Anda di halaman 1dari 6

PENCEMARAN PERAIRAN

RESUME MATERI

DEFINISI

Suatu perairan merupakan suatu ekosistem yang kompleks dan merupakan habitat dari berbagi
jenis makhluk hidup, baik yang berukuran besar seperti ikan dan berbagai jenis makhluk hidup
yang berukuran kecil (Triyani, 2009). Perairan sudah banyak dimanfaatkan oleh penduduk
suatu wilayah untuk berbagai aktivitas keseharian baik itu dalam bidang perikanan,
perhubungan, pertanian, pariwisata, berbagai aktivitas lainnya yang melibatkan pemanfaatan
perairan untuk dapat menunjang perekonomian masyarakat sekitar dan tidak sedikit digunakan
sebagi tempat pembuangan sampah, sehingga akan mengakibatkan adanya perubahan baik
ekologis pada ekosistem keanekaragaman biota yang ada di perairan. Salah satu yang menjadi
permasalahan dalam perairan saat ini yaitu sudah banyaknya perairan yang terkena
pencemaran.

Menurut undang-undang No.23 tahun 1997, Pencemaran lingkungan hidup yaitu masuknya
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan
hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitas lingkungan menurun sampai tingkat tertentu
yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

Pencemaran adalah perubahan yang tak dikehendaki dari lingkungan yang sebagian besar
akibat dari kegiatan manusia. Perubahan ekosistem atau habitat dapat berupa perubahan fisik,
kimia, atau perilaku biologis yang akan mengganggu kehidupan manusia, spesies, biota
bermanfaat, proses-proses industri, kondisi kehidupan, dan aset kultural (Machdar, 2018).

Selain itu perubahan ekosistem akibat kegiatan manusia yang merusak atau menghamburkan
secara sia-sia sumberdaya yang ada di alam. Pencemaran saat ini sangat menjadi masalah
bersama yang semakin marak terjadi di berbagai wilayah. Pencemaran dapat menimbulkan
berbagai masalah kompleks dan polusi bukan masalah ilmuwan saja, tetapi masalah semua
manusia. Bahan pencemar merupakan sisa-sisa dari segala sesuatu yang kita buat, kita
gunakan, dan kita buang.
PENYEBAB

Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya pencemaran perairan ialah adanya


pencemaran merkuri, Kegiatan manusia juga merupakan suatu sumber utama pemasukan
logam ke dalam lingkungan perairan. Sumber pencemaran dan keracunan logam berat dapat
berasal dari berbagai jenis kegiatan diantaranya ialah Kegiatan penambangan, sebagai contoh
adalah keracunan yang disebabkan oleh logam merkuri.

Keracunan merkuri secara kronis banyak ditemukan pada pekerja – pekerja pertambangan
emas. Adapun keracunan kronis itu terjadi disebabkan karena untuk memurnikan emas yang
diperoleh dari penambangan (penggalian) biasanya dengan menggunakan merkuri. Merkuri
dalam hal ini digunakan untuk menarik butiran–butiran emas dari batuan yang telah diproses.
Limbah dan buangan industri, beberapa logam dibuang ke dalam lingkungan perairan melalui
cairan limbah industri seperti Cu, Zn, Pb, dan Hg (Triyani, 2009).

Aliran pertanian, tanah-tanah pertanian kaya akan logam runutan dan sisa-sisa hewan dan
tumbuhan, pupuk fosfat, herbisida, dan fungisida tertentu. Endapan yang mengandung logam,
hilang dari daerah pertanian seabagai akibat dari erosi tanah dan larut bersama aliran pertanian
menuju ke sungai atau laut (Triyani, 2009).

KELOMPOK ZAT

Kelompok zat terlarut dan zat padat tersuspensi dan koloidal juga dapat ditemukan dari bahan
buangan limbah cair dalam pencemaran perairan secara umum. Kelompok zat tersebut dapat
diklasifikasikan sebagai berikut (Irianto, 2015) :

1. Bahan buangan padat


Bahan buangan padat yang dimaksud adalah bahan yang berbentuk padat, baik yang
kasar (butiran besar) maupun yang halus butiran kecil. Apabila bahan buangan padat larut
di dalam air, maka kepekatan air atau berat jenis cairan akan buruk dan disertai perubahan
warna. Bahan buangan padat yang berbentuk halus sebagian ada yang larut dan sebagian
lagi tidak dapat larut akan terbentuk koloidal yang melayang dalam air

2. Bahan buangan organik


Bahan buangan organik pada umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau
terdegradasi oleh mikroorganisme. Bahan buangan organik akan dapat meningkatkan
populasi mikroorganisme di dalam air sehingga memungkinkan untuk ikut berkembangnya
bakteri patogen.

3. Bahan buangan anorganik pada umumnya berupa limbah yang tidak dapat membusuk dan
sulit didegradasi oleh mikroorganisme. Bahan buangan anorganik biasanya berasal dari
industri yang melibatkan penggunaan unsur-unsur logam seperti Timbal (Pb) Arsen (Ar),
Kadmium (Cd), Air raksa (Hg), Krom (Cr), Nikel (Ni), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Kobalt
(Co). Menurut Arya (1995) kandungan ion Kalsium (Ca) dan ion Magnesium (Mg) dalam air
menyebabkan air bersifat sadah dan akan menghambat proses degradasi. Kesadahan air
yang tinggi dapat merugikan karena dapat merusak peralatan yang terbuat dari besi.

4. Bahan Buangan Olahan Bahan Makanan


Air lingkungan yang mengandung bahan buangan olahan bahan makanan akan banyak
mengandung mikroorganisme, termasuk di dalamnya bakteri pathogen. Bahan buangan
olahan bahan makanan mengandung protein gugus Amin yang apabila di degradasi oleh
mikroorganisme akan terurai menjadi senyawa yang mudah menguap dan berbau busuk.

5. Bahan Buangan Cairan Berminyak


Minyak tidak dapat larut di dalam air, melainkan akan mengapung di atas permukaan air.
Bahan buangan cairan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung
menutupi permukaan air. Ada 2 jenis penyusutan luas permukaan tergantung pada jenis
minyaknya dan waktu. Lapisan minyak di permukaan akan menghalangi difusi oksigen,
menghalangi sinar matahari sehingga kandungan oksigen dalam air jadi semakin menurun.

6. Bahan Buangan Zat Kimia


Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi yang dimaksud adalah bahan pencemar
air yang berupa sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya), zat warna kimia
dan bahan pemberantas hama (insektisida). Adanya bahan buangan zat kimia yang berupa
sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya) yang berlebihan di dalam air
ditandai dengan timbulnya buih-buih sabun pada permukaan air.
AKIBAT

Pencemaran yang terjadi ini dapat merusak kehidupan air sekitar perairan baik itu muara sungai
dan sebagian kecil laut muara. Bahan-bahan yang berbahaya masuk ke laut atau samudera
mempunyai akibat jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-kerangan yang
mungkin mengandung zat-zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tercemar oleh
yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai, atau dari kapal tanker yang
mengalami kebocoran maupun rusak. Pencemaran oleh limbah minyak tidak sedikit dapat
mematikan burung dan hewan laut lainnya, tidak hanya hewan manusia juga mendapatkan
kerugian yang sangat besar akibat tercemarnya suatu perairan. Banyak akibat yang ditimbulkan
oleh terjadinya pencemaran dalam suatu perairan, diantaranya (Efrianti, 2019):
a. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen
b. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air
c. Pendangkalan dasar perairan
d. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi
e. Dalam jangka panjang mengakibatkan kanker dan kelahiran cacat
f. Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan selain membunuh hama dan penyakit,
juga membunuh serangga dan makhluk yang berguna terutama predator
g. Kematian biota yang ada di perairan, seperti plankton, ikan bahkan burung
h. Dapat mengakibatkan mutasi sel kanker dan leukemia
i.

SOLUSI

Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses penanggulangan


terhadap pencemaran yang telah terjadi. Usaha-usaha tersebut dapat dilakukan, diantaranya
melalui menjaga air tanah agar tetap bersih misalnya (Efrianti, 2019) :

 Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman
 Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau
ekosistem
 Pengawasan terhadap penggunaan jenis–jenis pestisida dan zat–zat kimia lain yang
dapat menimbulkan pencemaran
 Memperluas gerakan penghijauan
 Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan
 Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup sehingga
manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya
 Melakukan intensifikasi pertanian
DAFTAR PUSTAKA

Triyani, A. 2009. Kandungan Merkuri Pada Air Dan Akumulasinya Pada Daging Ikan Patik
(Mystus Micracanthus Bleeker) Di Sungai Sepauk Kalimantan Barat. Skripsi.
Universitas Atma Jaya Yogyakarta : Yogyakarta

Irianto, K. 2015. Pencemaran Lingkungan. Universitas Warmadewa : Denpasar

Machdar, I. 2018. Pengantar Pengendalian Pencemaran Air, Pencemaran Udara Dan


Kebisingan. Cv Budi Utama : Yogyakarta

Efrianti, S. 2019. Pencemaran Air Pengertian, Penyebab Dan Dampaknya. Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth : Medan

Anda mungkin juga menyukai