Anda di halaman 1dari 2

Tugas : Studi Kasus- Pedagogi

Nama : Jessika Juniati Sinaga

Setelah mendapatkan pembekalan, Anda mungkin akan mendapatkan tugas di SD atau SMP yang lokasi
berada di pinggiran. Kondisi orang tua hanya menyerahkan putra putrinya semua ke sekolah karena
memang tidak punya rupiah. Kemudian secara kebetulan salah satu peserta didik di kelas Anda
penyandang disabilitas, hambatan kecerdasan / tuna grahita .

Pertanyaan :
a. Bagaimana sikap Anda ?
b. Tolong buatlah perencanaan sederhana terhadap kelas tersebut agar semua peserta didik
memperoleh pembelajaran secara utuh.

Jawaban:
a. Tunagrahita (down syndrome), anak yang memiliki dan mengalami hambatan
serta keterbelakangan mental yang jauh dari rata-rata (IQ berada di bawah 70).
Sehingga menyebabkan anak kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas
akademik, berkomunikasi, maupun menjalani kehidupan sosialnya. Sikap saya
adalah menerima kondisi anak tersebut serta tidak membedakan dia dengan anak
yang lain. Saya menyadari bahwa anak yang memiliki disabilitas, hambatan
kecerdasan/ tuna grahita membutuhkan kasih sayang dan perhatian yang lebih
spesifik saya akan memberikan motivasi, perhatian dan bimbingan yang lebih
dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Dengan perhatian dan motivasi yang
besar dan intens tentunya akan membantu anak bisa berkembang menjadi lebih
baik lagi, tentu butuh kesabaran yang ekstra bagi guru dan orang tua yang
menangani anak yang berkebutuhan khusus namun semua ini demi
perkembangan anak yang lebih maksimal.

b. Pendidikan inklusi adalah penerimaan anak-anak yang memiliki hambatan ke


dalam kurikulum, lingkungan, interaksi sosial, dan konsep diri (visi-misi)
sekolah. Pada sekolah inklusif, setiap anak sesuai dengan kebutuhan khususnya,
semua diusahakan dapat dilayani secara optimal dengan melakukan berbagai
modifikasi dan atau penyesuaian mulai dari kurikulum, sarana prasarana, tenaga
pendidik dan kependidikan, sistem pembelajaran sampai sistem penilaiannya.
Perencanaan di kelas:
1. Merancang proses pembelajaran, dengan menyusun Program Pembelajaran
Individual (PPI), dengan melibatkan Kepala Sekolah, Koordinator PPABK, guru
kelas, guru pembimbing khusus, tenaga ahli, dan orang tua peserta didik sesuai
dengan kebutuhan anak dan memperhatikan aspek akademik dan aspek non
akademik.
2. Mengatur proses belajar yang memperhatikan metode dan teknik guru dalam
mengajar, dan memperhatikan moda belajar anak
3. Guru menyiapkan media pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
memudahkan anak memahami konsep pembelajaran
4. Materi pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan anak sesuai
dengan kurikulum yang dikembangkan untuk anak
5. Dalam penyampaian materi ajar, guru menggunakan bahasa yang dikenal dan
dikuasai anak, agar materi yang disampaikan dapat dimengerti anak.
6. Setiap proses pembelajaran perlu dievaluasi untuk menggambarkan keberhasilan
proses belajar mengajar dengan menetapkan sistem penilaian yang disesuaikan
dengan kondisi dan kemampuan anak.

Anda mungkin juga menyukai