Fasilitas
- Bus pariwisata ( VIA TOL ) & Pengawas perjalanan
- Tiket masuk kunjungan ( Museum Pembuatan Coklat & Lilin , Museum
TNI¸Museum Negeri Medan )
- Bingkisan Coklat Dan Lilin
- Snack (Roti, Air mineral) Makan siang
Rincian
Bus Pariwisata
Bangunan Museum Perjuangan TNI Kodam I Bukit Barisan ini memiliki sejarah yang cukup panjang
hingga menjadi Museum. Didirikan pada tahun 1928, bangunan ini awalnya digunakan sebagai bangunan
Asuransi NV. Levensverzekering Mattschappiy "Arhnehen". Pada tahun 1942-1945, bangunan ini
dikuasai oleh Jepang seiring pendudukan Jepang di nusantara. tiga tahun dikuasai Jepang bangunan ini
beralih penguasaan di tangan Inggris yang membonceng sekutu pada tahun 1945-1947. Setelah itu
bangunan ini dikuasai lagi oleh Belanda selama dua tahun (1947-1949). Pada tahun 1949-1959
bangunan ini dikuasai Indonesia dan difungsikan sebagai kantor Pangdam I sampai III. Berlanjut tahun
1959-1971 berubah menjadi Kantor Angkutan Kodam (Angdam) hingga tahun 1971 barulah menjadi
Gedung Museum Perjuangan TNI. Pada tanggal 5 Oktober 1996 Pangdam I Bukit Barisan meresmikan
bangunan ini yang sudah selesai direnovasi dan meresmikan namanya menjadi Museum Perjuangan
TNI.
Museum Negeri Medan
Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara diresmikan pada 19 April 1982 oleh Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan, Dr. Daoed Joesoef. Namun peletakan koleksi pertama berupa sepasang Makara
dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia yang pertarna, Ir. Sukarno, pada tahun 1954. Makara
yang menjadi koleksi pertama museum ini berasal dari Biara Sitopayan yang terletak di Kabupaten
Padang Lawas Utara. Karena kedua koleksi itu, hingga kini Museum Negeri Provinsi Sumatera
Utara juga dikenal dengan nama Gedung Arca.