Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN WARIGA
Wariga adalah sebuah ilmu yang mempelajari perbintangan, hari baik
melaksanakan segala aktifitas bagi umat Hindu. Hal ini perlu dipelajari karena
bumi mengelilingi matahari, menimbulkan siang dan malam selama 24 jam.
Dalam rangkaian bumi mengelilingi matahari ini terdapat waktu atau disebut hala
ayuning dewasa yang terbagi atas beberapa nama. Nama-nama dari pembagian ini
diambil dari nama Dewa, Raja, Kala dan lain sebagainya.
Wariga berasal dari kata
1. warah ing agama = mengetahui pengetahuan suci.
2. Warang ing raga = mengenal diri sendiri.
3. Wara + ga = terang dan terang.
4. De = dewa, wa = lapang, sa = baik
5. Dewasa secara etimologi berasal dari kata div = sinar.
Div menjadi divasa di Bali menjadi dewasa dapat diartikan sorga, langit,
hari baik. Sehingga Dewasa dapat diartikan menjadi hari baik yang terpilih. Jadi
dewasa dan wariga mempunyai pengertian sama atau bersinonim dan sering
disatukan menjadi wariga dewasa yaitu memilih hari baik untuk menuju jalan
mulia berdasarkan peredaran bintang dan benda angkasa agar mendapat
kedamaian.
Yang paling pokok adalah ajaran wariga menuntun umat untuk
mempergunakan waktu sebaik-baiknya. Karena dengan wariga umat bisa
mengatur kegiatan keagamaaanya yang dimulai dari merencanakan,dan
melaksanakan apa yang diyakininya. Karena waktu akan berbengaruh besar dalam
kehidupan alam beserta isinya. Dengan wariga diharapkan umat bisa membagi
waktunya sehingga kehidupan manusia dengan alam dan Tuhan-Nya menjadi
harmonis.
Tetapi perlu diingat dalam kehidupan umat manusia dalam memilih hari
baik (Dewasa) tidak akan pernah mendapatkan waktu yang sempurna. Untuk
menyempurnakan pengaruh negatif ini akan digunakan caru ala hayuning dewasa
sehingga antara pengaruh yang positif dan negative menjadi seimbang adanya.

1
B. MAKSUD DAN TUJUAN WARIGA
a. Maksud
1. Maksud wariga adalah untuk mencari hari baik yang nantinya
menimbulkan sebab akibat.
2. Siddhi, Siddha, hayu, lanus

b. Tujuan
1. Memberi ukuran atau patokan yang diperlukan oleh umat agar segala
usaha yang dilaksanakan berhasil.
2. Memberi penjelasan tentang berbagai kemungkinan akibat yang timbul
sehingga ada alternative pilihan yang lain.
3. Implementasi dari belajar agama

C. WARIGA DALAM KITAB SUCI WEDA


Bagan 1.1

Kodifikasi Weda Menurut Manu


WEDA

SRUTI SMERTI

Catur Weda Samhita Pancamo Weda

Bhagawadgita
1. Rg Weda
2. Sama Weda
3. Atharwa Weda WEDANGGA
4. Yajur Weda 1. Siksa
2. Wyakarana
3. Chanda
NIRBANDA 4. Nirutha
Sarasamuscaya, Wariga, Gubahan Itihasa, 5. Jyotisa
Puja Mantra, Babad, Tantri, Tantra, dll 6. Kalpa

UPA WEDA
(1) Purana, (2) Itihasa, (3) Artha Sastra, Niti sastra, Raja
Dharma, Danda Niti, (4) Ayur Weda, (5) Gandharwa Weda

2
Agama Hindu menggunakan Kitab Suci Weda sebagai dasar melakukan
praktek keagamaan. Demikian juga dalam ilmu perbintangan Kitab Suci Weda
membahasnya dalam bagian Jiotisa.

3
BAB II
PANGLUKUN WUKU

Dina merupakan gabungan wuku dengan wewaran. Wuku ada 30 hari dan
wewaran ada 10 dengan bagian-bagiannya. Satu wuku lamanya 7 hari sehingga
satu lingkaran wuju berjumlah 210 hari atau sering disebut satu oton atau enam
bulan. Berdasarkan perhitungan Bali pergantian antara satu hari dengan hari
berikutnya di mulai pada pagi hari setelah kelihatan uang kepeng, kira-kira pukul
05.00 Wita. Jadi bukan berdasarkan perhitungan Internasional yaitu tengah malam
(jam 00.00).
Tabel 2.1
PANGLUKUN WUKU

No Wuku Urip Tempat DEWATA


1 Sinta 7 Barat SHY. YAMADIPATI
2 Landep 1 Barat Laut SHY. MAHADEWA
3 Ukir 4 Utara SHY. MAHAYEKTI
4 Kulantir 6 Timur Laut SHY. LANGSUR
5 Tolu 5 Timur SHY. BAYU (WP)
6 Gumbreg 8 Tenggara SHY. CAKRA (TB)
7 Wariga 9 Selatan SHY. ASMARA (RT)
8 Warigadian 3 Barat Daya SHY. MAHARESI (RT)
9 Julungwangi 7 Barat SHY. SAMBHU
10 Sungsang 1 Barat Laut SHY. GANA
11 Dungulan 4 Utara SHY. KAMAJAYA (WP)
12 Kuningan 6 Timur Laut SHY. INDRA (TB)
13 Langkir 5 Timur SHY. KALA
14 Medangsia 8 Tenggara SHY. BRAHMA
15 Pujut 9 Selatan SHY. GURITNA (RT)
16 Pahang 3 Barat Daya SHY. TANTRA (RT)
17 Klurut 7 Barat SHY. WISNU (WP)
18 Mrakih 1 Barat Laut SHY. SURENGGANA
19 Tambir 4 Utara a SHY. SIWA
20 Medangkungan 6 Timur Laut SHY. BHASUKI (TB)
21 Matal 5 Timur SHY. SAKRI
22 Uye 8 Tenggara SHY. KUERA
23 Menail 9 Selatan SHY.CITRAGOTA(RT)(WP)
24 Prangbakat 3 Barat Daya SHY. BHISMA (RT)
25 Bala 7 Barat SHY. DHURGA
26 Ugu 1 Barat Laut SHY. SINGAJALMA
27 Wayang 4 Utara SHY. SRI
28 Klau 6 Timur Laut SHY. SADANA (TB)
29 Dukut 5 Timur SHY. BHARUNA (WP)
30 Watugunung 8 Tenggara SHY. ANANTABOGA

4
1. TB = TANPA GURU ARTINYA DALAM SATU WUKU TIDAK ADA
GURU (ASTA WARA) = TIDAK BAIK MULAI BELAJAR
2. RT = RANGDA TIGA (UKU YANG LETAKNYA DI SELATAN DAN
BARAT DAYA) TIDAK BAIK MELAKUKAN UPACARA MANUSA
YADNYA
3. WP = WAS PANGANTEN ARTINYA DALAM SATU WUKU
TERDAPAT DUA WAS (SAD WARA) YAITU PADA HARI MINGGU
DAN SABTU. BAIK UNTUK MEMBUAT BENDA TAJAM, TEMBOK,
PANGIJENG, DAN BEROBAT. TIDAK BAIK UNTUK = MENIKAH,
MENGUBUR MAYAT/NGABEN.

5
BAB III

WEWARAN, INGKEL, PANANGGAL, DAN PANGLONG

A. Wewaran
Wuku tanggal panglong dan sasih mempunyai urip dan tempat kedudukan
menurut arah mata angin.
Tabel 3.1
Wewaran

No Wewaran Urip Tempat DEWATA


1 Eka Wara
a) Luang 1 Barat Laut SHY. EKATAYA

2 Dwi Wara
a) Menga 5 Timur SHY. KALIMA
b) Pepet 4 Utara SHY. TIMIKA

3 Tri Wara
a) Pasah 9 Selatan SHY. CIKA
b) Beteng 4 Utara SHY. WACIKA
c) Kajeng 7 Barat SHY. MANACIKA

4 Catur Wara
a) Sri 6 Timur Laut BG. BERGU
b) Laba 3 Barat Daya BG. KANWA
c) Jaya 1 Barat Laut BG. JANAKA
d) Mandala 8 Tenggara BG. NARADA

5 Panca Wara
a) Umanis 5 Timur KORSIKA, ISWARA
b) Paing 9 Selatan METRI, BRAHMA
c) Pon 7 Barat KURUSIA,MAHADEWA
d) Wage 4 Utara PTERANJALA, WISNU
e) Kliwon 8 Tengah GARGA, SIWA

6 Sad Wara
a) Tungleh 7 Barat INDRA
b) Aryang 6 Timur Laut BHARUNA
c) Urukung 5 Timur KWERA
d) Paniron 8 Tenggara BAYU
e) Was 9 Selatan BADJRA
f) Maulu 3 Barat Daya AIRAWANA

7 Sapta Wara
a) Redite 5 Timur BHASKARA
b) Soma 4 Utara CANDRA
c) Anggara 3 Barat Daya ANGGARA
d) Buda 7 Barat UDAKA

6
e) Wraspati 8 Tenggara SARAGURU
f) Sukra 6 Timur Laut BREGU
g) Caniscara 9 Selatan WASURAMA

8 Asta Wara
a) Sri 6 Timur laut SHY. GIRIPUTRI
b) Indra 5 Timur SHY. INDRA
c) Guru 8 Tenggara BHATARA GURU
d) Yama 9 Selatan SHY. YAMA
e) Ludra 3 Barat Daya SHY. LUDRA
f) Brahma 7 Barat BHATARA BRAHMA
g) Kala 1 Barat Laut SHY. KALANTAKA
h) Uma 4 Utara SHY. AMERTA

9 Sanga wara
a) Dangu 5 Timur BHUTA URUNG
b) Jangur 8 Tenggara BHUTA PATAHA
c) Gigis 9 Selatan BHUTA JIREK
d) Nohan 3 Barat Daya BHUTA RAREGEK
e) Ogan 7 Barat BHUTA JINGKRAK
f) Erangan 1 Barat Laut BHUTA JABUNG
g) Urungan 4 Utara BHUTA KENYING
h) Tulus 6 Timur Laut SHY. SARASWATI
i) Dadi 8 Tengah SHY. DAHRMA

10 Dasa wara
a) Pandita 5 Barat laut SHY. ARUNA
b) Pati 7 Tengah BHATARA KALA
c) Suka 10 Barat daya SHY. SAMARA
d) Duka 4 Barat daya DEWI DURGA
e) Sri 6 Utara DEWI BASUNDARI
f) Manuh 2 Timur SANG KALA LUPA
g) Manusa 3 Timur laut SHY. SUKSMA JATI
h) Raja 8 Barat SANG KALA TANGIS
i) Dewa 9 Tenggara SHY. SAMBU
j) Raksasa 1 Selatan SANG KALA KOPA

B. Ingkel
Tiap ingkel lamanya satu wuku (7 hari)
Tabel 3.2
Ingkel

No Wuku Urip DEWATA Tempat Ingkel


1 Sinta 7 SHY. YAMADIPATI Barat Wong
2 Landep 1 SHY. MAHADEWA Barat Laut Sato
3 Ukir 4 SHY. MAHAYEKTI Utara Mina
4 Kulantir 6 SHY. LANGSUR Timur Laut Manuk

7
5 Tolu (WP) 5 SHY. BAYU Timur Taru
6 Gumbreg 8 SHY. CAKRA (TB) Tenggara Buku
7 Wariga 9 SHY. ASMARA (RT) Selatan Wong
8 Warigadian 3 SHY. MAHARESI (RT) Barat Daya Sato
9 Julungwangi 7 SHY. SAMBHU Barat Mina
10 Sungsang 1 SHY. GANA Barat Laut Manuk
11 Dungulan (WP) 4 SHY. KAMAJAYA Utara Taru
12 Kuningan 6 SHY. INDRA (TB) Timur Laut Buku
13 Langkir 5 SHY. KALA Timur Wong
14 Medangsia 8 SHY. BRAHMA Tenggara Sato
15 Pujut 9 SHY. GURITNA (RT) Selatan Mina
16 Pahang 3 SHY. TANTRA (RT) Barat Daya Manuk
17 Klurut (WP) 7 SHY. WISNU Barat Taru
18 Mrakih 1 SHY. SURENGGANA Barat Laut Buku
19 Tambir 4 SHY. SIWA Utara Wong
20 Medangkungan 6 SHY. BHASUKI (TB) Timur Laut Sato
21 Matal 5 SHY. SAKRI Timur Mina
22 Uye 8 SHY. KUERA Tenggara Manuk
23 Menail (WP) 9 SHY.CITRAGOTA(RT) Selatan Taru
24 Prangbakat 3 SHY. BHISMA (RT) Barat Daya Buku
25 Bala 7 SHY. DHURGA Barat Wong
26 Ugu 1 SHY. SINGAJALMA Barat Laut Sato
27 Wayang 4 SHY. SRI Utara Mina
28 Klau 6 SHY. SADANA (TB) Timur Laut Manuk
29 Dukut (WP) 5 SHY. BHARUNA Timur Taru
30 Watugunung 8 SHY. ANANTABOGA Tenggara Buku

1. TB = TANPA GURU ARTINYA DALAM SATU WUKU TIDAK ADA


GURU (ASTA WARA) = TIDAK BAIK MULAI BELAJAR
2. RT = RANGDA TIGA (UKU YANG LETAKNYA DI SELATAN DAN
BARAT DAYA) TIDAK BAIK MELAKUKAN UPACARA MANUSA
YADNYA
3. WP = WAS PANGANTEN ARTINYA DALAM SATU WUKU
TERDAPA DUA WAS (SAD WARA) YAITU PADA HARI MINGGU
DAN SABTU. BAIK UNTUK MEMBUAT BENDA TAJAM, TEMBOK,
PANGIJENG, DAN BEROBAT. TIDAK BAIK UNTUK = MENIKAH,
MENGUBUR MAYAT/NGABEN.

C. Pananggal/Panglong
Pananggal juga disebut Cuklapaksa yaitu sehari setelah tilem sampai
purnama terdiri dari pananggal 1 sampai 15. Pas pananggal 15 adalah Purnama.
Sedangkan Panglong adalah sehari setelah purnama sampai tilem terdiri dari
panglong 1 sampai 15 pada panglong 15 bertepatan dengan tilem.

8
Tabel 3.3
Pananggal/Panglong
CUKLAPAKSA/PANANGGAL KRESNAPAKSA/PANGLONG
Pratipada = tanggal 1 Ekakalpa = panglong 1
Dwitya= tanggal 2 Dwiklika = panglong 2
Tritiya = tanggal 3 Trimuka = panglong 3
Caturta = tanggal 4 Caturtinca = panglong 4
Pancatha = tanggal 5 Pancanetra = panglong 5
Sadwi = tanggal 6 Sadgana = panglong 6
Saptani = tanggal 7 Saptabhuwana = panglong 7
Astami = tanggal 8 Astagana = panglong 8
Nawami = tanggal 9 Nawadhipa = panglong 9
Dacami = tanggal 10 Dacabhuja = panglong 10
Ekadaci = tanggal 11 Ekadasakala = panglong 11
Dwidaci = tanggal 12 Dwidasakala = panglong 12
Triyodasi = tanggal 13 Tridasaguna = panglong 13
Caturdasi = tanggal 14 (purwani) Caturdasanetri = panglong 14 (Prawani)
Pancadasi = tanggal 15 (Purnama) Pancadasabhuja = panglong 15 (Tilem)
Pananggal/Panglong
1. Baik
2. Berhasil
3. Tidak berhasil/madya
4. Tidak ketemu/buruk
5. Mendapat boga
6. Tidak mendapat pertolongan
7. Rahayu
8. Rusak
9. Berbahaya
10. Selamat
11. Mendapat kesenangan
12. Mati
13. Mendapat senang
14. Sengsara
15. Disenangi orang

9
Untuk menikah Pananggal/Panglong
1. Baik
2. Berhasil
3. Madya/mendapat anak banyak
4. Tidak ketemu/buruk, janda/duda
5. Mendapat boga
6. Tidak mendapat pertolongan
7. Rahayu/bahagia
8. Ada halangan
9. Berbahaya/berduka
10. Selamat
11. Mendapat sengsara
12. Buruk/menderita
13. Mendapat senang
14. Sengsara, cekcok cerai
15. Buruk, menderita

10
BAB IV
SASIH

Sasih bersinonim dengan bulan. Dalam sisitem kalender Bali di kenal ada
duabelas bulan. Masing masing bulan memiliki kehasan masing-masing untuk
padewasan.Sasih dibagi menjadi dua kelompok yaitu Lahru = musim panas serta
rengreng = musim hujan.

A. Berdasar Jenis Sasih


1. Sasih Wuku = yaitu sasih berdasarkan wuku berjumah 420 hari
sehingga tiap bulan umurnya 35 hari.
2. Sasih Candra = yaitu sasih berdasar bulan mengelilingi bumi
berjumlah 360 hari dalam tiap bulannya berjumlah 29 – 30 hari. (29
hari, 12 jam 44 menit 9 detik)
3. Sasih Surya = yaitu sasih berdasarkan bumi mengelilingi matahari
dalam satu tahun berjumlah 265 hari, 5 jam 48 menit 46 detik
(365/366hari). Masing-masih sasih berumur 30/31 hari serta sasih
kawolu 28/29 hari.
4. Sasih Pranatamasa = berdasarkan bumi mengelilingi matahari dan
bulan mengelilingi bumi. Setiap bulan mempunyai umur tersendiri
sedangkan sasih kawolu umurnya 26/27 hari. 336 hari

Umat Hindu memakai ke empat jenis sasih ini sehingga terjadi perbaduan
ke empatnya. Dari sebab itu timbul sasih inti (Panedengin Sasih) dan sasih
pengurangan (Pangrepetin Sasih).

B. Nama Sasih dengan bulan Masehi


No Nama Sasih Istilah Lainnya Bulan Masehi
1 Kasa Srawana Juli
2 Karo Bhadrawada Agustus
3 Katiga Asuji September
4 Kapat Kartika Oktober
5 Kalima Margasira Nopember
6 Kanem Posya Desember
7 Kapitu Magha Januari
8 Kaulu Palguna Pebruari

11
9 Kasanga Caitra Maret
10 Kadasa Waisaka April
11 Desta Jyesta Mei
12 Sada Asadha Juni

C. Baik Buruk Sasih


No Nama Sasih Baik/Buruk Dewasa Baik Letak
1 Kasa Baik Dewa, Rsi, Pitra utara
2 Karo Baik Pitra Timur laut
3 Katiga Buruk Pitra Timur laut
4 Kapat Baik Dewa, Rsi, Manusa timur
5 Kalima Baik Dewa, Manusa tenggara
6 Kanem Baik Butha tenggara
7 Kapitu Buruk Dewa, Manusa selatan
8 Kaulu Buruk - Barat daya
9 Kasanga Buruk Butha Barat daya
10 Kadasa Baik Dewa, Rsi, Manusa barat
11 Desta Buruk - Barat laut
12 Sada Buruk - Barat laut

12
BAB V
DAWUH

Dauh bersumber dari perputaran bumi pada sumbunya sehingga terjadi


perubahan setiap saat. Dawuh berlaku pada siang dan malam yang dimulai dari
matahari terbit.

A. Panca Dawuh/DAWUH SEKARANTI


Berdasarkan urip pancawara dan urip sapta wara. Paling kecil 7 dan paling
besar 18. 1 DAWUH LAMANYA 12 JAM : 5 = 2 JAM 24 MENIT. BILA
PANANGGAL DARI ATAS KE BAWAH. BILA PANGLONG DARI BAWAH
KE ATAS.
Dawuh pisan 06.00-08.30
7 Pati 13 Sunya
8 Sunya 14 Ketara
9 Ketara 15 Sunya
10 Kerta 16 Pati
11 Peta 17 Kerta
12 Kerta 18 Sunya

Dawuh Ro 08.30-11.00
7 Kerta 13 Peta
8 Ketara 14 Sunya
9 Pati 15 Kerta
10 Sunya 16 Peta
11 Ketara 17 Pati
12 Sunya 18 Kerta

Dawuh Telu 11.00-13.00


7 Sunya 13 Ketara
8 Pati 14 Kerta
9 Kerta 15 Peta
10 Peta 16 Ketara

13
11 Pati 17 Sunya
12 Peta 18 Peta

Dawuh pat 13.00-15.30


7 Sunya 13 Pati
8 Peta 14 Peta
9 Sunya 15 Ketara
10 Ketara 16 Kerta
11 Kerta 17 Peta
12 Ketara 18 Pati

Dauh Lima 15.00-18.00


7 Ketara 13 Kerta
8 Kerta 14 Pati
9 Peta 15 Pati
10 Pati 16 Sunya
11 Sunya 17 Ketara
12 Pati 18 Ketara

Keterangan :
Pati tidak baik bepergian. Kerta untuk pertemuan. Sunya jangan mencari sesuatu
penting. Peta bertentangan. Ketara tidak baik membicarakan tentang rahasia.

B. Dawuh Kutila Lima


Perhitungannya berdasarkan tanggal dan panglong.

Dawuh pisan Jam 06-8.30


1 Maheswara 9 Brahma
2 Kala 10 Wisnu
3 Sri 11 Maheswara
4 Brahma 12 Kala
5 Wisnu 13 Sri
6 Maheswara 14 Brahma

14
7 Kala 15 Wisnu
8 Sri
Dawuh kalih Jam 08.30-11.00
1 Wisnu 9 Sri
2 Maheswara 10 Brahma
3 Kala 11 Wisnu
4 Sri 12 Maheswara
5 Brahma 13 Kala
6 Wisnu 14 Sri
7 Maheswara 15 Brahma
8 Kala

Dauh Tiga jam 11.00-13.00


1 Brahma 9 Kala
2 Wisnu 10 Sri
3 Maheswara 11 Brahma
4 Kala 12 Wisnu
5 Sri 13 Maheswara
6 Brahma 14 Kala
7 Wisnu 15 Sri
8 Maheswara

Dauh Pat 13.00-15.30


1 Sri 9 Maheswara
2 Brahma 10 Kala
3 Wisnu 11 Sri
4 Maheswara 12 Brahma
5 Kala 13 Wisnu
6 Sri 14 Maheswara
7 Brahma 15 Kala
8 Wisnu

15
Dauh Lima 15.30-18.00
1 Kala 9 Wisnu
2 Sri 10 Maheswara
3 Brahma 11 Kala
4 Wisnu 12 Sri
5 Maheswara 13 Brahma
6 Kala 14 Wisnu
7 Sri 15 Maheswara
8 Brahma

Keterangan

Maheswara dan sri baik dipakai untuk dirisendiri, masyarakat dan Negara.
Brahma untuk nerang dan membakar batu bata/genteng. Wisnu untuk membuat
hujan atau mintak air. Kala untuk hal bhuta kala dengen.

C. DAWUH PANCALIMA
Berdasarkan Saptawara
D Redite Soma Anggara Buda Wraspati Sukra Caniscara Siang Malam
1 U G G P U P P 05.30 03.06
2 P U U U G U G 07.54 24.42
3 U G U U P G U 10.18 22.18
4 P G U G U G G 12.42 19.54
5 G P G G G U U 15.05 17.30

Keterangan :
1. U = urip
2. G = Gering
3. P = Pati
4. Dawuh I dan v waktunya lebih lama 4 jam 48 menit

16
D. ASTA DAWUH
Asta dawuh adalah delapan waktu jadi 12 di bagi 8 sehingga 1 dawuh 1
jam 30 menit.
D Redite Soma Anggara Buda Wraspati Sukra Caniscara Siang Malam
1 Ala Ayu Ayu Ayu Ayu Ayu Ayu 05.30 04.00
2 Ayu Ayu Ala Ayu Ayu Ala Ayu 07.00 02.30
3 Ayu Ayu Ala Ala Ala Ayu Ayu 08.30 01.00
4 Ayu Ayu Ayu Ala Ala Ayu Ala 10.00 23.30
5 Ayu Ala Ala Ayu Ayu Ayu Ayu 11.30 22.00
6 Ayu Ala Ayu Ala Ayu Ala Ayu 13.00 20.30
7 Ala Ala Ayu Ayu Ala Ala Ayu 14.30 19.00
8 Ala Ala Ala Ala Ala Ayu Ala 16.00 17.30

Keterangan
1. Ala = buruk
2. Ayu = baik

E. DAWUH INTI
Disebut juga sarining Dawuh Ayu merupakan pertemuan panca dawuh
dengan asta dawuh.

1. Redite,
Siang = 07.00 – 07.45 dan 10.18 – 12.42.
Malam 22.18 – 24.42 dan 03.06 – 04.00
2. Soma,
Siang = 07.54 – 10.18 dan
Malam 24.42 – 03.06
3. Anggara,
Siang = 07.54 – 08.30, 10.00 – 11.30 dan 13.00 – 15.06.
Malam = 19.54 – 22.00 dan 23.30 – 01.00
4. Buda,
Siang = 07.54 – 08.30 dan 11.30 – 12.42.
Malam = 22.18 – 23.30 dan 02.30 – 03.06
5. Whaspati,
Siang = 05.30 – 07.54 dan 12.42 – 14.30.
Malam = 20.30 – 22.18 dan 03.06 – 05.30
6. Sukra,
Siang = 08.30 – 10.18 dan 16.00 – 17.30.
Malam = 17.30 – 19.00 dan 24.42 – 02.30
7. Caniscara,
Siang = 11.30 – 12.42.
Malam = 22.18 – 23.30

17
BAB VII
TIKA

Tika adalah kalender tradisional umat Hindu yang sifatnya permanen


dengan mempergunakan tanda-tanda tertentu. Tika dalam perhitungannya
berlangsung dalam kurun waktu 210 hari, kemudian terulang kembali seperti
semula yang keberadaanya persis sama adanya.
Secara umum tika merupakan petikan atau inti sari ajaran wariga dengan
menggunakan kode tertentu sebagi wakil dari wewaran maupun ingkel dan lain
sebagainya serta merupakan kalender tradisional umat Hindu di Bali, yang bersifat
permanen.
Tika dapat dijelaskan mulai dari bentuk fisiknya. Kotak yang berjajar
horizontal merupakan wuku yang jumlahnya 30 buah kotak. Dari sinta sampai
watugunung. Kotak vertical merupakan saptawara dari minggu sampai sabtu.
 = kajeng (tri wara)
◘ = jaya (catur wara)
Δ = Kliwon (panca wara)
o = Maulu (Sad Wara)
┼ = kala (astawara)
X = dangu (sanga wara)

18
BAB VI

HARI RAYA
1. Kepala ; dawuh
2. Lengan ;sasih
3. Badan ;tanggal panglong
4. Isin awak ; wuku
5. Kaki ; wewaran
6. Tlapakan kaki : ingkel

19
Daftar Pustaka

Anandakusuma, Sri Reshi.1979. Wariga Dewasa. Denpasar : Morodadi.

Gambar, I Made. 1991. Perembon Serba Guna. Denpasar : Toko Buku Muria.

Rawi, I Ketut Bangbang Gede. 1967. Kuntji Wariga. Denpasar : Jajasab Gesuri.

Simpen AB, Wayan. 1995. Pelajaran Dewasa (Wariga). Denpasar : Toko Buku
Muria.

Tim Penyusun. 2001. Wariga Dewasa. Denpasar : Pemerintah Provinsi Bali.

20

Anda mungkin juga menyukai