1 Skor
Pentyataan
F % F % F % F % F %
1 X.1 45 45% 38 38% 14 14% 1 1% 2 2% 423
1000
Skor Ideal : 5x2x100
Sumber: data lampiran 3
sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Skor terendah
untuk indikator kualitas produk adalah 2 x 1 x 100 = 200 dan skor tertinggi adalah
2 x 5 x 100 = 1000. Jadi interval nya adalah total range yaitu 800 lalu di bagi
interval berdasarkan nilai skor yaitu 5 hasilnya adalah 160. Pengkategorian dapat
848
Skor aktual dari indikator kualitas produk yaitu sebesar 848, dapat di lihat
pada pengkategorian di atas skor aktual 848 berada di kategori sangat setuju.
2) Kualitas pelayanan
Kualitas pelayanan yang di terima oleh setiap orang adalah salah satu tolak
terhadap 100 responden yang pernah menggunakan aplikasi grab food di kota
palopo. Adapun hasil jawaban kuesioner tersebut dapat di lihat pada tabel 4.7
sebagai berikut:
Skor Jawaban
Item
No 5 4 3 2 1 Skor
Pentyataan
F % F % F % F % F %
1 X.3 32 32% 41 41% 25 25% 1 1% 1 1% 402
1000
Skor Ideal : 5x2x100
Sumber: data lampiran 3
Berdasarkan hasil tabel 4.7 di atas dengan 5 kategori yaitu sangat setuju,
setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Skor terendah untuk indikator
kualitas pelayanan adalah 2 x 1 x 100 = 200 dan skor tertinggi adalah 2 x 5 x 100
= 1000. Jadi interval nya adalah total range yaitu 800 lalu di bagi interval
berdasarkan nilai skor yaitu 5 hasilnya adalah 160. Pengkategorian dapat di lihat
817
Skor aktual dari indikator kualitas pelayanan yaitu sebesar 817, dapat di
lihat pada pengkategorian di atas skor aktual 817 berada di kategori setuju.
3) Harga
Harga yang di tawarkan atau yang di berikan juga akan menjadi sebuah
tolak ukur tingkat persepsi konsumen. Agar dapat mengetahui jawaban responden
responden yang pernah menggunakan aplikasi grab food di kota palopo. Adapun
hasil jawaban kuesioner tersebut dapat di lihat pada tabel 4.8 sebagai berikut:
Skor Jawaban
Item
No 5 4 3 2 1 Skor
Pentyataan
F % F % F % F % F %
1 X.5 28 28% 39 39% 26 26% 7 7% 0 0% 388
2 X.6 24 24% 38 38% 36 36% 2 2% 0 0% 384
Berdasarkan hasil tabel 4.8 di atas dengan 5 kategori yaitu sangat setuju,
setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Skor terendah untuk indikator
harga adalah 2 x 1 x 100 = 200 dan skor tertinggi adalah 2 x 5 x 100 = 1000. Jadi
interval nya adalah total range yaitu 800 lalu di bagi interval berdasarkan nilai
skor yaitu 5 hasilnya adalah 160. Pengkategorian dapat di lihat pada gambar 4.7
beikut ini:
58
772
Skor aktual dari indikator harga yaitu sebesar 772, dapat di lihat pada
pengkategorian di atas skor aktual 772 berada di kategori setuju. Sehingga dapat
4) Merek
Merek yang di miliki oleh sebuah produk, barang ataupun jasa juga akan
menjadi sebuah tolak ukur tingkat persepsi konsumen. Agar dapat mengetahui
terhadap 100 responden yang pernah menggunakan aplikasi grab food di kota
palopo. Adapun hasil jawaban kuesioner tersebut dapat di lihat pada tabel 4.9
sebagai berikut:
Skor Jawaban
Item 5 4 3 2 1
No Skor
Pentyataan
F % F % F % F % F %
1 X.7 51 51% 38 38% 8 8% 3 3% 0 0% 437
Berdasarkan hasil tabel 4.9 di atas dengan 5 kategori yaitu sangat setuju,
setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Skor terendah untuk indikator
merek adalah 2 x 1 x 100 = 200 dan skor tertinggi adalah 2 x 5 x 100 = 1000. Jadi
interval nya adalah total range yaitu 800 lalu di bagi interval berdasarkan nilai
skor yaitu 5 hasilnya adalah 160. Pengkategorian dapat di lihat pada gambar 4.8
beikut ini:
878
Skor aktual dari indikator harga yaitu sebesar 878, dapat di lihat pada
pengkategorian di atas skor aktual 878 berada di kategori sangat setuju. Sehingga
beli pada aplikasi grab food, maka peneliti akan mengukur minat beli terhadap
hasil angket yang di berikan kepada responden yaitu konsumen aplikasi grab food
1) Ketertarikan
Ketertarikan konsumen pada suatu obejek barang atau jasa juga menjadi
tolak ukur tingkat minat beli. Agar dapat mengetahui jawaban responden tentang
responden yang pernah menggunakan aplikasi grab food di kota palopo. Adapun
hasil jawaban kuesioner tersebut dapat di lihat pada tabel 4.10 sebagai berikut:
Skor Jawaban
Item
No 5 4 3 2 1 Skor
Pentyataan
F % F % F % F % F %
1 X.1 30 30% 51 51% 18 18% 1 1% 0 0% 410
sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Skor terendah
untuk indikator kualitas produk adalah 2 x 1 x 100 = 200 dan skor tertinggi adalah
2 x 5 x 100 = 1000. Jadi interval nya adalah total range yaitu 800 lalu di bagi
interval berdasarkan nilai skor yaitu 5 hasilnya adalah 160. Pengkategorian dapat
834
Skor aktual dari indikator ketertarikan yaitu sebesar 834, dapat di lihat pada
pengkategorian di atas skor aktual 834 berada di kategori setuju. Sehingga dapat
2) Keinginan
Keinginan yang timbul dalam diri setiap orang juga menjadi tolak ukur
tingkat minat beli. Agar dapat mengetahui jawaban responden tentang pengaruh
yang pernah menggunakan aplikasi grab food di kota palopo. Adapun hasil
jawaban kuesioner tersebut dapat di lihat pada tabel 4.11 sebagai berikut:
Skor Jawaban
Item
No 5 4 3 2 1 Skor
Pentyataan
F % F % F % F % F %
1 X.1 36 36% 46 46% 18 18% 0 0% 0 0% 418
1000
Skor Ideal : 5x2x100
Sumber: data lampiran 3
62
Berdasarkan hasil tabel 4.11 di atas ada 5 kategori yaitu sangat setuju,
setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Skor terendah untuk indikator
kualitas produk adalah 2 x 1 x 100 = 200 dan skor tertinggi adalah 2 x 5 x 100 =
1000. Jadi interval nya adalah total range yaitu 800 lalu di bagi interval
berdasarkan nilai skor yaitu 5 hasilnya adalah 160. Pengkategorian dapat di lihat
820
Skor aktual dari indikator keinginan yaitu sebesar 820, dapat di lihat pada
pengkategorian di atas skor aktual 820 berada di kategori setuju. Sehingga dapat
3) Keyakinan
Keyakinan yang timbul dalam diri setiap orang terhadap suatu objek juga
menjadi tolak ukur tingkat minat beli. Agar dapat mengetahui jawaban responden
100 responden yang pernah menggunakan aplikasi grab food di kota palopo.
Adapun hasil jawaban kuesioner tersebut dapat di lihat pada tabel 4.12 sebagai
berikut:
63
Skor Jawaban
Item
No 5 4 3 2 1 Skor
Pentyataan
F % F % F % F % F %
1 X.1 26 26% 51 51% 23 23% 0 0% 0 0% 403
2 X.2 46 46% 38 38% 16 16% 0 0% 0 0% 430
Berdasarkan hasil tabel 4.12 di atas ada 5 kategori yaitu sangat setuju,
setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Skor terendah untuk indikator
kualitas produk adalah 2 x 1 x 100 = 200 dan skor tertinggi adalah 2 x 5 x 100 =
1000. Jadi interval nya adalah total range yaitu 800 lalu di bagi interval
berdasarkan nilai skor yaitu 5 hasilnya adalah 160. Pengkategorian dapat di lihat
833
Skor aktual dari indikator keyakinan yaitu sebesar 833, dapat di lihat pada
pengkategorian di atas skor aktual 833 berada di kategori setuju. Sehingga dapat
a. Uji Validitas
dengan cara mengkorelasi setiap skor item dengan total item skornya. Untuk
menentukan suatu item valid atau tidak ada dua cara yaitu, pertama jika nilai
signifikansi < 0,05 maka item valid, jika nilai signifikansi > 0,05 maka item tidak
valid. Dan yang ke dua jika nilai r hitung ≥ r tabel maka item tersebut valid, jika
nilai r hitung ≤ r tabel maka item di nyatakan tidak valid. Adapun hasil pengujian
dengan signifikansi 5% atau 0,05. Maka dari hasil pengamatan tabel tersebut
dapat di simpulkan bahwa r hitung setiap item pernyataan variabel x dan y lebih
besar dari r tabel yaitu 0,195 sehingga seluruh item pernyataan di nyatakan valid.
b. Uji reliabilitas
handal atau tidak, kuesioner di nyatakan reliable saat jawaban seseorang terhadap
pernyataan yang di berikan tetap stabil dan konsisten jika di lakukan pengisian
ulang terhadap kuesioner tersebut, dengan dasar pengambilan keputusan yaitu jika
nilai cronbach’s alpha > 0,60 maka variabel akan dikatakan reliable. Hasil uji dari
Cronbach’s
Cronbach’s
Variabel Alpha Yang Keterangan
Alpha
Disyaratkan
Persepsi Konsumen
0,848 0,60 Reliabel
(X)
Minat beli Y 0,873 0,60 Reliabel
Sumber data: lampiran 5
nyatakan reliabel karena nilai dari cronbach’s alpha variabel persepsi konsumen
(x) 0,848 > 0,60 sehingga variabel x dinyatakan reliable. Begitupun juga dengan
variabel minat beli y dimana nilai cronbach’s alpha sebesar 0,873 > 0,60
atau naik turun. Untuk lebih jelas dapat di lihat pada tabel berikut ini:
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
Std.
B Beta
Error
1
(Constant) -,352 1,542 -,229 ,820
Pesrsepsi
,609 ,058 ,728 10,514 ,000
Konsumen
Sumber data: lampiran 6
tersebut dapat di tentukan bahwa a = angka konstan dalam kasus ini nilainya
sebesar -0,352. Angka tersebut memiliki arti jika variabel persepsi konsumen (X)
nilainya = 0 maka nilai pada variabel minat beli online (Y) adalah sebesar -0,352.
maka minat beli online (Y) akan meningkat sebesar 0,609. Sehingga persamaan
koefisien regresi signifikan ataukah tidak. Hipotesis yang telah saya ajukan adalah
67
terhadap minat beli online era new normal covid 19. Dan Ho diduga persepsi
konsumen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli online era
new normal covid 19. Dengan metode pengambilan keputusan yaitu jika nilai
signifikansi < 0,05 maka ada pengaru antar variabel independen terhadap variabel
dependen dan jika nilai signikansi > 0,05 maka tidak ada pengariuh antar variabel
independen terhadap variabel dependen. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
Std.
B Beta
Error
1
(Constant) -,352 1,542 -,229 ,820
Pesrsepsi
,609 ,058 ,728 10,514 ,000
Konsumen
Sumber data: lampiran 6
a. Hasil uji t
10,514. Dengan tingkat kepercayaan yang di gunakan sebesar 95% maka nilai α =
0,05. Dimana menentukan t tabel adalah derajat bebas (df) = n-k-1 atau 100 - 1-1
= 98, diperoleh nilai t tabel sebesar 1,984. Sehingga dapat di simpulkan bahwa t
hitung 10,514 > t tabel 1,984 yang artinya Ha di terima dan H0 di tolak, jadi
variabel persepsi konsumen (X) berpengaruh terhadap minat beli online (Y).
68
Berdasarkan tabel 4.19 di atas juga dapat di lihat bahwa nilai signifikansinsi
sebesar 0,000 < 0,05, sehingga dapat di simpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha di
terima, yang berarti bahwa persespsi konsumen (X) memiliki pengaruh yang
b. Koefisien determinasi
terhadap minat beli online era new normal covid 19 pada aplikasi grab food kota
Model Summaryb
Berdasarkan tabel di atas besarnya nilai R yaitu sebesar 0,728. Dari output
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 53,0%. Dan sisanya di
pengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.
Pada bagian ini diuraikan deskripsi dan interpretasi data hasil penelitian.
pada pengaruh minat beli online pada aplikasi grab food di era new normal covid
19. Penelitian ini tujuannya adalah untuk melihat sebarapa besar pengaruh
69
persepsi konsumen terhadap minat beli online era new normal pada aplikasi grab
sebesar 0,000 < 0,05 itu artinya Ha di terima dan H0 di tolak sehingga ditetapkan
persepsi konsumen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli online di
era new normal covid 19 pada aplikasi grab food kota palopo. Dan juga dapat di lihat
pada uji t bahwa t hitung 10,514> t tabel 1,984 yang artinya Ha di terima dan H0
pengaruh terhadap minat beli online era new normal pada aplikasi grab food kota
palopo.
terima melahirkan minat beli pada setiap masyarakat kota palopo terhadap
makanan online di era new normal saat ini. Dimana penyebaran virus covid 19
terkena oleh virus covid 19. Begitu banyak hal yang dapat membangun persepsi
positif terhadap konsumen yang menyebabkan rangsan terhadap minat beli online.
Hal tersebut sejalan dengan teori yang di kemukakan oleh Alkatiri, Tumbel Dan
Roring at.el (2017) minat beli konsumen adalah sesuatu yang timbul setelah
menerima rangsangan dari produk yang dilihat, dari situlah timbul ketertarikan
untuk mencoba produk tersebut sampai pada akhirnya timbul keinginan untuk
konsumen adalah hal utama yang menjadi pengaruh terbentuknya minat beli pada
setiap inidividu. Dimana belanja online sudah di jadikan alat bantu bagi
Di kota palopo aplikasi grab food merupakan salah satu aplikasi yang di gunakan
maksimal dan memuaskan hal tersebut terbukti dapat di lihat pada angket
dapat di lihat bahwa persepsi konsumen terbentuk dengan baik dan positif bahkan
memiliki pengaruh untuk menghasilkan minat beli online pada era new normal
minat beli online dapat di lihat pada uji koefisien determinasi dimana besarnya
nilai R yaitu adalah 0,728. Sehingga koefisien determinasi R square sebesar 0,530
yang artinya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 53,0%.
Dan sisanya di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.
Dari hasil uji tersebut di ketahui bahwa pengaruh persepsi konsumen adalah
sebesar 53,0% terhadap minat beli secara online era new normal pada kota
palopo.
(Anwar and Haryati 2020) dalam penelitiannya “analisis persepsi konsumen pada
online” berdasarkan uji one sample t test menunjukan bahwa nilai t hitung sebesar
71
50,283. Jika di bandingkan antara nilai thitung dengan ttabel, maka thitung lebih
besar dari ttabel (50,283>1,677), dan nilai Sig < 0,05 (0,000<0,05) yang artinya
bahwa persepsi konsumen pada pemasaran di media online lebih dari 70% dari
Kota Palopo sangatlah baik mulai dari memberikan kulitas produk yang
memuaskan, kualitas layanan yang mampu membuat konsumen nyaman dan puas,
harga yang terjangkau juga merek yang menjadi identitas yang sangat mudah di
ingat oleh setiap konsumennya sehingga membuat keyakinan terhadap minat beli
aplikasi grab food kota palopo sangat lah baik sehingga dapat meyakinkan minat
beli pada konsumen untuk melakukan belanja online walaupun berada pada era
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab
sebelumnya, maka di hasilkan nilai t hitung 10,514> t tabel 1,984 yang artinya Ha
memiliki pengaruh terhadap minat beli online era new normal pada aplikasi grab
food Kota Palopo. Dimana juga dihasilkan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05
itu artinya ditetapkan bahwa persepsi konsumen memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minat beli online di era new normal covid 19 pada aplikasi grab food Kota
Palopo.
minat beli online dapat di lihat pada uji koefisien determinasi dimana besarnya
nilai R yaitu adalah 0,728. Sehingga koefisien determinasi R square sebesar 0,530
yang artinya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 53,0%.
Dan sisanya di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.
signifikan terhadap minat beli online dengan besarnya pengaruh adalah 53,0%
terhadap minat beli secara online era new normal pada Kota Palopo.
5.2 Implikasi
Dalam meyakinkan keinginan dan ketertarikan minat beli online pada aplikasi
grab food, setiap konsumen harus memiliki persepsi yang kuat, postif dan
meyakinkan. Dimana aplikasi grab food mampu memberikan kulitas produk yang
72
73
baik, kualitas layanan yang memuaskan, memiliki diskon potongan harga yang
yang terpercaya dan terkenal mudah di ingat. Semua indikator tersebut yang akan
melekat pada ingatan dan benak konsumen sehingga membentuk sebuah persepsi
yang positif sehingga akan membentuk minat beli konsumen dan pada akhirnya
melakukan belanja online pada aplikasi grab food dengan keyakinan akan
mendapat kan kepuasan sesuai dengan harapan konsumen. Oleh sebab itu lah
5.3 Saran
peneliti bagi perguruan tinggi adalah agar lebih giat untuk mengadakan kegiatan
mengenai peluang bisnis digital pada era new normal saat ini.
di miliki pada setiap daerah atau wilayah dan terus meningkatkannya agar terlahir
mendalam dengan variabel independen yang lebih beragam serta menarik untuk di
teliti mengenai minat beli online produk makanan atau minuman pada era new
normal covid 19, karena objek penelitian tersebut menarik dan masih bisa
DAFTAR RUJUKAN
Abderahman, Kaesar Fallesy. 2020. “Pengaruh Harga, Promosi, dan Citra Merek
terhadap Keputusan Penggunaan Aplikasi Grab-Food Indonesia.” Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis 8(2): 1689-1699.
Anwar Hidayat. 2017. “Penjelasan Teknik Purposive Sampling Lengkap Detail -
Uji Statistik.” Statistikian (2006): 1–5.
https://www.statistikian.com/2017/06/penjelasan-teknik-purposive-
sampling.html. 25 February 2021 (16:03).
Anhar, Rival Ali, and Intisari Haryati. 2020. “Analisis Persepsi Konsumen pada
Pemasaran di Media Online Consumer Perception Analysis Of Marketing
On Media Online.” Jurnal Dimensi 9(3): 412–21.
Arif, Bengbeng. 2020. “Protokol Kesehatan di Era New Normal Halaman All -
Kompasiana.Com.”
https://www.kompasiana.com/bengbengarif1220/5f211563097f36124f263a7
2/protokol-kesehatan-di-era-new-normal?page=all. 24 February 2021
(11:44).
Budi, Okky. 2020. “Cara Daftar Grabfood Secara Online Ternyata Mudah Lho!”
https://lifepal.co.id/media/cara-daftar-grabfood-sesuai-alur/. 24 February
2021 (14:08).
Çelik, Ali et al. 2018. “Pengaruh Promosi terhadap Minat Beli Motor Yamaha.”
Journal of Materials Processing Technology 1(1): 1–8.
Egidiyus Nugroho Adi. 2020. “Pengaruh Persepsi Konsumen pada Kualitas
Pelayanan terhadap Minat Beli Ulang di Shopee.” Skripsi. Universitas
Sanata Dharma. Yogyakarta.
Grab. 2018. “Grab Merger dengan Uber di Asia Tenggara | Grab ID.” Grab.
https://www.grab.com/id/press/business/grab-merger-dengan-uber-di-asia-
tenggara/. 11 February 2021 (10:37).
Grab. 2019. “GrabFood Rayakan Sejumlah Pencapaian Terbaru di Indonesia.”
https://www.grab.com/id/press/others/grabfood-rayakan-sejumlah-
pencapaian-terbaru-di-indonesia/. 11 February 2021 (13:00).
Halidi, Risna. 2020. “Ahli Virus Sebut Covid-19 adalah Virus Umum.”
Suara.com. https://www.suara.com/health/2020/04/13/183832/ahli-virus-
sebut-covid-19-adalah-virus-umum-tetapi. 28 February 2021 (11:13).
Hidayat, Taufik. 2020. “Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Pembelian
Makanan Secara Online saat Pandemi Covid – 19 ( Kasus Fitur Go-Food ).”
Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Hudaya, Cindy Septiani, Hanif Fakhrurroja, and Andry Alamsyah. 2019.
“Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Brand Go-Jek pada Media Sosial
75
https://www.kajianpustaka.com/2020/11/populasi-dan-sampel-
penelitian.html. 25 February 2021 (10:22).
Setiawan, Samhis. 2020. “Pengertian Persepsi, Ciri, Jenis, Faktor, Proses dan
Contoh.” www.gurupendidikan.co.id.
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-persepsi/. 22 February 2021
(09:11).
Sugiarto, Eddy Cahyono. 2019. “Ekonomi Digital : The New Face of Indonesia’s
Economy | Sekretariat Negara.” Kementrian Sekretariat Negara Republik
Indonesia: 1.
https://setneg.go.id/baca/index/ekonomi_digital_the_new_face_of_indonesi
as_economy. 8 February 2021 (15:30).
Sugiyono. 2017. “Pengaruh Profitabilitas dan Non Debt Tax Shield terhadap
Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Otomotif dan
Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Selama Periode Tahun
2011-2015.” “Metode penelitian 1(2): 47–71.
Tower, Gama. 2020. “Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia Tercepat di Asia
Tenggara - Pikiran-Rakyat.” https://www.alphajwc.com/en/pertumbuhan-
ekonomi-digital-indonesia-menjadi-yang-paling-pesat-di-asean/. 11
February 2021 (10:29).
Ubay. 2020. “Populasi Adalah : Pengertian, Ciri Dan Contoh Populasi.”
https://adalah.co.id/populasi/. 25 February 2021 (15:20).
Utama, Gedung et al. 2021. “Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Republik Indonesia.” https://ekon.go.id/info-sektoral/17/87/berita-
kebijakan-pemulihan-ekonomi-dan-new-normal-telah-berhasil-
meningkatkan-geliat-ekonomi-pada-masa-pandemi-covid-19. 8 February
2021 (11:10).