Anda di halaman 1dari 13

PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN

TEORI MANAJEMEN KLASIK, PERILAKU,


DAN KUANTITATIF

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :

Nama : Farah Irsalina


Juniarsih Dwi Purnama
Nadya Putri Ramadhani
Nikmaturrahmah
Rahma Dita
Ulfa Putri Riani

Kelas :
1 – Niaga F

Dosen Pembimbing :
Jusmawi Bustan, S.E., M.Si

D-III ADMINISTRASI BISNIS


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirahman nirrahim
Assalamu’alaikum wr.wb
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tugas ini dapat terselesaikan. Tugas ini dibuat dan
disusun untuk melengkapi nilai tugas mata kuliah Pengantar Manajemen materi Perkembangan
Ilmu Manajemen.

Dalam proses pengerjaan tugas ini, penulis banyak mendapat bantuan, maka dari itu
penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Bapak Jusmawi Bustan, SE., M.Si selaku dosen mata kuliah Pengantar Manajemen
sekaligus pembimbing.
2. Rekan kelompok 3 yang berpartisipasi dalam penyusunan tugas makalah ini.

Harapan penulis, semoga tugas makalah ini dapat menjadi acuan bagi teman-teman untuk
memahami materi mengenai Perkembangan Ilmu Manajemen bagian Teori Manajemen Klasik,
Teori Manajemen Perilaku dan Teori Manajemen Kuantitatif.
Wassalamu’alaikum wr.wb

Palembang, 18 Oktober 2021


Penulis

Kelompok 3
(Farah, Juniarsih, Nadya, Rahma, Dita, Ulfa)

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB 1.....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................1
BAB 2.....................................................................................................................................2
PEMBAHASAN....................................................................................................................2
2.1 Teori Manajemen Klasik..............................................................................................2
2.2 Teori Manajemen Perilaku...........................................................................................4
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Mempelajari Manajemen Aliran Perilaku........................7
2.4 Teori Manajemen Kuantitatif.......................................................................................8
BAB 3.....................................................................................................................................9
PENUTUP..............................................................................................................................9
3.1 Simpulan.......................................................................................................................9
3.2 Saran.............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................iv

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari – hari manajemen sangatlah penting dan berperan dalam
keberhasilan kita untuk mencapai sebuah tujuan. Pada dasarnya manajemen adalah
kemampuan kita untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengawasi
agar suatu tujuan yang kita buat dapat tercapai. Contoh yang lebih sederhana dalam
manajemen adalah memanajemen waktu untuk memilih mana yang harus diprioritaskan.
Bagaimana pun kita harus mempunyai perencanaan dalam segala hal yang dilakukan.

Oleh karena itu kita harus memahami dan mengerti terlebih dahulu ruang lingkup
manajemen. Tentunya tidak hanya  mengetahui teorinya tetapi juga bisa menerapkannya
dalam kehidupan sehari – hari, untuk menunjang semua itu dalam makalah ini akan
dijelaskan mengenai salah satu ruang lingkup manajemen yang juga perlu diketahui yaitu
mengenai perkembangan ilmu manajemen dilihat dari 3 perspektif yaitu perspektif
manajemen klasik, perspektif manajemen perilaku dan perspektif manajemen kuantitatif
agar kita dapat menerapkan konsep manajemen dalam kehidupan dengan maksimal dan
terarah. 

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan teori manajemen klasik ?
2. Bagaimana prinsip teori manajemen perilaku ?
3. Kekurangan dan kelebihan dalam mempelajari teori manajemen aliran perilaku?
4. Bagaimana langkah-langkah teori manajemen kuantitatif ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan nya yaitu :
1) Mengetahui perkembangan teori manajemen klasik
2) Mengetahui prinsip teori manajemen perilaku
3) Mengetahui langkah-langkah teori manajemen kuantitatif
4) Mengetahui kekurangan dan kelibahan dalam mempelajari teori manajemen aliran
perilaku

iv
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Teori Manajemen Klasik


Pertama kali timbul akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad 18. Para
pemikir memberikan perhatian terhadap masalah-masalah manajemen yang timbul baik itu
di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat. Salah satu pemikir teori manajemen
klasik ialah Henry Fayol. Pada tahun 1916 Henry Fayol mengarang buku "General And
Industrial Management"

Dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas


pabrik dan pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi suatu organisasi yang
kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh
dalam bentuk cetak biru.

Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu
pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang tepat.

Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang


bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang
dapat diajarkan dan dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah
dirumuskan.

Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam kegiatan :

1. Teknis (Produksi)

v
Yaitu merupakan kegiatan memproduksi dan membuat produk meliputi
perencanaan, dan mengorganisir produk.
2. Dagang / Komersial
Yaitu kegiatan membeli bahan-bahan yang dibutuhkan dan menjual kembali
barang-barang hasil produksi.
3. Keuangan / Finansial
Yaitu kegiatan pembelanjaan meliputi kegiatan mencari modal dan bagaimana
menggunakan modal tersebut.
4. Keamanan
Yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menjaga keamanan dan keselamatan kerja dan
harta benda yang dimiliki oleh perusahaan.
5. Akuntansi
Yaitu kegiatan yang terdiri dari mencatat, menghitung, mengkalkulasi biaya yang
dilaksanakan, menghitung dan menentukan keuntungan yang diperoleh,
mengetahui hutang-hutang yang menjadi kewajiban perusahaan, menyajikan
neraca, laporan laba rugi, dan mengumpulkan data-data dalam bentuk statistik.
6. Manajerial
Yaitu melaksanakan fungsi-fungsi yang ada di dalam manajemen

Henry Fayol juga memiliki ajaran lainnya :


 Keterampilan yang dibutuhkan oleh manajer tergantung kepada tempat pada
tingkatan organisasi.
 Kemampuan dan ketrampilan manajemen harus diajarkan dan dipelajari
 Kemampuan dan keterampilan manajemen dapat diterapkan pada segala bentuk dan
jenis organisasi, seperti rumah tangga, pemerintah, partai,industri dan lain-lain
 Prinsip-prinsip manajemen bersifat luwes sehingga dapat disesuaikan pada keadaan
yang dihadapi

Kontribusi Manajemen Klasik

 spesialisasi pekerjaan
 studi mengenai masa dan beban kerja
 metode ilmiah dalam manajemen
 dikenalnya fungsi-fungsi manajemen.

vi
 Prosedur dan Birokrasi

Keterbatasan Manajemen Klasik

 kurang memperhatikan aspek kemanusiaan dari pekerja, seperti motif, tujuan,


perilaku, dan lain sebagainya

2.2 Teori Manajemen Perilaku


Manajemen perilaku ini merupakan aliran yang menempatkan penekanan sikap dan
perilaku individu dalam sebuah proses kelompok. Aliran ini merupakan praktik penerapan
konsep psikologi terhadap tatanan industri yang menekankan pada kebutuhan manusia,
kelompok kerja, dan peran faktor sosial dalam lingkungan kerja.

Prinsip dasar Manajemen Perilaku :

 Manajemen dipandang sebagai suatu proses teknik yang ketat.


 Manajemen harus sistematik dan pendekatan yg digunakan harus dengan
pertimbangan hati-hati.
 Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajemen indivdual untuk
pengawasan harus sesuai situasi.
 Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap organisasi
sangat dibutuhkan

Tokoh - Tokoh Perilaku Organisasi

Abraham Maslow - Teori Hierarki kebutuhan manusia

Hierarki kebutuhan Maslow (hierarchy of needs) adalah teori psikologi yang


diperkenalkan oleh Abraham Maslow dalam makalahnya, "A Theory of Human
Motivation", di Psychological Review pada tahun 1943.

Menurut Abraham Maslow, manusia itu memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar


ditingkat rendah yang harus terpenuhi sebelum memenuhi kebutuhan-kebutuhan ditingkat
yang lebih tinggi.

Kebutuhan manusia dapat dikategorikan menjadi 5 tingkatan, diantaranya :

vii
1. Physiological Needs (Kebutuhan Fisiologi)
Contohnya makan, minum, rumah, istiirahat untuk menjaga kesehatan, dan berobat
jika sakit
2. Safety Needs (Kebutuhan akan Keamanan)
Pada dasarnya mengarah pada dua bentuk, yaitu kebutuhan keamanan jiwa dan
kebutuhan keamanan harta
3. Social Needs (Kebutuhan akan Rasa Memiliki & Kasih Sayang)
Pada kebutuhan ini mencakup pada perasaan seseorang seperti cinta, sayang,
keluarga yang bahagia, serta tergabung dengan organisasi sosial
4. Esteem Needs (Kebutuhan akan Penghargaan)
Pada kebutuhan ini mencakup pada keinginan untuk memperoleh harga diri atau
respect diri yang bergantung pada keinginan akan kekuatan, kompetensi, kebebasan
dan kemandirian
5. Self-actualization (Kebutuhan akan Aktualisasi Diri)
Merupakan kebutuhan tingkat tertinggi dalam teori Maslow. Pada tahap ini
seseorang ingin terpenuhinya keinginan untuk aktualisasi diri yaitu ia ingin
menggunakan potensi yang dimilikinya dan mengaktualisasikannya dalam
membentuk pengembangan dirinya

Douglas McGregor : Teori X dan Y

Teori X dan Teori Y ini dimuat di buku Douglas McGregor yang berjudul "The Human
Side Enterprise" di tahun 1960.

Teori X :

 Karyawan tidak suka bekerja.


 Perlu diawasi, dipaksa, diperingatkan untuk mengerjakan pekerjaannya.
 Membutuhkan pengarahan dalam melaksanakan tugasnya.
 Tidak menginginkan adanya tanggung jawab.
 Tugas yang diberikan harus diawasi setiap langkah pengerjaannya.

Dengan asumsi dan anggapan demikian, maka manajemen akan cenderung


menggunakan biaya otoriter dalam mengoperaskan perusahaannya. Menurut Teori X ini,

viii
manajemen harus secara tegas melakukan interfensi untuk menyelesaikan suatu masalah
atau pekerjaan di perusahaannya.

Teori Y :

 Karyawan bertanggung jawab penuh atas semua pekerjaannya


 Memiliki motivasi yang kuat untuk mengerjakan semua pekerjaan yang diberikan.
 Hanya memerlukan sedikit bimbingan.
 Beranggapan bahwa pekerjaan adalah bagian dari hidupnya.
 Dapat menyelesaikan tugas dan masalah dengan kreatif dan imajinatif

Dengan asumsi dan anggapan demikian, maka manajemen akan cenderung akan
menggunakan gaya manajemen yang partisifatif. Dalam organisasi atau perusahaan yang
mengadopsi gaya manajemen yang berdasarkan teori ini, semua karyawan terlibat dalam
pengambilan keputusan dan memiliki lebih banyak tanggung jawab.

Frederick Herzberg : Teori Dua Faktor

Dikatakan sebagai Teori Dua Faktor karena pada teori ini pada dasarnya terdiri atas
dua faktor yang mempengaruhi Motivasi seseorang dalam bekerja, kedua faktor tersebut
adalah Faktor Motivator dan Faktor Hygiene.

 Faktor Motivator

Contohnya seperti Prestasi kerja, Pengakuan, sifat Pekerjaan itu sendiri, Tanggung
Jawab dan Peluang untuk pertumbuhan.

 Faktor Hygiene

Contohnya seperti Kebijakan perusahaan, pengawasan, gaji, kondisi kerja,


keselamatan dan kesehatan tempat kerja, hubungan dengan kolega, tempat kerja
fisik serta hubungan antara atasan dan bawahan.

Tokoh-tokoh Perilaku Organisasi lainnya :

ix
Chris Argyris : Teori Kepribadian dan Organisasi

Robert Blake & Jane Mouton : Kisi-kisi Manajerial

Rensis Likert : Sistem Manajemen (Autoritatif-Partisipatif)

Fred Fiedler : Pendekatan Kontijensi Kepemimpinan

Edgar Scein : Dinamika kelompok dalam organisasi

2.3
Kelebihan
dan
Kekurangan
Mempelajari Manajemen Aliran Perilaku

Kelebihan :
1. Dapat meningkatkan hubungan antar personal dan kesadaran yang penuh bahwa
setiap organisasi dapt berjalan dan bisa meraih tujuannya dengan dukungan penuh
dari masing –masing individu dalam kelompok
2. Dapat memberikan pemahaman manajemen tidak hanya untuk hal-hal teknik
semata tetapi juga harus mengetahui aspek manusia sebagai individu dalam
organisasi maka seorang manajer atau pimpinan sanagt penting untuk menguasai
manajemen manusia.

Kekurangan :
1. Apabila moralitas yang ada pada organisasi luntur, bisa jadi hubungan antar
personal menjadi ekfektif lagi.kompleksnya perilaku individu manusia yang ada
pada organisasi terkadang sering menyulitkan manajer untuk mengambil sebuah
tindkan.
2. Manajer menganggap teori dan metode yang disarankan pakar pakar aliran perilaku
terlalu rumit dan abstrak sehingga kurang relevan dalam mengalami masalah
masalah khusus.

x
2.4 Teori Manajemen Kuantitatif
Teori kuantitatif memfokuskan perhitungan manajemen yang didasarkan atas
perhitungan-perhitungan yang dapat dipertanggung jawabkan keilmiahannya. Dalam setiap
pemecahan masalahnya harus terlebih dahulu diketahui masalahnya dengan melakukan
kegiatan riset ilmiah, riset operasional, teknik-teknik ilmiah, seperti kegiatan penganggaran
modal, manajemen aliran kas, pengembangan strategi produk, perencanaan program,
pengembangan SDA, dan sebagainya. Kegiatan ini dikenal dengan sebagai pendekatan
manajemen sains/ilmu manajemen yang biasanya dengan prosedur atau langkah-langkah
sebagai berikut.

Langkah-langkah pendekatan management science :

1. Perumusan masalah
2. Penyusunan suatu model matematis
3. Mendapatkan penyelesaian dari model
4. Pengujian model dan hasil yg diharapkan dari model
5. Penetapan pengawasan atas hasil-hasil
6. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi

xi
BAB 3
PENUTUP

3.1 Simpulan
Perkembangan teori manajemen dimulai dari teori manajemen klasik dengan
menekankan pada kebutuhan mengelolah organisasi yang kompleks yang mefokuskan
pada upaya menetapkan dan menerapkan prinsip dan ketrampilan yang mendasari
manajemen yang efektif.
Perkembangan yang memberik focus yang sangat berbeda dari teori manajemen
klasik disebut teori manajemen neoklasik yang ditandai dengan perubahan fokus
manajemen yang lebih menekankan pada perilaku baik pada perilaku manusia maupun
perilaku organisasi. Manajemen yang baik menurut teori neo klasik ini adalah manajemen
yang mefokuskan diri pada pengelolaan staf secara efektif yang didasari akan pemahaman
yang mendalam dari segi sosiologis maupun psikologis.
Perkembangan kuantitatif memfokuskan perhitungan manajemen yang didasarkan
atas perhitungan-perhitungan yang dapat dipertanggung jawabkan keilmiahannya serta
langkah-langkah pendekatan manajemen sains.

3.2 Saran
Berdasarkan materi makalah pengantar Manajemen di atas, maka ada empat unsur
pokok yang kami sarankan agar pembaca memeperhatikan, pembahasan tersebut. Karena
keempat unsur inilah, merupakan induk sejarah sehingga terbentuklah ilmu tentang
manajemen.

xii
DAFTAR PUSTAKA

Widi, Juniar Silvia. 2020. “Sejarah Perkembangan Manajemen dan Teori Teori
Manajemen”. https://youtu.be/tiUGgj4CcZ8
Susanto, Rahma. 2015. “Makalah Perkembangan Teori Manajemen”.
https://www.academia,edu/11607237/makalah_perkembangan_teori_manajemen
Andriana, Sena. 2015. “CSR Sebagai Upaya Dalam Meningkatkan Citra Perusahaan”.
Amirullah, Haris Budoyono 2004. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sule, Ernie Trisnawati, Kurniawan Saefulloh. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta:
Prenada Media Group.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. 2009. Manajemen
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Pidarta Made DR. 1988. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT. Bina Aksara.

xiii

Anda mungkin juga menyukai