Anda di halaman 1dari 15

PENGANTAR MANAJEMEN

TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN


ETIKA MANAJEMEN

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :

Farah Irsalina (062130601548)


Juniarsih Dwi Purnama (062130601551)
Nadya Putri Ramadhani (062130601556)
Nikmaturrahmah (062130601557)
Rahma Dita (062130601560)
Ulfa Putri Riani (062130601564)

Kelas :
1 – Niaga F

Dosen Pembimbing :
Jusmawi Bustan, S.E., M.Si

D-III ADMINISTRASI BISNIS


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirahman nirrahim
Assalamu’alaikum wr.wb
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah
ini dibuat dan disusun untuk melengkapi nilai tugas mata kuliah Pengantar Manajemen
materi “Tanggung Jawab Sosial dan Etika Manajemen”

Semoga makalah ini memberikan kontribusi positif dan bermakna dalam proses
belajar dan pembelajaran. Dari lubuk hati yang terdalam, sangat disadari bahwa makalah
ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mohon maaf bila ada sesuatu informasi
yang salah dan kurang lengkap.

Dalam proses pengerjaan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan, maka
dari itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Bapak Jusmawi Bustan, SE., M.Si selaku dosen mata kuliah Pengantar Manajemen
sekaligus pembimbing.
2. Rekan kelompok 3 yang berpartisipasi dalam penyusunan tugas makalah ini.

Harapan penulis, semoga tugas makalah ini dapat menjadi acuan bagi teman-teman
untuk memahami materi mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Etika Manajemen.
Wassalamu’alaikum wr.wb

Palembang, 30 Oktober 2021


Penulis

Kelompok 3
(Farah, Juniarsih, Nadya, Rahma, Dita, Ulfa)

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................................2
BAB 1...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN............................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................3
1.3 Tujuan....................................................................................................................................4
BAB 2...............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................................4
2.1 Tanggung Jawab Sosial Terhadap Perusahaan........................................................................4
2.2 Alasan yang Mendorong Perusahaan Melaksanakan Tanggung Jawab Sosial........................5
2.3 Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial.........................................................................7
2.4 Macam - Macam Tanggung Jawab Sosial...............................................................................9
2.5 Manfaat Dilakukannya Tanggung Jawab Sosial....................................................................10
2.6 Etika Manajemen............................................................................................................10
2.7 Menggukur Etika Manajemen...............................................................................................11
2.8 Nilai Personal Sebagai Standar Etika Manajemen................................................................11
2.9 Isu Seputar Etika Manajemen...............................................................................................12
BAB 3.............................................................................................................................................13
PENUTUP......................................................................................................................................13
3.1 Simpulan...............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................14

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hari demi hari perkembangan masyarakat Indonesia semakin kompleks. bidang
garapan dan intervensi pekerjaan sosial juga semakin luas. Globalisasi dan industrialisasi
telah membuka kesempatan bagi pekerja sosial untuk terlibat dalam bidang yang relative
baru. Dan tidaklah banyak terjadi konflik kepentingan antara kepentingan masyarakat
umum dan kepentingan perusahaan. Benturan kepentingan tersebut banyak terjadi terhadap
perusahaan besar, menengah ataupun perusahaan kecil. Bentrokan kepentingan ini sering
terjadi terutama dalam hal ditimbulkannya polusi oleh perusahaan dalam menjalankan
bisnisnya. Polusi ini dapat berupa polusi udara, polusi air limbah, polusi suara dan bahkan
polusi mental kejiwaan. Sehingga dengan latar belakang itulah membuktikan bahwa
tanggung jawab sosial suatu bisnis, menjadi suatu topik yang cukup menonjol. Perusahaan
dituntut unuk lebih banyak memperhatikan aspek-aspek sosial dan menerapkan etika bisnis
secara jujur.
Pelaksanaan tanggung jawab social yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan
menuntut diberlakukannya etika bisnis. Perusahaan yang tidak memperhatikan
kepentingan umum dan kemudian menimbulkan gangguan lingkungan akan dianggap
sebagai bisnis yang tidak etis. Dorongan pelaksanaan etika bisnis itu pada umumnya
datang dari luar yaitu dari lingkungan masyarakat. Problem-problem sosial seperti
kebersihan kota, kesehatan lingkungan, ketertiban masyarakat, pelestarian lingkungan
alam dan sebagainya, mendorong perusahaan untuk melakukan kegiatan bisnisnya seiring
dengan terciptanya kondisi tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah dari makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Apa itu tanggung jawab sosial perusahaan?
2. Apa alasan perusahaan melakukan tanggung jawab sosial?
3. Bagaimana strategi pengelolaan tanggung jawab sosial?
4. Apa saja macam-macam tanggung jawab sosial?
5. Apa manfaat dari dilakukannya tanggung jawab sosial perusahaan?

3
6. Apa itu etika manajemen?
7. Bagaimana mengukur etika manajemen?
8. Bagaimana nilai personal sebagai standar etika?
9. Bagaimana isu seputar manajemen?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan nya yaitu :
1. Untuk mengetahui apa itu tanggung jawab sosial perusahaan?
2. Untuk mengetahui apa alasan perusahaan melakukan tanggung jawab sosial?
3. Untuk mengetahui bagaimana strategi pengelolaan tanggung jawab sosial?
4. Untuk mengetahui apa saja macam-macam tanggung jawab sosial?
5. Untuk mengetahui apa manfaat dari dilakukannya tanggung jawab sosial perusahaan?
6. Untuk mengetahui apa itu etika manajemen?
7. Untuk mengetahui bagaimana mengukur etika manajemen?
8. Untuk mengetahui bagaimana nilai personal sebagai standar etika?
9. Untuk mengetahui bagaimana isu seputar manajemen?

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Tanggung Jawab Sosial Terhadap Perusahaan


Tanggung Jawab Sosial merupakan suatu pengakuan dari perusahaan bahwa
keputusan bisnis dapat mempengaruhi masyarakat (komunitas dan lingkungannya) dan
secara luas meliputi tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan, karyawan dan
Kreditur.
Penggunaan istilah Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau atau Corporate Social
Responsibility (CSR) akhir-akhir ini semakin populer dengan semakin meningkatnya
praktek tanggung jawab sosial perusahaan, dan diskusi-diskusi global, regional dan
nasional tentang CSR Istilah CSR yang mulai dikenal sejak tahun 1970-an, saat ini
menjadi salah satu bentuk inovasi bagi hubungan perusahaan dengan masyarakat dan
konsumen. CSR kini banyak diterapkan baik oleh perusahaan multi-nasional maupun
perusahaan nasional atau lokal. CSR adalah tentang nilai dan standar yang berkaitan
dengan beroperasinya sebuah perusahaan dalam suatu masyarakat.

4
CSR diartikan sebagai komitmen usaha untuk beroperasi secara legal dan etis yang
berkonstribusi pada peningkatan kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya, komunitas
lokal dan masyarakat luas dalam kerangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan. CSR
berakar dari etika dan prinsip-prinsip yang berlaku di Perusahaan dan dimasyarakat. Etika
yang dianut merupakan bagian dari budaya dan etika yang dianut masyarakat merupakan
bagian dari budaya masyarakat. Prinsip-prinsip yang berlaku di masyarakat juga termasuk
berbagai peraturan dan regulasi pemerintah sebagai bagian dari sistem ketatanegaraan.

Menurut Jones (2001) seseorang atau lembaga dapat dinilai membuat keputusan
atau bertindak etis apabila:
1. Keputusan atau tindakan dilakukan berdasarkan nilai atau standar yang diterima
dan berlaku pada lingkungan organisasi yang bersangkutan.
2. Bersedia mengkomunikasikan keputusan tersebut kepada seluruh pihak yang
terkait
3. Yakin orang lain akan setuju dengan keputusan tersebut atau keputusan tersebut
mungkin diterima dengan alasan etis

Suatu perusahaan seharusnya tidak hanya mengeruk keuntungan sebanyak


mungkin, tetapi juga mempunyai etika dalam bertindak menggunakan sumberdaya
manusia dan lingkungan guna turut mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Pengukuran
kinerja yang semata dicermati dari komponen keuangan dan keuntungan tidak akan
mampu membesarkan dan melestarikan, karena seringkali berhadapan. dengan konflik
pekerja, konflik dengan masyarakat sekitar dan semakin jauh dari prinsip pengelolaan
lingkungan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.

2.2 Alasan yang Mendorong Perusahaan Melaksanakan Tanggung Jawab Sosial


Ada beberapa alasan yang mendorong perusahaan melaksanakan tanggung jawab
sosialnya, diantaranya:
1. Alasan Sosial
Perusahaan melaksanakan CSR untuk memenuhi tangggung jawab sosial kepada
masyarakat. Sebagai pihak luar yang beroperasi di wilayah orang lain, perusahaan
dituntut untuk berlaku etis terhadap masyarakat sekitarnya. Perusahaan harus ikut

5
serta dalam pemenuhan kesejahteraan masyarakat dan juga menjaga lingkungan dari
kerusakan yang ditimbulkan.

2. Alasan Ekonomi
Motif perusahaan dalam melakukan CSR tetap berujung pada motif mencari
keuntungan. Perusahaan melakukan program CSR untuk menarik simpati masyarakat
dengan membangun image positif yang pada akhirnya tetap bertujuan untuk
meningkatkan profit.

3. Alasan hukum
UU PT No.40 Pasal 74 yang berisi kewajiban pelaksanaan CSR bagi perusahaan
perusahaan yang terkait dengan sumber daya alam memperkuat pernyataan
perusahaan melakukan CSR karena alasan hukum. CSR dilakukan perusahaan karena
adanya tuntutan yang jika tidak dilakukan akan dikenai sanksi atau denda. Adapun isi
dari pasal tersebut antara lain :
a. Ayat 1, menjelaskan bahwa perseroan menjalankan kegiatan usahanya di
bidang yang berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan.
b. Ayat 2, menjelaskan bahwa tanggung jawab sosial dan lingkungan itu
merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai
biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan
kepatutan dan kewajaran.
c. Ayat 3, menggariskan perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban
sebagaimana pasal 1 dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

4. Alasan Moralitas
Perusahaan harus bertanggung jawab kepada banyak pihak yang berkepentingan
terutama terkait dengan nilai-nilai moral dan keagamaan yang dianggap baik oleh
masyarakat. Hal tersebut bersifat tanpa mengharapkan balas jasa.
.

6
5. Pemurnian Kepentingan Sendiri
Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap pihak-pihak yang berkepentingan
karena pertimbangan kompensasi. Perusahaan berharap akan dihargai karena tindakan
panjang. nggung jawab mereka baik dalam jangka pendek mau jangka.

6. Teari Investasi
Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap stakeholder karena tindakan yang
dilakukan akan mencerminkan kinerja keuangan perusahaan.

7. Mempertahankan otonomi
Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap stakeholder untuk menghindari campur
tangan kelompok-kelompok yang ada didalam lingkungan kerja dalam pengambilan
keputusan manajemen.

Di Indonesia, keberadaan peraturan ini justru membuat makna CSR semakin bias.
CSR bukan lagi sebagai tanggung jawab sosial yang bersifat sukarela dari perusahaan bagi
masyarakat sekitar namun berubah menjadi suatu keterpaksaan. Apapun alasannya,
hendaknya perusahaan tetap berpijak pada prinsip dasar dari CSR itu sendiri.

2.3 Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial


Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan., sebagaimana yang
dikemukakan oleh Kreitner (1992), yaitu strategi reaktif, defensif, proaktif, dan
akomodatif.

1. Strategi Reaktif (Reactive Social Responsibility Strategy)

Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab sosial
cenderung menolak arau menghindarkan diri. dari tanggung jawab sosial. Contohnya
perusahaan tembakau di masa lalu cenderung untuk tnenghindarkan diri dari isu yang
menghubungkan antara konsumsi rokok dengan peluang terjadinya penyakit kangker Akan
terapi, dikarenakan adanya peraturan pemerintah untuk mencantumkan bahaya rokok
dalam setiap Man, maka hal tersebut dilakukan oleh perusahaan rokok.

7
2. Strategi Defensif (Dcfensive Social Responsibility Strategy)

Strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan
terkait dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum untuk menghindarkan diri
atau menolak tanggung jawab sosial. Perusahaan yang menghindarkan diri dari tanggung
jawab penanganan limbah bisa saja berargumen melalui pengacara yang disewanya untuk
mempertahankan diri dari funtutan huktma dengan berargumen bahwa tidak hanya
perusahaannya saja yang membuang limbah ke sungai ketika di lokasi perusahaan tersebut
beroperasi, terdapat juga perusahaan lain yang beroperasi

3. Strategi Akomodatif (Acommodative Social Responsibility Strategy)

Beberapa perusahaan memberikan tanggung jawab sosial berupa pelayanan


kesehatan, kebersihan, dan lain sebagainya, bukan dikarenakan perusahaan menyadari
perlunya fanggung jawab sosial, namun di,karenakan adanya tuntutan dari masyarakat dan
lingkungan sekitar akan hal tersebut. Tindakan seperti ini terkait dengan strategi
akomodatif dalam tanggung jawab sosial. Contoh lainnya, perusahaan-perusahaan besar
pada era Orde Baru dituntut untuk memberikart pinjaman kredit lunak kepada para
pengusaha kecil, bukan disebabkan karena adanya kesadaran perusahaan, akan tetapi
sebagai langkah akomodatif yang diambil setelah pemerintah menuntut para korporat
untuk lebih memerhatikari para pengusaha kecil.

4. Strategi Proaktif (Proaktive Social Responsibility Strategy)

Kegiatan bisnis yang melakukan strategi proaktif dalam tanggung jawab sosial
ntemandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari tanggung jawab untuk
memuaskan stcticeholders. Jika stakeholders terpuaskan, maka citra positif terhadap
perusahaan akan terbangun. Dalam jangka panjang perusahaan akan diterima oleh
masyarakat dan perusahaan tidak akan khawatir akan kehilangan pelanggan, justru akan
herpotensi untuk menambah jumlah pelanggan akibat citra positif yang disandangnya
Langkah yang dapat diambil oleh perusahaan adalah dengan mengambil inisiatif dalam
tanggung jawab sosial, rnisalnya dengan membuat kegiatan khusus penanganan limbah
keterlibatan dalam setiap kegiatan sosial di lingkungan masyarakat, atau dengan
memberikat, pelatihan-pelatihan terhadap tnasyarakat di lingkurigan sekitar perusahaan.

8
2.4 Macam - Macam Tanggung Jawab Sosial
Berikut ini adalah macam-macam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan,
antara lain:

 Tanggung Jawab Kepada Pelanggan


Tanggung jawab kepada pelanggan dibagi menjadi dua kategori, diantaranya adalah:
1. Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas
2. Memberikan harga barang dan jasa yang adil dan wajar

 Tanggung Jawab kepada Karyawan


Menurut Zimmerer Tanggung jawab terhadap karyawan dapat dilakukan dengan cara:
1. Menghormati dan mendengarkan pendapat karyawan
2. Meminta input kepada karyawan
3. Memberi kepercayaan kepada karyawan
4. Memberi imbalan kepada karyawan yang bekerja dengan baik
5. Selalu menekankan kepercayaan kepada karyawan

 Tanggung Jawab Kepada Pemegang Saham


Perusahaan bertanggung jawab untuk memuaskan pemilik (pemegang saham) dengan
cara meyakinkan bahwa perusahaan membuat saham untuk kepentingan pemilik dan
dengan cara gaji karyawan dikaitkan dengan kinerja perusahaan, dalam hal ini
karyawan tinggal memfocuskan pada memaksimalkan nilai perusahaan

 Tanggung Jawab Kepada Kreditor


Jika perusahaan mengalami masalah keuangan dan tidak dapat memenuhi
kewajibannnya, harus memberi tau para kreditor. Biasanya kreditor bersedia
memperpanjang jatuh tempo pembayaran serta mengatasi masalah keuangan memberi
advis dalam mengatasi masalah keuangan

 Tanggung Jawab Kepada Lingkungan


Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya perusahaan harus memperhatikan,
melestarikan, dan menjaga lingkungan, misalnya tidak membuang limbah yang
mencemari lingkungan.

9
2.5 Manfaat Dilakukannya Tanggung Jawab Sosial
Adapun manfaat yang didapatkan akibat dari dilakukannya tanggung jawab social
dalam suatu perusahaan, yaitu sebagai berikut :
1. Manfaat Bagi Perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan tentunya akan menimbulkan citra positif
perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah.

2. Manfaat Bagi Masyarakat


Selain kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan masyarakat dg perusahaan
akan lebih erat dlm situasi win-win solution.

3. Manfaat Bagi Pemerintah


Dalam hal ini pemerintah merasa memiliki partner dalam menjalankan misi sosial dari
pemerintah dalam hal tanggung jawab sosial.

2.6 Etika Manajemen


Etika Bisnis merupakan perilaku nilai-nilai moral yang mengendalikan kebijakan
bisnis. Bisnis adalah fenomena sosial yang secara universal harus berpijak pada tata nilai
yang berkembang di masyarakat yang mencakup:
1. Peraturan - peraturan yang dikembangkan oleh pemerintah yang jenis kegiatan bisnis
atau nilai yang dibangun oleh perusahaan berkaitan dengan.
2. Kaidah-kaidah sosio cultural yang berkembang dimasyarakat dalam masalah
kebijakan etis, organisasi akan mengalami pilihan sulit. Untuk kepentingan tersebut
banyak organisasi memafaatkan pendekatan normative yaitu pendekatan yang
didasarkan pada norma dan nilai yang berkembang dimasayarakat untuk mengarahkan
pengambilankeputusan. Terdapat 5 pendekatan yang relevan bagi organisasi, yaitu :
1. Pendekatan Individualisme
2. Pendekatan Moral
3. Pendekataan Manfaat
4. Pendekatan Keadilan & Pendekatan Sosio Cultural

Dalam kegiatan pemasaran etika memicu munculnya konsep pemasaran


berwawasan sosial. Membangun etika bisnis tindakan etis mencerminkan perilaku

10
perusahaan dalam membangun bisni yaitu: kesadara dan pertimbangan etis & pemikiran
etis dan tindakan etis.

2.7 Menggukur Etika Manajemen


Nilai personal dapat digunakan untuk mengukur etika. Griffin (2000) mengenalkan
sebuah model untuk menilai etika. Model penilaian etika tersebut memberikan panduan
apakah sesuatu tindakan atau kegiatan memenuhi kriteria atau tidak dapat dinilai dari 4
kriteria etika, yaitu dari :
 sisi manfaat (benefits)
 pemenuhan hak-hak (rights)
 prinsip keadilan (justice)
 sifat pemeliharaan (caring).
Sebagai contoh, sebuah tindakan manajer dalam pemberian insentif kepada
pegawai yang berprestasi. Tindakan ini bisa dikatakan tindakan yang etis atau memenuhi
kriteria etika. Dari sisi manfaat, jelas semua pihak bisa merasak manfaat dari prestasi yang
dilakukan pegawai. Perusahaan memperoleh manfaat dari hasil kerja keras pegawainya
yang berprestasi, demikian juga bagi pegawainya.

2.8 Nilai Personal Sebagai Standar Etika Manajemen


 Nilai (Values)
Adalah Sendiri pada dasarnya merupakan pandangan idealyang memepengaruhi
cara pandang, cara berpikir dan perilakudari seseorang.

 Nilai Personal Atau Personal Values


Pada dasarnya merupakan cara pandang, cara pikir, dan keyakinan yang di pegang
oleh seseorang sehungan dengan segala kegiatan yang dilakukannya. Nilai personal
terdiri dari nilai terminal dan nilai instrumental.
a. Nilai terminal pada dasarnya merupakan pandangan dan cara berpikir
seseorang yang terwujud melalui perilakunya, yang didorong oleh motif
dirinya dalam meraih sesuatu.

11
b. Nilai instrumental adalah pandangan dan cara berpikir seseorang yang
berlaku untuk segala hal keadaan dan diterima oleh semua pihak sebagai
sesuatu yangmemang harus di perhatikan dan dijalankan.

Konflik Nilai Etika Manajemen


 Konflik Intrapersonal, pada dasarnya terjadi di dalam individu dan antar individu.
 Konflik Individu-Organisasi, pada dasarnya merupakan konflik yang terjadi pada
saat nilai yang dianut oleh individu berbenturan dengan nilai yang harus di
tanamkan oleh perusahaan.
 Konflik Antar Budaya, pada dasarnya merupakan konflik antar individu maupun
antara individu dengan organisasi yang disebabkan oleh adanya perbedaan budaya
di antara individu yang bersangkutan atau juga organisasi yang bersangkutan.

2.9 Isu Seputar Etika Manajemen


Kreitner (1992) memberikan uraian dari beberapa isu seputar etika di masa kini
yang sering kali dihadapi oleh perusahaan. Di antara beberapa isu tersebut antara lain :
1. Penggunaan obat-obatan terlarang
2. Pencurian oleh para pekerja atau korupsi Konflik kepentingan
3. Pengawasan kualitas atau quality control Penyalahgunaan informasi yang bersifat
rahasia
4. Penyelewengan dalam pencatatan keuangan Penyalahgunaan penggunaan aset
perusahaan
5. Pemecatan tenaga kerja Polusi lingkungan
6. Cara bersaing dari perusahaan yang dianggap tidak etis
7. Pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu yang terkait dengan pemega kebijakan
Dan lain sebagainya.

12
BAB 3
PENUTUP

3.1 Simpulan
1. Tanggung jawab sosial merupakan suatu pengakuan perusahaan yang dapat
mempengaruhi masyarakat. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate
Social Responsibility (CSR) diartikan sebagai komitmen usaha untuk beroperasi
secara legal dan etis
2. Ada 7 (tujuh) alasan yang mendorong perusahaan melaksanakan tanggung
jawab sosialnya, diantaranya: alasan sosial, alasan ekonomi, alasan hukum,
moralitas, pemurnian kepentingan sendiri, teori investasi dan mempertahankan
ekonomi.
3. Strategi pengelolaan tanggung jawab sosial terdiri dari : strategi reaktif (yang
cenderung menolak tanggung jawab sosial), strategi defensif (cenderung
membela diri dalam menghindari tanggung jawab sosial), strategi akomodatif
(melakukan tanggung jawab sosial untuk menghindari tekanan dari masyarakat),
strategi proaktif (mengambil inisiatif dalam tanggung jawab sosial serta
membentuk model industri yang bertanggung jawab sosial)
4. Tanggung jawab dalam bisnis yaitu Tanggung jawab kepada pelanggan,
karyawan, pemegang saham, kreditor, dan kepada lingkungan.
5. Ada 3 manfaat tanggung jawab sosial antara lain: manfaat terhadap perusahaan,
masyarakat, dan pemeritah.
6. Pengertian Etika Bisnis merupakan perilaku nilai-nilai moral yang
mengendalikan kebijakan bisnis.
7. Menurut Griffin (2000), ada 4 kriteria penilaian etika, yaitu dari sisi manfaat,
pemenuhan hak-hak, prinsip keadilan, dan sifat pemeliharaan.
8. Nilai personal etika manajemen terdiri dari nilai (values) dan nilai personal
(personal values)
9. Ada 7 isu seputar etika manajemen diantaranya: penggunaan obat-obatan
terlarang, pencurian oleh para pekerja atau korupsi konflik kepanjangan,
pengawasan kualitas, penyelewengan dalam pencatatan keuangan, pemecatan
tenaga kerja polusi lingkungan, cara bersaing dari perusahaan yang dianggap
tidak etis, dan pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu terkait pemegang
kebijakan.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://Pengantar/etika-bisnis-15969619.htm
Gitosudarmo, Indriyo; 2003; Pengantar Bisnis ; BPFE : Yogyakarta 3. R.heru kristanto.
Kewirausahaan Entrepreneurship. Graha Ilmu: yogyakarta. 2009
Suryana. Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat: Jakarta. 2008
http://www.anneahira.com/artikel-umum/etika-bisnis.htm akses 11 oktober 2010
http://fema.ipb.ac.id/index.php/lingkungan-masyarakat-dan-tanggung-jawab-sosial
perusahaan-csr/ akses 11 oktober 2010
Tambunan, Adam. “Tanggung Jawab Sosial dan Etika Manajemen”
https://www.academia.edu/36694768/
TANGGUNG_JAWAB_SOSIAL_DAN_ETIKA_MANAJEMEN

14

Anda mungkin juga menyukai