Anda di halaman 1dari 16

SEDIMENTASI KONTINYU

Sedimentasi adalah salah satu operasi pemisahan campuran padatan dan cairan

(slurry) menjadi cairan beningan dan sludge (slurry yang lebih pekat konsentrasinya).

Pemisahan dapat berlangsung karena adanya gaya gravitasi yang terjadi pada butiran

tersebut. Proses sedimentasi dalam industri kimia banyak digunakan ,misalnya pada

proses pembuatan kertas dimana slurry berupa bubur selulose yang akan dipisahkan

menjadi pulp dan air, proses penjernihan air (water treatment),dan proeses pemisahan

buangan nira yang akan diolah menjadi gula.

Proses sedimentasi dalam dunia industri dilakukan secara sinambung dengan

menggunakan alat yang dikenal dengan nama thickener,sedangkan untuk skala


laboratorium dilakukan secara batch. Data-data yang diperoleh dari prinsip sedimentasi

secara batch dapat digunakan untuk proses yang sinambung.

Di industri aplikasi sedimentasi banyak digunakan, antara lain :

1. Pada unit pemisahan , misalnya untuk mengambik senyawa magnesium dari air

laut

2. Untuk memisahkan bahan buangan dari bahan yang akan diolah, misalnya pada

pabrik gula

3. Pengolahan air sungan menjadi boiler feed water.

4. Proses pemisahan padatan berdasarkan ukurannya dalam clarifier dengan

prinsip perbedaan terminal velocity

Sedimentasi adalah suatu proses pemisahan suspensi secara mekanik menjadi dua

bagian, yaitu slurry  dan supernatant. Slurry adalah bagian dengan konsentrasi

partikel terbesar, dan supernatant adalah bagian cairan yang bening. Proses ini

memanfaatkan gaya gravitasi, yaitu dengan mendiamkan suspensi hingga terbentuk

endapan yang terpisah dari beningan (Foust, 1980).

Proses sedimentasi dapat dilakukan dengan tiga macam cara, yaitu :

1. Cara Batch

Cara ini cocok dilakukan untuk skala laboratorium, karena

sedimentasi  batch paling mudah dilakukan, pengamatan penurunan ketinggian


mudah. Mekanisme sedimentasi batch pada suatu silinder / tabung bisa dilihat

pada gambar berikut :

Keterangan :

A = cairan bening

B = zona konsentrasi seragam

C = zona ukuran butir tidak seragam

D = zona partikel padat terendapkan

Gambar di atas menunjukkan slurry awal yang memiliki konsentrasi seragam dengan

partikel padatan yang seragam di dalam tabung (zona B). Partikel mulai mengendap

dan diasumsikan mencapai kecepatan maksimum dengan cepat. Zona D yang terbentuk

terdiri dari partikel lebih berat sehingga lebih cepat mengendap. Pada zona transisi,

fluida mengalir ke atas karena tekanan dari zona D. Zona C adalah daerah dengan
distribusi ukuran yang berbeda-beda dan konsentrasi tidak seragam. Zona B adalah

daerah konsentrasi seragam, dengan komsentrasi dan distribusi sama dengan keadaan

awal. Di atas zona B, adalah zona A yang merupakan cairan bening.

Selama sedimentasi berlangsung, tinggi masing-masing zona berubah (gambar 2 b, c,

d). Zona A dan D bertambah, sedang zona B berkurang. Akhirnya zona B, C dan transisi

hilang, semua padatan berada di zona D.  Saat ini disebut critical settling point, yaitu

saat terbentuknya batas tunggal antara cairan bening dan endapan (Foust, 1980).

2. Cara Semi-Batch

Pada sedimentasi semi-batch , hanya ada cairan keluar saja, atau cairan masuk saja.

Jadi, kemungkinan yang ada bisa berupa slurry yang masuk atau beningan yang keluar.

Mekanisme sedimentasi semi-batch  bisa dilihat pada gambar berikut :


Keterangan :

A = cairan bening

B = zona konsentrasi seragam

C = zona ukuran butir tidak seragam

D = zona partikel padat terendapkan

3. Cara Kontinyu
Pada cara ini, ada cairan slurry yang masuk dan beningan yang dikeluarkan secara

kontinyu. Saat steady state, ketinggian tiap zona akan konstan. Mekanisme sedimentasi

kontinyu bisa dilihat pada gambar berikut :

Keterangan :

A = cairan bening

B = zona konsentrasi seragam

C = zona ukuran butir tidak seragam

D = zona partikel padat terendapkan


Kecepatan sedimentasi didefinisikan sebagai laju pengurangan atau penurunan

ketinggian daerah batas antara slurry (endapan) dan supernatant (beningan) pada

suhu seragam untuk mencegah pergeseran fluida karena konveksi (Brown, 1950).

Pada keadaan awal, konsentrasi slurry seragam di seluruh bagian tabung. Kecepatan

sedimentasi konstan, terlihat pada grafik hubungan antara Z L dan θL membentuk garis

lurus untuk periode awal (dZ/dt=V=konstan ). Periode ini disebut free settling, dimana

padatan bergerak turun hanya karena gaya gravitasi. Kecepatan yang konstan ini

disebabkan oleh konsentrasi di lapisan batas yang relatif masih kecil, sehingga

pengaruh gaya tarik-menarik antar partikel, gaya gesek dan gaya tumbukan antar

partikel dapat diabaikan. Partikel yang berukuran besar akan turun lebih cepat,

menyebabkan tekanan ke atas oleh cairan bertambah, sehingga mengurangi kecepatan

turunnya padatan yang lebih besar. Hal ini membuat kecepatan penurunan semua

partikel (baik yang kecil maupun yang besar) relatif sama atau konstan.

Semakin banyak partikel yang mengendap, konsentrasi menjadi tidak seragam dengan

bagian bawah slurry menjadi lebih pekat. Konsentrasi pada bagian batas bertambah,

gerak partikel semakin sukar dan kecepatan turunnya partikel berkurang. Kondisi ini

disebuthindered settling.

Kondisi free settling dan hindered settling dapat diamati pada grafik hubungan antara

ZL dan θL. Dimana untuk kondisi free settling ditunjukkan saat grafik masih berupa garis

lurus, sedangkan saat grafik mulai melengkung merupakan kondisi hindered settling.

Jenis Peralatan Sedimentasi


       Berdsarkan tujuan dari bahan apa yang ingin didapatkan maka sedimentasi ini

dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu:

a. Penjernihan (klarifier)

 Klarifier adalah pengendapan partikel padat yang jumlahnya relative sedikit (1-5%)

dengan suatu tujuan untuk memperoleh cairan yang jernih, proses klarifier mencakup

proses flokulasi dan koagulasi .Proses koagulasi merupakan suatu proses dimana

penambahan zat kimia atau koagulan tertentu kedalam air yang diolah dan disertai

pengadukan cepat sehingga terbentuk flok suatu partikel yang halus, selanjutnya

mengalami proses flokulasi  yaitu bergabungnya flok-flok membentuk flok yang leih

besar.

b. Pemekatan (Thickener)

Thickener adalah peningkatan konsentrasi atau konsentrasi zat padat dari campuran

yang memiliki zat padat yang relatif banyak (15-30%), dan biasanya hasil padatnya yang

diperlukan.

Didalam sedimentasi perlu dibedakan antara :

a. Discrate partikel adalah partikel yang memiliki ukuran bentuk dan spesifik

gravitasi tetap (tidak berubah dengan waktu) selama proses pemisahan berlangsung.   


b. Flocullant partikel adalah partikel yang memiliki sifat permukaan yang dapat

membesar atau bergabung dengan partikel-partikel lain ketika akan bersinggungan

sehingga ukuran bentuk mungkin akan berubah.

Sedimentasi merupakan salah satu cara yang paling ekonomis untuk memisahkan

yang padatan dari suspensi bubur atau slurry. Operasi ini banyak digunakan pada

proses-proses untuk mengurangai polusi dari limbah industri. Suspensi sendiri

dibedakan atas dua bagian yaitu :

a.       Suspensi cair adalah suspensi dan konsentrasi dari partikel yang tidak cukup untuk

membentuk batas yang jelas terhadap air saat pengaturan berlangsung.

b.      Concentratif suspensi  adalah suspensi dengan suatu  konsentrasi batas yang jelas

sangat besar sehingga terbentuk batas yang jelas saat pengaturan berlangsung. 

Perbedaan kedua suspensi diatas mengakibatkan pola setting berbeda dan

membutuhkan dan rancangan peralatan sedimentasi selalu didasarkan pada percobaan

sedimentasi pada skala yang lebih kecil.

      (F. Parikest, Ir. “Diklat Alat-Alat Industri Kimia”, 1985)

Peralatan Dalam Sedimentasi


Dalam industri, proses yang diuraikan di atas itu dilaksanakan dalam skala dengan

menggunakan alat yang disebut kolam pengendap atau baik penebal (Thickener). Untuk

partakel-partikel yang mengendap dengan cepat tangki pengendap tumpak atau kerucut

pengendap kontinyu biasanya cukup memadai. Akan tetapi, untuk berbagai tugas lain

diperlukan alat penebal yang diaduk dengan cara mekanik .Tangki yang besar dan agak

dangkal yang mempunyai penggaruk radial yang digerakkan dengan lambat dari suatu

proses sentral. Dimana dasar alat ini biasa datar biasa pula berbentuk kerucut dangkal.

Bubur umpan yang encer mengalir melalui suatu palung miring atau meja cuci masuk

ditengah alat penebal itu. Cairan itu lalu mengalir secara radial dengan kecepatan yang

kian berkurang, sehingga memungkinkan zat padat itu mengendap ke dasar tangki.

Cairan jernih melimpah dari bibir tangki ke dalam suatu palung. Lengan-lengan

penggaruk itu mengaduk Lumpur itu secara perlahan-lahan, dan mengumpulkannya

ketengah tangki, sehingga dapat mengalir dari situ kedalam bukaan besar yang

bermuara pada pipa masuk pompa lumpur. Pada  beberapa rancang tertentu lengan

penggaruk itu dibuat  berengsel sehingga dapat bergerak melewati setiap halangan,

seperti gumpalan lumpur yang keras  pada dasar tangki.

Kolam pengendap  (penebal) yang dilengkapi dengan pengaduk mekanik biasanya

besar, dengan diameter berkisar antara 30-300 ft (10 - 100 ml) dan kedalaman 8-12 ft

(2,5 - 3,5 km). Pada alat penebal besar, penggaruknya berputar sekali dalam 30 menit.

Kolam pengendap ini biasanya sangat bermanfaat bila kita mempunyai bubur encer

dengan volume yang besar yang ketebalannya seperti pada pembuatan semen atau

produksi magnesium dari laut. Alat ini juga banyak dipakai dalam pengolahan air

limbah dan penjernihan air.


Volume cairan jernih yang dihasilkan persatuan waktu dalam suatu kolam

pengendap kontinyu bergantung pada luas penampang  yang tersedia untuk pengendap

dan dalam separator industri, hampir tidak bergantung pada kedalaman zat

cair, kapasitas yang lebih tinggi persatuan luas lantai biasa didapatkan dengan

menggunakan pengendap bertyalam banyak, yang terdiri dari beberapa zona

pengendapan yang dangkal, satu diatas yang lain, dalam tangfki berbentuk silinder.

Lumpur yang mengendap didorong kebawah dari satu talam ke talam yang berikut

dengan bantuan penggaruk atau pengerik. Pada alat ini kita dapat pula melakukan

pencurian anjakan lawan arah. Alat ini biasanya lebih kecil diameternya daripada

pengendap bertahap tunggal.

Proses Pengendapan Sentrifugal

Partikel tertentu didalam fluida tertentu mengendap dibawah pengaruh gaya

grafitasi pada laju maksimum tertentu. Untuk meningkatkan laju pengendapan, gaya

gravitasi yang bekerja pada partikel itu dapat digantikan dengan gaya sentrifugal yang

jauh lebih kuat. Dalam operasi produksi, separator sentrifugal sudah banyak

menggantikan separator grafitasi karena separator sentrifugal itu jauh lebih efektif

dengan partikel dan tetesan halus, disamping volumenya yang jauh lebih kecil untuk

kapasitas tertentu.
 Pemisahan zat padat dari gas , siklon

         Kebanyakan separator sentrifugal yang digunakan untuk mengeluarkan partikel

dari arus gas tidak mempunyai bagia-bagian yang bergerak sama sekali, contohnya ialah

separator siklon yang terlihat pada gambar 2e. Alat ini terdiri dari sebuah silinder

vertical yang mempunyai bagian bawah berbentuk kerucut, dengan pemasuk yang

merupakan garis singgung  (tangensial)pada bagian atasnya, sedang lubang keluar

untuk debu-debunya terletak diujung kerucut disebelah bawah. Lubang masuk itu

biasanya berbentuk siku empat. Pipa keluar menjulur kedalam silinder untuk menjaga

agar tidak ada aliran pintas udara masuk langsung keluar.

Udara masuk yang mengandung debu mengalir dalam lintasan spiral  mengelilingi

silinder kebawah bagian siklon yang berbentuk silinder itu. Gaya sentrifugal yang

timbul didalam vorteks cenderung menggerakkan partikel secara radial kearah diding

dan partikel yang sampai kedididng itu meluncur kebawah kedalam kerucut sehingga

dapat dikumpulkan.

         Siklon pada dasarnya adalah peranti pengenap dimana gaya sentrifugal yang kuat,

yang bekerja secara radial, digunakan sebagai pengganti gaya grafitasi yang relative

lemah dan bekerja vertikal itu. siklon merupakan salah satu dari beberapa peranti

pemisah yang bekerja lebih baik pada beban penuh daripada beban terbatas. Kadang-

kadang dua siklon yang idsentik digunakan dalam susunan seri untuk mendapatkan

pengeluaran zat padat yang lebih lengkap, tetapi efisiensi unit yang kedua itu akan

kurang dari yang  pertama, karena umpan keunit, yang kedua mempunyai ukuran
partikel rata-rata yang lebih kecil. Siklon juga sangat banyak dipakai untuk memisahkan

zat padat dari zat cair, lebih untuk tujuan klasifikasi.

Jenis-Jenis Dekanter Sentrifugal

Zat cair yang tak mampu campur (immiscible) dipisahkan secara industri dalam

decanter (pengenap – tuang) sentrifugal (sentrifugal decanter). Gaya pisah disini jauh

berlebih besar dari gaya grafitasi dan bekerja pada arah menjauh  dari sumbu putaran

dan bukan kearah bawah ke permukaan bumi. Jenis-jenis utama decanter sentrifugal

adalah mesin sentrifugal tabung (tubular centrifuge) dan sentrifugal piring (disk

centrifuge).

1. Dekanter sentrifugal tabung

            Mesin pisah sentrifugal tabung untuk zat cair. Mangkuknya tinggi dan sempit,

dengan diameter 4 sampai 6 in (100 sampai 150 mm) dan berputar didalam rumahan

yang stasioner pada kecepatan kira-kira 15.000 put/min. Umpan masuk dari nosel

stasioner yang diselipkan dari suatu bukaan pada dasar mangkuk. Zat cair terpisah

menjadi 2 lapisan didalam mangkuk itu. Lapisan yang disebelah dalam, atau lapisan

ringan menumpah dari tanggul dibagian atas mangkuk dan terlempar keluar ketutup

pembuang yang stasioner dan dari situ kesuatu corot. Zat cair berat mengalir melalui
sebuah tanggul lain ketutup dan corot pembuang sendiri.Tanggul yang dilewati

aliran  zat cair berat dapat ditanggalkan dan digantin dengan tanggul lain yang ukuran

bukaanya berbeda. Posisi natar muka zat cair dan zat cair (zona netral)  di jaga dengan

keseimbangan hidraulik. Pada beberapa rancang zat cair itu keluar dengan tekanan dan

posisi antar muka itu diatur dengan suatu katup luar pada pipa pembuangan.

2. Dekanter sentrifugal piring

Untuk pemisahan zat cair dengan zata cair tertentu mesin sentrifugal jenis piring

sangat efektif. Alat ini terdiri dari sebuah mangkuk pendek dan lebar, diameter 8-20 in

(200- 500 ml) yang berputar pada suatu sumbu vertical. Mangkuk itu datar pada bagian

dasar tetapi berbentuk kerucut pada bagian atas. Umpan masuk dari atas melalui suatu

pipa stasioner kedalam leher mangkok. Dua lapisan zat cair akan terbentuk seperti pada

decanter sentrifugal tabung masing-masingnya mengalir melalui tanggul yang dapat

diatur tanggulnya tingginya kecorot pembuang yang terpisah. Didalam mangkuk itu dan

berputar berasama itu ada beberapa “piring” yang tersususn dengan jarak pisah kecil,

yang sebetulnya terdiri dari kerucut-kerucut lembaran logam yang tersususn satu diatas

yang lain. Pada setiap piring terdapat lubang berpasangan  kira-kira pada jarak ditengah

– tengah antara poros dan dinding mangkuk. Lubang-lubang itu membentuk saluran

tempat zat cair itu lewat. Dalam operasinya, zat cair umpan masuk kedalam mangkuk

dari bawah, lalu mengalir keatas melaui saluran itu melewati piring-piring. Zat cair

berat akan terlempar keluar dan mendorong zat cair ringan keararh tengah mangkuk.

Dalam perjalanannya keluar, zat cair itu akan menumbuk bagian bawah piring dan akan
mengalir dibawah kepinggir mangkuk tanpa terpaksa bertumbukan lagi dengan zat cair

ringan, demikian pula mengalir kedalam dan keatas melaui permukaan atas piring.

Oleh karena jarak antara piring-piring itu sangat rapat, jarak yang ditempuh oleh setiap

tetesan zat cair untuk keluar dari fase yang satu lagi pendek saja, jauh lebih pendek dari

decanter sentrifugal tabung dimana lapisan zat cairnya tebal. Disamping itu, didalam

mesin piring terdapat geser yang agak besar pada antar muka zat cair dan zat cair pada

waktu satu fase mengalir berlawanan arah dengan fase yang satu lagi. Geser ini sangat

membantu dalam memecah emulsi. Dekanter sentrifugal piring sangat bermanfaat

dalam, hal yang menjadi tujuan bukanlah pemisahan penuh tetapi hanyalah pemekatan

konsentrasi didalam satu fase fluida,seperti dalam pemisahan lemak dari susu.

Jika zat cair yang diumpankan kedekanter sentrifugal piring atau tabung itu

mengandung kotoran atau partikel zat padat berat, zat padat itu akan mengumpul

didalam mangkuk dan harus dibersihkan dengan menghentikan mesin, mengeluarkan

dan membongkar mangkuk dan mengikis zat padat yang menumpuk. Cara ini akan

menjadi tidak ekonomis apabila kandungan zat padat didalam umpan lebih dari

beberapa persen saja.

Dekanter sentrifugal piring atau tabung sangat menguntungkan untuk

memisahkan larutan zat padat dari minyak pelumas, zat cair proses, tinta dan minuman

yang harus bersih sempurna. Alat ini dapat mengeluarkan zat cair berlendir atau seperti

gelatin yang mungkin akan menyumbat filter dengan segera. 

            (Mc. Cabe and Smith, ” OTK II”, Thn :1991)


Source:

http://mhimns.blogspot.com/2013/04/sedimentasi.html

http://tentangteknikkimia.wordpress.com/2011/12/17/sedimentasi/

Anda mungkin juga menyukai