Anda di halaman 1dari 1

KHOTBAH kemilauan cahaya dunia dan manusia, sehingga “cahaya Kristus” semakin redup sedangkan cahaya dunia semakin

Kisah Para Rasul 9 : 32 - 43 terang benderang. Apabila ini terjadi maka kita akan sama dengan “Eneas” dan “Dorkas” yang lumpuh dan bahkan
mati tidak berdaya.

Latar Belakang Bapak ibu yang terkaish dalam Tuhan Yesus Kristus Konteks sekarang dalam pengkabaran Injil bukan lagi dengan
perkataan tetapi dari perbuatan dan praktek.
Bapak Ibu yang kekasih dalam Tuhan Yesus Kristus melalui Injil Matius 1 :1-4 dan Kitab Para Rasul 1:1-3, Dapatkan kita lakukan hal tersebut, bagaimana kita mencontohkannya :
tersaji fakta bahwa penulis kedua kitab ini adalah orang yang sama. Mengapa demikian?, dapat kita lihat bahwa kedua Ada sebuah kisah
kitab ini menuju kepada “ Teofilus yang Mulia”, yang kemungkinan besar seorang petinggi di Kerajaan Romawi. Tradisi Ada 2 (dua ) anak yang bertetangga anak pertama bernama Darmaisha yang berumur 8 (tahun) mempunyai keluarga
dari Gereja Mula mula menyatakan Lukas seorang Dokter dan teman dekat Rasul Paulus, sebagai seorang yang lengkap mapan, tetapi hidupnya suka mengejek dan tidak bahagia, kemudian anak satunya merupakan tetangganya
menulis Injil Lukas dan Kitab Para Rasul ini, dapat diketahui di kitab kolose 4:14 dan 2 Timotius 4:11. Bapak Ibu yang bernama Suzane, umur 8 tahun tidak mempunyai Ayah selama hidupnya dan dibaikan Ibunya. Suzane sering ke rumah
kekasih dalam Tuhan Yesus Kristus perlu diketahui bahwa penulisan Kitab Para Rasul ini dilakukan dalam kurun waktu tetangganya Darmaisha, tetapi darmaisha menyamutnya dengan ketus dan kurang bersahabat tetapi mereka saling
antara Tahun 61 sd 64 Masehi. Adapun yang menjadi tujuan penulisan Kitab Para Rasul yaitu sebagai catatan bercengkrama dalam akhir pembicaraan darmaisha selalu menyuruh suzane pulang dengan suara keras. Suzane pun
mengenai sejarah gereja mula-mula . Penekanan Kitab Ini terkait pentingnya Hari Pentakosta dan dimampukannya merasa sedih Ia selalu berdoa buat darmaisha agar Tuhan dapat membuat Darmaisha selalu baik terhadapnya. Setiap
mereka untuk menjadi saksi yang efektif bagi Yesus Kristus . hari Suzane kerumah darmaisha dan selalu menyapanya dengan senyuman dan ketertarikannya terhadap darmaisha,
Kitab ini mencatat jejak pararasul sebagai saksi Kristus di Yerusalem, Yudea, Samaria dan sekitarnya, kitab ini yang terjadi perlahan-lahan Darmaisha pun menyambut dengan ramah dan mereka pun akhirnya berteman.
mengungkapkan karunia roh kudus yang menguatkan, menuntun, mengajar dan menjadi penasihat bagi orang Kristen. Bapak Ibu yang kekasih dalam Tuhan Yesus Kristus itulah bukti bahwa kita sebagai alat Tuhan Yesus Kristus melalui
Ketika membaca kitab ini, kita dapat pencerahan dan semangat melalui kisah mengenai mukjijat yang dilakukan Rasul perkataan dan perbuatan kita dapat mengubah hidup manusia.
Petrus, Yohanes dan Paulus. Kitab ini juga menekankan pentingnyaYesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Bapak Ibu yang kekasih dalam Tuhan Yesus Kristus bahwa dalam latar belakang ini membawa kita umat manusia
untuk dapat menceritakan perjalanan Murid-murid bersama Tuhan Yesus Kristus (Mujijat yang terjadi ).

MAKNA PERIKOP BACAAN

1. Injil Yesus Kristus harus didengar oleh semua orang, yaitu kabar tentang keselamatan. Keselamatan yang
dimaksud adalah seluruh eksistensi (keberadaan) manusia baik jasmani maupun rohani, manusia harus
dibebaskan dari segala perbuatan dosa dan kejahatan yang melanggar kehendak Allah. Akibat dosa manusia
hidup dalam penderitaan dan kesengsaraan seperti sakit penyakit sampai kematian;
2. Dalam ayat ke 34 : kata Petrus kepadanya “ Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau dan bereskanlah tempat
tidurmu”, delapan Tahun Eneas terbaring ditempat tidur karena sakit lumpuh. Bisa dilihat juga dalam Kisah
pararasul 3:1-10;
3. Maksud Petrus lewat kelumpuhan Eneas Nama Yesus Kristus ditinggikan dan dimuliakan. Persoalannya apakah
Eneas Percaya kepada Yesus Kristus atau tidak. Jadi kesembuhan dari sakit lumpuh itubukan karena kemampuan
Petrus melainkan karena kemuliaan Nama Tuhan Yesus Kristus;
4. Petrus dalam perikop ini ingin menyampaikan bahwa ia hanya sebagai alat yang dipakai Tuhan saja, tetapi kuasa
itu tergantung pada kehendak Allah. Manusia hanya bisa berusaha untuk mendapatkannya tetapi Allahlah yang
menentukan semuanya. Pekerjaan seorang hamba (Petrus bukan mau menonjolkan dirinya tetapi
memperkenalkan kuasa Allah yang tidak terjangkau oleh akal dan pikirn manusia;
5. Kalau Allah menghendaki dan ingin memakai seseorang yang Dia Pilih maka tidak ada yang mustahil untuk
mukjijat Tuhan yang dinyatakan. Jangankan Sakit Lumpuh seperti “Eneas”, seorang “Dorkas” yang sudah mati bisa
dibangkitkan (dalam pembacaan 36-43), apalgi persoalan dan permasalahan kita, pasti Allah sanggup untuk
mengatasinya;
6. Persoalannya adalah apakah kita mau sungguh – sungguh menyesali akan segala dosa kita dan berbalik kepada
Allah seperti Petrus. Petrus yang sekarang bukan yang kuatir dan ragu atau bimbang tetapi petrus yang telah
melihat Kebangkitan Kristus, Menjadi titik awal untuk melihat karya dan pekerjaan Tuhan yang besar. Apakah
pandangan dan arah kita benar-benar sudah terfokus pada “Cahaya Kristus” ataukah kita masih terlena dengan

Anda mungkin juga menyukai