Anda di halaman 1dari 9

Volume 2, No.

2, September 2018 ISSN : 2580-7544

PROBLEMATIKA GURU DALAM PEMBELAJARAN


BERBASIS TIK DI ERA GLOBAL
I Made Ariasa Giri
Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja
E-mail: ariasagiri@stahnmpukuturan.ac.id

ABSTRACT
The current model of learning is still transmissible, it affects the learning outcomes
achieved. In general there are still many students who do not reach the value of KKM that has
been established school. The influence of ICT in the learning process has changed the paradigm
of learning from teacher centered to student centered. Teachers as initiators of education must
be able to follow the global flow and ICT control. This suggests that the learning process should
emphasize student activity in learning. The application of ICT in learning which by some expert
opinion gives a big impact on the progress of education will not be useful if the implementation
is not well designed by the teacher. ICT-based learning activities are generally structured to
assist in building concepts, knowledge procedures and expressing student expression in learning.
The rapid development of information technology in the current era of globalization and its
development has influenced the world of education. Global demands require the world of
education to always adapt technological developments to efforts in improving the quality of
education, especially the adjustment of the use of ICT for teachers, especially in the learning
process that makes learning become meaningful.

Keywords: Teacher Education Problematic, ICT Learning

I. PENDAHULUAN
Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal
dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang ini akan terjadi interaksi antarmasyarakat dunia
menafsirkan globalisasi sebagai proses secara luas, yang akhirnya akan saling
pengecilan dunia atau menjadikan dunia mempengaruhi satu sama lain, terutama pada
sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kebudayaan daerah,seperti kebudayaan gotong
kecil. Sebagian lainnya menyebutkan bahwa royong,menjenguk tetangga sakit dan lain-lain.
globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat Globalisasi bisa dianggap sebagai penyebaran
dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan dan intensifikasi dari hubungan ekonomi,
budaya.Proses perkembangan globalisasi pada sosial, dan kultural yang menembus sekat-sekat
awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi geografis ruang dan waktu. Dengan demikian,
informasi dan komunikasi. Bidang tersebut globalisasi hampir melingkupi semua hal yang
merupakan penggerak globalisasi. Dari berkaitari dengan ekonomi, politik, kemajuan
kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi teknologi, informasi, komunikasi, transportasi,
sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti inovasi pendidikan dll.
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan Proses pembelajaran saat ini masih
lain-lain. Contoh sederhana dengan teknologi banyak yang bersifat konvensional.
internet, parabola dan TV, orang di belahan Sebagaimana dinyatakan oleh Trianto
bumi manapun akan dapat mengakses berita

10
PROBLEMATIKA GURU DALAM PEMBELAJARAN...(I Made Ariasa Giri, 10-18)
(2007:18) bahwa pola pembelajaran masih Kualitas proses pembelajaran sangat
bersifat transmisif, guru mentransfer dan bergantung pada kualitas perencanaan yang
menyampaikan uraian materi secara langsung telah dibuat sebelumnya. Menurut William H.
pada peserta didik. Hal inilah yang Newman (dalam Majid, 2007:15) menyatakan
menyebabkan rendahnya hasil belajar. Menurut bahwa perencanaan adalah menentukan apa
Sanjaya (2009 : viii) salah satu masalah yang yang akan dilakukan. Perencanaan
dihadapi dunia pendidikan adalah masalah pembelajaran yang lebih dikenal dengan
lemahnya proses pembelajaran. Lemahnya sebutan RPP dijabarkan dari silabus untuk
proses pembelajaran tidak terlepas dari masalah mengarahkan kegiatan belajar peserta didik
perencanaan pembelajaran itu sendiri. dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar atau
Proses pembelajaran atau kegiatan KD (Permendiknas No. 41 tahun 2007). KD
belajar dan mengajar merupakan kegiatan adalah salah bentuk tujuan pembelajaran yang
pokok dalam keseluruhan proses pendidikan akan dicapai siswa. Oleh karena itu, RPP yang
(Rusman dkk, 2011:77). Hal ini menunjukkan didesain guru harus mampu membelajarkan
bahwa pencapaian tujuan pendidikan siswa. Hal ini senada dengan pendapat Sanjaya
bergantung kepada proses belajar mengajar (2011: 63) bahwa mengajar adalah proses untuk
yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru. mencapai tujuan dan tujuan merupakan ciri
Guru memiliki peran yang sangat pokok demi suatu sistem. Sementara pembelajaran sendiri
terciptanya proses belajar mengajar yang merupakan suatu sistem. Dengan demikian,
profesional, karena guru merupakan pencipta dalam merancang pembelajaran atau menyusun
kondisi belajar peserta didik yang didesain RPP perlu memperhatikan komponen-
secara sengaja, sistematis dan komponen sistem pembelajaran.
berkesinambungan yang biasanya telah dimuat Sistem pembelajaran dipengaruhi oleh
dalam bentuk Rencana Pelaksanaan perkembangan Teknologi Informasi dan
Pembelajaran (RPP). Hal ini sesuai dengan Komunikasi (TIK). Menurut Sutrisno (2011:1)
pendapat Sanjaya (2009:52) bahwa guru adalah pembelajaran berbasis TIK dalam dunia
komponen yang sangat menentukan dalam pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan
implementasi suatu strategi pembelajaran. tuntutan pembelajaran abad-21. TIK yang
Proses pembelajaran yang dirancang semula sebagai alat bantu pembelajaran dalam
dan dilaksanakan guru haruslah mengacu perkembangannya memiliki peran lebih jauh,
kepada standar proses. Menurut Sanjaya yaitu pemanfaatan TIK berpengaruh pada
(2009:49) standar proses dapat digunakan kegiatan guru dalam menyusun pembelajaran,
sebagai pedoman oleh guru dalam pengelolaan melaksanakan dan menggunakan sistem
proses pembelajaran serta menentukan evaluasi.
komponen-komponen yang dapat saling Penggunaan TIK dalam pembelajaran
mempengaruhi. Susilana dan Cepi (2007:4) terkait dengan mata pelajaran di sekolah telah
menyatakan bahwa komponen-komponen menggeser paradigma pembelajaran dari
tersebut tidak saja saling mempengaruhi tetapi teacher centered menuju student centered.
juga saling berkaitan yang membentuk suatu Perubahan paradigma ini menuntut guru untuk
sistem yang disebut dengan sistem menguasai TIK. Menurut Sutrisno (2011:7)
pembelajaran. Lebih lanjut, Susilana dan Cepi standar kompetensi TIK bagi guru merupakan
(2007:4) menyebutkan bahwa komponen- suatu petunjuk untuk merumuskan dan
komponen sistem pembelajaran meliputi: mengevaluasi pelatihan pembelajaran berbasis
tujuan, materi, metode, media dan evaluasi. TIK. Teknologi informasi berkembang sejalan
dengan perkembangan teori dan Komunikasi

11
Volume 2, No. 2, September 2018 ISSN : 2580-7544

dan teknologi yang menuntut terhadap praktik dengan pendapat Kendle (dalam Sutrisno,
kegiatan pembelajaran (Rusman dkk, 2011:77) 2011:85-68) yang menguraikan penting
Perkembangan praktik pembelajaran dengan disusunnya aktivitas pembelajaran antara lain:
memanfaatkan TIK antara lain: pembelajaran 1) Menumbuhkan belajar siswa secara aktif dan
berbasis computer (CBT), pembelajaran kreatif dalam belajarnya. 2) Menuju
berbasis WEB (e-learning), pembelajaran pembelajaran bermakna secara mendalam
berbantukan computer (CAI) dan pembelajaran sesuai dengan tuntutan pembelajaran yang
berbasis audio visual (AVA). sedang dikembangkan. 3) Membantu
Berdasarkan uraian di atas, internalisasi siswa dalam memperoleh
perkembangan teknologi informasi yang pengetahuan baru. Harapannya siswa dapat
semakit pesat di era globalisasi saat ini dan menelaah konsep-konsep yang dipelajari serta
perkembangannya berpangaruh terhadap dunia dihubungkannya dengan konsep-konsep yang
pendidikan. Tuntutan global menuntut dunia lain. 4) Menyediakan kesempatan kepada siswa
pendidikan untuk selalu senantiasa untuk melakukan refleksi dari mata pelajaran.
menyesuaikan perkembangan teknologi Refleksi dapat dijadikan umpan balik dalam
terhadap usaha dalam peningkatan mutu pembelajaran. Komponen-komponen apa saja
pendidikan, terutama penyesuaian penggunaan yang belum dipahami secara utuh dalam belajar
TIK bagi dunia pendidikan, khususnya dalam diperlukan tindak lanjutnya. 5) Memberi
proses pembelajaran. penekanan, memperbaiki dan meningkatkan
proses pembelajaran secara berkesinambungan.
II. PEMBAHASAN 6) Membantu siswa dalam memperoleh
2.1 Aktivitas pembelajaran hubungan antara hasil pembelajaran, isi dan
Aktivitas atau kegiatan pembelajaran penilaian belajarnya. 7) Mengintergrasikan isi
merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam pembelajaran dan menghubungkan antara
proses pembelajaran (Sutrisno, 2011: 84). konsep satu dengan yang lainnya untuk
Aktivitas belajar terjadi dalam satu konteks memperoleh pemahaman secara utuh. 8)
perencanaan untuk mencapai suatu perubahan Memberi motivasi siswa dalam belajar. Siswa
tertentu (Rusman dkk, 2011:19). Berdasarkan akan lebih tertarik dalam belajar sesuai dengan
pendapat di atas, aktivitas pembelajaran yang potensi yang dimilikinya dan 9) Memberi saran
terjadi pada saat proses pembelajaran alternatifnya dalam belajar (membaca,
merupakan suatu kegiatan yang telah melakukan penelitian dan deteksi informasi-
direncanakan sebelumnya, dimana langkah- informasi terkait materi pelajaran yang sedang
langkah aktivitas pembelajaran tersebut dimuat dipelajari).
dalam RPP. Aktivitas pembelajaran harus lebih
Ada beberapa alasan mengapa aktivitas menekankan pada aktivitas siswa belajar.
pembelajaran perlu disusun dalam Menurut Trianto (2009:17) menyatakan unsur
perencanaan. Menurut Sutrisno (2012: 83) terpenting dalam mengajar ialah merangsang
berangkat dari pengalaman dari negara-negara dan mengarahkan siswa untuk belajar. Hal ini
yang telah menerapkan pembelajaran berbasis senada dengan pendapat Sanjaya (2009: 51)
TIK menunjukkan bahwa penyusunan aktivitas bahwa pembelajaran adalah kegiatan yang
pembelajaran dapat membantu keberhasilan bertujuan yaitu membelajarkan siswa. Lebih
guru mengintegrasikan TIK dan meningkatkan lanjut, Sumiati dan Asra (2007:63)
aktivitas siswa dalam belajar. Hal ini seusia menyebutkan bahwa kegiatan pembelajaran
yang berpusat pada siswa ditunjukkan dengan
siswa merencanakan sendiri materi

12
PROBLEMATIKA GURU DALAM PEMBELAJARAN...(I Made Ariasa Giri, 10-18)
pembelajaran yang akan dipelajari dan merencanakan dan melaksanakan materi
melaksanakan proses pembelajaran dalam pembelajaran yang akan dipelajari.
mempelajari materi pelajaran tersebut.
Aktivitas belajar banyak macamnya. 2.2 Intergrasi Teknologi Informasi dan
Menurut Paul D Dierich (dalam Hamalik, Komunikasi dalam Pembelajaran
2007:90-91) ada delapan aktivitas belajar, 2.2.1 Hakikat teknologi informasi dan
yaitu: 1) Kegiatan-kegiatan visual yaitu komunikasi
pembelajaran dengan membaca, melihat Teknologi informasi dan komunikasi
gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, memiliki dua aspek yaitu teknologi informasi
pameran, mengamati orang lain, bekerja atau dan dan teknologi komunikasi. Istilah teknologi
bermain. 2) Kegiatan-kegiatan lisan (oral), informasi lahir pada abad ke duapuluh yang
mengemukakan suatu fakta atau prinsip, diawali dengan terbentuknya masyarakat
menghubungkan suatu kejadian, mengajukan informasi. Menurut Sa’ud (2009: 183) istilah
pertayaan, memberi saran, mengemukakan teknologi informasi pada dasarnya sangat
pendapat, berwawancara, diskusi. 3) Kegiatan- berkaitan dengan istilah teknologi komunikasi.
kegiatan mendengar yaitu mendengarkan Teknologi komunikasi berfungsi sebagai
penyajian bahan, mendengarkan percakapan penyaluran informasi, sementara teknologi
atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu informasi berfungsi sebagai penyimpan dan
permainan instrumen musik, mendengarkan pengolah informasi. Fungsi terakhir inilah yang
siaran radio. 4) Kegiatan-kegiatan yaitu menulis menyebabkan teknologi informasi komunikasi
cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, disebut juga teknologi informasi.
bahan-bahan kopi, membuat sketsa, atau
rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket. 2.2.2 Integrasi TIK dalam pembelajaran
5) Kegiatan-kegiatan menggambar yaitu Integrasi dapat diartikan sebagai suatu
menggambarkan, membuat grafik, diagram, tindakan yang memasukkan unsur-unsur
peta, pola. 6) Kegiatan-kegiatan metrik yaitu teknologi dalam pembelajaran dan merupakan
melakukan percobaan, memilih alat-alat, satu kesatuan dengan materi serta pedagoginya
melaksanakan pameran, membuat model, (Sutrisno, 2012:22). Lebih lanjut, Sutrisno
menyelenggarakan permainan (simulasi), (2011:27) menyatakan bahwa tujuan
menarik, berkebun. 7) Kegiatan-kegiatan mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran
mental yaitu merenungkan, mengingatkan, adalah membantu siswa dalam belajar serta
memecahkan masalah, menganalisis faktor- mengetahui bagaimana TIK sebagai alat bantu
faktor, menemukan hubungan-hubungan, dalam mempelajari materi pelajaran.
membuat keputusan dan 8) Kegiatan-kegiatan Sedangkan bagi guru untuk meningkatkan
emosional yaitu minat, membedakan, berani, keterampilan dalam memanfaatkan TIK
tenang dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan sebagai alat bantuan sumber belajar. Menurut
dalam kelompok ini terdapat pada semua Sumiati dan Asra (2007:149) sumber belajar
kegiatan tersebut di atas, dan bersifat tumpang adalah bahan-bahan apa saja yang dapat
tindih. dimanfaatkan untuk membantu guru maupun
Berdasarkan uraian di atas, proses siswa untuk mencapai tujuan.
pembelajaran harus menitikberatkan pada Tujuan yang akan dicapai melalui
aktivitas siswa, agar tujuan tersebut tercapai penerapan TIK bisa jadi tidak tercapai, bila
guru harus mampu merangsang dan penggunaan TIK dilakukan tanpa diawali
mengarahkan siswa untuk belajar, mengarah dengan rancangan yang matang. Menurut
dan membimbing siswa untuk mampu Rusman dkk (2011:413) TIK tidak akan

13
Volume 2, No. 2, September 2018 ISSN : 2580-7544

memberikan dampak yang signifikan wilayah mata pelajaran (dalam Sutrisno,


dibandingkan dengan pembelajaran biasa bila 2011:64).
penerapan TIK tidak dirancang dengan baik.
Dengan demikian, penerapan TIK dalam c. TIK memberikan kontribusi dalam
pembelajaran memunculkan masalah baru bagi pendidikan
guru. Menurut Sutrisno (2012:12) persoalan 1) Penggunaan TIK dalam pembelajaran
yang berkaitan dengan penerapan pembelajaran Menurut Abdulhak (dalam Rusman,
berbasis TIK ada 4, yakni: 1) guru tidak 2011:412) Ada 3 pandangan berkaitan dengan
memiliki banyak waktu untuk mendesain TIK dalam pendidikan, yaitu: pertama, TIK
pembelajaran berbasis TIK, 2) kurangnya sebagai media (alat bantu). Artinya hanya
motivasi guru dalam pembelajaran karena sebagai pelengkap untuk memperjelas uraian
alasan tidak ada anggaran untuk menerapkan yang disampaikan guru. Kedua, TIK sebagai
pembelajaran berbasis TIK, 3) minimnya sumber. Artinya TIK digunakan sebagai sumber
pengetahuan guru terkait dengan penerapan informasi, dalam penggunaannya siswa
pembelajaran berbasis TIK, dan 4) kurang dibimbing menggunakan TIK dalam mencari
memadainya pemahaman guru tentang sumber informasi, Ketiga, TIK sebagai sistem
kerangka kerja pembelajaran Tecnology pembelajaran. Pada kategori ini, TIK dirancang
Pedagogy Content Knowledge (TPACK). dalam bentuk sistem pembelajaran yang
Salah satu upaya yang dapat dilakukan terintegrasi. Lebih lanjut disebutkan bahwa
untuk mengatasi persoalan guru terkait dengan integrasi TIK adalah penggunaan teknologi
penggunaan TIK dalam pembelajaran adalah dalam pembelajaran untuk memperkenalkan,
dengan menanamkan kesadaran akan memfasilitasi, membantu dalam meningkatkan
pentingnya pemanfaatan TIK. Berdasarkan kemampuan berpikir serta membantu
standar kompetensi yang harus dimiliki guru penguasaan materi pelajaran (Pisapia dalam
yang terdiri dari kompetensi pedagogis, Sutrisno, 2011: 59).
keperibadian, sosial dan profesional ada Menurut Sutrisno (2011 : 61) bahwa
memuat tentang penguasaan teknologi. Salah pemanfaatan TIK dalam pembelajaran dapat
satu indikator kompetensi pedagogis yaitu meningkatkan kualitas pembelajaran dimana
pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. peserta didik berpikir kritis, peningkatan
Demikian juga pada kompetensi sosial keterampilan, bekerja sama, membantu
disebutkan bahwa guru harus mampu interaksi yang kompleks antar kelompok.
menggunakan teknologi komunikasi dan
informasi secara fungsional (Sanjaya, 2011:20). 2) Konsep penggunaan TIK sebagai sarana
Berdasarkan hal tersebut, guru suka atau tidak komunikasi antara guru dan siswa
suka harus menguasai TIK, karena merupakan Proses pembelajaran identik dengan
suatu tuntutan yang harus dipenuhi selaku guru proses komunikasi antara guru dan siswa. Hal
profesional. ini senada dengan pendapat Susilana dan Cepi,
Salah satu integrasi TIK dalam (2007:2) bahwa proses pembelajaran
pembelajaran dikembangkan oleh Wang dan merupakan proses komunikasi, artinya
Lao pada tahun 2007. Model perencanaan didalamnya terjadi proses penyampaian pesan
didasarkan pada cakupan materi yang akan dari seseorang (sumber pesan) kepada
dipelajari yaitu makro, meso dan mikro. Makro seseorang atau sekelompok orang (penerima
berada pada tataran kurikulum. Meso pada pesan). Proses Komunikasi antara guru dan
tataran wilayah topik pelajaran dan mikro pada siswa dapat digambarkan sebagai berikut:

14
PROBLEMATIKA GURU DALAM PEMBELAJARAN...(I Made Ariasa Giri, 10-18)
atas objek tersebut berdasarkan pada suatu
kriteria tertentu (Rusman dkk, 2011:423).
Penilaian bermanfaat bagi peserta didik,
guru dan sekolah (Arikunto, 2009:6-7). Lebih
Gambar 1 lanjut, Rusman dkk (2011:423) menyatakan
Proses Komunikasi guru dan siswa bahwa objek penilaian meliputi proses dan hasil
(sumber: Susilana dan Cepi, 2007:4)
belajar. Bagi guru, penilaian berfungsi untuk
mengetahui sejauh mana proses pembelajaran
Dari gambar terlihat bahwa proses
telah dilakukan, dari hasil penilaian dapat
komunikasi memenuhi dua indikator yaitu
diketahui seberapa besar keberhasilan suatu
pesan yang akan disampaikan dan media yang
metode atau strategi yang diterapkan guru. Bagi
digunakan. Pesan yang disampaikan dapat
siswa, hasil penilaian digunakan untuk
berupa kata, gambar, teks, symbol dan
mengetahui sejuah mana tujuan-tujuan
sebagainya. Intinya, pesan yang disampaikan
pembelajaran yang telah ditetap telah dicapai
memiliki kesamaan pemahaman antara
siswa, sehingga dapat dibedakan mana siswa
komunikator dan komunikan.
yang harus kegiatan remedial karena belum
Dalam sistem pembelajaran modern.
mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
Komunikasi yang dilakukan antara guru dan
(KKM) dan siswa yang harus ikuti kegiatan
siswa dapat dilakukan di dunia maya yaitu
pengayaan.
dengan menggunakan media komputer, baik
Perkembangan TIK, khususnya
hardware ataupun software. Komunikasi
komputer, telah memberikan kontribusi
didunia maya yang dapat digunakan antara lain
terhadap pengolahan hasil penilaian. Menurut
memanfaatkan fasilitas E-mail, Milis, Chating,
Rusman dkk (2011:424) ada beberapa
Facebook dan lain sebagainya.
kelebihan atau sisi positif apabila dalam
Manfaat komunikasi dengan memanfaatkan
pengolahan data angka menggunakan alat bantu
TIK dalam pembelajaran menurut Rusman
komputer, misalnya dengan menggunakan
dkk(2007:407) antara lain: 1) Komunikasi
aplikasi excel antara lain:
dapat dilakukan secara cepat, 2) bagi yang telah
a) Pengolahan dan analisis data angka akan
menguasai TIK, kegiatan Komunikasi Mudah
lebih cepat dan akurat dibandingkan jika
dilakukan, 3) komunikasi dapat dilakukan
dilakukan secara manual
secara langsung atau tidak langsung, 4)
b) Karena pengolahan data berupa data digital
komunikasi bisa dilakukan secara individu atau
maka penyebaran data dapat dilakukan
grup, dan 5) jumlah dan jenis pesan bisa besar
secara digital
dan beragam.
c) Penyebaran hasil penilaian bisa dilakukan
secara online, sehingga bisa diakses setiap
3) Konsep penggunaan TIK untuk penilaian
saat oleh yang membutuhkan.
Penilaian dan pembelajaran adalah dua
kegiatan yang saling mendukung, upaya
4) Aktivitas pembelajaran berbasis TIK
peningkatan kualtitas pembelajaran dapat
Proses pembelajaran dengan menerapkan
dilakukan melalui upaya perbaikan sistem
TIK dewasa ini merupakan suatu keharusan.
penilaian (Mardapi dalam Rasyid dan Mansur,
Menurut Sutrisno (2011:62) penggunaan TIK
2007:35). Penilaian adalah proses sistematis
dalam pembelajaran efektivitas, yakni: 1)
pengumpulan, pengolahan dan pengambilan
memotivasi belajar siswa, 2) dapat
keputusan atas data tentang suatu objek untuk
meningkatkan aktivitas belajar siswa, 3)
selanjutnya dipertimbangkan pemberian nilai
menyiapkan siswa secara unik yang meminta

15
Volume 2, No. 2, September 2018 ISSN : 2580-7544

prasyarat keterampilan awal, 4) memberi Beberapa ahli telah mencoba menyusun


kebebasan untuk mencari dan menbangun aktivitas pembelajaran berbasis TIK secara rapi
kerangka berpikir siswa, 5) menyiapkan alat dan secara bertahap sesuai dengan tahapan
bantu untuk meningkatkan produktivitas dalam berpikir. Menurut Sutrisno (2012 : 90) pada
belajar, 6) meningkatkan berpikir tingkat tinggi, prinsipnya, bentuk aktivitas disusun untuk
7) memberi kebebasan dan mengontrol diri membantu dalam membangun konsep-konsep,
sendiri dalam belajar, 8) meningkatkan prosedur pengetahuan dan menyatakan
kolaborasi dan korparasi dalam belajar, 9) ungkapan siswa dalam belajar.
meningkatkan kemandirian belajar dan 9) Berikut disampaikan bentuk aktivitas
memberi kesempatan kepada siswa membangun konsep, prosedur pengetahuan dan
memberikan umpan balik secara spontan. Agar menyatakan ungkapan siswa dalam belajar
efektivitas penerapan TIK dalam pembelajaran yang dinyatakan pada tabel di bawah ini
dapat dicapai, perlu dikembangkan bentuk- (Sutrisno, 2012 : 90-91).
bentuk aktivitas pembelajaran yang mendukung
berlangsungnya pembelajaran.
Tabel 1: Contoh bentuk aktivitas pembelajaran membangun konsep

Tabel 2: Contoh bentuk aktivitas pembelajaran membangun ungkapan

16
PROBLEMATIKA GURU DALAM PEMBELAJARAN...(I Made Ariasa Giri, 10-18)
2.3 Konteks guru dan siswa dalam 3. Kolaboratif: memungkinkan siswa dalam
pembelajaran TIK suatu kelompok atau komunitas yang saling
Di dalam proses belajar-mengajar bekerjasama, berbagi ide, saran atau
tentunya ada subjek dan objek yang berperan pengalaman, menasehati dan memberi
secara aktif, dinamik dan interaktif di dalam masukan untuk sesama anggota
ruang belajar, baik di dalam kelas maupun di kelompoknya.
luar kelas. Guru & Siswa sama-sama dituntut 4. Antusiastik: memungkinkan siswa dapat
untuk membuat suasana belajar dan proses secara aktif dan antusias berusaha untuk
transfer of knowledge–nya berjalan mencapai tujuan yang diinginkan.
menyenangkan serta tidak membosankan. Oleh 5. Dialogis: memungkinkan proses belajar
karena itu penataan peran Guru & Siswa di secara inherent merupakan suatu proses
dalam kelas yang mengintegrasikan TIK di sosial dan dialogis dimana siswa
dalam pembelajaran perlu dipahami dan memperoleh keuntungan dari proses
dimainkan dengan sebaik-baiknya. komunikasi tersebut baik di dalam maupun
Kini di era pendidikan berbasis TIK, luar sekolah.
peran Guru tidak hanya sebagai pengajar 6. Kontekstual: memungkinkan situasi belajar
semata namun sekaligus menjadi fasilitator, diarahkan pada proses belajar yang
kolaborator, mentor, pelatih, pengarah dan bermakna (real-world) melalui pendekatan
teman belajar bagi Siswa. Karenanya Guru “problem-based atau case-based learning”
dapat memberikan pilihan dan tanggung jawab 7. Reflektif: memungkinkan siswa dapat
yang besar kepada siswa untuk mengalami menyadari apa yang telah ia pelajari serta
peristiwa belajar. Dengan peran Guru merenungkan apa yang telah dipelajarinya
sebagaimana dimaksud, maka peran Siswa pun sebagai bagian dari proses belajar itu
mengalami perubahan, dari partisipan pasif sendiri.
menjadi partisipan aktif yang banyak 8. Multisensory: memungkinkan pembelajaran
menghasilkan dan berbagi (sharing) dapat disampaikan untuk berbagai modalitas
pengetahuan/keterampilan serta berpartisipasi belajar (multisensory), baik audio, visual,
sebanyak mungkin sebagaimana layaknya maupun kinestetik (keistimewaan pada
seorang ahli. Disisi lain Siswa juga dapat orang-orang tertentu yang lebih cepat
belajar secara individu, sebagaimana halnya memahami ilmu atau pelajaran dengan
juga kolaboratif dengan siswa lain. Untuk aktifitas dibanding membaca dan
mendukung proses integrasi TIK di dalam menghafal).
pembelajaran, maka Manajemen Sekolah, Guru 9. High order thinking skills training:
dan Siswa harus memahami 9 (sembilan) memungkinkan untuk melatih kemampuan
prinsip integrasi TIK dalam pembelajaran yang berpikir tingkat tinggi (seperti problem
terdiri atas prinsip-prinsip: solving, pengambilan keputusan, dll.) serta
1. Aktif: memungkinkan siswa dapat terlibat secara tidak langsung juga meningkatkan
aktif oleh adanya proses belajar yang “ICT & media literacy”
menarik dan bermakna.
2. Konstruktif: memungkinkan siswa dapat III. PENUTUP
menggabungkan ide-ide baru kedalam Model pembelajaran yang diterapkan
pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya sekarang ini masih bersifat transmitif, hal ini
untuk memahami makna atau keinginan berpengaruh terhadap hasil belajar yang
tahuan dan keraguan yang selama ini ada dicapai. Pada umumnya masih banyak siswa
dalam benaknya. yang tidak mencapai nilai KKM yang telah

17
Volume 2, No. 2, September 2018 ISSN : 2580-7544

ditetapkan sekolah. Kemajuan TIK telah Sa’ud, US, (2009), Inovasi Pendidikan,
berdampak dan berpengaruh terhadap dunia Bandung, Alfabeta
pendidikan, hal ini terlihat dari banyanya model Sanjaya, W, (2009), Strategi Pembelajaran
pembelajaran berbasis komputer, seperti CBT, Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
CAI, AVA dan lain-lain. Jakarta, Wacana
Pengaruh TIK dalam proses Susilana, R dan Cepi Riyana, (2007), Media
pembelajaran telah merubah paradigma Pembelajaran. Bandung, Wacana Prima.
pembelajaran dari teacher centered menjadi Sutrisno, (2011), Pengantar Pembelajaran
student centered. Hal ini mengisyaratkan bahwa Inovatif Berbasis Teknologi Informasi &
proses pembelajaran harus menekankan pada Komunikasi. Jakarta, Gaung Persada
aktivitas siswa dalam pembelajaran. Penerapan Press.
TIK dalam pembelajaran yang oleh beberapa ______, (2012), Kreatif Mengembangkan
pendapat ahli memberikan dampak yang besar Aktivitas Pembelajaran Berbasis TIK.
terhadap kemajuan pendidikan akan tidak Jakarta, Referensi
bermanfaat bila pada pelaksanaannya tidak Trianto, (2009), Mendesain Model
dirancang dengan baik. Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Aktivitas pembelajaran berbasis TIK Landasan, dan Implementasinya pada
secara umum disusun untuk membantu dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
membangun konsep-konsep, prosedur (KTSP), Jakarta, Kencana.
pengetahuan dan menyatakan ungkapan siswa
dalam belajar. Aktivitas yang dilakukan siswa
dalam rangka membangun konsep antara lain:
Presentasi/Demontrasi, Mengorganisasi/
mengklasifikasi data dan Analisa data. Aktivitas
siswa untuk membangun prosedur pengetahuan
antara lain: Latihan, Mengumpulkan data dan
Observasi. Aktivitas siswa untuk menyatakan
ungkapan siswa dalam belajar dilakukan
sebagai berikut: melakukan presentasi atau
demonstrasi, menggambar langsung atau
menggunakan software dan turut serta dalam
mengembangkan organisasi peta konsep.
.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S (2009), Dasar-Dasar Evaluasi


Pendidikan. Jakarta, Bumi Aksara.
Majid, A, (2007), Perencanaan Pembelajaran:
Mengembangkan Standar Kompetensi
Guru. Bandung, PT. Remaja RosdaKarya
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 41 tahuh 2007
tentang Standar Proses, Jakarta, BSNP
Rasyid, H dan Mansur, (2007), Hasil Belajar.
Bandung, Wacana Prima

18

Anda mungkin juga menyukai