PRAKATA
Wijatutur Widya Dharma
Om Swastyastu
Om Awignam Astu Namo Sidham
Om Guru Brahma, Guru Vishnu, Guru Devo Maheshwara
Guru Sakshat, Param Brahma, Tasmai Shri Guravay Namah
Puncak kesadaran spiritual yang dicapai oleh para guru suci (rsi) terhadap kebenaran
(satya), sejak ribuan tahun yang silam dalam upanisad-nya telah memancarkan sinar suci
pengetahuannya kepada para sisya dan lingkungannya. Wijatutur terserak menghiasi sanubari
bagi setiap pencarian makna kehidupan di dalam peradaban manusia di dunia ini. Pengetahuan
kebenaran adalah samudra amertha yang terus menjadi inspirasi spritual dan fisikal yang tidak
ada habis-habisnya. Kandungan semesta (hiranyagarba) yang mengandung ilmu pengetahuan,
agama dan filsafat ternyata tanpa disadari telah mempengaruhi umat manusia secara universal.
Wijatutur yang terserak dalam “Sanatana Dharma” tak ber-hulu dan tak ber-hilir sifatnya yang
langgeng (abadi) dan relevan sepanjang jaman serta indah menarik hati dalam bungkusan atau
kemasan sesuai jamannya.
Menyadari bahwa tanpa kehendak Tuhan Yang Maha Esa sebenarnya semua ini bukan
apa-apa dan tidak berkemampuan apapun juga. Karya ini, adalah kutipan dari sumber yang telah
ada. Pengutip hanyalah dalam semangat sraddha yang tunduk hati hendak mengoleksi wijatutur
yang terserak dalam Sanatana Dharma. Semoga bermanfaat dan mencerahi bagi pencarian
makna kehidupan di dunia ini.
Om Santih, Santih, Santih Om
Unaaha, 7 Oktober 2018
Dandavat Pranam
Pengutip
I Nengah Sumendra
ISA UPANISHAD
Mantra 1 :
Terjemahan:
Sesungguhnya apa yang ada di dunia ini, yang berjiwa
ataupun yang tidak berjiwa, dikendalikan oleh ISA
(Tuhan), oleh karena itu orang hendaknya menerima
apa yang perlu dan diperuntukkan baginya dan tidak
menginginkan milik orang lain.
Mendrajyothi
ISA UPANISHAD
Mantra 2 :
Terjemahan;
"Bekerja terus seperti itu dalam masa hidup ini, boleh
mengharapkan hidup seratus tahun, demikian juga
kamu karena karma tidak mengikat manusia, tidak
sebaliknya"
Mendrajyothi
ISA UPANISHAD
Mantra 3 :
Terjemahan;
"Pembunuh Atma, siapapun ia itu, akan masuk ke
dalam asura, dunia kegelapan dan kebodohan, kelak
setelah mati"
Mendrajyothi
ISA UPANISHAD
Mantra 4 :
Terjemahan;
"Yang Esa, walaupun tetap ditempat, tidak bergerak,
dengan kecepatan melebihi pikiran, mendahului
kecepatan gerak para Dewa-Dewa, demikianlah
Matariswa, walaupun tinggal di tempat-Nya, melebihi
kecepatan dari semuanya"
Mendrajyothi
ISA UPANISHAD
Mantra 5 :
Terjemahan;
"Ia berjalan, Ia juga tidak berjalan, Ia jauh, Ia tidak
jauh, Ia ada dalam segala-segalanya, Ia ada diluar dari
segala-galanya"
Mendrajyothi
ISA UPANISHAD
Mantra 6 :
Terjemahan;
"Tetapi, Ia hanya melihat Atman ada pada serba
makhluk dan kemudian melihat sarwa insan ada pada
Atman, tidak akan membenci yang lain"
Mendrajyothi
ISA UPANISHAD
Mantra 7 :
Terjemahan;
"Ia yang mengetahui Atman dalam hal seperti itu, ada
dalam semua insan, karenanya tidak akan ragu-ragu
serta bimbang, sesungguhnya ialah yang mengetahui"
Mendrajyothi
ISA UPANISHAD
Mantra 8 :
"Sa paryagac chukram akayam awrnam asnawiram
suddham apapa widdham kawir manisi paribhuh
swayambhur yatha tathyato'rthan wyadadhacchaswati
bhyah samabhyah"
Terjemahan;
"Hendaknya diketahui bahwa Ia Maha Kuasa, Tak
bertubuh, Tak teraba, Tak beruratnadi, Suci, Tak
terkena oleh penderitaan, Maha Tahu, Ahli pikir,
Maha Besar, Ada tanpa diadakan, Pemberi rakhmat
/anugrah atas segala keinginan sejak zaman dahulu
kala".
Mendrajyothi
ISA UPANISHAD
Mantra 9 :
Terjemahan;
"Ia yang memujannya karena awidya masuk de dalam
kegelapan dan kebodohan, demikian pula selanjutnya
yang karena widyanya akan lebih masuk ke dalam
kegelapan"
Mendrajyothi
ISA UPANISHAD
Mantra 10 :
Terjemahan;
"Sesungguhnya dikatakan lainlah akibatnya untuk
widya, lain pula dikatakan akibatnya untuk awidya,
demikian didengar dari Yang Maha Mengetahui,
dijelaskan kepada kami"
Mendrajyothi
ISA UPANISHAD
Mantra 11 :
Terjemahan;
"Hanya Ialah yang mengetahui widya dan awidya
bersamaan keduanya, dengan awidya meliwati
kematian, dengan widya menikmati kekekalan"
Mendrajyothi
ISA UPANISHAD
Mantra 12 :
Terjemahan:
Mereka yang Memuja Asambhuti akan Masuk
Kedalam Kebodohan dan Kegelapan, demikian pula
yang memuja Sambhuti masuk kedalam kegelapan.
Mendrajyothi
ISA UPANISHAD
Mantra 13 :
Terjemahannya:
Sesungguhnya Telah dinyatakan, pahala dari pada
pemujaan Yang Maha Ada lain dari pada pemujaan
yang tidak Maha Kuasa. Semuanya telah didengar dari
Yang Maha Tenang yang telah menjelaskannya
dengan sempurna.
Mendrajyothi
ISA UPANISHAD
Mantra 14 :
Terjemahannya:
Seorang hendaknya mengenal keduanyanya dengan
baik-baik, halnya yang absolut dan yang dapat musnah,
dengan yang tidak kekal artinya kematian dan dengan
mengatasinya akan menikmati kekekalan yang yang
absolut.
Mendrajyothi
ISA UPANISHAD
Mantra 15 :
Terjemahan;
Oh Maha Pelindung atas nama semua makhluk hidup,
wajah-Mu yang sesungguhnya tertutup kecemerlangan
sinar-Mu, perlihatkanlah diri-Mu kepada hamba-Mu,
hilangkan kabut yang menutupi-Mu.
Mendrajyothi
ISA UPANISHAD
Mantra 16 :
“Pusann ekarse yama surya prajapatya wyuha rasmin
samuha tejah, yatte rupam kalyanatamam tatte
pasyami yo'sawasau purusan so'hamasmi"
Terjemahan;
Yang Penguasa atas Alam Semesta, tujuan dari pengikut-
Mu, Oh Maha pelindung (pusan), engkau adalah tujuan
yang di tuju (Surya), engkau adalah pencipta makhluk
hidup (Prajapati), lenyapkanlah sinar-Mu yang transenden
agar hamba dapat melihat wujud-Mu Yang Maha Suci.
Engkau adalah Purusa, sebagai Matahari, ada sebagai
hamba.
Mendrajyothi
ISA UPANISHAD
Mantra 17 :
Terjemahan;
Biar badan ini musnah menjadi abu, nafas menjadi satu
dengan udara, Oh Tuhan Sarwa Sekalian Alam (OM)
Yang Menikmati Yajna, Ingatlah semua kurban itu
yang hak atas karya itu, ingatlah yang telah (hamba)
kerjakan.
Mendrajyothi
ISA UPANISHAD
Mantra 18 :
Terjemahan;
Oh Tuhan, kuat laksana api. Maha Kuasa tuntunlah
kami semua, segala yang hidup kejalan yang baik,
segala tingkah laku menuju kepada-Mu, yang
bijaksana; jauhkan dari jalan yang tercela yang jatuh
dari pada-Mu baik penghormatan maupun kata-kata
yang hamba lakukan.
Kata Penutup
Seperti semangat pengutip yang telah diuraikan dalam prakata wijatutur pada bagian
awal kutipan ini, yaitu bahwa karya ini, hanyalah salah satu media guna mewujudkan sraddha
bhakti saya terhadap wijatutur yang terserak yang terkandung dalam Sanatana Dharma dengan
mengoleksinya secara pribadi dan bukan untuk diperjual-belikan.
Kitab Isā Upanisad (Isopanishad) ini adalah salah satu kitab suci Veda dalam kelompok
Upanisad/Aranyaka. Semoga ikhtiar mengoleksi secara pribadi dapat menjadi matra dalam
peningkatan pemahaman saya terhadap ajaran yang terkandung dalan kitab suci Veda dan
susastra sucinya khususnya pesan-pesan suci yang terkandung dalam Kitab Isā Upanisad ini.
Selanjutnya kelak dapat menjadi sumber pustaka dalam pewartaan atau siar ajaran ajaran Agama
Hindu (Sanatana Dharma) di lingkungan keluarga khususnya dan ditengah-tengah umat Hindu
kelak.
Wasana kata, dengan rasa hormat yang tulus saya ucapkan terimakasih yang setinggi-
tingginya terhadap yang telah mensarikan kitab Isā Upanisad ini ke dalam Bahasa Indonesia
secara sederhana dan mudah dipahami. Sehingga saya dapat mempelajarinya dan kelak dapat
bermanfaat dalam pencarian makna hidup saya sebagai manusia di dunia ini. Dandavat Pranam.
Om Subhamastu. Om Santih, Santih, Santih Om
Daftar Pustaka